23 Mei 2022

Pencanangan BIAN Dipusatkan di SDIT 017 Darul Mukmin



BULAN Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Kabupaten Karimun tahun 2022 telah dicanangkan. Bertempat di halaman SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Swasta 017 Karimun pencanangan BIAN langsung oleh Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi dalam satu acara yang dihelat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun. Hadir pada acara pencanangan itu Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi, perwakilan Forkopimda, Ketua TP PKK, Ibu Hj. Raja Asmah Aunur Rafiq, Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD, Kepala Puskesmas, Direktur Rumah Sakit, Camat, Pimpinan Organisasi, Kader Posyandu dan Kepala Sekolah serta undangan lainnya.

Tepat pukul 07.50 prosesi acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Lalu ada tari persembahan yang dibawakan oleh Sanggar Pelangi. Berturut-turut setelah itu adalah doa, laporan oleh panitia dan pengarahan oleh bupati. Pencanangan sendiri dibuka oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq ditandai dengan pelepasan balon ke udara dan penyuntikan imunisasi perdana kepada sejumlah anak.

Dalam sambutan Pak Bupati, dia mengatakan bahwa BIAN merupakan program nasional yang harus disukseskan bersama. Kepada seluruh masyarakat dan aparat, Camat, Lurah, Kades, TP PKK, Kader Posyandu, Pimpinan Puskesmas serta Kepala Sekolah mestilah mendukung dan menyukseskan program ini. Kata bupati, ini dalam rangka melindungi anak-anak dari penyakit. Ada banyak pesan-pesan bupati pada kesempatan yang sesungguhnya sangat terbatas. Menurut bupati, sebentar lagi dia akan mengikuti acara pelepasan perdana pasca covid kapal keluar negeri bersama gubernur. Jadi, waktunya di acara ini sangatlah singkat. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Drs. Rachmadi dalam laporannya sebelum pidato pengarahan bupati menjelaskan, ada sebanyak 66.254 bayi, balita dan anak di daerah ini akan menjadi sasaran imunisasi program BIAN, khusus untuk tahun 2022. Katanya, semua petugas hendaklah bekerja keras untuk mengjar target ini. Lebih lanjut dia menjelaskan, pelaksanaan imunisasi akan dilaksanakan selama satu bulan dengan sasaran bayi 9 bulan sampai anak umur kurang 15 tahun.

Adapun rincian imunisasi yang akan diberikan adalah imunisasi tambahan (campak-rubela) berupa pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela tanpa memandang status imunisasi sebelumnya (9 bulan – kurang 15 tahun), imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib) berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi dasar (9 bulan – kurang 5 tahun). Begitu dia menjelaskan.

Pak Kadiskes juga menjelaskan bahwa program BIAN tahun ini dilaksanakan di 650 pos atau tempat imunisasi, terdiri dari PAUD 83, TK 70, SD/MI 152 SMP/MTS 60, Posyandu 229, pos lainnya 50 (Puskesmas, Pustu, Polindes, RS, Poskesdes, KKP). Informasinya, setelah imunisasi program BIAN, selanjutnya akan dilakukan sweeping dan mencari sasaran yang belum sempat datang ke pos imunisasi, sehingga diharapkan semua sasaran akan terimunisasi. Pentingnya imunisasi ini adalah dalam rangka melindungi masyarakat dari penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasasi, seperti polio, difteri, tetanus, pertusis, campak dan rubella. Begitu dia menerangkan.

Satu hal penting yang disampaikan Pak Rahmadi bahwa tujuan kampanye BIAN adalah untuk menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat (indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023, dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO. Diharapkan, dengan ini dapat mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026.

Terlepas dari pro kontra di kalangan segelintir masyarakat yang masih meragukan tujuan imunisasi, secara umum kita tahu bahwa pelaksanaan imunisasi bagi anak-anak memang perlu. Ini adalah bagian dari ikhtiar manusia untuk menghindari dari penyakit. Akhirnya, segalanya akan diserahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar