Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

4 Mar 2022

Selamat Datang Bulan Sya'ban, akan Datang Bulan Ramadhan

Selamat Datang Bulan Sya'ban, akan Datang Bulan Ramadhan


TERNYATA Kamis (03/03/2022), malam Jumat semalam sudah masuk bulan Sy'ban. Di media diberitakan demikian. Pada laman hajinews.id edisi Kamis (03/03/2022) kemarin, dalam judul berita "Alhamdulillah! Selamat Datang Sya'ban 1443 H, Pintu Gerbang Menuju Ramadhan 2022", misalnya adalah salah satu media yang memberitakan begitu. Alhamdulillah, tentunya kita sudah masuk ke pembuka --hari pertama-- Sya'ban yang notabene adalah pembuka Ramadhan. Mari kita sambut dan kita ucapkan,  'Selamat Datang Bulan Syaban 1443' sebagai salah sati Bulan Mulia dalam agama kita.

Hal utama yang perlu menjadi sikap kita (muslim) tentu saja menyiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan 1443 H yang insyaallah akan hadir sebulan ke depan. Kita tidak mempermasalahkan tanggal berapa --di bulan April nanti-- jatuhnya awal Ramadhan 1443. Apakah nanti pada 2 April sebagaimana sudah diumumkan oleh Muhammadiyah atau akan jatuh pada 3 April sebagaimana dikatakan di hajinews.id itu biarlah menjadi urusan Pemerintah sebagai pemegang otoritas yang diberi kuasa oleh rakyat. Kita akan patuh dan taat saja. Kita dengar dan kita lakukan. Itulah sikap damai kita.

Apapun dan bagaimanapun, bulan Sya'ban adalah saat terbaik bagi kita untuk berbenah dan berdoa sebelum memasuki bulan suci Ramadan, tentunya. Sebagaimana kita pahamai dalam satu hadits Rasulullah Saw mengatakan (yang maknanya) “Sesungguhnya Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku.” Dan dalam beberapa riwayat lain dijelaskan juga bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan akan diangkatnya amal-ibadah kita ke langit. Sedih jika momen terbaik ini kita sia-siakan.

Untuk penguat dan pemotivasi diri kita atas kehadiran bulan Sya'ban mari kita kutip lagi salah satu pemahaman pesan Nabi dalam salah satu hadits yang meknanya begini, “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam keadaan berpuasa.” Hadits yang diriwayatkan An-Nasa’i dan Imam Ahmad. Artinya, selain penting bagi kita bulan Sya'ban sebagai bulan yang amal-ibadah kita dinaikkan juga penting diingat sinyalemen Rasulullah yang menyebut kebanyakan umat lalai dengan ini. Artinya, sinyalemen ini kiranya tidak kita yang dimaksudkannya.

Seperti dikutip dari hajinews.id bahwa Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani mengatakan dalam risalahnya: “Barangsiapa membiasakan diri beribadah di bulan Syaban dengan bersungguh-sungguh, maka ia akan memperoleh kemenangan dalam bulan Ramadan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik“. Sungguh beruntung jika kita benar-benar menjadikan bulan Sya'ban sebagai langkah awal persiapan Ramadhan ke depan untuk mengaktifkan dan mengefektifkan amal-ibadah kita. 

Beberapa amalan yang dianjurkan oleh Nabi sebagaimana disebutkan dalam haditsnya adalah memperbanyak solawat selain berpuasa. Nabi sendiri dalam hadits mengatakan bahwa salah satu bulan yang belyau lebih banyak berpuasanya adalah di bulan Sya'ban. Dikatakan, bahkan Nabi bisa berpuasa satu bulan penuh di bulan ini. Dan tentang bersolawat, karena para ulama sudah menjelaskan ke kita kalau turunnya ayat yang memerintahkan bersolawat --al-ahzab:56-- itu diturunkan Allah pada bulan ini. Di ayat itu jelas Allah katakan kalau Allah dan malaikat saja bersolawat kepada Nabi Muhammad. Bagaimana dengan kita? Tentu juga sebaiknya bersolawat dengan harapan nanti di yaumil akhir akan ada syafaat dari setiap ucapan solawat yang kita lantunkan.

Mari kita jadikan Sya'ban sebagai pintu gerbang Ramadhan sebagai bulan yang nanti akan kita dapatkan ampunan. Malam nisfu sya'ban yang juga menajdi salah satu keistimewaan bulan Sya'ban mari pula kita songsong dengan penuh gairah. Beribadah semata karena Allah.

28 Feb 2022

Peringatan Israk Mikraj 1443 Masih Bersama Covid-19

Peringatan Israk Mikraj 1443 Masih Bersama Covid-19




COVID-19 belum juga pergi dari negeri ini. Tiga tahun bersama, segala usaha dicoba Negara dan masyarakat kita agar virus itu sirna ternyata belum juga bisa. Berkurang ada, tapi terkadang kembali bertambah jumlahnya. Meskipun begitu segala aktivitas kehidupan tetaplah sebagaimana mestinya. Sebagai umat beragama, segala-galanya akhirnya kita kembalikan juga kepada-Nya. Mungkin ini musibah, azab-Nya atau sekadar memperingatkan kita bangsa dengan kebanggaan Pancasila . 

Dalam situasi covid masih menghimpit peringatan Israk-Mikraj 1443 yang di kalender jatuh pada Senin (28/02/2022) ini tidak termasuk hari terjepit. Senin adalah awal pekan yang lazimnya kita memulai pekerjaan di sekolah atau di kantor. Tapi hari ini kita libur. Libur Nasional. Kita libur untuk kesempatan melaksanakan peringatan berkaitan keimanan. Israk-Mikraj. Kisah Israk-Mikraj adalah kisah iman yang kokoh dan subur. Hanya iman yang melekat yang akan lekat keyakinan juga seumpama amanat. Memperingati Israk-Mikraj di era covid begini semakin perlu keteguhan keimanan.

Bahwa Peringatan Israk-Mikraj sudah menjadi peringatan utama bagi kita (muslim) Indonesia pun sudah sama-sama dimaklumi dan diyakini. Satu hal penting bagi kita bahwa pada kejadian dan peringatan Israk-Mikraj ini ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. Tentu saja disesuaikan juga dengan kondisi terkini, termasuk pandemi Covid-19 yang hingga hari ini masih bersama kita. Kita harus memperingatinya bersama covid yang masih terus mengintip. 

Analogi berbagai cobaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw sebelum peristiwa Isra Mikraj, yang merupakan ujian untuk meningkatkan keimanan dapat pula kita kenang dan aplikasikan saat ini. Artinya covid ini pun adalah sebagai cobaan kita untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah Swt. Kita memperingati peristiwa bersejarah yang memerlukan iman kita, di sisi lain sekaligus kita dicoba dengan hadirnya virus sudah begitu lama. Tanpa iman boleh jadi kita akan keliru menerima kehadiran covid-19 ini.

Satu kata yang harus kita sepakati adalah bahwa peringatan Israk-Mikraj tahun 1443 bersamaan tahun 2022 ini adalah peringatan yang harus menerima keberadaan covid-19 ini juga. Itu berarti peringatannya tetap khidmat dilakukan sementara protokol kesehatannya juga tetap ketat dilaksanakan. Tidak mudah, tapi itulah cobaannya.

Di bagian ujung ini jika kita berharap momentum Isra Mikraj ini kita jadikan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt, sekaligus untuk meningkatkan amaliah ibadah yang sifatnya mahdhah dan ghairu mahdhah agar seimbang antara keimanan dan pikiran, tentu saja itu tidak berlebihan.  Peringatan Israk-Mukraj yang begitu spektakuler kejadiannya di pikiran manusia hanya akan dapat diterima jika pikiran itu disejalankan dengan keimanan. Lalu harapan lainnya, kiranya kekuatan iman itu sekaligus menjadi penguat usaha dan ikhtiar kita untuk berusaha memerangi virus covid, maka peringatan Israk-Mikraj tahun benar-beanr menjadi peringatan terbaik bagi kita, bangsa Indonesia. Semoga.***

26 Feb 2022

Info Imam dan Dai Asal Indonesia di UEA

Info Imam dan Dai Asal Indonesia di UEA


BERITA ini dishare ulang dari berita berjudul Imam Masjid Asal Indonesia Dipuji Otoritas UEA yang dimuat laman hajinews.id hari Kamis (24/02/2022) kemarin. Merujuk berita yang ditulis oleh Sitha, itu dijelaskan bahwa otoritas Uni Emirat Arab (UEA) mengapresiasi imam masjid asal Indonesia yang saat ini bertugas di UEA. Hal ini diungkapkan Direktur Urusan Dakwah Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf UEA, Abdurrahman Al-Syamisi dalam Konsultasi Kerjasama Bilateral RI-UEA yang dilaksanakan secara virtual pada Rabu (23/2/2022).

Sebagai bangsa Indonesia kita tentu saja bangga dengan berita itu. Salah satau pernyataan pada berita itu mengatakan begini, “Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama yang berhasil merekrut dan mengirim imam masjid ke Abu Dhabi, UEA,” begitu kutipan dari berita itu.

Al-Syamisi menjelaskan, imam masjid asal Indonesia tidak hanya memiliki kualitas bacaan yang bagus dan benar. Imam masjid yang diseleksi secara ketat sebanyak dua kali oleh Kementerian Agama dan Otoritas UEA juga berakhlak baik. Dikatakan bahwa para imam asal Indoesia, itu mempunyai kelebihan positif yang layak untuk diteladani.

Informasi lainnya pada berita yang sama menjelaskan bahwa Indonesia (Kemenag) menyiapkan 50 orang dai yang terdiri dari 25 dai dari Kementerian Agama dan 25 dai dari Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam untuk mengikuti pelatihan di UEA. Mereka akan melengkapi keberadaan imam yang sudah ada di sana.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama Ditjen Bimas Islam terus melakukan kerja sama bilateral dengan Otoritas UEA. Selain kerja sama yang sudah terjalin seperti pengiriman imam masjid ke UEA, kedua negara merencanakan kerja sama lain berupa pengiriman dai. Dengan begitu nantinya, di satu sisi para imam dan dai asal Indonesia berkesempatan membuktikan kepiawaiannya, sementara di sisi lain artinya program ini akan menyerap tenaga kerja asal Indonesia di UEA. Semoga saja terus aman dan lancar.***

24 Feb 2022

Sifat dan Sikap Pembakar Pahala, Jauhilah

Sifat dan Sikap Pembakar Pahala, Jauhilah


MENGACU kepada salah satu hadits Nabi perihal sifat dan sikap jelek yang ditampilkan manusia, ada banyak sikap jelek yang diingatkan untuk dihindari. Sikap takabbur dan sombong, misalnya adalah salah satunya. Selain itu sikap suka mengganggu atau dengki juga merupakan sikap yang jelek. Jeleknya itu adalah karena akan merusak nilai-nilai ibadah kita. Ibadah yang dimaksudkan untuk mendapatkan pahala, tapi pahalanya menguap atau hilang begitu saja oleh sikap dan sifat itu. Pahala yang ada malah terbakar. Sejatinya dosa yang mesti dibakar.

Setidak-tidaknya ada dua sikap atau tindakan yang dapat merusak atau membakar pahala ibadah yang kita lakukan. Tersebab tindakan itu maka pahala ibadah yang dijanjikan Allah akan hilang dan menguap begitu saja. Pahala kita akan lenyap dan akan menjadi sia-sia. Itulah dengki dan sombong. Mengapa pahala bisa terbang atau hilang? Dalam hadits yang maknanya sebagai berikut,

“Tidak akan masuk syurga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi kesombongan.” Lalu seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya laki-laki menyukai apabila baju dan sandalnya bagus. Apakah ini termasuk kesombongan?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu bagus. Menyukai yang bagus. Kesombongan itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia (lainnya).” (Riwayat. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud), Nabi dengan jelas mengatakan bahwa sombong dalam arti menolak kebenaran dan merendahkan orang lain adalah sikap yang akan merusak pahala kita. Inilah pembakar pahala yang harus dijauhi.


Mari kita ulang ulas dua sikap dan sifat manusia yang dengan mudah merusak pahala, yaitu:

1. Dengki;

Pada hadits lain dikatakan bahwa riya’ aalah sikap yang dapat membakar pahala. Tapi ada hal lain yang akan membakar habis amalan yang kita lakukan bagaikan api membakar daun kering, yaitu sikap dengki. Dikatakan, meskipun kita rajin shalat, sering berpuasa, sudah haji dan berkali-kali umroh namun jika di dalam hati kita terdapat sifat dengki maka amalan kebaikan yang pernah dilakukan akan terbakar habis. Dengki artinya selalu membuat situasi tidak baik bagi orang lain. Demi keuntungan pribadi tidak segan-segan melakukan perbuatan curang kepada orang lain, artinya itulah dengki.

2. Takabbur.

Sifat takabbur ini merupakan sifat yang dapat menghancurkan amalan kebaikan kita. Bahkan termasuk menghancurkan orang yang takabbur itu sendiri. Meskipun kita banyak melakukan amalan baik kepada Allah dan makhluk lain kedudukannya akan lebih buruk dibandingkan orang yang banyak melakukan maksiat dan dosa tetapi kemudian ia bertaubat kepada Allah. Nah, lho sungguh mengerikan.

Justru seorang pendosa yang bertaubat kepada Allah walaupun amalan kebaikan yang dilakukannya tidak banyak ia akan mendapatkan kebaikan yang luar biasa dari Allah Ta’ala. Itu janji seperti salah satu firmannya di albaqoroh (222) yang bermakna, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” Artinya kita tidak bisa membanggakan aneka ibadah kita yang banyak tapi bersikap sombong atau takabbur. Nauzubillah.

Dari catatan singkat itu dapat kita pahami bahwa sifat dan sikap dengki dan takabbur wajib dijauhi agar setiap amalan kebaikan yang telah kita lakukan tidak menjadi sia-sia. Sesungguhnya amalan yang sedikit tetapi dilakukan dengan ikhlas semata karena Allah akan lebih disukai Allah dibandingkan amalan yang banyak tetapi dengan kebaikan yang dilakukannya justeru membuat diri kita sombong. Nauzubillah.***.

22 Feb 2022

Mari Berzikir dengan Kalimat La Ilaha Illallah

Mari Berzikir dengan Kalimat La Ilaha Illallah


SEBAGAI muslim kita tahu bahwa kalimat La Ilaha Illallah adalah kalimat pertama yang kita ucapkan atau diucapkan oleh orang tua kita ke telinga kita sebagai bukti kita adalah seorang muslim. Kalimat itu kita sebut sebagai kalimat Tauhid yang bermakna Tiada Tuhan Selain Allah. Pengakuan pokok yang menjadi dasar kita disebut sebagai muslim beriman.
 
Lebih dari itu kalimat La Ilaha Illallah adalah kalimat yang paling utama dan merupakan zikir yang utama dalam agama kita. Sebagai kalimat Tauhid yang mengandung makna Tiada Tuhan Selain Allah, itu berarti sesuatu hal penting dalam status kita sebagai hamba Allah menjadi pertaruhan. Tidak bisa bermain-main dengan kalimat inni.

Berdasarkan penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagaiana disampaikan oleh H Mawardi AS, yang dikutip harian Tribun, disebutkan bawah di dalam Al – Quran perintah berdzikir diungkapkan oleh Allah dalam jumlah yang banyak. Berkali-kali Allah mengatakannya dan pada umumnya muncul dalam tiga redaksi. (hajinews.id, 21/02/2022). Ketiga redaksi tersebut aalah, 1) “Dan sebutlah nama Tuhanmu.” (Al-Insan, 76:25); 2) "Dan sebutlah Tuhanmu." (Ali Imran, 3:41), dan 3) "Dan sebutlah Allah." (Al-Anfal, 8:45 atau Al-Jumu’ah 62:10).

Menurut para ulama, berdzikir itu dapat dilakukan dengan berbagai lafal yang ma’tsur dari hadis-hadis Nabi seperti kalimah subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, la ilaha illallah, istighfar, salawat, al-asma al-husna, membaca ayat-ayat suci al-Quran, dan lain sebagainya. Hanya saja, lafal dzikir yang paling utama dan paling agung adalah al-nafy wa al-itsbat (nafi-isbat), yaitu ungkapan la ilaha illallah ‘Tidak ada Tuhan selain Allah’. Itu dengan mengacu kepada hadits-hadits Nabi.

Sementara itu pada hadits lainnya Nabi Saw mengatakan: “Allah benar-benar mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan la ilaha illallah semata-mata mengharap ridha-Nya” (Shahih al-Bukhari, I: 164, V: 2063). Di samping itu, keutamaan dzikir ini dapat dipahami dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam-imam hadis lainnya:

Kata Nabi, “Orang yang paling berbahagia dengan syafaat ku di Hari Kiamat kelak adalah orang yang berdzikir dengan la ilaha illallah secara murni dari kalbu atau jiwanya.” (Shahih al-Bukhari, I: 49, V: 2402). Lafal dzikir nafi isbat dipilih dan dilazimkan oleh ahli thariqah naqsyabandiyah sebagai lafal dzikir yang paling dominan.

Masih kata Rasulullah Saw,”(Kalimat) paling utama yang aku (Rasulullah) dan para nabi sebelumku adalah “La ilaha Illallah.” Jadi, kalimat inilah yang akan dinilai tertinggi oleh Allah sebagai sebuah kalimat zikir. Menurut Imam al-Qusyairi, zikir kalimat tauhid pada setiap pagi sebanyak 1.000 kali dalam kondisi bersuci akan mempermudah membuka pintu rezeki. 
 
Tanpa mengecilkan kalimat-kalimat thoyib lainnya, kalimat la ilaha illallah sejatinya adalah kalimat zikir yang terbaik yang harus kita ucapkan selalu. Nabi juga sudah menegaskan bahwa jika kalimat tauhid ini yang diucapkan pada nafas terakhir seorang hamba, maka syurgalah tempat terbaiknya. Semoga kita mendapatkannya.***

14 Feb 2022

Info Kegiatan MTP IPHI Kundur: One Day One Juz

Info Kegiatan MTP IPHI Kundur: One Day One Juz


Catatan Oleh : Hj. Yulita Muaz.


Bismillahirrahmanirrahim. Sebanyak 30 orang ibu-ibu hajah dari MTP (Majelis Taklim Perempuan) IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kundur bergabung dalam kegiatan membaca ayat suci Alqur'an, One Day One Juz, Satu hari Satu Juz. One day one juz merupakan kelompok yang dibentuk untuk mempermudah ibu-ibu hajah. agar dapat membiasakan membaca Alqur'an 1 (satu) juz setiap harinya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan membaca Alqur'an , yang dibaca satu orang satu juz satu hari, dipandu oleh seorang admin yang memberi informasi melalui WA, juz mana yang akan dibacanya. Dari tiga puluh orang yang tergabung dibuatlah urutan nomor dan namanya, dari nomor 1 sampai nomor 30. Artinya yang namanya tertulis di nomer 1 berarti membaca juz 1. sedangkan no 2  membaca juz 2. hari berkutnya yang membaca juz satu, membaca juz 2 dan seterusnya.

Setelah selesai membaca Alqur'an, 1 juz dalam jangka waktu 24 jam, peserta membuat tanda di nomor
namanya. Bagi yang kebagian juz 30, selesai membaca ,  dilanjutkan membaca doa' khatam Qur'an. Begitulah yang dilakukan MTP IPHI Kundur dalam usaha meningkatkan kualitas bacaan alquran masing-masing.

Dalam kegiatan ini ibu" hajah yang tergabung di One day One juz, setiap satu bulan setiap individu, sudah qatam Qur'an, dalam satu tahun, sudah mengqatamkan Qur'an sebanyak 12 kali.
Secara umum ibu" hajah sebanyak 30 orang menyelesaikan bacaan  Qur'an sebanyak 30 juz setiap hari. Masya Allah.

Ketika berdialog dengan ibu-ibu hajah, awalnya memang terasa berat. malas, ngantuk dan banyak godaan,  karna sudah  merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dan dilaksanakan membacanya, akhirnya  menjadi kebutuhan. tetasa sekali ada yang kurang kalau tidak membaca Alqur'an.

Bersukur sekali bagi ibu-ibu hajah yang tergabung dalam One Day One Juz, secara nyata membaca ayat suci Alqur'an setiap hari. Tekhniknya macam-macam, ada langsung baca satu juz, ada setengah juz baca habis sholat Magrib  dan setengah jus habis sholat Subuh dan ada juga baca 2 halaman setelah selesai menunaikan sholat 5 waktu. Alhamdulillah.

Dari pengalaman pribadi dari masing" individu, setelah sekian lama membaca Alqur'an, membuat hati tenang,  tenteram dan damai. Rasanya hidup ini jauh dari masalah, dunia terasa lapang, hidup ini terasa indah.  Sekarang membaca Alqur'an, bukan lagi sebagai paksaan, tapi sudah merupakan kebutuhan

Tanjungbatu 13 Februari 2022.

12 Feb 2022

Sembari Puasa Iringi Amal Lainnya

Sembari Puasa Iringi Amal Lainnya




JUMAT berkah, mari mencari berkah. Hari mulia diantara hari-hari yang ada. Mari bincangkan sedikit tentang bulan mulia pula. Rajab 1443 yang sudah bersama kita sejak awal Februari 2022 lalu layak kita ulang baca kemuliaannya. Sebagai salah satu bulan dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah, tidak berlebihan kita kenang ulang beberapa ibadah yang perlu tetap dilaksanakan di bulan ini.

Banyak buku dan tulisan mengulas perihal amalan-amalan yang baik untuk diamalkan pada bulan Rajab. Dengan sandaran alquran dan hadits para ulama dan cendekiawan muslim saling berbagi informasi tentang beberapa amalan yang baik untuk diamalkan. Dalam ccatatan berjudul '4 Amalan saat Puasa Rajab, Lakukan Amalan Ini Sambil Berpuasa untuk Menambah Keberkahan di Bulan Rajab' yang diposting di laman suara.com (https://www.suara.com/news/2022/02/04/194617...) Jumat (04/02/2022) pekan lalu diingatkan kepada kita setidak-tidaknya ada empat amalan yang sejatinya kita amalkan.

Tulisan dengan kontributor Muhammad Zuhdi Hidayat, itu mengingatkan kembali kepada tentang empat amalan yang sebaiknya memang kita amalkan pada bulan ini. Sebagaimana sebagian kita sudah memahami bahwa bulan Rajab merupakan salah satu bulan dimuliakan Allah diantara empat bulan yang dimuliakannya. Di bulan ini pula ada berbagai amalan yang Allah janjikan pahalnya berlipat ganda. Sebutlah misalnya, mengerjakan puasa, membaca dzikir, bersedekah, memperbanyak sholawat, sholat sunnah dan berbagai ibadah sunnah lainnya. 

Puasa Rajab adalah salah satu amalan yang memiliki pahala yang besar yang ada di bulan Rajab. Puasa Rajab dapat kita kerjakan mulai dari tanggal 1 hingga 10 Rajab selain tentu saja puasa sunah Senin-Kamis, Puasa Ayyamul Bidh dan puasa Puasa qadha. Mengutip catatan suara.com di atas berikut empat amalan yang sebaiknya kita laksanakan dalam bulan mulia ini.

1. Memperbanyak Membaca Sholawat;

Selain berpuasa sebaiknya kita juga memperbanyak sholawat pada bulan Rajab ini.  Sholawat kepada nabi dapat dilaksanakan kapan saja baik pagi, siang, sore maupun malam. Doa harapan akan mendapatkan kemulaiaan dan keberkahan  Rajab selalu kita bacakan. “Allahuma barik lana fi rajaba wasya'bana waballighna ramadlana,” misalnya addalah doa yang harusnya selalu kita baca sehabis solat.

2. Memperbanyak Zikir kepada Allah Swt;

Amalan saat puasa Rajab yang dianjurkan untuk diperbanyak adalah membaca dzikir dan istighfar kepada Allah Swt. Kepada kita sudah diajarkan bahwa Allah senantiasa akan mempermudah setiap urusan hambanya dan mengangkat segala kesulitan yang dialami serta menghapus dosa-dosa di masa lalu, ketika hamba-Nya itu berusaha mendapatkannya. Berusaha artinya mengamalkan berbagai amalan yang baik itu.

3. Bersedekah;

Bersedekah di bulan haram dapat mengantarkan kita untuk mendapatkan pahala dan ridho dari Allah Swt. Sedekah dapat menjaminkan umat muslim mendapatkan bahagia dunia dan akhirat serta mendapatkan khusnul khotimah. Allah Swt juga akan melipatgandakan rezeki dan pahala bagi orang bersedekah.

4. Sholat Malam;

Memasuki bulan Rajab, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak sholat sunnah seperti sholat sunnah rajab. Sholat sunnah rajab memiliki 10 rakaat dengan salam setiap dua rakaat. Berikut niat sholat sunnah rajab yang dapat dikerjakan.

Sesungguhnya ada banyak amalan lainnya yang juga dapat kita amalkan sebagai bentuk memuliakan bulan Rajab sekaligus mengambil manfaat untuk diri kita. Semoga Allah memberkahi setiap tindakan dan perbuatan ibadah kita serta mengabulkan doa-doa kita.***

10 Feb 2022

Penyakit Hati, Obatnya Minta Ampun

Penyakit Hati, Obatnya Minta Ampun



PENYAKIT hati secara harpiah berarti organ tubuh yang disebut hati, itu dalam keadaan tidak sehat. Entah terkena tumor, pembengkakan dan lain sebagainya. Tapi makna penyakit hati lainnya adalah keadaan perasaan dan atau kebiasaan seseorang dalam bertindak yang disebabkan oleh perasaan hatinya. Keadaan seperti itu lebih mengarah kepada sikap.

Sikap atau perbuatan dengki, membenci, tidak suka kepada orang lain, mengganggu dan lainnya dapat disebut sebagai penyakit hati. Penyakit hati di sini tidaklah penyakit secara pisik tapi lebih kepada non pisik atau disebut juga dengan psychis. Penyakit non pisik itu pula yang disebut Allah dalam alquran, Surah At-Taubah ayat 125 yang dalam Bahasa Indonesianya berbunyi, “Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir."

Mengutip tulisan berjudul Hikmah Malam : 4 Penyakit Hati yang Terlalu Dianggap Biasa Padahal Dosa yang diposting di laman hajinews.id hari Senin (07/02/2022) lalu, saya ingin kembali berbagi informasi yang sudah dishare haijnews.id itu. Dengan mengutip seorang ulama, Uwes Al-Qorni dalam buku 60 Penyakit Hati, berikut kita ulang baca 5 (lima) penyakit hati yang boleh jadi dianggap sepele pada hal dapat memupuk dosa kita.

1. Membatalkan Janji Tanpa Sebab;

Tidak jarang ada diantara kita yang sudah melakukan janji namun tiba-tiba membatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan atau persetujuan orang yang dibuat janji. Tentu dengan alasan yang tidak jelas, bukan karena sakit atau penyebab lain yang bisa dipahami keduanya.

Sikap ini sangat tidak diperbolehkan untuk dimiliki seorang muslimah karena beberapa sebab, yakni, Pertama, secara materi sikap itu akan merugikan orang lain, terutama jika ia membawahi orang lain. Akan banyak orang yang dirugikan. Kedua, secara moral, sikap seperti itu akan menghilangkan kepercayaan orang lain. Ketiga, pelakunya akan dikenal sebagai tukang membatalkan janji (ghadir), baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam salah satu hadits dikatakan, “Setiap orang yang suka membatalkan janjinya pada hari kiamat akan memikul bendera di bagian belakangnya (sebagai tanda atas perbuatannya di dunia) yang akan ditinggikan sesuai dengan kadar pembatalannya.” (HR. Muslim).

2. Senang Dipuji;

Sebagai manusia biasa, boleh jadi kita suka dipuji. Namun, rasa senang dan mencintai pujian dari orang lain nyatanya akan berbahaya jika sudah berlebihan. Biasanya kita akan lupa dengan kelemahan diri dan malah menjadi pribadi sombong. Rasa ini timbul perlahan disebabkan oleh rasa bangga dengan mendapat pujian. Dari sini pula kita akhirnya cenderung mengejar dunia secara tidak disadari. Di sinilah dosa akan mulai menggerogoti diri kita.

3. Gengsi;

Gengsi atau disebut juga dengan istilah waqahah, yaitu kecenderungan menjauhi aturan agama dengan tidak mau melakukannya karena mengkhawatirkan harga diri atau martabatnya akan jatuh. Penyakit waqahah bisa terjadi saat kita merasa malu berjalan dengan orang yang kita anggap dibawah kita seumpama orang fakir-miskin. Atau enggan melakukan pekerjaan yang dipandang olehnya bertaraf rendah seperti gotong-royong bersama masyarakat, membantu orang susah dan lainnya. Sifat ini biasanya diiringi pula oleh keraguan kebenaran agama.

4. Keras Kepala;

Keras kepala bisa timbul karena menolak kebenaran dan nasihat yang datang kepada seseorang yang dianggap tidak setaraf. Disisi lain sebenarnya ia mengetahui dan mengakui kebenarannya, namun enggan menerimanya. Dari penyakit gengsi bisa pula menular menjadi penyakit 'keras kepala' yang tidak mau menerima kebenaran dari orang lain.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman akan menerima kebenaran dari mana dan dari siapapun datangnya. Karena di antara hikmah keimanan adalah adanya pengakuan dan menerima yang direalisasikan dalam amal saleh. Jadi, tidak pada tempatnya kita keras kepala atau orang menyebut dengan keras hati secara tidak benar. Kita harus yakin bahwa jika kita memiliki sifat ini, bisa saja jatuhnya ke kekufuran terhadap kebenaran-Nya.

5. Berpikir Sempit;

Orang yang berpikiran sempit akan sulit melihat kebaikan di tengah musibah yang tengah menimpanya. Juga tidak dapat menemukan kebenaran diantara kesalahan yang ada. Ia juga cenderung akan sellau melihat sisi buruk orang lain dan mengarah kepada suudzhon atau selalu berprasangka buruk kepada orang lain.  Pikiran sempit cenderung membenarkan diri sendiri. Tidak mempertimbangkan kebernaran dari orang lain. Ini sangat berbahaya.

Tentu saja ada banyak penyakit hati yang mesti kita waspadai. Celakanya, penyakit hati ini tidak mudah diketahui orang lain bahkan oleh diri sendiri. Tapi Allah pasti mencatat itu semua meskipun kita tidak mengetahui penyakit itu ada pada diri kita. Nauzubillah. Jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah penyakit hati, itu adalah dengan bertobat. Kita minta ampun atas segala kekeliruan kita.***
Juga di mrasyidnur.gurusiana.id


4 Feb 2022

Dua Ribu Hafizh-Hafizhoh Bukukan Rekor Muri (Menuju Pujian Allah)

Dua Ribu Hafizh-Hafizhoh Bukukan Rekor Muri (Menuju Pujian Allah)


BEBERAPA media mewartakan perihal raihan rekor Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia) di bidang hafizh-hafizhoh (penghapal alquran) oleh para santri dalam beberapa hari ini. Di laman jabarprov.go.id (31/01/2022) misalnya, ada judul berita Gubernur Ridwan Kamil Wisuda 2.000 Penghapal Alquran yang mewartakan 2.000-an orang hafizh-hafizhoh diwisuda oleh Gubernur Jawa Barat itu. Berita yang sama, dengan mengutip islampos diberitakan juga oleh hajinews.id hari Rabu (02/02/2022) kemarin dalam judul berita Masya Allah, Jawa Barat Raih Rekor Muri Wisuda Hafidz Quran Terbanyak yang memberitakan informasi yang sama.

Bagi kita (muslim) tentu saja ini satu berita motivasi penuh arti. Setidak-tidaknya ada dua hal yang membuat kita bangga, bahagia sekaligus termotivasi membacanya. Pertama tercatatnya kesuksesan ini dalam Buku Muri. Artinya selama ini belum pernah ada tercatat wisuda hafizh-hafizhoh sebanyak yang diwisuda oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil itu. Kedua, bertambahnya jumlah penghapal alquran di Negeri dengan penduduk muslim terbanyak di dunia itu.
 
Dengan menghapal alquran sebanyak 30 juz (6.000-an ayat) tentu saja ini adalah prestasi istimewa. Tidaklah mudah menghapal alquran yang begitu banyak jumlah ayatnya. Seperti kita baca di banyak media, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mewisuda sebanyak dua ribu orang penghafal Al-Qur’an di daerah Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Para hafidz Quran 30 juz ini merupakan peserta dalam program satu desa satu hafidz atau Sadesha yang selama ini sudah diprogramkan oleh Pemda Jabar.

Satu pesan gubernur dalam acara wisuda itu, mengatakan bahwa untuk persoalan keagamaan seperti ini tidak perlu mencari pujian. Tapi jika ada yang memberi penghargaan atas pencapaian ini maka perlu disyukuri. Artinya, menjadi penghafal alquran tidaklah karena ingin mendapatkan pujian dari manusia. Allah sudah menjanjikan akan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada hamab-Nya yang membaca alquran. Apalagi mampu menghafalnya dengan baik. Dengan banyaknya penghafal alquran maka jaminan akan tetap terpeliharanya kemurnian alquran akan tetap terjaga.

Para hafizh-hafizhoh alquran yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat telah menyebar motivasi yang hebat bagi semua orang (muslim) untuk terus bersemangat membaca sekaligus menghafal alquran. Kata Pak Gubernur, mereka merupakan peserta program Sadesha Jawa Barat, yang nantinya akan disebar ke berbagai desa untuk menjadikan anak-anak di desa penghafal Al-Qur’an se-Jawa Barat. Klop, mereka akan menajdi pemotivasi orang-orang desa menuju pujian tertinggi dari Allah. 
 
Rekor Muri yang diraih hanyalah pujian manusia yang harus disyukur, tapi pujian Allah jauh lebih penting dan lebih mulia yang sudah menanti. Semoga berita ini memantik seluruh umat di Negeri ini untuk terus membaca dan menghafal serta memahmi kitab suci ini. Semoga.***
Juga diposting di mrasyidnur.gurusiana.id

3 Feb 2022

Berharap Husnul Khotimah, Insyaallah Bisa

Berharap Husnul Khotimah, Insyaallah Bisa


SEBAGAI seporang muslim kita pasti berharap dan akan selalu berdoa memohon kebahagiaan dunia dan akhirat. Itulah doa 'sapu-jagat' yang diajarkan guru kita untuk terus dibaca, terutama setelah solat. Selain doa meminta hidup di dunia sejahtera dan di akhirat bahagia serta terhindar dari api neraka kita juga berdoa kiranya Allah mewafatkan kita dalam status husnul khatimah.

Meskipun itu sepenuhnya otoritas Allah untuk memutuskan, kita diajarkan berdoa dan melaksanakan amal-amal tertentu agar harapan ini dikabulkan-Nya. Para guru dan juru dakwah mengingatkan beberapa amalan yang sebaiknya diamalkan agar harapan hidup dunia-akhirat sejahtera dan dimatikan kita dalam husnul khotimah. Meneruskan pesan yang dishare pada laman hajinews.id hari Selasa (01/02/2022) dalam judul Hikmah Malam : Amalan 3 Surat Agar Hidup Bahagia dan Wafat Husnul Khatimah berikut amalan yang dapat kita amalkan agar termasuk golongan orang-orang yang beruntung tersebut.

Hajinews.id sendiri meneruskan tulisan dari kalamsindo yang menyatakan ada tiga surat dalam Al-Qur’an yang sejatinya sering diamalkan sebagaimana sering diamalkan para ulama. Ketiga surah itu dan keutamanaannya adalah,


1. Surat Al-Waqi’ah

Agar termasuk orang-orang yang dikehendaki Allah mendapat kelapangan rezeki, maka bacalah Surat Al-Waqi’ah setiap hari. Insya Allah amalan ini dapat membuka jalan-jalan rezeki. Gantungkan harapan hanya kepada Allah, Dzat yang melapangkan rezeki.

Dikisahkan ketika Abdullah bin Mas’ud sakit, sahabat Utsman bin Affan datang menjenguk sembari menawarkan bantuan. Abdullah bin Mas’ud menjawab: “Apakah engkau mengkhawatirkan kemiskinan menimpa putri-putriku? Aku telah memerintahkan putri-putriku membaca Surat Al-Waqi’ah setiap malam. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan ditimpa kemiskinan.”


2. Surat Yasin

Amalan lain yang dapat menjadikan seseorang beruntung dan meraih kebahagiaan adalah membaca Surat Yasin setiap hari. Seseorang yang membaca Surat Yasin pada malam hari maka esok paginya dosa-dosa orang tersebut akan diampuni. Sebagaimana diterangkan dalam Hadis berikut: “Siapa yang membaca (surat) Yasin pada malam hari dengan mengharap keridoan Allah maka diampuni dosa-dosanya.” (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi dari Abu Hurairah).

Fadhillah Surat Yasin selain untuk orang yang sedang Sakaratul Maut, juga dapat mempermudah urusan. “Barang siapa yang membaca Surat Yasin dari pagi hari, maka pekerjaan di hari itu dimudahkan dengan keberhasilan, dan jika membacanya di akhir suatu hari maka tugasnya hingga pagi hari berikutnya akan dimudahkan juga.” (Sunan Ad-Daarimi Juz 2 halaman 549)


3. Surat Al-Mulk

Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu pernah berkata: “Alam kubur adalah tempat pertama sebelum menuju Akhirat. Maka apabila selamat dalam kubur, maka setelahnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka setelahnya lebih berat daripadanya.”

Agar wafat husnul khatimah dan selamat dari azab kubur, salah satu amalannya adalah membaca Surat Al-Mulk setiap malam. Surat ini dikenal dengan nama Surat Tabarok. Disebut juga Surat Al-Mani’ah (penghalang) dan surat Al-Munjiah (penyelamat) yang menyelamatkan seseorang dari azab kubur. Surat dianjurkan dibaca bakda Isya sebelum tidur.

Dari Abu Hurairah, Nabi berpesan: “Satu surat dalam Al-Qur’an (yang terdiri dari) 30 ayat akan memberi Syafa’at (dengan izin Allah Ta’ala) bagi orang yang selalu membacanya (dengan merenungkan artinya) sehingga Allah mengampuni (dosa-dosa)nya, (yaitu Surat Al-Mulk).”  

Satu hal yang kita tahu juga adalah bahwa kitab suci, Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Termasuk kita, semoga. Siapa yang membaca dan mengamalkannya maka ia akan beruntung. Kelak Al-Qur’an akan datang di Hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang rajin membacanya. Begitu para guru mengajarkan kepada kita. Dengan keterangan itu, kita tentu saja tidak harus berkutat dengan hanya membaca tiga surah itu saja. Alangkah baiknya seluruh isi alquran kita baca, berualng-ulang dan berulang sambil memahami maknanya. Dengan itu harapan wafat dengan husunul khotimah, insyaallah bisa.***

14 Jan 2022

Cintaku, Cintamu, Cinta Kita

Cintaku, Cintamu, Cinta Kita


BAHWA Allah, Tuhan kita mencintai kita dan segala makhluk yang ada dapat kita simpulkan dari kalimat yang selalu dan harus tetap kita baca ketika akan memulai beraktivitas, bismillahirohmanirrohiim. Maknanya, Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang artinya lebih dari sekadar kasih dan sayang. Sudah 'maha' yang bermkan sangat atau besar sekali kasih dan sayang-Nya. 
 
Kalimat 'bismillahi' ini pasti dan akan selalu kita temukan dalam kitab suci, Al Quran. Kita pastikan bahwa kalimat itu menjadi bukti bahwa Allah memiliki cinta yang sangat besar kepada kita, hamba-Nya. Bahkan kepada semua makhluk-Nya. Satu hal sudah kita pahami, Allah mencintai kita. Sangat, sangat mencintai kita.

Lalu, bagaimana dengan cinta kita kepada-Nya? Cintamu, cintaku, cinta kita, kata anak-anak muda dalam kesehariannya. Artinya, cinta pasti tidak bisa hanya dari satu sisi saja. Jika hanya satu sisi, hanya cinta Allah saja yang ada, bermakna cinta Allah ‘bertepuk sebelah tangan,’ kepada hamba-Nya. Ketika dia satu pihak merasa hanya gila cinta sendiri sementara pihak lainnya tidak, itulah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Sedihnya.
 
Jika Allah sudah nyata mencintai kita, lalu bagaimana caranya kita mencintai Allah? Kata Allah “Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Itu firman-Nya yang dapat menjadi pedoman kita dalam mencintai Allah. Cinta kita, cinta Allah akan bersatu ketika kita benar-beanr mencintai Allah.

Kita sebagai hambanya, hanya bisa berusaha untuk menguatkan hati agar bisa mencintai Allah. Salah satu usaha itu adalah dengan berikhtiar mendekatinya sekaligus mengikutinya. Itu artinya firman Allah yang mewajibkan kita untuk mematuhinya adalah menjadi kunci. Kata Allah, "Hai orang beriman, patuhlah kepada Allah, dan patuhlah kepada Rasul-Nya," hendaklah kita buktikan. Dengan pembuktian itulah kita sudah berusaha mencintai Allah. 
 
Lalu apa realisasi patuh kepada Allah? Adalah dengan melaksanakan segala peruntah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Kewajiban-kewajiban yang sudah ditentukan hendaklah kita laksanakan. Begitu pula sebaliknya, larangan-larangan-Nya kita tinggalkan. Itulah bukti dan realsiasi cinta kepada Allah. Dan di situlah cintaku, cintamu dan cinta kita akan terlaksana. Semoga.***

17 Des 2021

Renungan Jumat: Berbuat Jahat akan Berbalas Jahat

Renungan Jumat: Berbuat Jahat akan Berbalas Jahat


TENTANG perbuatan buruk akan mendapatkan balasan buruk, sebaliknya perbuatan baik akan mendapatkan balasan baik, sudah sama-sama kita pahami. Kita pun percaya itu. Baik di sini (dunia) maupun nanti (di akhirat) kita pun percaya. Jika kita orang beragama, konsep ini merupakan satu kepercayaan. Kita yakin.

Kalau menyitir ayat-ayat suci (alquran) misalnya, dikatakan 'maka siapa yang berbuat baik sekecil apapun, dia akan melihat (menerima balasannya); dan siapa yang melakukan perbuatan buruk, dia pun akan melihat (menerima balasannya). (99:7-8) Dan di surah lainnya juga ada pernyataan Allah tentang balasan kehidupan di dunia nanti di akhirat, kelak.

Sebenarnya melakukan perbuatan buruk itu haruslah dihindari walaupun balasan (azab) yang diterima baru nanti setelah kehidupan abadi di akhirat. Sebab, ternyata balasan perbuatan buruk tidak jarang juga sudah diterima ketika masih di dunia. Pendapat yang menyebutkan bahwa akan ada hukum karma bagi siapa-siapa yang melakukan kejahatan, sesungguhnya itu merupakan bentuk balasan yang diterima langsung orang-orang yang melakukan kesalahan. Setidak-tidaknya, perbuatah jahat itu akan dicatat sebagai dosa. Artinya tetap saja sudah dihukum langsung dengan dosa.

Menarik kita kaitkan dengan pernyataan Pak Mahfud MD, Menko Polhukam dalam tulisan berjudul, Menko Polhukam: Karma Itu Bisa Datang Kepada Siapa Saja yang Melakukan Kejahatan! yang diposting situs hijinews.id kemarin Kamis (16/12/2021). Katanya, "Orang jahat bisa terbebas dari jerat hukuman dengan beragam cara menyiasatinya. Kendati begitu, sikapnya itu bisa membuatnya kena karma di dunia." Pernyataan ini menegaskan kalau dosa-dosa (kejahatan) yang kita lakukan saat, meskipun pasti balasannya nanti di akhirat, ternyata sebagian kita juga mengakui kalau di duni ini akan ada juga balasannya.

Lebih jauh, seperti ditulis hajinews.id Pak Mahfud menjelaskan, orang yang beragama dan berbudaya pasti mempercayai adanya karma, dosa, dan malu karena berbuat pelanggaran. Bahasa Pak Mahfud, itu tergolong dalam hukuman otonom. Artinya hukum yang melekat pada diri orangnya sendiri. Dan kita setuju himbauan Menkopolhukam agar orang-orang yang hendak melakukan kejahatan jangan hanya takut pada hukum secara formalistik semata. Tetapi juga takut pada karma atau dosa yang ditimbulkan akibat perbuatannya tersebut. 

Jika kita pernah mendengar orang-orang yang di masa berkuasanya suka berbuat jahat dan kejahatannya selalu mampu disiasati dengan berbagai cara untuk tidak kelihatan kejahatannya, ternyata di masa tuanya dia mendapat hukum berupaka hidup sakit-sakitan. Tiap hari tak bisa jalan. Penyakitnya kalau mau tidur suntik dulu biar bisa tiduran. Kalau mau bangun suntik lagi. Uangnya banyak, tapi membuatnya menderita. Maka itu dapat disebut karma. Begitu kata Pak Mahfud.

Bagi kita, jika kita belum terlanjur berbuat jahat, apalagi dengan kesadaran melakukannya, lebih baik jangan pernah berniat apalagi melakukannya. Jika sudah pernah terlanjur, baik sudah merasakan hukum karmanya atau pun belum, mari segera bertobat. Yakinkan diri kita, berbuat jahat pasti akan berbalas jahat dan berbuat baik akanj berbalas baik. Sikap ini jauh lebih baik dari pada melayani emosi (nafsu) duniawi.***

23 Nov 2021

Pesan Ustaz, Usah Menantang agar Hidup Menjadi Tenang

Pesan Ustaz, Usah Menantang agar Hidup Menjadi Tenang


HIDUP dengan hati yang tenang atau sakinah adalah sesuatu yang selalu didamba. Tenang dan nyaman adalah sebuah harapan. Setiap orang menginginkan. Sebaliknya tidak ada orang yang ingin hidup gundah. Penuh kekhawatiran dan ketakutan. Karena itu pula kita akan berdoa untuk sebuah pasangan suami-isteri yang baru menikah dengan doa samawa, sakinah, mawaddah warohmah. Hidup tenang, berbahagia berbalut rohmah-Nya.

Salah satu yang membuat orang tenang bisa karena terwujudnya harapannya. Dan sebaliknya bkisa tidak tenang tersebab tidak atau belum tercapainya harapan. Saat sebuah harapan atau rencana tidak berjalan sesuai keinginan, tidak jarang orang jatuh silap. Terperosok ke jurang keputusasaan. Celakanya ada pula yang menyalahkan Allah, misalnya. Keluhannya, Allah tidak mengabulkan keinginannya.

Benarlah apa yang disinyalir oleh Allah dalam salah satu firman-Nya yang menjelaskan ada di antara manusia yang kecewa atau tidak suka atas sesuatu padahal boleh jadi itu baik baginya. Begitu pula sebaliknya. Kita baca ayat alquran di Albaqoroh ayat 216 yang terjemahannya begini, 

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah Maha mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” 

Kata Tuhan apa-apa yang terkadang kita benci, jangan-jangan itu sesungguhnya baik bagi kita. Sebaliknya apa-apa yang kita suka, jangan-jangan itu tidak baik bagi kita. Hanya Allah yang tahu pada hakikatnya terhadap sesuatu. Artinya, manusia di hadapan Allah sejatinya tidak menyatakan ketidaksukaannya terhadap sesuatu yang sepintas tidak menyenangkan. Begitu pula sebaliknya.

Kalau begitu sikap seperti apa yang diperlukan? Agar kita hidup tenang maka solusinya jangan bersikap menantang. Maksud jangan pagi-pagi sudah menyatakan perlawanan terhadap apa yang didapatkan dikarenakan tidak sesuai dengan harapan. Jadi, pernyataan Allah di atas memesankan kepada untuk bertawakal atau mempercayai ketetapan Allah. Sekali lagi, jangan menantangnya. 

Pesan para ustaz atau para ulama sebagai penyambung anbiya, seseorang yang bertawakal kepada Allah, maka dia tidak akan menggugat ketetapan Allah kepadanya. Dia tidak akan sampai mengucapkan kalimat-kalimat yang mengarah kepada putus asa atau melawan takdir-Nya. Dia akan menerima dan akan berusaha menyesuaikan keadaan itu dengan apa yang dia terima. Pernyataan Allah, bahwa 'Allah Maha Mengetahui' pada ayat itu juga menyiratkan kepada kita penyerahan diri secara total kepada-Nya adalah cara terbaik untuk mengusir putus asa dan gundah. 

Kita percaya bahwa ketika kita menerima ketentuan (kadar) Allah Swt maka paling tidak kita akan mendapatkan satu ketenangan (sakinah) di satu sisi dan Allah akan senang kepada kita karfena kita tidak sedang menggugat ketetapannya kepada kita. di balik itu semua kita juga berkeyakinan bahwa Allah pasti akan menolong kita terhadap kesulitan kita itu. Bukankah Allah yang menegaskan bahwa di balik kesulitan akan ada kemudahan.***

22 Nov 2021

Dari Tausiah KH Syarifuddin Almakky: Inilah Empat Ciri Wali Allah

Dari Tausiah KH Syarifuddin Almakky: Inilah Empat Ciri Wali Allah

 

 

ADA yang khas pada acara pertemuan bulanan Ikatan Silaturrahim Haji dan Keluarga (Ishaka) 1427 hari Ahad (21/11/2021) kemarin itu. KH Syarifuddin Almakky memberikan tausiah pada acara yang diikuti anggota Ishaka 1427 itu. Tuan rumah pertemuan, Hj. Masni mengundang kiyai Syarifuddin untuk mengisi acara pertemuan. Tidak selalu ada pengajian dalam pertemuan silaturrahim Ishaka 1427 selama ini. Itulah khasnya pertemuan kali ini.

Oleh Bu Hj. Masni sebagai sohibul bait, Kiyai Syarifuddin yang dipanggil juga dengan panggilan buya, itu diminta memberikan ceramah agar ada pencerahan bagi para anggota Ishaka 1427. Memang tidak terlalu lama mengingat waktu yang sudah singkat menjelang masuknya waktu zuhur. Acara pertemuannya memang dimulai pukul 11.00 sebagaimana sudah kesepakatan bersama anggota. Sementara saat ini jadwal zuhur lebih cepat dari pada biasanya. Sebelum pukul 12.00 waktu zuhur sudah masuk. Sementara pengajian baru dimulai pada pukul 11.20 karena harus menunggu anggota hadir lebih ramai.

Pertemuan Bulanan Ishaka 1427 yang anggotanya adalah para haji-hajjah dari beberapa angkatan --saat ini--sesungguhnya bermula dari inisiatif haji-hajjah angakatan tahun 2006/2007 M atau musim haji 1427 H silam. Anggota angkatan pertamanya sudah memasuki angka 15 tahun lamanya. Kronologi berdirinya Ishaka 1427 adalah ketika rombongan haji 2006/2007 yang kebetulan berasal dari Pulau Karimun, itu kembali ke Tanah Air --saat itu-- mereka berinisiatif menggelar reuni silaturrahim sesama haji angakatan yang sama, musim haji 1427. Lamanya bersama di Tanah Suci membuat rasa rindu ketika kembali ke Tanah Air.

Diawali dari rumah (alm) H. Nurdang yang waktu itu didapuk menjadi ketua Ishaka 1427. Dan sejak itu pertemuan bulanan ini terus dilaksanakan setiap bulan dengan pengecualian disebabkan beberapa alasan. Saat ini anggotanya sudah bergabung dengan para haji-hajjah angkatan sesudahnya. Hal itu mengingat sebagian anggota haji angkatan 1427 sudah ramai yang meninggal dunia. Agar eksistensi Ishaka 1427 bertahan maka keanggotaannya dibuka untuk haji-hajjah angkatan lanjutan. Bahkan ada keinginan anggota juga bahwa organisasi ini dikuatkan lagi, entah dengan payung hukum akte, misalnya.

Setiap bulan di pekan ketiga dilaksanakan pertemuan di rumah-rumah anggota secara bergiliran dengan cara diundi. Bagi siapa nomor undiannya tercabut, maka pertemuan bulan depannya akan dilaksanakan di rumahnya atau di tempat yang ditentukan olehnya. Bulan lalu, misalnya kebetulan menjadi tuan rumah adalah Hj. Adrieti. Dan bulan November 2021 ini di rumah Hj. Masni (Gg. Awang Noor) sebagai hasil cabutan undian bulan lalu itu.

Bu Hj. Masni mendatangkan KH. Syarifuddin Almakky sebagai pengisi acara dalam bentuk tausiah. Setelah sebagian besar anggota hadir, kegiatan tausiah pun dimulai dengan dibuka oleh salah seoang anggota. Semacam MC, begitu. Lalu pak kiyai dipersilakan menyampaikan tausiahnya. Dan dengan mengucapkan salam dan puja-puji kepada Yang Maha Kuasa serta bersolawat kepada baginda Rasulullah, ustaz Syarifuddin memulainya. Kami semua menyimak apa yang dia sampaikan.

"Saya bukan mau berceramah di hadapan Bapak-bapak Haji dan Ibu-ibu Hajjah, karena Bapak dan Ibu adalah orang tua-tua yang tidak pantas saya ceramahi," kata ustaz membuka tausiahnya dengan merendah. "Saya hanya akan menyampaikan pesan para ulama kita terdahulu. Ulama ini hidup 1.100 tahun yang lalu. Kita tidak akan bisa mengundangnya lagi ke sini, tapi kita bisa membaca pesan-pesannya melalui buku karangannya ini." Dia menunjukkan buku berbahasa Arab gundul itu. “Kita bersyukur masih dapat mengetahui dan memahami pesan-pesannya.” Begitu kiyai membuka tausiahnya sekaligus menyebutkan buku dan pengarang buku itu. Dia membawa buku yang ditulis oleh Imam Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky.

Menyinggung masih banyaknya kaum muslimin yang tidak fasih membaca alquran sebagai kitab suci orang muslim, dia mengatakan bahwa kita mestinya sebagai muslim lancar dan fasih membaca alquran. “Bacaan kita harus bagus,” katanya. Bagi Bapak-bapak jangan sampai segan menjadi imam solat tersebab bacaan ayat-ayat alquran kita tidak bagus. Begitu dia mengingatkan. "Belajarlah terus. Jangan takut jadi imam," imbaunya di awal ceramah.

“Bapak-ibu semua adalah muslim/ muslimah yang istimewa di hadapan Allah karena sudah menyelesaikan rukun Islam kelima.” Kata kiyai lagi bahwa bagi muslim-muslimat yang sudah berkesempatan pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan haji artinya dia sudah sangat beruntung. Panggilan Allah sudah terpenuhi. "Banyak orang berduit, sehat dan bahkan ingin sekali ke haji, tapi belum kesampaian. Artinya panggilan Allah yang diserukan oleh Nabi Ibrahim, itu belum bisa dipenuhi oleh saudara-saudara kita yang belum berkesempatan naik haji." Itulah sebabnya ustaz mengatakan bahwa Bapak-ibu yang hadir yang sudah berhaji ini sangat beruntung di sisi Allah.

"Haji/ Hajjah yang hadir ini adalah orang yang dapat panggilan Allah untuk ke Tanah Suci, berhaji. Maka marilah sempurnakan ibadah kita dengan sebaik-baiknya. Dekatkan diri terus kepada Allah." Lalu Kiyai Syarifuddin menjelaskan beberapa tanda orang yang dekat dengan Allah sebagaiman tercantum dalam buku yang dibawanya siang itu. Katanya ada empat tanda waliyullah yang sebaiknya kita miliki. Tanda-tanda itu bisa dan mampu seharusnya kita lakukan. Wali Allah adalah manusia yang selalu dekat dengan Allah.

Apa saja tanda-tanda orang yang dekat dengan seperti derajat waliyullah itu? Pertama, menjaga rahasia dengan Allah. Maksudnya Allah akan memberikan hal-hal rahasia yang khusus diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Tidak boleh rahasia-rahasia khusus tersebut disampaikan ke orang awam.

Ciri kedua bahwa orang itu selalu terhubung dengan Nabi Muhammad Saw. Sebagai kekasih Allah, bagi orang-orang yang ingin hubungannya terjaga baik dengan Allah maka dia mestilah menjaga hubungan baiknya pula dengan Nabi sebagai kekasih Allah. Lakukanlah tindakan dan perbuatan yang pernah diteladankan oleh Muhammad sebagai bukti kita selalu menghubungkan diri kita kepada Nabi. Makan, minum, masuk rumah, keluar rumah, masuk WC, masuk masjid, bergaul atau apa saja, ikutilah cara nabi, maka tindakan dan perbuatan itu akan mendapatkan pahala dari Allah. Artinya hubungan baik kita dengan begitu akan terpelihara. Begitu pak kiyai menjelaskan.

Ciri ketiga adalah kuat menahan cercaan. Dihina, dicaci atau disakiti seperti apapun dia mampu bertahan. Tidak mudah putus asa mendapat ujian apapun. Konsistensinya (istiqomah) dalam ibadah tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Itu tentu tidak mudah. Tapi bagi orang yang dekat dengan Allah akan mampu bertahan.

Lalu ciri keempat adalah bisa bergaul dengan semua orang. Bersama orang tua, anak muda atau orang-orang dewasa dan seusia dia selalu dia bisa menyesuaikannya. Tidak akan menimbulkan persoalan baginya jika harus bersama siapa saja. Artinya pergaulannya tidak memilih-milih hanya orang tertentu saja. Orang kaya, orang miskin, orang berpangkat atau rakyat jelata, dia bisa bersama. Itulah ciri waliyullah. Pak kiyai memberikan penjelasan yang sangat detail dan jelas.

Selain menyampaikan beberapa ciri orang-orang baik di mata Allah, ustaz juga mengingatkan perihal godaan dan tantangan dalam memelihara hubungan dengan Allah. Untuk itu dia mengingatkan agar tetap istiqomah dalam akidah dan ibadah. Dan jangan pernah mudah digoda apa saja yang akan merusak hubungan kita dengan Allah. Tefrima kasih, Pak Kiyai.***

Juga di www.terbitkanbukugratis.id


19 Nov 2021

Saling Menolong Saling Meringankan

Saling Menolong Saling Meringankan


SALING tolong adalah ajaran utama dalam agama. Agama menganjurkan agar sesama manusia hendaklah saling menolong terutama dalam kesulitan. Bagi orang miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk salah satu kesulitan dalam hidupnya. Bagi orang kaya kelebihan harta adalah kesempatan untuk membantu dan meringankan kesulitan orang miskin. 

Menyitir tulisan yang diposting Mas Ruhi, Rabu (17/11/2021) pada laman hajinews.id dalam judul Membebaskan Utang Si Miskin dijelaskan betapa harta kekayaan yang dimiliki orang kaya pada hakikatnya tidak semata memudahkan si kaya sendiri tapi juga dapat memudahkan orang miskin. Lebih dari itu, kekayaan itu sekaligus dapat menjadi asbab terbukanya pintu surga bagi si kaya.

Menurut tulisan singkat itu, bagi orang yang kaya harta, ada satu amalan yang jika ia amalkan, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah Swt, yaitu senang memberi utang kepada orang miskin, dan sekaligus membebaskan tanggungan utang orang-orang miskin itu kepadanya.

Di saat orang miskin datang meminjam uang kepada orang kaya, sesungguhnya si miskin itu pasti sedang kesulitan dalam ekonominya. Maka di saat itu pula, hakikatnya Allah sedang membukakan pintu syurga bagi si kaya. Bagaimana terbukanya pintu syurga? Adalah dengan cara si kaya membantu si miskin secara cuma-cuma. Diberi pinjaman tapi tidak mesti meminta kembalian.

Dalam salah satu hadits, Nabi bersabda: “Seseorang di antara umat sebelum kalian, menjalani perhitungan amal perbuatan, ternyata ia tidak memiliki amal kebaikan barang sedikit pun kecuali (mendapat amal kebaikan) karena ia seorang yang kaya dan gemar bergaul dengan orang banyak, ia selalu memerintahkan kepada semua pelayannya agar memaafkan atau membebaskan orang-orang miskin (yang berutang kepadanya). Maka Allah Swt berfirman kepada para malaikat-Nya, “Kami lebih berhak untuk melakukan hal tersebut dari padanya, kalian harus memaafkannya.” (HR. Imam Bukhari).

Dari pemahaman hadits itu artinya barang siapa yang memaafkan orang yang tidak mampu membayar utang kepadanya, maka dosa-dosanya diampuni oleh Allah Swt. Inilah hikmah terbesar dari sikap orang kaya yang tidak meminta dibayar kembali utang-utang orang miskin yang pernah meminjam uang kepadanya. Maka mari, jika adalah orang yang berkemampuan untuk melakukan amalan ini, kiranya Allah membimbing kita untuk mau dan mampu melakukannya.***


8 Nov 2021

Tangis Haru Anak Santri dan Rasa Bangga Abi- Umi

Tangis Haru Anak Santri dan Rasa Bangga Abi- Umi


TANGIS anak-anak mereka mengharukan semua hadirin yang menyaksikan. Berjongkok setengah bersimpuh di hadapan ayah-bunda, abi-umi yang didudukkan di kursi-kursi khusus oleh panitia. Panitia acara menyiapkan lima kursi khusus untuk beberapa orang tua sebagai perwakilan yang anak-anak mereka hari ini diwisuda sebagai hafizh-hafizhoh. Ya, Sabtu (06/11/2021) pagi itu Rumah Tahfizh Az-Zikri Wonosari, Meral Karimun mengadakan wisuda santri penghafal alquran. Anak-anak itu mendatangi orang tuanya setelah dipersilakan MC dalam salah satu acara prosesi wisuda. Mereka menangis menyatakan rasa haru mereka ke haribaan orang tua mereka, abi-umi mereka.

Kata pengasuh Rumah Tahfizh yang sekaligus sebagai Pondok Pesantren Az-Zikri, H. Riadul Afkar, "Pada hari ini diwisuda beberapa santri yang sudah menyelesaikan 5 Juz, 10 Juz dan 30 Juz ahafalan alquran mereka. Ada belasan santri yang diwisuda diantara puluhan santri yang belajar di Rumah Tahfiz Az-Zikri," katanya saat memberikan sambutan. Sambutannya sendiri disampaikannya dengan penuh haru. "Anak-anak ini begitu cepat menghafalnya. Dalam waktu yang singkat rata-rata mereka mampu menyetorkan hafalannya." Begitu kata pengasuh pondok ini menambahkan saat memberikan sambutan pada acara penuh haru-biru itu. 

Hadir memenuhi undangan panitia wisuda santi Az-Zikri antara lain, Bupati Karimun, Bapak Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi berserta rombongan. Juga hadir beberapa pejabat pemerintah mendampingi bupati. Selain itu tampak juga Kakankemenag Kabupaten Karimun yang diwakili Pak Hairum serta beberapa undangan pejabat dan tokoh setingkat kabupaten seperti Ketua MUI, Ketua PMKK, Ketua PMKK dan lainnya.

Satu hal yang membanggakan sekaligus membuat haru menyaksikan suasana wisuda santri hafizh/ hafizhoh Rumah Tahfizh Az-Zikri, itu adalah prosesi 'sungkeman' anak kepada ayah-bunda sebagai wujud terima kasih anak kepada orang tuanya atas disekolahkannya anak-anak mereka pada lembaga penghafal alquran. Anak-anak itu, seperti disampaikan oleh salah seorang santri saat memberikan sambutan 'perasaan' merasa berterima kasih kepada orang tua mereka, abi-umi tercinta. Mereka telah mampu menjadi penghafal alquran. Itulah yang membuat mereka berterima kasih dan menunjukkan sikap haru mereka.

Bagi orang tua, adalah kebanggaan yang tidak terhingga atas kemauan anaknya sesuai harapan ayah-emaknya agar anaknya mau menjadi penghafal alquran. Bupati sendiri saat memberikan sambutan sangat mengapresiasi  anak-anak yang mau menjadi penjaga alquran. "Allah menegaskan bahwa Allah yang menurunkan alquran dan Allah pula yang akan memeliharanya," katanya dengan mengutip ayat alquran. "Lewat anak-anak kita ini Allah memelihara alquran. Untuk itu teruslah menjadi penghafal alquran," katanya dalam pidatonya.

Semoga anak-anak ini kelak menjadi tumpuan harapan ayah-bunda, Abi-Umi serta daerah dan bangsa kita dalam hal memelihara alquran. Rumah Tahfizh Az-Zikri telah melakukan hal terbaik untuk terus terpeliharanya alquran, sekaligus dapat berkembangnya pembinaan alquran di daerah ini. Hari ini anak-anak itu menangis haru namun Abi-Umi juga menaruh bangga dan bahagia.***

5 Nov 2021

Jibril dan 3 Nasihatnya untuk Selamat Dunia-Akhirat

Jibril dan 3 Nasihatnya untuk Selamat Dunia-Akhirat


ADA sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thobari yang mengisahkan kedatangan Malaikat Jibril kekepada Rasulullah. Nabi bersabda, yang maknanya, “Jibril mendatangiku. Lalu ia berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena sesungguhnya kamu akan mati; cintailah apa yang kamu suka karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya’. Dari hadits ini ada tiga nasihat Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Dan nasihat itu pada hakikatnya adalah untuk umat Nabi Muhammad juga.

Seperti diulas dalam tulisan berjudul Tiga Nasehat Malaikat Jibril Agar Selamat Dunia dan Akhirat yang diposting oleh Sitha di website hajinews.id pada hari Kamis (04/11/2021) kemarin dijelaskan bahwa ada tiga hal penting yang wajib menjadi perhatian oleh umat Muhammad, meskipun nasihat itu oleh Jibril disampaikan kepada Nabi Muhammad saja. Dari makna hadits iti dapat diketahui bahwa kematian merupakan hal yang pasti dan tidak mungkin makhluk hidup seperti kita dapat menghindar darinya.

Kita juga sudah memahami dan hafal makna ayat Alquran yang ditegaskan Allah dalam alquran yang maknanya, "Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian." Pada firman-Nya yang lain Allah mengatakan,  “Dimana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” Hal pentingnya dari sebuah kematian adalah bahwa dari situlah akan bermula kehidupan baru sebagai masa abadi yang menjadi tempat dimintanya pertanggungjawaban kehidupan di dunia ini. Kebaikan dan keburukan yang dilakukan akan berbalas persis sama seperti yang dilakukan. Buruk dibuat (sekarang) maka buruk;ah balasnya nanti (di akhirat). Begitu juga sebaliknya.

Kalau demikian berarti jalan hidup kita saat ini merupakan suatu pilihan kita karena kitalah yang akan mempertanggungjawabkannya. Akankah kita menjadi buruk atau baik itu jadinya adalah pilihan kita. Dalam artikel di atas dijelaskan akankah kita menjadi pendosa atau bertakwa itulah pilihan kita. Akankah kita menjadi hina atau mulia itu juga merupakan suatu pilihan kita. Apapun dan bagaimanapun jalan hidup yang kau pilih, ingatlah satu hal engkau akan mati dan tentunya mati bukanlah akhir. Mati adalah awal-awal dimana kita menjalani dunia baru yang tentu sangat berbeda dari kehidupan dunia saat ini. Ini nasihat pertama yang dapat dipetik dari hadits di atas.

Nasihat kedua, “Cintailah siapa yang kamu suka karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya." Kadarullah, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup dengan sendiri saja. Atas takdir Allah pula manusia diberikan hati untuk saling berkasih sayang baik kepada sesama manusia maupun kepada makhluk lainnya.

Namun sebesar apapun cinta kepada makhluk, kita diingatkan bahwa kita akan tetap berpisah. Hanya satu cinta yang abadi yakni cinta kepada Allah Swt. Kata Allah dalam alquran, “Katakanlah jika kamu benar-benar mencintai Allah ikutilah aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Inilah nasihat kedua yang perlu menjadi perhatian kita. Jangan sampai cinta sesama makhluk membuat kita lupa diri sehingga tidak ingat bahwa saatnya kita akan berpisah.

Sedangkan nasihat ketiga, bahwa setiap kebaikan ataupun keburukan amal kita semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Allah akan membalasnya baik secara langsung ataupun tidak langsung.  Oleh karena itu perlu kita ingat bahwa tidak ada perbuatan yang sia-sia di muka bumi ini melainkan akan menjadi catatan yang akan dipertanggungjawabkan kelak di yaumil akhir.

Kita percaya bahwa semua itu akan ada perhitungannya atas apa yang kita lakukan, Allah Swt mentatakan, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan (meskipun) sebesar zarah pun niscaya dia akan melihat balasannya dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan (meskipun) sebesar zarah pun niscaya dia akan melihat balasannya. Artinya tidak perbuatan dan tindakan kita yang akan luput dari catatan Allah. Semoga tiga pesan ini menyadarkan kita untuk waspada agar kita selamat hidup di dunia dan selamat pula kelak di akhirat.***

3 Nov 2021

Maya Jadi Muallaf Tersebab Lumpia

Maya Jadi Muallaf Tersebab Lumpia


MAYA Wallece, wanita Skotlandia yang tadinya membenci agama Islam kini menjadi mualaf sejak 2009 lalu. Kisah Maya menjadi mualaf dikatakan terbilang cukup unik. Sebagai orang yang tidak memiliki agama karena hidup dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak menganut agama apapun sehingga tidak ada kitab suci di rumahnya. Namun saat SMA, Maya dikatakan ingin lebih mengenal agama.

Seperti ditulis oleh Sitha dalam tulisan berjudul Kisah Mualaf, Bule Jadi Mualaf Gegara Lumpia yang diposting pada laman hajinews.id hari Selasa (02/11/2021) dijelaskan bahwa saat Maya memiliki hasrat untuk mendapatkan beberapa jawaban dari keinginannya terhadap usahanya mengenal agama namun itu bukan karena ingin memeluk sebuah agama. Dikatakan bahwa itu bukan karena ingin menjadi pemeluk kristen, sikh, atau katolik. Dia hanya ingin tahu saja.

Saat SMA, Maya belum mengenal Islam karena di sekolahnya tidak ada pengajar yang memiliki pengetahuan tentang Islam. Hal ini tidak masalah bagi Maya karena menurutnya Islam bukan ajaran yang benar. Maya bahkan menganggap Islam sebagai agama biadab dan para penganutnya dianggap gila. Dalam pikrian Maya kala itu, penganut Islam gemar meneror orang tak berdosa dan suka meledakkan bangunan. Maya memandang orang Islam itu sebagai teroris.

Kebencian Maya terhadap Islam tentunya tidak pernah sedikitpun membuat Maya berpikir untuk masuk Islam. Perjalanan Maya menuju Islam dimulai pada tahun 2005. Maya yang bekerja di sebuah call center dipertemukan dengan pegawai mayoritas orang Pakistan beragama Islam.

Persahabatan Maya dan teman-teman muslimnya mulai terjalin. Maya melihat mereka tidak seperti apa yang ia bayangkan sebelumnya mengenai Islam. Jika dahulu ia memandang Islam sebagai agama yang biadab dan penganutnya dianggap teroris, Maya tidak melihat hal tersebut pada diri teman-temannya.

Mereka bergaul layaknya persahabatan pada umumnya, seperti ke bioskop dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, Maya mulai memperhatikan sikap teman-temannya. Satu hal yang menonjol baginya adalah bahwa mereka melakukan apapun dengan cara yang sangat terhormat. Mereka sangat menjaga kehormatan diri mereka sendiri. Begitulah penilaiannya pada waktu itu.

Saat Ramadhan, teman Maya pun berpuasa. Kala itu mereka buka puasa bersama dan ada hal yang membuat Maya penasaran dengan Islam. Maya terkesan ketika temannya menawarkan lumpia kepada dirinya yang tidak berpuasa. “Salah satu sahabatku, Sam Shayma, menyodorkan sekotak lumpia dan menawarkannya padaku. Itu merupakan momen yang berkesan bagiku,” jelas Maya seperti dijelaskan artikel itu.

Kata Maya lagi, “Aku yang makan sepanjang hari, bahkan mungkin tak sadar telah minum air atau yang lainnya di hadapan mereka, malah ditawari makanan dan diajak berbuka berbuka puasa bersama mereka.”Maka Maya semakin penasaran karena kebaikan temannya. Ia mulai bertanya tentang Islam dan mengapa teman-temannya begitu baik padanya. Hal ini terus membuatnya penasaran.

Sahabat Maya kemudian menjawab pertanyaan tersebut bukan berdasarkan opini mereka melainkan merujuk pada Al Quran, hadis, sunnah Nabi, dan dalil. Jika mereka tidak tahu jawabannya, mereka akan jujur kepada Maya dan berusaha mencari tahu. Dan selama Maya mempelajari Islam, ia tersadar bahwa mempercayai saja tidak cukup. Bagi Maya Islam merupakan jalan hidup.

Dia kini tahu kalau Islam mempunyai aturan tersendiri dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan hukum. Katanya, jika aku berniat untuk menjadi seorang muslimah, berniat menjadikan Islam sebagai jati diriku, segalanya yang kutahui selama ini harus berubah. Ini tentu saja tidak akan mudah. Tapi itu sudah menjadi tekadnya.

Singkat kisah, Maya secara perlahan mulai menjauhi makanan dan minuman haram seperti alkohol. Selain itu Maya juga menghentikan kebiasaan pergi ke klab malam. Pakaian yang Maya kenakan juga mulai sopan. Namun Maya masih bimbang karena masuk Islam adalah komitmen seumur hidup.

Salah satu ketakutannya adalah respon keluarganya yang tidak mengenal agama. Butuh waktu lama bagi Maya untuk bisa menyampaikan niat masuk Islam kepada keluarga, terutama sang ibu. Berkali-kali Maya mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu sang ibu, tapi ia selalu gagal karena ketakutannya. Tapi akhirnya, dia masuk Islam setelah meyakini bahwa inilah agama yang benar yang dia tahu. Lumpia ternyata membawanya dan menjadi sebab dia akhirnya memeluk Islam.***
Juga di mrasyidnur.gurusiana.id