Tampilkan postingan dengan label Karimun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karimun. Tampilkan semua postingan

9 Mar 2021

Berharap Sejahtera dari Usaha Daerah

Berharap Sejahtera dari Usaha Daerah


MEMBACA berita berjudul 'Pemkab Karimun Membuka Lowongan untuk Tiga Pimpinan BUMD' di salah satu portal berita (radioazam.id) beberapa waktu lalu, boleh jadi melahirkan keinginan masyarakat daerah ini untuk berharap meningkatnya kesejahteraan hidup. Sebagai perusahaan yang notabene adalah sumber penghasilan atau pendapatan daerah maka menyebut BUMD menyebabkan lahirnya harapan itu, tentu tidak berlebihan. Perusahaan kita, ya untuk kesejahteraan kita. Namanya juga harapan.  

Seperti bunyi berita di website radioazam.id tersebut, Pemerintah Kabupaten Karimun sedang mencari pimpinan baru terhadap tiga BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Salah satu diantaranya sedang terjadi kekosongan sejak beberapa bulan, dan dua lagi akan habis masa jabatanya dalam waktu yang tidak lama lagi. Artinya, benar ketiuganya akan segera berganti pucuk pimpinan. Berlebihankah masyarakat menaruh harapan? Tidaklah, ya. 

Mengutip keterangan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karimun, Muhammad Firmansyah radioazam.id mengatakan, tiga BUMD milik Pemkab Karimun yang sedang dicari calon pimpinannya antara lain, BUP (Badan Usaha Kepelabuhanan), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Mulia Karimun dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Tuah Karimun. Ketiga BUMD ini adalah perusahaan yang selama ini menjadi harapan daerah untuk menghasilkan uang.

Bahwa Pemda Kabupaten Karimun sedang mencari pimpinan baru dan sedang membuka lowongan terhadap pimpinan pada tiga BUMD, mulai Selasa (2/2/2021) lalu itu hingga tiga hari ke depannya, bagi kita masyarakat tidak masalah. Itu memang wewenangnya Pemda. Bagi masyarakat melalui keberhasilan BUMD untuk penopang penghasilan daerah diharapkan mampu meningkatkan kesahteraan hidup  masyarakat. Inilah yang utama dan penting bagi masyarakat Kabupaten Karimun..

Ketika Pak Sekda mengatakan, posisi Direktur PDAM Tirtta Mulia Karimun terjadi kekosongan sejak Oktober tahun 2020 lalu, lantaran pimpinannya, Indra Santo tersandung kasus dan telah ditahan Kejaksaan Negeri, atas dugaan korupsi terhadap anggaran pada BUMD yang dipimpinnya kita juga tidak akan mempermasalahkan. Tidak juga kita harus berkomentar perihal masalah hukum itu. Itu juga ada pihak yang berwewenang mengurus dan menyelesaikannya. 

Harapan terbesar dari masyarakat adalah persoalan kesejahteraan hidup. Kesejahteraan rakyat itu sendiri. Begitupun harapan kita secara umum di level Nasional. Setiap perusahaan Negara (BUMN) kiranya dapat meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Akankah penggantian pimpinan tiga BUMD nanti akan mampu mendongkrak penghasilannya? Lalu mampu mendongkrak kesaejahteraan masyarakat daerahnya? Belum pasti jika menyimak apa yang selama ini terjadi. 

BUMD sejatinya adalah perusahaan yang diharapkan mampu berpenghasilan dengan baik untuk mampu pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bisakah? Kita, hanya menunggu waktu. Tentu saja kita berdoa kiranya harapan ini dapat menjadi kenyataan, nantinya.***

6 Mar 2021

Breaking News, Duka Melanda (Ada Kebakaran Lagi)

Breaking News, Duka Melanda (Ada Kebakaran Lagi)

Foto Aurarakyat.com

MUSIM kemarau selalu identik dengan kebakaran. Kebakaran hutan dan kebakaran lahan, itulah yang lazim mengisi berita beberapa hari belakangan. Kemarau memang sedang melanda Kabupaten Karimun dan daerah lainnya di Kepri atau Sumatera. Tapi berita kebakaran pagi ini tidak di lahan atau di hutan. Kebakaran yang terjadi Sabtu (06/03/2021) dini hari tadi terjadi di pelantar Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral. Berarti tidak jauh dari kampung saya, Wonosari yang juga sama-sama Kecamatan Meral. Tentu saja membuat sedih.

Sebagaimana diberitakan oleh media online, aurarakyat.com hari Sabtu (06/03/2021) ini menjelaskan bahwa insiden kebakaran hebat telah terjadi di sejumlah rumah pelantar di kawasan Meral Kota, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Menurut berita media itu kejadiannya pada Sabtu dini hari tadi. Dikatakan, kobaran api merambat dengan cepat dan menghanguskan rumah yang berada tepat di lokasi kejadian. Bahkan kapal milik warga juga ikut terbakar. Demikian diberitakan oleh situs berita online ini.

Sebagai tambahan informasi, menurut portal berita ini, terlihat dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) serta satu unit mobil air milik warga ikut membantu memadamkan api. Mengutip penjelasan salah seorang warga, Andi yang kebetulan berada di lokasi kejadian, katanya kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. “Kejadiannya sekitar jam 2 kurang gitu bang, cuman saya pas udah sampai api sudah membesar,” kutipan aurarakyat.com mengutip penjelasan Andi.

Bagi kita masyarakat awam membaca berita ini seolah menegaskan bahwa kebakaran ini sebagai pelengkap beberapa kali kebakaran yang terjadi di Kabupaten Berazam sebelum-sebelumnya. Menurut informasi yang selalu dishare media berita (cetak dan online) bahkan laporan Medsos warga, di daerah ini sudah terjadi beberapa kali kebakaran terutama hutan dan lahan warga di kabupaten ini.

Pernah terjadi kebakaran di musim panas tahun ini di Kecamatan Tebing, Meral, Meral Barat (Pulau Karimun) dan pernah juga di kecamatan yang berada di Pulau Kundur. Bagaimanapun itu membuat derita dan duka tambahan warga di tengah kerisauan corona yang masih melanda. Sebagai warga tentu saja kita tidak ingin kebakaran ini terus terjadi karena secara pasti akan membawa kerugian bagi kita.

Kemarau adalah musim atau kejadian yang selalu ada setiap tahun di Negara kita. Bahkan di dunia. Pemerintah dari Pusat hingga ke Daerah juga sudah melakukan berbagai usaha dan kebijakan agar tradisi kebakaran tahunan, ini tidak terjadi lagi. Nyatanya tetap terjadi walaupun tahun-tahun belakangan sudah sedikit berkurang. Kerja sama antara dan antar masyarakat dan dengan koordinasi serta pengaturan oleh Pemerintah akan menjadi salah satu solusi bagi kita agar tradisi tahunan ini tidak terus terjadi. Apakah bisa? Kita harapkan begitu.***

27 Feb 2021

Rapat Perdana PD IPHI Karimun Periode 2021-2026

Rapat Perdana PD IPHI Karimun Periode 2021-2026


TANAIKARIMUN.COM-KARIMUN, HARI ini, Sabtu (27/02/2021) adalah rapat perdana dari PD (Pengurus Daerah) IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun periode 2021-2026 setelah dikukuhkan pada hari Sabtu (13/02/2026) dua pekan lalu. Pengukuhannya sendiri waktu itu dilakukan oleh Ketua Umum PW (Pengurus Wilayah) IPHI Provinsi Kepri, Dr. H. TS. Arif Fadillah, S Sos, MSi yang disaksikan langsung oleh Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi dan Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi serta para pejabat teras Kabupaten Karimun dalam satu acara khusus di Gedung Balai Haji.

"Inilah rapat perdana kita sejak dikukuhkan dua minggu lalu," kata Sekretaris PD IPHI Kabupaten Karimun, H. Supriadi, SHI saat membuka rapat yang dimulai pukul 09.30 WIB. Sebelum rapat dipimpin langsung oleh Ketua PD IPHI Kabupaten Karimun, H. Haris Fadillah rapat dibuka oleh Sekretaris PD IPHI dengan menyampaikan agenda rapat pertama ini. Katanya, agenda rapat hari ini adalah, 1) Perkenalan Pengurus PD IPHI masa bakti 2021-2026 yang terdiri dari Dewan Penasehat 4 orang, Dewan Pembina 4 orang dan pengurus harian sebanyak 13 orang.  Selebihnya pengurus bagian sebanyak 48 orang. 2) Penjelasan tugas pokok dan fungsi pengurus; dan 3) Rencana Raker tahun 2021. Setelah dibuka, pimpinan rapat langsung oleh Ketua IPHI, H. Haris Fadillah.

Menurut penjelasan Ketua PD IPHI yang memimpin rapat setelah dibuka sekretaris ada beberapa orang pengurus yang tidak bisa hadir. Dua orang dari pengurus harian dan beberapa orang pengurus bagian kebetulan sedang beralangan. "Belum bisa ikut rapat perdana ini," katanya. Di luar penasehat dan pembina yang memang tidak diundang, pada umumnya pengurus lainnya hadir. 

Ketua IPHI Kabupaten Karimun kembali menjelaskan tentang beberapa kecamatan yang belum memiliki kepengurusan PC (Pengurus Cabang) IPHI di Kecamatan, seperti Kecamatan Ungar dan Buru. Ada juga kecamatan yang pengurusnya sudah dibentuk dan sudah juga dibuat SK-nya tapi belum sempat dikukuhkan seperti Kecamatan Durai, Belat dan Moro, katanya.

Peserta Rapat PD IPHI Karimun


Hal lain yang disampaikan ketua IPHI adalah masalah kegiatan IPHI yang sudah berjalan selama ini. Katanya, "Sebelum covid-19 kegiatan IPHI Kabupaten yang rutin adalah pertemuan bulanan di setiap pekan kedua setiap bulannya. Pelaksananya secara bergantian antara kecamatan yang ada di Pulau Karimun, Keccamatan Karimun, Meral dan Tebing." Tapi Pak Haris mengatakan lebih lanjut bahwa sejak muncul virus corona kegiatan ini dihentikan sementara. Itu juga sesuai dengan arahan pemerintah yang tidak membolehkan kerumunan orang dalam jumlah banyak. Nah, apakah saat ini akan kita mulai dan laksanakan pertemuan itu, nanti akan kita putuskan dalam Raker (Rapat Kerja) yang insyaallah akan kita laksanakan dalam waktu dekat ini. Demikian dia menjelaskan.

Untuk agenda rencana Raker, Pak Haris mengatakan bahwa semua pengurus yang ada ini akan dilibatkan dalam Raker nanti. "Ada yang akan menjadi Panitia Raker dan ada pula yang akan menjadi peserta," katanya. Rencana itu sedang disusun oleh pengurus, katanya lebih lanjut. "Direncanakan pada bulan Maret nanti sudah bisa dilaksanakan Rakernya dengan catatan bantuan dana dari Pemerintah sudah jelas dapatnya."

Acara selanjutnya, perkenalan lebih rinci tentang pengurus dan menyampaikan draf program serta tugas pokok dan fungsi pengurus. Fotokopi draf itu diberikan kepada setiap Ketua Bagian sesuai bidangnya untuk dibahas dalam anggota Pengurus Bagiannya. Namun pada rapat ini juga diberi kesempatan kepada setiap Ketua Bagian untuk bertanya atau menyampaikan usul-saran. Setiap ketua bagian mendapat kesempatan untuk berbicara, menanggapi draf yang sudah disusun.

Pada sesi diskusi, beberapa orang pengurus menyampaikan pertanyaan dan saran-saran. Ada saran perihal perlunya sosialisasi AD/ ART yang terbaru kepada pengurus dan ada pula usul tentang penggalangan sembako seperti beras dari para jamaah haji untuk nanti disalurkan kepada para fakir miskin yang ada di sekitar tempat tinggal para haji-hajjah kabupaten ini. Usul ini datang dari Pak Thamrin, salah seorang anggota pengurus. "Dengan satu genggam beras setiap hari oleh setiap para haji-hajjah, ada banyak beras yang dapat dikumpulkan," katanya sambil mengutip ayat tentang orang-orang yang mendustakan agama karena melalaikan memberi bantuan orang miskin. Beberapa orang pengurus lainnya juga menyampaikan pertanyaan.

Setelah batas waktu rapat sampai, menjelasng pukul 12.00 rapat ditutup oleh Sekretaris IPHI yang bertindak sebagai pembawa acara pada rapat perdana ini. Sekretaris menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta rapat dan acara rapat pun diakhiri dengan mengucapkan hamdalah,  alhamdulillahi robbil alamiin.*** (mr)

24 Feb 2021

Menanti Belajar Tatap Muka se-Kabupaten Karimun

Menanti Belajar Tatap Muka se-Kabupaten Karimun


SAMPAI Senin (22/02/2021) lalu, di Kabupaten Karimun yang semula semua sekolah menerapkan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) alias BDR (Belajar Di Rumah) kini secara bertahap sudah diberikan izin kepada beberapa kecamatan untuk melaksanakan belajar tatap muka. Kecamatan Kundur adalah kecamatan terbaru yang sudah diizinkan menggelar belajar tatap muka di sekolah terhitung sejak Senin keamrin itu.

Alasan izin yang dikeluarkan Kecamatan Kundur adalah karena kecamatan yang berada di Pulau Kundur, itu status zona covidnya sudah berubah jadi zona hijau, dari yang sebelumnya masih zona kuning. Beberapa kecamatan lain di pulau yang sama dan sekitarnya sudah lebih dulu diizinkan untuk membuka sekolah. Seperti Kecamatan Kuba (Kundur Barat), Kuta (Kundur Utara) di pulau yang sama sudah lebih awal diizinkan unuk belajar tatap muka.

Informasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, melalui Sekretaris Dinas Pendidikan, Riza Kurniati menjelaskan, saat ini ada tujuh Kecamatan yang sudah zona hijau. Termasuk salah satunya adalah Kecamatan Kundur, sehingga diberikan izin menggelar belajar tatap muka. Demikian disampaikannya kepada pencari berita di Kabupaten Karimun.

Tegasnya, “Kundur sudah zona hijau. Dalam hal ini kami juga terus memantau perkembangan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karimun. Sehingga ketika terjadi perubahan zona, yakni dari kuning jadi zona hijau, maka semua sekolah di kecamatan yang telah diizinkan belajar tatap muka, wajib menerapkan protokol kesehatan.” Tentang protokoler kesehatan adalah keadaan normal baru yang diterapkan Pemerintah Daerah sesuai kebijakan Pemerintah Pusat.

Sebaliknya, untuk kecamatan yang masih zona kuning hingga orange, masih belum dapat diberikan izin menggelar belajar tatap muka. Harus pula diketahui bahwa penetapan zona hijau oleh Tim Gugus Covid-19 tidak langsung serta merta Pemerintah memberikan izin belajar tatap muka, melainkan dilakukan peninjauan terlebih dahulu. Ini mekanisme yang baku. Setelah diumumkan zoba hijau, selanjutnya diadakan peninjauan.

Bu Reza memberikan contoh, seperti di Kecamatan Meral Barat dan Kecamatan Karimun sesungguhnya saat ini sudah berubah jadi zona hijau, tapi masih menunggu hasil tinjauan yang dilakukan oleh tim yang ditugaskan untuk itu. Ada prosedur yang harus dilakukan sebelum izin belajar tatap muka dikeluarkan.

Seperti sudah diketahui, meskipun dua kecamatan --Karimun dan Meral Barat-- tersebut sudah zona hijau, namun sekolah di wilayah Kecamatan Meral Barat dan Kecamatan Karimun belum diberikan izin untuk menggelar belajar tatap muka. Karena masih dilakukan peninjauan. Kedua kecamatan ini berada di pulau yang sama, Pulau Karimun.

Melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Karimun yang tinggal empat pasien saja yang positif covid, maka sesungguhnya masyarakat (siswa dan orang tua) berharap kiranya Pemda Karimun segera menetapkan seluruh sekolah di Kabupaten Berazam ini dibuka kembali. Orang tua, sesungguhnya sudah tidak sabar ingin anak-anaknya kembali ke sekolah. Dengan segala kesulitan yang dirasakan selama BDR, orang tua benar-benar berharap kepada pemegang kebijakan untuk mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah.

Mari kita menanti kebijakan Pemerintah Daerah ini. Sambil berusaha terus menerapkan protokoler kesehatan, mari juga kita berdoa kiranya virus ini segera dimusnahkan Allah dari bumi kita, Indonesia, termasuk Kabupaten Karimun.***

16 Feb 2021

Pengurus Baru dengan Semangat Baru (Dari Pelantikan Pengurus IPHI Kab. Karimun)

Pengurus Baru dengan Semangat Baru (Dari Pelantikan Pengurus IPHI Kab. Karimun)


TANAIKARIMUN.COM - KARIMUN, BERFTEMPAT di Balai Haji Kecamatan Tebing, Sabtu (13/02/2021) lalu telah dilantik kepengurusan baru PD (Pimpinan Daerah) IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun. Harris Fadillah sebagai Ketua Umum IPHI Kabupaten Karimun periode 2021-2026 bersama kepengurusan lainnya, oleh Ketua Umum PW (Pimpinan Wilayah) IPHI Provinsi Kepri yang juga Sekda Provinsi Kepri sekaligus sebagai Pelaksana Harian (PLh) Gubernur Kepri, Dr. H. TS. Arif Fadillah, S Sos M Si  mengukuhkan para pengurus dalam satu acara yang cukup meriah namun khidmat.

Pengukuhan disaksikan juga oleh Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq serta Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim serta beberapa pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Karimun dan beberapa pimponan Ormas Islam serta para pengurus IPHI Kecamatan se-Kabupaten Karimun. Dengan seragam putih-putih, khas pakaian haji-hajjah kelihatan ruangan Balai Haji memutih oleh para hadirin.

Dalam amanatnya, Arif berpesan agar IPHI Kabupaten Karimun dapat terus berkontribusi dalam membangun umat, dengan melakukan berbagai macam kegiatan dakwah, dan memperkuat pembinaan umat. Mengutip pernyataannya saat memberikan pidato pengarfahan, dia mengatakan, “Sebagaimana hasil muktamar IPHI Pusat, bahwa IPHI harus selalu membantu Pemerintah, dalam rangka mendukung kegiatan dakwah dan menjaga keimanan umat. Tanggung jawab IPHI, salah satunya memastikan para haji-hajjah mampu mempertahankan mabrur haji sepanjang hayat.”

Katanya, “IPHI harus bisa memelihara dan mengupayakan kelestarian haji yang mabrur, guna meningkatkan partisipasi umat dalam pembangunan bangsa dan Negara.” Begitulah pesannya sambil bercerita panjang-lebar kenangannya selama menjabat sebagai pengurus IPHI yang juga merupakan pejabat penting ketika masih di Kabupaten Karimun sebelumnya. Dia mengatakan kalau IPHI Karimun sejak dia masih tempo hari sudah terbukti kontribusi dan partipasinya dalam banyak hal di daerah ini.

Selain itu kata dia, IPHI juga bertugas melaksanakan pembinaan, bimbingan, penyuluhan dan penerangan kepada calon jamaah haji serta pasca haji. Sejauh ini, dia menilai IPHI di Kabupaten Karimun terbilang sukses dan tetap aktif menggelar kegiatan.

“Perlu disampaikan juga, bahwa pengurus IPHI Kabupaten Karimun agar dapat membantu mensosialisasikan vaksin, dan menghimbau masyarakat supaya jangan ragu lagi dengan vaksin. Karena sudah mendapatkan rekomendasi halal dari MUI.” Untuk masalah penanganan covid Arif juga berharap agar masyarakat, khususnya IPHI membantu Pemerintah supaya masalah covid ini segera dapat teratasi.

 

Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq yan hadir dalam pelantikan pengurus IPHI Kabupaten Karimun juga memberikan sambutan. Dia mengatakan dan meminta agar para pengurus dapat mengemban amanah serta tanggungjawab yang telah diberikan. Pak Rafiq mengatakan, “Terimakasih saya ucapkan kepada IPHI Kabupaten Karimun, yang telah berupaya melakukan pembinaan bagi jamaah calon haji (JCH), tapi saya juga merasa prihatin karena tahun lalu kita tidak dapat memberangkatkan JCH, kemungkinan tahun ini pun sama, tidak bisa memberangkatkan masyarakat Kabupaten Karimun ke tanah suci,” katanya dalam sambutan yang cukup singkat.

Dalam kesempatan itu dia juga mengucapkan selamat dan sukses kepada pengurus IPHI Kabupaten Karimun periode 2021-2026 yang baru saja dilantik. Semoga tetap mampu berkontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Karimun, khususnya bagi umat yang saat ini tengah dihadapkan dengan persoalan dunia, yakni Covid-19.

Ketua IPHI Karimun terpilih yang baru saja dilantik, Harris Fadilah mengatakan, wadah IPHI Kabupaten Karimun diharapkan dapat menjadi sarana silaturahmi. Sehingga kedepan agar dapat terus berkembang secara mandiri, professional dan mampu meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait, dalam rangka untuk mencapai kemaslahatan umat.

“Karena salah satu tujuan berdirinya IPHI adalah untuk menjaga kemabruran haji pasca pelaksanaan haji maka marilah kita bersinergi dan saling mengisi untuk pelaksanaan tugas kita sebagai pengurus. IPHI adalah tempat mengabdi (ibadah) para haji-hajjah yang diberi amanah.” Dengan menyampaikan beberapa bait pantun, Pak Haris cukup banyak memberikan pesan-pesan dan harapan kepada para pengurus yang baru saja dilantik. Semoga pengurus baru ini juga membawa semangat baru.***

11 Feb 2021

Kebijakan Menutup 'Tatap Muka' Kembali, Siapa yang Merasakan Ruginya

Kebijakan Menutup 'Tatap Muka' Kembali, Siapa yang Merasakan Ruginya


RADIOAZAM.ID memberitakan, sebanyak 18 (delapan belas) orang santri di salah satu Pondok Pesantren yang berada di wilayah Kecamatan Moro reaktif rapid test covid-19, sehingga sekolah-sekolah yang ada di kecamatan, ini terpaksa diinstruksikan untuk ditutup. Di satu sekolah ada reaktif covid tapi di banyak sekolah harus ikut menerima sanksinya. Mungkin bukan sanksi, tapi lebih kepada berjaga-jaga dalam kewaspadaan tingkat tinggi. Khawatir covid-19 akan saling menularkan antar santri atau murid.

Menurut berita itu lagi, penutupan berlaku bagi semua sekolah di seluruh jenjang pendidikan yang ada di Kecamatan Moro sejak Senin (8/2/2021) kemarin. Radioazam mengutip pernyataan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Ibu Reza Kurnia. Kata Bu Reza, “Semua sekolah di Kecamatan Moro ditutup sampai seminggu ke depan. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran wabah virus Covid-19.” Maksud belyau untuk mengantisipasi berjangkitnya virus corona dari satu orang ke orang lainnya di sekolah.

Nantinya kata Bu Reza, akan dilakukan peninjauan kembali jika pemeriksaan lanjutan kondisi kesehatan terhadap 17 (tujuh belas) santri telah selesai. Kalau hasilnya nanti negatif, maka akan kita buka (sekolah) untuk Kecamatan Moro kembali. Tapi jika ada yang positif, akan kita perpanjang penutupan sekolah. Begitu dia menegaskan kepada para pemburu berita.

Bagi kita, orang tua dan atau guru, apalagi para siswa tentu saja kebijakan ini bisa dilihat dengan penilaian berbeda-beda. Langkah penutupan sekolah memang sudah disetujui oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq, dalam koordinasi yang dilakukan Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun. Tapi tidak belajar langsung (tatap muka) lagi setelah baru saja dibuka karena kebijakan prokes selama ini, tentu saja ini menjadi pemikiran tersendiri. Pak Bupati tentu setuju penutupan sementara demi mengutamakan kesehatan. Tapi apakah orang lainnya juga aka mengaminkan?
Tidak mustahil ada orang tua yang sesungguhnya berharap anaknya tetap masuk ke sekolah sepeti biasa. Jika harus mengikuti prokes, orang tua juga akan setuju. Karena ternyata setelah kurang lebih satu tahun sekolah menggunakan PJJ dalam pembelajarannya, orang tua mulai merasakan kesuliatan mengurus anak dalam pembelajaran di rumah. Jadi, kalau boleh memilih hampir semua orang tua siswa ingin anaknya ke sekolah saja dari pada di rumah. Tapi inilah kebijakan.

Lalu siapa merasakan rugi atas kebijakan ini? Sekali lagi, setiap orang bisa memandangnya dari sudut yang berbeda. Dan penilaiannya pun akan bisa berbeda.***

7 Feb 2021

Sekolah Ditutup Lagi Karena Covid Datang Mengintip

Sekolah Ditutup Lagi Karena Covid Datang Mengintip


Catatan M. Rasyid Nur
TADINYA ada beberapa kecamatan di Kabupaten Karimun yang sekolahnya diizinkan masuk belajar secara tatap muka, sejak awal Januari dimulainya semester ganjil. Tentu saja dengan melaksanakan protokoler kesehatan. Ada 6 (enam) kecamatan dari 12 kecamatan yang diizinkan Pemda Karimun untuk dibuka dan belajar secara tatap muka. Namun kini sekolah-sekolah di kecamatan tertentu di 6 keamatan itu ditutup kembali.

Menurut informasi beberapa media sekolah-sekolah yang harus ditutup kembali dan siswanya belajar di rumah (BDR) itu adalah sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Kuta (Kundur Utara). Informasinya, ditutupnya sekolah-sekolah di Kecamatan Kundur Utara terhitung sejak Senin (25/01/2021) lalu oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Karimun, karena ada kasus baru positif Covid-19 yang muncul di kecamatan ini.

