26 Nov 2019

Bupati Pembina Upacara HUT PGRI dan HGN 2019 Kabupaten Karimun

TANAIKARIMUN.COM - MEMPERINGATI HUT (Hari Ulang Tahun) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) dan HGN (Hari Guru Nasional) 2019 Kabupaten Karimun, Senin (25/11/19) Pengurus PGRI Kabupaten Karimun melaksanakan upacara pengibaran bendera, Sang Merah Putih. Yang bertindak selaku Pembina Upacara adalah Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si. Hadir juga pada upacara yang dilaksanakan di Lapangan Putri Kemuning, Coastal Area, itu Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, M Si.

Ketua PGRI Kabupaten Karimun, Kudri, SS SPd SD menjelaskan, selain K-1 dan K-2 (Bupati/ Wabup) hadir juga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD: Kapolres, Kajari, Dandim) serta pejabat Kabupaten lainnya seperti Kakankemenag, Ka PA dan lainnya. Di atas podium kehormatan, selain pejabat setingkat kabupaten juga ada Kepala OPD, para Kabag Setda Kabupaten Karimun, para Kepala Ormas, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama serta para Kepala Sekolah se-Pulau karimun.

Upacara bendera diawali dengan penyampaian pejabat dan pelaksana upacara oleh pembawa acara. Setelah Pimpinan Upacara menyiapkan pasukan dan melaporkan ke Pembina, dilanjutkan dengan mengibarkan bendera Merah Putih oleh Tim Paskibra yang berasal dari para guru di Pulau Karimun. Dengan penuh khidmat dan semangat, mereka mengibarkan bendera dengan diiringi lagu Indonesia Raya.

Pembina Upacara, Bupati Karimun untuk amanatnya membacakan Pidato Ketua PB PGRI Pusat, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M Pd. Beberapa pesan yang penting bagi guru atau siapa saja yang mengikuti Upacara Bendera hari ini, selain memahmi catatan sejarah lahirnya PGRI pada bulan November 1945, juga tentang tekad para guru waktu itu untuk bersatu dalam satu wadah bernama PGRI. Dengan banyaknya organisasi yang justeru memisahkan para guru, maka bersatulah guru dengan menyatukan berbagai elemen guru menjadi satu wadah bernama PGRI.
Selepas upacara, bupati didapuk untuk selfi oleh beberapa orang

Setelah 74 tahun berlalu sejak negara ini merdeka, dikatakan bahwa jati diri PGRI sebagai organisasi prfesi yang independen, unitaristik dan non partisan senantiasa terjaga serta melekat di dada pengurus dan para guru sebagai anggota. Sejainya PGRI memang harus terus bergerak menyesuaikan dengan keadaan zaman yang ada. Itu artinya para guru harus menjadi guru pembelajar yang akan terus mengertai keadaan terakhir dunia ini. Begitu sebagian amanat Pembina Upacara membacakan pidato Ketua PB PGRI.

Sebagai bupati, Pembina Upacara juga menambahkan beberapa pesan lain di luar isi pidato Ketua PGRI Pusat. Katanya, "Pemerintah Daerah akan senantiasa memperhatikan kebutuhan dan kesulitan para guru. Walaupun sebagian guru berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi, namun Pemda Kabupaten akan tetap memperhatikan semua guru, katanya sambil disambut tepuk tangan oleh para peserta upacara.

Sebelum upacara berakhir, panitia juga menampilkan Band Perkusi yang pemainnya para Ibu dari PAUD dan Kelompok Bermain di Kabupaten Karimun. Dengan memanfaatkan ember, kaleng cat kosong dan lainnya sebagai alat perkusi para ibu ini begitu bersemangat memainkan perkusi dari bahan bekas itu. Dua lagu, Selamat Ulang Tahun dan Lancang Kuning mereka bawakan dengan apik sambil berlenggang-lenggok.

Di bagian penutup, tampil juga tarian masaal dari para Ibu PAUD dan KB. Setelah satu lagu, lagu yang sama dengan tarian poco-poco yang sama, pembawa acara meminta Bupati, Wakil Bupati dan pejabat teras lainnya untuk turun panggung, ikut menari bersama ibu-ibu penari itu. Setengah lucun setengah serius para pejabat berlenggang-lenggok pula bersama para penari massal itu. Sungguh menggembirakan. Peringatan HUT PGRI dan HGN tahun ini memang terasa lebih lain berbanding peringatan tahun sebelumnya.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar