12 Nov 2023

Pertemuan Bulanan IPHI Kabupaten Karimun


BERTEMPAT di Balai Haji, Tebing, Karimun, Ahad (12/11/2023) lalu dilaksanakan pertemuan bulanan anggota IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun. Kegiatan rutin ini merupakan program PD (Pengurus Daerah) IPHI Kabupaten Karimun yang sudah berlangsung sejak lama. Meskipun sebagai tuan rumah (pelaksana) bergiliran antara PC (Pengurus Cabang) IPHI Kecamatan yang ada di Pulau Karimun, namun PD IPHI tetap bertanggung jawab dan terlibat dalam setiap kegiatan pertemuan.

Untuk pertemuan kali ini oleh PD IPHI menyampaikan undangan beberapa hari sebelumnya kepada seluruh anggota IPHI melalui PC IPHI di Pulau Karimun. Inilah pengumuman (Surat Undangan) dari PD IPHI itu: 

Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan Hormat,
Mengingatkan kita semua Pengurus Daerah IPHI Kab. Karimun, untuk bersama-sama dapat hadir esok hari pada pertemuan bulanan untuk Bulan November 2023, dalam rangka silaturrahmi dan mendengar tausiah Buya Drs. H. Abdul Wahab Sinambela, M.Ed.
Semoga dengan itu kita dapat selalu mempertahankan kemabruran haji.
Atas kehadiran dan kebersamaannya diucapkan terima kasih.


Sesuai undangan itu para anggota IPHI diingatkan untuk hadir sesuai waktu dan tempatnya. Dan pertemuan IPHI Ahad kemarin itu telah berlangsung dengan baik. Dilaksanakan oleh PC IPHI Kecamatan Tebing. Ketua PC IPHI Kecamatan Tebing memberikan sambutan pada kegiatan pertemuan tersebut. Selanjutnya sambutan disampaikan oleh Ketua PD IPHI yang diwakili oleh salah seorang Wakil Ketua, Ibu Hj. Nelda Yulie.

Di hadapan anggota IPHI yang hadir, Ketua PC IPHI Kecamatan Tebing, H. Wahyu Amirullah menyampaikan beberapa pesan, antara lain perlunya kebersamaan dalam meramaikan pertemuan bulanan ini. "Jangan ada kesan, seolah ketika kegiatan pertemuan dilaksanakan oleh kecamatan Karimun, dari Karimun ramai yang hadir. Kalau pelaksananya dari Tebing, anggota IPHI Tebing pula yang ramai. Harusnya kita yang ada di pulau ini tetap hadir." Begitu antara lain harapan Ketua PC IPHI Kecamatan Tebing.

Sementara Ketua PD IPHI dalam sambutannya menyampaikan pesan dan salam Ketua PD IPHI, H. Haris Fadillah yang izin berhalangan hadir. "Karena Pak Ketua berhalangan, Wakil lain juga tak bisa hadir jadi saya mewakili," jelas Bu Nelda mengawali sambutannya. Ketua PD IPHI, katanya menyampaikan terima kasih kepada PC IPHI Kecamatan Tebing yang sudah menyiapkan dan menjadi tuan rumah pertemuan bulanan ini. Dia juga menyinggung perlunya anggota IPHI untuk meramaikan pertemuan rutin bulanan IPHI ini.



Lebih jauh Bu Nelda menyinggung juga tentang bantuan untuk Palestina yang gencar digerakkan di mana-mana saat ini. "PD IPHI menghimbau anggota IPHI untuk ikut memberikan sumbangan untuk bantuan saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina. Tidak bisa materi, doa juga bisa kita sampaikan," pintanya. 

Bu Hj. Nelda juga meminta penceramah yang akan memberikan tausiah pada kesempatan ini untuk memberikan motivasi kepada IPHI agar membantu Palestina. Seluruh dunia membantu Palestina, maka kita pun harus membantu rakyat Palestina yang masih dijajah oleh Israel itu.

Seabagai acara terakhir adalah tausiah agama. Penyampaian tausiah oleh Buya Drs. H. Abdul Wahab Sinambela, M Ed yang diakhiri dengan doa berlangsung satu jam lebih. Beberapa pesan yang disampaikannya antara lain mengenai keimanan dan pentingnya mencintai Nabi Muhammad Saw. 


Dalam ceramahanya Buya Sinambela mengutip pernyataan Imam Syafii yang terkenal itu. "Jangan berhenti mengambil manfaat yang sedikit karena tak mampu mengambil manfaat yang besar," katanya. Buya menekankan mengambil manfaat dari pertemuan bulanan IPHI ini, terkhusus manfaat pengajian yang disampaikannya. Katanya, sesungguhnya alam ini ada atas berkah adanya Baginda Muhammad Saw. Allah pertama menciptakan Muhammad dalam wujud ruh. Dan dari ruh itulah segala alam ini Allah jadikan. 

"Ketahuilah bahwa yang didapat oleh kita dan oleh alam ini hanyalah serpihan dari Muhammad Saw. Untuk itu, kita wajib mengenang dan mencintai Nabi Muhammad Saw itu. Karena Allah sesungguhnya menciptakan apa jua kebutuhan ini hanyalah untuk Nabi Muhammad. Sementara yang kita dapatkan adalah sisa dari apa yang diberikan kepada Muhammad.

Tentu saja diperlukan keimanan yang kuat untuk memahami kajian yang disampaikan oleh Buya Sinambela. Bagaimanapun, sebagai umat Muhammad, kata buya, kita memang wajib memahami dan mengimani itu. ***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar