Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

5 Jun 2020

Enaknya Belajar Mengelola Blog Kepada Ahlinya

Enaknya Belajar Mengelola Blog Kepada Ahlinya


Oleh Hj. Siti Nurbaya, AZ SE

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga, setelah beberapa hari hanya menjadi pembaca setia  dari WhatsApp, Grup Belajar Menulis Gel 12. Dengan hadirnya --cara daring-- narasumber, penulis blog terkenal, Bapak Wijaya Kusuma yang lebih dikenal dengan panggilan Om Jay, kini kami peserta kuliah online tidak lagi sekadar menanti. Tidak sekadar membaca, tapi akan segera belajar menulis.

Senin, 01 Juni 2020 ini kami peserta sudah diingatkan untuk mengisi absen peserta pukul 18.45 sampai dengan 19.45 WIB. Pukul 18.46 saya sudah mengisi absen sangking antusiasnya ingin mengikuti pelatihan ini. Duduk di depan laptop, membuka WA Web.  tepat pukul 19.00 WIB, saya benar-benar bersiap untuk belajar malam ini. Seperti pengumuman, kami akan memulai pelatihan Belajar Menulis Gel 12 sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Saya terus memandang layar laptop guna mengikuti pelatihan menulis buku ini.

Ilustrasi  materi pertama adalah gambar buku sang narasumber. Buku - buku ini merupakan hasil kerja keras penulis dan memakan waktu yang tidak sedikit. Ada rasa kagum saya walau hanya dengan melihat cover buku yang sudah diterbitkan oleh penerbit mayor itu. Empat buku ini merupakan buku yang ditulis dalam jangka waktu yang berbeda - beda. Begitu banyak catatan yang harus saya ambil dalam kelas menulis online ini. 

Seperti kata narasumber banyak orang tidak tahu bahwa menulis buku memerlukan waktu yang tidak sebentar. Oleh kerana itu saya menulis setiap hari di blog, katanya. Dengan begitu saya bisa membuat buku  dari hasil menulis di blog. Sangat menarik dengan mencicil tulisan di blog, kita akan menghasilkan buku. Begitulah penjelasan yang saya dengar. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas informasi yang sangat berharga dari Om Jay ini.
Wijaya Kusuma (Om Jay)
Pertanyaan saya ke diri saya sendiri, bisakah saya dalam waktu tertentu menghasilkan buku seperti yang dilakukan oleh narasumber, Om Jay ini? Sekadar informasi, Buku Catatan Harian Seorang Guru Blogger diterbitkan dalam waktu 6 bulan. Buku ini dikerjakan dengan sangat teliti oleh Pak Sukarno yang menjadi editornya, kata Om Jay menjelaskan.  

Buku lainnya, yang ingin saya sebut di sini, sebagai motivasi saya adalah buku Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa yang menurut penulisnya diterbitkan dalam waktu 3 bulan. Buku ini adalah hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sempat lolos masuk final lomba karya tulis inovasi pembelajaran (inobel) Tingkat Nasional. Berkat PTK ini Om Jay mendapatkan laptop baru dan uang jutaan rupiah. 

Hadiah laptop dan uang tentu sangat menarik tapi yang lebih menarik perhatian saya adalah karya tulis berupa PTK yang akan menjadi bukti hidup bagi saya, dan yang akan menjadi kenang - kenangan setelah saya tiada. Begitu dia jelaskan kepada kami. Tentu saja ini juga akan menjadi motivasi kami, khususnya saya.

Harus saya tegaskan, dari ulasan panjang lebar dalam kelas menulis online saya berharap dari  guru yang biasa saja dapat menjadi guru yang luar biasa. Itupun kalimat yang disampaikan oleh anrasumber kepada kami peserta kuliah online ini. Semoga saja bisa. Saya benar-benar merasa senang dan nyaman belajar kepada orang yang ahli seperti Om Jay ini. Enak, pokoknya.

Buku lainnya, yang dijelaskan oleh narasumber adalah buku Menulislah Setiap Hari... adalah buku pertama kali yang Om Jay terbitkan di penerbit mayor. Perlu waktu 3 tahun menerbitkan buku ini, katanya. Om Jay masih belum percaya diri menerbitkan buku. Sebab seringkali ditolak oleh penerbit mayor. Namun Om Jay tak pernah putus asa. Buku akhirnya jadi berkat jasa mbak abdah khan. Berkat beliau buku itu menjadi enak dan renyah dibaca.
Empat Judul Buku Om Jay

Kemudian buku itu, kata Om Jay diterbitkan oleh Penerbit Indeks Jakarat dengan editor Mas Yuanacita. Sampai sekarang Om Jay belum pernah bertemu orangnya. Kabarnya beliau ada di Padang. Berkat tangan dingin beliau buku ini laku keras dan tersebar ke seluruh Indonesia. Berkat buku ini pula Om Jay membeli rumah baru. Tidak besar tapi cukup untuk berlibur bersama keluarga di Wanaraja Garut Jawa Barat. Impian setiap penulis untuk bisa menikmati hasil jerih payahnya, tak terbayangkan oleh saya sebelumnya. Tapi saya alhamdulillah merasakannya. Sekarang akan saya coba untuk menulis di blog paling tidak untuk mendapatkan lebih banyak pembaca buat blog saya. Begitulah Om Jay memberikan motivasi kepada kami, peserta Belajar Menulis ini.

Kalau boleh saya simpulkan, menulis dan meberbitkan buku butuh kolaborasi. Penulis tidak bisa bekerja sendiri. Butuh orang lain yang baik hati seperti editor yang menemukan kesalahan kita dalam menulis. Oleh karena itu nikmati prosesnya dan mulailah menulis di blog. Diminta atau tidak diminta. blog harus kita isi dengan tulisan yang menarik dan inspiratif. Pasti akan banyak pengunjungnya tanpa kita minta. 

Enaknya belajar kepada ahlinya, kita semakin yakin dengan apa yang dia sampaikan. Insyaallah, mulai hari ini blog saya dengan alamat https://nyakbaye.blogspot.com/ akan saya isi walau hanya berupa cacatan singkat atau apa saja yang akan membuat saya merasa bahagia. Senang dan berbahagia, itulah kunci saya akan menulis.

Terima kasih atas ilmunya, Om Jay. Saya masih berharap pada pertemuan kita berikutnya saya masih bisa mendapatkan tip-tip jitu untuk menjadi guru yang luar biasa. Saya berharap, suatu saat hasil kerja saya juga akan berguna baik bagi sesama teman guru, anak didik saya dan masyarakat yang peduli dengan dunia pendidikan. (AZ)

 Hj. Siti Nurbaya AZ, SE
Guru SMA Negeri 2 Karimun, Kepri

3 Mei 2020

Menatap Wajah Pendidikan Kita: Maladministrasi Sumber Kerusakan (Mengenang Hardiknas)

Menatap Wajah Pendidikan Kita: Maladministrasi Sumber Kerusakan (Mengenang Hardiknas)

Oleh Drs. Syafaruddin Mukhtar, M. Pd
SATU hal yang ingin saya catat dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2020 ini adalah perihal terjadinya semacam  hidden curriculum dalam pendidikan kita. Meskipun tidak selalu negatif, namun beberapa kenyataan yang negatif itulah yang membuat risau. Setelah 130-an tahun Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara kita kenang kelahirannya, ternyata pendidikan kita belum juga menghasilkan sesuatu yang seharusnya sebagaimana harapan. Kurikulum memberikan patokan-patokan, lalu guru menyampaikan ke siswa/ mahasiswa. Tapi hasilnya, itulah yang masih membuat sedihnya.

Bagaimana wajah pendidikan kita sebenarnya saat ini? Kalau hakekat pendidikan itu adalah mengubah hidup agar menjadi lebih baik, seperit yang banyyak disampaikan oleh filosof, "Education is not an end on itself, but to make people get a better life,"  maka pertanyaannya, sudahkah kita hidup lebih baik dengan semakin berjibunnya orang-orang terdidik saat ini? Apakah orang-orang terdidik saat ini adalah orang yang sama seperti harapan Ki Hajar Dewantara, misalnya?

Secara sosiologis pendidikan itu adalah usaha sistemik menanamkan nilai-nuilai luhur, universal  pada peserta didik agar nilai-nilai itu dapat dipegang teguh sebagai jati dirinya dalam kehidupan sehingga proses dan output pendidikan menjadi lebih baik. Lalu kita bertanaya, "Apakah nilai-nilai luhur itu?" Pertanyaan sederhana tapi perlu jawabannya.

Untuk menjawab ini, sebaiknya kita merujuk definisi yang berbunyi begini, "Value is any thing satisfying people." Merujuk pada definisi ini, merasa puaskah kita  melihat orang yang jujur, berani mengungkapkan kebenaran, berintegritas, taat aturan hukum dan agama, suka bekerja keras? Kalau kita masih senang dengan orang yang berkarakter seperti itu, berarti kita masih sepaham dengan nilai-nilai luhur dan universal itu.

Untuk itu, semakin berjibunnya orang-orang yang terdidik, sampai pada jenjang pendidikan dan pangkat paling tinggi, bahkan banyak sudah yang memegang jabatan tinggi dan strategis, sudahkah mereka-mereka itu menjadi model sebagai orang yang memegang teguh nilai-nilai luhur itu? Saya menduga, mungkin semua kita masih sangat kecewan karena nyatanya tidak. Justeru perilaku mereka banyak yang sebaliknya. Boleh jadi, itulah salah satu bentuk penyimpangan kurikulum yang terjadi.

Dengan alasan itu, bumi Pertiwi ini sangat rindu dengan kehadiran sosok yang dapat memegang teguh nilai-nilai luhur itu dalam setiap langkah, sikap dan keputusannya. Hal ini sangatlah penting terutama tentu bagi orang yang mempunyai posisi kuat (position power) dalam negeri ini. Target utama pendidikan, itulah sesungguhnya.

Bagaiman mengubah itu semua? Makagiansar mengingatkan bahwa mengubah itu semua harus dimulai dengan mengubah kualitas proses pendidikan. Kita mesti memulainya dari proses pendidikan itu sendiri. Untuk memperbaiki proses itu, kita harus mulai mengetahui proses dan kondisi riil atau yang sering disebut dengan absolutely state of art kondisi pendidikan kita saat ini. Kita harus menatap wajah pendidikan kita hari ini. Seperti apa sesungguhnya?

Bagaimana kita memandang orang tertentu, bahkan menjadi orang-orang penting di negeri ini namun berperilaku tidak benar? Lain yang diucapkan, tapi lain pula yang dilakukan. Tegasnya, terjadi berbagai kebohongan oleh kita. Apa yang salah dengan kenyataan itu?

Salah satu kemungkinannya adalah karena terjadinya maladministrasi dalam sistem pendidikan kita. Kesalahan yang terkadang disengaja ini diperkirakan sudah lama terjadi di negeri ini. Artinya proses pendidikan di negeri ini hendaknya menjadi perhatian. Tidak boleh dibiarkan keteledoran bahkan kebiasaan kesalahan yang sesungguhnya itu boleh disenagaja. Sekali lagi, untuk hal ini memang diperlukan state of art itu.

Untuk mengetahui state of art lagi-lagi diperlukan sosok yang jujur dan berani membela kebenaran. Bukan orang yang membela yang mengangkatnya. Oleh karena itu sudah saatnya kita mulai memperhatikan perilaku manajemen dari pada sekadar terus menyalahkan kurikulum dan metodologi pembelajaran. Manajemen pendidikan adalah kunci dari target hasil yang diinginkan.

Jikapun akan terjadi hidden curriculum dalam fakta hasil pendidikan kita, sejatinya kita ingin penyimpangan itu dalam bentuk yang baik dan positif. Kita berharap, seseorang yang belajar matematika untuk target berhitung dalam angka-angka ketika pembelajaran saja, kiranya dia bisa menjadi manusia yang justeru mampu membuat berbagai perhitungan dalam kehidupannya sendiri. Tidak sekadar berhitung dalam matematika belaka. Bisakah? Teladan dari orang-orang yang baik, adalah kuncinya. ***

Drs. Syafaruddin Mukhtar, M. Pd
S1 IKIP(UNP), S2 UNJ, dlm wkt dekat akan ujian Disertasi S3 di UIN, joint research dgn McGill 2001 dan 2003 melalui CIDA, Sandwich program th 2007 di Leiden dan Alumni kerja sama dgn HELM USA, Diknas dan Kemenag RI, peneliti ARP dlm perbaikan manajemen kemahasiswaan bekerja dgn mentor Kentucky University melalui HELM

1 Apr 2020

Mari Bertenang dengan Corona

Mari Bertenang dengan Corona

TANAIKARIMUN.COM - BERIKUT ini adalah informsi corona alias covid-19 yang nuansanya lebih menyejukkan. Jika belakangan ini lebih banyak informasi perihal corona yang menakutkan saja dari pada membuat semangat, maka informasi berikut adalah informasi yang lebih positif. Perlu kita baca, syukur-syukur jika kita menyebarkankannya lagi ke orang lain.  

Naiknya tulisan ini di halaman ini adalah bagian dari usaha untuk menyampaikan berita-berita corona yang lebih membuat hati kuat dari pada kebanyakan informasi yang membuat pikiran dan perasaan lemah. Informasi ini dikirimkan oleh Muhd. Rahendra melalui postingan di WA Grup ICMI Kabupaten Karimun. Catatannya begini,
*BERITA POSITIF*
Muhammad Indro Cahyono akhir-akhir ini sibuk mondar-mandir kantor-kantor pemerintah untuk memberikan nasihat tentang penanganan virus Corona. Ahad tadi, Kami bertemu di sebuah minimarket di bilangan Wahid Hasyim, Jakarta. Sambil ngopi, dia menyapa saya di sela-sela membaca buku tebal protokol penanganan corona Wuhan. Dokter hewan yang selama 20 tahun meneliti virus ini mengatakan berbagai pandangannya yang unik tentang virus corona.

- Apa sebenarnya virus corona ini dan bagaimana asal mulanya?

- Ini virus lama. Bahkan sebelum Yesus. 200 tahun sebelum masehi udah ada corona. Virus corona ini jumlahnya banyak. Setiap virus corona itu spesifik ke spesies tertentu.Ada yang buat kelelalawar, ya (menjangkiti) kelelawar aja. Ada yang buat manusia, ya manusia aja. Ada yang buat anjing, ya anjing aja.

- Bagaimana spefifikasinya, bagaimana membedakannya?

- Pernah lihat gambar virusnya. Virusnya bulat, ujungnya beda-beda. Duri-durinya itu (yang berbeda). Ada yang buat manusia, ya buat manusia doang. Ada yang buat kelelawar ya, kelelawar doang.

- Jadi gak mungkin kalau dibilang makan kelelawar jadi dijangkiti virus corona?

- Gak. Tapi kalau saya ditanya, apakah corona sama dengan covid 19 ya mirip bentuknya. Tapi kalau dari kelelawar bisa nempel ke manusia, ya jawabannya gak.

- Berarti bukan dari kelelawar?

- Bukan. Murni dari manusia, WHO aja bilang itu murni dari manusia.

- Kalau dari manusia, pasti ada penyebar pertamanya...

- Ya, penyebar pertamanya dari Wuhan sana, kenapa dia bisa muncul dari sana dan nyebar banyak, ya kita gak ngerti. Spekulasinya banyak. Cuma kalau saya ditanya sebagai orang yang sudah lama maen sama virus, apakah itu bisa dibikin supaya bisa nyebar cepat dan bisa nempel ke manusia, ya saya bilang bisa dibikin.

- Lewat intervensi para ilmuwan?

- Bisa. Gak akan sulit. Kalau orang yang biasa maenan virus, itu bisa. Cuma sekarang gak ada gunanya lagi kita membahas itu, wong virusnya sudah nyebar.

- Lalu bagaimana cara menangani penyebaran virus corona yang sangat cepat ini?

- Virusnya pake sabun hancur, pake bayclean hancur. Pake sunlight cuci piring hancur. Pakai deterjen untuk cuci baju hancur. Pakai yang buat ngepel lantai hancur.

- Pakai cairan disinfektan yang biasa disemprot itu? Cairan itu untuk membersihkan virus atau mencegahnya?

- Itu sama kayak kita ngepel lantai. Lantai kita pel, udah bersih kan? Nah terus ada yang datang, ya kotor lagi. Jadi
kalau ada orang yang gejala flu, ya baiknya di rumah aja. Supaya gak ngotorin yang lain. Ntar, seminggu dua minggu dia sembuh sendiri kok dengan antibodi tubuh manusia. Setelah sembuh baru keluar.

- Kalau keluar, apakah sudah kebal dari corona?

- Gak. tetap bisa kena lagi. Kalau sudah kena pertama, sakit dulu seminggu. Kebal dalam waktu dua minggu. Nah kalau keluar rumah setelah itu,  bisa kena lagi cuma anti bodinya sudah cepat. Bukan tujuh hari lagi, langsung sehari antibodi keluar, virusnya hilang. Karena kita udah pernah kena. Sama kayak vaksin cacar. Gak tiap bulan divaksin kan? sekali seumur hidup aja. Tujuan vaksinasi kan untuk ngenalin virus, pas sewaktu-waktu ada, langsung ngeluarin antibodi. Cara paling tepat untuk ngeluarin anti bodi ya makan vitamin E.

- Kalau demikian mudahnya virus ini hancur, kenapa banyak yang meninggal, contohnya di Italia...

- Kasusnya berbeda, di Italia yang meninggal itu banyak orang tua. Mereka biasanya sudah punya penyakit bawaan. Di Wuhan sekarang kan semua sembuh, bagaimana sembuhnya? ya pakai vitamin E, emang mau pakai apaan? Wong vaksin dan obatnya belum ada.

- Sebenarnya sejak kapan virus ini masuk Indonesia?

- Saya mengira virus ini bukan masuk pada bulan Maret.  ke Indonesia, februari dia udah ada. Cuma gak kedetect. Yang kedetect baru di depok. Yang pasien 1, 2 3 itu. Akhirnya sembuh.  Kalau menurut saya di populasi yang banyak kayak ini, bulan Februari udah masuk. Coba ingat-ingat lagi, apakah di bulan Februari kita pernah demam? Tanya aja sama teman-teman, ada yang kena flu biasa, biasa ada yang agak parah. Tapi kan sembuh sendiri, lima hari. Dugaan saya, ya itu covid.

- Apakah dengan penyebaran virus ini pemerintah perlu melakukan lockdown?

- Saya kira, gak perlu. Ngapain.

- Bagaimana dengan Wuhan yang sukses meratakan kurva penderita covid 19 dengan melakukan lockdown?

- Yang di Wuhan beda kasusnya. Sistem deteksi lebih bagus dari kita. Cuma lockdown di wuhan doang sumbernya. Kalau mau lockdown harus tahu sumbernya, dilockdown benar kalau tahu sumbernya. Nah sekarang kalo dibalikin ke indonesia. Coba mana yang mau dilockdown. Di Jakarta ada, di Surabaya ada, di Banjarmasin ada, Solo ada.  Mau lockdown mananya?

- Terus apa yang harus dilakukan?

- Gak usah panik, karena kalau panik malah gak bisa apa-apa. Cukup jaga kebersihan dan banyak minum vitamin E.

- Terakhir, prediksi Anda sebagai orang yang sudah lama berkecimpung di dunia virus, akan berapa lama situasi covid -19 ini berhenti?

- Gak lama. Dalam dua minggu setelah ini, sudah menurun, lalu selesai.

Semoga semua ini cepat berlalu dan kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman.

TOLONG SEBAR BERITA POSITIF/ GEMBIRA DAN JANGAN SEBAR BERITA YG MEMBUAT ORANG MENJADI PANIK DAN STRESS! MUDAH2AN SESUAI DENGAN PRAKIRAAN SAYA BEBERAPA SAAT YG LALU(26-03-20).👉🗣🗣🗣

24 Mar 2020

Keras Kepala Merusak Iman

Keras Kepala Merusak Iman

Oleh Mohammad Nasrudin
SAAT Anda naik pesawat, ada seseorang yang ngeyel dg peringatan pramugari agar segera mematikan HP dan elektronik lainnya, dengan beralasan.."sudah lah mbak ga perlu cemas.... hidup mati seseorang sudah ditetapkan Allah, ngapain meski matikan HP". Bagaimana perasaan Anda? , Jengkel nggak lihat orang seperti ini?,

Jengkel kan..."dasar keras kepala" gumam kita. Dia ga sadar klo akibat sikapnya yg keras kepala bisa berakibat fatal terhadap penumpang lainnya.

Nampaknya orang seperti ini beriman, namun sesungguhnya dia keras kepala yg membawa2 nama Allah. Krn klo orang beriman nampak dari sikapnya yang taat pd ulil Amri, menghindari bahaya, menjaga keselamatan orang lain.

Nah demikian juga halnya sekarang saat menghadapi wabah virus Corona ...ketika ada instruksi dari pemerintah dan ulama agar lakukan jarak sosial, jauhi kerumunan dan berdekatan dengan orang lain, jangan keluar rumah jika tidak penting. Lalu ada yg komentar seperti penumpang pesawat yang ngeyel tadi." Ngapain takut, hidup mati ada di tangan Allah". Tetap keras kepala beraktivitas dan berkerumun.

Anda pasti juga jengkel. Karena sikapnya yang keras kepala tersebut akan berdampak buruk terhadap orang lain, jika hal buruk terjadi.

Orang ini merasa paling benar, paling beriman. Padahal dia keras kepala dan kurang ilmu serta iman.
Orang beriman pasti mengikuti firman Allah,.  dan Sunnah nabi, untuk memelihara kehidupan,. Menjaga kesehatan, dan taat pada perintah Ulil Amri atau pemimpin yang menjalankan tugasnya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan rakyatnya.

Salam sadar diri mengusir Corona

Monas Inspire.

19 Mar 2020

Surat Terbuka Buat Teman Penulis: Menulis itu Untuk Kita Juga

Surat Terbuka Buat Teman Penulis: Menulis itu Untuk Kita Juga



Oleh M. Rasyid Nur
BAPAK- Ibu, teman-teman sekalian yang saya hormati.
Sebagai guru (pendidik) tugas utama kita adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi anak-didik (peserta didik) kita. Tentu saja di tempat kita menjadi guru. Keterangan itu dapat terbaca oleh kita di Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sebagai pendidik profesional itulah tugas utama kita.

Tidak ada tugas menulis atau membuat karya tulis, memang. Tapi sebagai guru yang dituntut berkompeten di empat ranah sekaligus yakni, pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional maka kreativitas menulis tidak dapat dielakkan. Untuk berkompeten secara profesional yang ditandai dengan perolehan sertifikat, misalnya sudah pasti itu hanya didapatkan dengan melewati beberapa tahap yang selalu bersinggungan dengan kreativitas tulis-menulis.

Sesungguhnya keharusan menulis bagi kita sebagai guru tidaklah semata tersebab kedudukan kita sebagai tenaga profesional yang berfungsi untuk meningkatkan martabat serta sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan sebagaimana terurai dalam Undang-undang yang mengatur kita sebagai guru itu saja. Namun lebih dari itu dengan kreativitas tulis-menulis yang menjadi bagian kehidupan kita, itu justeru untuk dan akan menguntungkan diri kita sendiri secara personal. 

Ibarat peribahasa, 'Sekali mendayung dua-tiga pulau terlampau' artinya dengan menggeluti kreativitas tulis-menulis yang tugas pokoknya adalah sebagai guru, maka tentu saja itu bergunanya juga untuk diri kita secara pribadi. Artinya menulis bagi guru, bukan hanya untuk keperluan fungsi dan tanggung jawab keguruan kita saja, tapi juga untuk keperluan pribadi kita. Maksudnya, secara tugas profesi dia akan membantu tugas-tugas mengajar kita. Tapi secara pribadi akan mendatangkan keuntungan tersendiri pula. Katakanlah hasil dari karya tulis itu sendiri.

Dengan begitu, kebersamaan kita di grup-grup menulis seumpama di Media Guru, misalnya, yang bervisi menjadikan Guru Penulis untuk para guru di seluruh penjuru Tanah Air, artinya kita sekali melangkah dua usaha dan hasil sekaligus didapatkan. Bisa juga menggunakan peribahasa 'sambil menyelam, meminum air.' yang bermakna kurang lebih sama dengan pribahasa itu tadi. 

Hai, Bapak-Ibu penulis, teruslah kita menghasilkan karya tulis. Semoga surat pendek ini berguna juga untuk saling mengingatkan kita dengan fungsi dan tanggung jawab kita. Semoga.***
Ada juga di: https://mrasyidnur.gurusiana.id/article/2020/03/sekali...

16 Mar 2020

Kerja di Rumah untuk Memutus Penularan Virus Corona

Kerja di Rumah untuk Memutus Penularan Virus Corona



Oleh M. Rasyid Nur
SEJAK merebaknya virus corona Kantor Pemerintah dan instansi lainnya mengambil sikap merumahkan karyawannya. Bekerja dari rumah saja. Singkatannya, WFH (Work From Home) alias Bekerja dari/ di Rumah saja. Singkatan WFH itu menjadi populer beberapa hari ini. Sedikit-sedikit dikatakan WFH (baca: We Ef Ha) untuk memutus corona ketika ditanya mengapa tidak masuk kantor.

Sesungguhnya edaran-edaran yang berisi peringatan tentang bahaya corona tidak lain maksudnya untuk memutus mata rantai penularan corona dari satu orang ke orang lainnya. Sekolah diliburkan (belajar di sekolah ditiadakan) untuk belajar di rumah masing-masing. Kantor-kantor juga merumahkan karyawannya untuk lelaksanakan tugas di rumah masing-masing. Tetap bekerja tapi tidak boleh lagi ke kantor seperti biasanya.

Berbarengan dengan kebijakan itu, juga banyak disampaikan kepada masyarakat atau kepada pegawai kantor edaran atau famlet berisi arahan yang wajib diikuti dalam usaha memutus penyebaran virus corona. Segala usaha dilaksanakan demi memutus penyebaran virus corona ini.

Coba kita simak sebuah Surat Edaran yang disampaikan oleh sebuah perusahaan kepada karyawannya sbb:
1. Agar memeriksa suhu setiap orang yang datang. Jika suhunya di atas 37,5C tidak diperkenankan masuk;
2. Agar orang yang memiliki gejala pilek, batuk, bersin tidak diperkenankan masuk; 
3. Karyawan yang terindikasi butir 1 dan 2, wajib melakukan pemeriksaan medis dan setelah itu bekerja di rumah atau Work from Home (WFH) saja;
4. Karyawan yang bisa bekerja di rumah (WFH) wajib melakukan program WFH agar kegiatan kantor tetap bisa dilaksanakan;
5. Melakukan sanitasi dan penyemprotan dan pembersihan area dengan cairan disinfektan secara rutin;
6. Wajib memakai hand sanitizer sebelum memasuki ruang kerja. Dan sering mencuci tangan dengan sabun yang ditentukan; 
7. Mengubah perilaku, menyapa salam dengan tidak bersalaman dan disiplin melakukan Social Distancing (jaga jarak).

Yang ingin ditegaskan di sini adalah perihal WFH dengan tujuan memutus mata rantai infeksi antara satu orang dengan orang lainnya tersebab jarak yang berdekatan itu. Dengan bekerja masing-masing di rumah tentu saja jarak antara orang dengan lainnya akan berjauhan. Potensi untuk menularnya virus corona akan semakin kecil atau tidak sama sekali.

Tip Kewaspadaan:
Seperti kita ketahui, corona yang disebabkan oleh virus yang belum ada obatnya hanya akan mampu dilawan oleh imunitas tubuh kita sendiri. Tentu saja atas izin Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu para dokter selalu menganjurkan kepada kita untuk,
* Menjaga kebersihan dan higienitas tubuh;
* Sering mencuci tangan terutama dengan hand sanitizer;
* Berjemur di matahari dan berolahraga;
* Memakan makanan bergizi dan mengandung vitamin C dan E; serta,
*Disiplin menerapkan social distancing.
Bagi kita guru dan siapapun kita, menjauhi potensi untuk terserang virus corona adalah cara terbaik sebelum keharusan berobat, khususnya dengan menjaga jarak dengan orang-orang yang mungkin sudah kena virus corona. Mari waspada agar corona tidak menginfeksi kita dan keluarga kita.***
Bisa juga dibaca di: www.mrasyidnur.gurusiana.id

19 Feb 2020

Kenalan, Yuk Sama Bang Aurel, Penulis Cilik dari SD IT Darul Mukmin

Kenalan, Yuk Sama Bang Aurel, Penulis Cilik dari SD IT Darul Mukmin

Catatan M. Rasyid Nur
NAMA lengkapnya Muhammad Aurel, tapi dipanggil Bang Aurel saja cukup. Lahir di Batam pada 15 Januari 2009 dari pasangan Bapak Muhammad Zulfan, ST MM dan Ibu Yuni Hasnidar, SPd MMPd kini Bang Aurel duduk di kelas V SD IT Darul Mukmin Karimun. Sosok pemalu yang suka membaca, ini ternyata menyimpan talenta menulis dalam dirinya.

Bang Aurel memang hobi menulis selain membaca. Dengan kreativitas tulis-menulisnya itu kini Aurel sudah memiliki buku karya sendiri. Buku Ber-ISBN. Diterbitkan oleh penerbit Media Guru. Nah, lho. Si Cilik Aurel sudah mampu menghasilkan. Iri? Boleh, kalau untuk kemajuan dan motivasi diri. Pasti teman-teman seumur Aurel ikut bangga, terutama teman-teman sekolahnya di SD IT Darul Mukmin Karimun.

Buku pertama Bang Aurel berjudul Mimpi Jadi Youtober Cilik merupakan hasil karya ketika mendapat bimbingan pada Pelatihan Menulis Buku Sasi Sabu II DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Kegitan Sasi Sabu (Satu Siswa Satu Buku) merupakan kegiatan yang ditaja oleh Media Guru Indonesia yang sudah berlangsung beberapa kali di banyak tempat di seluruh Indonesia.

Untuk pengetahuan kita, Media Guru mempunyai beberapa program kegiatan dalam rangka mengajak dan membimbing masyarakat, terutama guru dan siswa untuk menulis dan menerbitkan buku. Selain Sasi Sabu Media Guru juga punya kegiatan yang paling populer saat ini, Sagu Sabu (Satu Guru Satu Buku)  yang sudah menghasilkan ribuan guru penulis buku di seluruh Indonesia. Pada saat hampir semua guru mengeluh tentang sulitnya  menulis dan menerbitkan buku, Media Guru hadir memberikan pencerahan. Guru dibimbing untuk mampu menulis dan menerbitkan buku hasil karyanya sendiri.

Melalui Media Guru pula Bang Aurel berhasil menulis dan menerbitkan buku pertamanya itu. Kabarnya, saat ini Aurel tengah sibuk menyiapkan buku keduanya. Kata Bunda Yuni, Ibunda Aurel, "Bang Aurel akan ikut kembali pelatihan menulis buku bulan Februari ini," jelasnya. "Dia akan ikut bergabung bersama para guru Provinsi Kepri yang akan melaksanakan Pelatihan Menulis Buku Sagu Sabu Kepri ke-5 di Karimun pada 22-23 Februari ini," tambah Bunda Yuni.

Bagi teman-teman Bang Aurel atau siapa saja yang ingin membaca bukunya, silakan menghubungi Bang Aurel atau Bunda Yuni. Bisa juga datang ke sekolah Bang Aurel, SD IT Darul Mukmin, di Bukit Sidorejo Tanjungbalai Karimun. Bang Aurel ingin teman-temannya juga berminat menulis buku agar ada kenangan yang dapat dibaca orang. Begitu bang Aurel mengatakan. Selamat dan sukses selalu, Bang Aurel, penulis Cilik Karimun.***