Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan

28 Des 2021

Akif Sunat Rasul Selagi Muda agar Segalanya Menjadi Mudah

Akif Sunat Rasul Selagi Muda agar Segalanya Menjadi Mudah


HAMPIR setahun lalu, di awal tahun 2020 wacana Akiif, cucu pertama saya, anak pertama dari anak pertama saya, Rizky Febrinna (suaminya Ade Mulyana) akan sunat rasul sudah dilontarkan mamanya. Katanya, Akiif biarlah agak cepat sunat rasulnya. Katanya, saat ini kebanyakan anak-anak bersunat lebih cepat. Tidak seperti zaman dulu. Lalu dia mencoba menyampaikan ke Akiif. Langsung saja Akiif menolak. "Takut," katanya. namanya juga anak-anak, tentu saja merasa takut jika disebut sunat. 

Akiif lahir pada 14 September 2013. Enam bulan lalu, artinya umurnya baru sekitar tujuh tahun lebih sedikit. Baru saja meninggalkan TK. Saat itu duduk di kelas satu SD. Pada saat ini umurnya sudah delapan tahun dan sudah duduk di kelas dua SD. Menurut Mamanya sudah boleh disampaikan kembali ke Akiif untuk sunat rasul. 

Ternyata, pasca menerima buku rapor sekolah semester ganjil di pekan terakhir Desember 2021 ini, Akiif bersedia.  Entah bagaimana Mamanya meyakinkan Akiif, yang pasti Akiif menyatakan kepada Atok kalau dia disuruh Mama untuk sunat rasul. Katanya, dia mau karena Mama ada janji setelah sunat rasul. Atok hanya terkejut sedikit, karena menurut Atok umurnya juga belum cukup untuk sunat rasul. Tapi Atok juga tidak menentangnya. Bagaimana yang baik dan Akiif mau. Itu saja. 

Jumat (25/12/2021) pagi itu juga Atok mencoba menghubungi seorang teman yang profesinya sebagai dokter. Dulu, anak bontot kami, pada tahun 2005 juga disunat oleh dokter ini, dr Ade Kristiawan, namanya. Mungkin karena sibuk, dia belum menjawab. Atok mencoba menghubungi satu orang lagi, dokter yang kebetulan juga teman sama-sama naik haji di tahun 2006/2007 (1427) lalu. Namanya dr. Suharyanto. Dan dia menjawab langsung. Bahkan menyatakan waktunya hanya bisa hari Sabtu.

Karena Mama Akiif ingin segera agar masalah sunat rasul segera selesai, tidak lagi menajdi buah pikiran maka perundingan --via telpon-- dengan dr. Suharyanto menjadi kesepakatan. Di sisi lain karena Akif juga mau, Atok setuju saja dan Sabtu besoknya dilaksanakan 'potong burung' Akiif. Tuntaslah urusan sunat rasul yang menajdi salah satu sunah dalam agama.

Kini Akiif sudah dan sedang menjalani proses sunat dan penyembuhan lukanya. Bahwa antara Atok dan Nenek sedikit berbeda perihal waktu sunat rasulnya Akiif, itu tidak menjadi hal yang dipermasalahkan. Argumen Nenek agar ditunda, minimal hingga Akiif kels empat SD supaya Akiif sedikit lebih memahami, sementara Mama Akiif ingin segera ketika usia masih muda, Atok mengambil jalan tengah saja. Sunat dilaksanakan sekarang tapi dengan catatan harus benar-beanr diperhatikan pasca sunatnya itu agar tidak menimbulkan hal buruk bagi Akiif. Perinsip Mamanya disunat ketika usia muda agar segalanya bisa lebih mudah, ada juga benarnya. Perinsip Nenek juga ada beanrnya. Yang penting, akhirnya semua sepakat: Akiif disunat sekarang, semoga segalanya menjadi terang.***

27 Des 2021

Pengukuhan MTP IPHI dan Pengurus IPHI

Pengukuhan MTP IPHI dan Pengurus IPHI


ADA dua kegiatan dalam satu acara, Ahad (26/12/2021) kemarin di Gedung Balai Haji, Tebing, Kabupaten Karimun. Pertama pengukuhan MTP (Majelis Taklim Perempuan) IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun dan yang kedua pengukuhan pengurus IPHI Cabang Kecamatan Meral, Karimun. Kedua-duanya dikukuhkan oleh Ketua IPHI Kabupaten Karimun, H. Haris Fadhillah, S Ag.
 
Terhitung hari itu, Hj. Khairiyah resmi memimpin MTP IPHI Kabupaten Karimun bersama para pengurus lainnya, dan Abdurrahman Gab bersama pengurus lainnya memimpin IPHI Cabang Kecamatan Meral. Kedua-duanya untuk masa bakti yang sama, periode 2021-2026. Dengan pengukuhan ini resmilah kepengurusan mengelola organisasi masing-masing.

Dalam kesempatan itu Pak Haris Fadillah menyampaikan beberapa pesan. Harapannya agar Ketua PC IPHI Kecamatan Meral dapat memenuhi lima ikrar yang diucapkan saat pelantikan itu. Selain itu harus menjalin kebersamaan yang baik dengan pihak-pihak lainnya, saling mendukung dalam melaksanakan program-program kerja dan tugas pengurus yang sudah diamanahkan.

“Jadikanlah IPHI ini sebagai wadah yang aktif dalam mewujudkan haji yang mabrur sepanjang hayat. Mari kita laksanakan ini sebaik-baiknya untuk mewjudkan haji mabrur sepanjang hayat. Untuk itu harus melaksanakan konsep hablumminallah dan hablumminannas,” pesannya dalam pidato  sambutannya.

