Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

19 Jan 2023

Jejak Kaki Kita Ada Dimana? (Pentingnya Catatan Harian)

Jejak Kaki Kita Ada Dimana? (Pentingnya Catatan Harian)


JIKA saja kita ulang ingat apa saja yang tadi, atau kemarin atau di hari-hari sebelumnya terjadi, tentu saja ada banyak kejadian yang menjadi ingatan kita. Mungkin ingatan menyenangkan atau tidak menyenangkan, itu tergantunglah kepada kita menerimanya. Senang dan tidak senang memang tidak terlalu mudah membedakannya. Paling tidak untuk setiap orang bisa berbeda merasakannya. Di sana (bagi orang lain) mungkin senang, tapi di sini (bagi kita) ternyata hal yang sama diterima justeru dengan rasa tidak senang. Rasa atau perasaan tidak akan mudah mengukurnya.

Bagaimanapun adanya kemauan untuk mengulang ingat kejadian masa lalu, itu sangat baik buat kita.  Akan selalu teringat oleh kita kejadian masa lalu yang pernah kita alami itu. Asal saja ingatan itu tercatat atau dicatat menjadi semacam catatan peristiwa. Itulah yang kita sebuat dengan catatan harian. 

Istilah diary atau buku harian yang oleh guru-guru kita selalu dianjurkan untuk dimiliki saat kita di sekolah adalah contoh catatan yang berawal dari mengulang ingat masa lalu itu. Tidak ada kejadian yang kita alami terbiar hilang terlupakan begitu saja. Pasti akan tercatat dalam diary kita. Ini sangat penting dan berguna.

Sebagian kita mungkin sudah mempraktikkan menulis catatan harian. Menulis apa saja yang dialami setiap hari. Bahkan ada yang menjadikan menulis setiap hari sebagai satu kewajiban. Apapun yang dialami akan selalu menjadi bahan tulisan. Tidak berlebihan ada yang menjadikan arahan menulis itu sebagai semacam moto literasinya. Kalimat, "Menulislah Setiap Hari, Buktikan Apa yang Terjadi," menjadi pemompa motivasi untuk menulis setiap hari oleh salah seorang yeman. 

Bagi yang memegang teguh sikap ini tidak ada hari tanpa satu atau beberapa tulisan dihasilkan. Itulah contoh moto hidup dalam keingian dalam tulis-menulis. Moto literasi lain --yang saya amalkan sendiri-- seperti kalimat, "Cintaku Literasi, Kumenulis Setiap Hari," juga menjadi kalimat pemompa semangat untuk berbuat di ranah tulis-menulis. Saya membuktikan jargon penyemangat ini. Karena cinta, kita akan berbuat apa saja. Cinta kepada literasi maka kita akan hasilkan karya literasi. Itulah catatan yang sekaligus menajdi jejak-jejak kita.

Sekali lagi, dengan membuat catatan harian sebenarnya kita sudah membuat jejak diri kita dimanapun kita berada atau apapun yang kita lakukan. Bagaikan orang berjalan, kita sudah membuat jejak-jejak kaki kita di mana kita sudah menginjakkan kaki kita itu. Dan ini akan berguna buat kita dan juga buat orang lain. Dimanakah jejak kaki kita berada? Kitalah yang menentukan. Hebatnya di era sekarang, ketika catatan itu sudah diposting dia akan menjadi milik orang sedunia yang mustahil lagi akan hilang. Jejak itu akan ada selamanya.***

17 Jan 2023

Mencermati Fenomena Penjualan Paket Umroh 5 plus 1

Mencermati Fenomena Penjualan Paket Umroh 5 plus 1


Catatan Mohammad Nasruddin
SETELAH covid berlalu bisnis pun mulai begerak maju. Termasuk bisnis di ranah travel. Khusus yang begerak di travel Umroh dan Haji ada catatan khusus yang perlu digarisbawahi. Tulisan berjudul Mencermati Fenomena Penjualan Paket Umroh 5 plus 1, ini ingin sedikit berbagi informasi perihal umroh sebagai industrialisasi ibadah di tengah masyarakat.

Banyak masyarakat tergiur dengan penawaran program marketing 5 plus 1 untuk bisa umroh. Masyarakat yang ngga mengerti hitung-hitungan marketing pasti tergiur dengan hal hal seperti ini. 
Padahal, hal hal seperti ini sudah dihitung dengan kalkulasi tertentu yang tentunya tidak ada perusahaan yang mau rugi dan menanggung bebannya.

Lalu siapa yang akan menanggung gratisnya? Ya masyarakat yang mau berangkat umroh. Jangankan 5 gratis 1, 3 gratis 1 pun bisa dilakukan,yang penting masyarakat mau membeli dengan harga yang tentunya dibengkakkan untuk menanggung gratis 1 tersebut. Ini harus disadari oleh masyarakat.

Jadi jangaan salah, seakan perusahaan travel yang biayai, tidak. Mana mungkin perusahaan travel mau rugi? Semuanya pasti ada hitungannya dan dibengkakkan harga paketnya agar bisa diberikan kepada marketer yang mengumpulkan jama'ah tersebut.

Lalu jadinya mahal dong yang dibebankan jama'ah? Ya itu pasti. Selain mahal sesungguhnya, juga kurang manusiawi karena orang yang mau berangkat umroh, dibebankan iuran yang tidak ia sadari agar bisa dipergunakan marketer untuk bisa mendapatkan free 1.

Ini tentu seringkali menggeser niat para marketer, yang harusnya punya niat memotivasi masyarakat agar sampai ke rumah Allah karena perintah Allah dan niat dakwah. Bergeser menjadi ambisi mencari keuntungan sebanyak banyaknya. Maka, tidak heran di lapangan, para marketer yang perusahaannya menerapkan sistem 7 gratis 1 atau 5 gratis 1  sangat ambisius dalam memasarkannya. Berbagai macam cara dilakukan, dengan niat mendapatkan keuntungan sebanyak banyaknya.  

Cara begitu bukan lagi niat syi'ar membantu masyarakat agar sampai ke rumah Allah dengan harga sekecil mungkin,dan program sebagus mungkin agar menjadi jama'ah umroh yang mabrur. Tapi fokusnya,yang penting banyak, itulah juaranya. Juara diukur bukan dengan kualitas diterima tidaknya ibadah karena Allah, tapi diukur dengan kuantitas jumlah banyak dalam hitungan duniawi semata. Sekali lagi, ini perlu kita cermati bersama-sama.***

19 Nov 2022

Bekerja Membawa Cinta

Bekerja Membawa Cinta


TENTANG kalimat yang menggunakan kata cinta, inilah salah satunya. "Apapun yang kamu kerjakan dan dimanapun kamu berada, jatuh cintalah." Kata-kata itu adalah salah satu kalimat indah yang pernah dikatakan oleh Rumi, penyair hebat itu. Bicara cinta memang tidak akan pernah habisnya. Ada banyak kalimat dengan menggunakan kata bertuah ini.

Pesan Rumi melalui pernyataan itu adalah agar kita, siapa saja, dalam bekerja dan dimanapun bekerjanya lengakpilah dengan perasaan cinta. Jangan pernah mengerjakan sesuatu tanpa rasa cinta. Itu akan menjadi masalah.

Sudah dibuktikan oleh orang-orang yang sebelum kita. Tidak semata kemampuan dan keterampilan yang membuat pekerjaan berjalan dengan aman, nyaman dan sukses. Tapi rasa cinta yang menyertainya. Kemampuan bisa saja dilatih. Tapi rasa cinta ada di hati.

Ada banyak pengalaman orang-orang di sekeliling kita yang pada awalnya tidak terlalu mengerti dalam tugas. Disebabkan kemampuan dan keterampilannya masih rendah, sering pekerjaannya tidak selesai pada waktunya. Tapi karena adanya rasa cinta dalam bekerja, maka kemampuan dan keterampilan itu akhirnya didapatkan juga.

