1 Des 2022

Pemilihan Ketua Pengurus Masjid Al-Ubudiyah Sengit

Pemilihan Ketua Pengurus Masjid Al-Ubudiyah Sengit


SETELAH masa bakti kepengurusan Masjid Al-Ubudiyah, Wonosari di bawah kepemimpinan H. Supardi berakhir pada November 2022 ini maka pengurus ini langsung membentuk panitia pemilihan pengurus baru untuk masa bakti 2022-2025. Abdullah, Sekretaris Pengurus diamanahkan sebagai ketua panitia. Segala persiapanpun dibuat sejak sepekan lalu.

Rabu (30/11/2022) malam adalah waktu pemilihan ketua yang ditetapkan panitia. Maka berkumpullah masyarakat Wonosari, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral di Masjid Al-Ubudiyah Wonosari. Kata panitia, ada 90-an orang yang diundang sebagai representasi masyarakat Wonosari. Mereka adalah perwakilan dari tiga RT dalam RW 07, Wonosari.

Sesuai rencana dan ketentuan awal, setiap RT harus mengajukan satu nama kandidat calon ketua pengurus. Ternyata hanya RT 02 saja yang mengajukan kandidat calon malam ini. Dua RT lainnya (RT 01 dan RT 03) tidak mengajukan dengan alasan kebanyakan tokoh yang diharapkan menolak untuk menjadi Ketua Pengurus Masjid.

Akhirnya satu nama itulah yang dibahas malam pemilihan itu. Perdebatan menjadi sengit karena di luar dugaan, tidak cukup calonnya. Tadinya akan dilakukan pemilihan langsung secara demokratis dari tiga calon. Hanya saja, karena satu calon saja yang ada, maka disepakati aklamasi dengan sebelumnya terjadi perdebatan agak sengit.

Punca perdebatannya adalah karena ada yang berharap ada calon lain selain satu calon ini. Bahkan ada RT yang malah meminta ketua lama dicalonkan kembali. Lalu ditanyakan, apakah ketua lama bersedia? Pak Supardi tidak bersedi kalau harus melalui pemilihan berhadapan dengan calon yang sudah ada. Dia bersedia menjadi ketua untuk ketiga kali jika ditunjuk. Bukan dipilih.

Sementara calon yang ada malah mengatakan kalau kesediaannya dicalonkan karena skenario awal itu setiap RT ada calon. Dia sudah menyimpulkan bahwa dua calon dari dua RT lainnya pasti orang yang kualitasnya di atas dia. Begitu dia berpikir. Sehingga dia tidak akan terpilih. Dan tidak akan menjadi ketua. Tapi karena ternyata tidak ada calon lain, dia malah menjadi serba salah. Ditolak tdak enak, kalau diterima berarti berbeda dengan pikiran awalnya.

Akhirnya, setelah perdebatan yang mengarah ke debat kusir, Mas Sukemi, sang calon tunggal bersedia. Dan sebgian besar peserta rapat sepakat menerima dia sebagai Ketua Pengurus yang baru menggantikan Pak H. Supardi. Terpilihlah dia secara aklamasi. Tidak harus melalui pemilihan dengan bersaing dengan calon lain. Kepadanya diberi waktu 14 hari ke depan untuk menyusun kepengurusan baru, Pengurus Masjid Al-Ubudiyah Wonosari masa bakti 2022-2025.***

30 Nov 2022

Mendapat Buket HUT PGRI dari Siswa-Siswi

Mendapat Buket HUT PGRI dari Siswa-Siswi


SAYA tidak menyangka masih akan mendapat buket (bunga) sebagai ucapan terima kasih dari anak-anak (siswa dan siswi) kepada gurunya. Biasaya pemberian buket oleh anak-didik dilaksanakan bersempena HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, 25 November setiap tahunnya. Tahun 2022, ini setelah 5 tahun tidak berstatus guru (PNS) di sekolah dan sudah tidak pernah mendapatkannya, tiba-tiba tahun saya kembali mendapatkannya. Haru dan gembira.

Jujur saja, setelah saya pensiun sebagai Guru PNS per tahun 2017 lalu saya tidak membayangkan akan menerima lagi semacam ucapan selama kepada guru bersempena HUT PGRI dan HGN di sekolah. Tapi tahun ini, dari salah satu siswa --konon mewakili siswa-siswi lainnya-- di SDIT Darul Mukmin saya mendapatkannya. Dalam satu acara yang dilaksanakan sekolah, Senin (28/11/2022) kemarin saya diminta maju bersama beberapa orang guru lain dalam acara khusus memperingati HUT PGRI dan Hari Guru di sekolah ini. Dan tiba-tiba saja tiga orang siswa datang membawa buket itu. Malah ada pula yang datang ke ruang kerja saya untuk mengantarkan satu buket lagi. Di kedua buket itu bertulis 'dari siswa-siswi SDIT Darul Mukmin'.

Ternyata oleh Kepala Sekolah, Bu Okti, kami para pengurus yayasan yang membawahi TKIT, SDIT dan SMPIT Darul Mukmin diikutkan dalam daftar guru yang akan diberi 'ucapan terima kasih' oleh siswa-siswinya. Saya menerima dengan bangga dan haru sekali. "Ternyata saya masih mendapatkannya," cetus saya dalam hati. Dan saya langsung menyatakan terima kasih kepada Bu Okti, Kepala Sekolah SDIT Darul Mukmin serta kepada seluruh siswa dan guru.

Saya tidak akan bercerita panjang lebar di halaman blog ini selain ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar SDIT Darul Mukmnin, seluruh siswa atas ucapan terima kasih dan HUT PGRI itu. Terima kasih juga kepada Kepala Sekolah dan seluruh guru dan pegawai TU lainnya. Dan yang lebih penting tentu saja ucapan terima kasih untuk siswa yang telah menyiapkan buket itu sebagai mewakili teman-temannya. Tentu saja untuk dan atas nama seluruh teman-temannya di sekolah hebat ini kami dari Yayasan Darul Mukmin mengucapkan terima kasih.***

29 Nov 2022

Catatan dari Lomba Baca Puisi Tingkat SLTP-SLTA Karimun

Catatan dari Lomba Baca Puisi Tingkat SLTP-SLTA Karimun


MASIH dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, Koridor Seni Sastra Karimun (KOSKA) dengan dukungan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Karimun, Pemda Kabupaten Karimun melalui Dinas Pendidikan Kabupaten melaksanakan Lomba Membaca Puisi Tingkat SLTP dan SLTA se-Kabupaten Karimun. Kegiatan dihelat di Gedung Nasional Karimun, Sabtu (26/11/2022) pagi hingga siang.

Pada acara pembukaan tampak hadir Asisten III Karimun Bidang Administrasi Umum, Dr. Junaidi, MSi mewakili Bupati yang beralangan hadir. Hadir juga yang mewakili Kapolres dan beberapa pejabat lain. Asisten III, Pak Junaidi memberikan sambutan pengarahan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutan pengarahannya, Pak Junaidi mengatakan bahwa lomba baca puisi bertemakan “Pahlawan” sudah jarang dilaksanakan. Katanya, “Semoga saja ke depan nanti, KOSKA bisa berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih sering melaksanakan event seperti ini.” 

Ikut memberikan sambutan pada acara pembukaan adalah Ketua KNPI, Ganar Septiadi. Dalam sambutannya antara lain dia menjelaskan, “KNPI sebagai induk organisasi kepemudaan serta wadah bagi para generasi muda tentunya akan senantiasa mendukung KOSKA dalam melaksanakan kegiatan kesusasteraan. Seperti lomba puisi ini yang sangat banyak memberikan dampak positive untuk pemuda serta pelajar perlu kita dukung.”

Dari Ketua KOSKA, Tengku Junizar diperoleh penjelasan bahwa peserta lomba membaca puisi ini terdaftar sebanyak 33 orang, terdiri dari siswa SLTP (SMP dan sederajat) serta siswa SLTA (SMA sederajat). Semua yang hadir tampil membawakan puisi ciptan mereka. Keluar sebagai juara untuk tingkat SLTA adalah Anisha Febriana Ismi Nursa Putri dari SMAN 2 Karimun. Sedangkan juara kedua dan ketiga adalah Gita Safitri siswi SMAN 4 Karimun, dan Sarah siswi SMAN 1 Karimun.

Untuk tingkat SLTP juaranya adalah Rhegyt Cahya Primadina dari SMPN 1 Karimun. Juara kedua dan ketiga adalah Cinthia Aerda Sari dari SMP Negeri 3 Meral dan Win Roland Gempita Alam juga dari SMP Negeri 1 Karimun. Kata salah seorang Dewan Juri ketika mengumumkan pemenang, semua peserta adalah pemenang karena mereka merupakan peserta terbaik dari sekolahnya masing-masing. Jadi, tidak perlu bersedih jika di sini belum berhasil. Begitu dikatan oleh juri.  Tiga orang juri yang diberi amanah menilai dalam lomba ini adalah M. Rasyid Nur (penyuka literasi), Dedi Wahyudi (Kasek/ penulis puisi) dan Irfan (penyair) Karimun.***

28 Nov 2022

Jala Gawang Belgia Dikoyak Maroko, 0-2

Jala Gawang Belgia Dikoyak Maroko, 0-2


MENYAKSIKAN melalui layar kaca greget Piala Dunia Qatar 2022 tetap membuat jantung gdebak-gedebuk, meskipun kita tidak bisa ikut menonton langsung ke sana. Ahad (27/11/2022) malam giliran laga Belgia menghadapi Maroko untuk jadwal pukul 20.00 WIB (di Indonesia) yang dapat disaksikan siaran langsungnya. Perasaan gdebak-gedebuk itu saya rasakan. Setiap laga, tentu salah satunya menjadi jagoan kita. Dan ketika jagoan itu tidak seperti harapan, di situlah gdebak-gdebuk itu terasa.

Sebagaimana kita saksikan atau mengikuti ulsannya di media, Maroko tampak tampil trengginas malam ini. Luar biasa berusaha menekan Belgia. Tensi laga di stadion Al Thumama begitu sengit. Kata sebuah berita online, bola.net, "Laga berlangsung dengan intensitas tinggi sejak awal, Maroko membuat Belgia kerepotan." Kita pasti melihat itu di layar kaca.

Meskipun serangan demi serangan saling tersaji antara kedua kesebelasan, selama babak pertama skor masih kacamata, 0-0. Maroko baru memecah kebuntuan dan mengoyak jala gawang Belgia di babak kedua. Kita saksikan, dua gol dilesakkan oleh Abdelhamid Sabiri pada menit ke-73 dan oleh Zakaria Aboukhlal di ujung waktu normal, menit ke-90+2. Terkulailah para pemain Belgia setelah fluit panjang dibunyikan wasit dalam posisi 0-2 untuk kekalahan Belgia.

Sesungguhnya Belgia cukup mendominasi permainan sejak awal.  Memang, Maroko pun tidak melempem. Mereka melawan dengan gigih. Gdebak-gdebuk hati kita di awal-awal laga benar-benar terasa karena begitu sengitnya tensi laga ini. Dibumbui gemuruh fans Maroko yang memberikan dukungan luar biasa sepertinya stadion Al-Thumama bagaikan akan pecah. Suara fans Maroko sudah pasti memberikan respon semangat kepada kesebelesannya sementara respon berbeda diberika setiap pemain Belgia mendapat bola. Ke Moroko mereka bersorak, ke Belgia mereka malah memberikan suara negatif. Nakanya juga penonton panatik.

Di ujung laga babak pertama (menit ke-45+2) Maroko sebenarnya membuat penontonnya bersorak. Selebrasi pemain Maroko juga kelihatan setelah ceplosan bola ke gawang Belgia. Tendangan bebas Ziyech menghujam keras ke gawang Courtois, kiper Real Madrin itu. Tapi VAR memastikan bahwa Saiss berada di posisi Offside ketika bola terlepas dari kaki Ziyech. Gol itu batal dan laga babak itu pun usai. Bagaimanapun, kejutan ini membuat Belgia ketar-ketir juga.

Kita saksikan, serangan bertubi-tubi Maroko membuat Belgia kesulitan mengalirkan bola. Umpan-umpan Belgia sepertinya terlalu lambat dan mudah dibaca lawan. Maroko justeru tampak semakin percaya diri di babak kedua ini. Akhirnya yang ditunggu Maroko datang. Melalui Abdelhamid Sabiri dan Zakaria Aboukhlal masing-masing pada menit ke-73 dan ke-90+2 mereka membuyarkan mimpi Belgia. Dua kali jala gawang terkoyak, sudah cukup membuat Maroko bergembira. ***

26 Nov 2022

Mari Ucapkan, Selamat Hari Guru untuk Para Guru

Mari Ucapkan, Selamat Hari Guru untuk Para Guru


PERTAMA, mari kita mengucapkan ‘Selamat Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 kepada seluruh Guru, Guruku, Gurumu, Guru Kita semua di seluruh Indonesia, Tanah Air kita. Hari --Jumat, 25/11/2022-- ini, kita peringati HUT-nya para pengasuh kita, pendidik dan pengajar kita untuk yang ke-77 tahun. Tanpa mereka kita tidak mungkin bisa berbuat apa-apa bahkan tidak bisa membela diri kita sendiri. Kalau kini kita ada yang hebat, itu adalah buah karya mereka.

Kedua, mari kita ingat kembali, awal berdirinya 'kelompok' guru kita yang bernama PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ini. Dalam catatan sejarah sudah kita baca, 100 hari setelah bangsa kita merdeka lahirlah PGRI ini. Tadinya, nun jauh sebelum merdeka, masih di jaman Belanda masih menjajah bangsa, sesungguhnya para guru waktu itu sudah menyadari perlunya bersatu. Lahirlah PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda), sekitar tahun 1912. Inilah mereka, guru-guru Desa, Guru Bantu dan para Kepala Sekolah dan Penilik Sekolah yang menyatukan pikiran dan perasaan mereka.

Tentunya harus pula kita ingat, selain persatuan ini, ada juga kelompok-kelompok guru yang mendasari kelompok dan kebersamaannya dengan keyakinan semisal agama dan corak lainnya. Tapi juga yang bersifat kebangsaan. Dengan itu, kelompok-kelompok guru ini merasa ada wadah untuk menyatakan aspirasinya. Kesadaran untuk bersatu benar-benar menjadi dasar mereka membuat kelompok.

Setelah PGHB, perjuangan guru semakin meningkat. Kini, tidak lagi sekadar perjuangan hak dan eksistensi di hadapan penjajah Belanda, tetapi berkembang menjadi perjuangan untuk bangsa, perjuangan Nasional dengan goalnya adalah merdeka. Maka pada tahun 1932, saat sengit-sengitnya berbagai komponen bangsa berjuang untuk merdeka, organisasi guru itu diubah menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia) yang juga semakin gigih berjuang untuk merdeka. Dan setelah merdeka ditetapkanlah PGI ini menjadi PGRI sebagaimana kini adanya. Di luar PGRI, pun kini ada oragnasi guru semacam IGI (Ikatan Guru Indonesia) yang juga berjuang di tataran keguruan dan pendidikan.

Guru semakin kuat. Kelompoknya semakin hebat. Hari Guru pun ditetapkan Pemerintah. Pada tahun 1994, persisnya dengan Kepres No 78 Tahun 1994 Pemerintah RI menetapkan 25 November sebagai HUT PGRI sekaligus Hari Guru Nasional. Artinya, para guru sudah memiliki hari yang akan terus diperingati setiap tahun.

Kini, guru benar-benar memiliki eksistensi yang kuat, kesempatan yang luas dan momen-momen yang hebat untuk menunjukkan jati dirinya sebagai orang yang akan menentukan nasib Bangsa. Maka, peringatan HUT PGRI dan HGN ini, semoga guru dengan kesejahteraan yang diterima terus membuktikan diri sebagai guru inspiratif, yang menginspirasi anak-didik untuk terus meningkatkan ilmu, pengetahuan dan keterampilan. Menjadi guru pembelajar yang akan mencontohteladankan belajar sepanjang hayat kepada anak-didiknhya. SELAMAT HARI GURU, kita terus akan hormat kepada guru. Kita adalah orang yang menjadi begini tersebab guru.***

*Juga di blog lainnya.

25 Nov 2022

Monolog Guru di Hari PGRI

Monolog Guru di Hari PGRI


Hari ini tujuh puluh tujuh tahun yang lalu
Kau ada di tengah gelora perjuangan untuk bertahan
Kumandang kemerdekaan yang baru dilaungkan
Ingin dirampas kembali oleh penjajah 
Kau datang bersama pejuang berhati mulia

Hari ini dua puluh lima bulan kedua menjelang akhir tahun
November bertuah waktu pijakan kaki merdeka tak hendak beranjak
Bersedia bersabung nyawa dari pada menyerah
Bersedia berdarah dari pada kain bersih di balik licik hati penjajah
Kau gelorakan semangat  bertahan untuk kemerdekaan

Kami akan terus bersama
Menjaga utuh bangsa merdeka
Mengisi hamparan bumi persada yang lelah 
Setelah begitu lama berebut merdeka
Kau akan terus kami jaga hingga dunia tiada

Tbk, 25112022

24 Nov 2022

Piala Dunia, Kejutan Kedua, Jerman Dibuat Tak Nyaman

Piala Dunia, Kejutan Kedua, Jerman Dibuat Tak Nyaman


SETELAH Argentina dibuat keok oleh Arab Saudi 1-2 kemarin, Rabu (23/11/2022) malam ini giliran Jepang membuat kejutan di Piala Dunia Qatar 2022. Menyaksikan siaran langsung salah satu chanel televisi, setelah bermain 97 menit, Kesebelasan Jerman dibuat tidak nyaman oleh Kesebelasan Jepang. Skor pun sama, 1-2 seperti Argentina- Arab Saudi, 1-2 untuk kekalahan Jerman. 

Piala Dunia kali ini sepertinya akan menyuguhkan kejutan-kejutan. Apakah karena dihelat di negeri muslim yang pengelolaannya tentu saja akan banyak terkait aturan-aturan dan kebiasaan-kebiasaan dalam agama Islam, entahlah. Atau karena kekuatan para kesebelasan yang dulu dianggap berat sebelah, kini mungkin sudah berimbang.

Malam ini Jepang berhasil menaklukkan Jerman. Hasil yang tidak diduga sebelumnya. Seperti sudah kita ketahui Jerman unggul 1-0 di babak pertama lewat penalti Ilkay Guendogan. Jepang justeru membalikkan keadaan menjadi 2-1 di paruh kedua lewat gol Ritsu Doan dan Takuma Asano. Sungguh di luar dugaan semua orang. 

Laganya sendiri kita lihat Jerman menutup mulut mereka saat sesi foto tim. Konon, ini dilakukan sebagai simbol penolakan larangan kampanye One Love oleh FIFA. Tapi itu tentu tidak ada kaitannya dengan kejutan Jepang yang membungkam Jerman. Jepang membobol gawang Jerman lewat serangan balik maha cepat. Tapi gol ini tak disahkan karena Daizen Maeda terlihat lebih dulu offside.

Saat Jerman mendapat hadiah pinalti saat setengah jam pertandingan berjalan karena David Raum dijatuhkan kiper Jepang, Shuichi Gonda, di kotak terlarang, Guendogan maju sebagai eksekutor. Jerman sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna,1-0 untuk Jerman. Lalu jual beli serangan terjadi.

Selanjutnya Jepang menyamakan kedudukan pada menit ke-75 ketika Ritsu Doan menyambar bola muntah tepisan Neuer. Dan selanjutnya, seperti kita ketahui Jepang membalikkan keadaan delapan menit berselang. Takuma Asano mendapat bola lambung, sebelum menaklukkan Neuer dari sudut sempit.

Kejutan kedua ini kebetulan dilakukan oleh kesebelasan Benua Asia juga, sebagaimana Arab Saudi menumbangkan Argentina itu. Bagi kita rakyat Indonesia dan sebagai penggemar bola tidak salah jika merasakan kegembiraan juga atas kejutan kedua ini. Malah semakin baik jika kita berharap pada babak selanjutnya, nanti kesebelasan Benua Asia tetap bisa mengimbangi Benua Eropa dan Amerika. Bisakah?***