Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

16 Mar 2020

Kerja di Rumah untuk Memutus Penularan Virus Corona

Kerja di Rumah untuk Memutus Penularan Virus Corona



Oleh M. Rasyid Nur
SEJAK merebaknya virus corona Kantor Pemerintah dan instansi lainnya mengambil sikap merumahkan karyawannya. Bekerja dari rumah saja. Singkatannya, WFH (Work From Home) alias Bekerja dari/ di Rumah saja. Singkatan WFH itu menjadi populer beberapa hari ini. Sedikit-sedikit dikatakan WFH (baca: We Ef Ha) untuk memutus corona ketika ditanya mengapa tidak masuk kantor.

Sesungguhnya edaran-edaran yang berisi peringatan tentang bahaya corona tidak lain maksudnya untuk memutus mata rantai penularan corona dari satu orang ke orang lainnya. Sekolah diliburkan (belajar di sekolah ditiadakan) untuk belajar di rumah masing-masing. Kantor-kantor juga merumahkan karyawannya untuk lelaksanakan tugas di rumah masing-masing. Tetap bekerja tapi tidak boleh lagi ke kantor seperti biasanya.

Berbarengan dengan kebijakan itu, juga banyak disampaikan kepada masyarakat atau kepada pegawai kantor edaran atau famlet berisi arahan yang wajib diikuti dalam usaha memutus penyebaran virus corona. Segala usaha dilaksanakan demi memutus penyebaran virus corona ini.

Coba kita simak sebuah Surat Edaran yang disampaikan oleh sebuah perusahaan kepada karyawannya sbb:
1. Agar memeriksa suhu setiap orang yang datang. Jika suhunya di atas 37,5C tidak diperkenankan masuk;
2. Agar orang yang memiliki gejala pilek, batuk, bersin tidak diperkenankan masuk; 
3. Karyawan yang terindikasi butir 1 dan 2, wajib melakukan pemeriksaan medis dan setelah itu bekerja di rumah atau Work from Home (WFH) saja;
4. Karyawan yang bisa bekerja di rumah (WFH) wajib melakukan program WFH agar kegiatan kantor tetap bisa dilaksanakan;
5. Melakukan sanitasi dan penyemprotan dan pembersihan area dengan cairan disinfektan secara rutin;
6. Wajib memakai hand sanitizer sebelum memasuki ruang kerja. Dan sering mencuci tangan dengan sabun yang ditentukan; 
7. Mengubah perilaku, menyapa salam dengan tidak bersalaman dan disiplin melakukan Social Distancing (jaga jarak).

Yang ingin ditegaskan di sini adalah perihal WFH dengan tujuan memutus mata rantai infeksi antara satu orang dengan orang lainnya tersebab jarak yang berdekatan itu. Dengan bekerja masing-masing di rumah tentu saja jarak antara orang dengan lainnya akan berjauhan. Potensi untuk menularnya virus corona akan semakin kecil atau tidak sama sekali.

Tip Kewaspadaan:
Seperti kita ketahui, corona yang disebabkan oleh virus yang belum ada obatnya hanya akan mampu dilawan oleh imunitas tubuh kita sendiri. Tentu saja atas izin Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu para dokter selalu menganjurkan kepada kita untuk,
* Menjaga kebersihan dan higienitas tubuh;
* Sering mencuci tangan terutama dengan hand sanitizer;
* Berjemur di matahari dan berolahraga;
* Memakan makanan bergizi dan mengandung vitamin C dan E; serta,
*Disiplin menerapkan social distancing.
Bagi kita guru dan siapapun kita, menjauhi potensi untuk terserang virus corona adalah cara terbaik sebelum keharusan berobat, khususnya dengan menjaga jarak dengan orang-orang yang mungkin sudah kena virus corona. Mari waspada agar corona tidak menginfeksi kita dan keluarga kita.***
Bisa juga dibaca di: www.mrasyidnur.gurusiana.id

19 Feb 2020

Kenalan, Yuk Sama Bang Aurel, Penulis Cilik dari SD IT Darul Mukmin

Kenalan, Yuk Sama Bang Aurel, Penulis Cilik dari SD IT Darul Mukmin

Catatan M. Rasyid Nur
NAMA lengkapnya Muhammad Aurel, tapi dipanggil Bang Aurel saja cukup. Lahir di Batam pada 15 Januari 2009 dari pasangan Bapak Muhammad Zulfan, ST MM dan Ibu Yuni Hasnidar, SPd MMPd kini Bang Aurel duduk di kelas V SD IT Darul Mukmin Karimun. Sosok pemalu yang suka membaca, ini ternyata menyimpan talenta menulis dalam dirinya.

Bang Aurel memang hobi menulis selain membaca. Dengan kreativitas tulis-menulisnya itu kini Aurel sudah memiliki buku karya sendiri. Buku Ber-ISBN. Diterbitkan oleh penerbit Media Guru. Nah, lho. Si Cilik Aurel sudah mampu menghasilkan. Iri? Boleh, kalau untuk kemajuan dan motivasi diri. Pasti teman-teman seumur Aurel ikut bangga, terutama teman-teman sekolahnya di SD IT Darul Mukmin Karimun.

Buku pertama Bang Aurel berjudul Mimpi Jadi Youtober Cilik merupakan hasil karya ketika mendapat bimbingan pada Pelatihan Menulis Buku Sasi Sabu II DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Kegitan Sasi Sabu (Satu Siswa Satu Buku) merupakan kegiatan yang ditaja oleh Media Guru Indonesia yang sudah berlangsung beberapa kali di banyak tempat di seluruh Indonesia.

Untuk pengetahuan kita, Media Guru mempunyai beberapa program kegiatan dalam rangka mengajak dan membimbing masyarakat, terutama guru dan siswa untuk menulis dan menerbitkan buku. Selain Sasi Sabu Media Guru juga punya kegiatan yang paling populer saat ini, Sagu Sabu (Satu Guru Satu Buku)  yang sudah menghasilkan ribuan guru penulis buku di seluruh Indonesia. Pada saat hampir semua guru mengeluh tentang sulitnya  menulis dan menerbitkan buku, Media Guru hadir memberikan pencerahan. Guru dibimbing untuk mampu menulis dan menerbitkan buku hasil karyanya sendiri.

Melalui Media Guru pula Bang Aurel berhasil menulis dan menerbitkan buku pertamanya itu. Kabarnya, saat ini Aurel tengah sibuk menyiapkan buku keduanya. Kata Bunda Yuni, Ibunda Aurel, "Bang Aurel akan ikut kembali pelatihan menulis buku bulan Februari ini," jelasnya. "Dia akan ikut bergabung bersama para guru Provinsi Kepri yang akan melaksanakan Pelatihan Menulis Buku Sagu Sabu Kepri ke-5 di Karimun pada 22-23 Februari ini," tambah Bunda Yuni.

Bagi teman-teman Bang Aurel atau siapa saja yang ingin membaca bukunya, silakan menghubungi Bang Aurel atau Bunda Yuni. Bisa juga datang ke sekolah Bang Aurel, SD IT Darul Mukmin, di Bukit Sidorejo Tanjungbalai Karimun. Bang Aurel ingin teman-temannya juga berminat menulis buku agar ada kenangan yang dapat dibaca orang. Begitu bang Aurel mengatakan. Selamat dan sukses selalu, Bang Aurel, penulis Cilik Karimun.***


15 Feb 2020

Ayo ke Sagu Sabu Karimun, Jika Ingin Menulis Buku

Ayo ke Sagu Sabu Karimun, Jika Ingin Menulis Buku


Oleh Neny Chan
ANDA benar-benar ingin menulis dan memiliki buku karya sendiri? Ayo, tinggal hitungan hari saja lagi. Ingat, 22 s.d. 23 Februari ini kegiatan Sagu Sabu Kepri V Karimun II akan dilaksanakan. Untuk sedikit menyemangati, Bapak/Ibu tidak perlu risau jika belum punya ide atau belum punya bayangan apa yang akan ditulis untuk menghasilkan sebuah karya.Sekali lagi, jangan risau.

Bapak/Ibu, ikuti dulu pelatihannya. Insyaallah di sana nanti akan digambarkan dan dibayang-bayangkan berbagai bentuk tulisan yang bisa Bapak/Ibu pilih untuk ditulis. Ini pengalaman kami yang sudah mengikutinya. Awalnya juga ragu-ragu dan khawatir. Tapi, setelah ikut, ternyata bisa. Dan kami sudah punya buku karya sendiri.

Ini ada contoh untuk kita. Seorang siswa SMP N 1 Tanjungpinang ini menulis saat ia duduk di kelas VII. Namanya Farrel Meta, anak kami sendiri. Ia mengikuti kelas SAGUSABU Kepri II di Tanjungpinang beberapa waktu lalu. Berbaur dengan guru-guru hebat dan dia adalah satu-satunya siswa yang mengikuti pelatihan itu, ternyata dia bisa. Sebelumnya ia masih tidak tahu juga harus menulis apa. Dengan berjalannya pelatihan, ia memutuskan menulis cerita tentang liburan yang telah ia lewati.

Alhamdulillah, dalam waktu 28 hari ia menyelesaikan naskahnya. Buku yang ditulisnya ini berisi tulisan sederhana, dan semua berdasarkan pengalaman pribadinya. Sekali lagi, ternyata dia bisa juga. Risau dan khawatir di awal-awal itu biasa. Namanya juga memulai sesuatu yang baru. Pasti ragu dan takut tidak bisa. Tapi setelah dilalui, ya bisa.

Bapak/Ibu ayooo semangat untuk menulis, buatlah nama indah kita tercetak di cover buku kita. Rasakan sensasi luar biasa saat kita menerima cover keren nanti saat pelatihan Sagu Sabu.  Ayo kita sukseskan pelatihan di Karimun. Kita buat Karimun semakin Maimun.Masih ragu? Jangan. Jangan ragu.

Salam Literasi
Dari
Anak Kundur Karimun

6 Feb 2020

Peserta Sagu Sabu Karimun II (Kepri V) Mendekati Angka Minimal

Peserta Sagu Sabu Karimun II (Kepri V) Mendekati Angka Minimal

Catatan M. Rasyid Nur
SEJAK diumumkan lebih dari satu bulan yang lalu, peminat Pelatihan Menulis Buku 'Satu Guru Satu Buku' Karimun II alias Sagu Sabu Kepri V ternyata cukup banyak. Hingga batas pendaftaran yang disepakati diumumkan, per 5 Februari 2020, jumlah pendaftar lebih dari hampir 200 orang. Tapi, itu baru pendaftaran sebagai orang yang berminat saja. Alias belum menyelesaikan semua persyaratannya.

Hingga Rabu (05/02/2020) malam, pukul 23.59 ternyata jumlah calon peserta yang menyelesaikan pendaftarannya sudah mendekati angka minimal. Sejak awal, panitia mematok peserta sekurang-kurangnya 100 orang. Dan angka itu sudah tercapai pada batas terakhir pendaftaran. Tapi menurut panitia, sesuai hasil kesepakatan batas akhir ini akan ditambah hingga 15 Februari nanti. Diharapkan sisa Calon Peserta yang belum menyelesaikan pendaftarannya akan menyelesaikan menjelang batas ini. Dengan itu pula, nama-nama peserta pelatihan sudah dapat dilaporkan ke Media Guru sebagai pemilik kegiatan. Laporan juga harus disampaikan ke Dinas Pendidikan (Kabupaten dan Provinsi) untuk meminta rekomendasi izin mengikuti kegiatan.

Inilah 95 orang Peserta Pelatihan Sagu Sabu Kepri V (Karimun II) yang mendaftar tuntas tepat waktu:
01. Drs. H. M. Rasyid Nur, MM #Darul Mukmin
02. Nofa Defita, SPd #SMAN 3 Karimun
03.  Dina Kartika Zen, S.Pd. #SMP Negeri 2 Meral
04. Syarika Mirza, S.H #MTs. Islamiyah Yaspika
05. Lisnawati, S.Pd #SDN 005 Kundur Utara
06. Peri Yudianto, S.Pd #MAS Yaspika Karimun
07. Endang Sulastri, S.Ag #SMP Negeri 1 Karimun                               
08. Junainah,  S. Pd. #SMPN 1 Meral
09. Hj. SITI NURBAYA AZ, SE. #SMA Negeri 2 Karimun
10. Yuni Hasnidar, S.Pd. MMPd #MAN Karimun
11. Mercy, SPd I #SMPN 3 Tebing
12. Jufrizal. S. Pd #SMPN 1 MERAL
13. Muhammad Aurel #SDIT Darul Mukmin, Karimun.
14. Dra.Hj.ZAHARA,AB #MAN Karimun
15. Siti Nursyam, S.Pd.Ind. #SMPN 2 Karimun
16. Nofianty, S.Pd. #SMA Negeri 1 Karimun.
17. Mokhamad Mansyur, S.E. #SMPIT Fajar Ilahi 2 Batam.
18. Afni Deseva, S. Pd. #SMP N 1 Karimun
19. Hermai Sesebra, S. Pd #SMP Maha Bodhi
20.Noprianti,S.Pd #MTsN Karimun
21. Santi, S.E.  #SMP MAHA BODHI
22. Dewi Wahyuningsih, S.Pd #SMA 3 Karimun
23. Chaidatul Rasmi, S.Ag #MTs.Islamiyah YASPIKA
24. R. Ade Maharta Gunawan A.Md #Bapas Tanjungpinang, di Pos Bapas Tanjung Balai Karimun
25. Desseriyani, SPd MMPd #SMA Negeri 3 Karimun
26. Yusmarina, S. Si #SMA Negeri 1 Karimun
27. Dra.Willy Septinar, M.Pd #Pengawas Dikmen Dinas Pendidikan Prov.Kepri
28. Vera J Rompas #SMA Negeri 3 Karimun
29. Henni Efridayanti Nasution S.Pd #SMAN 1 Karimun
30. Elina, S.Pd #SD.N 004 Meral
31. EVA RINA, S.Pd #SMA Negeri 2 Karimun
32.Ponilawati, S.Ag. M.MPd #SMA Negeri 3 Karimun.                                       
33. Nadia Safitri,STr.Keb #Wiraswasta
34. Sugeng Pujiarto, S.Sos. #SMAN 1 Singkep, Lingga
35. Ade Fitria Wiwik Anggraini, S.E. #SMAN 1 Singkep, Lingga
36. Mariono, S.Pd. #SMAN 1 Singkep, Lingga
37. Kasman, S.E. #SMPN8 Senayang, Lingga
38. Jamalis, S.Pd. #SMPN 1 Posek, Kec. Keppo, Lingga
39. Emilda, S.Sn #SMA NEGERI 3 KARIMUN..
40.Ir. Tri Mardalena, M.M, #Universitas Karimun.
41. Ainun, S.Ag #SMAN 5 KUNDUR
42. Isnarti, S.PdI #MI.Nurul Huda Karimun
43. Sulastri, A.Md #SMPN 1 Durai
44. Hj.Darniati, S.Ag #SMPN 1 Durai
45. Emily Br. Hasibuan, S.Pd #SMA N 1 Singkep       
46. RESMALINA RISDAWATI SINAGA,S.Pd #SMA N 1BURU.         
47. NORASILAWATI,S.Pd #SMA N 1 BURU
48. Dewi Purnama Sari, S.Pd. #SDN 012 KUNDUR BARAT
49. Auly Fajriah,  S. Pd #SDN 001 Durai
50.ZURIANA,S.Pd #SDN 001 DURAI
51.ERNAWATI, S.Pd #SDN 001 DURAI
52.LISA OKTRIANA,S.Pd #SDN 003 DURAI
53.NORDIANA,S.Pd #SMP NEGERI 1 TEBING
54. MUHAMMAD YUSUF SIREGAR, S.Pd.I. #YAYASAN DARUL MUKMIN KARIMUN.            55.RENY SUTRINA,S.T#SMP NEGERI 1 TEBING
56. HIDAYATI ZURYA, S. Pd #SMP NEGERI 3 KARIMUN /
57. WAGIMIN,S.Ag., M.Pd.B #SDN 004 Meral
58. Syarifah Yustinar, S. Ag #SDN 003 DURAI
59. Sayed Ismail, S.Ag #SMAN 1Durai
60. ANANG BUDI IRAWAN, S.Pd #SDN 008 MORO
61. FEBRINA, S.Si, M.Pd #SMAN 3 Karimun
62. Masni Zulfa S.Pd #SMA negeri 1 Karimun
63. Yulisa Anggreya, S.Pd #MTs At-Taufiq Kundur Utara
64. Zulia, S.Ag. #SMPN 2 Karimun
65. RATNA SULISTYOWATI,S.Pd #SMAN 3 Karimun
66. TOMI JAPARIS, S.Pd #SDN 010 KUNDUR BARAT
67. JULIA KUMALA HANNE, S.Pd #SLBN KARIMUN
68. IDA FARIDA S. Ag #SDN 008 TEBING
69. MASITAH,S.Pd. Sd #SDN 003 DURAI
70. HERLI DESWATI, S.Pd #SDN 003 DURAI
71. RINI MULYANTY, S.S # SMAN 3 KARIMUN
72. Syarifah Aini,S.Ag #SDN 010 KARIMUN
73.ROMI NOVIZA.MM. #SMP N 1 karimun
74.ARIA PRATAMA, S. Pd.#SMP N 1 karimun
75. Yosi Andriani, S.PdI #SMP N 1Tebing
76. Dhea Irminanda, S.Pd #SLBN Karimun
77. Suharni, S.Pd #SMAN 5 Karimun
78. ADE IRAMAYANI, S.Pd.SD #SDN 008 Tebing
79.ibrahim Siregar #rumah tahfidz Darul huffaz
80. Rukaiyah S.Pd.I #SMPN 2 Kundur Barat
81. Haryati, S.I.Kom, M.I.Kom #Universitas Karimun.
82. Ferri Pertiwi, S. Pd #SLB Negeri Karimun
83. Dwi Retnani, S.Pd,MM # SMP Negeri 1 Karimun
84. Ronni Lumbantoruan, S.Pd #SMA N 1 BURU
85. Susilawati, S.Pd.SD #SDN 012 Kundur.                                                                  86. Iskandar,S.Pd# SD 001 Durai 
87. Mulyadi, S. Pd. SD #SDN 004 Meral
88. Fairus, S. Pd. SD #SDN 004 Meral
89. Zaid, S.Pd. SD # SDN 010 Karimun
90. Sumarni, S.Pd  #SLB Negeri   Karimun
91.Hj.Zuriyanah Spd.Sd.# SDN 012 kundur
92. Salawati, S.Pd. M.Pd.# Kepala SMPN 1 Karimun
93. Kusmaydi, S.Si., M.Pd. #SMPN 1 Kundur
94. Yeni Puspitasari Nasution, S.Pd.Fis #SMKN KUNDUR
95. Rina Septiningsih, S.Hut #UPT KPHP Unit I Karimun
96. Dedi Wahyudi, SPd #SMAP nEGERI 3 Karimun (Menyusul)
97. Yamsasni, SPd #SMP Negeri 1 Karimun (Menyusul)
98. Liza Oktaviana #SMP..(Menyusul)
99. Suprihatin, #SMA Negeri 2 Karimun (Menyusul)
Empat orang terakhir menyatakan akan menyelesaikan pendaftaran selambat-lambatnya pada 15 Februari nanti sesuai kesepakatan dan pengumuman panitia. Panitia masih memberikan kesempatan kepada Calon Peserta yang sudah terdaftar untuk menylesaikan pendaftarannya sesuai ketentuan untuk dapat mengikiti kegiatan sesuai ketentuan juga.***
*Artikel yang sama di www.mrasyidnur.gurusiana.id

29 Jan 2020

Perjusa Pramuka untuk Bentuk Karakter Siswa

Perjusa Pramuka untuk Bentuk Karakter Siswa



GERAKAN pramuka di sekolah merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib sifatnya. Sekurang-kurangnya materi kepramukaan adalah materi yang tidak boleh ditinggalkan oleh sebuah sekolah.
Untuk mengimplementasikan pemahaman dan keterampilan kepramukaan itulah lazimnya sebuah sekolah melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan kepramukaan yang selalu dilaksanakan adalah Perkemahan.

Jumat- Sabtu (24-25/ 01/2020) lalu, para siswa dan siswi anggota pramuka Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Mukmin, misalnya kembali melaksanakan kegiatan perkemahan yang diberi label Perjusa alias Perkemahan Jumat Sabtu. Diikuti oleh siswa-siswi kelas  4, 5 dan 6 dengan jumlah 150 orang maksudkan untuk melatih karakter dan kemandiriannya. Perjusa digelar di Pantai Ketam Desa Pongkar Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun. 

Kepala SDIT Darul Mukmin, Alfitriadi menjelaskan, kemah bersama yang digelar itu lebih kepada penanaman karakter, sesuai tema yang diusung yakni, kreatif, takwa dan mandiri. “Tujuan dari kemah bersama adalah untuk membangun kemandirian, mengasah kreatifitas dan bersahabat dengan alam. Yang tetap di bingkai dengan iman dan taqwa. Sehingga walaupun seru-seruan pramuka, tapi begitu masuk jadwal sholat, kami laksanakan ibadah bersama dilanjutkan dengan zikir dan ngaji,” ujar Alfitriadi.

Disela kegiatan kemah bersama, digelar berbagai permainan atau game kreatif, serta lintas alam. Ada pos khusus yang dilewati dan setiap peserta diwajibkan setoran hafalan Al-Quran surah Al-Kahfi ayat 1 sampai 10. Dalam kegiatan itu, seluruh guru SDIT Darul Mukmin dilibatkan. 

