19 Jul 2023

Mengingat Ulang Hikmah Tahun Baru Islam

Sumber Foto Google
Catatan M. Rasyid Nur
HARI ini, Rabu (19/07/2023) bertepatan dengan jatuhnya hari pertama Tahun Baru Islam yang lebih familiar dengan sebutan Tahun Hijriyah. Tepatnya hari ini adalah 1 Muharram 1445. Artinya tanggal hijriyah hari ini 1445 tahun yang lalu, saat itulah disepakati awal pertama perhitungan Tahun Hijriyah ini.

Bagi kita umat Islam Hijriah adalah salah satu momen yang sering kita tunggu dan kita rayakan sebagai satu peringatan. Bagi muslim ini memiliki makna khusus dan penting. Sama pentingnya dengan catatan momen sejarah islam lainnya, seumpama Milad Nabi, Israk-Mikraj Nabi dan lainnya. Tahun Hijriyah kita peringati setiap datangnya 1 Muharram. Jika setiap tahun selalu berbeda dengan hari dan tanggal
Tahun Masehi itu karena jumlah hari dalam satu tahun hijriyah memang berbeda dengan Tahun Masei.
Bagi kita, dengan peringatah Tahun Hijriyah akan membuat kita mengingat ulang catatan-catatan penting hikmah dari Tahun Hijryah itu sendiri.

Satau catatan penting yang akan terus kita kenang adalah bahwa Tahun Hijriyah mengingatkan kita akan peristiwa penting dalam Sejarah Islam, hijrahnya Nabi Muhammad Saw. dari Madinah ke Makkah dalam usaha berjuang dan mempertahankan eksistensi agama itu sendiri. Sejarah mencatat, sejak Nabi berpindah itulah perkembangan Islam kian pesat. Gagasan penanggalan Tahun Hijriyah sendiri menurut catatan sejarah yang kita baca digagas oleh Sayyidina  Ali Ibnu Abi Thalib. Itulah yang berlaku hingga saat ini.

Dalam mengingat ulang dan menyambut serta memperingati Tahun Hijryah 1445 ini tidak berlebihan kita memotivasi diri kita dengan mengingat ulang beberapa hikmah peringatan Tahun Baru Hijryah. Dari banyak sumber, kita dapat membaca dan memahami beberapa hikmah berikut,

1. Membina Semangat Berjuang untuk Agama;

Perjuangan Nabi Muhammad Saw. sampai tercatatnya Tahun Hijriyah karena rela meninggalkan kampung halaman demi tegaknya Dinul Islam mengandung makna bagi kita bahwa betapa fullnya semangat Rasulullah dalan mempertahankan dan mengembangkan agama. Tidak ada kata putus asa dalam usahanya. Inilah dasar utama sesungguhnya bagi kita, jika ingin menjaga dan mempertahankan agama kita. Perjuangan agama adalah perjuangan untuk masa abadi di akhirat nanti. Dengan semngat yang tinggi itu bisa terjadi.

2. Menjaga Cinta kepada Nabi Muhammad Saw;

Inti Tahun Hijriyah adalah sebagai catatan berpindahnya Nabi Muhammad dari Mekkah, tanah tumpah darahnya ke Madinah, daerah baru yang ternyata lebih menerima ajaran yang dibawa Nabi. Di sini pula berkembangnya agama Islam. Terang saja tokoh Muhammad adalah kunci dalam situasi begini. Dia pula yang akan menajdi tumpuan cinta kita dalam keberagamaan kita. Janji setiap umat akan mendapat syafaat kelak di akhirat dari Nabi Muhammad juga menjadi salah satu dasar tumbuhnya cinta kepada Muhammad. Jadi, Tahun Hijriyah menjadi momen kita menjaga cinta kepadanya

2. Memahami Beda Tahun Hijriyah dengan Tahun Masehi;

Jika tahun Masehi permulaan harinya dihitung pada saat tengah malam (pukul 12.00 malam) sementara Tahun Hijriyah dihitung ketika tenggelamnya matahari. Karena itu pula Tahun Masehi disebut pula dengan istilah Tahun Syamsiah sementara Tahun Hijriyah disebut Tahun Qomariah (bulan) karena perhitungan penanggalannya terhitung sejak matahari tenggelam dan bulan baru dinayatakan muncul.

Boleh jadi diantara kita ada yang belum atau tidak terlalu hirau dengan perbedaan ini. Sesungguhnya itu penting bagi kita sebagai muslim. Dengan peringatan Tahun Baru Hijriyah ini semoag kita semakin memahami perbedaan itu.

Pasti lebih banyak hikmah yang dapat kita petik dari peringatan Tahun Baru Hijriyah ini. Sebagai umat beragama yang wajib menjaga dan mengamalkan ajaran agama, adalah kewajiban juga bagi kita untuk memetik berbagai hikmah yang terkandung dalam Tahun Baru Hijriyah.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar