Tampilkan postingan dengan label Riau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Riau. Tampilkan semua postingan

18 Mei 2020

Cegah Penyebaran Virus Covid-19 Melalui Transmisi Lokal, Pemkab. Meranti Tutup Semua Jalur Pelayaran dan Penyebrangan Desa Bandul

Cegah Penyebaran Virus Covid-19 Melalui Transmisi Lokal, Pemkab. Meranti Tutup Semua Jalur Pelayaran dan Penyebrangan Desa Bandul

Tanaikarimun.com,Meranti - PEMERINTAH Kabupaten Kepulauan Meranti bergerak cepat untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat memicu penyebaran Virus Corona Covid-19 diwilayahnya. Saat ini jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Positif Covid-19 di Kepulauan Meranti berjumlag 2 orang. Mereka adalah IA (19) dan IMA (16) Tahun keduanya merupakan warga Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu, hasil Tracing Kepulangan Santri yang menjalani pendidikan di Pondok Pesantren, Al-Fatah, Temboro, Magetan, Surabaya, Jawa Timur.

Untuk itu agar penyebaran Virus Covid-19 di Kepulauan Meranti khususnya diwilayah Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu tidak merebak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti langsung memberlakukan Penetapan Pembatasan Sosial Skala Tertentu (PSST), di Desa Bandul, Kecamatan Tasik Puyu. Hal ini tertuang dalam Surat Intruksi Bupati Kepulauan Meranti No. 003/INTS/HK/IV/2020 Tentang Tindak Lanjut Penetapan Pembatasan Sosial Skala Tertentu Terhadap Wabah Corona Virus Desiase (Covid-19) Kepada Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti.

Dalam surat itu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menilai dalam upaya memutus mata rantai penularan Corona Virus (Covid-19) di Desa Bandul sehingga harus dilokalisir agar tidak menjadi Episentrum penularan Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sehubungan dengan itu maka Bupati Kepulauan Meranti mengintruksikan kepada Camat Tasik Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti untuk melaksanakan beberapa poin penting sebagai berikut,

Pertama menutup semua jalur pelayaran dan penyebrangan baik dari maupun kedesa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu, kecuali terhadap arus keluar masuk barang kebutuhan pokok masyarakat.

Kedua membatasi akses jalur darat yang melintasi dan memasuki Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu.

Ketiga melakukan pembatasan dan pengawalan yang ketat dalam penerapan protokol kesehatan antara lain menggunakan masker diluar rumah, penyediaan tempat cuci tangan bagi pedagang dan penggunaan sabun / Hand Sanitizer serta mengatur jarak aman (Social Distancing) terhadap semua kegiatan.

Keempat Pelaksanakan ibadah selama bulan suci Ramadhan seperti sholat Taraweh, Tadarus, dilakukan secara Individual atau berjamaah bersama keluarga inti dirumah masing-masing.

Kelima Segala aktiftas perniagaan dan perdagangan dilakukan mulai pukul 10.00 Wib sampai Pukul 16.00 Wib.

Keenam Memastikan agar semua masyarakat yang terdampak Covid-19 di Desa Bandul terdata dan memperoleh bantuan dari Pemerintah.

Ketujuh melaksanakan penyemprotan Disinfektan melakukan pemeriksaan Rapid Test kepada warga masyarakat khususnya kepada mereka yang memiliki riwayat kontak langsung dengan Pasien Positif Covid-19 di Desa Bandul Kec. Tasik Putri Puyu.

Kedepalan Kepada Kepala Desa dan seluruh aparat Pemerintah ditingkat Desa diminta berperan aktif untuk ikut melakukan sosialisasi pemantauan dan pengawasan terhadap efektifitas pelaksanaan Surat Edaran ini.

Kesembilan Fungsi koordinasi dan sinergitas dengan semua Lewding sektor pihak terkait sesuai dengan Tupoksi merupakan hal yang dikedepankan dalam pelaksanaan intruksi ini.

Kesepuluh Intruksi berlaku terhitung mulai tanggal 15 Mei sampai dengan 29 Mei 2020 dan dapat dilakukan peninjauan kembali atau perpanjangan sesuai dengan kondisi / status yang ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Dengan dikeluarkannya Surat Edaran ini diharapkan aparatur Desa dan Kecamatan serta masyarakat dapat menjalankannya dengan baik untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19 diwilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Sayangi diri, keluarga dan masyarakat kita. (Humas Pemkab. Meranti).
Kontributor : Agus Hendri Zulfikar 

17 Mei 2020

Kades Tanjung Gemuk salurkan BLT  Dana Desa

Kades Tanjung Gemuk salurkan BLT Dana Desa

Tanaikarimun.com,MERANTI - KEPALA desa tanjung gemuk kecamatan rangsang kabupaten kepulauan Meranti Riau saudara ISKANDAR menyalurkan bantuan langsun tunai BLT kepada warganya.minggu 17 mei 2020 sekira pukul 11 : 30 Wib.
Penyerahan Blt Dana Desa  ini dihadiri oleh Camat Rangsang Tengku Arifin S.sos, bersama Babinkabtibmas dan Banbinsa serta perwakilan Satpol pp saudara Suryadi yadi.

Disampaikan oleh Iskandar, Kepala Desa Tanjung Gemuk kepada tanaikarimun.com diruangan kerjanya, sebanyak 77 warga terkaper untuk penerimaan BLT Dana Desa.
"Alhamdulillah hari ini pihak Desa menyalurkan BLT Dana Desa sebanyak 77 kk kepada warga".jelasnya.

Iskandar juga mengatakan 77 kk yang telah menerima Dana Blt Desa sudah melalui musyawarah serta verifikasi.
" Penerima BLT Dana Desa sudah melalui musyawarah dan verifikasi, mudah mudahan BLT Dana Desa ini bisa membantu meringankan perekonomian warga saya." Pungkasnya.

Pembagian BLT dilakukan di halaman Kantor Desa berjalan dengan lancar dan aman.



15 Mei 2020

Bank Riau Kepri Salurkan Puluhan Paket Sembako Serta Uang Tunai Bantu Masyarakat Miskin dan Terdampak Covid-19 di Meranti

Bank Riau Kepri Salurkan Puluhan Paket Sembako Serta Uang Tunai Bantu Masyarakat Miskin dan Terdampak Covid-19 di Meranti

Tanaikarimun.com, Meranti - BANK Riau Kepri menyalurkan puluhan paket sembako serta uang tunai untuk membantu masyarakat miskin dan terdampak covid-19 di Kepulauan Meranti. Himbauan Pemerintah Kabuaten Kepulauan Meranti kepada pihak Perbankan yang beroperasi di wilayahnya untuk membantu masyarakat miskin dan terdampak Covid-19, direspon positif dari Bank Riau-Kepri. Bank Daerah itu dengan partisipasi aktif menyalurkan Paket Sembako dan sejumlah uang tunai, bantuan langsung yang diserahkan oleh Kepala Cabang Bank Riau Kepri Fivian Heldi kepada Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim, bertempat di Aula Kantor Bupati, Kamis (14/5/2020). 

Penyerahan bantuan juga disaksikan oleh Wakil Ketua DPRD Meranti H. Khalid Ali, Sekdakab. Meranti Bambang Supriyanto SE MM, Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin SH MH, Kasatpol PP Meranti Helfandi SE M.Si, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH. 

Seperti diketahui, warga miskin dan terdampak Covid-19 di Kepulauan Meranti sangat tinggi hal itu membuat Pemerintah Daerah terus mengupayakan sejumlah bantuan baik yang berasal dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemda Meranti sendiri melalui alokasi anggaran jaring pengaman sosial. Agar bantuan yang dihimpun dapat mengcover lebih banyak warga kesusahan terdampak Covid-19, Pemkab. Meranti juga melirik sektor Perbankan untuk turut serta memberikan kontribusi membantu masyarakat dalam bentuk bantuan Sembako ataupun uang tunai. 

Himbauan itu disambut oleh positif oleh Bank Riau-Kepri yang langsung menyalurkan sejumlah bantuan berupa Paket Sembako sebanyak 50 Paket dengan nilai 500 ribu/Paket. Selain Paket Sembako Bank Riau Kepri juga menyerahkan yang tunai sebesar 20 Juta Rupiah dan 1 Unit Becak Motor lengkap. Semua bantuan langsung diserahkan secara simbolis oleh Kepala Cabang Bank Riau-Kepri Fivian Heldi kepada Pemkab. Meranti yang diterima oleh Wakil Bupati H. Said Hasyim. 

Nantinya bantuan ini akan diteruskan oleh pihak Kecamatan kepada masyarakat yang layak menerima. Menyikapi penyerahan bantuan itu, Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim memberikan apresiasi atas partisipasi aktif Bank Riau-Kepri membantu warga Meranti yang kesusahan dan terdampak Covid-19. Ia berharap bantuan serupa juga diikuti oleh pihak Perbankan lainnya dengan begitu semakin banyak masyarakat yang terbantu. 

"Atas nama Pemkab. Meranti kami ucapkan terima kasih kepada Bank Riau-Kepri yang telah mendukung Pemkab. Meranti dalam membantu warga yang kesususahan dan terdampak Covid-19," ujar Wabup. Sementara itu Kepala Cabang Bank Riau-Kepri Fivian Heldi dalam penjelasannya mengatakan, Bank Riau-Kepri sangat menyadari akibat wabah Covid-19 ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan sementara kebutuhan hidup tak bisa ditunda, masyarakat susah semakin susah hal itu semakin diperburuk dengan naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok dipasaran. 

Kondisi inilah yang menggugah hati Managemen Bank Riau-Kepri untuk memberikan sejumlah bantuan dalam rangka mengurangi beban warga kurang beruntung tersebut. Bantuan Sembako dan Becak Motor yang diserahkan berasal dari Managemen Bank Riau-Kepri sementara uang tunai berasal dari sumbangan karyawan Bank Riau-Kepri Meranti yang peduli kepada warga miskin terdampak Covid-19. "Semoga bantuan yang kami berikan ini dapat meringankan beban warga miskin dan terdampak Covid-19 dalam mendukupi kebutuhan hidupnya ditengah Pandemi Covid-19 ini," ucap Fivian. (Humas Pemkab. Meranti).

10 Mei 2020

Terapkan Protokol Kesehatan : H. Adil bersama tim Aok Bagikan Sembako di Desa Lukun

Terapkan Protokol Kesehatan : H. Adil bersama tim Aok Bagikan Sembako di Desa Lukun

Tanaikarimun.com, Meranti -- DAMPAK Covid-19 begitu dirasakan hampir seluruh masyarakat Indonesia. Kondisi yang belum membaik membuat angka pengangguran semakin tinggi.

Belum lagi mereka yang bekerja diluar negeri sangat berdampak buruk, mereka terpaksa pulang kampung dan tidak punya pilihan lain.

Atas dasar itulah Anggota DPRD Provinsi Riau yang juga Bakal Calon Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, SH bersama Timnya Adil Orang Kite (AOK) memberikan Paket Sembako secara bertahap disejumlah Desa se - Kabupaten Kepulauan Meranti - Riau.

“Alhamdulillah, kemaren AOK Team kesana membagikan 65 Paket Sembako untuk membantu warga di Desa Lukun yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya kepada awak media. Jum'at (8/5/2020)

Dikatakan Adil bahwa Kegiatan mulia yang dilakukan Adil Orang Kite (AOK) Team tersebut dipusatkan di Lima titik yang berada dusun yang berbeda di Desa Lukun menginggat Protokol Kesehatan juga harus diterapkan.

“Kita tidak bisa mengumpulkan disatu titik, sehingga kita lakukan di 5 titik pembagian sembako dengan menerapkan Protokol Kesehatan, sebelum berkumpul kita bagikan masker terlebih dahulu, ”kata Adil, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Kendati pembagian sembako tidak menyeluruh, Adil berharap tepat sasaran dan bermanfaat untuk penerima.

“Ini hanya sebagai tambahan untuk mereka yang menerima sembako dari Pemerintah, Semoga tepat sasaran dan bermanfaat untuk mereka yang benar-benar berdampak CoVid-19, apalagi didaerah pedesaan, ” Tutupnya.

Hal senada juga dikatakan Rudi Hartono, Wakil Ketua AOK Team yang diberi amanah untuk menyalurkan Paket Sembako. Dia menjabarkan bahwa ada 65 Paket sembako yang diberisikan Beras 5 Kg, minyak goreng 1 kg, gula 1 kg, teh celup 1 kotak dan kopi bubuk 250 gr 1 Bungkus.

“Kita dari AOK Team berusaha semaksimal mungkin hadir ditengah-tengah masyarakat yang betul-betul membutuhkan, Alhamdulillah hari ini 65 Paket sembako dan ratusan masker sudah kita salurkan,”katanya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Lukun Khairul sangat mengapresiasi langkah mulia yang dilakukan H. Muhammad Adil bersama Team. Dia juga berimaksih atas kedatangan AOK Team di Desa Lukun, ditambah lagi dengan sejumlah paket sembako yang menurutnya sangat membantu beban masyarakat ditengan Pandemi Covid-19 ini.

“akibat dari Pandemi Corona ini, kami mohon maaf karena tidak bisa mengumpulkan banyak orang seperti kedatangan sebelumnya, alhamdulillah kami sangat berlapang dada menerima bantuan dan jujur, ini baru pertama kalinya ada bantuan sembako dari organisasi atau perorangan semenjak Covid-19 ini, ”Kata Khairul.

Dia mengatakan bahwa mata pencarian masyarakatnya saat ini sangatlah terpuruk diberbagai sektor lapangan pekerjaan.

“Untuk saat ini, hanya nelayan yang lumayan cukup untuk makan,  selain itu memang sedikit kewalahan untuk itu kami sangat bersyukur atas bantuan ini dan mudah-mudahan H. Adil dilapangkan segala rizkinya dan dimudahkan segala urusannya menuju Meranti 1,” tutupnya.

Kontributor Berita : Agus Hz

5 Mei 2020

Kembali Lakukan Sosialisasi  Pemkab bersama Polres Meranti Kepada Masyarakat Yang Tidak Menggunakan Masker

Kembali Lakukan Sosialisasi Pemkab bersama Polres Meranti Kepada Masyarakat Yang Tidak Menggunakan Masker

Tanaikarimun.com,Meranti - Bupati Kepulauan Meranti dalam hal ini yang diwakilkan oleh Asisten 1 Sekretariat Daerah Kpulauan Meranti, Syamsuddin, SH, MH bersama Kapolres, TNI AL, Danramil, Anggota DPRD chun chun, Kasatpol PP Kadishub, Kaban Kesbangpol, Sekretaris Dinkes, Sekretaris Disperindag bersama-sama melakukan sosialisasi langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Meranti secara Masif.

Dalam rangka sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, Pemkab bersama Polres melakukan sosialisa
si kepada Pedagang pasar kaki lima, tukang becak, penumpang kempang, dan kedai-kedai kopi pinggiran sungai juling, tidak sampai disitu saja Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin, SH, MH bersama rombongan langsung bergegas ke Pelabuhan Penyeberangan Kempang Desa Semukut untuk lakukan penertiban guna memutuskan mata rantai covid 19 ini.

Selain itu, Syamsuddin juga menghimbau kepada pedagang dan seluruh masyarakat Meranti untuk konsisten melaksanakan Sosial Distancing dengan cara tetap berada dirumah, tidak melakukan kegiatan yang menghadirkan kerumunan masa, serta tidak berkumpul di tempat keramaian. Menurutnya, antisipasi Covid-19 bukan saja menjadi tugas pemerintah tapi dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Meranti.

"Himbauan ini adalah sebagai upaya kita dalam mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 di Kepulauan Meranti, sayangi diri, keluarga dan masyarakat kita," ujar Syamsuddin.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kapolres Kepulauan Meranti yang juga hadir dan memberikan himbauan kepada pedagang dan seluruh masyarakat Meranti. 

 (Humas Pemkab. Meranti).
 Kontributor : Agus Hendri Zulfikar
Wabup H. Said Hasyim Jenguk Warga Sakit Strok di Jalan Alah Air Timur

Wabup H. Said Hasyim Jenguk Warga Sakit Strok di Jalan Alah Air Timur

Tanaikarimun.com,Meranti - Pemkab. Meranti dalam hal ini Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim berkesempatan menjenguk Mahnim (65) warga jalan Alah Air Timur yang menderita Strok Komplikasi. Kunjungan Wabup untuk memberikan semangat dan melihat kondisi pasien untuk rujuk ke RSUD Meranti agar mendapat penanganan medis intensif bagi penyembuhan sakitnya.

Kunjungan Wabup H. Said Hasyim dirumah Bu Mahnim didampingi oleh Dr. Misri Hasanto dan Bagian Humas Protokol Meranti.

Kedatangan Wabup dan rombongan disambut oleh Anak Menantu Bu Minah yang senantiasa menjaga beliau dirumah sederhananya.

Sekedar informasi kunjungan ini merupakan kunjungan rutin dan sudah kesekian kalinya dilakukan Pemkab. Meranti sebagai bentuk kepedulian kepada warganya yang sakit namun kurang mampu untuk mendapatkan perawatan guna penyembuhan sakitnya.

Pada kesempatan itu Wabup Said Hasyim, meminta kepada Dinas Kesehatan Meranti untuk membawa Bu Muhmin ke RSUD Meranti untuk diperiksa dan dilakukan tindakan oleh petugas medis guna menolong penyembuhan Pasien.

Rencanya hari itu juga tepatnya Pukul 14.00 Wib pasien akan dibawa ke RSUD Meranti dengan menggunakan Ambulance. 
(Humas Pemkab. Meranti).
Kontributor : Agus Hendri Zulfikar 

4 Mei 2020

Pemkab bersama Polres Meranti Lakukan Penertiban Warga dan Pedagang Tak Pakai Masker dan Tak Patuhi Sosial Distancing

Pemkab bersama Polres Meranti Lakukan Penertiban Warga dan Pedagang Tak Pakai Masker dan Tak Patuhi Sosial Distancing

*Jika Masih Membandel Warga Tak Pakai Masker dan Tak Patuhi Sosial Distancing Akan Digiring Keruang Isolasi*


Tanaikarimun.com, Meranti - PEMERINTAH Pusat dan Kabupaten telah mengeluarkan aturan wajib menggunakan masker bagi masyarakat yang melakukan aktivitas diluar rumah dan menerapkan gerakan Physical/Sosial Distancing di tengah Pandemi Covid-19 dalam upaya mencegah penyebaran Virus mematikan tersebut. 

Namun faktanya masih saja ditemukan warga yang membandel dan acuh tak acuh yang sengaja tidak mematuhi salah satu protokol kesehatan mencegah penyebaran Virus Covid-19 ini. Bahkan dari pantauan yang dilakukan DPRD Meranti seperti dikatakan Legislator Muzamil Baharuddin, karena belum adanya kasus positif Covid-19 di Meranti membuat masyarakat terlena terbukti dengan penuhnya warga dijalan-jalan protokol Kota begitu juga masyarakat yang melakukan transaksi jual beli yang sudah tidak perduli lagi dengan penerapan Protokol Kesehatan Phisical/Sosial Distancing. 

Untuk itu dalam rangka sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada maayarakat Pemerintah Kabupaten bersama Polres Meranti dan TNI melakukan penertiban warga dan pedagang yang tidak menggunakan masker serta tidak menerapkan protokol Physical/Sosial Distancing, pernertiban dilakukan dijalan Protokol Selatpanjang dan Pusat jajanan Takjil Ramadhan dijalan A. Yani Selatpanjang, Senin sore (4/5/2020).

Penertiban dipimpin langsung oleh Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman didampingi Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin SH MH, Kadis Perhubungan Meranti Dr. Aready, Kaban Kesbangpolimnas Tasrizal Harap, Kasatpol PP Meranti Helfandi SE M.Si, Danposal Selatpanjang Letda Jerry Hendra, Kasat Lantas Polres Meranti, dan Bagian Humas Protokol Meranti.

Lokasi pertama yang disasar adalah Jalan A. Yani Selatpanjang yang merupakan lokasi penjualan takjid dan warung kopi favorite warga, benar saja dilokasi ini petugas banyak menemukan para pedagang yang tidak menggunakan masker dan belum sadar untuk menerapkan gerakan Physical Distancing. Bukan hanya pedagang disepanjang jalan Tim Gugus Tugas juga menemukan sebagian warga yang menggunakan kedaraan roda dua tidak menggunakan masker kondisi ini tentunya tidak baik ditengah Pemerintah Daerah tengah gencar-gencarnya melindungi warganya dari penyebaran Virus Covid-19

Mendapati hal itu, Tim Gugus Tugas dalam hal ini Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman bersama Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin SH MH, langsung melakukan sosialisasi sekaligus bagi-bagi masker kepada pedagang dan pengendara kendaraan yang tidak menggunakan masker. 

Dari pantauan media, tampak ratusan masker jenis kain dibagi-bagikan oleh petugas kepada setiap pedagang dan menyetop pengedara kendaraan yang tidak menggenakan masker untuk dipasangkan masker. Aksi ini mendapat tanggaoan positif dari maayarakat dan pedagang yang berada dilokasi. Dalam sosialisasinya Tim Gugus Tugas meminta kepada masyarakat yahg melakukan aktifitas diluar rumah untuk senantiasa menggunakan masker dan melaksanakan protokol Physical Distancing.

Petugas Keamanan saat ini masih memberikan toleransi kepada warga yang tidak menggunakan masker dan tidak menerapkan Phisical Distancing tapi kedepan setelah aksi ini akan diberlakukan sanksi tegas.

"Sesuai arahan Pak Bupati bagi masyarakat yang tak menggunakan masker dan ngotot tidak mematuhi aturan Phisical Distancing akan kita masukan keruang isolasi," tegas Kasatpol PP Meranti Helfandi. (Humas Pemkab. Meranti).
                 
Covid 19 : Pemkab. Meranti Pilih Perketat Pelaksanaan Protokol Kesehatan

Covid 19 : Pemkab. Meranti Pilih Perketat Pelaksanaan Protokol Kesehatan

Tanaikarimun.com,Meranti - Pemkab. Meranti bersama Forkopimda menilai tujuan Gubernur Riau H. Syamsuar untuk menggelar Pembatasan Sosial Bersaka Besar (PSBB) diseluruh Kabupaten/Kota dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau sangat baik namun sebaiknya hanya diberlakukan pada daerah yang sudah masuk Zona Merah atau telah terjadi peningkatan kasus Positif Covid-19 melalui Transmisi lokal, bagi daerah yang masih berada di Zona Hijau khususnya Kabupaten Meranti dinilai belum pas karena akan menimbulkan masalah baru yakni jatuhnya ekonomi daerah.

Hal itu terungkap dalam hasil rapat Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, bersama Forkopimda dan Dinas terkait yang membahas rencana pemberlakukan PSBB oleh Gubernur Riau diseluruh wilayah Kabupaten/Kota, bertempat di Aula Kantor Bupati Meranti, Senin (4/5/2020).

Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Ketua DPRD Meranti H. Khalid Ali, Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman, Ketua LAM Meranti Muzamil Baharuddin, Anggota DPRD Cuncun, H. Khozin, H. Hatta, Ka. Kemenag Meranti H. Agustiar, Sekdakab. Meranti Bambang Supriyanto, Ketua MUI H. Mustafa, Danposal Letda Jeri Hendra, Danramil Selatpanjang Lakatang, Jajaran Kepala Dinas/Badan terkait dilingkungan Pemkab. Meranti Tergabung Tim Gugus Tugas Covid-19, Para Kabag Sekdakab. Meranti, Camat Tebing Tinggi Rayan Pribadi dan lainnya.

Seperti dijelaskan oleh Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si, rencana Gubernur Riau untuk menerapkan PSBB diseluruh wilayah Kabupaten Kota harus dikaji secara cermat dan hati-hati dengan mempertimbangkan semua aspek yang akan ditimbulkan. Karena ketika PSBB diberlakukan akan menuntut Pemerintah Daerah untuk memenuhi semua kebutuhan dasar masyarakat diwilayah tersebut. Selain itu membutuhkan petugas yang tidak sedikit, dan pembiayaan yang besar. Jika melihat kondisi APBD Meranti yang sudah morat-marit akibat rasionalisasi dan pemotongan dana Transfer Pusat tentu akan sangat sulit.

Dalam rapat tersebut, Bupati Irwan, mencoba menampung semua aspirasi dan pendapat dari para Legislator DPRD Meranti, Forkopimda Kepolisian, Kemenag Meranti, MUI, Tokoh Adat LAM Meranti, Pendapat Dinas terkait serta mengkaji secara aturan hukum dan Administrasi.

Dari segi aturan pemberlakukan PSBB seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Meranti dr. Misri, sesuai dengan Permenkes No. 20 Tahun 2020 suatu daerah diperbolehkan menggelar PSBB jika memenuhi 3 kriteria penting yakni terjadinya peningkatan kasus Covid-19 baik PDP maupun Terkonfirmasi positif, terjadi penyebaran kasus yang cukup siknifikan serta terjadi penyebaran Virus Covid-19 melalui Transmisi Lokal.

"Jika melihat kondisi Meranti kita tidak masuk kategori (Permenkes No. 20 Tahun 2020.red) karena tidak terjadi apapun semua pasien PDP telah sembuh dan dinyatakan Negatif," jelas Kadis Kesehatan Meranti dr. Misri Hasanto.

Pendapat itu diperkuat dengan pernyataan Ketua LAM Meranti yang juga Anggota Legislator Muzamil Baharuddin, menurutnya jika Pemkab. Meranti memberlakukan PSBB sama saja dengan mundur kebelakang karena keseriusan Pemkab. Meranti bersama Instansi terkait dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 selama ini dinilai sudah berhasil.

"Berkat kerja keras Tim Gugus Tugas bersama pihak Keamanan selama ini telah berhasil mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Meranti, jika nanti kita memberlakukan PSBB artinya sama saja mundur kebelakang," ujar Muzamil.

Selain itu jika PSBB diterapkan akan membuat efek domino yang luar biasa bagi ekonomi masyarakat dan yang akan menanggungnya adalah Pemerintah Daerah sendiri.

Yang terpenting menurut Legislator Meranti ini adalah bagaimana menjaga semua sektor yang berpotensi dapat menyebarkan Virus Covid-19. Dari pantauan yang dilakukan DPRD Meranti saat ini karena belum adanya kasus positif Covid-19 di Meranti membuat masyarakat terlena terbukti dengan penuhnya warga dijalan-jalan protokol Kota begitu juga masyarakat yang melakukan transaksi jual beli yang sudah tidak perduli lagi dengan penerapan Protokol Kesehatan Phisical/Sosial Distancing. 

"Melihat situasi masyarakat saat ini sudah kembali seperti sebelum terjadinya Covid-19, Kita harap pihak keamanan Satpol PP dan Kepolisian dapat kembali menertipkannya," ujar Muzamil.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Kemenag Meranti Agustiar dan Legislator lainnya H. Khalid Ali, H. Hatta, Cuncun dan H. Khozin, menurut Legislator ini yang terpenting adalah penekanan kepada masyarakat untuk secara disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk mempertahankan Meranti berada di Zona Hijau, jika perlu dengan penerapan sanksi tegas kepada warga yang membandel.

Termasuk juga melakukan pengamanan dan pengawasan dipintu-puntu masuk Meranti baik jalur umum maupun jalan tikus agar tidak bocor oleh pendatang yang masuk.

"Pengamanan dan pengawasan jalir masuk umum dan jalan tikus harus diperketat jangan sampai bocor," ujar Khalid Ali.

Dari segi Administrasi ditambahkan Ispektur Meranti Drs. Suhenderi menjelaskan jika dikaji secara umum sesuai Permenkes No. 9 Tahun 2020, Kabupaten Meranti belum pas menggelar PSBB. Alasanya kondisi ekonomi Meranti lebih tinggi dibanding dengan penyebaran Covid-19.

"Kondisi ekonomi kita saat ini lebih tinggi dibanding Penyebaran Covid-19, yang kita takutkan jika PSBB diberlakukan akan membuat ekonomi Stagnan," jelas Suhendri yang juga menyarankan sebaiknya Pemda lebih fokus pada penerapan protokol kesehatan secara konsisten.

Dari saran dan masukan yang disampaikan oleh semua peserta rapat maka Bupati Meranti menyimpulkan untuk tidak menggelar PSBB karena akan menimbulkan dampak luar biasa terutama pada ekonomi masyarakat.

Yang paling tepat dilakukan saat ini menurut Bupati adalah dengan melaksanakan Pembatasan Sosial Skala Tertentu (PSST) sesuai dengan kondisi terkini daerah menghadapi Covid-19.

Adapun ketentuan PSST yang akan diterapkan oleh Pemkab. Meranti dikatakan Bupati Irwan adalah meminta dukungan Polres/TNI untuk menutup Transportasi Laut yang membawa penumpang dari Buton Siak dan Bengkalis begitu juga sebaliknya.

"Kita akan menutup Transportasi Laut dari Buton dan Bengkalis agar Meranti benar-benar aman dari Wilayah Zona Merah," ujar Bupati.

Penutupan Speedboat Transportasi Buton-Selatpanjang dan Bengkalis-Sepatpanjang akan diberlakukan mulai tanggal 6 Mei 2020

Begitu juga Transportasi Tradisonal Kempang yang menghubungkan Ketam Putih-Dedap, Sungai Rawa-Semukut, Buton-Lukit dan lainnya.

"Artinya walaupun kita tidak menerapkan PSBB tapi kita sudah membatasi masuknya orang"ucap Irwan.

Sementara Speed Batam Jet dan Dumai Ekspres yang membawa penumpang dari Batam dan Tj. Balai Karimun untuk sementara masih diperbolehkan membawa barang dan penumpang, hal itu dengan mempertimbangkan kepentingan Ekonomi dan Bisnis selain itu juga Disitribusi Uang Tunai dari Bank Indonesia ke Meranti yang dibawa dari Batam. Namun begitu Pemkab. Meranti akan secara ketat mengawasi penerapan Protokol Kesehatan di Speed Dumai Ekspres dan Batam Jet. 

"Batam Jet dan Dumai Ekspres masih boleh beroperasi dengan syarat menerapkan protokol kesehatan," ujar Bupati lagi.

Bagi angkutan Tradisional Kempang yang menghubungkan antar pulau dan Kecamatan, Bupati mengintruksikan kepada Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk menyiapkan Fasilitas Cuci Tangan disetiap Pelabuhan dan mengawasi setiap penumpang wajib memakai masker.

"Bagi penumpang yang tidak memakai masker dilarang naik Kempang," tegas Bupati.

Pengawasan bukan saja dilakukan pada penumpang Speedboat dan Kempang tapi juga untuk ABK kapal Kargo (barang).

"ABK kapal Kargo harus dilakukan pengecekan kesehatan dan selama di Sepatpanjang dijadikan ODP," papar Bupati.

Kepada Camat dan Kades Bupati kembali mengintruksikan untuk mensosialisasikan Surat Edaran Bupati Terkait Pelaksanaan Ibadah di Bulan Ramadhan ditengah Pandemi Covid-19. Artinya Surat Edarab Bupati harus dilaksanakan secara konsisten dan disiplin.

Selain itu Bupati juga mengintruksikan kepada Disperindag dan Satpol PP yang dibantu Kepolisian untuk menertipkan pedagang dan masyarakat yang berjual beli dipasar, mini market, pusat jualan takjil dengan menerapkan protokol kesehatan Physical/Sosial Distansing.

"Jika didapati pedagang atau masyarakat yang membandel silahkan Satpol PP melakukan penindakan dimasukan keruang Isolasi karena saat ini kita berada dalam kondisi darurat," ujar Bupati.

Terakhir Bupati meminta kepada Dinas Kesehatan untuk kembali mengaktifkan Kader Posyandu untuk mensosialisasikan gerakan cuci tangan pakai sabun yang sejak bertahun-tahun lalu sudah dikampanyekan Pemkab. Meranti. (Humas Pemkab. Meranti).   

1 Mei 2020

 Ini Kata Calon Rektor Terpilih UMRAH, Agung Dhamar Syakti

Ini Kata Calon Rektor Terpilih UMRAH, Agung Dhamar Syakti


Hari Pendidikan Nasional di Tengah Wabah Covid -19

TANAIKARIMUN.COM - PEKANBARU - SETIAP tanggal 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Tahun ini, dunia pendidikan tanah air dihadapkan pada kenyataan munculnya virus Corona (Covid-19). Sehingga semua Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dilaksanakan dari rumah atau dikenal dengan istilah belajar dari rumah.

Sampai-sampai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI sudah menetapkan tema Hardiknas tahun ini: Belajar dari Covid-19.

Melihat kondisi begini, menurut calon Rektor terpilih Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Provinsi Kepri Dr Agung Dhamar Syakti SPi DEA,  semua pihak harus bisa beradaptasi dan fleksibel, termasuk dunia pendidikan.

"Biasanya kita belajar di sekolah. Sekarang belajar dari rumah. Ini adalah bentuk adaptasi dan fleksibilitas kita dengan kondisi yang ada," kata alumnus Ilmu Keluatan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unri itu, kepada riaupotenza.com (PPG) via wawancara by phone, Jumat (1/5/2020).

Kemudian, kata dia, pahami informasi tentang Covid itu dengan benar. Pemerintah pusat dan daerah harus pula memberi informasi yg sama ke masyarakat, apa itu Covid, sehingga masyarakat bisa memahaminya.

Akibat Covid, lanjut Agung, terjadi kompleksitas. Sekolah di rumah, perekonomian jadi lesu. "Nah, bagaimana ini bisa dikomunikasikan dengan baik dan benar, agar semua pihak bisa berkolaborasi  menanganinya. PSBB, kenapa harus dilakukan. Jelaskan dengan benar, agar masyarakat paham, dan akhirnya mampu menghadapi kondisi itu," jelas Agung lagi.

Menurut Doktor lulusan Prancis ini, banyak peran yang bisa diambil dunia pendidikan saat ini. Misalnya perguruan tinggi, bisa melakukan riset untuk menemukan vaksin atau obat dari penyakit ini. Disamping juga bisa membantu pihak-pihak untuk mengkampanyekan tentang pola hidup sehat dan cara beradaptasi dalam situasi seperti ini.

Diakuinya, diawal-awal virus ini menyebar, sulit medapatkan hand sanitizer dan disinfektan. Ketika itu pihaknya berperan, memberikan penjelasan dan pemahaman ke masyarkat tentang cara lain untuk tetap bisa tidak terjangkit virus ini. Misalnya, dengan zat lain, yang juga bisa membunuh virus Corona itu. Itulah pentingnya komunikasi yang baik, agar bisa kolaborasi dalam penanganan Covid -19 secara komprehensif.

Menyinggung soal KBM yang saat ini berjalan di rumah atau secara online, Agung yang juga Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) UMRAH itu, mengakui, bahwa cara itu tidak serta merta bisa menggantikan pola KBM dengan bertatap muka.

"KBM seperti biasa di sekolah, tidak bisa tergantikan dengan pola belajar online di masa Covid ini," tegas Agung.

Memang kata dia, terus didorong saat ini penggunaan IT, sebagai salah satu kompetensi dan literasi yang ingin dicapai para peserta didik. Tetapi, dalam pendidikan perlu ada kontak, perlu ada interaksi sosial dan tidak bisa terus menerus seperti ini.

"Ada nasihat guru ke siswa atau dosen ke mahasiswa. Praktikum di lab, walau sudah ada virtual. Tapi pertemuan langsung itu paling tidak setengahnya harus ada. Sesuai ketentuan, 30% dengan IT dan 70% mesti tatap muka. Namun dalam kondisi ini tentu pilihan kita ya seperti ini, karena bertujuan baik, seperti memutus mata rantai penyebaran virusnya," kata Agung memberi alasan.

Namun demikian, kalau ada kekhawatiran kondisi ini akan menurunkan kompetensi bangsa, khususnya di bidang pendidikan, Agung dengan tegas mengatakan, tidak begitu halnya.

"Bahwa ini ada stagnasi di satu titik, itu benar. Tapi ini akan jadi pembelajaran buat kita juga. Dan, secara teknis vaksin itu akan bisa didapatkan dalam 6 bulan ke depan. Yakinlah kita. Karena para peneliti mulai bekerja keras untuk mendapatkan itu. Jadi, upaya pencegahan dari virus ini terus dan terus berjalan. Bahwa ada 1 tahun kita belajar tidak maksimal, ya. Tapi, kan itu tidak nol sama sekali. Kuliah online dan belajar online atau transfer pengetahuan, itu tetap beralan. Jadi, tak ada sampai ke sana," ujarnya.

Bagi dirinya, kata Agung lagi, kondisi ini akan jadi pembelajaran berharga sekali untuk semuanya. Sehingga nanti ketika Covid -19, semua bisa aman. "Kita ndak tahu nanti virus apa lagi. Kan, kita jadi paham dengan instruksi, ketika lockdown ya diikuti. Ketika harus PSBB, kita sudah memahaminya," ucap Agung, sambil mengajak semua tenaga pendidik untuk terus optimis.

Justru, tambah dia, dengan kondisi ini, harus dipastikan soal kompetensi itu. Kuliah, jelas sekarang bisa secara daring atau online, jadi informasi dan diskusi bisa disampaikan. Contoh lain misal skripsi atau tugas akhir, melakukan penelitian, misal di LIPI, tiba-tiba tak bisa penelitian, bahkan tak bisa lagi ke kampungnya. Cara antisipasi, mesti dicari cara untuk tugas akhir yang setara dengan skripsi.

Agung menyontohkan di di FIKP UMRAH, para mahasiswa semester akhir itu, harus membuat tulisan review yang harus dipublikasi di jurnal nasional terakreditasi. Sehingga mahasiswa tetap punya produktivitas saintifik, bahkan punya nilai lebih dari skripsi, karena terpublikasi di jurnal. "Itu yg bisa kita nilai. Atau bentuk lain, masih memungkinkan menjadi relawan, pun bisa jadi tugas akhir, jika kondisi ini masih berlanjut," jelasnya, memberi contoh.

Lalu Agung berpesan, kepada semua guru atau tenaga pendidik agar terus belajar dan bertanya jangan pernah jemu. Kata dia, itu adalah salah satu bentuk kurikulum 2013. "Dimana pun kita, harus terus belajar. Kita adalah pembelajar sepanjang zaman," kata dia penuh semangat. (uli/rpz: www.riaupotenza.com)
Kontributor: Khairul Amri
Pemkab Meranti Mulai Salurkan Paket Sembako untuk 5.775 Rumah Tangga Miskin dan Terdampak Covid-19

Pemkab Meranti Mulai Salurkan Paket Sembako untuk 5.775 Rumah Tangga Miskin dan Terdampak Covid-19


Tanaikarimun.com, Meranti - KABAR gembira bagi masyarakat kurang mampu dan masyarakat yang mengalami tekanan ekonomi akibat terdampak Covid-19, karena mulai hari ini Pemkab. Meranti akan menyalurkan Bantuan Sosial berupa Paket Sembako untuk 5.775 KK warga miskin. Penyaluran bantuan ditandai dengan penyerahan Paket Sembako kepada Para Camat oleh Bupati Drs. H. Irwan M.Si dan Wakil Bupati H. Said Hasyim, disaksikan Forkopimda, bertempat di Aula Kantor Bupati Meranti, Jumat (1/5/2020).

Turut hadir dalam kegiatan itu Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan, M.Si, Wakil Bupati Kepulauan Meranti, H. Said Hasyim, Wakil Ketua DPRD Meranti H. Khalid Ali, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP. Taufik Lukman, Sekretaris Daerah Kep. Meranti Bambang Supriyanto SE M.Si, Asisten II Sekdakab. Meranti Drs. Asroruddin, Kadis Sosial Meranti Agusyantor S.Sos M.Si dan Jajaran Pejabat Eselon II, Kabag Kesra Meranti Hery Saputra SH, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH, Camat Tebing Tinggi Rayan Pribadi dan Camat lainnya, Kades/Lurah, Tokoh Masyarakat/Agama dan lainya.

Seperti dikatakan Bupati Irwan didampingi Wabup Said Hasyim, saat ini Pemkab. Meranti mulai melakukan gerakan nyata untuk membantu masyarakat miskin dan terdampak Covid-19 di Kepulauan Meranti dengan cara memberikan bantuan Paket Sembako senilai 600 ribu rupiah.
                                            
Secara rinci bantuan Sembako tersebut berisi beras 28 Kg, Gula 3 Kg, Minyak Gireng 2 Liter, Telur 1 Papan, Mie Instant 1 Dus, Sarden 1 Kaleng.

Nantinya bantuan ini akan diberikan kepada warga miskin dan terdampak Covid-19 sesuai dengan pendataan yang telah dilakukan oleh RT/RW, Kades dan pihak Kecamatan. Namun ditegaskan Bupati bantuan ini masih bersifat flexible artinya jika masih ditemukan masyarakat miskin atau kurang mampu namun belum terdata untuk menerima bantuan dapat melapor ke Tim Gugus Tugas yang ada di Desa dan Kecamatan untuk dimasukan sebagai penerima bantuan.

"Karena kita tidak ingin ada masyatakat miskin di Meranti yang tidak dapat bantuan ditengah Pandemi Covid-19," tegas Bupati Irwan. 

Lebih jauh disampaikan Bupati, Pemkab. Meranti sangat menyadari kemungkinan adanya data warga miskin yang keliru. Misal ada masyarakat tak mampu namun tidak terdata mendapat bantuan begitu juga sebaliknya warga tergolong mampu justru mendapat bantuan. Untuk itu ditegaskan Bupati kepada Camat dan Kades untuk terus mengawasi penyaluran bantuan ini jika memang ditemukan kasus diatas maka akan dievaluasi dan bagi yang berhak namun tak terdata akan diberikan bantuan tambahan.

"Kita ingin semua masyarakat tetap memiliki kekuatan dan kemampuan pangan ditengah Pandemi Covid-19 ini, jangan sampai ada masyarakat yang kekurangan makanan," ucap Bupati.

Bantuan yang diberikan oleh Pemkab. Meranti ini dikatakan Bupati merupakan bantuan untuk warga miskin yang belum tercover dalam bantuan yang berasal dari Pemerintan Pusat seperti yang selama ini berjalan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang jika ditotal sebesar 600-700 ribu rupiah/bulan.

Selanjutnya selain bantuan tersebut Pemkab. Meranti juga akan menyalurkan bantuan kedua yang berasal dari Kementrian Sosial yang telah dialokasikan untuk 6733 KK di Meranti dengan rincian 4000-an KK diambil dari Pusat Data Terpadu Kementrian Sosial dan sisanya sekitar 2500-an merupakan usulan dari Pemkab. Meranti.

"Ini sebuah program bantuan yang dikucurkan untuk membantu turunnya kemampuan ekonomi masyarakat misal para TKI yang sudah tidak bekerja lagi, serta masyarakat pekerja Non Formal yang berpendapatan rendah misal tukang becak, buruh pelabuhan, pelayan kedai kopi dan petani kecil," jelas Bupati.

Bantuan lainnya yang sudah masuk dalam program Pemerintah Pusat untuk membantu warga terdampak Covid-19 adalah bantuan kartu Pra Kerja yang diperuntukan kepada warga yang belum bekerja dan sudah tidak bekerja lagi. Sejauh ini sejak dilakukan pendaftaran di Dinas Tenaga Kerja Meranti untuk data penerima masih berproses yang pasti jumlahnya sangat signifkan.

Dan terakhir adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Riau sebesar 300 ribu rupiah/KK, namun menyangkut berapa besar alokasi bantuan ini diakui Bupati Irwan, Pemkab. Meranti belum mendapatkan data final.

Kemudian, dalam kesempatan itu Bupati Irwan juga memaparkan kemungkinan terjadinya pemotongan anggaran Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus oleh Pemerintah Pusat sebesar 20 persen.  Hal ini tentunya akan berdampak pada pengelolaan anggaran Pemerintah Daerah dimana akan terjadi rasionalisasi pada belanja pegawai misal Tunjangan, Perjalanan Dinas, Kegiatab Pembangunan dan lainnya. Bupati memprediksi dalam 1-2 Tahun kedepan akan terjadi perlambatan ekonomi di Indonesia tak terkecuali Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Pemulihan ekonomi kemungkinan akan terjadi pada tahun 2022 medatang," jelas Bupati.

Untuk itu, agar tidak terjadi tekanan ekonomi dimasyarakat Bupati menghimbau untuk dilakukan penghematan disegala bidang.

"Mari kita melakukan penghematan dengan mengurangi semua pengeluaran yang tidak perlu sehingga tekanan ekonomi dapat diminimalisir," ujarnya.

Terakhir Bupati Irwan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk saling mengawasi dan menjaga dan mengingatkan agar tidak terjadi penyebaran Virus Covid-19 di Kepulauan Meranti yang sejauh ini masih 0 kasus dan berada di Zona Hijau. 

"Mari bersaka kita saling mengingatkan untuk secara disiplin menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah. Semoga kita semua terlindungi dari Virus Covid-19," harapnya mengakhiri. Sumber : Humas Pemkab. Meranti
Kontributor : Agus Hendri Zulfikar 

30 Apr 2020

Antisipasi Covid19 : Pemkab Meranti Segera Serahkan Bantuan Sosial

Antisipasi Covid19 : Pemkab Meranti Segera Serahkan Bantuan Sosial

Tanaikarimun.com, Meranti  -MENYADARI tekanan ekonomi yang dihadapi masyarakat akibat wabah Covid-19, Pemkab Kepulauan Meranti segera menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Proses penyaluran bantuan sosial tersebut akan dimulai Jumat (1/5/2020) besok di Aula Biru Kantor Bupati.

"Kita sudah jadwalkan penyerahan simbolis bantuan sosial tersebut dari Bupati kepada para Camat besok pagi," ujar Kabag Kesra, Herry Saputra, SH yang didampingi Kabag Humaspro, Rudi Hasan, MH, Kamis kemarin.

Adapun bantuan sosial itu kata Herry, berupa sembako. Adapun proses penyalurannya akan dilakukan para Camat lalu ke Kepala Desa yang didukung perangkat desa RT dan RW. 

"Kita juga melibatkan pihak TNI, Polri, Kejaksaan, Satpol PP dan semua elemen yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Covid-19," tambah Ery.

Mengenai jenis sembako dan nilainya, Ery mengatakan akan disampaikan Bupati kepada para camat. Dia cuma mengharapkan bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban ekonomi yang dihadapi saat ini.(*)

sumber : liputankepri.com 
Kontributor: Agus HZ


29 Apr 2020

Kepala Desa Tanjung Bakau Rapat Perubahan APB-DES dan Pembentukan Tim Verifikasi Dana BLT

Kepala Desa Tanjung Bakau Rapat Perubahan APB-DES dan Pembentukan Tim Verifikasi Dana BLT


Tanaikarimun.com, Meranti, KEPALA Desa Tanjung Bakau Kecamatan Rangsang, Kabupaten Meranti,   Fathurrohman lakukan rapat Perubahan APB-DES tahun 2020 dan Pembentukan Tim Verifikasi Dana BLT Rabu (29/04/2020) sekira pukul 09: 00WIB.

Rapat dilakukan di ruangan Desa Tanjung Bakau dengan dihadiri Perangkat Desa, tokoh masyarakat, pendamping Desa dan Perwakilan Camat Rangsang.

Dalam pantauan media rapat yang dilakukan berjalan dengan baik dan lancar 

Ditemui di ruangannya. Kepala Desa Tanjung Bakau, Fathurrohman mengatakan bahwa rapat yang dilakukan juga membahas Tentang Juknis Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Hari ini, kita akan membahas tentang BLT. Serta membentuk Tim verifikasinya," jelasnya.

Disampaikan Fathurrohman melalui rapat ini, para penerima BLT Harus tepat sasaran 
"Jadi dengan dilakukan rapat ini dan membentuk Tim, nantinya penerimaan betul-betul tepat sasaran dan betul-betul diberikan kepada yang membutuhkan," ungkapnya.

Fathurrohman berharap  pelaksanaannya mudah-mudahan berjalan dengan baik.
"Mudah-mudahan semuanya berjalan  sesuai dengan prosedur dan berjalan dengan baik," pungkasnya. (Agushz)

28 Apr 2020

Wabup Said Hasyim Jenguk Rumah Keluarga Korban Terkam Buaya

Wabup Said Hasyim Jenguk Rumah Keluarga Korban Terkam Buaya

Tanaikarimun.com, Meranti, Wakil Bupati Kegpulauan Meranti H. Said Hasyim mengunjungi rumah Sapri (55) Nelayan diduga korban terkam buaya, warga Jalan Pelabuhan Roro-Insit RT 01/RW 01, Dusun Singgam, Desa Insit, Kec. Tebing Tinggi Barat, senin, (27/4/2020) sekira pukul 14 : 30 Wib.

Turut mendampingi Wabup, Kabag Kesra Sekdakab. Meranti Hery Saputra SH, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH, Kabag Hukum Sekdakab. Meranti Sudandri, Kabag Ortal Sekdakab. Meranti Agustia Widodo, Camat Tebung Tinggi Barat H. Said Jamhur, Kades Insit, Perwakilan Ormas Gagak Hitam, serta Keluarga dan Kerabat korban.

Dalam kunjungannya, Wabup dan rombongan mengucapkan bela sungkawa sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan kepada keluarga korban,
Serta memberikan dukungan moral kepada pihak keluarga agar diberikan ketabahan dan kekuatan atas takdir yang tuhan maha kuasa tersebut.

Dari pantauan Media, saat kedatangan Wabup, suasa hening diselimuti haru masih menyelimiti rumah duka Sapri, tampak warga sekitar mulai berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa kepada pihak keluarga. Didalam rumah berdinding kayu sederhana telah menanti istri korban Kamisah (50) bersama anak korban yang terlihat terus dirudung sedih menunggu kabar warga terkait nasip orang yang dicintainya.

Diketahui bersama , berdasarkan penjelasan Kapolsek Tebing Tinggi Barat, Iptu. Simamora, kejadian berawal pada Minggu petang sekira pukul 18.30 Wib, Korban Safri sedang menduci kaki disungai Akar, tiba-tiba diserang buaya dan ditarik kedalam sungai sejak kejadian itu hingga Senin pihak kepolisian masih belum menemukan jasad korban meski begitu pencarian masih terus dilakukan.

Terakhir dari kabar yang beredar disosial media telah ditemukan sebahagian tubuh (kaki.red) yang diduga milik korban Sapri namun menyangkut kepastiannya tentu harus diuji dulu dilaboratorium. Dikatakan juga buaya yang diduga menerkam korbanpun telah ditemukan warga setempat dari informasi yang beredar rencananya perut buaya tersebut akan dibelah warga untuk membuktikan kebenaran bahwa predator air tersebut memakan korban Sapri. (Agus hz)


                                           
Hindari Tumpang Tindih Bantuan Covid-19, Bupati Intruksikan Camat Kembali Lakukan Validasi Data Agar Semua Masyarakat Miskin Dapat Terima Bantuan

Hindari Tumpang Tindih Bantuan Covid-19, Bupati Intruksikan Camat Kembali Lakukan Validasi Data Agar Semua Masyarakat Miskin Dapat Terima Bantuan


Tanaikarimun.com, Meranti- PEMKAB Meranti sangat menyadari kesulitan yang dihadapi masyarakat miskin saat ini. Untuk itu penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) harus segera disalurkan, namun yang menjadi masalah sesuai aturan Pemerintah Pusat setiap KK hanya boleh menerima 1 jenis bantuan. Artinya jika sudah menerima PKH atau BPNT tidak boleh menerima bantuan lainnya. Hal itu ditetapkan agar semua warga miskin di Indonesia di tengah Pandemi Covid-19 ini dapat memperoleh bantuan.

Pertanyaan, kenapa hingga kini Pemkab. Meranti belum menyalurkan Bansos tersebut..?, Itu muncul dari informasi yang diperoleh Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan, M.Si didampingi Wabup H. Said Hasyim dalam Rakor Percepatan Penyaluran Bansos Ditengah Covid-19 yang melibatkan Forkopimda, Legislatif, Dinas terkiat serta Para Camat, dirumah Dinas Bupati Meranti, Selasa (28/4/2020).

Ternyata masih ditemukan data bantuan yang tumpang tindih, di mana dari hasil pemantauan Kecamatan dan Desa masih terdapat keluarga yang menerima bantuan double misalnya sudah menerima bantuan PKH tapi juga mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), akibatnya banyak masyarakat miskin yang harusnya mendapat bantuan tapi mereka tidak mendapat bantuan hal ini sekaligus menjawab aspirasi warga yang masuk kategori miskin tapi belum terdata sebagai penerima bantuan.

Menyikapi informasi tersebut, Bupati Irwan tidak ingin masyarakat miskin yang layak menerima bantuan tapi tidak dijatahi, agar hal ini tidak terjadi Bupati mengintruksikan kepada Kepala Dinas Sosial segera berkoordinasikan dengan Camat, Kades dan Penyuluh PKH untuk mendata kembali warga miskin diwilayahnya agar tidak terjadi tumpang tindih data dan seluruh masyarakat miskin dapat menikmati bantuan sosial ini sehingga gejolak ditengah masyarakat dapat diantisipasi.

Dan yang tak kalah penting Bupati tidak ingin niat baik tersebut justru berimplikasi yang menimbulkan masalah hukum. Jadi agar hal itu tidak terjadi perlu disiapkan semua dokumen terkait peralihan anggaran untuk penanganan Covid-19 ini agar tidak bermasalah dikemudian hari.

"Penggunaan uang negara ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan," ujar Bupati.

Dalam Rakor tersebut sesuai keterangan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Meranti Agusyanto S.Sos M.Si, jumlah masyarakat miskin di Meranti terdata sebanyak 120 ribu jiwa, dari jumlah itu 102 ribu jiwa sudah tercover oleh PKH maupun BPNT. Karena keterbatasan anggaran sebanyak 18 ribu jiwa masyarakat miskin belum menerima bantuan jenis apapun, ditambah masyarakat miskin yang terdampak Covid-19

Untuk Jaring Pengaman Sosial menghadapi dampak Covid-19 di Indonesia, Pemerintah Pusat kembali memberikan bantuan diluar PKH dan BPNT. Bantuan ini ditujukan untuk masyarakat miskin yang terdampak Covid-19. Untuk Meranti sendiri Pemerintah Pusat mengalokasikan bantuan untuk 7 ribuan jiwa dimana sekitar 4500-an jiwa telah masuk dalam Basis Data Kementrian Sosial tinggal 2500-an jiwa lagi yang dapat diusulkan sebagai data baru calon penerima bantuan.

Selain bantuan dari Pemerintah Pusat, Dinas Sosial Meranti juga mendapat kabar bantuan yang akan disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Riau sebesar 300 ribu rupiah/jiwa namun berapa alokasinya diakui Kadis Sosial Agusyanto pihaknya belum mendapat kabar. Selain itu juga ada  bantuan kartu Pra Kerja yang dialoksikan untuk 3000 orang warga Meranti dengan jumlah bantuan sebesar 600 ribu rupiah/bulan selama 3 bulan.

Pemkab. Meranti sendiri juga akan menyalurkan bantuan kepada warga miskin terdampak Covid dalam bentuk Sembako dengan jumlah yang lumayan besar.

Dengan banyaknya bantuan yang akan diberikan mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah dalam beberapa bulan kedepan. Pemkab. Meranti menilai jika dilakukan pendataan dengan baik mulai dari RT/RW, Kades, Camat melibatkan penyuluh PKH dan tidak terjadi tumpang tindih maka diyakini seluruh masyarakat miskin yang ada di Meranti dapat tercover.

Untuk mendukung Validasi data warga miskin ini, seperti dikatakan oleh Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman sesuai dengan Intruksi dari Kapolri ia juga memerintahkan kepada seluruh Babinkamtibmas turut serta melakukan warga miskin diwilayah tugasnya.

"Kepada Camat, Kades, segera lakukan Validasi data dengan melibatkan Penyuluh PKH. Saya harap sebelum Jumat data sudah selesai sehingga dapat ditindak lanjuti dengan penyaluran bantuan," ucap Bupati.

Untuk mekanisme bantuan diluar PKH dan BPNT, agar tidak menimbulkan kerumunan masa akan diberikan dalam bentuk Sembako yang langsung diantar oleh petugas Satpol PP atau Aparatur Kecamatan dan Desa (Dor To Dor) kerumah-rumah warga penerima.

Sekedar informasi turut hadir dalam Rakor Percepatan Penyaluran Bansos Covid-19 di Kepulauan Meranti tersebut, Ketua DPRD Meranti Jack Ardiansyah, Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman, Pabung Kodim Bengkalis Mayor. P. Girsang, Wakil Ketua DPRD Meranti Khalid Ali, Asisten II Sekdakab. Meranti Drs. Asororuddin, Kadis Sosial Meranti Agusyanto S.Sos M.Si, Kasatpol PP Meranti Helfandi SE M.Si, Ka. Kesbangpol Meranti Drs. Asrizal Harahap, Kepala Dinas Kesehatan Meranti dr. Misri, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Drs. Ikhwani, Kabag Kesra Meranti Hery Saputra SH, Kabag Ekonomi Meranti Abu Hanifah, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH, Camat Tebing Tinggi Rayan Pribadi SH dan Camat Se-Kabupaten Meranti. (Humas Pemkab. Meranti).
Kontributor: Agus HS

13 Apr 2020

Sekda Meranti Teleconfrence Bersama Gubri Terkait Pemberlakuan PSBB di Kabupaten/ Kota

Sekda Meranti Teleconfrence Bersama Gubri Terkait Pemberlakuan PSBB di Kabupaten/ Kota


Tanaikarimun.com, Meranti - SEKRETARIS Daerah Kepulauan Meranti, Bambang Supriyanto, SE MM didampingi Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP. Taufik Lukman, mengikuti Teleconfrence bersama Gubernur Riau H. Syamsuar. Teleconfrence ini membahas tentang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten/ Kota, seiring Pemberlakukan PSBB di Kota Pekanbaru, bertempat di ruang Melati, Kantor Bupati, Senin (13/4/2020).

Turut hadir bersama Sekda Meranti, Kadiskes dr. Misri, Kadishub Meranti Dr. Aready, Kasatpol PP Meranti Helfandi, SE, M.Si, Kadis Sosial Meranti, Agusyanto, S.Sos M.Si, Kaban Kesbang Asrizal Harahap, Pabung Bengkalis Mayor P. Girsang, Kabag Kominfo Meranti, Wan Fachriarmi, serta Ka Bagian Humas dan Protokol Meranti.

Seperti diketahui, Kementrian Kesehatan RI, telah menyetujui Pemberlakukan PSBB untuk Kota Pekanbaru, hal ini ditandai dengan telah dikeluarkannya Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/250/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Kota Pekanbaru Riau Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Dengan turunnya Kepmenkes RI tersebut, maka Kota Pekanbaru siap melaksanakan PSBB. Namun agar pelaksanaan PSBB berjalan dengan efektif perlu kesepahaman dari Kabupaten satelit yang berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru untuk juga melaksanakan PSBB seperti Kampar, Siak, dan Pelalawan. Begitu juga Kabupaten Kota lainnya jika diperlukan.

Seperti dikatakan Gubernur Riau H. Syamsuar, Pemerintah Provinsi mendorong semua Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru untuk turut melaksanakan PSBB. 

"Kami berharap Kabupaten tentangga juga memberlakukan PSBB, agar tidak saling menularkan dan PSBB berjalan dengan efektif," ujar Gubri.

Untuk pemberlakukan PSBB, dijelaskan Gubernur Syamsuar Kabupaten Kota harus mempersiapkan beberapa hal pertama Anggaran Kesehatan, Kesiapan menghadapi Dampak Ekonomi, serta Kesiapan Jaring Pengaman Sosial bagi warga kurang mampu atau terdampak Covid-19.

Dicontohkan Gubri, seperti yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jabar dengan memastikan masyarakatnya tidak kehabisan sembako. Meskipun Pusat melalui PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai serta Provinsi juga tepah menggarkan dana bantuan. 

"Sebelum Pekanbaru memberlakukan PSBB, segera bagikan Sembako agar warga miskin masih tetap memiliki sembako, jangan menunggu PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai," saran Gubri Syamsuar.

Untuk pelaksanaan PSBB di Kabupaten/Kota, Pemprov Riau telah menyiapkan dana sebesar 300 ribu/KK masyarakat miskin sebanyak 282.285 KK dengan total anggarah sebesar 254 Miliar. Selain itu juga akan menyiapkan Dapur Umum melalui Dinas Sosial Provinsi bekerja sama dengan Tim Gugus Tugas.

Selanjutnya sesuai arahan Gubernur Riau, faktor yang sangat penting dan harus menjadi perhatian adalah Faktor Keamanan setelah diberlakukannya PSBB. Dan membuat Perbup atau Perwali agar tidak menimbulkan sanksi hukum.

Sekadar informasi, dari data terakhir yang dirilis Pemprov Riau jumlah ODP sebanyak 12.874 orang, Jumlah PDP sebanyak 243 orang, Pasien PDP dirawat 123 orang, pulang dan sudah sembuh 102, diantara Pasien PDP yang meninggal sebanyak 18 orang. 

Selama pemberlakuan PSBB, Gubri juga meminta bantuan Lurah, Kades RT/RW untuk mendata warganya yang membutuhkan bantuan. Selain itu juga untuk memantau ODP yang baru pulang dari Zona Merah.

Menyikapi hal itu, Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Bambang Supriyanto dalam laporannya kepada Gubri, Syamsuar, Pemda sangat serius dalam mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 di Wilayah Kep. Meranti. 

Terkait penerapan PSBB, diakui Sekda belum akan diberlakukan namun Pemkab. Meranti tetap merancang-rancang seandainya PSBB terpaksa dilakukan. Hal itu dengan pertimbangan Meranti merupakan pintu masuk dari daerah Zona Merah yakni Provinsi Kepri dan negara tetangga Malaysia. 

"Saat ini Pemkab. Meranti sedang merancang-rancang seandainya diberlakukan PSBB, karena Selatpanjang Meranti merupakan pintu masuk kedatangan dari Kepri dan negara tetangga Malaysia," ujar Sekda Bambang.

Sekda Meranti juga melaporkan kepada Gubernur terkait, kondisi terkini berkenaan Covid-19 di Meranti. Jumlah ODP sebanyak 4898 orang, jumlah PDP sebanyak 4 orang dari jumlah ini 2 dinyatakan negatif dan 2 masih di Isolasi di RSUD Meranti.

Untuk mengantisipasi dampak sosial dan penanganan masalah kesehatan dan keamanan Pemkab. Meranti telah menganggarkan dana sebesar 36 Miliar.

Untuk jaring pengakan Sosial Pemkab. Meranti akan memberikan bantuan dana sebesar 500 ribu rupiah/KK untuk 6000 KK masyarakat miskin.

"Bantuan 500 ribu rupiah/KK ini akan kita serahkan sebelum bulan puasa," ucap Sekda Bambang.

Pada kesempatan itu, Sekda Meranti juga berharap kepada Pemprov Riau dalam hal ini Gubernur Riau untuk mengalokasikan kartu pra kerja sesuai dengan kebutuhan Meranti dimana untuk kartu ini Pemkab. Meranti telah mengusulkan sebanyak 7000 kartu.

"Dari calon penerima kartu pra kerja di Meranti sebagian besar berasal dari para TKI," jelas Sekda lagi.

Mendengar usulan Pemkab. Meranti, Gubri Syamsuar berjanji akan memfasilitasinya melalui Dinas Sosial Provinsi khususnya untuk bantuan BLT Provinsi Riau sebesar 300 Ribu Rupiah untuk 3971 KK masyarakat miskin di Meranti. (Humas Pemkab. Meranti)
Kontributor:Agus Hendri Zulfikar 

7 Apr 2020

Pimpin Rakor Antisipasi Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Covid-19, Bupati Irwan : Jangan Sampai Ada Masyarakat Meranti yang Tidak Miliki Bahan Pangan Untuk Dikonsumsi

Pimpin Rakor Antisipasi Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Covid-19, Bupati Irwan : Jangan Sampai Ada Masyarakat Meranti yang Tidak Miliki Bahan Pangan Untuk Dikonsumsi


Tanaikarimun.com,Meranti - BUPATI Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan, M.Si, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Covid-19 di Kepulauan Meranti, Selasa (7/04/20) di Gedung Biru Kantor Bupati. Pada kesematan itu Bupati menekankan, jangan sampai ada masyarakat Meranti yang tidak memiliki bahan pangan untuk dikonsumsi.

Dalam Rakor itu Bupati didampingi Sekretaris Daerah Kep. Meranti, Bambang Supriyanto SE MM dan dihadiri oleh para Kepala OPD, Kepala Bagian Sekda, serta Para Camat Se-Kabupaten Meranti.

Dalam penekanannya di hadapan Kepala OPD yang hadir, Bupati Meranti, Drs. H. Irwan M.Si menekankan, Pemerintah Daerah sangat berkomitmen menangani masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19 seperti para pedagang kecil, petani, buruh serta para TKI. Pemda tidak ingin ada masyarakat Meranti yang kelaparan karena kehabisan bahan pokok, tegasnya.

"Kita ingin bagaimana masyarakat yang kehilangan pekerjaan, para buruh, pedagang kecil, dan petani kecil dapat tertangani dengan baik. Jangan sampai ada masyarakat kita yang tidak memiliki bahan pangan untuk dikonsumsi," ujar Bupati.

Agar semua berjalan sesuai harapan dikatakan Bupati Irwan, Pemkab tengah menyusun sebuah skenario untuk melihat seberapa besar dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh Covid-19 terhadap masyarakat serta bagaimana upaya penanganannya.

Salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan mengalokasikan anggaran untuk Jaring Pengaman Sosial bagi masyatakat yang terdampak ekonomi agar tidak ada masyarakat yang kelaparan di Meranti.

Saat ini untuk penanganan Covid-19 di Meranti, seperti dijelaskan Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, Pemkab. Meranti telah memposting anggaran sebesar Rp 36 M. Dana ini berasal dari pergeseran anggaran kegiatan Fisik dan Non Fisik plus Bantuan Sosial sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI, No. Kemenkeu No. 6 Tahun 2020 Tentang Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan Dana BOK Kesehatan untuk pencegahan atau penanganan Covid-19 dan petunjuk dari Menteri Dalam Negeri.

"Saat ini kita telah memposting alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 36 M. Dana ini akan digunakan untuk penanganan kesehatan, pengendalian pengamanan serta antisipasi dampak sosial ekonomi," jelas Sekda.

Dalam pemberian bantuan Jaring Pengaman Sosial bagi masyarakat dampak dari Covid-19 ini, Pemkab. Meranti akan mengacu pada data yang terdapat dalam Pusat Data Terpadu (PDT) Kementrian Sosial RI. 

Menurut data Dinas Sosial Meranti jumlah penerima PKH dan BPNT di Meranti sesuai dengan PDT Kementrian Sosial berjumlah 120 ribu jiwa, sebanyak 102 ribu jiwa sudah terbantu sementara 18 ribu jiwa belum terbantu karena keterbatasan anggaran.

Dari PKH sendiri masyarakat miskin sudah dapat Rp 250-300 ribu/ bulan, BPNT sebesar Rp 200 ribu artinya setiap masyarakat miskin sudah mendapat Rp 500 ribu/bulan, juga akan ditambah lagi bantuan beras Bulog 400Gr/KK.

Dan Pemda Meranti juga akan mengupayakan bantuan bagi para TKI yang terpaksa kembali ke Meranti dan kehilangan pekerjaan melalui Kartu Pra Kerja yakni sesuai kebijakan Presiden RI. Bagi masyarakat pemegang kartu akan mendapat bantuan sebesar 600 ribu/ bulan.

Khusus untuk TKI dari data terakhir Dinas Perhubungan Meranti per 7 April 2020 jumlah TKI yang masuk ke Meranti berjumlah 5.966 orang. Bupati Irwan telah menginstruksikan kepada Camat dan Kades melibatkan RT/RW untuk mendata semua TKI yang berada di willayahnya masing-masing untuk diusulkan mendapatkan kartu Pra Kerja. Bupati berharap kepada Dinas terkait serta Camat dapat memberikan data yang valid terkait jumlah masyarakat yang perlu diurus karena dampak Covid-19.

"Dan datanya jangan salah, ini kewajiban pemerintah daerah dalam menyediakan anggaran untuk penanggulangan dan dampak Covid-19 di Kepulauan Meranti," tegas Bupati.

Secara rinci alokasi dana sebesar Rp 36 M untuk penanganan Covid-19 di Meranti selain untuk Jaring Pengaman Sosial juga akan digunakan untuk pengadaan peralatan medis, Transportasi Ambulance Laut, Pengadaan Tenaga Medis dokter dan perawat, Revitalisasi BLK Meranti menjadi ruang Isolasi Covid-19, serta pengamanan yang akan dketuai oleh Satpol PP dengan anggota Polres dan Dinss Perhubungan.

Dengan alokasi dana ini Bupati berharap Meranti benar-benar siap menghadapi segala kemungkinan terkait antisipasi penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti. 

"Semoga kita siap melakukan penanganan dan perawatan kepada masyarakat dalam upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti," harap Bupati.

Sekedar informasi, dari keterangan Juru Bucara Covid-19 Meranti, Fachri, jumlah ODP di Meranti sebanyak 4.577 orang. Pemerintah Daerah telah menyiapkan ruang Isolasi Pasien PDP sebanyak 66 Bed. Yang tersebar di Puskesmas sebanyak 20 Bed, BLK sebanyak 30 Bed dan RSUD Meranti sebanyak 16 Bed. (Humas Pemkab. Meranti)
Kontributor : Agus Hendri Zulfikar 

6 Apr 2020

Cegah Abrasi Pemuda Tanjung Bakau dan Relawan Panglima Pusaka Tanam Bibit Mangrove

Cegah Abrasi Pemuda Tanjung Bakau dan Relawan Panglima Pusaka Tanam Bibit Mangrove

Tanaikarimun.com,Meranti - ABRASI yang terus-menerus terjadi di Pelabuhan Dusun II Desa Tanjung Bakau, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti membuat Pemuda yang diketuai oleh Ahmad Fauzan melakukan gebrakan aksi cepat tanggap dengan menanam bibit mangrove di sekitar pantai dan sungai. Minggu,(05/04/20).

Ahmad Fauzan selaku penggagas sadar abrasi sejak dini, menyampaikan kepada Tanaikarimun.com, bahwa kegiatan ini dilakukan murni atas dasar kesadaran pemuda akan perlunya pencegahan abrasi sejak dini.
                                 
"Kami melakukan ini murni atas kesadaran bahwa perlu adanya aksi cepat tanggap pencegahan abrasi, walaupun kami memahami bahwa aksi ini memerlukan jangka waktu yang panjang untuk nampak hasil," ungkapnya.
                                  
Dalam pengolahan bibit mangrove, Ahmad Fauzan atau yang lebih dikenal dengan panggilan Oja mengatakan saat ini didapatkan dari teman - teman dekat.
                                 
"Bibit mangrove itu sendiri kami dapatkan dari teman-teman Pemuda, bahkan ada relawan yang ingin bergabung, jadi kami satukan dan kami lakukan penanaman, Relawan Panglima Pusaka"jelasnya melanjutkan.

Disinggung tentang bibit mangrove dari Pemerintah setempat Oja mengatakan belum memintanya.

"Saat ini kami belum ada konsultasi kepada Pemerintah.dan alangkah senang sekali jika Pemerintah mendukung. Yang jelas kegiatan ni akan terus kami lakukan, sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan, mengingat akan waktu panjang untuk pemeliharaan mangrove ," pungkasnya sambil tersenyum.
Kontributor: Agus Hendri Zulfikar

5 Apr 2020

Asisten I Sekda Kab.  Kepulauan Meranti Tinjau Pemulangan TKI dari Malaysia untuk Antisipasi Covid-19 di Pelabuhan Tj. Harapan

Asisten I Sekda Kab. Kepulauan Meranti Tinjau Pemulangan TKI dari Malaysia untuk Antisipasi Covid-19 di Pelabuhan Tj. Harapan

Tanaikarimun.com, Meranti - SEPERTI yang dilakukan selama 2 minggu terakhir oleh Tim Gugus Tugas Antisipasi Covid-19 Meranti yang dipimpin oleh Asisten I Sekdakab. Meranti, Syamsuddin SH MH, melakukan peninjauan dengan didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Meranti, Perwakilan Kodim Bengkalis, pihak Polres Kepulauan Meranti, Dinas Perhubungan Meranti dan Satpol PP Meranti.

Rombongan Tim Gugus Tugas yang dipimpin Asisten I, Syamsuddin, melakukan kunjungan sekaligus pemantauan guna melihat kesiapan Tim Medis Covid-19 Kep. Meranti dalam mengecek serta pemeriksaan para penumpang yang baru tiba dipelabuhan Tj. Harapan Selatpanjang.

Selain melakukan pengecekan suhu tubuh, Tim Gugus Tugas juga melakukan pendataan penumpang khususnya para TKI yang berasal dari Malaysia. Sebelum kembali ke kampung halaman masing-masing para TKI asal Malaysia yang otomatis masuk dalam Orang Dalam Pantauan (ODP) tersebut diberikan penyuluhan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Dan apabila dalam tempo 2 minggu itu ditemukan gejala demam, batuk, serta sesak nafas warga bersangkutan diminta untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Selain itu, Syamsuddin juga menghimbau seluruh TKI yang baru tiba dan seluruh masyarakat Meranti untuk konsisten melaksanakan Sosial Distancing dengan cara tetap berada di rumah, tidak melakukan kegiatan yang menghadirkan kerumunan masa, serta tidak berkumpul di tempat keramaian. Menurutnya, antisipasi Covid-19 bukan saja menjadi tugas Pemerintah tapi dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Meranti.

"Himbauan ini adalah sebagai upaya kita dalam mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 di Kepulauan Meranti, sayangi diri, keluarga dan masyarakat kita," ujar Syamsuddin.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Polres Kepulauan Meranti yang juga hadir dan memberikan himbauan kepada TKI dan penumpang yang baru saja tiba pada hari ini, Sabtu ( 04 April 2020).  (Humas Pemkab. Meranti).***
Kontributor : Agus Hendri Zulfikar

3 Apr 2020

Serius Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemkab. Meranti Alokasikan Dana Puluhan Miliar Rupiah

Serius Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemkab. Meranti Alokasikan Dana Puluhan Miliar Rupiah


TANAIKARIMUN.COM-MERANTI. SEKRETARIS Daerah Kepulauan Meranti, Bambang Supriyanto, SE M.Si didampingi OPD terkait, menggelar Video Teleconfrence dengan Sekdaparov Riau, Yan Prana Jaya dalam rangka sinergitas pengalokasian anggaran antisipasi penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam Laporannya Sekda Bambang mengatakan untuk tahap pertama Pemda Meranti mengalokasikan dana yang cukup besar yakni Rp 36 M, bertempat di ruang Rapat Melati, Kantor Bupati, Jumat pagi (3/4/2020).

Turut hadir bersama Sekda Meranti, Kepala Bappeda Meranti, Dr. Makmun Murod, Inspektor Daerah Meranti, Drs. Suhendri, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan Meranti, Dr. Aready, Kepala Dinas Sosial Meranti, Agusyanto S.Sos M.Si, Kepala Dinas Restribusi dan Pajak Meranti, Mardiansyah, Kadis Kesehatan Meranti, Bagian Humas dan Protokol Meranti.

Seperti dijelaskan Sekdaprov Riau, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI, No. Kemenkeu No. 6 Tahun 2020 Tentang Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan Dana BOK Kesehatan dalam rangka pencegahan atau penanganan Covid-19 dan petunjuk dari Menteri Dalam Negeri, Pemerintah Daerah Se-Indonesia diminta untuk memaksimalkan pemanfaatan dana DAK Fisik Bidang Kesehatan, serta dana Pembangunan Fisik selain pendidikan untuk penanggulangan Covid-19.

Sekdaprov menyarankan pengaturan dan pengelolaan Pagu anggaran di Kabupaten Kota untuk penanganan Covid-19 harus disiapkan segera untuk mengantisipasi terjadinya kebutuhan anggaran yang besar seandainya terjadi lonjakan pasien Covid-19. Selain itu juga untuk pengadaan Alat Kesehatan APD, Faslitas Ruang Isolasi, termasuk Insentif tenaga Medis dan lainnya.

"Upaya ini dilakukan agar Pemda Kabupaten Kota tidak kewalahan ketika itu terjadi," ujar Sekdaprov.

Selain itu Yan Prana juga meminta kepada Kabupaten Kota untuk memaksimalkan pemanfaatan dana DAK  Fisik dan BOK Kesehatan untuk penanganan Covid-19, menurutnya besaran anggaran yang dapat dialokasikan adalah bukti atensi dan keseriusan Pemda untuk mengatasi penyebaran Virus Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Dan yang paling penting Pemerintah Kabaten/ Kota dikatakan Yan Prana jangan takut dan ragu melakukan pergeseran anggaran untuk penanganan Covid-19 karena sudah sesuai dengan arahan Pemerintan Pusat yakni Presiden, Menteri Keuangan dan Mendagri.

Pemprov Riau sendiri diakui Sekdaprov, secara intens terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Inspektorat, BPKP serta aparat penegak hukum Kejaksaan, Kepolisian dan hasilnya Pemda diperbolehkan untuk melakukan pergeseran anggaran.

"Alokasi dana penanganan Covid-19 jangan terlalu kecil karena ini bukti atensi kita terhadap penanggulangan Covid-19. Pemerintan Daerah jangan takut melakukan pengalihan anggaran karena telah sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat," ujar Sekdaprov Riau.

Namun agar tidak ada  keraguan Sekdaprov Riau juga mempersilakan Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk mengkonsultasikan masalah pergeseran anggaran tersebut sekaligus minta pendampingan dengan Inspektorat, pihak Kejari dan BPKP.

Menyikapi arahan Pemerintan Provinsi Riau tersebut, Sekdakab. Meranti, Bambang Supriyanto menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Kepulaun Meranti sangat serius melindungi warganya dari penyebaran Virus Covid-19. Agar hal itu dapat berjalan dengan baik. Pemkab. Meranti dikatakan Bambang telah melakukan penganggaran sebesar Rp 36 M yang merupakan pergeseran anggaran tahap pertama dari dana Fisik DAK Kesehatan dan Pembangunan Infrastruktur, Bantuan Tidak Terduga, dan lainnya.

Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk mengantisipasi dampak sosial, pembangunan ruang Isolasi, Ambulance Laut, pengadaan APD serta Insentif Tenaga Medis di wilayah kerja beresiko, Pengendalian Keamanan dan lainnya.

Khusus untuk Insentif tenaga medis Pemkab. Meranti telah menganggarkan dana sebesar 2.7 Miliar.
Tak selesai di situ, jika tidak ada aral melintang Senin depan Pemkab. Meranti akan menggelar rapat dengan semua OPD untuk membicarakan soal pergeseran anggaran tahap ke-2.

"Dalam rapat itu kita akan membahas soal rasionalisasi semua anggaran modal untuk penanganan Covid-19 sesuai dengan Surat Edaran Menteri Keuangan," papar Sekda Meranti.

Dalam Teleconfrence itu Sekdakab. Meranti sempat curhat kepada Sekdaprov Riau menyangkut minimnya bantuan APD dan Rapid Test Covid-19 untuk Meranti padahal Kabupaten Meranti memiliki Orang Dalam Pemantauan (ODP) cukup tinggi. Untuk memaksimalkan penanganan Covid-19 dikatakan Sekda Bambang, Pemkab. Meranti membutuhkan 500 pasang APD, 36 Ribu Sarung Tangan, 12 Ribu Alat Rapid Test yang saat ini hanya tersedia 160 Pc. Menyangkut hal itu Sekdaprov Riau, Yan Prana mengaku siap membantu melalui Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dalam penjelasannya selain menyampaikan masalah pengalokasian anggaran Sekda Meranti juga melaporkan kondisi terkini Covid-19 di Meranti, seperti jumlah ODP sebanyak 4042 orang, jumlah PDP sebanyak 2 orang, satu diantaranya negatif sementara satu lagi masih menunggu hasil labor.

Untuk ruang Isolasi Pasien PDP Pemkab. Meranti telah menyiapkan tempat tidur sebanyak 46 Bed. Yang tersebar di Puskesmas sebanyak 20 Bed, BLK sebanyak 20 Bed dan RSUD Meranti sebanyak 6 Bed.

Selanjutnya ketersediaan sembako, stock beras saat ini sebanyak 2.9 ton sementara kebutuhan satu bulan sebanyak 1.4 Ton. Gula Pasir sebanyak 8 Ton, Minyak Makan 11 Ton, Daging Ayam 41 Ton, Daging Sapi 1.2 Ton, Bahan Bakar Premium sebanyak 755 KL.

Usai mendengarkan pemaparan para Sekda Se-Kabupaten Kota di Riau, Sekdaprov Riau Yan Prana Jaya mengaku akan segera melaporkan data-data tersebut ke Menteri Dalam Negeri, Tito Carnavian sebagai bahan pertimbangan penetapan kebijakan upaya antisipasi penyebaran Covid-19 di Indonesia ke depan. (Humas Pemkab. Meranti).
Kontributor: Agus Hendri Zulfikar