Very Recent Posts

6 Mei 2024

Karimun Pecung Moro Perjalanan Seharian

Karimun Pecung Moro Perjalanan Seharian


SATU hari Ahad (05/05/2024) ini tiga lokasi kami jejaki untuk dua titik yang dikunjungi, Karimun, Pecung dan Moro. Dari Karimun menuju ke Pecung, salah satu kelurahan di Kecamatan Belakang Padang, Batam. Dari sini bergerak ke Moro, Kecamatan Moro.

Hari ini, bupati Karimun, H. Aunur Rafiq mengajak beberapa orang mendampinginya ke Pecung. Katanya memenuhi undangan walimatul 'ursy warga di sini yang merupakan tokoh masyarakat Pecung yang sejak lama sudah menjalin hubungan saliturrahim dengannya. "Ada undangan sejak dua minggu kemarin di Pecung. Kita pergi memenuhi undangan itu," katanya kepada kami yang diajak ikut. 



Selain lima orang tokoh agama/ tokoh masyarakat bupati menyertakan dalam rombongannya ajudan dan fotograper. Ada 15 orang kami berangkat dari Karimun menggunakan kapal motor ukuran sedang. Duduk di bagian dalam (berkursi) sebanyak 8 orang sementara sisanya ada yang berdiri dan pula yang duduk di ruang lainnya.

Menjelang siang kami sudah sampai di Pulau Pecung. Kami berkunjung ke rumah 'sohibul hajat' yang sudah menunggu rombongan kami di rumah. Penganten masih di pelaminan saat kami tiba di lokasi. Setelah makan siang dan berfoto-foto kami pamit untuk kembali ke kapal. Namun sebelum meninggalkan Pecung kami menuju masjid untuk salat.



Perjalanan Pecung ke Moro adalah tujuan perjalanan kami selanjutnya. Kata bupati, malam ini kami akan menghadiri acara Halal Bilhalal warga Kampung Benteng, Moro. Masih di bulan Syawal, Idul Fitri 1445 acara Halal Bilhalal ini ditaja oleh warga Kampung Benteng dengan koordinasi Camat Moro.
Tepat pukul 15.10 kapal kami sudah merapat di Pelabuhan Moro. Kami meneruskan ke Home Stay MJ yang berlokasi di Kampung Benteng. Home stay ini terbilang baru. Dalam satu tahun terakhir ini. Kami tidak menginap di hotel. Jika harus bermalam di Moro, rombongan kami akan menginap di Home Stay ini.

Tapi ternyata karena cuaca bagus dan teduh, kami tidak jadi bermalam di Moro. "Kita balik ke Balai malam nanti. Kelihatannya cuaca bagus," kata Bupati memberi penjelasan kepada kami sore menjelang magrib. Maka sehabis acara halal bilhalal kami menuju ke Pelabuhan Moro untuk melanjutkan perjalan ke Karimun. Jadi, satu hari ini tiga lokasi kami jejaki, Karimun, Pecung dan Moro.*** (M. Rasyid Nir)
 

5 Mei 2024

Prof Abdul Somad: Jangan Mati Sebelum Membangun Masjid

Prof Abdul Somad: Jangan Mati Sebelum Membangun Masjid


MASJID Hijir Ismail di Kompleks Islamic Centre Tanjungbatu, Kundur Jumat (03/05/2024) subuh, itu terasa sempit. Masjid terbesar di Pulau Kundur dan masjid ketiga dibangun oleh Pemda Kabupaten Karimun sekaligus dikelola oleh Pemda Karimun pagi itu betul-betul penuh oleh jamaah subuh. Dari berbagai penjuru Tanjungbatu dan sekitarnya hadir di pagi hari mulia itu. 

Masjid Hijir Ismail adalah salah satu dari tiga masjid Pemda. Dibangun oleh Pemda dengan dana APBD dan dikelola juga oleh Pemda dengan menunjuk imam dan pengurusnya. Imamnya adalah hafiz yang secara bulan dibantu honornya. Dua Masjid Pemda lainnya adalah Masjid Agung Kabupaten Karimun (di Poros Kecamatan Meral) dan Masjid Baiturrahman di Kecamatan Karimun (keduanya ada di Pulau Karimun).

Sekadar ingatan, kalau Masjid Agung dibangun di era Muhammad Sani menjadi Bupati, Masjid Baiturrahman dibangun di era Nurdin Bsirun menjadi bupati sementara Masjid Hijir Ismail, Kundur dibangun di saat Uunur Rafiq menjadi bupati. Masyarakat Kabupaten Karimun beruntung memiliki Pemerintahan yang menjadikan masjid sebagai salah satu perioritas pembangunan selain pembangunan  infrastruktur lainnya.

Kehadiran UAS (Ustaz Abdul Somad) selama dua hari di Kabupaten Karimun membuat masyarakat berkesempatan mendengar langsung ceramah UAS. Selama ini masyarakat banyak menyimak tausiahnya melalui You Tobe atau apliaksi TikTok saja. Kini dia mengisi di beberapa tempat seperti di Kecamatan Kundur Barat, Kamis malam. UAS mengisi tausiah pada acara halal bihalal yang dilaksanakan Pemda Kabupaten Karimun di Kuba.

Subuh besoknya (Sabtu) itulah UAS mengisi tausiah subuh di Masjid Hijir Ismail. Karena itulah maka jamaah subuh itu sungguh membludak. Terasa kecil masjid ini pada pagi ini, kata salah seorang jamaah subuh kepada saya. Sesungguhnya bukan sempit tapi jumlah jamaah yang begitu ramai.

Isi tausiah UAS pagi ini cukuplah banyak bervariasi. Dia menjelaskan beberapa tokoh yang membangun masjid. Untuk orang membangun masjid? Adalah untuk mendapatkan perlindungan kelak di hari akhirat. Untuk itu UAS memberi motivasi kepada jamaah untuk bergairah membangun masjid. "Jangan mati sebelum membangun masjid," katanya mengiktibarkan pentingnya umat Islam membangun masjid. 

"Sekurang-kurangnya ikut membangun atau melanjutkan pembangunan masjid yang sudah ada," pintanya kepada hadirin. Adalah penting bagi umat agar bersemangat membangun masjid sekaligus bersemangat beribadah di masjid. Demikian UAS menutup tausiahnya.***

4 Mei 2024

Selamat Jalan, Pak Lek

Selamat Jalan, Pak Lek


TERKEJUT, pertama mendapat berita berpulangnya salah seorang teman, Selasa (30/04/2024) siang itu. Dia adalah Suharsono, SPd teman sama-sama mengabdi di SMA Negeri Tanjungbatu sekitar 80-an-90-an yang lalu. Kini, sekolah itu bernama SMA Negeri 1 Kundur. Itulah sekolah SMA Negeri pertama berdiri di Kecamatan Kundur, waktu itu. Tempat saya dan banyak teman lain, termasuk Pak Suharsono mengawali pengabdian sebagai guru PNS. 

Seingat saya sekolah itu berdiri dan menerima siswa pertama pada tahun 1984-1985. Itu kalau saya tidak salah ingat. Saya dan dua orang teman lainnya, Pak Ali Anwar dan Pak Maharni adalah guru negeri pertama bersama Kepala Sekolah, Pak Supardjo Suk yang datang dari daratan Sumatera ke sekolah baru ini, waktu itu. Pak Suharsono sendiri datang dari Tanah Jawa sana.

Suharsono, guru Mata Pelajaran Kimia adalah angkatan berikutnya setelah kami dan beberapa orang guru honor lainnya mengajar di sekolah ini. Sejak diangkat pertama kali hingga berakhirnya masa tugas karena pensiun dan dipanggil Yang Maha Kuasa, Pak Suharsono yang sehari-hari kami panggil dengan panggilan Pak Lek tidak pernah berpindah tugas. Tidak pernah pindah tugas ke sekolah lain. Boleh jadi karena cintanya, sejak awal hingga akhir dia mengabdi tetap di sini.

Dulu, ketika masih bersama-sama menjadi guru di SMA Negeri Tanjungbatu (SMA Negeri 1 Kundur) kami merasakan bersama pula, bagaimana berjuang bersama membimbing, mendidik dan mengajar para siswa, peserta didik kami. Masa 30-an tahun yang lalu itu adalah waktu yang rasanya baru kemarin. Pak Lek sendiri sejak masih bujangan hingga punya isteri dan anak tetap di Tanjungbatu. Dia mendapatkan jodoh di Tanjungbatu. Selamanya dia di Tanjungbatu.

Satu panggilan kami kepada Pak Suharsono adalah panggilan Pak Lek. Panggilan yang kami pakai sebagai panggilan kehormatan kepadanya sebagai orang Jawa. Dia pun bangga kami panggil Pak Lek. Jujur, waktu itu saya tidak terlalu paham sebutan Pak Lek itu. Sebagai orang Melayu Daratan saya belum familiar dengan sapaan itu. Saya dan teman-teman lainnya merasa, menyapanya dengan sapaan begitu terasa lebih akrab. Dan hampir semua kami (guru) dan Pegawai TU memanggilnya dengan sapaan Pak Lek. Tidak semata Pak Harsono saja.

Kini, Pak Lek Suharsono telah tiada. Selamat jalan, Pak Lek. Bapak adalah guru yang baik, disenangi siswa dan mudah bergaul dengan masyarakat. Kami berdoa, semoga Bapak mendapatkan ampunan atas dosa-dosa, mendapatkan ganjaran pahala atas segala jerih-payah sebagai seorang hamba Allah yang berprofesi sebagai pendidik. Diterima Allah segala amal-ibadah dan ditempatkan pada tempat terbaik di sisi-Nya.***

3 Mei 2024

Halal bihalal Bersama UAS

Halal bihalal Bersama UAS


KAMIS (02/05/2024) malam di Kecamatan Kuba (Kundur Barat) dilaksanakan Halal Bihalal oleh Pemda Kabupaten Karimun dengan mendatangkan Prof. Dr. H. Abdul Somad, Lc D.E.S.A, Phd sebagai penceramah. Penceramah kondang yang lebih dikenal sebagai UAS, itu memukau hampir 2000 orang masyarakat Kuba. 

Hadir malam ini antara lain Gubernur Kepri yang diwakili Dr. Muh. Dali, MM, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindaungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepri. Sebagai tuan rumah hadir Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos M Si, Sekda Kabupaten Karimun, Sekda Kabupaten Karimun, Dr. H. Muhammad Firmansyah, MSi, Pimpinan Forkopimda, anggota DPRD Kabupaten Karimun, Kepala OPD serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. 

Prosesi acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dikumandangkan oleh Rifki Hawari, salah seorang qori remaja yang ketika masih anak-anak pernah meraih juara terbaik di Tingkat Nasional. Lalu dilanjutkan sambutan Bupati selaku Pimpinan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun. Selanjutnya tausiah agama oleh UAS sekaligus menutupnya dengan doa.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Tuan Guru Prof Abdul Somad yang berkenan memenuhi permintaan Pemda Karimun untuk mengisi tausiah. "Permintaan ini diawali oleh permintaan masyarakat Kundur Barat untuk berkenan Tuan Guru hadir di daerah ini." Demikian bupati menyampaikan dalam sambutannya. Untuk itu bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Kuba, dan Kabupaten Karimun secara umum. Masyarakat Karimun sangat menyukai ceramah yang disampaikan oleh UAS. Meskipun sudah beberapa kali hadir dan memberi ceramah di Bumi Berazam, namun masyarakat tetap berharap kehadiran ustaz kondang ini.

Selanjutnya acara pokok adalah tausiah agama oleh UAS. Panjang lebar belyau memberikan pencerahan kepada hadirin yang memenuhi lapangan sepakbola malam ini. Hampir dua jam UAS berdiri memberikan tausiah, terasa sebentar saja. Masyarakat tidak ada yang meninggalkan tempat duduknya sejak awal hingga berakhirnya tausiah.*** (M. Rasyid Nur)

2 Mei 2024

Melayat di Dua Tempat

Melayat di Dua Tempat


PAGI, sekitar pukul 08.00, Kamis (02/05/2024) ini mendapat pemberitahuan dari salah seorang staf Bagian Kesra Kabupaten Karimun, Fahrul. Katanya, menyampaikan pesan Kabag Kesra, Pak Baginda. Nanti Bupati mengajak melayatke rumah almarhum Sarifuddin. Salah seorang anggota grup Safari Bupati, itu berpulang kerahmatullah subuh tadi.

"Jam 09.30 sudah sampai di rumah duka, Pak." Begitu pesan WA dari Fahrul. Saya jawab, insyaallah. Kebetulan hari ini memang tidak ada kegiatan yang sudah terjanjikan pada jam itu. Kalaupun isteri saya pagi tidak minta saktu siangnya, waktunya bisa diatur juga nanti.

Pertama melihat wajah Sarifuddin yang kami kenal dengan panggilan Arif di media sosial yang menyiarkan kepergiannya, saya sangat terkejut. Serasa tidak percaya. Orangnya masih muda dan sepertinya sehat-sehat saja selama ini. Rekan Arif juga sangat ramah. Setiap bersama ke acara Safari Ramadan rombongan Bupati dia selalu ceria. Suka bercerita. Macam-macam kisah ceritanya.

Saya beangkat dari rumah sebelum pukul 09.30. Karena alamat rumah duka dekat saja, Perumahan Hill'N, itu saya pun hanya perlu waktu 10 menit dengan kecepatan lambat menggunakan mobil jadul saya. Sampai di sana, ternyata bupati belumtiba. Pak Nasrial yang datang duluan, menelpon dan kami menunggu bersama.

Hampir satu jam kami ngobrol dalam mobil Pak Nas. Setelahnya barulah bupati dan seorang teman lainnya tiba. Kami bersama menuju rumah duka yang masih 200-an meter lagi dari tempat kami menunggu.

Setelah rumah duka, rekan Sarifuddin, ternyata masih ada satu teman lainnya. Pak Bupati mengajak rombongannya untuk melayat ke sana. Di Teluk Air. "Bapak ini adalah anggota kebersihan kita. Sudah sepuh," katanya menjelaskan. Kami sepakat untuk  melayat. Artinya, hari ini kami melayat di dua tempat. Selamat jalan, rekan Arif dan Pak Ad Kamal MS. Semoga Allah panggil dengan status husnul khotimah, amin.*** (M. Rasyid Nur)

1 Mei 2024

Jonatan Mempertebal Harapan Menang

Jonatan Mempertebal Harapan Menang


SETELAH tunggal pertama Indonesia, AS Ginting tumbang di tangan Parannoy H (India), harapan Indonesia serasa mendebarkan. Belum mematikan, tapi mengkhawatirkan kita sebagai anak bangsa. India mendahului Indonesia, 1-0. Di ganda pertama, Fikri-Bagas membuka harapan kembali. Tim Thomas Cup Indonesia meneruskan semangat setelah Bagas-Fikri menumbangkan Rankireddy-Shetty, skor menjadi 1-1.

Berlanjut ke partai tunggal kedua, Jonatan Christie melawan Lakshya Sen, tunggal kedua India itu dengan rubber set. Tidak mudah laga ini, memang. Menyaksikan lewat layar kaca kita (setidak-tidaknya saya) dibuat berdebar jantung menyimaknya. Tidak cukup dua set. Perlu tiga gim laga tunggal kedua ini. Itulah yang membuat debaran jantung begitu kencang selama laga berlangsung.

Alhamdulillah Jonatan memperkuat harapan yang sebelumnya sudah dibuka Fikri Bagas, 2-1 untuk kemenangan Indonesia. Masih ada dua partai lagi. Sekali lagi, harapan yang diperkuat Jonatan benar-beanr dituntaskan oleh pasangan Leo-Danil. Indonesia mengunci kemenangan 3-1 atas India. Meskipun satu pertai tunggal ketiga sedang bermain saat catatan ini saya tulis, pastinya kemenangan Indonesia sudah tidak bisa digugat lagi. Semoga saja partai terakhir itu tetap dimenangkan pemain kita.***

29 Apr 2024

Rapat Pengurus IPHI di Rumah Ketua IPHI

Rapat Pengurus IPHI di Rumah Ketua IPHI


RAPAT Pengurus Harian IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun, Ahad (28/04/2024) pagi, ini terasa khas karena waktu dan tempatnya. Waktu rapatnya, kali ini masih dalam suasana Idul Fitri. Masih bulan Syawal. Tepatnya 19 Syawal 1445. Mungkin diantara peserta rapat masih ada yang berpuasa Syawal. Itu pertama.

Kedua, tempatnya, juga tidak seperti biasa, di Kantor Balai Pertemuan Haji, Tebing. Rapat ini dilaksanakan di rumah Ketua PD (Pengurus Daerah) IPHI Kabupaten Karimun, itu yakni di rumah H. Haris Fadhillah. Pengurus Harian yang diundang rapat berkumpul di rumah Pak Ketua itu.

Agenda rapat kali ini, 1) Rencana Manasik Haji Gladi Posko bagi jamaah haji tahun ini ditiadakan; 2) Keberangkatan jamaah haji dari Karimun ke embarkasi Hang Nadim, Batam; 3) Rencana pemotongan hewan kurban di kalang pengurus IPHI tahun 1445/ 2024; 4) Hal-hal lain yang dirasa perlu.

Tentang rencana manasik gladi posko yang merupakan program IPHI dan setiap tahun dilaksanakan, pada musim haji ini tidak dapat dilaksanakan karena sempitnya waktu. Dari para calon haji tahun ini pada umumnya mereka keberatan karena waktu yang tidak memungkinkan. Lalu masalah pengantaran jamaah ke Batam akan dikelola oleh Pemda Kabupaten Karimun melalui Bagian Kesra Setda Kabupaten Karimun. 

Terakhir masalah kurban, disepakati para pengurus yang akan ikut berkurban di IPHI agar segera melunasi biaya pembelian lembu/ sapi kurban. Setiap orang dikenakan Rp 3,6 juta untuk satu ekor lembu atau sapi. Sampai saat rapat rapat baru tercatat pengurus untuk satu ekor lembu dengan beberapa orang lainnya masih menunggu pengurus lainnya untuk mencukupkan tujuh orang untuk setiap lembi atau sapi.*** (M. Rasyid Nur)