Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan

17 Mar 2022

Status Hamba: Hamba Siapakah Kita?

Status Hamba: Hamba Siapakah Kita?


Catatan Mohd. Nasruddin


Kalau ditanya, mau jadi hambah Allah atau hamba hawa nafsu?, Tentu kita akan menjawab, ya jadi hamba  Allah dong.

Nah sekarang kita tinggal buktikan sendiri, benar ga kita termasuk hamba Allah sementara ini.

Status hamba adalah status penyerahan identitas secara mutlak kepada juragan atau bos kita.

Seorang hamba siap melakukan apapun yang dikehendaki juragan nya tanpa ada hak memilih. Karena itu seorang hamba baru bisa punya hak memilih manakah ia dimerdekakan.

Nah sekarang kita uji, benar ga kita termasuk hamba Allah, atau hanya ngaku ngaku saja, padahal dalam prakteknya kita sesungguhnya hamba hawa nafsu.

Jika juragan kita adalah Allah, dan kita hamba Nya, maka Allah memberikan SOP atau JOBDES kepada kita untuk dilakukan agar kita benar benar diakui sebagai seorang hamba. Apa itu?

Ada rukun Iman, saya yakin, 6 tuntutan Allah ini , mayoritas sudah kita lakukan, meskipun saya yakin kalau kita kupas secara mendalam belum tentu kita lakukan semuanya. Saya ga bahas ini, krn bisa panjang, perlu pembahasan khusus.

JOBDES kedua adalah, rukun Islam, dalam rukun islam ada 5 hal yang harus kita lakukan. Yakni syahadat, sholat,puasa, zakat, dan (haji dan umroh).

Kelima syarat ini secara kuantitatif, mungkin 4 hal yang pertama mungkin sudah kita lakukan, karena tidak memerlukan pengorbanan biaya. Kebanyakan manusia krn kuatnya kemelekatan dunia, jarang yg mampu berhasil jika diuji dg pengorbanan materi. Alasan kedua kebanyakan orang gagal menunaikan rukun Islam  yang ke lima, karena pemahaman yang belum lurus ttg syarat yg ke lima ini dan mudah tertipu bujukan dunia dan hawa nafsu.

Kenapa, saya katakan pemahaman yang belum lurus ttg perintah haji dan umrah. Karena banyak orang memahami ayat manistatho'a ilaihi sabiila secara keliru. Manistatho'a ilaihi sabiila, sering dipahami jika mampu secara ekonomi, jadi kalau merasa tidak mampu, mereka beranggapan terlepas dari kewajiban ini, padahal tidak. Kewajiban ini tdk mungkin gugur semudah itu,Allah nanti akan menimbang, benar ga kita benar benar ga bisa ke sana, atau kita sebenarnya mampu, tapi kita abaikan dan lbh memilih kesenangan duniawi . Karena  ini soal, jiwa kita memandang Allah atau memandang dunia dan hawa nafsu. Buktinya banyak orang mampu, kaya, pejabat, pendapatan banyak, tapi belum berangkat hingga saat ini. Namun, sebaliknya,ada tukang ojek, tukang becak, sudah mampu berangkat karena ketaatan dan cinta.

Kata Sabiil dalam redaksi manistatho'a ilaihi sabiila, bermakna jalan..jadi makna sebenarnya adalah bagi yang mengetahui jalannya atau mampu jalannya. Jadi ini soal cara, metode, dan tekad. Bukan soal ekonomi saja .


Makanya dalam tafsir Ibnu Katsir, ibnu abas, menjelaskan ayat ini, batasan seseorang dianggap mampu itu, dan terkena kewajiban harus memenuhi panggilan Nya adalah ketika dia memiliki 300 dirham. 300 dirham jika dikonversikan ke rupiah saat ini ya, sekitar 4-5 juta-an. kita punya ga uang segitu, untuk Allah, baik uang di tabungan maupun uang hasil menjual aset duniawi? Insyaallah banyak sekali yang punya, tapi merasa ga punya.

Dan lebih lanjut ibnu abas ketika menjelaskan ayat waman kafaro fainnallaho ghoniyyun Anil alamin, adalah bagi yang tidak mau memenuhi panggilan Allah padahal ia mampu, maka ia dianggap kafir.

Dalam sebuah hadits nabi Muhammad, Saw mempertegas konteks ini dg mengatakan, barang siapa yang memiliki kemampuan, tapi tidak memenuhi panggilan Allah hingga ajal menjemput, maka ia akan mati dalam keadaan Yahudi maupun Nasrani. Nauzubillah min dzalik. Ya Allah tumbuhkan tekad dalam hati kami utk ringan memenuhi panggilan Mu ya Allah.

Menafsirkan sebatas kemampuan mu itu harus nya dimaknai semaksimal mungkin kamu bisa, berikan pengorbanan terbaikmu untuk Allah,bukan seminimal mungkin kemampuan yang bisa diberi. Klo seminimal mungkin kemampuan yang bisa diberi,kita memahami hal ini, tidak heran, kita belum berangkat berangkat memenuhi panggilan Nya, karena kita menunggu benar benar ada uang cash lebih, padahal aset nya begitu banyak yang bisa dikorbankan untuk Allah.

Jd manistatho'a ilaihi sabiila itu soal tekad dan metode kita dalam memberikan pengorbanan kita ke Allah, bukan kemampuan ekonomi semata. Nah jangan lagi berlindung dari ayat ini, lalu menganggap kita lepas dari tanggung jawab menunaikan rukun islam ke 5. Ingat ini rukun. Rukun itu di atas wajib. Rukun itu ibarat tiang. Bangunan akan roboh manakala tiangnya tidak ditegakkan. Allah maha teliti hisabnya. Sungguh semua akan dipertanggungjawabkan tanpa ada yang bisa kita sembunyikan.

Nah sekarang ukur sendiri kenapa berkurban untuk Allah dg segenap harta yang Allah titipkan ke kita, kita tidak mampu, sedangkan membeli tanah, beli mobil, jalan jalan , beli HP, dll, sangat ringan bagi kita. Nah kita termasuk hamba siapa?, Hamba Allah atau hamba hawa nafsu?๐Ÿ˜๐Ÿ™๐Ÿป

Monas Inspire

Ust.Monas

Hubungi 081266557203

Bagi yang mau umroh ramadhan atau bulan normal atau haji furoda, harga murah, fasilitas mewah

16 Mar 2022

Catatan Peresmian Kampung Restorative Justice Kejaksaan Negeri Karimun

Catatan Peresmian Kampung Restorative Justice Kejaksaan Negeri Karimun


CATATAN harian hari ini, Selasa (15/03/2022) adalah tentang Peresmian Balai Perdamaian Adhyaksa Baharudin Lopa Kejaksaan Negeri Karimun. Namanya Kampung Restorative Justece Baharuddin Lopa Kejaksaan Negeri Karimun yang terletak di Kelurahan Sungai Lakam Timur, Kecamatan Karimun. Kebetulan saya berkesempatan menghadirinya, mewakili Ketua FKUB Kabupaten Karimun.

Selain dari pihak Kejaksaan Negeri Karimun hadir pada peresmian Kampung Restorative Justice, itu antara lain Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq dan pejabat setingkat kabupaten antara lain dari Forkopimda, Pimpinan OPD, Kakankemenag dan beberapa orang pimpina Ormas Kabupaten seperti dari LAM, MUI, FKUB, dll. Ruangan aula kelurahan yang tidak seberapa luas kelihatan penuh oleh tamu-undangan. 

Prosesi acaranya yang dimulai pukul 09.00, setelah doa berturut-turut laporan Kepala Kelurahan Sungai Lakam Timur selaku tuan rumah. Lalu sambutan Kepala Kejaksanaan Negeri Karimun, Ibu Melinda dan dilanjutkan dengan sambutan Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq. Dalam sambutannya Bupati Karimun memberikan apresiasi kepada Kejaksaan Karimun yang telah membentuk wadah ini. Ini baru pertama di daerah ini

Keberadaan Kampung Restorative Justice, ini diharapkan untuk membantu masyarakat menyelesaikan persoalan-persoalan sosial dan hukum di tengah masyarakat. Agar tidak sampai diproses hukum ke pengadilan, misalnya. Kata Bupati, “Atas nama pemerintah, saya mengapresiasi adanya Kampung Restorative Justice. Merupakan suatu pilot project yang dibentuk untuk menyelesaikan persoalan sosial yang berkaitan dengan hukum agar dapat diselesaikan dengan musyawarah, sehingga persoalan itu tidak sampai naik ke proses hukum.”  Sungguh tujuan amat baik.

Baik bupati maupun Kepala Kejaksaan Negeri Karimun menjelaskan bahwa dalam upaya perdamaian yang dilakukan di Balai Perdamaian 'Kampung Restorative Justice' ini nantinya akan melibatkan tokoh agama, toko adat, tokoh masyarakat, yang tentunya juga oleh pihak dari korban maupun pelaku. Intinya berbagai pihak akan terlibat untuk tercapainya perdamaian dengan perinsip musyawarah oleh masyarakat. Tentu saja ada sejumlah persyaratan, sebagaimana dijelaskan oleh Ibu Melinda, SH, Kepala Kejaksaan Negeri Karimun itu.

Kata Ibu Melinda dalam sambutannya, ”Akan ada kriteria yang salah satunya seperti pencurian yang jumlah kerugian di bawah Rp2.500.000, tipiring, atau baru pertama kali melakukan kejahatan dan yang ancaman hukumannya di bawah lima tahun. Ini bisa dibicarakan dan didamaikan di kampung perdamaian ini.”  Begitu kata wanita pertama yang menjadi Kepala Kejaksanaan Negeri di Kabupaten Karimun itu.

Bagi kita masyarakat, yang utama dari semua itu adalah bagaimana kita menjaga kebersamaan, apersatuan, persaudaraan dan segala sesuatu yang bertujuan untuk menyatukan kita. Kita jauh sikap yang mengarah ke perpecahan dan sejenisnya.***

11 Mar 2022

Menjaga Ginjal, Menghindari Cuci Darah

Menjaga Ginjal, Menghindari Cuci Darah


KESEHATAN adalah dambaan semua orang. Hidup sehat akan penuh manfaat. Maka apapun cara selalu dilakukan untuk memelihara kesehatan. Sedihnya masih banyak atau masih ada diantara kita yang terkadang lalai dalam memelihara dan menjaga kesehatan. Dan setelah menderita sakit, barulah ada penyesalan. 

Penyakit gagal ginjal adalah salah satu penyakit yang cukup banyak diderita orang. Sebagai salah satu organ vital dalam tubuh ginjal begitu penting perannya dalam kehidupan kita. Maka memelihara dan merawat ginjal menjadi hal sangat penting dalam kehidupan kita. Bagaimana memelihara dan merawat ginjal, adalah hal penting untuk kita pahami. Dalam tulisan berjudul Cukup Lakukan 1 Hal Ini! Gagal Ginjal Bakal Sembuh Total, Tanpa Cuci Darah Seumur Hidup yang dimuat di laman hajinews.id pada hari Kamis (10/03/2022) kemarin dijelaskan bagaimana sebaiknya kita merawat ginjal kita.

Salah satu hal penting dalam merawat ginjal adalah dengan mencukupi nutrisinya. Jika nutrisi ginjal tidak tercukupi, maka besar kemungkinan ginjal akan mengalami kerusakan. Kekurangan nutrisi ginjal saja sudah cukup berbahaya buat ginjal. Kondisi itu akan membuat ginjal tidak bekerja dengan baik.  Nauzubillah.

Pesan artikel sangkat itu, jika kita telah memiliki status gagal ginjal maka ini bisa meningkatkan risiko yang mengharuskan kita untuk melakukan cuci darah. Sebagai alat yang diciptakan Tuhan untuk memfilter darah dan lain-lainnya untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan maka fungsi ginjal itu tidak boleh tergannggu alias berstatus gagal ginjal. Gagal ginjal artinya fungsi ginjal harus digantikan oleh benda lain. Di sinilah kita diharuskan mencuci darah dengan menggunakan alat lainnya. 

Mengutip tulisan itu, kita ternyata tidak perlu khawatir sebab ada satu cara mudah yang bisa dilakukan untuk membantu menyembuhkan gagal ginjal. Menurut penulisnya, cara ini dapat menghindarkan kita dari keharusan mencuci darah. Dengan menyitir chanel YouTube VDVC health, disebutkan bahwa memperbaiki nutrisi ginjal sangatlah ampuh dalam membantu menyembuhkan gagal ginjal. Nutrisi yang dimaksud adalah mencukupkan asupan protein dengan takaran yang cukup dan tidak berlebihan.

Ada juga pesan khususnya, bahwa bagi kita yang menderita gagal ginjal haruslah mengatur asupan garam yang cukup dan juga tidak berlebihan. Tidak mudah, tentunya. Perlu konsultasi dengan ahlinya. Baik ke dokter maupun ke ahli gizi yang memahami takaran makanan setiap orang, ke situlah kita bertanya. 

Dengan memperbaiki nutrisi atau pola hidup yang sehat maka kita dapat menghindarkan diri kita dari keharusan mencuci darah. Insyaallah dengan rutin melakukan perbaikan nutrisi maka kita berarti sudah menurunkan risiko untuk mencuci darah. Semoga bisa.***

2 Mar 2022

Dari Webinar 'Bedah Buku YPTD' (dari Disertasi Menjadi Buku)

Dari Webinar 'Bedah Buku YPTD' (dari Disertasi Menjadi Buku)



AGAK terlambat saya masuk ruang zoom, webinar YPTD, Selasa (01/03/2022) malam ini. Kebetulan ada kegiatan lain juga dalam waktu bersamaan. Webinar bedah buku yang sejatinya sudah bermula pukul 19.30 saya baru bisa ikut menjelang pukul sembilan, malam ini. Namun saya merasa lumayan puas mengikuti sisa waktu kegiatan yang ditutup pukul 22.20 itu. Dilengkapi dengan tulisan yang diposting bu Chrisma Juita Nainggolan dalam bentuk reportase berjudul Dari Disertasi Menjadi Sebuah Buku saya posting tulisan ini.


Bintang utama webinar malam ini adalah Bapak Dr. Hadiyan, seorang dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Buku belyaulah yang dibedah, malam ini. Dan buku itu sangat istimewa karena berupa hasil penelitian dan kajian balyau yang dipertahankan saat meraih gelar doktor. Lalu bintang keduanya adalah Bapak Prof. Zainun Kamaluddin Fakih, guru besar di Perguruan Tinggi yang sama. Pak Prof ini bertindak sebagai pembahas buku Pak Doktor Hadiyan. Dan untuk diketahui, belyau pula yang menjadi pembimbing tesis ini. Luar biasa. Selain dua bintang ini juga ada bintang lain, Pak Thamrin Dahlan, Founder YPTD yang malam ini bertindak sebagai moderator dan Ibu Chrisma Nainggolan yang bertindak sebagai host webinar.

Kata Bu Chrisma dalam repostasenya, secara umum, kita lebih suka membaca buku-buku ringan, seperti cerbung, novel kekinian, dan sebagainya. Kening kita akan berkerut ketika dihadapkan pada tulisan ilmiah. Namun sepertinya pendapat saya tersebut dimentahkan oleh DR Hadiyan. Maksud Ibu ini, alam webinar malam ini terbukti para peserta begitu antusias menyimak dan mengikutinya. Tidak ada dahi yang berkerut. Semuanya menikmati karena begitu pentingnya pengetahuan yang ada dalam buku itu.

Ada catatan menarik di sini. Konon, ketika Pak Hadiyan akan menyelesaikan studi S3, pihak kampus memberikan syarat akhir, yaitu disertasi harus diubah menjadi buku. Maka, sebagai seorang akademisi yang selama ini menekuni literasi, hal itu bukanlah sesuatu yang sulit bagi Doktor ini. Karena itulah maka disertasi ini akhirnya menjadi buku dan diterbitkan oleh YPTD. YPTD pula yang membedahnya malam ini agar semua orang memahami dan boleh jadi tertarik dengan isi buku ini.

Buku Pak Doktor ini berjudul ‘Tafsir Mu’tazilah’ yang memuat beberapa hal pokok, antara lain,
1. Tafsir Mu’tazilah;
2. Mengenal al-Kashshaf dan al-Zamakhshari;
3. I’jaz dan Munasabah Al Qur’an;
4. Munasabah Al Qur’an dalam Tafsir al- Kashshaf;
5. Pergeseran Makna al-I’jaz Al Qur’an dalam Tafsir Mu’tazilah.

Data itu dari tulisan teman kita itu tadi. Bagi kita yang belum secara langsung melihat dan membuka bukunya, tentu saja masih menjadi pertanyaan apakah masih ada bagian-bagian lain yang dibahas di dalamnya. Pastinya, dari uraian dan pembahasan yang tampil dalam webinar ini dapat dipastikan betapa pentingnya buku ini bagi kita. Terungkap dalam webinar, dengan bahasa yang sangat mudah Pak Dr. Hadiyan menjelaskan bab demi bab secara baik meskipun hanya singkat-singkat saja. 

Saat pembahasan oleh 'pembedah buku', Pak Prof. Zainun Kamaluddin Fakih peserta webinar semakin memahami bagaimana dan seperti apa isi buku ini. Kata Pak Prof, dalam usaha membahas Tafsir Mu’tazilah, sebagai materi dalam buku ini sangat diperlukan kehati-hatian kita. Tujuannya supaya kita tidak terjebak pada sikap pragmatisme. Begitu salah satu pernyataan Pak Prof dalam pembahasannya. Bagaimanapun pemahaman kepada Tafsir Mu’tazilah agak berbeda dengan pemahaman secara umum. "Diperlukan akal dan pikiran," katanya. 

Salah satu pernyataan sekaligus sebagai penjelasan Pak Prof. Zainun, dia mengatakan, bahwa Allah itu memberikan petunjuk bagi manusia supaya mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Setiap perbuatan baik akan diganjar dengan kebaikan, sebaliknya setiap keburukan juga akan diganjar dengan keburukan atau dosa. Jika begitu, kita sebagai manusia, hamba Allah tinggal memilih apakah menjadi sosok yang ta’at atau menjadi orang yang ingkar. Akal pikiran kita akan memutuskannya.
 

Prof. Zainun juga mengingatkan bahwa kewajiban amar ma’ruf nahi munkar sudah ditetapkan Allah. Inilah yang menjadi landasan Mu’tazilah. Dan kita juga harus memahami hubungan antara Surah dan Asbabun Nuzul dari satu ayat yang pada hakikatnya dapat dipahami dari konteks sosial, budaya atau politik dalam masyarakat.

Ada pesan khusus disampaikan oleh Pak Zainun adalah bahwa untuk menjadi ahli tafsir, kita wajib menguasai bahasa Arab. Kenapa? Karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab. Mustahil kita memahami makna baik secara mantik maupun secara logika, apa yang terdapat dalam setiap ayat alquran. Perlu dan wajib bagi orang yang ingin menjadi ahli tafsir untuk menguasai Bahasa Arab.

Saya ingin mengatakan bahwa webinar malam ini memang terasa istimewa. Itu jika dilihat dari sisi materi atau buku yang dibedah. Buku ini bermateri sangat berat. Belum tentu akan disukai oleh sebagian besar orang. Namun, seperti dijelaskan di depan tadi, ternyata peserta webinar sangatlah antusias mengikutinya. Semoga nanti kita berkesempatan memiliki dan membaca buku ini.***

23 Feb 2022

Buku-buku Karya M. Rasyid Nur

Buku-buku Karya M. Rasyid Nur


BUKU-buku karya M. Rasyid Nur, seorang guru --sudah pensiun sebagai PNS, 2017-- kelahiran Airtiris Kabupaten Kampar tercatat ada beberapa judul. Baik buku karya sendiri (solo) maupun karya bersama (antologi)  dapat ditemukan di sekolah atau di beberapa Perpustakaan. Di media juga ada informasinya. Sebagian buku itu sudah dishare di media online maupun media cetak sebagai bagian pencerahan masyarakat. 

Untuk informasi ada dua judul buku M. Rasyid Nur yang diterbitkan oleh dua penerbit yang berbeda. Pertama buku dalam bentuk kumpulan cerpen berjudul Duka Cinta di Awal Cita, Kumpulan Cerpen Tercecer Remaja; pertama diterbitkan oleh Alaf Riau, Pekanbaru (2008 dan 2010) dan selanjutnya diterbitkan oleh Media Guru Indonesia (2019). Tiga kali terbit buku itu kesemuanya mengalami sedikit perbaikan (perubahan) baik jumlah cerpennya maupun covernya. Tiga kali terbit, kesemuanya diterbitkan secara indie atau self publisher saja.

Buku kedua yang diterbitkan dua kali oleh dua penerbit yang berbeda adalah buku Menjadi Guru Ideal Bukan Utopia, Rampai Opini Pendidikan Anggota PGRI yang awalnya diterbitkan oleh UR Pres, Pekanbaru (2013) secara indie dan berikutnya oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Kepri (2015) dengan biaya dari lembaga ini. Penulisnya juga diberi hak royalti oleh BPAD atas penerbitan kedua ini.

Buku lainnya diterbitkan oleh satu penerbit saja. Dan kesemua buku M. Rasyid Nur diterbitkan secara indie dengan biaya ditanggung oleh penulisnya sendiri, kecuali buku Menjadi Guru Ideal Bukan Utopia, Rampai Opini Pendidikan Anggota PGRI ketika diterbitkan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Provinsi Kepri itu tadi. Jadi, ketika diterbitkan oleh lembaga milik Pemerintah Kepri (2015) ini penulisnya diberikan semacam royalti dengan jumlah yang lumayan banyak dan tambahan 500 eksemplar buku lainnya yang dapat dijual secara pribadi.

Berikut adalah buku-buku M. Rasyid Nur yang sudah beredar di tengah-tengah masyarakat.

A. Buku Tunggal (buku solo): 

1) DUKA CINTA DI AWAL CITA, Kumpulan Cerpen Tercecer Remaja (Alaf Riau, Sept 2008); (edisi revisi) DUKA CINTA DI AWAL CITA Tujuh Belas Cerpen Remaja (Alaf Riau, Okt 2010); (edisi revisi kedua) DUKA CINTA DI AWAL CITA, Kumpulan Cerpen Remaja Tempo Dulu (Pustaka Media Guru, April 2019);

2) BTB-DK, Budek Tak Budek Dengarlah Kami, Celoteh Ala Kompasianer di Dunia Maya (Leutika Prio, Maret 2011);

3) BAHTERA CINTA BERLAYAR SUDAH, Kisah Nyata Kepergian Isteri Tercinta (Unri Pers, Maret 2012);

4) SISOMBOU SASTRA RIAU, Dari Skripsi yang Terjiplak (Leutika Prio, Maret 2012);

5) MENJADI GURU IDEAL BUKAN UTOPIA, Rampai Opini Pendidikan Anggota PGRI (UR Pres, 2013/ Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kepulauan Riau, 2015);

6) MAAFKAN AKU TERSESAT, Antologi Puisi (Pustaka Media Guru, April 2018);

7) BERLIBUR UNTUK BERHIBUR Catatan Perjalanan Seorang Guru (Pustaka Media Guru, April 2020);

8) SEMANGAT LITERASI UNTUK BERBAGI INSPIRASI (YPTD, September 2021). 

 

B. Buku Antologi (buku   bersama):  

1) JOKOWI BUKAN UNTUK PRESIDEN, Kata Warga tentang DKI-1 (Pt Elex Media Komputindo, 2013 = 42 penulis)

2) SELAMAT DATANG MAS NADIEM, Gagasan Literasi Maju untuk Menteri Baru (Pustaka Media Guru: November 2019 = 74 penulis) 

3) SATU DERAP SERIBU GIAT, Guru Penggerak Menjawab (Pustaka Media Guru, Mei 2020 = 123 penulis)

4) THE POWER OF KEPEKSO, Sukses Tantangan Menulis 90 Hari di Gurusiana (Pustaka Media Guru, September 2020 = 212 penulis)

5) LITERASI KELUARGA (Pustaka Media Guru: Oktober 2020 = 123 penulis)

6) PEJUANG LITERASI (Pustaka Media Guru: Oktober 2020 = 123 penulis) 

7) Kumpulan Pantun MUTIARA BUDAYA INDONESIA (Perkumpulan Rumah Seni Asnur, Nov 2020 = 359 penulis)

8) LITERASI SEKOLAH (Pustaka Media Guru: Desember 2020 = 123 penulis)

9) GURU INDONESIA MERDEKA BERKARYA (Pustaka Media Guru, Januari 2021 = 150 penulis)

10) Kisah di Balik PANTUN MUTIARA BUDAYA INDONESIA (Perkumpulan Rumah Seni Asnur, Jul 2021 = 99 penulis)  

11) JALAN TERANG SANTRI, Antologi Kisah Inspiratif dan Karakter Santri (Media Guru, ...20.. = 29 penulis)

12)  PALUNG KERINDUAN Antologi Puisi (Milaz Grafika, September 2021 = 56 penulis)

13) ANTOLOGI 1 YPTD, Sumbangan Pemikiran Sahabat Penulis (YPTD, September 2021 =  40 penulis)

14) DOA UNTUK BANGSA, Antologi Puisi ASEAN (Perruas, November 2021 = 564 penulis) 

15) PANTUN PERSAHABATAN (Perruas, November 2021 = 171 penulis)

16) A THOUSAND STANZAS OF LOVE (KMO 2022 = 17 penulis)

Demikianlah sedikit catatan tentang buku-buku karya M. Rasyid Nur yang dapat terdeteksi sampai saat ini. Sesungguhnya masih ada buku lainnya yang pernah terbit namun tidak ditemukan bukunya. Ada buku kumpulan bersama (antologi) dan ada pula kumpula tulisan yang pernah dimuat di kompasiana. Judulnya Budek Tak Budek Dengarkanlah Kami yang diterbitkan oleh Leutikaprio. Buku ini adalah buku solo dengan penerbit indie juga.

Jika diantara pembaca ada yang berminat memiliki buku-buku itu, silakan kontak langsung penulisnya. Jika stoknya masih ada, langsung bisa dikirimkan, sesuai permintaan. Harga buku, standar seperti harga buku lainnya. Ditentukan oleh tebal-tipisnya. Silakan kontak HP 08127094687 atau WA 081261024355. Kedua nomor itu milik penulisnya.***