Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

1 Jul 2022

Program 'Halo Dokter' Semoga Memudahkan Perawatan Jamaah Haji

Program 'Halo Dokter' Semoga Memudahkan Perawatan Jamaah Haji



Foto Google

SEBUAH berita berjudul Arab Saudi Luncurkan Layanan ‘Halo Dokter’ untuk Jamaah Haji yang diposting di laman hajinews.id pada hari Kamis (30/06/2022) kemarin tentu melegakan hati jamaah haji yang saat ini tengah menunaikan rukun Islam kelima itu di Tanah Suci. Termasuk jamaah haji Indonesia. Bahkan keluarga jamaah yang berada di Tanah Air pun akan ikut senang dengan kebijakan itu. 

Seperti dijelaskan hajinews.id bahwa Menteri Kesehatan Saudi, Fahad Al-Jalajel meluncurkan layanan “halo dokter,” sebagai usaha memudahkan memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji tahun ini. Disebutkan, program itu bekerja sama dengan Arab Saudi Telecommunications Co. Harapannya, program ini akan memungkinkan praktisi medis untuk merawat jamaah haji secara virtual yang mencakup layanan inspeksi, diagnosis, dan pencairan obat-obatan.

Kebijakan ini tentu saja tidak terlepas dengan kebiajakan Pemerintah Arab Saudi dalam usaha memberikan pelayanan kesehatan yang memberi kemudahan kepada jamaah haji. Dikatakan berita tesebut bahwa Menteri Kesehatan Arab Saudi berterima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang mengambil kebijakan ini.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi tentu saja mempersiapkan dengan cermat untuk perawatan medis di tempat-tempat suci khususnya selama pelaksanaan haji ini. Dijelaskan, termasuk beberapa rumah sakit dan pusat kesehatan, yang dilengkapi dengan ambulans di bawah pengawasan personel yang berpengalaman untuk pelaksanaan program ini. Rumah Sakit Virtual Seha, ini menyediakan akses 24 jam untuk rontgen. Konon juga dapat menangani pasien stroke dan situasi medis darurat lainnya. Yang pasti, dokter dapat berkomunikasi langsung dengan pasien dan memeriksa semua biomarker.

Harapan jamaah haji dan tentu juga harapan kita semua semoga program Halo Dokter ini benar-benar dapat dirasakan manfaat kemudahannya oleh para jamaah haji. Kita doakan semoga semuanya berjalan sesuai rencana dan mendapat ridho dari Allah Swat.***

29 Jun 2022

Wabah PMK Bagaikan Covid Kembali Ada

Wabah PMK Bagaikan Covid Kembali Ada


Catatan M. Rasyid Nur

RAPAT Koordinasi (Rakor)  Gugus Tugas PPP PMK (Penanganan dan Pencegahan Penyebaran  Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan Kabupaten Karimun dilaksanakan Senin (27/06/2022) kemarin. Rapat yang dipimpin oleh Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas, Sukri dihadiri juga oleh Ketua Umum, Sekda Karimun, Dr. Muhammad Firmansyah selaku Ketua Umum Gugus Tugas.  Selain itu juga hadir para pimpinan Forkopimda, Kepala OPD terkait dan beberapa pimpinan organisasi yang terkait dengan masalah ini. 

Rapat yang membahas wabah penyakit mulut dan kuku yang saat ini tengah menimpa Indonesia, dilaksanakan di Ruang Rapat Cempaka Putih, Kantor Bupati Karimun, Poros. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Sukri selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas PMK menjelaskan permasalahan PMK yang saat ini tengah melanda hewan-hewan ternak di Negara Indonesia. Pada saat hewan-hewan itu diperlukan saat ini karena berbarengan akan datangnya Idul Adha (Hari Raya Kurban) penyakit ini pun mewabah, tentu akan membuat masyarakat resah tidak akan mendapat hewan kurban untuk dikurbankan nanti. Begitu sebagian pembuka rapat yang disampaikannya.

"Meskipun Kabupaten Karimun dan Kepri pada umumnya belum termasuk daerah terdampak wabah PMK, namun kita harus segera mengantisipasi agar wabah itu dapat dicegah masuk ke sini," katanya saat membuka rapat. Kabarnya, di seluruh Indonesia sudah 17 provinsi yang terdampak PMK dengan ratusan kabupaten di seluruh Tanah Air yang terkena hewannya. Untuk itu saat ini diatur oleh Pemerintah Pusat dan Daerah masing-masing bagaimana penanggulangan dan pencegahan PMK ini bisa efektif. Sudah daitur boleh-tidaknya lalu-lintas hewan antar daerah di Indonesia.

Menyimak penjelasan dari Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas dan penjelasan dari beberapa peserta yang memiliki otoritas menangani hewan seperti dokter hewan, karantina hewan dll yang diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan, saya merasa bahwa wabah ini membuat perasaan kita kembali ke masa wabah covid-19 merebak di negeri kita. Semua orang, baik pribadi maupun kelompok dan kelembagaan merasa ini adalah hal penting dan genting untuk diantisiapsi. Akan membuat kesibukan tersendiri sebagaimana kita begitu sibuknya oleh pandemi covid kemarin itu.

Misalnya penjelasan Pak Sauki, dokter hewan yang jabatannya memang berhubungan langsung dengan hewan dan ternak yang ada di kabupaten ini mengatakan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan seperti lembu atau sapi, ini berasal dari virus. Virus ini katanya sangat cepat menular dan berkembang diantara hewan yang jika salah satunya sudah terjangkiti. Dalam waktu yag singkat dia sudah menular kepada hewan lainnya. Hanya melalui udara. Bukankah itu membuat kita risau?

Bagi umat Islam, merebaknya wabah ini pada saat akan datangnya hari raya Idul Adha 1443/ 2022 juga menjadi satu hal yang membuat masygul. Kita tahu, menjelang dan saat Idul Adha masyarakat yang berkemampuan akan memotong hewan kurban --kambing atau lembu/ sapi-- untuk dibagikan kepada yang berhak menerima. Biasanya uang pembeli hewan kurban, itu sudah dicicil sejak jauh hari. Dan ketika uangnya sudah terkumpul pada panitia kurban, ternyata hewan kurbannya tidak ada, itulah masalah yang tidak akan mudah masyarakat memahaminya.

Wabah PMK ini sepertinya akan membuat kita juga sibuk dan waspada sebagaimana kita kemarin menghadapi covid-19 secara bersama juga. Kalau dikatakan wabah PMK akan membuat kita merasakan sama dengan wabah pandemi, boleh jadi.***

23 Jun 2022

Bertahan dalam Kesulitan

Bertahan dalam Kesulitan


MENGATAKANNYA mungkin mudah. Ya, semudah mengucapkan kalimat-kalimat lainnya juga. 'Bertahan dalam kesulitan,' misalnya. Kalimatnya singkat tapi pesannya bisa panjang dan luas. Intinya, bagaimana kita bisa bertahan, tidak putus asa pada saat 'kesulitan' menimpa hidup kita. Kalimat sesingkat itu tentu saja mudah mengucapkannya.
 
Mudahnya mengucapkan ternyata tidak selalu linier dengan merasakan dan melaksanakannya. Artinya saat merasakan dan melaksanakan kesulitan, itu tidak selalu mampu oleh kita. Setidak-tidaknya tidak selalu mudah untuk membuktikannya. 

Kesulitan pada hakikatnya adalah salah satu ujian dari banyak ujian dalam kehidupan. Seperti juga kesenangan, pada hakikatnya keduanya adalah ujian. Jika pada kesenangan dengan mudah bisa menerima, mudah merasakan dan melaksanakannya, tapi tidak dengan ujian kesulitan. Kesulitan hidup, misalnya selalu terasa berat. Terkadang bisa gagal menjalankannya dengan wajar.
 
Tidak jarang seseorang gelap pandang bermula dan tersebab oleh mendapatkan ujian kesulitan. Pada saat kehilangan pekerjaan yang menyebabkan ekonomi keluarga atau ekonomi pribadi terganggu tidak selalu mudah menerima itu. Ada diantara kita yang salah langkah dan salah tindakan dalam menerimanya. Ini terjadi dan ada banyak faktanya.
 
Contoh-contoh berikut, misalnya, mencuri, merampok, bunuh diri atau sekadar mengasingkan diri adalah beberapa kejadian yang bermula dari perasaan kesulitan yang tidak mampu terkendali. Inilah sesungguhnya inti hidup yang diamanahkan. Artinya, setiap kita yang Tuhan berikan kehidupan sebagai sebuah kepercayaan (amanah) sejatinya tetap mampu mengendalikan sesuai aturan. Baik dalam posisi sulit atau posisi senang.
 
Kita bisa kekurangan biaya untuk berbagai kebutuhan; bisa juga kekurangan tenaga untuk banyak keperluan; intinya membuat banyak kesulitan. Di sinilah perlu keteguhan pendirian. Tidak ada masalah yang tidak akan terselesaikan. Tidak ada kesulitan yang akan menimpa kita di luar kemampuan kita untuk menyelesaikannya. Pasti ada penyelesaiannya. Inilah yang perlu dikuatkan. Komitmen untuk tidak menyalahkan pihak lain, pun akan membantu kita dalam menyelesaikan persoalan. Mari kita yakini, hidup itu tidak sendiri. Tidak pula sepenuhnya atas kemauan sendiri.***

17 Jun 2022

Pesan Surah Ar-Rahman, Agar Tidak Kufur Nikmat

Pesan Surah Ar-Rahman, Agar Tidak Kufur Nikmat


JIKA kita baca surah Ar-Rahman, surah ke-55 dari 114 surah yang ada di dalam alquran, kita akan terenyuh. Kita akan bersyukur dan tidak akan melupakan rahmat dan nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita. Meneruskan pesan tulisan berjudul Hikmah Pagi : 8 Keutamaan Surat Ar Rahman, Pengingat Agar Tidak Kufur Nikmat yang diposting Sitha pada hari Kamis (16/06/2022) kemarin di laman hajinews.id kita diberi 8 (delapan) keutamaan surah Ar-Rahman jika kita membaca dan memahaminya..

Surah yang bermakna 'pengasih-penyayang' itu adalah surah golongan Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah. Ada78 ayat di dalamnya. Dan salah satu ayat yang berbunyi ‘Fabiayyi alaa’i Rabbikuma tukadzdziban yang berarti ‘Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?’ yang diulang-ulang Allah sampai 31 kali menunjukkan betapa Allah mengingatkan bahwa begitu besar dan luasnya rahmat dan nikmat Allah, namun masih ada yang ingkar. Sejatinya nikmat itu hendaklah disyukuri selamanya.

Mengutip dan meneruskan postingan Sitha, itu kedelapan keutamaan surat Ar Rahman, itu adalah,

1. Akan Selalu Memperbanyak Memuji Allah;
Keutamaan surat Ar Rahman yang pertamana adalah dapat membantu umat muslim untuk memperbanyak pujian kepada Allah SWT. Hal ini merujuk pada kata ‘Ar Rahman’ sendiri yang diketahui merupakan Nama Allah yang memiliki arti “Maha Pengasih nikmat dunia dan akhirat”.

Terlebih lagi jika kita membaca surat Ar Rahman sambil berserah diri kepada Allah Swt. Akan ada banyak sekali keutamaan yang bisa kita dapatkan.

2. Sebagai Pengingat bahwa Allah Memiliki Sifat Ar Rahman;
Keutamaan surat Ar Rahman berikutnya adalah untuk mengingatkan kita bahwa Allah SWT memiliki sifat Ar Rahman. Secara garis besar, isi dari surat Ar Rahman adalah segala penjabaran nikmat Allah Swt yang luar biasa melimpah. Hal ini yang akan senantiasa mengingatkan kita bahwa Allah memiliki sifat maha pengasih lagi maha penyayang kepada semua.

3. Pengingat Agar Tidak Kufur Nikmat;
Keutamanaan surat Ar Rahman berikutnya adalah sebagai pengingat agar kita tidak mengkufuri nikmat. Hal ini telah dijelaskan dari ayat Ar Rahman yang menjabarkan tentang banyak nikmat Allah yang telah diberikan. Diantaranya adalah ayat ke 3 yang memiliki arti “telah menciptakan manusia”.

Jika kita membaca surat Ar Rahman dengan sepenuh arti dan memaknai setiap bait kalimatnya, insyaallah kita tidak akan mengkufuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Sebab, bisa hidup ke dunia merupakan salah satu karunia dan nikmat Allah yang luar biasa. Sudah sepatutnya sebagai manusia, kita bersyukur atas segala kelimpahan nikmat yang mungkin tak kita sadari.

4. Sebagai Pengingat untuk Selalu Beribadah;
Keutamaan surat Ar Rahman selanjutnya adalah sebagai pengingat umat manusia agar selalu beribadah kepada Allah Swt. Hal ini merujuk pada kebenaran bahwa pada dasarnya, tak hanya manusia saja yang beribadah kepada Allah.

Kekuasaan milik Allah tak hanya mampu menciptakan yang tampak saja, namun yang tak tampak juga. Seperti misalnya saja kerajaan Jin dan alam semesta yang tidak tampak dari pandangan manusia juga diciptakan oleh Allah.

5. Sebagai Pengingat bahwa Manusia adalah Makhluk Pelupa;
Keutamaan surat Ar Rahman berikutnya adalah dapat menjadi pengingat bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk yang pelupa. Hal ini merujuk pada banyaknya pengulangan pada ayat “fabiayyi aalaa’i robbikuma tukadziban”. Hal ini mungkin diharapkan agar dapat menjadi pengingat bahwa pada dasarnya manusia adalah pelupa.

Kalimat tersebut yang berarti ‘Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?’ merupakan sebuah kalimat tanya yang seolah meminta jawaban agar manusia sadar bahwa sesungguhnya nikmat Allah luar biasa banyaknya hingga mungkin tak disadari oleh manusia selama ini.

6. Dapat Ridho dari Allah atas Segala Nikmat yang Telah Diberikan;
Keutamaan surat Ar Rahman berikutnya adalah bisa mendapatkan ridho dari Allah dari segala nikmat yang telah diberikan. Hal ini merujuk pada tafsir Ats Tsaqolayn, Rasulullah bersabda: “barang siapa membaca surat Ar Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhoi nikmat yang dikaruniakan kepadanya.”. Hadits ini lah yang semakin menguatkan keutamaan surat Ar Rahman.

7. Orang yang Membaca Surah Ar Rahman Seperti Mati Syahid;
Keutamaan surat Ar Rahman selanjutnya mungkin banyak diharapkan oleh kaum muslimin. Sebab, untuk orang-orang yang gemar mengamalkan surat Ar Rahman, maka ketika wafat nanti, wafatnya seperti mati syahid.

Rasulullah pernah bersabda: “Barang siapa membaca Ar Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘fabiayyi aala’i robbikuma tukadzibaan’ kemudian jika dia mengucapkan: tidak ada satupun nikmat-Mu dari Tuhanku yang aku dustakan, maka jika membacanya di malam hari kemudian mati, maka matinya seperti mati syahid, jika membacanya di siang hari kemudian ia mati, maka matinya seperti mati syahid.” 

8. Mendapat Syafaat di Hari Kiamat;

Rasulullah bersabda: “Jangan tinggalkan membaca surat Ar Rahman, bangunlah malam bersamanya, surah ini tidak menentramkan hati orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhan bersamanya (ArRahman) pada hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia yang paling indah dan baunya paling harum, pada hari kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri dihadapan Allah yang paling dekat dengan-Nya selainnya. Pada saat itu Allah berfirman: soapakah orang di dunia yang sering bangun malam dan tekun membacamu? Dia menjawab: Ya Robbi, Fulan bin Fulan, lalu wajah mereka menjdi putih. Dan ia berkata kepada mereka: berilah syafaat bagi orang-orang yang mencintai kalian. Kemudian ia memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima syafaat mereka. Lalau ia berkata kepada mereka: masuklah kalian ke surga, dan tinggallah di dalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.”

Hal penting bagi kita adalah bahwa dengan membaca dan memahami Surah Ar-Rahman, itu semoga kita tetap konsisten untuk mensyukuri nikmat. Jangan kita sampau kufur nikmat.***

10 Jun 2022

Syekh Yusuf Qardhawi: Akhlak itu Hubungan Baik dengan Allah dan Manusia

Syekh Yusuf Qardhawi: Akhlak itu Hubungan Baik dengan Allah dan Manusia

Foto Google/ Republika.id

AKHLAK adalah sikap atau karakter seseorang terhadap lainnya. Istulah lainnya disebut tabiat, perangai atau tingkah-laku seseorang. Akhlak adalah hiasan. Jika akhlak baik maka kelihatanlah seseorang akan baik. Alquran banyak sekali membicarakan akhlak untuk keperluan tindakan manusia dalam kehidupan. Baik panduan hubungan perbuatan kepada Tuhannya maupun kepada sesama manusia dan alam lainnya.

Mengutip tulisan berjudul Hikmah Siang: Konsep Akhlak Menurut Syekh Yusuf Al Qardhawi yang diposting Sitha di laman hajinews.id hari Kamis (09/06/2022) dikatakan bahwa alquran menjadi rujukan yang bersifat komprehensif dan holistik bagi setiap umat manusia. Sebagai kitab suci yang langsung turun dari Allah untuk umat, alquran mengandung banyak pedoman untuk kehidupan. 

Di antara yang dibicarakan Alquran, itu adalah tentang akhlak. Sebagaimana dijelaskan Dr. Mulawarman Hanase, seorang da’i yang juga dosen Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta, dia mengutip pendapat Syekh Yusuf Al Qardhawi dalam kitab Kaifa Nata’amalu ma’al Quranil Karim yang membagi akhlak itu menjadi dua.

Pertama, akhlak Rabbani; yaitu bagaimana kita, sebagai seorang hamba membangun akhlak dalam berhubungan dengan Allah Swt yang nantinya akan memperkuat ketaqwaan kepada Allah. Syekh Yusuf Al Qardhawi mencontohkan seseorang yang ikhlas berarti memiliki akhlak rabbani. Ikhlas merupakan sebuah sifat atau juga maqamat yang berhubungan dengan Allah. Misalnya seorang hamba yang ikhlas ketika mendapatkan rezeki dari hasil perniagaannya, kendati jumlahnya tidak sebesar hari-hari biasa. Hamba tersebut ikhlas tanpa menyalahkan atau pun berburuk sangka pada Allah SWT.

“Pada titik inilah dikatakan ikhlas itu adalah membangun hubungan baik dengan Allah SWT. Tidak berprasangka buruk kepada Allah SWT. Jadi kalau ada orang ibadahnya bagus, sholatnya bagus tepat waktu tetapi dia berprasangka buruk kepada Allah SWT, tidak menerima apa yang ditakdirkan rezeki yang sudah diberikan Allah, maka orang itu dikatakan tidak memiliki akhlak khususnya akhlak rabbaniyah,” kata ustaz Mulawarman dalam program kajian Hawamisy Masjid Istiqlal Jakarta mengulas Kaifa Nata’amalu ma’al Quranil Karim beberapa hari lalu.

Kedua, akhlak insaniyyah. Adalah akhlak yang berhubungan dengan sesama manusia. Usatz Mulawarman mengatakan dengan semakin beragamnya media untuk berkomunikasi membuka peluang semakin besar terjadinya perselisihan di antara sesama manusia. Pada hal inilah menurutnya manusia memerlukan dan memiliki konsep Alquran tentang akhlak insaniyyah yakni bagaimana beretika sesama manusia. Karena itu ustaz Mulawarman mengatakan dalam Alquran ayat-ayat yang membicarakan tentang akhlak lebih banyak dari ayat-ayat yang membahas tentang syariat.

Jadi, dua akhlak (sikap) itu akan menjadi kunci keberhasilan kehidupan manusia di mata Allah. Baik keberhasilan selama berada di dunia maupun kebehasilan setelah meninggalkan dunia (kehidupan di akhirat) nanti. Hubungan (akhlak) yang baik dengan Allah dan hubungan yang baik sesama manusia. Hubungan baik dengan Allah artinya kita adalah hamba yang taat keapda-Nya sementara hubungan baik dengan manusia adalah terjaganya harmonisasi hubungan sesama manusia itu sendiri. Dengan itu pula kita akan terhindar dari kesulitan dan malapetaka Allah.***