1 Apr 2021

Sedekah yang Bisa Bikin Kaya Raya


TENTANG obsesi hidup kaya bahkan kaya-raya hampir semua orang menginginkannya. Jika maksud kaya itu adalah keadaan ketika kita bisa mencukupi segala harapan dan impian maka dapat dipastikan semua orang menginginkan demikian. Tidak ada orang yang ingin serba kekurangan. Dengan kemampuan mencukupkan semua keinginan tentu saja dimungkinkan kehidupan terjamin.

Untuk mencapai itu banyak orang yang bekerja keras. Melakukan berbagai usaha untuk dapat menjadi kaya-raya. Bahkan tak jarang yang menghabiskan waktunya untuk mencari uang dan kekayaan semata. Pagi, siang dan malam bergumul dengan pekerjaan demi memenuhi semua impian.

Tentu saja tidak ada yang salah dengan kerja keras dan memanfaatkan segala usaha selama tidak menubruk peraturan dan ketentuan. Tidak hanya peraturan yang berlaku di sekitar kita atau di daerah dan di Negara kita yang tidak ditabrak. Peraturan dan ketentuan dari Yang Maha Pengatur juga tidak sampai dilanggar. 
Di antara sedemikian usaha dan ikhtiar yang dilakukan, agama mengingatkan ada satu hal yang harus tetap pula dilakukan, yakni memberi sedekah. Kerja keras dan usaha maksimal boleh terus dilakukan. Tapi memberikan sebagian hasil usaha kepada yang berhak adalah ketentuan yang tidak boleh diabaikan. 

Diingatkan, selain menyisihkan uang atau harta untuk berbagai keperluan, semestinya ada juga dana yang dialokasikan untuk donasi atau sedekah. Ini penting. Kita ingat, jika harta dan kekayaan kita memang sudah melebihi dari kebutuhan sudah pasti di dalamnya ada hak orang lain yang sudah ditentukan agama. Termasuk juga ketika merasa belum cukup atau berlebih, sesungguhnya sebagian rezeki itu tetap harus dikeluarkan untuk infaqq atau sedekah.

Sedekah adalah cara ikthiar yang dilakukan umat Islam untuk menjemput rejeki. Dan ingat, ada 4 (empat) jenis sedekah yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan rejeki berlimpah-ruah lagi.

Apa saja jenis sedekah itu?.

1. Sedekah Harian;

Sedekah harian adalah sedekah yang dilakukan setiap hari meskipun jumlahnya tidak banyak. Umat Islam bisa memasukkan uang sedekah ke kotak masjid saat berangkat sholat subuh atau ke tempat lain yang tersedia. Terkadang di tempat-tempat tertentu (di simpang jalan, di warung, dll) ada kota amal yang menerima sedekah. Tentu saja kita apstikan, itu bukan kotak yang akan disalahgunakan oleh orang-orang tertentu untuk perbuatan terlarang.

Harus kita ingat bahwa sedekah setiap hari, jika memang sudah diniatkan hendaklah rutin dialkukan agar istiqomah. Tidak harus melihat besar-kecilnya sedekah namun yang terpenting adalah niat dan konsistensi kita. Insyaallah, cara ini akan menjadi sebab seseorang akan kaya-raya. Setidak-tidaknya akan menjadi orang yang serba kecukupan.

2. Sedekah Mingguan;

Sedekah mingguan dilakukan seminggu sekali yang jumlahnya diusahakan lebih besar dari pada sedekah harian. Umat Islam bisa melakukan sedekah saat salat Jumat agar tetap rutin melakukannya. Bisa juga di hari lain yang dapat diingat secara rutin. Seperti juga sedekah harian, yang diutamakan adalah istiqomah melakukannya.

3. Sedekah Bulanan;

Sedekah bulanan adalah sedekah yang diberikan setiap bulan secara rutin. Lazimnya sedekah bulanan dan selalu dilakukan adalah sedekah (pemberian) yang diniatkan kepada orang tua. Sedekah bulanan bisa dilakukan dengan memberikan sedikit penghasilan kepada orang tua setiap bulannya. Selain kepada orang tua tentu saja bisa dilakukan kepada orang lain. 

4. Sedekah Tahunan;

Sedekah tahunan bisa dilakukan saat hari raya besar datang , misalnya dengan memberikan ampelop (berisi uang) atau seperti angpao (di hari raya China). Tapi sedekah dalam Islam bukanlah sama dengan angpao yang diberikan kepada siapa saja. Dalam Islam sedekah tahunan ini dianjurkan untuk diberikan kepada orang-orang miskin atau anak yatim. Mereka adalah orang-orang yang belum tentu akan mendapatkan pemberian di hari-hari lain kecuali di hari raya.

Selain memberikan uang atau bentuk lain (pakaian, dll) bisa juga setiap tahun sekali melakukan pemotongan hewan kurban. Kunci dari sedehak itu tidak lain adalah keikhlasan. Tidak akan berguna sedekah seseorang jika dia tetap saja menyebut-nyebut sedekahnya. Semoga kita termasuk ahli sedekah, amin.***

Sumber: hajinews.id (01/04/2021) dengan perbaikan seperlunya.

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar