14 Agu 2019

Cerita Ini dari Tanah Suci


DI TENGAH info simpang-siur berita angin, hujan dan banjir yang entah benar entah hoax, ada juga cerita lain yang datang dari Tanah Suci. Info ini dikirim oleh salah seorang jamaah haji kita, H. Rizal Aidi. Melalui WA Pak Rizal menyampaikan beberapa informasi untuk kita di sini.

Sabtu, 10 Agustus 2019 Jamaah Haji Kabupaten Karimun selesai melaksanakan Wukuf Arafah. Begitu dia mengawali cerita. Bertindak sebagai Imam adalah Ust. H. Sofyan Alhafidz (Imam Masjid Baitul Karim Karimun). Sedangkan yang bertindak sebagai khatib adalah H. Edi Batara (Pembimbing Ibadah Kloter 17 BTH), sementara sebagai mu'azin adalah H. Efison (Jamaah Haji Karimun).

Selama mendengar khutbah wukuf, seluruh jamaah khusyu' menyimak isi khutbah yang disampaikan dengan begitu bermakna, tambah Pak H. Rizal Aidi. Pada  akhir khutbah yang diisi dengan do'a, seluruh jamaah haji sampai menangis haru dan tersedu-sedu, dengan munajat do'a wukuf yang disampaikan khatib.

Inilah hari, ketika begitu banyak Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Mereka yang datang dengan wajah kusut dan berdebu, bermunajat dibawah langit arafah, semata-mata mengharap ridho dan ampunan Allah.

Peluk tangis haru menggema di setiap tenda-tenda arafah, puncak ibadah haji yang selama ini ditunggu dapat tercapai dengan penuh sukacita.

Qiyamullail
Sebelum puncak wukuf arafah, JCH Karimun melaksanakan qiyamul lail, dengan melaksanakan sholat tasbih secara berjamaah. Pagi harinya, seusai shalat subuh berjamaah, seluruh JCH Karimun melaksanakan do'a untuk negeri berazam. Bermunajat bersama agar masyarakat dan pemimpin di Kabupaten Karimun dan Kepulauan Riau diberi hidayah, kebaikan dan kesejahteraan menuju negeri yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur.

Potong Rambut

Proses pemotongan rambut dilakukan antar sesama jamaah haji. Umumnya mereka membawa perlengkapan cukur, seperti mesin pangkas rambur dan pisau cukur. Di sekitaran kemah Mina tidak ada barber yang ketika dulu banyak ditemui. Disinilah kekompakan dan kebersamaan yang wujud antar jamaah haji dari berbagai daerah, yang sebelumnya tidak saling mengenal. 

Diantara lorong-lorong tenda Mina, yang untuk memperoleh sumber listriknya begitu mudah, jamaah tidak kesulitan untuk mencolokkan alat potong rambut dalam proses bercukur habis (botak), setelah sebelumnya mereka menggunting rmbut dalam tahalul awal usai melempar jumrah aqabah. 

Itulah cerita kami dari Tanah Suci. Semoga dapat berguna buat teman-teman dan saudara-saudari semua.***
Laporan: H. Rizal Aidi

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar