30 Agu 2023

Antusiasnya Masyarakat Membersamai Pesta Durian dan Lempuk Durian


Catatan M. Rasyid Nur
KEGIATAN dan agenda GTRA (Gugus Tugas Reforma Agraria) Summit Karimun-Kepri pada hari Rabu (30/08/2023) ini yang merupakan puncak dari beberapa acara yang sudah dijadwalkan adalah penyerahan sertifikat dan pesta durian. Hari ini dilaksanakan pembagian sertifikat tanah masyarakat kepada masyarakat penerima di sebelah pagi sementara di sebelah siang menjelang petang adalah pesta durian dan lempok durian. Bagi yang mendapat undangan untuk ikut, akan ikut kedua-dua kegiatan tersebut. Tapi jika tidak ada undangan, bisa ikut salah satunya saja, yakni ikut pesta durian saja karena memang sudah diumumkan panitia secara terbuka. 

Untuk yang mendapat undangan, akan hadir pada pagi harinya dalam acara resmi bersama menteri dalam pembagian surat tanah itu. Baik sebagai peserta yang mendapatkan sertifikat tanah maupun sebagai undangan saja. Acara dilaksanakan sekitar pukul 10.00 meskipun pada undangannya tertera pukul 08.00. Dan para undangan harus sudah hadir setengah jam (30') sebelum pukul 08.00 itu. Inilah ketentuan.

Kebetulan saya dan beberapa teman sebagai pengurus organisasi tertentu (tingkat kabupaten) mendapat undangan untuk hadir pagi ini. Kamipun sudah hadir sejak pukul 07.30. Harus sabar menunggu hingga kegiatan dimulai. Itu tidak mudah untuk sabar menunggu. Pejabat yang ditunggu adalah Menteri Agraria Kepala Pertanahan, itu bersama puluhan pejabat pusat dan provinsi yang hadir di Kabupaten Karimun bersempena GTRA Karimun 2023 ini. Mereka, sejak pagi memang sedang melakukan pertemuan berkaitan dengan GTRA Summit itu sendiri di Hotel Aston.
Menteri Pertanahan di Pesta Durian Karimun
Setelah acara pembagian surat tanah selesai, di sebelah pagi maka di sebelah petang, persisnya sekitar pukul 14.00 dilaksanakan acara pesta makan durian bagi pejabat dan juga masyarakat. Konon ada dua ton lebih durian yang disediakan panitia untuk acara ini. Sekaligus pada kesempatan ini ada pembagian lempuk durian yang juga sudah disediakan. Lempuk durian ini kabarnya berhasil meraih Rekor Muri sebagai lempok terbesar yang pernah dibuat masyarakat.

Catatan kecil saya untuk acara pesta durian ini adalah begitu antusiasnya masyarakat untuk ikut. Dari 2500 kupon yang disediakan panitia, terbukti tidak cukup dan masih banyak masyarakat yang belum kebagian kupon. Namun, meskipun kupon sudah habis, panitia mengumumkan, selama durian masih ada maka masyarakat akan tetap mendapatkan durian. Tapi jika durian habis, maka dengan ebrat hati, pantia akan berhenti membagikannya. Masyarakat harus mau menerima kenyataan itu.*** 

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar