17 Mar 2020

Bukan Libur, Tapi Dirumahkan


TANAIKARIMUN.COM - SUDAH semua daerah merumahkan peserta didik di Tanah Air kita sejak dimulai oleh beberapa daerah saja di awal mula mewabahnya virus corona alias covid-19. Anak-anak tidak lagi ke sekolah untuk belajar seperti biasa. Belajarnya di rumah. Masih ada juga yang bertanya atau salah memahami: sekolah libur.

Corona adalah puncanya. Keputusan untuk meminimalisir bahkan memutus potensi terpapar virus corona (covid 19) itu di kalangan siswa, itulah pokok pikirannya. Dengan tidak ke sekolah seperti biasa, sudah pasti setiap anak-anak tidak lagi akan saling bersama, saling berdekatan sebagaimana biasanya. Maka harapannya virus itu tidak berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

Namun masih ada kesalahan pemahaman terhadap tidak ke sekolahnya para siswa yang disebabkan oleh persoalan corona ini. Yang beredar di --sebagian-- masyarakat adalah libur sekolah. Anak-anak atau guru libur karena adanya virus corona. Itulah yang dipahami oleh sebagian besar masyarakat. Benarkah libur?
Seharusnya tentu tidak memakai istilah libur. Karena makna libur adalah tidak bekerja atau tidak sekolah. Benarkah tidak sekolah yang ditegaskan dalam keputusan liburnya anak-anak itu adalah karena semata tidak sekolah, tidak belajar atau tidak ada aktivitas pembelajaran? Persepsi inilah yang mesti diluruskan. Sekali lagi, bukanlah libur atau tidak sekolah. Hanya tidak ke sekolah.

Sesungguhnya bukanlah tak sekolah. Bukan juga libur sekolah. Edaran dan arahan Pemerintah sama sekali bukanlah begitu yang diinginkan. Anak-anak tidak harus ke skolah karena khawatir terkena virus corona. Bukan karena saatnya tidak belajar alias istirahat karena selesai ujian, misalnya. Bukan. Anak-anak tidak perlu ke sekolah karena khawatir terkena virus. Tapi anak-anak harus tetap belajar. Artinya belajar di rumah.
Kalau begitu, seharusnya istilah yang dipakai memang bukan 'diliburkan' tapi 'dirumahkan' untuk maskud belajar di rumah saja. Istilah 'DiRumahAja' itulah jargon yang kini sudah semakin familiar setelah setengah bulan dilaksanakan. Secara umum bahkan semua orang sekarang diminta di rumah saja, 'Stay At Home' saja untuk target memutus rantai penularan virus tersebut.

Yang pasti di rumah pun, oleh pihak sekolah anak-anak tetap diarahkan untuk belajar. Tetap dikelola pembelajarannya dengan segala fasilitas yang ada dan mampu dilaksanakan. Belajar sistem daring (dalam jaringan/ online) adalah yang paling mungkin untuk dilaksanakan.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar