2 Mar 2023

Catatan dari Sosialisasi e-Maqro STQH Kabupaten Karimun

Catatan dari Sosialisasi e-Maqro STQH Kabupaten Karimun



Catatan M. Rasyid Nur
SEBAGAI persiapan pelaksanaan STQH (Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits) ke-15 Tingkat Kabupaten Karimun sekaligus menyongsong STQH ke-10 Tingkat Provinsi Kepri di Karimun LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Kabupaten Karimun melaksanakan sosialisasi aplikasi e-Maqro, Kamis (02/03/2023) pagi hingga siang menjelang petang. Bertempat di Gedung Nasional Kecamatan Karimun sosialisasi diikuti oleh para ofisial setiap kecamatan se-Kabupaten Karimun. Masing-masing kecamatan mengirimkan dua orang peserta dalam sosialisasi ini. 

Ketua Harian LPTQ Kabupaten Karimun, H. Samsul Arief menjelaskan bahwa e-Maqro dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaann STQH berkaitan dengan penentuan maqro (ayat/ hadits) yang biasanya harus dipilih/ undi untuk setiap peserta yang akan tampil. Dengan menggunakan aplikasi e-Maqro penentuan ayat tidak lagi secara manual. Dengan menekan tombol tertentu oleh pemandu ayat, keluarlah ayat yang menjadi pilihan dari peserta.

Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Aplikasi E-Maqrok STQH ke-15 Tingkat Kabupaten Karimun 2023. dengan tema, 'Dengan Pengelolaan Manajemen STQH yang Profesional akan Menghasilkan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafizhoh yang Handal" diharapkan panitia pelaksana dan peserta tidak lagi meragukan pencabutan ayat atau undi lainnya karena sudah menggunakan alat teknologi. Dalam cabang tilawah, misalnya, ketika pencabutan maqro peserta atau ofisial cukup menyebut nomor undi lalu dipilih ayatnya dengan menggunakan aplikasi ini. 

"Setiap ayat yang sudah dibaca, tidak lagi akan keluar untuk peserta berikutnya," jelas Pak Samsul Arif. Lebih lanjut Ketua Harian LPTQ, itu menegaskan, "Dengan aplikasi e-maqrok tidak ada lagi pesanan. Baik undi tampil, soal dll semua menggunakan aplikasi ini." 


Prosesi acara sosialisasi diawali dengan seremoni acara pembukaan denga menyanyikan lagu kebangsaan, solawat busyro dan Mars Karimun. Lalu laporan Ketua Harian dan dilanjutkan dengan pidato Pengarahan oleh Kakankemenag, H. Jamzuri. Pak Jamzuri menjelaskan dalam pengarahannya bagwa e-maqro adalah hal baru di Karimun. "Bersyukur kita karena kita akan menjadi tuan rumah STQH X Provinsi Kepri 2023 ini. Dengan e-Maqro akan menghilangkan kecurigaan kecurangan." Begitu dia menjelaskan. 

"Untuk itu kita berterima kasih kepada LPTQ karena memprakarsai aplikasi ini pada momen STQH Tingkat Kabupaten." Dia berpesan, harus hati-hati jika nanti ada kendala seperti mati lampu. Maka dari itu perlu kerjasama dari semua komponen yang terlibat untuk suksesnya STQH ini. 

Dia membuka secara resmi acara sosialisasi penggunaan aplikasi e-Maqro STQH Ke-15 Tingkat Kabupaten Karimun Tahun 2023 ini. Katanya, "Kami menyambut baik dan mengapresiasi setinggi-tingginya LPTQ Kabupaten Karimun karena kegiatan ini sangat penting." Pak Jamzuri mengatakan bahwa aplikasi ini merupakan aplikasi baru dan mungkin masih banyak yang belum mengetahuinya. Jadi memang diperlkukan sosialisasi ini. Demikian dia mengatakan. 

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Camat dan seluruh official, Dewan Hakim yang hadir pada kesempatan ini. Ikutilah dengan baik agar nanti tidak menimbulkan banyak tafsir, tidak menimbulkan banyak masalah dan tidak menimbulkan kegaduhan di lapangan," ingatnya kepada semua peserta.

Hal penting yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa diakibatkan ketidakpahaman atau kurang jelas dalam pelaksanaan kegiatan STQH nanti, maka bisa saja berakibat fatal sehingga merugikan semua pihak, terutama tentu peserta yang ikut berlomba. Oleh karena itu semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan STQH diingatkan untuk serius mengikuti dan memahaminya dengan sebaik-baiknya. Demikian dikatakan oleh Pak Kakankemenag Kabupaten Karimun itu. 

Sebelumnya, saat menyampaikan laporan pembukaan Ketua Harian LPTQ Kabupaten Karimun H. Samsul Arif mengatakan bahwa penggunaan aplikasi ini di tingkat Provinsi baru dimulai pada tahun 2022 lalu, saat MTQ dilaksanakan di Kepulauan Anambas. Kebetulan STQH 2023 tingkat Provinsi Kepulauan Riau akan dilaksanakan di Kabupaten Karimun, maka hari ini penggunaan aplikasi ini kita sosialisasikan. Begitu dia menjelaskan dalam pidato laporannya. 

"Aplikasi ini dikembangkan sebagai alat pengacak soal dan bahan bacaan (maqra) agar bisa dilakukan secara lebih transparan dan akurat. Penggunaan aplikasi ini akan kita praktekkan pada STQH Tingkat Kabupaten Karimun tahun ini. Sehingga kita, peserta dan ofisial sudah memahami dan tidak ada kendala yang dihadapi nanti pada pelaksanaan STQH Tingkat Provinsi." Demikian Pak Arif menegaskan.***
(Drs. HM. Rasyid Nur, Wakil Ketua Harian LPTQ Kab. Karimun)

1 Mar 2023

Meluruskan Niat Ber-MTQ

Meluruskan Niat Ber-MTQ


SALAH satu harapan peserta dalam ber-MTQ (Musbaqah Tilawatil Quran) atau STQ (Seleksi Tilawatil Quran) adalah memperoleh juara. Ingin menjadi peserta terbaik. Tentu saja itu normal dan baik-baik saja. Tidak ada salahnya jika ingin menjadi juara dalam setiap lomba dalam MTQ atau STQ. Namanya juga kompetisi atau lomba, tentu ada pemenangnya. Dan setiap peserta ingin menjadi pemenang.

Sesungguhnya, baik peserta maupun penyelenggara MTQ/ STQ pasti memiliki harapan yang sama, menjadi dan mencari yang terbaik di setiap helatan MTQ atau STQ. Hanya, kalau peserta semata ingin menjadi yang terbaik (juara) untuk dirinya, sedangkan penyelenggara mempunyai harapan selain mencari juara untuk setiap orang dalam setiap cabang/ golongan juga ingin menjadi terbaik dalam penyelenggaraan MTQ atau STQ itu sendiri. 

Jadi, ada sedikit perbedaan. Peserta semata untuk diri dan daerahnya sementara penyelenggara selain ingin mengetahui siapa diantara sekian banyak peserta yang akan dinyatakan peserta terbaik, sekaligus ingin pelaksanaannya juga menajdi terbaik. Itulah adalah harapan dari pelaksanaan lomba membaca atau mensyiarkan alquran. 

Lazimnya MTQ atau STQ yang dilaksanakan pada tingkat (level) tertentu akan berlanjut pada tingkat selanjutnya atau tingkat di atasnya. Para pemenang itulah yang akan ber-MTQ atau ber-STQ kembali di satu tingkat di atasnya. Pemenang di desa/ lurah akan berlomba di kecamatan. Pemenang Tingkat Kecamatan akan berlomba di kabupaten dan seterusnya. Sekali lagi, harapan menjadi pemanang di setiap tingkat, itu adalah hal lumrah. Keinginan semua orang.

Menjadi persoalan adalah jika motivasi berlomba diawali dengan niat yang salah. Tidak lagi bersinggungan dengan ibadah. Sejatinya, karena lomba membaca atau memahami alquran adalah bagian dari ibadah dan syiar agama, maka sesungguhnya niat yang tepat dalam setiap lomba adalah untuk syiar dan ibadah itu sendiri. Jangan berniat untuk semata menjadi juara yang lalu dalam pelaksanaannya dapat melanggar ketentuan. Sudah sering terjadi, tersebab karena semata mengejar juara maka terjadilah kekeliruan dan kecurangan. Nauzubillah. Mari diluruskan niat ber-MTQ atau ber-STQ.*** 
(M. Rasyid Nur - Wakil Ketua Harian LPTQ Karimun)

28 Feb 2023

Catatan Rakornas FKUB 2023

Catatan Rakornas FKUB 2023


Catatan M. Rasyid Nur
RAPAT Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Daerah dan Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Tahun 2023 dilaksanakan pada hari Selasa (28/02/2023) ini. Rakornas Pemda dan FKUB dalam rangka mendukung suksesnya pelaksanaan Pemilu yang aman, lancar dan damai diikuti oleh seluruh pengurus (Ketua) FKUB Kabupaten/ Kota dan Provinsi seluruh Indonesia. Ikut juga sebagai peserta para Gubernur dan Bupati/ Wali Kota se-Indonesia. Kata panitia dalam laporan saat pembukaan ada 1.624 orang yang diundang dalam rapat ini. 

Saya ikut (sebagai Ketua FKUB Kabupaten Karimun) bersama Pak Sugiono, Kabid Idwasbang Bakesbangpol Kabupaten Karimun (mewakili Kepala Bakesbangpol) dan Kepala Bakesbangpol sendiri (Pak Zifriddin mewakili Bupati Karimun). Kami berangkat dari Karimun pada Senin (27/02/2023) siang. Sampai di Tangerang, Hotel Golden Tulip Essesntial sekitar pukul empat sore. Kami menginap di hotel ini kaena tidak terlalu jauh dari Hotel Novotel, lokasi akan dilaksanakannya Rakornas.

Acara Rakornas diawali dengan acara pembukaan baru dilanjutkan dengan diskusi fanel dengan beberapa orang narasumber. Prosesi acara pembukaannya diawali dengan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Doa yang dipandu oleh 6 (enam) orang pemimpin agama yang ada di Indonesia. Acara ketiga, Laporan oleh panitia yang disampaikan oleh Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya Dirjen PolPUM Kemendagri. Acara berikutnya pidato pengarahan oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Dr. Suhajar Diantoro, MSi. 

Beberapa catatan penting yang disampaikan oleh kedua pejabat teras Kemdagri itu antara lain, tentang tujuan dari dihelatnya Rakornas. Ini disampaikan oleh panitia, Pak Direktur tadi. Katanya, "Tujuan Rakornas ini adalah sebagai usaha strategis untuk pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu yang aman, damai dan harmoni atas kerjasa panitia pelaksana Pemilu dengan masyarakat, khususnya FKUB."  Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan peran FKUB dalam pelaksanaan dan kesuksesan Pemilu yang tertib aman damai dan harmoni. Berkali-kali Pak Direktur mengingatkan betapa pentingnya peran FKUB dalam usaha mewujudkan pelaksanaan Pemilu yang aman, damai dan harmonis itu. 

Selanjutnya pengarahan sekaligus penyampaian materi oleh Sekjen Mendagri, Dr. Suhajar. Pak Suhajar banyak menyampaikan pesan untuk peserta Rakornas yang berasal dari seluruh Indonesia itu. Di bagian awal pidatonya dia menyampaikan salam dari Mendagri yang tadinya ingin membuka langsung, namun karena banyaknya kegiatan Pak Menteri maka dia menugaskan Sekjen untuk membuka. Demikian dia menjelaskan ketidakhadiran orang nomor satu di Kemdagri itu. Pak Suhajr juga menyatakan terima kasih kepada Gubernur dan Pemda Banten yang menjadi tuan rumah dari kegiatan ini. "Sebagai daerah penyangga ibu kota, keberadaan Banten sangatlah penting," katanya. Sekaligus Pak suhajar menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-30 untuk Kota Tangerang yang berulang tahun pada hari ini. Semoga Tangerang terus maju untuk kesejahteraan rakyatnya, katanya. 

Pada kesempatan itu Pak Suhajar juga mengingatkan bahwa kerja keras kita untuk aman dan damai dalam berbangsa telah mengantarkan Indonesia menjadi negara yang nyaman. Dengan fakta bangsa Indonesai yang terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya terbukti kita mampu bersatu. Dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila kita dapat menerima semua perbedaan itu untuk menyatukan kita. "Kita tidak lagi mempertanyakan Pancasila sebagai dasar negara karena itu adalah sikap final pendiri bangsa kita untuk menyatukan berbagai perbedaan itu." 

Pak Suhajar juga mengutip pernyataan Presiden Rusia yang mengagumi Indonesia dengan mengatakan Indonesia beruntung punya Hari Pahlawan. Maksudnya, dengan kesepakatan seluruh komponen bangsa untuk bersatu, maka para pejuang Indonesia mampu merebut dan mempertahankan kemerdekaan."

Oleh karena itu Pak Suhajar berulang-ulang mengingatkan bahwa debat tentang kepelbagaian yang menjadi fakta bangsa Indonesia, itu sudah lama bahkan sebelum negara ada. "Pancasila tak perlu diperdebatkan, sudah harga mati, kita sadari kembali bagaimana pahlawan bangsa menyatukan aneka ragam ini," tegasnya mengajak seluruh peserta Rakornas untuk tetap kokoh mempertahankan persatuan dan kesatuan.

Setelah acara pembukaan yang secara resmi dinyatakan oleh Pak Sekjen Kemdagri, itu dilanjuutkan dengan sesi foto bersama para pejabat yang hadir. Tampak Pak Suhajar secara bergantian diajak berfoto juga oleh para peserta Rakor sehabis sesi foto bersama antar pejabat. Selanjutnya istirahat untuk coffebreak. Panitia mengumumkan bahwa setelah istirahat akan dilanjutkan penyampaian materi oleh apra fenelis yang sudah ada di depan peserta.***
M. Rasyid Nur, Ketua FKUB Kabupaten Karimun

27 Feb 2023

Perjalanan Mengikuti Rakornas FKUB di Jakarta

Perjalanan Mengikuti Rakornas FKUB di Jakarta


SEMULA saya tidak yakin akan berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan (radiogram) Kemendagri, kegiatan Rakornas yang akan dilaksanakan Selasa (28/02/2023) itu. Undangan sudah masuk ke grup FKUB Kabupaten Karimun sepekan sebelum H. Diposting oleh salah seorang Pengurus FKUB yang juga pegawai Kesbangpol Kabupaten Karimun.

Saat saya melaporkan undangan itu ke Kepala Badan Kesbangpol, lembaga Pemerintah yang membawahi FKUB, tidak ada jawaban pasti, apakah FKUB Kabupaten Karimun akan ikut pada Rakornas itu atau tidak. Undangan sendiri teruntuk kepada Bupati, Kepala Kesbangpol dan Ketua FKUB untuk setiap kabupaten. Sementara di provinsi undangannya teruntuk keapda gubernur, Ketua FKUB Provinsi dan Kakanwil Kemenag.

Lalu saya tanyakan ke teman pengurus, khususnya Sekretaris FKUB, katanya sebaiknya pergi. Tapi biaya bagaimana? Pertanyaan yang sebenarnya lebih awal saya pikirkan dan saya tanyakan kepada diri sendiri. Lalu ditanyakan ke Kankemenag, sebagai pembina FKUB, dia menjelaskan, kalau tidak ada undangan, tidak bisa memakai dana. Artinya tidak usah pergi.

Dua hari menjelang berangkat, dapat kepastian kalau Ketua FKUB bisa berangkat. Bupati yang sebelumnya berjanji akan membantu tiket pesawat, memastikan lewat ajudannya kalau tiket PP untuk Ketua FKUB sudah fix, akan dipesan.  Dan hari Sabtu (25/02/20223), itu juga dapat kepastian kalau dari Kesbangpol juga ada utusan ke Rakornas.

Senin (27/02/2023) pagi saya dan Pak Sugiono (Kabid Idwasbang Bakesbangpol) berangkat bersama. Saya ke pelabuhan pukul 08.35 sesuai janji kami ke pelabuhan pada sekitar jam itu.  Tidak lama Pak Sugiono juga sudah ada di pelabuhan. Membeli tiket Oceanna Harbour Bay, Batam kami bersiap akan ke Batam. Insyaallah akan ke Jakarta.

Sebelum ke kapal, kami sarapan di kafe pelabuhan. Pak Sugiono mengatakan, kita belum sarapan, ya sarapan dulu. Kami pesan lontong sayur di kafe pelabuhan Tanjungbalai Karimun itu. Karena memang belum sarapan pagi, lontong itu tetap disantap meskipun rasanya tidak terlalu pas di lidah.

Tepat pukul 09.00 WIB kapal Oceanna yang kami tumpangi bersama penumpang lain bergerak meninggalkan pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Duduk di bagian tengah kursi depan, kami ngobrol apa adanya. Sampai terasa mengantuk barulah kami berhenti ngobrol. Hingga sampai di pelabuhan Harbour Bay, Batam.

Keluar dari Fery trayek Karimun - Batam, itu kami berjalan kaki agak jauh. Tidak mengikuti jalur biasa, terasa jauh berjalan kaki dari pelabuhan. Tujuan adalah mencari mobil grab yang biasanya lebih murah berbanding mobil tumpangan biasa. Itulah yang membuat kami berjalan agak jauh.

Meninggalkan lokasi Harbour Bay kami meneruskan ke Bandara Hang Nadim dengan mobil yang kami pesan dari sopir rental di depan sebuah hotel. Sopir yang mobilnya kami tumpangi ternyata cukup ramah. Katanya berasal dari Sumatera Barat dan sudah menetap di Kota Batam.  Pak Sugiono yang beristri orang Sumatera Barat akhirnya menjadi begitu akrab ngobrolnya. Saya jadi pendengar dan sekali-sekali ikut nimbrung.  Kebetulan saya juga bisa berbahasa Padang.

Tidak terasa kami sudah sampai di Bandara Hang Nadim. Saat ini sudah pukul sebelasan menurut jam di tangan saya. Sekali lagi kami mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan. Kami makan siang di salah satu kedai nasi di bagian luar bandara.

Istirahat sejenak lalu kami masuk bandara dan melakukan check ini di konter Lion Air sesuai tiket yang kami pegang. Selanjutnya menunggu di gate 7 A sesuai data yang tertera di tiket. Tidak ada kegiatan kami sambil duduk menunggu itu kecuali buka-buka HP.

Tepat pukul 13.10 para penumpang diberi informasi untuk segera masuk pesawat. Dengan berjalan kaki kami menuju pesawat Lion yang lumayan jauh. Duduk di kursi sesuai nomor di tiket masing-masing penumpang mengatur diri masing-masing. Kurang lebih 10-an menit diumumkan bahwa pesawat segera akan terbang. Saya melihat jam, tepat pukul 13.25 pesawat bergerak untuk terbang. Semoga selamat sampai di Bandara Sukarno Hatta.***

26 Feb 2023

Safari Subuh Pertama MUI Kabupaten Karimun

Safari Subuh Pertama MUI Kabupaten Karimun


Catatan M. Rasyid Nur
INILAH kegiatan pertama kepengurusan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karimun masa bakti 2022-2027 dalam bentuk safari subuh. Walaupun belum dikukuhkan sejak keluarnya SK (Surat Keputusan) MUI Provinsi Kepri pasca Musda (Musyawarah Daerah) serta keluarnya SK Ketua MUI Kabupaten Karimun perihal susunan komisi-komisi pengurus MUI Kabupaten Karimun, pengurus tetap ingin segera melaksanakan kegiatan untuk membuktikan keberadaan MUI itu sendiri. 

Bertempat di Masjid Besar Baitul Karim, Kecamatan Karimun pada hari Sabtu (25/02/2023) subuh diadakan Safari Subuh Akbar pengurus MUI Kabupaten Karimun bersama Tim Safari Subuh Pejuang Subuh NB757 Kabupaten Karimun dan beberapa komponen masyarakat lainnya. Selain mengundang Bupati dan Pimpinan Forkopimda serta para pengurus Ormas Islam MUI Kabupaten Karimun yang menjadi 'sohibul bait' kegiatan Safari Subuh ini juga mengundang H. Nurdin Basirun, tokoh masyarakat Karimun dan Kepri. Sekaligus dia diminta menjadi penceramah. 

Setelah melaksanakan solat subuh yang diimami oleh imam masjid, Ustaz Amirullah acara diisi dengan beberapa kegiatan, seperti sambutan oleh Ketua MUI Kabupaten dan sambutan Bupati, dilanjutkan dengan tausiah oleh H. Nurdin Basirun. Ketua MUI, H. Afrizal dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Safari Subuh ini adalah kegiatan pertama dari banyak program yang sudah direncaanakan dalam periode kepngurusan ini. "Kita tahu, sudah banyak berjalan kegiatan safari subuh seperti ini," jelasnya. "Ada tim yang disebut Pejuang Subuh NB757 yang dipayungi Pak Nurdin Basirun, orang tua kita, tokoh masyarakat kita. Ada juga tim safari Pak Bupati, KKB Meranti, dll,"  katanya menambahkan. 

Lebih lanjut dikatakan oleh mantan Kakankemenag Kabupaten Karimun, itu salah satu tujuan solat subuh berjamaah dari satu masjid ke masjid ini adalah untuk memperkuat iman, untuk memperkokoh silaturrahim dan sekaligus untuk antisipasi beredarnya ajaran menyimpang yang cukup marak di tengah masyarakat. Maka perlu kegiatan safari subuh, ini dilaksanakan agar silaturrahim terjaga, iman pun dapat diperkuat. 

Pak Afrizal, begitu dia disapa menjelaskan bahwa silaturrahim yang diikat dari masjid ke masjid adalah silaturrahim yang sifatnya ikhlas, tak ada tujuan lain selain karena Allah. Dengan safari subuh sekaligus juga menjadi wadah untuk syi'ar agama. "Jika jamaah penuh di masjid-masjid maka Allah akan turunkan berkah di daerah kita ini. Keberkahan tidak karena banyaknya orang pintar, bersekolah tinggi atau orang-orang kaya, tapi karena banyaknya orang-orang yang taat kepada Allah, memenuhkan masjid asaat salat."

Pak Nurdin Basirun dalam ceramahnya mengingatkan pentingnya kita menjaga salat berjamaah di masjid atau di musalla. Jangan khawatir akan rugi kalau pergi ke masjid-masjid. Allah akan ganti dan tambah lagi apa-apa yang kita berikan dalam berjuang ini. Safari subuh ini adalah perjuangan kita dalam menegakkan agama Islam. Jangan takut minyak motor habis, nanti akan diganti Allah," jelasnya. Dia mengingatkan firman Allah yang menegaskan bahwa jika kita pandai bersyukur atas nikmat Allah maka Allah akan menambah lagi dengan nikmat lainnya. Dia mengingatkan agar terus berjuang khusus pejuang subuh yang kita laksanakan ini. Begitu dia mengingatkan. 

Pak Nurdin juga menegaskan bahwa kita hadir di sini bukan karena undangan tapi karena Allah. "Undangan itu hanya asbab, tapi sebenarnya karena Allah menggerakkan kita datang ke sini. Jadi niat harus lurus semata karena Allah," ingatnya. Kalau bisa, kata mantan Bupati Karimun  dan Gubernur Kepri itu, subuh keliling ini lakukanlah tiap hari bukan seminggu sekali atau sebulan sekali. Dia meminta agar orang Islam terus memakmurkan masjid atau surau dengan ramai-ramai salat berjamaah. Dia juga menjelaskan bahwa saat ini ada beberapa kelompok pejuang subuh di Karimun ini, baguslah itu diteruskan. Harus istiqomah, katanya. Biar tidak ada SK, tidak ada honor tapi kelompok pejuang subuh ini harus terus melaksanakan safari subuh dari masjid ke masjid. 

Kegiatan awal MUI kali ini diharapkan akan terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan lain demi umat. MUI hadir adalah untuk mengayomi umat Islam. Memberikan pencerahan dan penguatan akidah agar tidak mudah dimasuki oleh ajaran-ajaran yang bertentangan dengan akidah Islam.***

24 Feb 2023

Mempertahankan Salat Subuh Berjamaah

Mempertahankan Salat Subuh Berjamaah


BAKDA subuh Jumat (24/02/2023) ini para jamaah subuh di musollah/ surau Rumah Dinas Bupati Karimun mendapatkan siraman rohani dari Ustaz Hasan Azhari. Tausiah singkat itu sangat bekesan bagi jamaah yang hadir karena materinya lebih banyak menyoroti masalah salat, khususnya salat berjamaah. Kebetulan masih di awal Syakban yang beberapa hari lalu kita memperingati Israk Mikraj. Jadi, topik salat ini menjadi tepat dibicarakan ustaz Hasan karena salah satu spesifik Israk-Mikraj adalah penjemputan kewajiban salat oleh Nabi ke hadapan Allah secara langsung.

Ustaz Hasan memulai ceramah singkatnya dengan pertanyaan, apakah kita malam tadi (maksudnya Kamis, malam Jumat.pen) mengisi waktu untuk beribadah? Apakah sesudah salat Isya kita langsung tidur atau menyempatkan diri untuk beribadah? Apakah kita terbangun tengah malam? Itulah beberapa pertanyaan yang dia jawab sendiri. 

Katanya, "Andaikan kita mengisi waktu itu dengan ibadah, maka beruntunglah kita. Memang tidak rugi (berdosa) jika kita tidak menambah ibadah lain di luar kewajiban," jelasnya. Lalu ustaz menguraikan hikmah dan kaitan salat subuh di awal diwajibkannya salat sepulang Nabi Muhammad dari perjalanan Israk-Mikraj. Kata Ustaz Hasan, meskipun salat pertama setelah peristiwa Israk adalah salat zuhur, namun dikatakan dalam sejarah bahwa salat zuhur pertama itu belum seperti sekarang. Lalu salat asar, magrib dan Isya. Salat subuhlah kesempurnaan salat diajarkan.
Salat subuh adalah ibu dari salat itu sendiri. Salat subuh sangatlah penting. Inilah salat yang menjadi patokan apakah kita dapat disebut sebagai taat dalam menunaikan salat atau tidak. "Apalagi pagi ini adalah salat subuh di pagi Jumat. Salat yang penuh berkah." Begitu Ustaz Hasan menguraikan. Dia mengulang sejarah tentang seorang yang begitu mengutamakan salat berjamaah di waktu subuh.

Abdullah Ibnu Makhtum yang buta pernah bertanya kepada nabi, apakah harus ke masjid juga sementara dia tidak bisa melihat. Ternyata Nabi juga menyuruhnya ke masjid untuk berjamaah selagi masih terdengar suara azan dari rumahnya. Dikatakan dalam sejarah, kata Ustaz bahwa Ibnu Maktum harus menggunakan tali dari rumah ke masjid agar tidak sesat jalan ke masjid.

Kata Ustaz lagi, Ibnu Maktum pernah terjatuh tiga kali ketika akan ke masjid. Hikmahnya, jatuh pertama adalah untuk menghapus dosa dirinya sendiri. Jatuh untuk kedua kali adalah untuk terhapusnya dosa orang tua dan keluarganya. Ketika akan terjatuh untuk yang ketiga kali, kata Ustaz tiba-tiba ada seseorang menolongnya. Dia tidak jadi terjatuh. Sesungguhnya jika dia terjatuh juga itu akan menyebabkan diampuninya dosa penduduk Madinah.

Ternyata sosok yang menolong ketika akan jatuh yang ketiga kali itu adalah syaitan. Ternyata syaitan tidak rela dosa orang se-Madinah diampuni Allah. Karena Ibnu Maktum dapat meneruskan salat subuh ke masjid maka rencana ampunan dosa seluruh orang Madinah itu urung diberikan Allah. Inilah karakter iblis. Dia tidak rela manusia tidak berdosa.

Pesan yang menajdi tekanan dari Ustaz Hasan Azhari adalah bahwa kita sebagai umat Islam hendaklah mementingkan salat berjamaah, terutana salat subuh ke masjid. Jangan ada alasan untuk tidak datang ke masjid.***

23 Feb 2023

Rakor STQH Provinsi di Karimun Dihadiri Wagub

Rakor STQH Provinsi di Karimun Dihadiri Wagub


UNTUK persiapan STQH (Seleksi Tilawatil Quran dn Hdits) ke-10 Provinsi Kepri tahun 2023 inilah pertama kali rapat koordinasi antara LPTQ Provinsi sebagai pelaksana STQH Provinsi dengan Pemda Kabupaten Karimun khususnya LPTQ Kabupaten Karimun sebagai pelaksana di kabupaten. Hari Selasa (21/02/2023) bertempat di ruang rapat Cempaka Putih Kantor Bupati Karimun dilaksanakan Rakor (Rapat Koordinasi) antara Provinsi Kepri dengan Pemda Karimun sebagai tuan rumah STQH ke-10 Tingkat Provinsi tahun 2023 itu.

Pada Rakor tersebut dari Provinsi Kepri hadir Wakil Gubernur Kepri yang sekaligus sebagai Ketua Umum LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Provinsi Kepri, Ibu Marlin Agustina. Bersama Bu Wagub ada Ketua Harian LPTQ Provinsi, T. Dahlan serta beberapa staf LPTQ Provinsi Kepri. Ada juga Kabiro Setda Provinsi Kepri, Pak Ayub dan beberapa staf Kantor Gubernur yang berkaitan dengan pelaksanaan STQH Provinsi Kepri. Sementara dari Pemda Karimun langsung dipimpin oleh Sekda Kabupaten Karimun, Pak Muhammad Firmansyah dan hadir beberapa orang Kepala OPD, Kabag Kesra dan Ketua Harian LPTQ Kabupaten bersama beberapa pengurus LPTQ Kabupaten Karimun.

Beberapa agenda yang dibahas antara lain jadwal pelaksanaan STQH Provinsi Kepri tahun 2023, penetapan logo STQH Provinsi Kepri tahun 2023 serta beberapa rencana kegiatan dalam pelaksanaan STQH ke-10 Provinsi Kepri nantinya. Tentang kegiatan yang dibicarakan, selain kegiatan pawai taaruf akan ada juga bazar dan pawai kendaraan hias. Namun dua kegiatan terakhir ini kemungkinan tidak akan diwajibkan kepada semua kabupaten/ kota di Kepri mengingat jauhnya jarak tempuh tempat STQH berbanding daerah kabupaten/ kota yang ada.

Pak Firman yang memberikan ekspos tentang rencana kegiatan STQH menyatakan bahwa Kabupaten Karimun sudah siap untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan STQH Provinsi Kepri tahun 2023. Pak Sekda juga menjelaskan tentang rencana penggunaan hotel untuk pemondokan oleh tiap-tiap kabupaten/ kota yang akan ikut dalam STQH nantinya. "Insyaallah hotel sangat cukup untuk seluruh kafilah STQH se-Provinsi Kepri," katanya. 

Rapat ditutup menjelang salat zuhur. Diakhiri dengan berfoto para pejabat. Pemda Karimun akan menindaklanjuti hasil-hasil rapat koordinasi ini menjelang akan dilaksanakannya STQH Provinsi Kepri di Kabupaten Karimun.***