Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan

29 Apr 2023

Ke Batam Tak Harus Bermalam

Ke Batam Tak Harus Bermalam


SEJATINYA rapat sebelah sore selesainya juga sore. Seperti yang saya ikuti sore Jumat (28/04/2023) ini. Namanya Rapat Persiapan STQH Tingkat Provinsi Kepri ke-10. Di ruang rapat LPTQ Provinsi Kepri, di Batam. Undangannya pukul 13.00 dengan peserta rapat antara lain Ketua Umum LPTQ Provinsi Kepri, Pengurus LPTQ Provinsi Kepri, Kepala Biro Kesra Provinsi Kepri, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kepri, Kakanwil Kemenag Provinsi Kepri dan Ketua Umum LPTQ Kabupaten Karimun.

Dilihat peserta rapat, semuanya adalah pejabat tinggi instansi tertentu yang secara langsung akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan STQH Provinsi Kepri itu. Hanya gubernur saja yang tidak terdaftar di undangan. Kalau Wakil Gubernur, belyau adalah Ketua Umum LPTQ Provinsi yang terdaftar dalam peserta rapat.

Sebenarnya dari Karimun, itu yang diundang adalah Ketua Umum LPTQ yang notabene adalah Wakil Bupati Karimun. Karena Pak Wabup juga ada kegiatan rapat persiapan STQH Provinsi di Karimun (selaku tuan rumah) maka Ketua Umum menugaskan Ketua Harian sebagai ganti. Tapi, tersebab Ketua Harian juga tidak bisa ikut rapat ke Batam karena harus menikahkan orang di daerah kerjanya sebagai Kepala KUA, di Keccamatan Ungar, maka akhirnya sayalah yang berangkat. Sebagai Wakil Ketua Harian, saya diminta mewakili Ketua LPTQ Kabuoaten Karimun untuk rapat di provinsi itu. Ok, saya siap melaksanakan amanah. Dan saya berangkat bersama Kepala Bagian Kesra, Setda Karimun, Pak Baginda.

Sekitar pukul 09.00 kami sudah akan berangkat. Tapi akhirnya mengambil jadwal kapal pukul 09.30. Nyatanya kapal yang kami akan tumpangi berangkatnya sudah melewati pukul 10.00. Karimun-Sekupang lumayan terasa lama, menurut perasaan saya. Kami sampai di Sekupang sudah menjelang salat. Kami meneruskan perjalanan dengan mobil ke Kantor LPTQ Provinsi di Jalan Ahmad Yani Taman Golf Residence Kelurahan Sukajadi Kecamatan Batam Kota. Ternyata jauh juga. Kami tidak terkejar mau ke jumaatan. Akhirnya zuhur berjamaah di kantor itu.

Rapat yang terjadwal pukul satu ternyata setelah pukul dua belum juga dimulai. Tentu saja selesainya juga lebih lambat. Saat rapat selesai, itu sudah pukul 16.00. Saya ditawarkan tidur di Batam saja oleh beberapa teman. Tapi saya sudah memutuskan sejak berangkat kalau saya akan berusaha kembali ke Karimun meskipun dengan jadwal kapal terakhir. Dan benar, saya masih terkejar kapal Batam-Karimun melalui pelabuhan Harbour Bay. Saya diantar oleh Pak Afrizal Dahlan, anggota DPRD Provinsi yang juga Ketua LPTQ Provinsi itu. Alhamdulillah, saya ke Batam tidak harus bermalam.***

25 Apr 2023

Jumlah Rakaat Salat Tarwih dari Masjid ke Masjid Kabupaten Karimun (Catatan Ramadan 1444)

Jumlah Rakaat Salat Tarwih dari Masjid ke Masjid Kabupaten Karimun (Catatan Ramadan 1444)


PADA Ramadan 1444 (2023) ini saya sengaja mencatat berapa rakaat salat tarwih di setiap tempat yang kebetulan saya hadir dilaksanakan masyarakat (jamaah). Tahun-tahun sebelumnya saya hanya mengingat. Tidak mencatat seperti tahun ini. Saya memang ingin lebih detail mengetahui antara satu masjid atau surau yang melaksanakan tarwih 20 rakaat dengan yang melaksanakan 8 rakaat.

Sebenarnya kesempatan mengetahui jumlah rakaat tarwih dari masjid ke masjid bisa saya lakukan sejak lama. Kebetulan setiap tahun ada jadwal santapan rohani Ramadan yang diberikan PMKK (Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun) kepada setiap anggotanya. Sebagai salah seorang anggota, saya selalu menerimanya. Setiap malam selalu berpindah-pindah dari satu masjid atau surau ke masjid lainnya sesuai jadwal untuk melaksanakannya.

Catatan yang saya buat untuk tahun ini, menggambarkan bahwa beberapa masjid ternyata melaksanakan salat tarwih dengan jumlah rakaat sebanyak 20 rakaat sedangkan yang lainnya dengan 8 rakaat. Perihal salat witir juga tidak sama jumlah salamnya walaupun sama jumlah rakaatnya, yakni tiga rakaat. Untuk salam, ada yang menggunakan dua salam (2-1) dan ada yang satu salam (langsung tiga rakaat). Tentu saja, pencatatan ini semata untuk pengetahuan belaka. Bukan untuk diperdebatkan.

Catatan yang saya temukan adalah sebagai berikut,
1) Masjid Agung 20 rakaat tarwih dengan witir 2 salam;
2) Masjid Al Ubudiyah Wonosari, 20 rakaat dengan witir 2 salam;
3) Musolla Baitul Amanah 8 rakaat dengan witir 2 salam; 
4) Baitul Karim 8 rakaat dengan witir 2 salam;
5) Al Mubarok 8 rakaat dengan witir 1 salam;
6) Ibadurrahman 8 dengan witir 2 salam;
7) Muhajirin Bukit Tembak, 20 dengan witir 2 salam;
8) Surau Muhajirin 20 dengan witir 2 salam;
9) Baitul Hikmah 20 dengan witir 2 salam;
10) Darul Mukminin 8 dengan witir 2 salam;
11) Al-Ihram Buah Rawe 8 rakaat dengan witir 1 salam; 
12). Al-Huda 8 rakaat dengan witir 2 salam;
13) Baitul Taqwa 20 rakaat dengan witir 2 salam;
14) Baitut Taqwa 20.rakaat dengan witir 2 salam;
15) Al-Jihad 8 rakaat dengan witir 2 salam;
16). Al-Furqon, Seilakam 8 rakaat dengan witir 1 salam;

Ada beberapa masjid atau surau yang saya isi sampai dua kali karena jadwalnya begitu. Namun saya mencatatnya hanya satu kali di sini. Dan banyak masjid atau surau yang tidak tercantum di sini karena kebetulan tahun ini saya tidak terjadwal di situ. Dari catatan itu kesimpulan saya bahwa di Kabupaten Karimun ada dua model --jumlah rakaat-- salat tarwih yang diamalkan masyarakat. Ada yang salat tarwih dengan 20 rakaat ditambah witir tiga rakaat, sedangkan satunya 8 rakaat dengan tambahan witir tiga rakaat. Lalu salat witir sendiri ternyata ada dua mdel, antara melaksanakan langsung tiga rakaat (satu salam) dengan satunya lagi pakai dua salam, masing-masing dua rakaat dan satu rakaat lainnya. Berapapun jumlahnya kita berharap Allah terima.***

24 Apr 2023

Jika Saja (Catatan Bersama Keluarga di Pantai Indah)

Jika Saja (Catatan Bersama Keluarga di Pantai Indah)


Catatan M. Rasyid Nur
JIKA saja, ya jika saja ada, persis seperti apa yang didamba tentu saja sangat senang di dada. Akan terasa berbahagia. Tapi jika sebaliknya pasti hati kecewa. Dongkol dan gundah akan memeluk jiwa. Ah, saya terlalu perasa barangkali, kata teman sebelah.

Pastinya hari Senin (24/04/2023) ini sedikit-banyak ada rasa yang ingin saya bagi bersama maka catatan ini mengunjungi Anda. Meski tidak semua pembaca suka tetap saja harus saya berbagi diantara kita di dunia maya. Boleh jadi ini bentuk saling mengingatkan yang memang dianjurkan dan bisa juga sebagai curhatan.

Begini. Hari raya ketiga, ini kami, maksudnya saya dan keluarga berlibur bersama ke pantai. Persisnya pantai Ketam, Kecamatan Tebing. Pantai ini adalah satu dari beberapa pantai di Kabupaten Karimun. Bahkan di Kecamatan Tebing saja ada dua pantai yang sering menjadi tujuan wisata setempat. Ada pantai Pongkar selain Pantai Ketam yang lokasinya juga di Pongkar.

Pada Idul Fitri tahun ini, keluarga isteri saya memang berhajat untuk berlibur bersama di momen Hari Raya. Penyebabnya, kebetulan saat ini adik isteri saya, Sabariyah AZ yang sehari-hari bermastautin di Negeri Sakura bersama suaminya, tahun ini berkesempatan pulang ke Indonesia. Ingin bertemu keluarga, terutama Emak yang sudah ditinggal Ayah sejak kurang-lebih dua tahun lalu. Riya, begitu adik isteri saya itu disapa, ingin bertemu Ibu selain seluruh keluarga lainnya.

Disepakatilah pada kesempatan bersama, ini ada momen bersama di Hari Raya. Selain sudah bersama (berkunpul di rumah tua, Kampung Bukit) pasca salat Ied di 1 Syawalnya, keluarga isreri saya juga bersepakat akan ke pantai di hari kedua atau ketiga. Tapi di hari ketiga itulah kesempatannya.

Selain seluruh keluarga isteri (emak, adik-beradik isteri saya, suami dan isteri serta anak-anaknya) saya juga membawa anak-anak saya, menantu saya dan cucu-cucu saya. Untuk berangkat dari Kampung Bukit ke pantai kami menyewa bus antik (bus kayu ala Karimun) agar dapat berangkat bersama. Meskipun kami juga punya dua mobil pribadi yang bisa dipakai, tapi kemi sepakat memakai satu bus saja agar terasa bersama.

Jika saja, ya jika saja ada Ayah yang biasanya menjadi komando keluarga tentu saja liburan bersama ke pantai ini akan lebih meriah dan lebih berkesan. Juga, andai saja suami Riya dan anaknya semata wayang yang di Jepang bisa bersama juga, tentu ini akan lebih seru.

Setelah menempuh perjalanan dalam setengah jam, kami sampai di lokasi pantai pukul 11.15. Kami harus memilih di sayap kanan pantai karena bagian kiri sudah penuh. Pondok-pondok tempat istirahat sudah penuh di bagian kiri ini. Karena bus kami tidak dapat masuk ke ujung, kami harus berjalan kaki kurang-lebih 30 meter. Sinar matahari menyengat kepala.

Setelah mendapatkan tempat, kami meletakkan bawaan kami --makanan, pakaian untuk mandi, minuman, dll-- di dua tempat yang sudah kami sepakati. Kami beristirahat sambil memulai membuka kantong-kantong berisi makanan. Ada nasi, lauk, mie goreng dan lainnya. Sebagian diantara kami juga mengorder makanan dan minuman dari kedai yang ada di sini. Ada yang memesan mi goreng juga, nasi ayam penyet, minuman aneka jus dan lainnya. Buat yang tidak memesan makanan atau minuman langsung saja memakan bekal yang dibawa masing-masing.

Melwati jam siang, saat waktu zuhur akan masuk sebagian kami ada yang ingin buang air (kecil). Ternyata tempat buang airnya lumayan jauh. Dengan tusukan sinar matahari begitu menyengat, rasanya tidak kuat untuk ke sana dengan berjalan kaki. Akhirnya, untuk pergi salat dan atau buang air, terpaksa bergantian menggunakan motor salah seorang keluarga yang kebetulan datang ke sini menggunakan motor.

Jika saja, ya jika saja di setiap tempat di sepanjang pantai ini ada kamar mandi atau toilet umumnya tentu saja akan membuat pengunjung senang dan bahagia. Kenyamanan pengunjung, salah satunya adalah karena fasilitas umumnya tersedia selain makanan yang dijual di warung-waung sepanjang pantai.

Lalu siapa yang bertanggung jawab untuk fasilitas seperti tempat buang air atau tempat mandi air tawar itu? Apakah para pedagang yang berjualan itu atau Pemerintah yang sejatinya menjadi penanggung jawab pengelolaan lokasi wisata? Entahlah. Jika saja, ya jika saja itu semua sudah terkelola, kita semua pasti akan bergembira. Begitu banyak pantai-pantai indah di tempat kita, kalau saja fasilitasnya ada semua, wuih bahagianya hati kita.*** 

23 Apr 2023

Dari Salat Iedul Fitri Pemda Karimun di Masjid Agung

Dari Salat Iedul Fitri Pemda Karimun di Masjid Agung


Catatan M. Rasyid Nur
PEMDA bersama masyarakat Kabupaten Karimun melaksanakan salat Iedul Fitri 1444 pada hari Sabtu (22/04/2023) sesuai keputusan Pemerintah Indonesia. Untuk masyarakat yang berada di Pulau Karimun sebagian besar melaksanakan salat Ied di Masjid Agung Kabupaten Karimun. Pagi ini, tampak dari dalam masjid (ruang utama salat) sampai ke halaman dipenuhi masyarakat yang ingin melaksanakan salat di masjid terbesar Kabupaten Karimun. Sejak pukul 06.30 masyarakat sudah berbondong-bondong dan memenuhi ruang kosong. 

Sebelum salat dihelat beberapa informasi disampaikan panitia salat Ied. Disampaikan oleh salah seorang pengurus masjid bahwa pada Ramadan 1444, ini terkumpul uang infak harian dari masyarakat sebesar Rp 11-an juta. Jumlah zakat fitrah yang menyalurkan melalui UPZ Masjid Agung ada1000-an jiwa. Di bagian pengumuman ini juga disampaikan bahwa yang akan bertindak sebagai khatib adalah Ustaz H. Zulfan Batubara (Ketua Badan Kemakmuran Masjid Agung) sedangkan akan menjadi imam adalah M. Daratul Baidho Al-Hafizh, salah seorang imam Masjid Agung. 


Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si sebelum salat memberikan sambutan singkat. Dalam sambutannya dia mengawali dengan mengucapkan Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada seluruh jamaah khususnya dan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Karimun pada umumnya. Dia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Tim Keamanan dari polisi, TNI dan aparat lainnya sejak awal Ramadan hingga saat ini. "Semoga keamanan ini terus bisa kita jaga bersama sampai kapanpun," pintanya. 

Kata bupati, tradisi saling bermaafan di momen Idul Fitri harus terus kita jaga. Marilah kita jadi pemaaf, bersyukur atas kesempatan dalam Ramadan yang mulia penuh maghfiroh. Lebih jauh dia juga mengajak untuk berlaku jujur dan bertanggung jawab baik kepada sesama manusia dan juga dengan Allah.

"Hakikat puasa tidak sekadar lapar dan dahaga, tapi untuk timbulnya rasa simpati kita kepada orang-orang yang dalam kesulitan seperti fakir-miskin. Kata Allah, celakalah orang yang hanya pentingkan diri sendiri' maka marilah kita saling berbagi kepada orang-orang yang kebetulan belum mendapatkan rezeki mencukupi." Pada bagian akhir sambutannya juga menyampaikan mohon maaf atas kekurangan sebagai pribadi dan bupati. Semoga Pemda kuat mengatasi kesulitan daerah, atas doa masyarakat semua.  


H. Zulfan Batubara yang bertindak selaku khatib menyampaikan beberapa pesan penting, antara lain perlunya menyatakan rasa syukur kepada Allah atas segala rahmat yang dianugerahkan. "Tiada yang indah kecuali ucapan alhamdulilah karena sebulan dapat bersama Ramadan mulia. Bersyukur kita atas karunia Allah yang memberi kesempatan Ibu kita melahirkan kita ke dunia dengan segala kesulitan ibunda, dengan sifat kasih sayang nenek moyang kita, kini kita berada di sini dengan segala rahmat Allah." Untuk itu kata Pak Zulfan, kita dituntut untuk menunjukkan kasih sayang dalam silaturrahim sesama kita. Katanya, kita dilahirkan dari rahim mulia ibunda kita, kini kita ada di rahim dunia untuk kembali ke Allah dengan suci. Begitu dia mengingatkan agar kita tidak menyia-nyiakan orang tua dan kesempatan kita untuk menjadi orang terbaik di sisi Allah.

Ada tiga tempat yang perlu diperhatikan untuk terjaga silaturahim kita, katanya. Dengan menjaga tiga hubungan baik ini kita akan selamat di dunia dan akhirat. Pertama, patuh dan taat serta minta maaf kepada orang tua. Ingat, rido mereka menentukan rido Allah. Kedua, hubungan suami istri. Jangan sampai ada yang terputus hubungan ini. Suami atau isteri wajib meminta maaf atas kesalahannya. Ketiga antara sesama muslim dengan muslim lainnya. Termasuk adik beradik dan orang lainnya di sekeliling kita. Tegasnya sesama manusia. Hendaklah meminta maaf atas kesalahan kita sebelum Allah akan mengampuni dosa-dosa kita.***

22 Apr 2023

Catatan Malam Takbiran

Catatan Malam Takbiran


Catatan M. Rasyid Nur
JUMAT (21/04/2023) malam, di sepanjang jalan depan panggung Kemuning Coastal Area yang selalu diidam-idam. Sebanyak 27 kendaraan hias dan puluhan kendaraan penggembira berjejer di sana. Bupati Karimun Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi segera melepas peserta Festival Kendaraan Hias bersempena malam takbir Idul Fitri 1444 H (2023) ini.

Saya merasa beruntung dan bersyukur karena ikut membersamai acara yang sudah tiga tahun tidak terlaksana karena adanya covid dimana-mana. Meskipun cukup berat menjadi salah satu Dewan Juri saya akan laksanakan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Ada berlima kami dipercaya, antaranya, H. Samsuddin (Kemenag), H. Karta (Disdikbukab), H. Hairul (Dinas Pemuda), Ahadian (Pariwisata)  dan saya sendiri (masyarakat) serta dari Bag Kesra sebagai Sekretaris. 

Acara pelepasan yang dipusatkan di panggung Putri Kemuning, Coastal Area Karimun dihadiri oleh para pejabat utama kabupaten. Ada Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi, Pak Sekda, Dr. HM.Firmansyah, para pimpinan Forkopimda (Kapolres, Dandim, Dan Lanal, dll yang sebagian diwakili), ada Ketua DPRD Kabupaten Karimun, Kakankemenag, Pimpinan OPD serta beberapa undangan lainnya.

Seperti tahun-tahun saat dilaksanakan pawai yang sama pelepasan peserta Festival Kendaraan Hias bersempena Idul Fitri 1444 H, ini ditandai dengan pemukulan bedug setelah sebelumnya ada prosesi upacara pelepasan yang diikuti oleh perwakilan kelompok kendaraan hiasan yang akan berlomba malam ini. Dengan pengatur upacara dari Kodim, komandan upacara dipercayakan kepada Lanal Tanjungbalai Karimun.

Menurut catatan yang didapatkan dari panitia festival ada sebanyak 26 peserta yang mengikuti festival tersebut. Dalam perjalanannya ternya ada satu kendaraan datang terlambat. Sehingga peserta pawai kendaraan hiasan tahun ini ada sebanyak 27 perwakilan masjid, surau dan instansi yang ada di Pulau Karimun. Peserta, sesuai rute yang ditetapkan panitia akan berkeliling kota Karimun. Persisnya, setelah start dan dilepas bupati di depan panggung Putri Kemuning Coastal Area kendaraan akan menuju ke Kota Tanjungbalai menuju Meral. Lalu melalui Simpang Mutiara dan GOR Badang Perkasa kendaraan akan melalui PN lalu ke Teluk Air untuk berbelok ke Tugu MTQ dan kembali ke jalan di depan Panggung Kemuning..

Dalam pidato sambutan sebelum melepas kendaraan Bupati Karimun, Aunur Rafiq menjelaskan bahwa tujuan Festival Kendaraan Hias malam takbiran hari raya Idul Fitri 1444 H (2023), ini adalah untuk mensyiarkan Agama Islam di kalangan muslimin sendiri. Katanya, “Kita isi malam kemenangan dengan kegiatan syiar Islam yaitu takbir berkeliling mengagungkan kebesaran Allah Swt. Diharapkan masyarakat menyaksikan dan terketuk hatinya untuk ikut mensyiarkan agama."

Lebih jauh Pak Bupati memesankan agar jangan melakukan kebut-kebutan. Jangan melakukan euphoria berlebihan sehingga dapat menghilangkan nilai-nilai syiar Islam itu sendiri. Kita bersyukur, kata bupati karena setelah tiga tahun dilanda covid-19, kita kembali bisa melaksanakan kegiatan semarak Ramadan dan menyambut hari raya Idul Fitri 1444 H/2023 dengan kemenangan yang diberikan Tuhan.

Katanya lagi, semoga kegiatan yang merupakan budaya dari orang-orang tua kita seperti memasang lampu colok, takbir keliling ini terus dilaksanakan dan tetap menjadi tradisi dan budaya, serta bisa memberikan manfaat khususnya bagi dunia pariwisata. Demikian sebagian pesannya saat memberikan sambutan.

Di bagian lain pidatonya, Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat yang telah berperan aktif menjaga Kamtibmas yang aman dan kondusif di Bumi Berazam sejak awal Ramadan hingga sampai saat ini. Semoga rasa kedamaian dan Kamtibmas ini terus dipertahankan demi kenyamanan masyarakat dan daerah kita.

Dari panitia juga dapat iformasi bahwa total hadiah berupa uang pembinaan kepada para pemenang festival kendaraan hias malam takbir Idul Fitri 1444 H, ini ada sebesar Rp 40.000.000 (empat puluh juta rupiah) dengan rincian untuk peserta terbaik I akan menerima sebesar Rp 9 juta, terbaik II Rp 8 juta, terbaik III Rp 7 juta. Selaian pemenang utama juga ada pemenang harapan dengan hadiah, terbaik harapan I Rp 6 juta, harapan II Rp 5,5 juta dan harapan II Rp 4,5 juta. Meskipun boleh jadi hadiah itu lebih kecil dari modal membuat kenderaann hias, namun lumayan juga uang itu sebagai pemotivasi peserta untuk ikut bersama.***