Jadi, rasa cinta itulah yang menjadi kunci keberhasilan itu. Sudahkah kita mencintai pekejeraan kita? Tepuklah dada dan tanyalah selera. Jawabannya ada di sana.***

16 Nov 2022

Momen Menyebut 'Sah' Saat Ijab Qobul (Mendebarkan)

Momen Menyebut 'Sah' Saat Ijab Qobul (Mendebarkan)

INILAH momen paling menarik dan sakral dalam prosesi pernikahan. Pun mendebarkan. Bayangkan, saat ketika diucapkan ijab-qobul oleh calon mertua atau oleh Pak Ka-KUA yang mewakili orang tua, lalu dijawab oleh calon suami atau lelaki yang akan menajdi suami, jawaban itu akan menjadi kunci munculnya kata 'sah' dari dua orang saksi. Keduanya, biasanya duduk di sisi kanan dan kiri raja sehari. Itulah saksi. Ya, saksi pernikahan yang keberadaannya menjadi syarat prosesi pernikahan akan sah atau tidak.

Siang tadi, Rabu (16/11/2022) pagi, dua orang anak manusia, Opy dan Gita (begitu masing-masing dipanggil sehari-hari) melangsungkan prosesi pernikahan. Opy, lelaki itu, dinikahkan langsung oleh ayah kandung calon isterinya, Pak Ikman setelah dipandu sejak awal oleh Ka-KUA Kecamatan Karimun, Pak Suhaimi. Prosesi pernikahan yang ditandai dengan lancar atau tidaknya ijab-qobul itu sesungguhnya menciptakan rasa khawatir dari orang-orang yang menyaksikannya. Apakah dua saksi akan langsung mengucapkan kata sah atau minta diulang, itulah yang mendebarkan.

Ketika Pak Ka-KUA memulai prosesi pernikahan, ada pertanyaan tentunya di hati setiap yang menyaksikan. Akankah Opy lancar dan benar dalam menyambut ijab-qobul yang diucapkan calon mertuanya itu, tidak ada yang berani memastikan sebelum proses itu berjalan. Meskipun teks jawaban ijab-qobul itu sudah dibaca berkali-kali agar bisa hafal, tetap saja tidak ada jaminan jawaban ijab-qobul itu akan lancar oleh Opy ketika harus menjawabnya di hadapan orang yang begitu ramai. Keraguan itu pasti terbersit di setiap orang yang menyaksikannya. Padahal lancar tanpa terputus-putus menjawab ucapan ijab-qobul dari calon mertua adalah syarat mutlak sah-tidaknya pernikahan itu sendiri. Proses ini berlaku bagi siapa saja yang menjalani hal yang sama.

Terbukti, pagi tadi, Rabu, 16 November 2022 sekitar pukul 08.30 WIB, itu Opy tidak serta-merta lancar mengucapkan jawaban ijab-qobulnya. Harus diulang sekali lagi. Itu permintaan Ka KUA setelah bertanya kepada saksi. Tapi setelah diulang justeru calon mertua pula yang terputus mengucapkan kalimat ijab-qobul itu. Harus diulang lagi sekali lagi, kata Pak Suhaimi, Ka KUA. Pengulangan ini ternyata memengaruhi mempelai laki-laki dalam menjawab.

Pengulangan untuk kedua kali oleh Opy, alhamdulillah jawabannya lancar dan benar. Debaran para penyaksi, terutama pihak keluarga dari kedua calon suami-isteri begitu kentara dari pandangan dan juga dari suara berbisik dari mereka. Syukurnya, ketika saksi menyatakan sah, maka sahlah pernikahan itu dan sah pula keduanya menajdi pasangan suami-isteri. 

