26 Okt 2021

Nauzubillah, Semoga Kita Dipelihara-Nya

Nauzubillah, Semoga Kita Dipelihara-Nya


KITA memang perlu dan harus saling mengingatkan. Tentang dosa, misalnya. Walaupun ada kesempatan bertobat sebagai permohonan pengampun dosa, alangkah lebih baik kita tidak dengan sadar melakukan dosa. Artinya mengingat dan saling mengingatlan tentang akan terjadinya dosa perlu bagi kita. Dan dosa-dosa tertentu malah bisa berbuah malapetaka semasa kita masih di dunia ini. 

Kita selalu diingatkan oleh para dai dan guru-guru kita bahwa ada dosa yang ganjarannya tidak hanya diterima di akhirat nanti, tapi juga di dunia ini. Akhirat sebagai hari pembalasan --dosa dan pahala-- sudah pasti akan kita terima ganjaran dosa atau pahala yang kita buat. Tapi ternyata ada dosa yang balasannya dapat menimpa kita pada saat ini. Saat kita masih berada di dunia fana ini.

Menyitir tulisan yang diposting di hajinews.id hari Senin (25/10/2021) berjudul Hikmah Pagi : 2 Dosa yang Disegerakan Balasannya di Dunia membuat kita harus waspada dan terus berjaga-jaga agar dosa ini tidak terlanjur kita lakukan. Nauzubillah, kita berharap Allah melindungi kita dari dosa-dosa ini.

Dosa apa saja yang perlu ekstra hati-hati kita menjaga diri kita dan juga keluarga kita, itulah dosa durhaka kepada orang tua dan dosa berzina. Ternyata dosa durhaka kepada orangtua dan dosa zina akan disegerakan hukumannya di dunia ini oleh Allah. Sudah banyak kita lihat atau kita dengar orang-orang durhaka kepada orang tuanya mendapatkan azab dari Allah. Kisah legenda Malin Kundang adalah cerita yang menggambarkan azab yang diterima oleh anak yang durhaka kepada orang tua (ibunya).

Durhaka kepada orangtua sungguh sangat memprihatinkan sekaligus sangat menakutkan. Keprihatinan kita adalah karena ternyata ada yang salah kaprah. Sebagian orang menyangka bahwa durhaka itu sebatas bila si anak memukuli orang tua, atau mengusir orangtua, atau menghinakannya di depan umum. Itu contoh yang dijelaskan artikel di atas. Bisa kita tambahkan misalnya, tidak membantu belanja ketika orang tua kesulitan sementara anaknya berkecukupan. Atau contoh lainnya yang pada hakikatnya adalah durhaka kepada orang tua.

Beberapa sikap seumpama dengan sesuka hati mencampuri urusan pribadi orangtuanya, mengendalikan orang tuanya semata untuk kepentingannya, membentak orangtuan bahkan sekadar mengatak 'cis' atau 'ah' saja, memarahi orangtua, dan tentu masih banyak lagi. Itu semua dapat dikategorikan sebagai durhaka kepada orang tua. Nauzubillah, kita terus bermohon agar Allah memelihara kita dari sikap-sikap itu.

Sikap-sikap seperti itu sesungguhnya tidak ditetapkan Allah semata karena Allah tahu itu tidak baik, namun yang harus kita camkan adalah bagaimana perasaan orang tua yang jasanya tidak akan tergantikan oleh anak-anaknya dengan apa jua, justeru disakiti. Bagaimana rasanya perasaan mereka? Itulah yang sesungguhnya harus kita perhatikan sebagai anak-anaknya.

Dosa kedua yang Allah akan berikan balasannya selagi kita masih berada di duni adalah dosa berzina. Ada banyak kejadian perihal orang berzina yang tiba-tiba mendapatkan azab dari Allah. Sudah banyak terjadi, dosa zina selain mendapat cercaan, hinaan dan bahkan penganiayaan dari manusia tapi azab yang didatangkan Allah terkadang lebih dahsyat. Bagiaman kehidupan penzina yang tidak nyaman, banyak kesulitan hidup, dibenci masyarakat dan tidak mustahil tiba-tiba mendapatkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Bisa membawa ke ajalnya, nauzubillah.

Kita ingat ada hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hikam Nabi mengatakan, “Ada dua pintu (dosa) yang hukumannya disegerakan di dunia yakni zina dan durhaka.” Zina yang berarti melakukan perbuatan terlarang antara laki-laki dan perempuan hendaknyalah kita jauhi. Begitu pula durhaka yang berarti melawan atau tidak mengikuti apa yang disuruh orang tua, akan sangat nyata azab dari Allah pada saat kita masih berada di dunia ini. Nsuzubillah, kita berharap Allah melindungi kita dri dosa-dosa itu.***

25 Okt 2021

Pengurus Kwarran Buru Resmi Dilantik

Pengurus Kwarran Buru Resmi Dilantik


AHAD (24/10/2021) pagi, bertempat di lapangan Pantai Ambat, Buru telah dilaksanakan pelantikan kepengurusan Kwarran (Kwartir Ranting) Gerakan Pramuka Kecamatan Buru. Pelantikan dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Karimun. Hadir pada pelantikan itu pengurus Kwarcab Pramuka Kabupaten Karimun serta pejabat Kecamatan Buru.

Dalam sambutannya setelah proses pelantikan Wakil Bupati Karimun menyampaikan ucapan selamat atas telah dilantiknya kepengurusan Kwarran Buru masa bakti 2021-2024. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak, khususnya kepada Pemerintah yang telah memfasilitasi kegiatan kepramukaan di Kecamatan Buru. "Kerja sama antara gerakan pramuka dengan Pemerintah, itu sangat penting," katanya.

"Kwartir Ranting adalah perpanjangan tangan dari Kwartir Cabang gerakan pramuka yang memiliki peran penting dalam pembinaan gerakan pramuka di tingkat Ranting atau Kecamatan, sehingga dengan dilantiknya  kepengurusan yang baru ini saya berharap untuk selalu merespon positif dan berpartisipasi aktif terhadap seluruh program dan kegiatan gerakan pramuka di Kwarran Buru," katanya lagi. Wakil Bupati berharap agar aktivitas kepramukaan sebagai wadah pembina generasi muda dapat terlaksana dengan baik.

Para pengurus yang dilantik sebanyak 27 orang diketuai oleh Kak Nasriah, SPd SD didampingi oleh Kak Said Ahmad, SPd dan Kak Yuliana, SPd SD sebagai Wakil Ketua. Kepngurusan dilengkapi dengan Andalan Urusan Sekretaris dan Bendahara serta dibantu oleh 20 orang andalan lainnya. Kemajuan dan aktivitas kepramukaan akan ditentukan oleh para pengurus yang baru saja dilantik.***. 

22 Okt 2021

Memperingati HSN, "Santri Siaga Santri Bisa"

Memperingati HSN, "Santri Siaga Santri Bisa"


HARI Jumat (22/10/2021) ini kembali diperingati Hari Santri Nasional (HSN). Sebagaimana kita ketahui peringatan HSN tidak lepas dari seruan jihad yang dikenal dengan Resolusi Jihad yang diprakarsai ulama yang juga Pahlawan Nasional K.H. Hasyim Asy’ari. Seruan itu dikumandangkan pada 22 Oktober 1945 silam. Kita tahu waktu itu Indonesia sudah dan baru memproklamasikan kemerdekaan. Sejarah mencatat Belanda dan Sekutu datang lagi ke Indonesia karena ingin tetap menjajah. Maka ulama berseru kepada santri dan seluruh umat.

Tanggal seruan jihad itu dicatat dan dikenang oleh seluruh bangsa sebagai seruan demi bangsa dan Tanah Air, Indonesia. Lalu melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015, ditetapkan bahwa HSN jatuh pada tanggal 22 Oktober. Dan setiap tahunnya diperingati sebagai HSN. Keputusan yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal Jakarta, itu menandai bermulanya peringatan HSN secara rutin setiap tahun. Artinya pada tahun 2021 ini sudah untuk yang ke-7 kali diperingati pasca Kepres itu.

Tema HSN biasanya selalu berbeda-beda setiap tahunnya. Untuk tahun ini, seperti dapat dilihat melalui situs kemenag.go.id disebutkan tema HSN adalah Santri Siaga Jiwa dan Raga. Logonya juga digambarkan sebagai orang yang siap-sedia dalam berkarya. Dan semangat itulah yang hari ini digaungkan di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati HSN.

Kabupaten Karimun (Kepri) memperingati HSN dengan mengadakan Upacara Bendera di halaman Kantor Bupati, Karimun, Poros. Bertindak sebagai Inspektur (pembina) Upacara adalah Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq. Dihadiri oleh pejabat utama seperti Forkopimda, Sekda, Kepala OPD dan pejabat dari Kementerian Agama Kabupaten Karimun. Selain para Kepala KUA se-Kabupaten Karimun, Kepala Sekolah di bawah Kemenag dan para guru hadir juga beberapa siswa MA yang ada di Pulau 

Bupati Karimun dalam amanatnya, selain membacakan sambutan Menteri Agama RI juga menyampaikan pesan-pesan khusus kepada para peserta upacara. Secara khusus bupati menyampaikan ucapan selamat Hari Santri Nasional kepada seluruh santri dan guru di Kabupaten Karimun berkaitan peringatan HSN hari ini. Juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pesantren dan Kemenag Kabupaten Karimun yang telah bersama-sama dalam membangun kabupaten ini.

Tentang isi sambutan Menag RI yang dibacakan bupati dapat dipetik beberapa pesannya, antara lain,  tentang telah ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai HSN oleh Pemerintah RI. Juga menjelaskan
tema HSN tahun 2021 yaitu Santri Siaga Jiwa Raga. Maksudnya para santri harus senantiasa siap lahir dan batin untuk bangsa. Itu bermakna bahwa santri Indonesia berkomitmen seumur hidup untuk istikomah akidah dan siap-sedia membela bangsa. 
 
Upacara bendera dari awal hingga akhir berjalan dengan baik dan lancar. Personel upacara adalah para siswa dan guru di lingkungan Kemenag Kabupaten Karimun. Dan satu hal yang khas pada upacara bendera tahun ini adalah semua peserta dan pelaksana upacara menggunakan kain sarung. Inilah pertama kali pelaksanaan upacara HSN di Kabupaten Karimun dengan peserta dan petugas memakai kain sarung.***

21 Okt 2021

Nilai-nilai Santri adalah Nilai-nilai untuk Diri

Nilai-nilai Santri adalah Nilai-nilai untuk Diri


BESOK kembali bangsa kita, khsusnya umat Islam akan memperingati Hari Santri Nasional. Satu hari menjelang peringatan itu mari kembali pula kita ulang-ulang ingat nilai-nilai yang ditanamkan kepada para santri. Pada dasarnya nilai-nilai itu adalah nilai yang sejatinya menjadi bagian dari kita semua.

Nilai-nilai itu dapat dirangkum ke dalam nilai moral. Itulah nilai baik dan buruk yang diakui secara umum. Maka jika berbicara nilai moral akan terkait dengan agama, cinta tanah air, kasih-sayang dan lain sebagainya. Para santri akan bersinggungan langsung dengan nilai-nilai itu.

Tentang nilai agama atau religius adalah nilai utama dalam keberadaan santri. Santri yang diartikan sebagai orang yang mempelajari dan mendalami agama, artinya nilai dan ajaran agama itulah yang menjadi landasan utama bagi seorang santri.

Dari nilai-nilai agama tumbuh dan lahirlah nilai cinta tanah air, nilai kasih-sayang, cinta damai, toleransi dan lain sebagainya. Agama mewajibkan umatnya untuk mematuhi pemerintah selain mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Artinya cinta Tanah Air itu akan menjadi ikutan dari nilai-nilai agama yang dianut, dipelajari dan diamalkan.

Begitu pula dengan nilai-nilai lainnya seperti nilai kasih-sayang dan cinta damai. Kasih-sayang adalah bagian penting dari setiap ajaran agama. Dalam Islam bahkan dikatakan menyayangi orang lain itu adalah satu syarat dari keimanan seseorang. Dikatakan, tidak beriman seseorang itu sebelum dia mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.

Sesungguhnya begitu banyak nilai-nilai moral yang diajarkan kepada para santri. Para santri wajib memahami perihal kesetaraan, musyawarah, kerjasama, peduli lingkungan, tanggung jawab, saling menghargai, mandiri, bersungguh-sungguh dan banyak lagi nilai-nilai moral lainnya. Mari, menyambut Hari Santari Nasional, besok kembali kita renungkan nilai-nilai moral yang pada dasarnya menjadi nilai utama dalam keberadaan seorang santri. Selamat menyambut hari santri bangsa kita.***

Gara-Gara Google Map

Gara-Gara Google Map

TB Gramedia Bandung

Tepatnya tanggal 16 desember 2019 ketika itu saya berada di Subang Jawa Barat sedang menikmati masa liburan semester kuliah. Pada hari itu pula saya bersama saudara mau melakukan perjalanan ke kota Bandung, Jawa Barat untuk berlibur dan saya pribadi hanya ingin mencari sebuah buku refrensi untuk penelitian skripsi kelak. 

Dalam perjalanan dari Subang menuju Bandung ditempuh dalam waktu 1 jam lebih melalui jalan Tol Cipali-Palimanan juga melewati Tol Cipularang yang mana tol Cipularang ini tol paling angker tak lupa pla sebelum melakukan perjalanan tentu harus berdoa agar selamat diperjalanan. Ketika melintasi tol cipularang saya jadi teringat waktu itu tepatnya tahun 2015 tidak salah mobil saya pernah mogok ketika mau ke purwakarta mungkin nanti ada saya ceritakan pada tulisan berikutnya. Ketika melintasi Tol Cipularang ini dengan niat dan berdoa perjalanan pun lancar dan tiba di pintu masuk Tol Pasteur (bandung).

Ketika tiba di Bandung kurang lebih 1 jam ini saya langsung ke Pasar Baru pusat pembelajaan ada pakaian batik, jas, juga bahan pakaian utk acara pernikahan dll bahkan lengkap disitu saya sama mama saya itu masih mencari bahan jacket utk bapak saya yang berwarna krim saya keliling mencarinya bahkan sampe susah mencari tokonya dulu waktu SD sekitar 2008 ada bahannya tapi mungkin baru sekarang (2019) ke Bandung lagi jadi suasana agak berbeda. Sambil keliling mencari bahan jaket ternyata sudah tidak ada bahan itu hanya ada bahan itam juga putih karna warna cream sudah habis. Setelah selesai dari pasar baru bandung tentu saya ingin ke toko buku gramedia yang ada dibandung sebelum kesana kami tidak tau kemana arah jalannya beruntung lah saya punya handphone genggam bisa aplikasi google map sebagai pertunjuk arah. Dengan menggunakan google map ini kita tahu kemana pertunjuk arah ke toko buku google map sampe 2 kali keliling tapi alhamdulilah akhirnya sudah sampe juga.

Setibanya di toko buku itu saya mulai mencari buku refrensi yang terkait dengan penelitian skripsi saya juga saya melihat banyak kali buku buku yang sesuai dengan bidang-bidangnya. Setelah beberapa menit akhirnya saya menemukan buku itu dan alhamdulilah akhirnya dapat juga buku ini dan lengkap. Setelah selesai membeli buku itu saya lanjut perjalanan pulang tapi sebelum melakukan perjalanan tentu kami pengen sekali makan tepat di Lembang Jawa Barat untuk istirahat santai sebelum pulang ke Subang terakhir kali ke tempat makan di Lembang tahun 2010 saat saya masih SD kelas 5. Juga sebelum perjalan tentu mengaktifkan ponsel saya membuka google map karena sudah lama tidak melewati perjalanan Lembang ini.


RM Ampera Lembang

Dalam perjalanan menuju lembang dengan google map saya langsung mengklik perjalanan dari Bandung ke Lembang tinggal sopirnya saja mengikuti arah tersebut juga saya ingin tidur sejenak melepas rasa capek. Setiba-tiba saya bangun saya langsung terkejut saya ini dimana bahkan kata sepupu saya bilang **ini jalan alternatif lembang atau melewati gunung** jadi saya agak ngeh juga padahal saya mengetik ke Lembang tapi malah salah jalan. Ketika di jalan pengunungan itu saya lupa nama apa disitu jalan pun berbatuan dan begitu ngeri bahkan ada juga melawati jalan itu saya juga tak menyangka bisa nyasar ke jalan gunung ini sehingga tidak jadi makan siang di Lembang padahal saya kepengen sekali.

Didalam perjalanan itu kami sambil menanyakan ke masyarakat jalan menuju jalan dimana jadi mereka memberikan pertunjukan arah sampai ketemu masyarakat lagi kami memutuskan utk tak ke Lembang jalan raya jadi fokuskan ke Subang Kota saja karena sudah terlanjur. Ternyata jalan menuju gunung memakan waktu 2 jam lebih dengan perjalanan melewati jalan berbatuan goyang goyang bahkan melwati gunung kami tak lupa berdoa agar perjalanan ini bisa selamat juga setelah itu sempat sempat kami bercanda. Setelah memakan waktu 2 jam lebih akhirnya menemukan jalan raya tidak salah Jalan Cagak Subang jadi sudah kelewatan lembangnya mungkin belum kesampaian untuk makan di Lembang. Setelah sampai di Subang Kota kami langsung makan disebelah Terminal Bus rasanya tidak jauh beda dengan masakan rumah makan lembang. Juga kami melepas capek setelah perjalanan itu. Sekian***

20 Okt 2021

Raja Sofyan: Mengapa Harus Memperingati Maulid Nabi?

Raja Sofyan: Mengapa Harus Memperingati Maulid Nabi?


SELASA (19/10/2021) malam di Rumah Dinas (Rudin) Bupati Karimun dilaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1443 (2021). Peringatan hari besar agama Islam, ini disejalankan dengan tasyakkur HUT (Hari Ulang Tahun) Kabupaten Karimun ke-22 yang jatuh pada 12 Oktober 2021. Artinya, sekali mendayung dua pulau terlampau.

Memberikan tausiah pada acara ini adalah Al-Ustaz Drs. H. Raja Sofyan, MPd dari Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjuungpinang. Buya Raja Sofyan datang sedikit terlembat malam ini karena ternyata dia harus menempuh perjalanan cukup panjang untuk sampai ke Karimun. "Penceramah kita pagi tadi berangkat dari Natuna. Terbang ke Batam dan dari Batam baru menyeberang ke tempat kita," kata Bupati Karimun dalam sambutannya pada acara yang dimulai selepas magrib. Seketika Buya Raja Sofyan sampai, bupati pun berhenti berpidato.

Peringatan Maulid dan Tasyakuran yang dihadiri oleh Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, Sekda, Firmansyah, Pimpinan Forkopimda, Kepala OPD, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta undangan lainnya dilaksanakan di ruang tengah Rudin. Tamu-undangan yang tidak dapat masuk ke ruang tengah karena penuh mengisi ruangan depan rumah. Acaranya hanya dua saja, sambutan bupati dan tausiah agama.

Selepas pidato sambutan bupati, Buya Raja Sofyan langsung tampil menyampaikan ceramah. Dengan gayanya yang khas, Raja Sofyan memberikan ceramah cukup lama. "Kita tunda sedikit waktu solat isya kita, ya?" katanya minta izin menyelesaikan ceramah, meskipun waktu solat isya sudah masuk. "Ini sunat juga karena kita melaksanakan majelis ilmu seperti ini," tambahnya.

"Mengapa kita harus memperingati hari lahir Nabi?" Buya menyampaikan sebuah pertnayaan di awal tausiahnya. Lalu dia memberikan beberapa alasannya. Pertama, karena iman dan akidah kita tidak akan sempurna jika kita hanya bersyahadat kepada Allah saja. Kalau kita hanya mengucapkan, asyhadu anlaa ilaha illallah saja, maka syahadat kita akan ditolak. Allah dan rasulnya, Muhammad wajib disejalankan. Makanya perlu kita mengenang kelahirannya.

Kedua, Nabi Muhammad adalah teladan terbaik diantara teladan-teladan yang ada di muka bumi ini. Selain Allah menegaskannya di alquran, tapi Nabi sudah terbukti di mata semua orang bahwa selama hidupnya tidak ada cacat-cela yang dilakukan Nabi Muhammad. Kawan dan lawan mengakui keteladanan Muhammad. Begitu Buya menjelaskan dengan berbagai contoh kehidupan Nabi. Lalu, ketiga adalah karena kata Allah jika kita cinta kepada Allah maka wajib juga cinta ke Nabi Muhammad. Kurang lebih sama dengan penjelasan alasan pertama tadi. 

Alasan lain yang disampaikan ustaz berbadan tegap, ini adalah karena semua pekerjaan jika ikut Nabi maka pekerjaan itu akan menjadi ibadah. Sebaliknya jika tidak ikut cara Nabi boleh jadi akan menjadi terikut syetan. Maka begitu pentingnya keberadaan Nabi Muhammad bagi kita umat Islam. Bahkan juga sangat penting bagi seluruh umat manusia karena pada hakikatnya agama dan rahmat yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Di bagian penutup kembali buya mengingatkan, jika kita ingin mengenang nabi, lalu menjadikannya sebagai idola maka ikutilah seluruh atau sebagian besar apa yang dilakukannya. Sebaliknya tinggalkan pula apa yang dilarangnya. Begitulah pertanda kita taat kepada Nabi sebagaimana kita taat kepada Allah.***

18 Okt 2021

Sederhana, Jelek tapi Banyak Dilakukan

Sederhana, Jelek tapi Banyak Dilakukan


BUKAN tak disadari sebenarnya, ada beberapa tindakan dan perbuatan yang sepintas sepele tapi sebenarnya tidak baik. Sayangnya perbuatan itu sering dilakukan padahal itu disukai syeitan. Sebagaimana dijelaskan dalam satu tulisan berjudul "Hikmah Malam : 7 Hal Sepele yang Disukai Setan dan Sering Dilakukan Manusia" yang dimuat situs hajinews.id baru-baru ini.


Kita tahu karena dijelaskan dalam nas alquran dan sunnah bahwa setan adalah makhluk yang oleh Allah Swt diizinkan untuk menyesatkan manusia. Karena itu, apapun paling disukai setan sejatinya wajib kita hindari. Karena tujuannya untuk mengajak manusia kepada kesesatan.

Mengutip dan mengulang share artikel itu berikut ada tujuh perbuatan yang sebaiknya dihindari, namun sering dilakukan. Perbutan itu adalah,

1. Menguap tanpa Menutup Mulut;
Menguap harus ditahan, khususnya ketika salat. Melalui menguap, setan masuk ke dalam diri kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang menguap dalam salatnya, hendaknya ia berusaha menahan kuapannya sebisa mungkin karena setan bisa masuk.” (H.R Muslim).

Ada hadis lain yang mengatakan, “Menguap adalah dari setan, maka jika salah seorang di antara kalian menguap, maka hendaklah ia menahannya sedapat mungkin.” (H.R Muslim).

2. Makan dan Minum tanpa Mengucapkan Basmallah;

Ketika hendak makan & minum, diperintahkan mengucap, “Bismillah” agar makanan yang masuk ke dalam tubuh kita mendapatkan berkah.

Membaca basmallah ketika hendak makan dan minum agar mendapat keberkahan dalam setiap santapan yang masuk ke dalam tubuh kita.

Jika kita tak membacanya, tentulah setan sangat senang karena setan akan ikut menikmati makanan kita.

Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia mengatakan, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah “Bismillah”), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (H.R. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022).

3. Makan dan Minum dengan Tangan Kiri;

Di antara adab diajarkan Islam saat makan atau minum adalah makan dan minum menggunakan tangan kanan. Sebab islam melarang makan atau minum menggunakan tangan kiri

Rasulullah bersabda, “Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena Setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (H.R Muslim no.2020).

4. Memakai Segala Sesuatu dari Bagian Kiri Tubuh;

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya untuk menggunakan segala sesuatu dari kanan. Untuk setiap perkara yang baik-baik, dahulukanlah tangan kanan. Berbeda saat melepas atau memulai sesuatu yang jelek, maka hendaknya memulainya dari yang kiri.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika menyisir rambut dan ketika bersuci, juga dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (H.R. Bukhari no. 186 dan Muslim no. 268).

5. Masuk ke Dalam Kamar Mandi tak Membaca Doa;

Kamar mandi merupakan salah satu tempat yang disenangi setan. Olehnya itu umat Muslim sangat dianjurkan membaca doa ketika hendak masuk kamar mandi agar tidak diganggu oleh setan.

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki jamban, beliau mengucapkan Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan) (H.R. Bukhari Muslim).

6. Tidak Mengibas Tempat Tidur Sebelum Tidur;

Di antara tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi seseorang yang hendak tidur adalah membersihkan dengan cara mengibas tempat tidur sambil membaca Basmalah, hal ini agar ketika tidur tidak diganggu oleh setan.

Rasulullah dalam hadisnya menjelaskan “Apabila salah seorang dari kalian hendak berbaring di tempat tidurnya, hendaklah ia kibas-kibas tempat tidurnya itu dengan kain. Sebab dia tidak tahu apa yang terjadi pada tempat tidurnya setelah ia tinggalkan sebelumnya.” (H.R Bukhari Muslim).

7. Buang Air Sembarangan;

Perlu anda ketahui bahwa Islam melarang kita buang air sembarangan karena termasuk dosa besar dan disenangi setan. Olehnya itu kita wajib menjaga diri kita dari siksa api neraka.

Dalam hadis rasulullah dijelaskan, “Jangan buang air di lubang binatang, di jalan tempat orang lewat, di tempat berteduh, di sumber air, di tempat pemandian, di bawah pohon yang sedang berbuah atau di air yang mengalir ke arah orang-orang yang sedang mandi atau mencuci.” (H.R Muslim, Tirmidzi).

Itulah beberapa tindakan dan perbuatan manusia yang sepertinya sepele atau sederhana namun itu adalah perbuatan yang dilarang agama, meskipun disukai syetan.***
Juga di mrasyidnur.gurusiana.id

15 Okt 2021

Syukuran Hari Jadi Kabupaten Karimun

Syukuran Hari Jadi Kabupaten Karimun


HARI Selasa dan Rabu (12 dan 13/ 10/ 2021) kemarin adalah hari istimewa bagi Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Dua hari itu ditetapkan sebagai hari perayaan memperingati Hari Jadi Kabupaten Karimun ke-22 tahun 2021. Meskipun tanggal persisnya adalah 12 Oktober, namun untuk tahun ini diambil dua hari sebagai hari peringatan milad kabupaten. Dua hari ini adalah hari minimal yang ditetapkan pada tahun ini.
 
Jika di tahun-tahun tanpa covid perayaan Hari Jadi Kabupaten dihelat hingga beberapa hari dengan aneka kegiatan, tahun ini dilaksanakan secara sederahana saja. Hanya dua hari, untuk Apel Bendera pada hari H-nya dan sebagai Acara Syukuran di hari keduanya. Apel dilaksanakan di halaman Kantor Bupati, Selasa (12/10/2021) kemarin sementara acara syukurannya dilaksanakan di Gedung Nasional keesokan harinya, Rabu. Dulu, bisa lebih dari empat hari kegiatan dengan melibatkan masyarakat ramai. Covid-19 telah memaksa banyak yang berubah. 
 
Acara syukuran tahun ini dihadiri oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad dengan belasan orang lainnya dalam rombongannya. Ada Plt Sekda, Lamidi dan beberapa pejabat provinsi lainnya. Karimun sendiri terbatas jumlahnya. Selain pejabat teras seperti pimpinan Forkopimda dan tokoh masyarakat serta tokoh agama juga para pimpinan OPD (Kepala Dinas dan setingkatnya). Setiap yang akan amsuk ruang acara --di Gedung Nasional-- jika panitia tidak mengenalnya, akan ditanya undangannya. Begitulah panitia membatasi peserta sesuai kapasitas gedung yang memang tidak besar.

Jika mengenang syukuran di era sebelumnya (sebelum covid-19) kegiatan seperti ini dilaksanakan begitu meriah. Dihelat di halaman rumah dinas bupati dengan memasang tenda begitu banyak. Masyarakat hadir dari pagi hingga acara usai yang terkadang satu penuh. Seremoni syukurannya sendiri sering dihelat pada malam hari. Tapi untuk tahun ini, sema dengan tahun lalu dilaksanakan dengan acara yang sangat sederhana tapi tetap khidmat. 

Undangan pada kertas tertera pukul 09.00. Tapi para tamu sudah hadir setengah jam sebelumnya. Sambil menunggu rombongan gubernur yang berangkat pagi dari Ibu Kota Provinsi, para tamu dihibur oleh musik hidup dengan musik tradisional Melayu. Lagu-lagu Melayu didendangkan dengan iringan arkudion, biola, tabla dan alat-alat musik tradisional lainnya oleh para pemusik Kabupaten Karimun. Seorang penyanyi membawakan lagu-lagu lama yang menyejukkan hati dan rasa.

Setelah rombongan gubernur didampingi Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq, Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim dan pejabat teras kabupaten memasuki ruangan acara, MC langsung memulai seremo acara syukuran. Diawali acara dengan mempersembahkan tari persembahan diiringi musik dan lagu secara langsung. Lalu acara adat semacam sykuran ala adat Melayu yang dilaksanakan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Karimun. Dengan menyebut dan menjemput para pejabat Provinsi dan Kabupaten ,untuk hadir di hadapan vodium para pengurus LAM Kabupaten Karimun menyerahkan sepiring pulut kuning disertai lauk-pauk dan sayurnya kepada beberapa orang yang sudah dijemput untuk hadir di depan hadirin. Acara adat ini ditutup dengan doa tolak bala oleh seorang pengrus LAM lainnya.

Selanjutnya acara pokok yang diawali dengan mendengarkan Lagu Kebangsaan, Indonesia Raya. Hadirin hanya menyimak dan mendengarkan lagu yang ditampilkan berupa rekaman yang diiringi teks di layar besar di hadapan hadirin. Lalu laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Sekda Kabupaten Karimun, Dr. H. Mohd. Firmansyah, MSi. Selain menyampaikan beberapa data laporan, Pak Sekda juga mengingatkan untuk bersyukur atas capaian kabupagten dalam melaksanakan pembangunan. "Jangan lupa jasa pendahulu," katanya mengingatkan bagaimana sejarah berdirinya Kabupaten Karimun. 

Dua pidato berikutnya adalah pidato Sambutan Bupati Karimun dan pidato pengarahan oleh Gubernur Kepri. Bupati yang berpidato setelah Pak Sekda menyampaikan beberapa hal. Selain menyebutkan kembali tema HUT Karimun, yakni Karimun Sehat, Karimun Tumbuh Pak Bupati panjang lebar menyampaikan keadaan Kabupaten Karimun yang dipimpinnya bersama Pak Anwar Hasyim, wakilnya. Dari status covid yang sudah di level 1 diserta data-data covid terakhir, sampai kepada aneka pembangunan yang sudah dicapai oleh Kabupaten Karimun. Tmerasuk keberhasilan penanganan covid oleh Pemda Kabupaten Karimun yang sangat memuaskan.

Pidato terakhir sebelum doa adalah Sambutan Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM. Pak Gubernur yang menyampaikan pidato terartur menggunakan teks data, menyampaikan banyak hal baik di provinsi maupun secara khusus di Karimun. "Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten dengan capaian pembangunan terbaik di provinsi ini," katanya. "Saya mengingatkan HUT hendaklah jadi ajang evaluasi oleh kita. Karena covid yang sudah mendera kita selama dua tahun ini maka hendaklah kita bekerja keras demi kemajuan provinsi kita." 

Gubernur juga menyampaikan tiga program dari Pemerintah Pusat yang wajib kita laksanakan, katanya. Ketiga program itu adalah, 1) penanganan covid, 2) pemulihan ekonomi, 3) penanganan masalah sosial masyarakat. Khusus untuk penanganan covid, kita sudah dapat disebut membaik.  Jika Karimun sudah di level 1 dan lima kabupaten lainnya yang saat ini sedang diasesmen juga bisa di level 1 maka Provinsi Kepri tentu akan berstatus di level 1 juga. "Insyaallah pergerakan orang dan barang akan lebih mudah," tegasnya. Untuk itu mari terus bahu-membahu bekerja keras sesuai profesi masibg-masing agar Kepri segera bangkit. Tema sehat dan tumbuh adalah tema yang perlu kita wujudkan. Begitu Pak Gubernur menegaskan.***

14 Okt 2021

Tentang Kabupaten Karimun: Catatan Singkat Sejarah Kabupaten Karimun

Tentang Kabupaten Karimun: Catatan Singkat Sejarah Kabupaten Karimun


CATATAN Sejarah Kabupaten Karimun, ini saya share ulang dari posting admin di website Pemerintah Kabupaten Karimun (karimunkab.go.id) yang diposting pada 14 April 2016 yang lalu dalam rangka hari jadi Kabupaten Karimun tahun ini. Pada HUT (Hari Ulang Tahun) atau Hari Jadi Kabupaten Karimun ke-22 tahun 2021 ini tidak berlebihan jika kita ulang-ulang baca catatan sejarah Kabupaten Berazam ini. Meskipun catatan dibuat pada lima tahun yang lalu, namanya catatan sejarah kan tidak berubah. Jika ada yang belum tercatat di sini karena peristiwa baru, nanti kita cari ulang tambahannya.

Menurut catatan yang kita baca di beberapa referensi, dulu, Karimun berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya. Artinya nama Karimun ini sudah lama ada hingga keruntuhan Sriwijaya pada abad ke-13. Pada masa itu pengaruh agama Budha sudah mulai masuk. Ini dapat dibuktikan dengan adanya Prasasti di Desa Pasir Panjang. Pada masa itu disebutkan Karimun sering dilalui kapal-kapal dagang hingga pengaruh Kerajaan Malaka (Islam) mulai masuk pada tahun 1414.

Tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis. Saat itu Sultan Mansyur Syah yang memerintah memberi larangan pada keturunan raja-raja untuk tinggal di Malaka.  Dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil. Lalu muncullah kerajaan Indrasakti, Indrapura, Indragiri, dan Indrapuri. Sementara itu banyak rakyat Malaka yang tinggal berpencar di pulau-pulau yang berada di Kepulauan Riau termasuk di Pulau Karimun. Sejak kejatuhan Malaka dan digantikan perannya oleh kerajaan Johor, Karimun dijadikan basis kekuatan angkatan laut untuk menentang Portugis yakni sejak masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah I (1518-1521) hingga Sultan Ala Jala Abdul Jalil Ri’ayat Syah (1559-1591).

Pada kurun waktu 1722-1784, Karimun berada dalam kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga dan pada masa itu daerah Karimun, terutama Kundur dikenal sebagai penghasil gambir dan penghasil tambang (seperti  timah, granit, dll) dan Karimun berkembang menjadi daerah perdagangan serta mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Ali Haji.

Jauh sebelum ditandatanganinya Treaty of London, Kerajaan Riau-Lingga dan Kerajaan Melayu dilebur menjadi satu sehingga semakin kuat dengan wilayah kekuasaan meliputi Kepulauan Riau, daerah Johor dan Malaka (Malaysia), Singapura dan sebagian kecil wilayah Indragiri Hilir. Setelah Sultan Riau meninggal pada tahun 1911, Pemerintah Hindia Belanda menempatkan amir-amirnya sebagai District Thoarden untuk daerah yang besar dan Onder District Thoarden untuk daerah yang agak kecil. Pemerintah Hindia Belanda akhirnya menyatukan wilayah Riau-Lingga dengan Indragiri untuk dijadikan sebuah karesidenan yang dibagi menjadi 2 (dua) Afdelling, yaitu Afdelling Tanjungpinang dan Afdelling Indragiri.

Berdasarkan Surat Keputusan delegasi Republik Indonesia, Provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No. 9/Deprt. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi 4 (empat) kawedanan (semacam kecamatan yang lebih luas). 

Adapun kewedanaan yang menjadi bagian dari Kepulauan Riau itu adalah, 
1) Kawedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan;
2) Kawedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro; 
3) Kawedanan Lingga meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang; serta
4) Kawedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur. Kepulauan Riau sendiri adalah bagian dari Provinsi Riau, saat itu.

Kemudian Surat Keputusan No. 26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi Gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/1964 dan Instruksi No. 16/V/1964 dan Surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965, tanggal 15 November 1965 No. UP/256/5/1965 menetapkan, terhitung mulai 1 Januari 1966 semua daerah administratif kawedanan dalam kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan. Yang ada hanyalah kecamatan.

Pada tahun 1999, berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Natuna. Artinya, Karimun diresmikan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri dengan terdiri dari 3 (tiga) wilayah kecamatan, 6 (enam) kelurahan, dan 24 (dua puluh empat) desa.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2001, Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 7 (tujuh) wilayah kecamatan dengan 19 (sembilan belas) kelurahan dan 25 (dua puluh lima) desa. Setelah itu Karimun mengalami pemekaran kembali menjadi 9 kecamatan dengan 22 (duapuluh dua) kelurahan dan 32 (tigapuluh dua) desa.

Dan pemekaran terakhir adalah pada tahun 2012, berdasarkan Perda No. 02 Tahun 2012, bulan Juli 2012. Pemekaran ini menjadikan wilayah Kabupaten Karimun menjadi 12 (dua belas) kecamatan, dengan 42 (empat puluh dua) desa dan 29 (dua puluh sembilan) kelurahan. Hinga saat ini, 12 kecamatan inilah yang menjadi bagian Kabupaten Karimun. Kedua belas kecamatan itu adalah Karimun, Meral, Tebing dan Meral Barat (ada di Pulau Karimun); Lalu Kundur, Kundur Barat, Kundur Utara (ada di Pulau Kundur); Moro (di Pulau Moro); Buru (di Pulau Buru); Durai (di Pulau Durai); Ungar (di Pulau Ungar) dan Belat (di Pulau Belat).***

13 Okt 2021

Sahabat Adik Tingkat, itu Sudah Wafat

Sahabat Adik Tingkat, itu Sudah Wafat


MASIH suasana peringatan HUT Kabupaten Karimun, Selasa (12/10/2021) itu. Setelah mengikuti apel pengibaran bendera dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Karimun, pada pagi hari, siang hingga malam saya hanya membaca-baca info tentang milad kabupaten 'berazam' itu. Namun malamnya saya membaca berita duka melalui status salah seorang sahabat yang bermastautin di Pekanbaru.

Ketua MKA (Majelis Kerapatan Adat) LAM (Lembaga Adat Melayu) Riau, Datuk Seri Al Azhar Meninggal Dunia, Selasa, 12 Oktober 2021 sekitar pukul 22:39 WIB. Begitulah kira-kira isi status teman itu. Saya kaget karena saya tahu, Al-Azhar yang pernah bersama-sama dulu di Universitas Riau Pekanbaru pada tahun 80-an. Saya kenal sangat baik dengan belyau karena memang kebetulan sama-sama mengambil Jurusan Bahasa dan Seni di Fakultas Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Unri. Bedanya saya duluan satu tahun.

Kabar berpulangnya tokoh masyarakat Riau itu beredar secara berantai di media sosial, termasuk disebarkan oleh sejumlah tokoh di Riau. Begitu isi berita media online malam itu. Bagi saya, Al-Azhar adalah seorang mahasiswa yang aktif termasuk di dunia tulis-menulis dan sastra. Jadi, saya merasa ikut kehilangan atas wafatnya sahabat dekat ini tersebab kami memang selalu bersama saat di bangku kuliah. Bahwa kini kami sudah berjauhan disebabkan oleh tuntutan profesi masing-masing, itulah kenyataan saat ini. Syukurnya, media sosial saat ini membuat jarak itu tidak terasa lagi. Dan ketika 'kepergian' Al-Azhar terjadi nun di Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru saat bersamaan saya dan orang-orang yang mengenalnya di Kabupaten Karimun langsung tahu.

Kabar berita yang kita baca di media,  wafatnya Datuk Alazhar dikatakan bahwa almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di ruangan ICU RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru. Sebagai petinggi di LAM Riau kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi sahabt-sahabatnya di organisasi itu dan juga di kalangan teman-temannya di manapun berada. Selamat jalan, sahabat, kami doakan semoga kepergianmu mendapat ridho dari Allah dan mendapatkan ampunan jika ada dosa-dosa yang dibawa menjelang ajal tiba.***