29 Jun 2022

Wabah PMK Bagaikan Covid Kembali Ada

Wabah PMK Bagaikan Covid Kembali Ada


Catatan M. Rasyid Nur

RAPAT Koordinasi (Rakor)  Gugus Tugas PPP PMK (Penanganan dan Pencegahan Penyebaran  Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan Kabupaten Karimun dilaksanakan Senin (27/06/2022) kemarin. Rapat yang dipimpin oleh Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas, Sukri dihadiri juga oleh Ketua Umum, Sekda Karimun, Dr. Muhammad Firmansyah selaku Ketua Umum Gugus Tugas.  Selain itu juga hadir para pimpinan Forkopimda, Kepala OPD terkait dan beberapa pimpinan organisasi yang terkait dengan masalah ini. 

Rapat yang membahas wabah penyakit mulut dan kuku yang saat ini tengah menimpa Indonesia, dilaksanakan di Ruang Rapat Cempaka Putih, Kantor Bupati Karimun, Poros. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Sukri selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas PMK menjelaskan permasalahan PMK yang saat ini tengah melanda hewan-hewan ternak di Negara Indonesia. Pada saat hewan-hewan itu diperlukan saat ini karena berbarengan akan datangnya Idul Adha (Hari Raya Kurban) penyakit ini pun mewabah, tentu akan membuat masyarakat resah tidak akan mendapat hewan kurban untuk dikurbankan nanti. Begitu sebagian pembuka rapat yang disampaikannya.

"Meskipun Kabupaten Karimun dan Kepri pada umumnya belum termasuk daerah terdampak wabah PMK, namun kita harus segera mengantisipasi agar wabah itu dapat dicegah masuk ke sini," katanya saat membuka rapat. Kabarnya, di seluruh Indonesia sudah 17 provinsi yang terdampak PMK dengan ratusan kabupaten di seluruh Tanah Air yang terkena hewannya. Untuk itu saat ini diatur oleh Pemerintah Pusat dan Daerah masing-masing bagaimana penanggulangan dan pencegahan PMK ini bisa efektif. Sudah daitur boleh-tidaknya lalu-lintas hewan antar daerah di Indonesia.

Menyimak penjelasan dari Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas dan penjelasan dari beberapa peserta yang memiliki otoritas menangani hewan seperti dokter hewan, karantina hewan dll yang diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan, saya merasa bahwa wabah ini membuat perasaan kita kembali ke masa wabah covid-19 merebak di negeri kita. Semua orang, baik pribadi maupun kelompok dan kelembagaan merasa ini adalah hal penting dan genting untuk diantisiapsi. Akan membuat kesibukan tersendiri sebagaimana kita begitu sibuknya oleh pandemi covid kemarin itu.

Misalnya penjelasan Pak Sauki, dokter hewan yang jabatannya memang berhubungan langsung dengan hewan dan ternak yang ada di kabupaten ini mengatakan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan seperti lembu atau sapi, ini berasal dari virus. Virus ini katanya sangat cepat menular dan berkembang diantara hewan yang jika salah satunya sudah terjangkiti. Dalam waktu yag singkat dia sudah menular kepada hewan lainnya. Hanya melalui udara. Bukankah itu membuat kita risau?

Bagi umat Islam, merebaknya wabah ini pada saat akan datangnya hari raya Idul Adha 1443/ 2022 juga menjadi satu hal yang membuat masygul. Kita tahu, menjelang dan saat Idul Adha masyarakat yang berkemampuan akan memotong hewan kurban --kambing atau lembu/ sapi-- untuk dibagikan kepada yang berhak menerima. Biasanya uang pembeli hewan kurban, itu sudah dicicil sejak jauh hari. Dan ketika uangnya sudah terkumpul pada panitia kurban, ternyata hewan kurbannya tidak ada, itulah masalah yang tidak akan mudah masyarakat memahaminya.

Wabah PMK ini sepertinya akan membuat kita juga sibuk dan waspada sebagaimana kita kemarin menghadapi covid-19 secara bersama juga. Kalau dikatakan wabah PMK akan membuat kita merasakan sama dengan wabah pandemi, boleh jadi.***

28 Jun 2022

Mengenal Siti Nurbaya AZ, Penulis Buku 'Menjadi Guru Bukan (Tak) Mudah'

Mengenal Siti Nurbaya AZ, Penulis Buku 'Menjadi Guru Bukan (Tak) Mudah'




Oleh M. Rasyid Nur
DIPANGGIL Nyak Baye. Nama lengkapnya Siti Nurbaya AZ. Terkadang disapa juga dengan Ibu Nur atau Ibu Siti. Begitulah sapaan oleh murid-murdinya atau oleh teman-temannya sesama guru. Nama lengkap Guru Ekonomi ini adalah Hj. Siti Nurbaya AZ, SE. Seorang (PNS) guru SMA di Kabupaten Karimun. Persisnya di SMA Negeri 2 Karimun. Bertitel Sarjana Ekonomi (SE) tapi berkarier sebagai guru atau pendidik yang lazimnya dari keguruan atau sarjana pendidikan. Sarjana Ekonomi jebolan STIE Kerjasama, Jogyakarta (1997), ini ternyata lebih menyukai guru dari pada pekerjaan lainnya yang berkait langsung dengan kesarjanaannya.  

Sejak menjadi tenaga honorer (1998) hingga menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) dia berada dan mengabdi di SMA Negeri 2 Karimun yang beralamat di Jalan Raja Usman, Tanjungbalai Karimun. "Sudah banyak Kepala Sekolah yang saya alami selama di sini," katanya suatu hari mengingat awal-awal menjadi guru, 24 tahun yang lalu. Katanya, dia juga menghonor sebagai tenaga guru pembimbing di Bimbel (Bimbingan Belajar) Primagama, waktu itu. Untuk resmi menjadi guru dia juga menyempatkan belajar tambahan untuk mendapatkan akta karena akta mengajar adalah syarat untuk mendapatkan predikat guru resmi dari Pemerintah. Berbekal sertifikat itulah dia diangkat menjadi PNS sebagai tenaga guru (pendidik).

Belakangan, setelah cukup lama menjadi guru dan menikah (2011) dengan seorang guru yang suka menulis, Nyak Baye pun terbawa suka menulis. Salah satu tulisannya yang dibukukannya ternyata berawal dari hobinya mengintip suaminya menulis. Buku yang dia beri judul Menanam di Blog Menuai di Buku yang diterbitkan Media Guru (2019), itu adalah bukti dia suka menulis dan itu berawal dari kesukaannya melihat suaminya menulis. Begitu pengakuannya kepada teman-temannya yang bertanya perihal hobi menulisnya saat ini.

Kurang lebih empat-lima tahun menyukai dan menggeluti literasi Nyak Baye pun sudah menghasilkan beberapa buku ber-ISBN. Ada empat judul buku solo, yaitu,
1. Menjadi Guru Bukan (Tak) Mudah, Memori dalam Cita-cita; Penerbit Cipta Media Guru (2018);
2. Menanam di Blog, Memetik di Buku, Dari Kegiatan Hobi Mengintip; Penerbit Pustaka Media Guru (2019);
3. Aku adalah Pohon, Mengenang Hari Guru; Penerbit Pustaka Media Guru (2020);
4. Mengenal Bank Indonesia dan Belajar Akuntansi dengan Pantun; Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (2021).
 
Keempat judul buku itu adalah buku solo atau buku yang ditulis sendiri. Sementara ada juga ternyata dia menulis dan menerbitkan buku dalam bentuk antologi (buku bersama). Sampai hari ini sudah ada lima judul buku yang dihasilkannya bersama para penulis lainnya. Buku-buku itu adalah,
1. Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng (42 penulis); Penerbit Oase Pustaka (2020);
2. Bom Corona (44 penulis); Penerbit Milas Grafika (2021;
3. Guru Indonesia Merdeka Berkarya (150 penulis); Penerbit Pustaka Media Guru (2021);
4. Suara-suara Kami, Antologi Pentigraf (210 penulis); Penerbit Cipta Media Edukasi (2021).
5. Doa untuk Bangsa, Antologi Puisi Asean (564 penulis); Penerbit Perkumpulan Rumah Seni Asnur (2021).

Buku MENJADI GURU BUKAN (TAK) MUDAH buku pembuka jalan literasi Nyak Baye



Buku berjudul Menjadi Guru Bukan (Tak) Mudah, Memori dalam Cita-cita, ini adalah buku pertamanya setelah mengikuti pelatihan menulis buku bersama Media Guru pada tahun 2018. Itu pengakuan Nyak Baye. Konon, dia tidak menyangka akan bisa membuat buku ber-ISBN seperti itu jika mengingat pengalaman kepenulisannya di masa-masa sebelum buku itu. Tidak terbayangkan sebelum-sebelumnya, ternyata akhirnya bisa juga membuat buku. Pelatihan menulis buku, Sagu Sabu (Satu Guru Satu Buku) yang ditaja oleh Media Guru, itu telah membuka langkahnya untuk memiliki buku pribadi. Dan langkah itu pun ia teruskan hingga kini. 

Sebenarnya Nyak Baye tidak yakin akan bisa membuat buku sendiri. Jika memikirkan menulis dan menerbitkan buku, yang terbayang adalah kesulitan. Katanya, "Yang saya tahu membuat buku yang diterbitkan resmi itu hanya bisa dilakukan oleh penulis. Saya bukanlah penulis," katanya saat itu. Tapi kini, secara tidak langsung dia sebenanrnya sudah menjadi penulis. Ada namanya di judul buku yang dia tulis. Dia sudah punya mahkota penulis, yaitu buku yang diterbitkan oleh sebuah penerbit resmi.

Buku berwarna hijau kebiruan dengan ilustrasi gambar Nyak Baye bersama siswa-siswinya, itu berisi pengalaman hidupnya, khususnya bagaimana akhirnya dia menjadi guru. Dengan ijazah S1 konsentrasi di bidang ekonomi (dasar) tentu saja tidak mungkin menjadi guru. Itu pandangan umum waktu itu. Namun inilah keistimewaan jalan hidupnya. Dari seorang sarjana ekonomi yang pada awalnya juga bekerja di luar guru, kini dia mantap menjadi guru. Dia menikmati profesi sebagai pendidik itu. Karena itu pula dia menulis memori yang bertema suka-duka sebagai guru.

Buku setebal 94+ vi halaman, itu terdiri dari 5 (lima) bagian. Bagian I dengan judul 'Bercita-citalah Kita akan Berusaha' berisi kisah penulisnya saat awal memiliki cita-cita. Dengan tiga sub judul di bagian ini dia menjelaskan detail awal dia sekolah dan memiliki harapan-harapan. Bagian II dengan judul 'Suka Duka Bersama Jogya' penulisnya mengisahkan masa-masa dia berada di perantauan untuk menimba ilmu pengetahuan. Dengan tiga sub judul juga di bagian ini pembaca dapat memahami bagaimana dia di Kota Pelajar itu. Tidak lupa penulisnya mengisahkan memori cintanya. Hingga bagian kelima, semuanya memiliki masing-masing tiga sub judul. 

Sebagai sebuah kisah hidup (memori) buku ini menggambarkan kehidupan pribadi penulisnya sejak awal. Tentu saja lebih banyak berkaitan dengan statusnya sebagai seorang guru dengan latar belakang pendidikan yang bukan guru. Di satu sisi mungkin dikatakan menjadi guru itu sulit, namun di sisi lain harapan dan keadaan ternyata bisa mengantarkan seseorang menjadi guru. Tidak mustahil pula perasaan sulit menjelma menjadi mudah atau paling tidak menyenangkan. Itulah inti kisah memori seorang guru yang terekam dalam buku ini.

Jika pembaca catatan ini berminat dan ingin memiliki buku karya Nyak Baye ini, katanya bisa langsung menghubungi penulisnya di nomor HP/ WA 081364749085. Katanya, untuk saling berbagi pengalaman, dia menjual bukunya ini untuk sekadar biaya cetak dan ongkos kirim. Saat --catatan ini ditulis, Juni 2022-- harga buku Menjadi Guru Bukan (Tak) Mudah, itu hanya Rp 65.000 (enam puluh lima ribu rupiah) belum termasuk ongkos kirim (ongkirnya). Silakan kontak dan hubungi sekarang. Katanya, di tahap awal tidak dicetak dalam jumlah yang banyak***
* M. Rasyid Nur, Pendidik dan Penyuka Literasi

27 Jun 2022

Musran Kwarran Karimun Berjalan Aman

Musran Kwarran Karimun Berjalan Aman


SETELAH tertunda beberapa bulan dari berakhirnya masa bakti kepengurusan akhirnya Musyawarah Ranting (Musran) Kwartir Ranting (Kwarran) Pramuka Kecamatan Karimun diselenggarakan hari Sabtu (25/06/2022) kemarin. Bertempat di aula SD Negeri 001 Tanjungbalai Karimun Musran yang salah satu agendanya memilih kepengurusan baru berjalan dengan lancar dan aman.

Musran dibuka secara resmi oleh salah seorang Wakil Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Karimun karena Ketua Umum (Kak Anwar Hasyim) dan Ketua Harian (Kak Firmansyah) kebetulan beralangan hadir. "Ada tugas lain di tempat lain pada waktu yang bersamaan," kata Kak Guru, andalan Wakil Sekretaris menjelaskan. Hadir dua orang pengurus Kwarcab yang bertugas untuk memantau jalannya Musran.

Setelah pembukaan secara resmi dilanjutkan Sidang Pleno I yang dipimpin oleh Pimpinan Sementara, dari unsur Panitia. Dan setelah terpilih presidium sebagai Pimpinan Tetap sidang-sidang selanjutnya dilanjutkan. Ada laporan pertanggungjawaban Ketua Kwarran periode sebelumnya dan tanggapan umumnya. Pada umumnya semua sidang berjalan dengan baik, lancar dan aman.


Pada sesi sidang pemilihan pengurus terjadi suasana yang sedikit tegang. Dua kandidat yang akan maju sebagai calon ketua mendapatkan dukungan yang kurang-lebih sama banyaknya. Pengurus Kwarcab mengingatkan, sebisanya dalam pemilihan ini dilakukan musyawarah mufakat. "Dalam menentukan pengurus, selama ini kita selalu menggunakan pendekatan musyawarah-mufakat, walaupun voting dibolehkan," kata Kak Dul, andalan Seketaris yang hadir sebagai pemanatau.

Karena tidak terdapat kesepakatan untuk melakukan musyawarah-mufakat dalam menentukan Ketua Kwarran yang sekaligus akan menjadi Ketua Tim Formatur dalam menentukan kepengurusan, maka akhirnya dilakukan voting. Semua peserta Musran sepakat bulat untuk melakukan voting saja dengan catatan siapapun yang terpilih, semuanya harus saling mendukung.

Sebelum voting tertutup dilakukan, kedua kandidat --Kak Ina dan Kak Ricky-- diberi kesempatan untuk sedikit menyampaikan harapan dan keinginannya jika terpilih sebagai ketua. Semacam penyampaian vis-misi tapi dalam waktu yang sangat singkat. Pimpinan sidang hanya memberi waktu 3 menit saja untuk menyampaikannya. 

Selanjutnya 19 orang utusan Gugus Depan (sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Karimun) ditambah perwakilan Pengurus Kwarran dilakukanlah voting tertutup. Setiap orang menulis nomor urut kandidat yang akan dipilihnya. Setelah suara yang masuk dihitung, diperoleh angka 10 untuk Kak Ricky dan 9 suara untuk Kak Ina. Dan Kak Ricky ditetapkan oleh pimpinan sidang sebagai Ketua Kwarran yang baru sekaligus menjadi Ketua Tim Formatur. Salah satu keputusannya, dalam satu pekan ke depan ketua sudah harus menyiapkan penyusunan kepengurusan. Musran aman, ketua ditetapkan. Semoga pramuka tetap jaya, khususnya di Kwarran Karimun.***

25 Jun 2022

Rapat Singkat Berkeputusan Berat

Rapat Singkat Berkeputusan Berat


JUMAT (24/06/2022) malam, bakda isya pengurus Masjid Al-Ubudiyah, Wonosari, Meral menghelat rapat. Rapat singkat tapi keputusannya cukup padat dan kuat. Meski terasa berat, peserta rapat sepakat keputusan itu mesti dibuat. Tujuannya agar segera terasa manfaat.

Rapat dibuka oleh Sekretaris Pengurus Masjid Al-Ubudiyah, Pak Abdullah dengan menyebutkan agenda rapat. Lalu dilanjutkan oleh Pak Supardi, Ketua Pengurus Masjid untuk memimpin rapat selanjutnya. Ada dua agenda yang disampaikan, evaluasi pembangunan masjid dan persiapan Idul Adha 1443. "Seperti sudah disampaikan Sekretaris tadi, ada dua agenda kita malam ini. Semoga kita bisa menyepakati," kata Pak Pardi memulai rapat.

Sebelum pembahasan persiapan Idul Adha yang waktunya kurang-lebih dua pekan saja lagi rapat terlebih dahulu membahas pembangunan masjid baru di tapak lama yang saat ini masih terkendala pada kubah. Sebelum kubah terpasang, atau atap sementara maka masjid belum bisa difungsikan meskipun sifatnya sementara. Sejatinya masjid sudah bisa dipakai meskipun belum sempurna selesai. Setelah empat tahun, kini masjid baru itu sudah kelihatan wujudnya. Dinding sekeliling sudah selesai kecuali dicat saja lagi. Lantai sudah disemen meskipun belum bertekel. Harusnya dapat difungsikan kalau saja atapnya selesai.

"Kita sebenarnya sudah bisa menggunakan masjid kita untuk sementara. Tapi atapnya masih bolong di tengah-rengahnya." Begitu kata salah seorang peserta rapat. Peserta rapat setuju kalau pembangunan kubah itu menjadi prioritas ke depan ini. Meskipun biaya kubah diperkirakan cukup besar dengan akan menelan biaya kurang-lebih 300-an juta, namun semua peserta sepakat ini harus dikejarkan. Bagaimanapun caranya. Ketua pengurus juga sangat ingin begitu karena kepengurusannya juga segera akan berakhir.

Ruang kubah itu persis di tengah-tengah masjid dan tentu saja akan kehujanan jamaah jika dipaksakan dipakai dan tepat datangnya hujan. Kubahnya sendiri berukuran lumayan besar. Hampir tiga per empat dari ukuran msjid bagian tengah adalah kubahnya. Tahun lalu, ketika solat Idul Adha dipersiapkan di ruang masjid baru, nyatanya pagi itu turun hujan. Dan sajadah serta tikar yang sudah dibentangkan, harus digulung lagi.

Keputusan berat yang akhirnya diambil oleh rapat malam itu adalah, pengurus akan membuat kupon pembangunan kubah dengan harga per lembar kuponnya senilai Rp 1.000.000 (satu juta rupiah). Kupon ini nanti akan disosialisasikan ke masyarakat Wonosari (RW 07, RT 1,2 dan 3 Kelurahan Baran Barat ) Kecamatan Meral. Diharapkan setiap rumah tangga mengambil minimal satu lembar kupon dan dapat diangsur membayarnya selama empat bulan. Artinya setiap bulan bisa dicicil senilai Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Dengan jumlah KK di Wonosari sebanyak 600-an, jika 80 persen menyanggupi maka kubah itu dapat segera diwujudkan dalam empat bulan ke depan sejak kesepatakan itu dibuat.

Inilah kesepakatan yang sangat berat. Peserta rapatnya tidak semua penduduk Wonosari. Hanya beberapa orang pengurus dan jamaah plus Ketua RT. Apakah kesepakatan ini akan dapat diterima oleh seluruh warga se-RW 07 Wonosari? Inilah beratnya. Target kupon adalah seluruh warga sementara keputusannya belum dihadiri oleh seluruh warga. Untuk itu akan ada rapat lagi setelah ini. Intinya, pengurus dan peserta rapat malam inis udah sepakat.***


24 Jun 2022

Pengurus Baru dengan Semangat Baru

Pengurus Baru dengan Semangat Baru


KWARTIR Ranting (Kwarran) Pramuka Kecamatan Meral Kabupaten Karimun terhitung hari ini, Jumat (24/06/2022) memiliki pengurus baru. Dengan dilantiknya kepengurusan Kwarran Meral masa bakti 2022-2025 berarti kepengurusan sebelumnya sudah diganti oleh kepengurusan baru ini. Ketua Kwarcab (Kwartir Cabang) Pramuka Kabupaten Karimun, H. Anwar Hasyim menjadi pembina pada apel pelantikan pengurus baru Kwaarran Meral bertempat di aula SMP Swasta Cahaya, Meral.

Dalam pidato pengarahannya saat pelantikan Kak Anwar Hasyim yang juga adalah Wakil Bupati Karimun mengatakan bahwa di dalam kepengurusan baru ini banyak sekali andalan pramuka yang senior. Kenyataan ini tentu saja bernilai tambah bagi organisasi. "Ini penting dan menguntungkan Kwarran Meral masa bakti ini," katanya. Artinya, meskipun ini kepengurusan baru tapi personelnya adalah orang-orang lama yang sudah senior dan sudah sangat lama berkecimpung di gerakan kepramukaan. Begitu dia mengatakan untuk memberi motivasi kepada pengurus baru agar menjadikan pramuka Meral ini terus lebih giat.

Pada kesempatan itu Kak Anwar juga menjelaskan bahwa gerakan kepramukaan ini juga penting karena dapat menangkal pengaruh buruk yang saat ini menyerang generasi muda. Gerakan pramuka akan membentuk karakter yang bagus bagi anak-anak muda kita. Di pramuka diajarkan bagaimana harus tegas, bertanggung jawab, bekerja sama dan lain-lain sebagainya. Karakter itu diperlukan oleh anak-anak muda kita. Dengan aktif di pramuka, mereka akan terbina untuk memiliki karakter itu.

Lebih dari itu semua, seungguhnya dengan kepengurusan baru semoga akan lahir juga semangat baru. "Kakak-kakak pengurus yang sudah dilantik karena mendapat amanah untuk mengurus gerakan pramuka di Kwarran Meral, hendaklah dengan membawa semangat baru." Itu permintaan Kakwarcab gerakan pramuka Kabupaten Karimun, kak Anwar Hasyim. Semoga saja.***