Ada jam tertentu bagi para wali murid yang ingin menjenguk anaknya pada kemah bersama itu, yakni seusai sholat ashar hingga masuk waktu sholat magrib, kemudian selepas sholat isya saat menyalakan api unggun sampai pukul 21.30 WIB. 
 
Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, lebih jauh Kepala Sekolah mengatakan, “Alhamdulillah semua kegiatan bisa dilewati dengan lancar oleh para peserta, meskipun ada yang kelihatan cengeng karena rindu orang tuanya. Biasa lah usia segitu.” 

Sesungguhnya yang penting dari rentetan Perjusa itu adalah bagaimana gerakan pramuka mampu membina dan memperkuat karakter siswa, terutama dalam rangka pembelajaran untuk kemandirian. Setiap anak, sebagai calon pengganti generasi yang saat ini, wajiblah bagi kita para guru untuk memperkuat karakter mereka. Kelak mereka akan menjadi penentu pembangunan dan kemajuan bangsa ini.***
*Artikel yang sama di www.mrasyidnur.gurusiana.id 



15 Jan 2020

Bersatu Jangan Keliru

Bersatu Jangan Keliru


Oleh M. Rasyid Nur
PRIBAHASA, 'Bersatu kita teguh, bercerai kita rubuh' selalu dipakai untuk memotivasi agar seseorang tidak mudah terprovokasi untuk 'bertelagah' alias 'berdebat tak tentu arah' dalam kehudupan. Tujuan utama pribahasa itu adalah memperkuat persatuan untuk memupuk kebersamaan dalam keseharian. Pertelagahan akan melahirkan permusuhan, dan permusuhan akan menyebabkan pelemahan dari sebuah kekuatan.

Tapi ada yang salah kaprah dalam menerapkan pesan pribahasa itu. Saya melihat kesalahkaprahan penerapan persatuan itu beberapa hari lalu, pesisnya ketika berlangsungnya ujian semester di sekolah. Tersebutlah kisah dua orang atau beberapa orang siswa yang dalam kesehariannya selalu kompak. Mereka selalu bersama dalam hal apa saja. Belajar bersama, menjawab soal-soal PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan guru secara bersama-sama. Ke kantin juga bersama. Semua itu tentu saja sangat bagus dan memang harus begitulah adanya.

Tapi, jika penerapan rasa bersatu dan kekaompakan diterapkan di tempat yang salah, tentu saja itu tidak diharapkan. Sesungguhnya untuk selalu menerapkan kekompakan dan kebersamaan mestilah pada tempat yang benar. Tidak diharapkan penerapan kekompan pada tempat yang salah atau diragukan kebenarannya. Kapan dan bagaimana penerapan rasa persatuan yang tidak tepat itu?

Waktu itu, dalam suasana ujian semester ganjil, saya pastikan mereka juga menjaga kebersamaannya secara tidak tepat. Kebersamaan seperti inilah yang menurut saya sudah salah kaprah. Mengapa? Karena ternyata nilai-nilai kebersamaan itu mereka terapkan dalam menjawab soal-soal ujian yang menurut peraturannya tidak boleh saling mencontek. Tidak boleh ada yang saling membocorkan soal antara satu orang dengan orang lainnya. Sudah jelas dalam tata tertib ujian bahwa dalam mengerjakan ujian tidak dibenarkan saling bertanya atau menjawab soal secara bersama.

Nyatanya, masih ada di antara mereka yang seolah tetap menerapkan peribahasa itu dengan alasan menerapkan persatuan dan kebersamaan. Peribaha "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing," seolah mereka terapkan di situ. Jelaslah itu salah. Tidak pada tempatnya nilai-nilai kekompakan dan kebersaan diterapkan dalam menjawab ujian. Inilah yang disebut 'bersatu secara keliru.'

Yang namanya ujian, entah Ujian Semester, Ujian Tengah Semester bahkan Ujian Nasional, tata aturannya pasti sama: tidak boleh mencontek atau saling memberi jawaban. Apalagi ujian yang diikuti guru semacam UKG (Uji Kompetensi Guru) misalnya, sangat-sangat dituntut akuntabilitas dan kejujuran dalam menjawabnya. Jika dengan alasan menjaga nilai-nilai kekompakan dan kebersamaan para peserta ujiannya saling contek, betapa kelirunya pemikiran itu. Semoga kelak tidak akan terjadi lagi cara pandang yang keliru ini.***
dari www.koncopelangkin.blogspot.com