Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

15 Feb 2020

Ayo ke Sagu Sabu Karimun, Jika Ingin Menulis Buku

Ayo ke Sagu Sabu Karimun, Jika Ingin Menulis Buku


Oleh Neny Chan
ANDA benar-benar ingin menulis dan memiliki buku karya sendiri? Ayo, tinggal hitungan hari saja lagi. Ingat, 22 s.d. 23 Februari ini kegiatan Sagu Sabu Kepri V Karimun II akan dilaksanakan. Untuk sedikit menyemangati, Bapak/Ibu tidak perlu risau jika belum punya ide atau belum punya bayangan apa yang akan ditulis untuk menghasilkan sebuah karya.Sekali lagi, jangan risau.

Bapak/Ibu, ikuti dulu pelatihannya. Insyaallah di sana nanti akan digambarkan dan dibayang-bayangkan berbagai bentuk tulisan yang bisa Bapak/Ibu pilih untuk ditulis. Ini pengalaman kami yang sudah mengikutinya. Awalnya juga ragu-ragu dan khawatir. Tapi, setelah ikut, ternyata bisa. Dan kami sudah punya buku karya sendiri.

Ini ada contoh untuk kita. Seorang siswa SMP N 1 Tanjungpinang ini menulis saat ia duduk di kelas VII. Namanya Farrel Meta, anak kami sendiri. Ia mengikuti kelas SAGUSABU Kepri II di Tanjungpinang beberapa waktu lalu. Berbaur dengan guru-guru hebat dan dia adalah satu-satunya siswa yang mengikuti pelatihan itu, ternyata dia bisa. Sebelumnya ia masih tidak tahu juga harus menulis apa. Dengan berjalannya pelatihan, ia memutuskan menulis cerita tentang liburan yang telah ia lewati.

Alhamdulillah, dalam waktu 28 hari ia menyelesaikan naskahnya. Buku yang ditulisnya ini berisi tulisan sederhana, dan semua berdasarkan pengalaman pribadinya. Sekali lagi, ternyata dia bisa juga. Risau dan khawatir di awal-awal itu biasa. Namanya juga memulai sesuatu yang baru. Pasti ragu dan takut tidak bisa. Tapi setelah dilalui, ya bisa.

Bapak/Ibu ayooo semangat untuk menulis, buatlah nama indah kita tercetak di cover buku kita. Rasakan sensasi luar biasa saat kita menerima cover keren nanti saat pelatihan Sagu Sabu.  Ayo kita sukseskan pelatihan di Karimun. Kita buat Karimun semakin Maimun.Masih ragu? Jangan. Jangan ragu.

Salam Literasi
Dari
Anak Kundur Karimun

6 Feb 2020

Peserta Sagu Sabu Karimun II (Kepri V) Mendekati Angka Minimal

Peserta Sagu Sabu Karimun II (Kepri V) Mendekati Angka Minimal

Catatan M. Rasyid Nur
SEJAK diumumkan lebih dari satu bulan yang lalu, peminat Pelatihan Menulis Buku 'Satu Guru Satu Buku' Karimun II alias Sagu Sabu Kepri V ternyata cukup banyak. Hingga batas pendaftaran yang disepakati diumumkan, per 5 Februari 2020, jumlah pendaftar lebih dari hampir 200 orang. Tapi, itu baru pendaftaran sebagai orang yang berminat saja. Alias belum menyelesaikan semua persyaratannya.

Hingga Rabu (05/02/2020) malam, pukul 23.59 ternyata jumlah calon peserta yang menyelesaikan pendaftarannya sudah mendekati angka minimal. Sejak awal, panitia mematok peserta sekurang-kurangnya 100 orang. Dan angka itu sudah tercapai pada batas terakhir pendaftaran. Tapi menurut panitia, sesuai hasil kesepakatan batas akhir ini akan ditambah hingga 15 Februari nanti. Diharapkan sisa Calon Peserta yang belum menyelesaikan pendaftarannya akan menyelesaikan menjelang batas ini. Dengan itu pula, nama-nama peserta pelatihan sudah dapat dilaporkan ke Media Guru sebagai pemilik kegiatan. Laporan juga harus disampaikan ke Dinas Pendidikan (Kabupaten dan Provinsi) untuk meminta rekomendasi izin mengikuti kegiatan.

Inilah 95 orang Peserta Pelatihan Sagu Sabu Kepri V (Karimun II) yang mendaftar tuntas tepat waktu:
01. Drs. H. M. Rasyid Nur, MM #Darul Mukmin
02. Nofa Defita, SPd #SMAN 3 Karimun
03.  Dina Kartika Zen, S.Pd. #SMP Negeri 2 Meral
04. Syarika Mirza, S.H #MTs. Islamiyah Yaspika
05. Lisnawati, S.Pd #SDN 005 Kundur Utara
06. Peri Yudianto, S.Pd #MAS Yaspika Karimun
07. Endang Sulastri, S.Ag #SMP Negeri 1 Karimun                               
08. Junainah,  S. Pd. #SMPN 1 Meral
09. Hj. SITI NURBAYA AZ, SE. #SMA Negeri 2 Karimun
10. Yuni Hasnidar, S.Pd. MMPd #MAN Karimun
11. Mercy, SPd I #SMPN 3 Tebing
12. Jufrizal. S. Pd #SMPN 1 MERAL
13. Muhammad Aurel #SDIT Darul Mukmin, Karimun.
14. Dra.Hj.ZAHARA,AB #MAN Karimun
15. Siti Nursyam, S.Pd.Ind. #SMPN 2 Karimun
16. Nofianty, S.Pd. #SMA Negeri 1 Karimun.
17. Mokhamad Mansyur, S.E. #SMPIT Fajar Ilahi 2 Batam.
18. Afni Deseva, S. Pd. #SMP N 1 Karimun
19. Hermai Sesebra, S. Pd #SMP Maha Bodhi
20.Noprianti,S.Pd #MTsN Karimun
21. Santi, S.E.  #SMP MAHA BODHI
22. Dewi Wahyuningsih, S.Pd #SMA 3 Karimun
23. Chaidatul Rasmi, S.Ag #MTs.Islamiyah YASPIKA
24. R. Ade Maharta Gunawan A.Md #Bapas Tanjungpinang, di Pos Bapas Tanjung Balai Karimun
25. Desseriyani, SPd MMPd #SMA Negeri 3 Karimun
26. Yusmarina, S. Si #SMA Negeri 1 Karimun
27. Dra.Willy Septinar, M.Pd #Pengawas Dikmen Dinas Pendidikan Prov.Kepri
28. Vera J Rompas #SMA Negeri 3 Karimun
29. Henni Efridayanti Nasution S.Pd #SMAN 1 Karimun
30. Elina, S.Pd #SD.N 004 Meral
31. EVA RINA, S.Pd #SMA Negeri 2 Karimun
32.Ponilawati, S.Ag. M.MPd #SMA Negeri 3 Karimun.                                       
33. Nadia Safitri,STr.Keb #Wiraswasta
34. Sugeng Pujiarto, S.Sos. #SMAN 1 Singkep, Lingga
35. Ade Fitria Wiwik Anggraini, S.E. #SMAN 1 Singkep, Lingga
36. Mariono, S.Pd. #SMAN 1 Singkep, Lingga
37. Kasman, S.E. #SMPN8 Senayang, Lingga
38. Jamalis, S.Pd. #SMPN 1 Posek, Kec. Keppo, Lingga
39. Emilda, S.Sn #SMA NEGERI 3 KARIMUN..
40.Ir. Tri Mardalena, M.M, #Universitas Karimun.
41. Ainun, S.Ag #SMAN 5 KUNDUR
42. Isnarti, S.PdI #MI.Nurul Huda Karimun
43. Sulastri, A.Md #SMPN 1 Durai
44. Hj.Darniati, S.Ag #SMPN 1 Durai
45. Emily Br. Hasibuan, S.Pd #SMA N 1 Singkep       
46. RESMALINA RISDAWATI SINAGA,S.Pd #SMA N 1BURU.         
47. NORASILAWATI,S.Pd #SMA N 1 BURU
48. Dewi Purnama Sari, S.Pd. #SDN 012 KUNDUR BARAT
49. Auly Fajriah,  S. Pd #SDN 001 Durai
50.ZURIANA,S.Pd #SDN 001 DURAI
51.ERNAWATI, S.Pd #SDN 001 DURAI
52.LISA OKTRIANA,S.Pd #SDN 003 DURAI
53.NORDIANA,S.Pd #SMP NEGERI 1 TEBING
54. MUHAMMAD YUSUF SIREGAR, S.Pd.I. #YAYASAN DARUL MUKMIN KARIMUN.            55.RENY SUTRINA,S.T#SMP NEGERI 1 TEBING
56. HIDAYATI ZURYA, S. Pd #SMP NEGERI 3 KARIMUN /
57. WAGIMIN,S.Ag., M.Pd.B #SDN 004 Meral
58. Syarifah Yustinar, S. Ag #SDN 003 DURAI
59. Sayed Ismail, S.Ag #SMAN 1Durai
60. ANANG BUDI IRAWAN, S.Pd #SDN 008 MORO
61. FEBRINA, S.Si, M.Pd #SMAN 3 Karimun
62. Masni Zulfa S.Pd #SMA negeri 1 Karimun
63. Yulisa Anggreya, S.Pd #MTs At-Taufiq Kundur Utara
64. Zulia, S.Ag. #SMPN 2 Karimun
65. RATNA SULISTYOWATI,S.Pd #SMAN 3 Karimun
66. TOMI JAPARIS, S.Pd #SDN 010 KUNDUR BARAT
67. JULIA KUMALA HANNE, S.Pd #SLBN KARIMUN
68. IDA FARIDA S. Ag #SDN 008 TEBING
69. MASITAH,S.Pd. Sd #SDN 003 DURAI
70. HERLI DESWATI, S.Pd #SDN 003 DURAI
71. RINI MULYANTY, S.S # SMAN 3 KARIMUN
72. Syarifah Aini,S.Ag #SDN 010 KARIMUN
73.ROMI NOVIZA.MM. #SMP N 1 karimun
74.ARIA PRATAMA, S. Pd.#SMP N 1 karimun
75. Yosi Andriani, S.PdI #SMP N 1Tebing
76. Dhea Irminanda, S.Pd #SLBN Karimun
77. Suharni, S.Pd #SMAN 5 Karimun
78. ADE IRAMAYANI, S.Pd.SD #SDN 008 Tebing
79.ibrahim Siregar #rumah tahfidz Darul huffaz
80. Rukaiyah S.Pd.I #SMPN 2 Kundur Barat
81. Haryati, S.I.Kom, M.I.Kom #Universitas Karimun.
82. Ferri Pertiwi, S. Pd #SLB Negeri Karimun
83. Dwi Retnani, S.Pd,MM # SMP Negeri 1 Karimun
84. Ronni Lumbantoruan, S.Pd #SMA N 1 BURU
85. Susilawati, S.Pd.SD #SDN 012 Kundur.                                                                  86. Iskandar,S.Pd# SD 001 Durai 
87. Mulyadi, S. Pd. SD #SDN 004 Meral
88. Fairus, S. Pd. SD #SDN 004 Meral
89. Zaid, S.Pd. SD # SDN 010 Karimun
90. Sumarni, S.Pd  #SLB Negeri   Karimun
91.Hj.Zuriyanah Spd.Sd.# SDN 012 kundur
92. Salawati, S.Pd. M.Pd.# Kepala SMPN 1 Karimun
93. Kusmaydi, S.Si., M.Pd. #SMPN 1 Kundur
94. Yeni Puspitasari Nasution, S.Pd.Fis #SMKN KUNDUR
95. Rina Septiningsih, S.Hut #UPT KPHP Unit I Karimun
96. Dedi Wahyudi, SPd #SMAP nEGERI 3 Karimun (Menyusul)
97. Yamsasni, SPd #SMP Negeri 1 Karimun (Menyusul)
98. Liza Oktaviana #SMP..(Menyusul)
99. Suprihatin, #SMA Negeri 2 Karimun (Menyusul)
Empat orang terakhir menyatakan akan menyelesaikan pendaftaran selambat-lambatnya pada 15 Februari nanti sesuai kesepakatan dan pengumuman panitia. Panitia masih memberikan kesempatan kepada Calon Peserta yang sudah terdaftar untuk menylesaikan pendaftarannya sesuai ketentuan untuk dapat mengikiti kegiatan sesuai ketentuan juga.***
*Artikel yang sama di www.mrasyidnur.gurusiana.id

29 Jan 2020

Perjusa Pramuka untuk Bentuk Karakter Siswa

Perjusa Pramuka untuk Bentuk Karakter Siswa



GERAKAN pramuka di sekolah merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib sifatnya. Sekurang-kurangnya materi kepramukaan adalah materi yang tidak boleh ditinggalkan oleh sebuah sekolah.
Untuk mengimplementasikan pemahaman dan keterampilan kepramukaan itulah lazimnya sebuah sekolah melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan kepramukaan yang selalu dilaksanakan adalah Perkemahan.

Jumat- Sabtu (24-25/ 01/2020) lalu, para siswa dan siswi anggota pramuka Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Mukmin, misalnya kembali melaksanakan kegiatan perkemahan yang diberi label Perjusa alias Perkemahan Jumat Sabtu. Diikuti oleh siswa-siswi kelas  4, 5 dan 6 dengan jumlah 150 orang maksudkan untuk melatih karakter dan kemandiriannya. Perjusa digelar di Pantai Ketam Desa Pongkar Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun. 

Kepala SDIT Darul Mukmin, Alfitriadi menjelaskan, kemah bersama yang digelar itu lebih kepada penanaman karakter, sesuai tema yang diusung yakni, kreatif, takwa dan mandiri. “Tujuan dari kemah bersama adalah untuk membangun kemandirian, mengasah kreatifitas dan bersahabat dengan alam. Yang tetap di bingkai dengan iman dan taqwa. Sehingga walaupun seru-seruan pramuka, tapi begitu masuk jadwal sholat, kami laksanakan ibadah bersama dilanjutkan dengan zikir dan ngaji,” ujar Alfitriadi.

Disela kegiatan kemah bersama, digelar berbagai permainan atau game kreatif, serta lintas alam. Ada pos khusus yang dilewati dan setiap peserta diwajibkan setoran hafalan Al-Quran surah Al-Kahfi ayat 1 sampai 10. Dalam kegiatan itu, seluruh guru SDIT Darul Mukmin dilibatkan. 

Ada jam tertentu bagi para wali murid yang ingin menjenguk anaknya pada kemah bersama itu, yakni seusai sholat ashar hingga masuk waktu sholat magrib, kemudian selepas sholat isya saat menyalakan api unggun sampai pukul 21.30 WIB. 
 
Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, lebih jauh Kepala Sekolah mengatakan, “Alhamdulillah semua kegiatan bisa dilewati dengan lancar oleh para peserta, meskipun ada yang kelihatan cengeng karena rindu orang tuanya. Biasa lah usia segitu.” 

Sesungguhnya yang penting dari rentetan Perjusa itu adalah bagaimana gerakan pramuka mampu membina dan memperkuat karakter siswa, terutama dalam rangka pembelajaran untuk kemandirian. Setiap anak, sebagai calon pengganti generasi yang saat ini, wajiblah bagi kita para guru untuk memperkuat karakter mereka. Kelak mereka akan menjadi penentu pembangunan dan kemajuan bangsa ini.***
*Artikel yang sama di www.mrasyidnur.gurusiana.id 



15 Jan 2020

Bersatu Jangan Keliru

Bersatu Jangan Keliru


Oleh M. Rasyid Nur
PRIBAHASA, 'Bersatu kita teguh, bercerai kita rubuh' selalu dipakai untuk memotivasi agar seseorang tidak mudah terprovokasi untuk 'bertelagah' alias 'berdebat tak tentu arah' dalam kehudupan. Tujuan utama pribahasa itu adalah memperkuat persatuan untuk memupuk kebersamaan dalam keseharian. Pertelagahan akan melahirkan permusuhan, dan permusuhan akan menyebabkan pelemahan dari sebuah kekuatan.

Tapi ada yang salah kaprah dalam menerapkan pesan pribahasa itu. Saya melihat kesalahkaprahan penerapan persatuan itu beberapa hari lalu, pesisnya ketika berlangsungnya ujian semester di sekolah. Tersebutlah kisah dua orang atau beberapa orang siswa yang dalam kesehariannya selalu kompak. Mereka selalu bersama dalam hal apa saja. Belajar bersama, menjawab soal-soal PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan guru secara bersama-sama. Ke kantin juga bersama. Semua itu tentu saja sangat bagus dan memang harus begitulah adanya.

Tapi, jika penerapan rasa bersatu dan kekaompakan diterapkan di tempat yang salah, tentu saja itu tidak diharapkan. Sesungguhnya untuk selalu menerapkan kekompakan dan kebersamaan mestilah pada tempat yang benar. Tidak diharapkan penerapan kekompan pada tempat yang salah atau diragukan kebenarannya. Kapan dan bagaimana penerapan rasa persatuan yang tidak tepat itu?

Waktu itu, dalam suasana ujian semester ganjil, saya pastikan mereka juga menjaga kebersamaannya secara tidak tepat. Kebersamaan seperti inilah yang menurut saya sudah salah kaprah. Mengapa? Karena ternyata nilai-nilai kebersamaan itu mereka terapkan dalam menjawab soal-soal ujian yang menurut peraturannya tidak boleh saling mencontek. Tidak boleh ada yang saling membocorkan soal antara satu orang dengan orang lainnya. Sudah jelas dalam tata tertib ujian bahwa dalam mengerjakan ujian tidak dibenarkan saling bertanya atau menjawab soal secara bersama.

Nyatanya, masih ada di antara mereka yang seolah tetap menerapkan peribahasa itu dengan alasan menerapkan persatuan dan kebersamaan. Peribaha "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing," seolah mereka terapkan di situ. Jelaslah itu salah. Tidak pada tempatnya nilai-nilai kekompakan dan kebersaan diterapkan dalam menjawab ujian. Inilah yang disebut 'bersatu secara keliru.'

Yang namanya ujian, entah Ujian Semester, Ujian Tengah Semester bahkan Ujian Nasional, tata aturannya pasti sama: tidak boleh mencontek atau saling memberi jawaban. Apalagi ujian yang diikuti guru semacam UKG (Uji Kompetensi Guru) misalnya, sangat-sangat dituntut akuntabilitas dan kejujuran dalam menjawabnya. Jika dengan alasan menjaga nilai-nilai kekompakan dan kebersamaan para peserta ujiannya saling contek, betapa kelirunya pemikiran itu. Semoga kelak tidak akan terjadi lagi cara pandang yang keliru ini.***
dari www.koncopelangkin.blogspot.com

11 Jan 2020

Keluarga YDM Rihlah ke Kundur

Keluarga YDM Rihlah ke Kundur

Catatan M. Rasyid Nur
SETIAP tahun, di akhir tahun keluarga besar Yayasan Darul Mukmin (YDM) mengadakan acara rihlah. Keluar dari sekolah ke pantai atau kemana saja yang pantas dikunjungi dalam bentuk wisata. Rihlah yang bermakna mengadakan perjalanan, perlawatan atau pelancongan adalah salah satu program di YDM.

Tujuan rihlah adalah untuk memberikan ruang kepada seluruh karyawan (guru dan non guru) di lingkungan YDM untuk merefresh semangat atau energi bagi karyawan setelah bekerja menunaikan tugas dan kewajiban selama satu tahun. Tugas dakwah dan pendidikan yang diemban guru dan karyawan adalah tugas sangat berat dan menantang. Tugas mengajar, mendidik dan membimbing termasuk tugas-tugas administrasi, itu tidaklah ringan. Maka perlu ada penyegaran pikiran dan perasaan bagi karyawan.
Untuk tahun 2019 para guru dan pegawai melalui pimpinan setiap unit sepakat untuk mengadakan rihlah dengan lokasi yang berbeda dari biasanya. Tiga tahun terakhir, kegiatan rihlah selalu diadakan di Pantai Pongkar, Kecamatan Tebing. Mengapa selalu di sana? Menurut salah seorang Kepala Sekolah di lingkungan YDM bahwa di Pongkar kebetulan ada tempat yang mendukung untuk kegiatan.

"Kita melaksanakan kegiatan di Pantai Pongkar selama ini karena di sana kebetulan ada tempat yang mendukung kegiatan kita. Kita selalu membuat acara semi outbond yang membutuhkan tempat yang mendukung itu," kata Ibu Fama, Kepala TKIT DArul Mukmin yang selalu menangani bagian acara dan lomba setiap kegiatan rihlah. "Itulah sebabnya kita selalu laksanakan rihlah YDM di Pantai Pongkar," jelasnya menambahkan.

Tapi tahun 2019 kegiatan rihlah kita sepakati keluar Pulau Karimun. Kita mau ke Pulau Kundur yang kebetulanb saat ini musim durian. Di sana juga ada pantai dan lokasi lain yang bisa menghibur kita. Begitu penjelasan Pak Nurman, Kepala SMPIT Darul Mukmin yang pada rihlah kali ini dipercaya sebagai Ketua Panitia.

Ada harapan utama dari kegiatan rihlah ini, seperti menyegarkan pikiran dan perasaan para karyawan yang ada di lingkungan YDM. Dengan tema, "Menghadirkan Bahagia, Mengokohkan Kebersamaan" jelas bahwa harapan kegiatan ini adalah bagaimana warga YDM dengan tugasnya yang bermaca-macam untuk mewujudkan visi-misi YDM dapat merasakan kebahagiaan itu selama berlangsungnya kegiatan rihlah. Selanjutnya, dengan begitu juga akan tercapai usaha membina dan merawat kekompakan di kalangan karyawan YDM.

Rihlah dilaksanakan pada Sabtu (11/01/2020) yang diikuti oleh 85 karyawan dari 100-an karyawan yang ada di YDM. "Hadir pada acara rihlah tahun ini sebanyak 82 orang dari 85 orang yang menyatakan akan ikut," jelas Nurman, Ketua Panitia Rihlah saat menyampaikan laporan pada acara puncak rihlah. Berangkat pukul 07.45 dari Pelabuhan KPK Tanjungbalai Karimun menuju ke Selat Belia, Prayun, peserta langsung naik bus --Pt. Timah, Prayun-- dan sebuah bus lainnya menuju lokasi wisata. Tujuan pertama yang terdekat adalah ke Taman Rusa yang baru sedang dalam pembangunan. Taman Rusa ada di Prayun, Kecamatan Kundur Barat.

Dari sini peserta melanjutkan perjalanan ke kebun durian Gading Sari, Kecamatan Kundur. Setelah seremoni acara rihlah yang diisi dengan pembacaan ayat alquran, sambutan dan doa, kegiatan diteruskan dengan pesta durian. Semua unit yang ada di YDM sepakat untuk pesta durian ini dihandel oleh unit masing-masing. Yayasan mensupport bea transport PP, konsumsi (makan siang) dan beberapa komponen lainnya. Untuk durian, semua bergotong-royong membuktikan kekompakan dan kebersamaan.

Selesai pesta durian, kegaiatan diteruskan di Pantai Lubuk. Salah satu pantai yang selalu ramai dikunjungi masyarakat ini kali ini menjadi tempat kegiatan terakhir dari beberapa rangkaian kegiatan rihlah warga YDM. Sambil makan siang bersama, peserta rihlah dihibur oleh grup musik dari guru-guru/ karyawan Darul Mukmin. Mereka membawakan beberapa lagu bernuansa Islami. Sebagai yayasan yang mengelola pendidikan dengan visi 'berakhlak, cerdas dan mandiri' maka musik-musik dan hiburan pun harus bernuansa visi itu.

Sekitar pukul 16.00 seluruh rangkaian acara selesai meskipun beberapa rencana acara ada yang tidak terlaksana karena waktu, para peserta rihlah kembali menuju Pelabuhan Maqom, Selat Belia, Prayun untuk kembali ke Tanjungbalai Karimun. Semoga peserta merasakan kebahagiaan dan kebersamaan rihlah ini.***

10 Jan 2020

Mengapa Harus Balap Liar?

Mengapa Harus Balap Liar?

TANAIKARIMUN.COM - KARENA dianggap akan menjadi biang gangguan berlalu-lintas, Pemerintah, dalam hal ini Kepolisan RI tidak mengizinkan kegiatan 'balp liar' yang sering dilaksanakan para remaja di kota ini. Dengan stelan kendaraan yang tidak lazim ditambah bunyi knalpot kendaraan yang membuah bising, pihak kepolisian menilai balap-balap liar yang dilaksanakan anak-anak muda itu tidak baik. Membahayakan juga.

Baru-baru ini, tepatnya Sabtu (04/01/2020) malam lalu, misalnya pihak Kepolisian dari Polsek Balai dan Polres Karimun mencokok beberapa motor yang dianggap akan dipakai oleh anak-anak muda tanggung usia itu untuk mengadakan 'balap liar'. Biasanya mereka mengadakan pacu motor trondol itu pada jam-jam agak malam. Mereka menganggap jalanan sudah sepi.

Seperti diinformasikan oleh media online RadioAzam.Id edisi Sabtu itu bahwa lima unit sepeda motor diamankan oleh kepolisian pada saat Polsek Balai mengadakan kegiatan Cipta Kondisi (Cipkon) bersempena tahun baru 2020. Kegiatan gabungan antara beberapa polsek dan Polres itu dimaksudkan untuk tetap kondusifnya suasana Natal dan Tahun Baru di kabupaten Karimun.

Sesungguhnya kegiatan balap liar yang selalu dilaksanakan anak-anak muda kita itu merupakan kegiatan pelanggaran ketertiban berlalu lintas. Hal itu disebabkan karena lazimnya mereka mengadakan kegiatan balap liar itu di jalan umum, meskipun waktunya sudah mereka anggap sepi. Selain menggunakan jalan umum, kendaraan yang mereka pergunakan juga kendaraan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Namanya balap liar. Pasti tidak sesuai ketentuan. Pasti tidak memiliki izin dan prosedur yang dietntukan dalam sebuah even sepeda/ motor balap. Yang namanya balap liar, tentu saja mereka melakukan itu juga secara liar. Tidak menggunakan ketentuan dan peraturan yang benar sesuai kaidah lomba yang diatur secara benar.

Menjadi pertanyaan lagi, mengapa selalu ada balap liar. Setiap polisi mengetahui kegiatan balap liar, sudah pasti aparat keamanan itu akan mencegahnya. Selain membahayakan pebalap sendiri, juga akan membahayakan orang lain yang kebetulan tengah menggunakan jalan yang mereka pergunakan sebagai arena balap liar. Mengapa balap liar? mengapa tidak ikut saja lomba balap resmi yang memang sudah diatur dengan baik dan benar? Inilah pertanyaan yang selalu memenuhi pikiran dan perasaan orang tua, baik orang tua mereka sendiri maupun orang-orang tua yang tidak rela anak-anak muda harapan bangsa itu menjadi korban balap liar.

Semoga saja para generasi muda ini segera sadar dan menggunakan masa mudanya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.***


9 Jan 2020

Wahai Sahabat FB, Waspada Penipu Kita

Wahai Sahabat FB, Waspada Penipu Kita

Oleh M. Rasyid Nur
DI FACEBOOK (FB) dan dengan FB kita bisa saling berkenalan. Juga saling menyapa dan bahkan bisa pula bertatap wajah (foto/ video) dari jarak yang amat jauh. Tegasnya, dengan FB kita bisa merasa begitu dekat walaupun entah berapa ratus atau berapa ribu kilo meter jarak di antara pengguna FB. Hubungan dan komunikasi di FB --juga media lainnya yang seumpama itu-- tidak terbatas oleh ruang dan tempat yang sebegitu jauh selama ada signal yang dapat menghubungkan komunikasi itu.

Satu fenomena yang wajib diwaspadai oleh pengguna FB adalah penyalahgunaan akun FB kita oleh orang lain dengan maksud-maksud tertentu. Setelah berhasil diretas, biasanya akun kita akan dipakai untuk menipu dan atau untuk mengirimkan pesan dan gambar-gambar 'jelek' seumpama gambar porno. Namanya nama kita, tapi pelakunya bukanlah kita. Inilah yang mesti diwaspadai.

Menjelang berakhirnya tahun dan akan dimulainya tahun baru lagi, pasti kita merasakan atau sekurang-kurangnya mengetahui ada teman-teman kita yang merasakan akun FB-nya diretas oleh orang lain. Lalu akun kita itu dipakai untuk berbagai keperluan seperti meminta atau meminjam uang, mengirimkan gambar-gambar tak layak dan banyak keperluan lainnya.

Lalu bagaimana kita mengantisipasi sekaligus menghindarinya? Salah satu strategi adalah dengan terus aktif mengefektifkan penggunaan FB itu atau akun medsos kita itu. Jangan sekadar memiliki akun tapi tidak atau jarang digunakan. Pakailah FB untuk benar-benar mengenal teman FB kita dengan baik hingga kita tahu sifat dan gaya tulisannya melalui FB.

Ketika ada pesan atau status teman kita yang ditujukan kepada kita dengan gaya dan karakter lain dari biasanya, maka kita dapat menyimpulkan bahwa itu bukan pemilik sebenarnya. Jadi, selain sering kontak langsung (video call FB) juga berusaha memahami betul gaya atau kebiasaan teman kita di FB. Tip sederhana ini, tentu akan berguna untuk menghindari penipuan dari siapapun melalui FB atau bahkan di media lainnya.***
*Sudah pernah saya posting juga di www.koncopelangkin.blogspot.com

8 Jan 2020

Hafalan RTDH Karimun (Satu Bulan Terakhir)

Hafalan RTDH Karimun (Satu Bulan Terakhir)

TANAIKARIMUN.COM - ADA yang membuat orang tua santri RTDH (Rumah Tahfizh Darul Huffazh) Karimun senang. Sekolah tempat belajar menghafal alquran anak-anak mereka, ini secara rutin menginformasikan keadaan santri, terutama bidang pembelajarannya. Sejauh mana hafalan para santri selalu disampaikan melalui media sosial seperti Grup WA atau FB yang orang tua santri menjadi anggotanya. Orang tua siswa tentu saja berkepentingan untuk mengetahui keadaan anaknya di rumah tahfizh ini.

Muhammad Nuh sebagai pimpinan RTDH menjelaskan bahwa penyampaian informasi secara rutin itu adalah program yang memang sudah dilaksanakan sejak awal. Tujuannya, agar orang tua khususnya, bahkan keluarga besar Yayasan Darul Mukmin, tempat para santri menimba ilmu secara formal juga diharapkan mengetahui informasi itu. Untuk diketahui bahwa para santri RTDH adalah juga siswa SD atau SMP IT Darul Mukmin. Mereka belajar pagi hingga siang-menjelang petang di sekolah dan selebih waktunya belajar membaca dan menghafal alquran di RTDH. Mereka itu sekaligus tinggal di asrama RTDH.

Untuk satu bulan terakhir misalnya, dinformasikan hafalan anak-anak yang belajar di RTDH sebagai berikut,

Hafalan satu bulan terakhir santri RTDH.
01. Alvio Afriandi            : Juz 11 hal.12

02. Arif Hidayat Putra    : Juz 8 hal.12

03. M. Syahri Al-Ghifari : Juz 8 hal.9

04. M. Khafid Athalah     : Juz 7 selesai

05. Adhi Andrizal.            : Juz 5 selesai

06. M. Young Firzan.       : Juz 4 hal 12

07. Muhammad Akbar S : Juz 2 hal.11

08. Muhammad Yusuf    :  Juz 2 hal.5

09. Reno Muhammad H : Juz 29 hal 14

10. Muhammad Farel     :.Juz 29 hal 13

11.M. Farhan Al-fFiz.     : Juz 29 hal 4

12. M.farhantio Anugrah : Wafa 3

Demikian informasi yang disampaikan oleh pimpinan RTDH, Muhammad Nuh baru-baru ini. Diharapkan para wali santri juga dapat ikut berpartisipasi untuk mengawasi dan mengingatkan anak-anak pada saat mereka berkesempatan kembali ke rumah (orang tua) mereka.***

7 Jan 2020

Djauzak: Tugas Guru Terikat Waktu

Djauzak: Tugas Guru Terikat Waktu


Catatan M. Rasyid Nur
NAMANYA Djauzak Ahmad. Seorang tokoh pendidikan tempatan tapi sudah menjadi tokoh Nasional juga, karena pikiran dan ide-idenya sudah menggema di level Nasional. Terakhir, menjelang pensiunnya juga sempat mendapat amanah salah satu jabatan di Kemdikbud RI. Orang Kepri ini lama menjadi Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang disebuta Dinas Pendidikan Provinsi) sebelum dimutasi ke Pusat. Sebelum sebagai Kakanwil tentu saja sudah malang-melintang sebagai abdi negara di seantero Riau, khususnya di Kepulauan Riau yang waktu itu masih bergabung bersama Riau.

Yang ingin saya ulang katakan di halaman ini, dia pernah saya dengar mengatakan kalau tugas guru itu adalah tugas terikat. Tidak bebas. Paling tidak, katanya, tugas guru terikat oleh waktu dan tempat. Berbeda dengan profesi lain yang tidak terlalu terikat dengan waktu dan atau tempat. Artinya, waktu dan tempat akan menjadi salah satu kunci dalam keberhasilan guru. Begitu dia memnberikan pengarahan kepada kami guru, sekitar 40 gahun yang lalu, saat kami waktu itu mengikuti LPJ (Latihan Pra Jabatan).

Seorang guru dalam menjalankan tugas memang tidak bisa lepas dari waktu atau jadwal yang sudah ditentukan. Dari kurikulum dan silabus saja sudah digambarkan kalau proses pembelajaran itu tidak akan lepas dari waktu. Untuk membuat proses pembelajaran terarah dan berjalan teratur, SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) sudah ditetapkan sedemikian rupa secara nasional. Dari SK-KD itulah para guru di sekolah menyusun indikator dan materi ajar untuk proses pembelajarannya.

Waktu-waktu yang harus diatur dan dipersiapkan juga sudah ditetapkan. Setiap tahun dibagi menjadi dua semester waktu sesuai dengan SK-KD yang sudah ditetapkan. Sampai kepada penyusunan Program Tahuan (Prota), Program Semester (Prosem) dan RPP (Rencana Pelansanaan Pembelajaran) pengaturan waktu semakin tegas. Dari perencanaan itulah waktu-waktu pelaksanaannya akan diatur dalam jadwal pelajaran yang akan dikeluarkan Kepala Sekolah.

Dalam melaksanakannya itulah masih terasa dan ada sahabat-sahabat guru yang belum patuh dan disiplin dengan waktu. Masih ditemukan para guru yang terlambat datang ke sekolah dengan berbagai alasan. Alasan-alasan itu memang masuk akal. Tapi jika dalam data keterlamabatan itu selalu tercatat guru yang sama, maka alasan apapun itu akan sulit dipercaya oleh sekolah.

Ketidakdisiplinan waktu juga dapat ditemukan dalam penyelesaian pemberian materi ajar kepada peserta didik. Walaupun guru bersangkutan tidak pernah terlambat masuk kelas, dan tidak juga mempercepat keluar kelas, namun jika strategi pembelajaran yang dipakai tidak sesuai dengan karakter peserta didik dan karakter materi ajar itu sendiri maka penuntasan materi juga akan tertunda. Ini pun dapat disebut memengaruhi alokasi waktu yang sudah ditetapkan.

Sesungguhnya, konsistensi guru dalam disiplin tugas akan menjadi ukuran sejauh mana integritas seorang guru dalam mengemban tugasnya. Seorang guru yang berintegritas tinggi, dengan tanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas, tidak perlu selalu memberikan alasan ke pihak sekolah untuk tidak datang dan atau untuk terlambat datang sesuai jadwal-jadwal tugas yang sudah ditetentukan. Seorang Bapak yang punya isteri, tidak perlu isterinya menjadi alasan untuk tidak datang ke sekolah. Sebaliknya seorang Ibu yang punya suami, punya anak, pekerjaan memasak, semua itu tidak harus menjadi alasan untuk mengganggu tugas sebagai seorang guru walaupun gangguan berupa keterlambatan hadir. Sekali lagi, guru itu memang terikat waktu dalam kewajiban profesinya.

Sebagai guru kita sangat-sangat harus bersyukur atas berbagai fasilitas dan tunjangan yang sudah diberikan sekolah dan pemerintah. Tunjangan profesi bagi guru yang sudah bersertifikat profesional, adalah salah satu yang mestinya menjadi pendorong untuk menjunjuung tinggi integritas sebagai guru. Rasa tanggung jawab akan menjadi penentu keberhasilan dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawab guru sebagai penyiap masa depan generasi muda. Semoga.***
Sudah dipublis juga di www.koncopelangkin.blogspot.com