Debaran dan kekhawatiran setiap orang dalam menyambut ijab-qobul dalam prosesi pernikahan adalah hal yang wajar. Tersebab itulah salah satu momen sakral dalam perjalanan rumah tangga maka dapat dipastikan bahwa mpmen menyambut dan menantikan kata sah dari saksi itu adalah satu hal yang sangat mendebarkan. Untuk pernikahan pagi tadi, alhamdulillah telah berjalan dengan baik dan lanacar.*** (Catatan M. Rasyid Nur)


17 Okt 2022

Ketika Belasan Ribu Peserta Fun Walk Berharap Doorprize

Ketika Belasan Ribu Peserta Fun Walk Berharap Doorprize


AHAD (16/10/2022) pagi itu ribuan orang memenuhi jalan di depan panggung Kemuning, Coastal Area. Ada acara Fun Walk, jalan bersama dalam rangka memeriahkan HUT (Hari Ulang Tahun) Kabupaten Karimun ke-23 tahun 2022 ini. Membludaknya peserta Fun Walk adalah karena adanya iming-iming hadiah cabutan undi alias doorprize. Sejak hampir satu bulan yang lalu berbagai acara dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT Kabupaten Karimun sudah diuumkan. Termasuk acara Fun Walk ini.

Tingginya minat masyarakat untuk ikut jalan bersama adalah karena hadiah yang begitu banyak. Sudah begitu banyak juga dengan nilai atau harga yang lumayan tinggi. Ada strika listrik sebanyak 30 buah. Ada kipas angin bealsan buah dan rice cooker yang juga lumayan banyak. Selain itu ada pula kulkas sebanyak tiga unit selain hadiah-hadiah yang kecil-kecil. Salah satu hadiah yang sangat menarik adalah karena adanya sepeda motor sebanyak 5 unit. Nah, begitu banyak hadiahnya. Khusus yang terakhir ini banyak sekali yang berharap.

Untuk mendapatkan doorprize harus ada kupon. Dan kupon baru didapat jika peserta ikut berjalan dalam jarak yang sidah ditentukan. Tidak jauh sebenarnya. Tidak lebih dari tiga km. Mungkin lebih pendek. Start dari depan Panggung Kemuning dan nanti berbelok di simpang tugu MTQ. Di sinilah ada panitia yang membagikan kupon doorprize.

Tidak kurang setngah bahkan hampir satu jam menunggu di sini karena jumlah panitia yang membagikan kupon hanya beberapa orang saja. Berbanding jumlah peserta berjalan bersama yang ribuan orang, tidak heran antrinya sangat lama. Dan yang membuat kecewa sekaligus menyakitkan hati masyarakat adalah karena ramainya yang akhirnya tidak mendapatkan kupon. Kata panitia, kuponnya habis.
Jika dalam suasana rintik hujan masyarakat berdiri antri hampir satu jam, tapi akhirnya tidak mendapatkan kupon, tidakkah itu membuat rasa sakit hati peserta? Apakah benar kuponnya habis yang kabarnya dicetak sebanyak 15 ribu lembar, nyatanya tidak cukup. Apakah jumlah peserta Fun Walk benar-benar melebihi jumlah kupon? Sepertinya tidak. Tidak lebih banyak jumlah peserta dari pada jumlah kupon jika memang sebanyak 15.000 ribu lembar itu dicetak.

Ternyata, ada banyak orang-orang tertentu yang mendapatkan kupon lebih dari satu lembar. Ketika pembacaan nomor-nomor kupon untuk mendapatkan hadiah berlangsung, barulah diketahui salah satu sebab mengapa tidak semua peserta mendapatkan kupon. Terbukti dan diketahui sangat ramai peserta yang berdiri di sekitar panggung yang tengah membuka kupon dalam jumlah yang banyak. Ada yang memegang 5 lembar, 7 lembar bahkan ada yang belasan lembar. Apakah penitia sengaja memberikan kepada orang tertentu? Tanyalah rumputy yang menggoyang.***