29 Agu 2022

Apel HUT Pramuka ke-61 Kwarcab Karimun

Apel HUT Pramuka ke-61 Kwarcab Karimun


APEL memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke-61 Tahun 2022 Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Karimun Provinsi Kepri dilaksanakan di Bumi Perkemehan (Buper) Stadion Mini, Tanjungbatu, Kundur. Apel HUT Pramuka tahun ini dilaksanakan di Kecamatan Kundur dengan Kwarran (Kwartir Ranting) Kundur bertindak sebagai tuan rumah sekaligus sebagai panitia pelaksana. Panitia pelaksana ditetapkan oleh Kakwarcab selaku penanggung jawab dalam satu keputusan tentang Panitia Pelaksana dan menunjuk beberpa orang dari Kwarcab untuk menjadi panitia pengarah.

Peringatan HUT Pramuka Kabupaten Karimun diawali dengan Perkemahan Jumat-Sabtu-Minggu (Perjusami) oleh anggota pramuka Kwarran se-Kwarcab Karimun. Tidak semua Kwarran mengirimkan anggota pramuka untuk ikut berkemah. Menurut Kakwarran Kundur, Rahayu Kusrianti, MPd peserta perkemahan hanya berasal dari 6 Kwaran, masing-masing dari Kwarran Kundur, Kundur Barat, Kundur Utara, Belat , Ungar, dan Durai. "Terdiri dari 6 kwarran dengan jumlah peserta sebanyak 617 orang anggota pramuka," jelas Bu Yanti mantan Camat Ungar itu. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa nama kegiatan perkemahan ini adalah Perkemahan Besar dan Peringatan Hari Pramuka ke-61 Tahun 2022 Kwarcab Karimun yang dibuka secara resmi oleh Ketua Harian Kwarcab karimun, Dr. Moh. Firmansyah, MSi.

Kegiatan perjusami yang dimulai pada hari Jumat (26/08/2022) berlangsung selama tiga hari sampai malam Ahad (28/08/2022) dengan upacara api unggun yang dipimpin oleh Kakwarran Kundur, Kak Rahayu Kusrianti. Apel Memperingati HUT ke-61 Pramuka Kwarcab Karimun dengan Pembina Upacara, Wakil Bupati Karimun yang juga selaku Ketua Umum Kwarcab pramuka Kabupaten Karimun, H. Anwar Hasyim dilaksanakan Ahad pagi. Peserta upacara terdiri dari peserta perjusami ditambah undangan lainnya seperti perwakilan dari Kwarcab dan pewakilan dari beberapa pembina yang ada se-Kabupaten Karimun.

Apel peringatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan laporan pemberian piagam penghargaan kepada beberapa orang pembina dan andalan cabang dan ranting yang diberikan oleh Kakwarda (Ketua Kwartir Daerah) Provinsi Kepri. Pembina Upacara juga memberikan amanat dengan membacakan amanat Kakwarnas, Budi Waseso.

Dalam pengarahannya Wakil Bupati mengajak semua anggota pramuka untuk terus mengabdi sesuai kemampuan dan kesempatan kita. Setiap kita tentu ada waktu untuk berbuat kebaikan. Mengabdi tiada henti adalah sikap anggota pramuka yang harus terus dijalankan. Anggota pramuka itu tidak pernah mengeluh dalam mengatasi persoalan. Anggota selalu siap sedia kapan dan dimana saja. Mari kita aktif dan melakukan kebajikan untuk kepentingan bersama. Begitu pesan-pesan Pembina Upacara pada apel HUT Pramuka ke-61 di Buper Stadion Mini, Tanjungbatu.

Acara ditutup dengan penampilan berbagai atraksi oleh para anggota pramuka di beberapa pangkalan se-Kwarran Kundur. Mereka menampilkan berbagai atraksi seperti tari, silat dan beberapa penampilan seni lainnya. Para undangan tampak antusias menyaksikan berbagai atraksi yang dipersembahkan oleh anggota pramuka.***

28 Agu 2022

Sahabat Kita itu Telah Pergi

Sahabat Kita itu Telah Pergi

SEPEKAN menjelang Ahad (28/08/2022) ini teman-teman sempat membezuknya. Ke rumah kediamannya, Gg. Awang Noor, Baran Barat, Kecamatan Meral atau ke RSUD Muhammad Sani tempat dia dirawat. Kata teman-teman yang berkunjung ke sana, Pak Hur memang sudah sangat sepuh kelihatannya. Badannya tampak kurus sekali. Pak Hurnaini adalah teman kami saat dulu pernah di SMA Negeri 2 Karimun. 

25 Agu 2022

Dialog Agama untuk Perkuat Agama

Dialog Agama untuk Perkuat Agama


BERTEMPAT di Hotel Aston, Tanjungbalai Karimun, Jumat (12/08/2022) pagi itu dilaksanakan satu acara penting, disebut Dialog Agama. Dihadiri oleh para pimpinan Ormas (Organisasi Masyarakat) dan Organisasi Keagamaan serta para tokoh agama menjadi narasumber pada acara itu Bupati Karimun, Kapolres, Kakanwil Kemenag Kepri, Kepala Imigrasi, Ketua MUI Provinsi Kepri dengan moderatornya Ketua MUI Kabupaten Karimun. Dua dari lima nama narasumber itu hanya diwakili karena Kepala atau pimpinan tertingginya tidak bisa hadir, Kanwil Kemenag dan Imigrasi Kabupaten Karimun.

Judul acara yang tertera di spanduk besar yang terpampang di depan Meeting Room Aston Hotel tempat berlangsungnya acara, itu berbunyi, "Dialog dan Silaturahmi Ormas/ Organisasi Keagamaan Beserta Elemen Masyarakat."  Para peserta dialog duduk berkelompok pada kursi-kursi yang melingkari meja bundar di ruang yang sangat luas itu. Sementara para narasumber duduk di atas panggung di depan peserta. Bentuk dialognya diawali dengan pemaparan materi oleh semua narasumber.

Setelah dibuka oleh moderator, tampil pertama menyampaikan materi adalah Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si. Dalam pemaparannya kurang lebih tujuh menit (sesuai ketentuan dari moderator) bupati menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah sudah menyampaikan himbauan kepada salah satu aliran yang selalu menjadi sebab resahnya masyarakat. Dia meminta agar masyarakat saling bantu mengatasi masalah aliran Syiah dan aliran lainnya yang dapat menimbulkan perpecahan diantara masyarakat. Pemerintah ingin daerah kita dan masyarakatnya aman dan tentram sehingga mudah untuk melanjutkan pembangunan.

Giliran kedua tampil Kapolres Karimun, AKBP Toni Pantano yang dalam paparannya kembali menegaskan pentingnya kondusifitas daerah. Maka perlu semua kita menjaga ini. Jangan ada yang membuat resah. Begitu dia menghimbau. Terkait dengan Yayasan Nainawa sebagai markas Syiah untuk melaksanakan kegiatan ritualmya, silakan dilaksanakan secara intern saja. Tidak mendatangkan orang luar, tidak menggunakan pengeras suara yang dapat memancing salah pengertian. Kepada masyarakat Kapolres meminta untuk membantu usaha pemerintah dalam menjaga keamanan. Kata Kapolres, "Kalau kamtib tak kondusif, keluarga kita juga tak aman berkegiatan," ingatnya. 

Pemateri berikutnya adalah Kakanwil Kemenag Kepri yang diwakili oleh salah seorang pejabatnya, Titik Hindun. Bu Titik setelah menyampaikan salam Kakanwil, Kabg TU, Kabid Bimas Islam, dia menyatakan bahwa kegiatan ini adalah usaha menjaga komitmen kondusifitas masyarakat. Selain aliran Syiah juga ada info kalau di Karimun ini juga ada aliran Salafi. Konon aliran sudah mulai meresahkan masyarakat. Perlu dialog ini agar semua pihak dapat berkontribusi menjaga ketenangan bersama. Bu Titik juga menjelaskan bahwa aliran sesat adalah jika faham itu bertentangan dengan syariah serta sudah difatwakan sesat. Untuk hal itu saat ini Kanwil Kemenag juga berkoordinasi dengan Pusat agar mekanisme penyelesaiannya tidak menimbulkan masalah. 

Pemateri berikut adalah Kepala Imigrasi Karimun yang diwakili oleh Sofian Kasim Sani. Dia menjelaskan salah satu fungsi imigrasi adalah pelayanan masyarakat bepergian/ datang dari dan ke luar negeri dalam rangka menjaga kedaulatan negara. Imigrasi bisa menolak seseorang untuk masuk atau keluar dari Negara sesuai ketentuan. Berkaitan dengan informasi akan datangnya orang-orang dari luar negeri ke sini berkaitan perayaan Asyura oleh Syiah pihak imigrasi akan memastikan itu tidak akan diizinkan jika akan menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat. Lalu bagian terakhir memberikan materi adalah Ketua MUI Provnsi Kepri, KH. Bambang Maryono. Kata Kiyai Bambang, bicara masalah agama juga terkait masalah kebangsaan. Insan (manusia) makna hakikatnya adalah aman, damai dan menenangkan. Lebih jauh kiayi menyatakan bahwa agama itu pada intinya adalah untuk menuju keamanan. "Agama dan negara tidak boleh bertolak belakang," pesan Kiyai Bambang.

Setelah semua narasumber menyampaikan materi masing-masing dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Ada beberapa orang yang mengajukan pertanyaan terkait pentingnya dialog agama ini agar kekuatan agama itu menjadikan umat juga semakin kuat. Kuat dalam memeliharan dan menjalankan agama, juga kuat untuk memelihara dan menjaga bangsa dan Negara.***

24 Agu 2022

Penutupan TMMD 114 Oleh KASAD

Penutupan TMMD 114 Oleh KASAD


PENUTUPAN TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114 di Desa Selat Mendaun Kecamatan Selat Gelam telah ditutup secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) selaku penanggung jawab TMMD tahun 2022. Penutupan disampaikan secara simbolik melalui pidato KASAD yang dibacakan oleh Danem 033/ Wira Pratama, Kolonel Inf Tagor Rio Pasaribu. Danrem menjadi Inspektur Upacara pada upacara penutupan TMMD ke-114 di Kecamatan bungsu mekaran dari Kecamatan Karimun itu. 

Ikut hadir Bupati Karimun, Dr H Aunur Rafiq S. Sos M.Si bersama Forkopimda Kabupaten Karimun dan para pejabat Kabupaten Karimun lainnya. Menjadi peserta upacara adalah semua personel TMMD yang terdiri dari anggota TNI (AD, AU dan AL) Kabupaten Karimun. Upacara penutupan dilaksanakan di lapangan tepi laut Selat Mendaun, Rabu (24/8/2022) pagi.

Pidato Sambutan KASAD seperti dibaccakan oleh Danrem 033/ Wira Pratama mengatakan bahwa TNI sebagai unsur kekuatan pembangunan Nasional sudah membuktikan tekad untuk terus menunaikan pengabdiannya bagi masyarakat. TNI Manunggal Membangun Desa adalah satu bentuk wujud TNI dalam usaha membantu masyarakat dalam usaha mewujudkan masyarakat yang sejahtera. TMMD yang dulunya bernama AMD (ABRI Masuk Desak) yang telah dimulai sejak tahun 1980-an lalu adalah satu usaha TNI untuk bersama masyarakat membangun Tanah Air ini.

Dengan satu tujuan untuk membantu masyarakat membangun desanya yang lebih baik dari pada sebelumnya, TMMD dilaksanakan bersama Pemerintah Daerah dimanapun TMMD dilakukan. Untuk TNI mengucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Karimun yang telah memberikan anggaran dalam rangka menyukseskan program ini. Kata Danrem, kegiatan ini merupakan bukti kepedulian dari segenap unsur TNI dalam upaya memperteguh sikap dan tekad kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Lebih lanjut Danrem menegaskan bahwa dengan TMMD ini TNI mengingatkan kembali semangat gotong royong, menebarkan semangat kebersamaan antar komponen bangsa dan juga antara TNI-Polri. bersinergritas untuk membangun infrastruktur-infrastruktur yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Menurut laporan penanggung jawab tugas TMMD Kabupeten Karimun bahwa dalam kegiatan TMMD ini telah dibangun beberapa kebutuhan pisik masyarakat seperti semenisasi pelabuhan dan pembuatan jamban. Semoga masyarakat kita merasakan manfaatnya hasil TMMD ini.***

23 Agu 2022

Tiga Pekik Merdeka Sudahkah Terpatri di Dada Kita

Tiga Pekik Merdeka Sudahkah Terpatri di Dada Kita


Catatan M. Rasyid Nur
TERINGAT kembali amanat Inspektur Upacara (dulu di sekolah kita sebut sebagai Pembina Upacara) pada upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati HUT (Hari Ulang Tahun) Kemerdekaan RI ke-77 tahun 2022 di lapangan Kemuning Coastal Area, Rabu (17/08/2022) lalu itu. Upacara pengibaran bendera Merah Putih HUT RI yang dilaksanakan oleh Pemda (Pemerintah Daerah) Kabupaten Karimun diikuti oleh para siswa, pegawai dan dari TNI serta Polri. Ispketur Upacaranya adalah Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si.

Selain memberikan amanat yang lumayan cukup panjang, Bupati juga mengajak seluruh peserta upacara untuk memekikkan ucapan 'merdeka' sebanyak tiga kali. "Merdeka...merdeka...merdeka..." katanya sambil meminta diulang oleh seluruh peserta upacra di setiap jeda dia memekikkan kata merdeka. Seingat saya, inilah pertama kali Inspektur Upacara HUT Kemrdekaan RI memekikkan kata merdeka dan mengajak semua peserta untuk mengulangnya. Mungkin tahun ini juga baru pertama kali pembacaan proklamasi tidak pada upcara ini. Lazimnya, setiap tahun dalam upacara HUT Kemerdekaan Tingkat Kabupaten diucapkan pada pukul 10.00 setelah sebelumnya bendera merah putih dikibarkan. Pembacaannya oleh Ketua DPRD, bisanya. Tapi tidak ada pada tahun i ni. 

Upacara bendera tahun ini juga dilaksanakan lebih pagi sehingga sebelum pukul 09.00 acaranya pun selesai. Ternyata, selanjutnya Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan semua perangkat daerah, termasuk dari Forkopimda beranjak dari lapangan ini menuju ke Gedung Nasional untuk mengikuti upacara bendera HUT RI di Istana Negara dengan Ispektur Upacaranya Presiden RI, Joko Widodo. Di sinilah adanya bacaan proklamasi pada jam detik-detik proklamasi dibacakan 77 tahun silam itu. Pekik merdeka adalah menjadi catatan sendiri pada peringatan HUT Kemerdekaan tahun ini.

Tiga pekik merdeka yang digaungkan oleh Bupati, katanya memiliki fungsi dan makna penting bagi kita. Bupati menjelaskan pekik merdeka pertama adalah untuk mengenang para pahlawan yang telah berjuang dan berkorban untuk merih kemerdekaan Indonesia. Agar kita terus ingat selamanya perjuangan mererka. Pekik merdeka kedua mengandung makna dan harapan sebagai doa agar Bangsa Indonesia segera meraih cita-cita kemerdekaan, yakni menjadi bangsa sejahtera dan tetap bersatu dalam bingkai NKRI. Kemerdekaan bukanlah tujuan akhir. Itu hanyalah jalan, yakni jalan menuju kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Lalu pekakan merdeka ketiga ditujukan untuk tegaknya hukum dan keadilan bagi semua masyarakat. Hukum dan keadilan adalah hak yang sama bagi semua masyarakat. Itu juga harus diperjuangkan, kata bupati.

Sebagai salah seorang yang berkesempatan mengikuti upacara dan mendengar bagian dari amanat Inspektur Upcara saat menjelaskan makna tiga pekik merdeka itu, rasanya kita ikut bangga dan terketuk hati untuk memperjuangkannya. Iu satu hal penting menurut saya bagi semua kit. Secara tidak langsung diingatkan tiga cita-cita dan doa itu menjadi kewajiban kita sebagai anak bangsa yang telah menerima dan menikmati suasana merdeka yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa. Adalah kewajiban juga mematri makna itu di dalam dada kita.

Pertanyaannya, sudahkah kita tempelkan dan terptri dengan kuat di dada kita? Jika sudah, syukurlah tinggal menjaga dan mempertahankannya. Itulah salah satu yang akan menjadi motivasi kita dalam usaha mengisi kemerdekaan ini. Tapi jika belum, mari momen kemerdekaan RI ke-77 tahun 2022 ini kita jadikan tonggak untuk mematrikan semangat merdeka dengan minimal tiga harapan tadi kita perjuangkan. Mari ditanamkan di dada masing-masing kita.

Kita sadari betul bahwa pahlawan telah berjuang demi anak cucunya, termasuk kita. Untuk itu sekali lagi mari kita lanjutkan perjuangan dengan menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Mari segera kita pulihkan bersama dengan lebih cepat keadaan bangsa dan negara kita yang dilanda musibah covid-19 itu. Inilah pula momen kita untuk bangkit lebih kuat berbanding keadaan kita sebelum covid melanda. Tepatlah jargon HUT Kemerdekaan Indonesia tahun ini, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Salam merdeka.***