Seperti sudah diberitakan media, satu orang terdeteksi positif covid-19 di Kecamatan Kundur Utara, ini yang merupakan wali murid. Artinya covid ini datang mungkin ingin mengintip para siswa melalui orang tua siswa. Oleh karena itu Pemda langsung tutup dulu semua sekolah yang ada di kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Kundur Barat dan Kundur itu.

Mengutip pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, M. Fajar sebagaimana ditulis oleh www.radioazam.id bahwa rencana penutupan diprediksi akan berlangsung sekitar satu minggu saja jika tidak ada penambahan kasus di Kecamatan Kundur Utara. Setelahnya akan dipertimbangkan untuk dapat segera dibuka. Agar para siswa dapat kembali belajar di sekolah.

Untuk membuka kembali nanti, diperlukan rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten yang menyatakan bahwa zona daerah ini bisa kembali berubah dari zona kuning menjadi zona hijau sebagai syarat dibolehkannya sekolah dibuka. Hanya saja kata Pak Fajar diperlukan waktu agak lama untuk menunggu surat rekomendasi dari tim gugus tugas. Pak Fajar tentu saja tidak ingin terburu-buru kembali mengizinkan untuk tatap muka jika itu amsih mengancam bahaya.

Menurut beberapa sumber, untuk menunggu rekomendasi paling cepat itu dua minggu baru surat dari gugus tugas keluar tentang perubahan zona. “Makanya kita akan coba untuk berkoordinasi apakah bisa dibuka duluan sambil menunggu surat dari tim gugus tugas, dengan tetap berkoordinasi dan mengecek jumlah pasien di Kecamatan tersebut atau tidak,” sebagaimana ditulis media berita.

Sebagai tambahan informasi, ternyata kasus sebelumnya yang terjadi di kecamatan tetangga, Kecamatan Kundur Barat (Kuba) juga merupakan positif covid yang merupakan seorang wali murid. Sepertinya covid memang ingin ikut mengintip anak-didik didik melalui orang tua siswa. Tentu saja tetap waspada melihat kenyataan ini. Waktu di Kuba, Pemda Karimun juga melakukan penutupan kembali sekolah-sekolah yang tadinya sudah diizinkan dibuka.

Bagi guru yang sudah lama rindu akan anak-anak belajar di sekolah tentu saja kenyataan ini menjadikan hati tetap sedih. Satu hal yang akan terus menghantui adalah tetap tidak akan maksimalnya pengelolaan pembelajaran bagi anak-anak. Mereka tidak lagi berkesempatan belajar dengan sempurna sebagaimana dulu belum ada corona. Efeknya, generasi pelajar yang satu tahun ini belajarnya hanya di rumah saja akan jauh berkurang daya serap materinya berbanding anak-anak yang dlulunya. Akankah masih lama corona bersama kita?***

5 Feb 2021

Catatan dari Rapat MTQ di Kantor Bupati, MTQ dengan Cabang STQ

Catatan dari Rapat MTQ di Kantor Bupati, MTQ dengan Cabang STQ


TANAIKARIMUN.COM - KARIMUN, PELAKSANAAN MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran) Tingkat Kabupaten Karimun tahun 2021, ini berubah disebabkan oleh kehadiran covid-19. Seperti diketahui hingga saat ini corona alias covid-19 belum juga hilang dari Negara kita, termasuk di Kabupaten Karimun. Oleh karena itu, pelaksanaan MTQ yang merupakan kegiatan rutin di Kabupaten Berazam untuk tahun ini diubah cabangnya menjadi cabang STQ (Seleksi Tilawatil Quran) saja. Inilah keputusan penting dari rapat LPTQ Kabupaten Karimun yang langsung dipimpin Wabup Karimun, Pak anwar Hasyim, Rabu (4/2/2021) kemarin.

Untuk pemahaman kita, jika dalam MTQ semua cabang (20-an golongan) dilombakan maka pada STQ hanya terbatas pada beberapa cabang saja. Untuk STQ hanya ada cabang tilawah dengan dua golongan, anak-anak dan dewasa; lalu cabang tahfizh semua golongan (lima golongan) dan ditambah cabang tafsir dengan satu golongan saja, bahasa arab. Cabang tambahan lainnya adalah cabang lomba hadits. Jadi, hanya empat cabang dengan 9 golongan saja.

Inilah yang oleh masyarakat dinilai banyak perbedaannya jika dibanding penyelenggaraan MTQ tahun-tahun sebelumnya. Meskipun secara nasional bahkan di provinsi, selalu ada STQ secara bergantian (di tahun ganjil) dan MTQ di tahun genap, Karimun sejak tahun 2014 sudah tidak lagi melakanakan STQ. Setiap tahunnya selalu pelaksanaan MTQ. Dan ketika mengirimkan peserta ke tingkat provinsi yang melaksanakan STQ, maka Kabupaten Karimun baru mnengirimkan pemenang cabang STQ. Tahun inilah pertama kali sejak era MTQ dilaksanakannya cabang STQ.

Kebijakan ini diambil dalam usaha mengurangi kerumunan orang dalam jumlah yang banyak Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim mengatakan, salah satu yang menjadi pembeda dari penyelenggaraan agenda yang sama ditahun sebelumnya adalah, tidak adanya pawai takruf dan dihapusnya pameran stand bazar. Itu berlaku untuk semua tingkatan mulai dari Kelurahan dan Desa, lalu ke Kecamatan dan Kabupaten Karimun. Sedangkan cabang yang dilombakan, di Kabupupaten hanya cabang STQ sementara di kecamatan dibolehkan melaksanakan cabang MTQ.

Mengutip pernyataan Wabup selaku Ketua Umum LPTQ Kabupayen Karimun, dia mengatakan, "Karena kondisi saat ini masih pandemi Covid-19, makanya banyak kegiatan yang ditiadakan. Dikhawatirkan terjadi kerumunan dan ada transmisi baru. Makanya perlu kita hindari dan salah satu caranya adalah kita hilangkan beberapa rangkaian kegiatan termasuk dengan melombakan hanya cabang STQ saja.” Semoga masyarakat dapat memahami kebijakan Pmerintah ini.***

2 Feb 2021

Sekolah di Zona Covid: Setelah Ditutup, Dibuka Kembali

Sekolah di Zona Covid: Setelah Ditutup, Dibuka Kembali


TANAIKARIMUN.COM - KARIMUN, SETELAH sempat ditutup selama kurang lebih satu pekan, kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka di sekolah kembali di buka. Dua kecamatan yang sempat ditutup setelah sebelumnya dibuka aalah Kecamatan Kundur Utara (Kuta) dan Kecamatan Kundur Barat (Kuba). Kini sekolah-sekolah di kedua kecamatan itu kembali diizinkan Pemerintah Karimun untuk  belajar secara tatap muka.

Demikian dijelaskan oleh Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Fajar Horison kepada pemberita. Dia mengatakan, diizinkannya belajar tatap muka di dua Kecamatan tersebut (keduanya berada di Pulau Kundur) setelah dilakukan tracking dari pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 sebelumnya.

 Plt, seperti dikutiup dari Radioazam.id mengatakan, “Kecamatan Kundur Barat telah lebih dulu diizinkan belajar tatap muka, sejak seminggu kemarin. Kemudian mulai Senin (1/2/2021) kemarin Kecamatan Kundur Utara juga sudah mulai diizinkan tatap muka di kelas.” Demikian dia menegaskan berkaitan ditutupnya beberapa waktu sekolah-sekolah di kedua kecamatan ini.

Informasinya, untuk kasus positif di Kecamatan Kundur Utara yang hanya satu orang, yang merupakan pegawai di salah satu kantor, harus dilakukan tracking terhadap 27 orang terdekatnya. Hasilnya semuanya negatif. Sehingga pembelajaran di kelas kembali diizinkan.

Pada pernyataan lainnya Pak Fajar mengatakan, “Kalau untuk Kecamatan Kundur Barat, satu orang pasien positif itu kan meninggal dunia. Dan diketahui tidak terjadi penyebaran di lingkungan keluarganya dari hasil tracking, sehingga diizinkan lebih dulu belajar tatap muka di sekolah seminggu kemarin.” Perihal keharusan tracking ini memang sudah menjadi konsekuensi dari adanya kasus positif. Jika orang-orang terdekatnya dinyatakan negative pada saat yang bersangkutan sudah juga dinyatakan negative maka daerah itu dinyatakan sudah negative.

Dikatakan, diberikannya izin terhadap dua Kecamatan tersebut, tidak perlu menunggu rekomendasi perubahan zona dari kuning menjadi hijau. Cukup menunggu hasil tracking maka sudah bisa melakukan belajar tatap muka. Inilah kata kunci dibolehkannya kembali masuk sekolah bagi sekolah-sekolah di sini.

“Kalau sudah didapati bahwa pasien tidak kemana-mana maka tidak menyebar, artinya wilayah itu kan tidak trerjadi transmisi lokal, jadi sekolah bisa kita buka lagi. Kalau misalnya menyebar artinya ada transmisi lokal. Dikhawatirkan sudah kemana-mana,” kata Plt Kadisdik Kabupaten Karimun.

Untuk dibuka kembali dan dimulainya belajar tatap muka di sekolah, tidak ada persiapan khusus. Hal itu karena pada saat dibukanya pada awal Januari kemarin, semua sekolah telah menerapkan protokol kesehatan. Sehingga tinggal melanjutkan dan menerapkan apa yang sudah dilaksanakan. Penjelasan ini penting untuk menepis pandangan seolah-olah tidak ada persiapan. Persiapan sudah karena sebelum ditutup sebenarnya sudah menerapkan protokoler kesehatan. Ini pembukaan untuk yang kedua. Kesannya, dibuka lalu ditutup dan dibuka kembali. Semuanya adalah demi kesehatan masyarakat.***

20 Jan 2021

Catatan dari Audiensi IKSS dengan DJBC, "Saya Siap untuk Dipecat"

Catatan dari Audiensi IKSS dengan DJBC, "Saya Siap untuk Dipecat"


TANAIKARIMUN.COM – KARIMUN. Kakanwil DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai) Khusus Kepri, di Tanjungbalai Karimun, Agus Yulianto menyatakan siap untuk dipecat, jika dinyatakan bersalah atas kasus kematian Haji Permata. Menjawab pertanyaan dari Agus Masrur yang menyampaikan aspirasi pertama pertemuan audiensi antara KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) dengan DJBC, Agus Yulianto menegaskan bahwa dia mempertaruhkan jabatannya dalam kasus tewasnya pengusaha Batam, Haji Permata itu.

Dalam acara audiensi antara Pimpinan DJBC Karimun dengan KKSS Batam di aula DJBC Karimun hari Selasa (19/01/2021) kemarin, itu dia mengeaskan bersedia dipecat dari jabatan sebagai Kakanwil, jika insiden penembakan yang dialami sesepuh KKSS dan pengusaha Batam itu salah prosedur. Saya bertanggung jawab penuh, katanya.

Dalam jawabannya Kakanwil mengatakan, “Kami betul-betul mendukung dan ingin mengungkap kasus ini. Apabila ada salah prosedur, sebagaimana yang saya sampaikan di depan bahwa harus mempertanggungjawabkan ini semua dan saya harus menanggalkan jabatan, saya siap untuk dipecat,” kata Agus Yulianto di hadapan rombongan pengurus KKSS Batam. Kebetulan saya ikut hadir dalam acara tesebut untuk mewakili pengurus (Ketua) MUI yang ikut diundang.

Hadir pada acara yang dipenuhi awak media antara lain Bupati Karimun, Kapolres, Dandim, Dan Lanal sebagai Forkopimda Kabupaten Karimun selain Pak Agus sendiri sebagai tuan rumah. Acara audiensi ini dimoderatori oleh Kabinda Kepri, Brigjen Pol RC. Gumei.

Agus juga menyetujui tiga tuntutan yang disampaikan Ketua KKSS Kota Batam, Masrus Amin saat menyampaikan tuntutannya terkait tewasnya Haji Permata. Lima orang rombongan KKSS diberi kesempatan oleh moderator untuk menyampaikan aspirasi dengan didahului oleh Masrur Amin.

Lebih jauh Pak Agus mengatakan, “Saya setuju dari semua tuntutan yang disampaikan bahwa ini harus diselesaikan secara hukum. Seandainya itu, memang ada pelanggaran dan saya harus bertanggungjawab untuk itu, wallahi saya siap untuk dipecat. Siap untuk dipecat seperti yang Bapak minta. Silakan copot jabatan saya.” Demikian dia mengeaskan.

Agus juga menjelaskan, sampai saat ini pihaknya tidak tahu dari senjata yang mana diantara petugas di lapangan yang mengenai tubuh Pak Haji Permata. Jujur saja, sampai sekarang kami tidak tahu bahwa dari senjata yang mana mengenai Pak Haji Permata itu. Dia juga menyatakan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Haji Permata.

Sebelumnya, Ketua KKSS Kota Batam, Masrur Amin menyampaikan tiga ultimatum kepada Bea Cukai, Kanwil Bea Cukai Wilayah Khusus Kepri setelah menyampaikan beberapa pernyataan. Dia lebih benyak mengatakan kalau dia dan seluruh keluarga besar Bugis dan Sulawesi Selatan sangat sakit hati. .

Dalam pidato awalnya dia menyampaikan banyak hal terkait penembakan yang menurutnya salah prosedur itu. Dia tegaskan ada tiga ultimatum yang disampaikannya, pertama copot Kakanwil Bea Cukai Kepri, kedua penjarakan pelaku dan ketiga penjarakan penanggungjawabnya, katanya dengan penuh emosi.

Dalam pidato yang berapi-api itu, dia katakan, "Kami ultimatum Bapak. Bapak harus serahkan pelaku pembunuh itu. Kalau tidak, kami akan perang dengan Bea Cukai. Apapun kami pertaruhkan. Nyawa dibayar nyawa, darah dibayar darah. Kami orang Bugis Makasar tidak takut, tidak akan pulang sebelum berhasil," dengan suara yang lantang.

Kata Masrur, dirinya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan Bea Cukai pasca insiden penembakan itu. Seharusnya Pak Yulianto sebagai pimpinan, datang ke Batam, lalu minta maaf kepada keluarga korban sebagai tanda belasungkawa. Bukan malah membuat statmen dengan menyebar rilis bohong yang disebarkan di media sosial. Itu sangat menyakitkan, katanya lagi.

Pertemuan audiensi antara rombongan KKSS dengan pihak DJBC menyepakati bahwa setelah selesai pertemuan ini, jangan ada lagi postingan di media sosial yang membuat suasana memanas. Jangan ada lagi press release dari Bea Cukai. Jangan ada yang salah ditutupi dengan alibi-alibi yang tidak betul. Begitu dia menyatakan rasa kesalnya.

Pertemuan yang kelihatan panas itu akhirnya dapat menyejuk dengan beberapa penyamapaian oleh Kabinda Kepri setelah Agus Yulianto memberikan penjelasan. Pak Agus diberi kesempatan menjawab setelah lima orang perwakilan KKSS menyampaikan aspirasinya secara berturut-turut. Semoga pertemuan ini menjadi model penyelesaian masalah-masalah ke depannya jika masih ada masalah, kata Pak Gume menutup.*** (mrn)

15 Des 2020

Gedung PGRI Kabupaten Karimun Diresmikan Bupati

Gedung PGRI Kabupaten Karimun Diresmikan Bupati


BERTEMPAT di Sei Bati Pamak, Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun, Senin (14/12/2020) .pagi telah diresmikan Gedung PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kabupaten Karimun secara resmi oleh Bupati Karimun, Dr. H.  Aunur Rafiq, S Sos MSi. Hadir pada saat peresmian itu Wakil Bupati Karimun, H.  Anwar Hasyim, MSi dan salah satu Ketua dari Pengurus Besar (PB) PGRI,  HZ Dadang AG, yang merupakan Kordinator Wilayah Kepri.

Menurut infomasi dari salah seorang guru yang ikut dalam acara, peresmian gedung PGRI Kabupaten Karimun ini tidak hanya disaksikan oleh beberapa orang guru sekolah, tetapi juga dihadiri oleh Ketua PGRI Provinsi Kepri, Rustam Effendi, Ketua PGRI Kabupaten Karimun Mhd. Kudri beserta seluruh pengurus PGRI Kabupaten Karimun. Tampak juga hadir perwakilan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Karimun, Ketua Dewan Kehormatan PGRI Kabupaten Karimun, Haris Fadhilah. Undangan lainnya ada juga Plt Kepala Dinas Pendidikan, Sugito dan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim yang baru saja pensiun. 

Dalam penjelasannya Ketua PGRI Kabupaten Karimun, Mhd. Kudri mengatakan bahwa gedung PGRI yang baru ini sudah menjadi impian para guru sejak berdirinya PGRI di Kabupaten Karimun ini. Jadi, katanya sudah sangat lama para guru yang tergabung dalam wadah PGRI Kabupaten, ini berharap akan keberadaan gedung guru ini. Ditregaskannya, dengan gedung PGRI yang baru ini, para guru tidak lagi harus sewa, pinjam sana, pinjam sini, jika ada hajat untuk melaksanakan satu acara. Selama ini, PGRI memang harus menyewa atau meminjam gedung lain untuk hajat PGRI sendiri. 

Secara khusus Pak Kudri menyatakan ucapan terima kasih, dengan ucapan alhamdulillah mewakili seluruh anggota PGRI Kabupaten Karimun kepada Pemda Karimun. "Kami dari PGRI Kabupaten Karimun mengucapkan terimakasih yang setingi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun yang selama ini cukup memberikan perhatian dan cukup membantu kami, para guru.” Kami berjanji tidak akan menyia-nyiakan gedung ini. Kami akan memanfaatkannya dengan sdbaik-baiknya. Demikianlah dia menjelaskan.
Harapan kita para guru tentu saja ke depan gedung megah ini akan menjadi pusat kegiatan guru. Para para guru bisa berkumpul di sini untuk berbagai kegiatan, seperti diskusi, seminar, dan kegiatan MKKS atau K3S oleh Kepala  Sekolah. Dengan keberadaan gedung yang begitu lama sudah didambakan, semoga pemanfaatannya bisa lebih baik dan efektif. 

Pada acara yang sengaja disederhanakan mengingat covid-19, ini juga memberikan sambutan, Ketua PGRI Pusat (PB) Koordinator Wilayah Kepri, HZ. Dadang AG. Pada perinsipnya dia menyatakan kebanggaannya setelah mengatakan selamat HUT PGRI. Dia juga mendorong para guru untuk kreatif dan inovatif dalam pengelolaan pembelajaran.

Giliran Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi menyampaikan sambutan, dia mengatakan, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun dia mengucapkan selamat ulang tahun PGRI ke-75, dan Selamat Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2020. Dia juga memberikan ucapan selamat atas mulai ditemapatinya Gedung PGRI yang baru ini.  

Bupati berharap, semoga kegiatan pada hari ini menjadi bagian dari kegiatan untuk memberikan motivasi kepada guru -guru dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik. Guru juga bisa lebih kreatfi dengan adanya tempat beraktifitas. Kata Bupati, dia sangat setuju apa yang disampaikan oleh PB PGRI Koordinator Wilayah Kepri, HZ. Dadang AG tentang ada rencana dari PGRI pusat untuk mendorong pada Menteri Pendidikan untuk dapat membuat peraturan tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( P3K) bagi seluruh Indonesia, termasuk Karimun yang disampaikan tadi ada 1 juta formasi itu” 

Namun bupati juga mengingatkan, jangan hanya kebijakan akan mengangkat tapi menyerahkan kepada daerah untuk penggajiannya. Itu tentu akan menimbulkan masalah, khususnya dalam hal penggajiannya. Jika Pemerintah Pusat menetapkan menjadi tenaga P3K tetapi tidak diiringi dengan persiapan pengajianya dari Pusat, itu bisa menjadi masalah juga. Alangkah bijaksananya Pemerintah Pusat lahirnya kebijakan ini, diringi juga dengan penambahan dana alokasi umum untuk setiap kabupaten kota di seluruh Indonesia, pintanya. 

Menyinggung biaya yang gelontorkan untuk pembangunan Gedung PGRI, ini kata Bupati menelan biaya Rp. 1,1 M. Tentu dana yang tidak sedikit. Bagi guru, itu adalah bentuk penghargaan yang sangat tinggi oleh Pemda kepada PGRI dan guru-guru di Kabupaten Berazam ini.***

8 Des 2020

Ketika Surau Berubah Menjadi Masjid (Bupati Resmikan Masjid Nurul Ikhlas Parit Alai)

Ketika Surau Berubah Menjadi Masjid (Bupati Resmikan Masjid Nurul Ikhlas Parit Alai)


HARI Senin (07/12/2020) kemarin, itu adalah hari yang penting dan istimewa bagi masyarakat Dusun Parit Alai, Desa Sungai Ungar Utara Kecamatan Kundur Utara. Dusun yang cukup jauh juga dari hingar-bingar kehidupan kota. Bahkan dengan kota kecamatan sekalipun. Masyarakatnya juga belum terlalu ramai. Tapi mereka sudah lama memiliki surau. Juga sebuah TPQ (Taman Pendidikan Quran) tempat putra-putri mereka dididik memnaca dan memahami alquran.

Hari Senin, itu masyarakatnya melalui Pemerintah Kecamatan mengundang Bupati  untuk meresmikan surau Nurul Ikhlas, itu menjadi masjid. Surau, itu tetap diberi nama yang sama untuk status barunya sebagai masjid, Nurul Ikhlas. Dan sejak Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq meresmikannya surau itu berubah status menjadi Masjid Nurul Ikhlas.

Bupati dan rombongan tiba di lokasi masjid sekitar pukul 11.55. Sudah menjelang zuhur. Kebetulan paginya Bupati juga ada acara di Tanjungbalai Karimun. Karena acara itu pula berangkat ke Kundur Utara agak siang. Selanjutnya disepakati acara peresmian masjid diundur selepas solat zuhur kaena waktu solat sudah tiba. Semua masyarakat yang hadir masuk masjid setelah berwudhuk. Ini berarti, inilah solat zuhur pertama di masjid yang akan diresmikan. Tentu saja statusnya masih bernama surau saat zuhur berjamaah ditunaikan.

Selesai solat, seremoni acara resmi dilaksanakan. Semua yang hadir menempati kursi-kursi yang disediakan panitia. Dengan menggunakan tenda, acara peresmian dilaksanakan di halaman masjid. Bupati didampingi beberapa pejabat Kabupaten serta beberapa orang tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hadir juga dua orang anggota DPRD (satu dari DPRD Provinsi Kabupaten Karimun dan satunya lagi dari DPRD Kabupaten Karimun Dapil Kundur). Sementara pejabat Kecamatan Kundur Utara tampak hadir Pak Camat dan Forum Pemerintah Kecamatan (Kapolsek, Danramil, dll) dan  pejabat lainnya. Tentu saja masyarakat Dusun Parit Alai sendiri ikut berhimpun di sini.

Acara diawali dengan pembukaan sebagai pengantar oleh MC. Lalu pembacaan ayat-ayat suci alquran oleh salah seorang santri dari TPQ Nurul Ikhlas. Selanjutnya laporan dari panitia acara. Barulah acara yang ditunggu masyrakat, pembacaan Surat Keputusan Kementerian Agama (melalui KaKUA Kecamatan Kundur Utara) perihal perubahan status surau Nurul Ikhlas menjadi Masjid Nurul Ikhlas. Pembacaannya langsung oleh KaKUA Kundur Utara, Pak H. Usman.

Acara berikutnya adalah sambutan dan pengarahan dari Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos, MSi sekaligus meresmikan masjid baru ini. Dalam pengarahannya, Bupati Karimun mengingatkan masyarakat bahwa keberadaan masjid ini di tengah-tengah masyarakat tentu saja sebagai sebuah kebanggaan. Kita sudah memiliki masjid. Bisa jumaatan dan tentu saja solat lima waktu di masjid, katanya. Itu juga sebuah kebahagiaan kita di Dusun Parit Alai ini. Nanti jamaahnya juga akan datang dari berbagai daerah.

Mengutip makna sebuah ayat alquran, Pak Rafiq mengatakan bahwa orang-orang yang akan memakmurkan masjid itu adalah orang-orang yang beriman; mereka percaya kepada hari akhirat dan mendirikan solat dan hanya takut semata-mata kepada Allah. Ketika menyebut mendirikan solat inilah Bupati memberikan penekanan. "Jangan sampai masjid kita ini terbiar karena tidak digunakan untuk solat, khususnya sola lima waktu," ingatnya.

Bupati juga menjelaskan jumlah rumah ibadah saat ini di Kabupaten Karimun. Katanya, ada 566 rumah ibadah yang terdiri dari masjid, musolla dan surau di tempat kita. Kini masjid, berarti bertambah satu dan surau berkurang satu. Secara rinci dia menjelaskan, di Kabupaten Karimun terdapat 236 masjid, 299 musolla dan 64 surau. Jumlah yang sangat banyak yang menggambarkan keadaan keberagamaan orang-orang Karimun, khususnya muslim. Hendaklah dimanfaatkan denan sebaik-baiknya fasilitas ini.

"Saya menghimbau, mari kita bersama membangun dan merawat rumah ibadah ini. Semuanya brlomba-lomba untuk kebaikan ini. Perbanyak infak dan sedekah agar bisa terawat dengan baik." Dia juga menambahkan bahwa Pemerintah akan terus membantu sesuai kemampuan. Tapi kita sebagai masyrakat juga. "Nanti Pemerintah aja yang masuk syurga," katanya bergurau. "Kita juga mau masuk syurga, kan?"

Setelah pengarahan, Bupati langsung menandatangani prasasti presemian peningkatan status surau menjadi masjid. Diikuti tepukan tangan hadirin sebagai rasa syukur telah resminya surau menjadi masjid. Semoga masyarakat dapat memakmurkan masjid ini dengan solat lima waktu di sini serta aktif memberikan sedekah untuk meneruskan pembangunannya.*** (M. Rasyid Nur)