30 Mei 2022

Din Syamsuddin: Rasa Ketakutan Lahirkan Ujaran Kebencian

Din Syamsuddin: Rasa Ketakutan Lahirkan Ujaran Kebencian


UJARAN kebencian menjadi frase yang cukup menakutkan, belakangan. Kelompok kata ini bisa membuat tidak nyaman jika sudah dituduhkan kepada seseorang. Jika kita dicap telah mengucapkan kalimat yang dinilai mengandung 'ujaran kebencian' maka bersiap-siaplah akan berhadapan dengan aparat hukum. Polisi akan mempermasalahkan setelah mendapat laporan. 

Menurut tokoh Islam, seorang ulama, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Din Syamsuddin --seperti dimuat laman hajinews.id hari Kamis (26/05/2022)-- bahwa  ujaran kebencian dapat lahir dari rasa ketakutan. Kata Prof. Din Syamsuddin, "Ujaran kebencian lahir dari rasa ketakutan atau inferioritas terhadap kelompok lain dan hal itu bertentangan dengan ajaran agama mana pun."

Mengutip tulisan itu, “Sejatinya ujaran kebencian, apa pun bentuknya, adalah sikap irasional yang hanya dilakukan oleh orang-orang pengecut yang tidak bertanggung jawab.” Intinya bagi kita dan siapa saja bahwa ujaran kebencian tidak juga tepat kalau hanya dilihat dari ujarannya saja. Latar belakang dan penyebab lahirnya ujaran kebencian adalah hal penting untuk diketahui. Jadi, munculnya ujaran kebencian tidak serta-merta begitu saja. Ada sebab-musbabnya. 

Dalam Islam, sesungguhnya umatnya dianjurkan untuk hanya mengatakan ucapan yang baik-baik saja. Dalam salah satu sabda Nabi, misalnya, "...katakanlah yang baik atau lebih baik diam." Begitu makna sebuah hadits yang sering diingatkan guru-guru atau orang tua-tua kita. Jika tidak bisa berbicara hal-hal baik maka Islam memerintahkan untuk lebih baik diam saja. Artinya ucapan dalam bentuk ujaran kebencian itu tidak akan muncul jika sebelum berbicara kita memikirkan terlebih dahulu, apakah itu baik atau tidak baik.

Satu pernyataan Prof. Din yang perlu pula kita renungkan dan camkan, “Ujaran kebencian yang memenuhi jagat manusia, baik bentuk fobia terhadap sesuatu agama seperti islamofobia maupun labelisasi terhadap sesuatu kelompok adalah sumber malapetaka peradaban.” Sungguh sangat besar dan berat konsekuensi yang ditimbulkan oleh ujaran kebencian. Tidak hanya merusak persahabatan dan pergaulan di antara satu dengan lainnya, bahkan dapat menjadi awal akan hancurnya peradaban manusia. Begitu disampaikan oleh mantan Ketua PP Muhammadiyah itu.

Kita sepakat, jika ujaran kebencian dapat menjadi ancaman terhadap peradaban manusia, artinya sama dengan akan menjadi ancaman dari kemanusiaan itu sendiri. Maka saatnya kita bergandeng bahu untuk melawannya. Tidak semata menjadi pekerjaan polisi atau aparat hukum saja. Semua kita wajib menjagi agar ujara kebencian tidak merajalela di setiap titik kehidupan kita.***

25 Mei 2022

Pemda Karimun Melaksanakan Pelatihan agar TK Berketerampilan

Pemda Karimun Melaksanakan Pelatihan agar TK Berketerampilan


Catatan M. Rasyid Nur

INI informasi menggembirakan bagi kita, khususnya bagi anak-anak muda, pencari kerja. Sebagai calon Tenaga Kerja (TK) di daerah ini anak-anak muda yang notabene baru saja menamatkan pendidikan (sekolahnya) tentu saja mereka sangat ingin segera mendapatkan pekerjaan. Kelanjutan hiudp dan eksistensi diri dalam hidup tentu akan ditentukan, salah satunya dari bekerja-tidaknya kita.

Sebuah berita berjudul Bupati Karimun Penuhi Janji Politiknya, Buka Pelatihan Rigger dan Scaffolding Bersertifikasi yang disiarkan laman website radioazam.id (Karimun) menjelaskan bahwa Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq melaksanakan pelatihan bagi pencari kerja yang ada di sini. Informasinya, bupati menepati janji politiknya yang salah satunya adalah menggelar pelatihan ketenagakerjaan berbasis sertifikasi. Kegiatannya sendiri dilaksanakan oleh dan melalui Dinas Tenagakerja dan Perindustrian Kabupaten Karimun, selama satu minggu. Kegiatan telah dibuka resmi oleh bupati pada Senin pagi (23/5/2022) yang lalu di Hotel Aston Karimun. Intinya, Pemda Kabupaten Karimun melaksanakan kegiatan pelatihan.

Pada kesempatan memberikan pengarahan saat pembukaan, itu bupati menjelaskan bahwa ada 17 (tujuh belas) jenis pelatihan yang akan dilakukan dalam satu  tahun ke depan. Sedangkan pelatihan kenetenagakerjaan yang dibuka kemarin, itu meliputi bidang rigger dan scaffolding, yang akan berakhir pada Jumat (27/5/2022) nanti. Pelaksana pelatihan menghadirkan PJK3 selaku perusahaan berwenang mengeluarkan sertifikat untuk kegiatan ini.

Untuk pelatihan kali ini diikuti oleh 73 peserta yang 37 orang diantaranya bidang rigger dan 36 peserta lainnya untuk bidang scaffolding. Kata Bupati, Aunur Rafiq dalam pengarahannya, itu bahwa kegiatan ini sudah dianggarkan unutk kegiatan pelatihan tahun 2022, melalui APBD Kabupaten Karimun dengan nilai Rp4 Miliar. Direncanakan akan melatih sebanyak 430 TK di daerah ini. Dari anggaran itu akan dibuat sebanyak 17 jenis pelatihan lengkap dengan sertifikat, khusus untuk pemuda-pemudi di daerah ini.

Dia berpesan kepada para peserta pelatihan, untuk mengikuti kegiatan pelatihan dengan sebaik baiknya serta serius, katanya. Dengan begitu kemampuan atau kualitas dan serfitfikat yang dimiliki, benar-benar dapat dipergunakan untuk mencari kerja. Lebih jauh dia mengucapkan terimakasih kepada para anggota DPRD Kabupaten Karimun, yang telah menyetujui kegiatan tersebut dalam penganggarannya. Ini sejalan dengan visi dan misi Bupati-Wakil Bupati, yakni berkeadilan dalam peningkatan kualitas SDM yang dalam misi tersebut ada program pelatihan 3000 tenaga kerja selama lima tahun. Wow.

Mengutip berita radioaza.id, bupati menjelaskan, “Di tahun pertama ini kita persiapkan sebanyak 430 peserta, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang kami bahas bersama-sama di DPRD. Apa yang kita lakukan hari ini merupakan komitmen bersama, karena saya didukung oleh koalisi partai, pada awal saya menawarkan diri untuk mendapatkan dukungan, ternyata ini sejalan dan akan dikawal besama.” Begitu bupati menjelaskan kaitan program ini dengan berbagai pihak sebagai salah satu visi-misinya.

Bagi kita masyarakat kabupaten ini tentu saja program dan kegiatan ini akan kita sambut dengan baik. Kita merasa tidak salah memilih pasangan ini ketika Pilkada tempo hari, karena ternyata pasangan Aunur Rafiq- Anwar Hasyim, ini membuktikan visi-misinya dalam bentuk program yang memang sangat diperlukan oleb TK daerah ini. Semoga saja kegiatan ini segera diikuti porgram lainnya sebagai usaha membantu pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan.***

Diposting juga di mrasyidnur.gurusiana.id

Masuk Sekolah di Hari Pertama atawa Permata Sama Pentingnya

Masuk Sekolah di Hari Pertama atawa Permata Sama Pentingnya


LIBUR lebaran sudah selesai, Jumat (06/05/2022) lalu itu. Sabtu dan Ahad, adalah libur resmi di akhir pekan. Bukan libur lebaran. Tapi lebaran bisa dilanjutkan pada libur akhir pekan. Dan setelah libur lebaran (Idul Fitri 1443) usai, maka hari Senin (09/05/2022) kantor dan atau sekolah sudah segera akan dibuka. Khusus sekolah, baik sekolah Pemerintah (Negeri) maupun sekolah swasta kembali masuk seerntak sesuai ketentuan dari Pemerintah (Dinas Pendidikan). 

Itu, setidak-tidaknya sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Karimun. Baik sekolah di bawah naungan Pemda Kabupaten (Dinas Pendidikan Kabupaten) seperti TK, SD, SLTP (SMP/ MTS) maupun sekolah-sekolah yang dikelola Pemerintah Provinsi seperti SLA (SMA/ SMK) atau SLB. Serentak masuk hari ini. Di daerah (kabupaten/ kota) lain mungkin ada yang belum masuk pada hari ini atau sudah duluan masuk sebelumnya. Sejak otonomi, kebijakan pendidikan memang tidak lagi terpusat di satu kendali kecuali untuk hal-hal tertentu.

Untuk di Kabupaten Berazam (Karimun), ini ada perubahan kebijakan dalam hal jumlah siswa yang diizinkan ke sekolah saat ini. Kalau sebelumnya (saat covid masih kuat menghimpit) itu, masih setengah (50 persen) dari kapasitas ruang belajar yang diizinkan hadir di ruang belajar. Sekarang diizinkan untuk seluruh siswa masuk kelas. Boleh full 100 persen. Hanya lama waktu di sekolahnya saja yang belum normal. Masih dibatasi sampai enam jam pelajaran. Tetap alhamdulillah. Orang tua siswa sudah lama berharap anaknya masuk secara keseluruhan. Begitu juga guru.

Urgensi dan atau persepsi masuk di hari pertama sekolah mungkin saja tidak sama oleh setiap sekolah atau oleh setiap orang. Boleh jadi ada persepsi yang berbeda-beda perihal penting-tidaknya masuk oleh setiap sekolah. Bahwa guru, seperti juga orang tua siswa sudah lama berharap izin masuk bagi seluruh siswa itu memang benar adanya. Orang tua siswa dan guru sama-sama ingin anak-anak dapat masuk semuanya ke sekolah sebagaimana sebelum covid ada. Kini harapan itu sudah tercapai. Dan pasca libur lumayan panjang, harapan masuk itu sudah tercapai. Tentulah ini sama harapannya. Tapi memandang samakah urgensinya? Ini perlu ditinjau ke lapangan.

Apakah kedua pihak --orang tua siswa dan guru-- mempunyai sebab yang sama atas harapan boleh masuknya seluruh siswa, tentu saja tidak. Orang tua ingin anak-anaknya segera masuk sekolah karena khawatir terlalu lama tidak masuk akan menyebabkan anak-anak menjadi liar atau bisa lupa pelajaran. Sementara para guru ingin anak-anak segera masuk sekolaha agar segera dapat belajar dengan normal. Materi pelajaran segera dapat disampaikan dengan baik. 

Catatan penting yang perlu pula menjadi pemikiran berkaitan masuk di hari pertama sekolah adalah bagaimana sekolah memperlakukan (mengelola) masuk di hari pertama itu sendiri. Hari pertama masuk sekolah pada hakikatnya sangatlah penting. Segala sesuatunya akan ditentukan oleh langkah di hari pertama itu. Kalau boleh disebut, hari pertama itu sesungguhnya ibarat hari permata bagi semuanya. Namanya permata, tentulah sangatlah berharga dan penting bagi semuanya. Tapi apakah semuanya memandangnya sama, itulah diskusinya.

Mengacu catatan-catatan lama, satu pandangan ada yang memandang bahwa hari pertama masuk sekolah tidaklah terlalu penting dalam perngertian tidak harus belajar atau melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana terjadwal. Dengan kegiatan silaturrahim, halal bilhalal atau gotong royong saja satu sekolah sudah menganggap itu cukup Intinya tidak perlu langsung belajar. Nah, kalau begini tentu dianggap tidak terlalu penting, kan?

Seharusnya, jika hari pertama itu sama dengan kita memandang permata yang begitu penting dan berharga bagi kita maka urgensi itu harus tergambar dari pengelolaan sekolah itu sendiri. Apakah sudah langsung dimanfaatkan untuk belajar? Jika iya, itulah pandangan yang menjadikan hari pertama sebagai hari permata. Sesungguhnya, kedua-duanya sama pentingnya.***

*Sudah pernah diposting sebelumnya.

24 Mei 2022

Merenungkan Kisah-kisah dalam Alquran

Merenungkan Kisah-kisah dalam Alquran


KANDUNGAN kitab suci (alquran) sangatlah luas. Tidak sekadar 'perintah' dan 'tegah' saja. Begitu selalu kita dengar ceramah para ustaz dan ulama. Juga yang kita baca di kitab-kitab atau media yang ada. Alquran adalah kitab terlengkap yang pernah ada. Sebagai firman Tuhan isi alquran tidak ada yang diragukan. Bahasa alqurannya, la raiba fiihi, tidak ada keraguan ke atasnya.

Salah satu kandaungan alquran adalah tentang kisah-kisah atau peristiwa. Setidak-tidaknya ada tiga macam kisah dalam Al-Qur’an . Ada kisah-kisah Nabi terdahulu yang mencakup tentang sepak terjang dakwah mereka kepada kaumnya. Atau tentang mukjizat yang Allah berikan kepada mereka dan para penentang dakwahnya serta perjalanan dan perkembangan dakwah mereka.

Lalu ada kisah-kisah yang menceritakan kejadian-kejadianmasa lalu serta orang-orang yang tidak termasuk nabi namun Allah sebut di dalam alquran. Kita mengenal nama wanita, Maryam yang melahirkan Nabi Isa As atau sosok yang bernama Lukman. Dan kisah lainnya adalah  kisah-kisah yang terkait peristiwa pada zaman Nabi Muhammad Saw. Seperti, perang Badar, perang Uhud dan beberapa peristiwa lainnya.

Tentu saja ada maksud dan tujuan mengapa Allah mengisahkan peristiwa-peristiwa itu. Seperti dijelaskan Syaikh Manna’ al-Qaththan, dalam buku berjudul Mabahits fi Ulum Al-Quran,  adanya kisah-kisah yang ada dalam Al-Qur’an itu mempunyai beberapa tujuan atau hikmah. Hikmah itu antara lain, Pertama, sebagai bukti kesamaan misi dakwah Al-Qur’an dengan Nabi terdahulu. Di dalam kitab-kitab Nabi terdahulu itu tertulis informasi tentang datangnya Nabi terakhir. Tetapi sangat disayangkan, fakta ini sengaja disembunyikan, bahkan hal ini dilakukan oleh para pemuka agamanya sendiri.

Penyampaian kisah-kisah dalam alquran itu adalah sebagai bentuk untuk memperlihatkan bahwa apa yang dibawa Nabi Saw dan nabi-nabi sebelumnya sama, menjelaskan tentang ketuhanan yang sama. Artinya sekaligus untuk mengajak umat manusia untuk menyembah Tuhan yang Esa. Jika kisah-kisah nabi sebelumnya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an, bagaimana bisa para pembaca mengetahui kesamaan misi dakwahnya.

Kedua, bahwa kisah dalam Al-Qur’an memantapkan hati Nabi Saw dan umatnya atas agama. Hal ini digambarkan dengan perjuangan Nabi dan umat Islam dalam berdakwah dan menyebarkan agama Allah ini dengan berbagai penolakan bahkan siksaan yang dialami mereka. Maka untuk menghadapi itu dibutuhkan keimanan yang kuat dan spirit (semangat) yang dapat menjadikan hati mereka untuk mengobarkan cahaya keimanan.

Beratnya medan juang juga dirasakan oleh para utusan terdahulu. Intimidasi terhadap umat yang beriman juga pernah dialami oleh umat terdahulu juga. Namun, hal itu hanya sebagai cobaan saja, karena kemenangan akan tercapai cepat atau lambat dan kebatilan akan segera sirna.

Ketiga, bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur’an membenarkan kenabian sekaligus mengenang jasa Nabi terdahulu. Ini dapat kita amati dari hadits yang menyebutkan bahwa kelak di hari kiamat Allah akan mengumpulkan hamba-hamba-Nya dan meminta pertanggungjawaban masing-masing mereka.

Di lain sisi, kisah Al-Qur’an juga membuktikan kebenaran dakwah Nabi Saw. Keberadaan kisah-kisah dapat menjadi bukti kebenaran Nabi karena melihat faktor bahwa Nabi tidak pernah belajar sejarah dari seorang pun. Namun demikian, kevalidan cerita-cerita yang disampaikannya dapat dibuktikan secara ilmiah di masa-masa modern walaupun orang-orang tidak percaya kepada beliau. Malah ada yang menganggap apa yang dibawa oleh nabi sebagai sesuatu yang mengada-ada, bahkan menuduh Nabi sebagai orang yang gila.

Keempat, kisah-kisah dalam Al-Qur’an juga dapat menjadi bantahan bagi ahli kitab yang menghilangkan fakta-fakta kebenaran. Hal ini berangkat dari klaim-klaim ahli kitab yang kebanyakan mengada-ada, ataupun merekayasa suatu hal. Seperti, halnya mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah, ataupun sebaliknya.

Tidak hanya itu, kisah Al-Qur’an juga dapat berfungsi sebagai sarana pembelajaran yang efektif. Seperti diungkap sebelumnya, bahwa sebuah kisah itu merupakan salah satu bentuk kesusastraan yang dapat memancing perhatian pendengar dan lebih efektif menanamkan sebuah ajaran ke dalam hati. Berkisah ini telah menjadi salah satu sarana dan metode dalam pendidikan yang efektif dalam pembelajaran.***

23 Mei 2022

Pencanangan BIAN Dipusatkan di SDIT 017 Darul Mukmin

Pencanangan BIAN Dipusatkan di SDIT 017 Darul Mukmin



BULAN Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Kabupaten Karimun tahun 2022 telah dicanangkan. Bertempat di halaman SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Swasta 017 Karimun pencanangan BIAN langsung oleh Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi dalam satu acara yang dihelat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun. Hadir pada acara pencanangan itu Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi, perwakilan Forkopimda, Ketua TP PKK, Ibu Hj. Raja Asmah Aunur Rafiq, Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD, Kepala Puskesmas, Direktur Rumah Sakit, Camat, Pimpinan Organisasi, Kader Posyandu dan Kepala Sekolah serta undangan lainnya.

Tepat pukul 07.50 prosesi acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Lalu ada tari persembahan yang dibawakan oleh Sanggar Pelangi. Berturut-turut setelah itu adalah doa, laporan oleh panitia dan pengarahan oleh bupati. Pencanangan sendiri dibuka oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq ditandai dengan pelepasan balon ke udara dan penyuntikan imunisasi perdana kepada sejumlah anak.

Dalam sambutan Pak Bupati, dia mengatakan bahwa BIAN merupakan program nasional yang harus disukseskan bersama. Kepada seluruh masyarakat dan aparat, Camat, Lurah, Kades, TP PKK, Kader Posyandu, Pimpinan Puskesmas serta Kepala Sekolah mestilah mendukung dan menyukseskan program ini. Kata bupati, ini dalam rangka melindungi anak-anak dari penyakit. Ada banyak pesan-pesan bupati pada kesempatan yang sesungguhnya sangat terbatas. Menurut bupati, sebentar lagi dia akan mengikuti acara pelepasan perdana pasca covid kapal keluar negeri bersama gubernur. Jadi, waktunya di acara ini sangatlah singkat. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Drs. Rachmadi dalam laporannya sebelum pidato pengarahan bupati menjelaskan, ada sebanyak 66.254 bayi, balita dan anak di daerah ini akan menjadi sasaran imunisasi program BIAN, khusus untuk tahun 2022. Katanya, semua petugas hendaklah bekerja keras untuk mengjar target ini. Lebih lanjut dia menjelaskan, pelaksanaan imunisasi akan dilaksanakan selama satu bulan dengan sasaran bayi 9 bulan sampai anak umur kurang 15 tahun.

Adapun rincian imunisasi yang akan diberikan adalah imunisasi tambahan (campak-rubela) berupa pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela tanpa memandang status imunisasi sebelumnya (9 bulan – kurang 15 tahun), imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib) berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi dasar (9 bulan – kurang 5 tahun). Begitu dia menjelaskan.

Pak Kadiskes juga menjelaskan bahwa program BIAN tahun ini dilaksanakan di 650 pos atau tempat imunisasi, terdiri dari PAUD 83, TK 70, SD/MI 152 SMP/MTS 60, Posyandu 229, pos lainnya 50 (Puskesmas, Pustu, Polindes, RS, Poskesdes, KKP). Informasinya, setelah imunisasi program BIAN, selanjutnya akan dilakukan sweeping dan mencari sasaran yang belum sempat datang ke pos imunisasi, sehingga diharapkan semua sasaran akan terimunisasi. Pentingnya imunisasi ini adalah dalam rangka melindungi masyarakat dari penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasasi, seperti polio, difteri, tetanus, pertusis, campak dan rubella. Begitu dia menerangkan.

Satu hal penting yang disampaikan Pak Rahmadi bahwa tujuan kampanye BIAN adalah untuk menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat (indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023, dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO. Diharapkan, dengan ini dapat mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026.

Terlepas dari pro kontra di kalangan segelintir masyarakat yang masih meragukan tujuan imunisasi, secara umum kita tahu bahwa pelaksanaan imunisasi bagi anak-anak memang perlu. Ini adalah bagian dari ikhtiar manusia untuk menghindari dari penyakit. Akhirnya, segalanya akan diserahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.***