Pak Harris juga mengatakan dalam agenda pelantikan ini disejalankan dengan pendistribusian sembako bagi kaum dhuafa, yang merupakan program dari MTP IPHI dan telah dimulai sejak beberapa bulan lalu. Anggaran kegiatannya bersumber dari infaq dari para pengurus, yang menyisihkan rizkinya sebesar Rp1000 setiap hari ke kas organisasi.

Kegiatan bagi-bagi sembako dilaksanakan dalam setiap bulan dari infaq pengurus, berapa uang terkumpul setiap bulannya, akan langsung dibelikan keperluan dapur bagi kaum dhuafa dengan nilai Rp100.000 dan diberikan kepada orang yang berbeda-beda setiap bulannya. Begitu dia menjelaskan.

“Untuk MTP IPHI ini baru ada di Pulau Karimun dan pengurusnya belum mampu menjangkau pulau-pulau di luar Pulau Karimun, sehingga dalam kegiatan bagi-bagi sembako juga baru sekitaran empat Kecamatan yang ada di pulau ini. Yang dilaksanakan setiap tanggal 25,” ujarnya.

Disamping itu, Ketua IPHI Kabupaten itu menjelaskan bahwa MTP IPHI juga telah mengagendakan kegiatan terbaru yang peduli dengan sesama, yakni program menyantuni anak tidak mampu atau anak yatim yang bersekolah.

Berbagai macam kegiatan tersebut menurutnya, tentunya dalam rangka mewujudkan haji mabrur sepanjang hayat. Untuk itu ia berpesan kepada para pengurus baik IPHI maupun MTP, agar dapat berkembang dan profesional secara mandiri. Peduli dengan umat-umat di sekeliling kita, terutama kepada dhuafa dan anak yatim. Demikian dia menambahkan.

“Selamat kepada PC IPHI Kecamatan Meral dan PD MTP IPHI Kabupaten Karimun yang baru saja dilantik. Teruslah tingkatkan kebesamaan dalam meningkatkan organisasi. Jalin silaturahmi dan selalu merangkul organisasi Islam lainnya, seperti Muslimat NU, Aisiyah atau organisasi lainnya yang ada,” pungkasnya. Demikian Pak Ketua IPHI menutup sambuatannya sambil membacakan beberapa bait pantun.***

25 Des 2021

Lebih Dekat dengan M. Rasyid Nur, Penggiat Literasi Daerah Kepri

Lebih Dekat dengan M. Rasyid Nur, Penggiat Literasi Daerah Kepri




Catatan Siti Nurbaya AZ, SE

SISWA atau peserta didik mengenal sosok M. Rasyid Nur adalah sebagai guru. Dia memang guru.  Setelah pensiun dari PNS (Pegawai Negeri Sipil, kini disebut ASN, Aparatur Sipil Negara) sejak tahun 2017 dia masih berkhidmat di pendidikan yang tidak jauh-jauh dari sekolah dan guru. Saat ini dia diberi amanah oleh Pembina Yayasan Darul Mukmin (YDM), Dr. Muhammad Hasbi untuk mengelola sekolah-sekolah di bawah Yayasan Darul Mukmin Kabupaten Karimun. Bahkan sekaligus membantu mengelola Radio Azam dan Rumah Tahfiz, Darul Huffaz yang dimiliki oleh ouner yang sama, Pak Muhammad Hasbi dan isteri.
 
Kalau masyarakat umum, mungkin mengenal dia berbeda-beda. Orang-orang yang sering berurusan dengan alquran seperti TPQ, TPA, MTQ, STQ dan lainnya mungkin mengenal Pak Rasyid (begitu orang menyapa guru Bahasa Indonesia ini) sebagai pengurus LPTQ. Itu benar adanya. Belyau memang sudah menjadi pengurus LPTQ sejak 20-an tahun lalu di Karimun. Sejak awal LPTQ Kabupaten ada mengiringi lahirnya kabupaten M. Rasyid Nur sudah terlibat dalam kepengurusan LPTQ. Empat tahun terakhir (2017-2021) bahkan diamanahkan menjadi Ketua Harian lembaga yang bersintuhan langsung dengan alquran itu. Ketua Umumnya adalah Wakil Bupati Karimun, Pak H. Anwar Hasyim. Untuk periode 2022-2026 dia diminta menjadi Wakil Ketua Harian mendampingi Ketua baru, M. Syamsul Arif.

Dari beberapa sumber diperoleh informasi kalau Pak Rasyid sudah menjadi pengurus LPTQ sejak era Bupati Karimun pertama, Pak M. Sani. Terus berlanjut ke era Pak Nurdin dan kini sudah di era Pak Aunur Rafiq. Periode ini dia ditunjuk sebagai Ketua Harian mendampingi Ketua Umumnya Wakil Bupati Karimun, Pak Anwar Hasyim sejak tahun 2017. Jadi, tidak salah orang mengenalnya sebagai orang alquran juga. Dia memang tamatan sekolah agama --SLTP-SLTA di PGA-- yang tentu tidak jauh-jauh dari Alquran. Konon, saat  masih bersekolah di PGA Pekanbaru dan masih mahasiswa Unri (Universitas Riau) dia mengajar mengaji ke rumah-rumah di Pekanbaru sana. Tidak salah kalau ada diantara kita mengenalnya sebagai orang alquran. 

Tapi jika ada yang mengenal Pak Rasyid sebagai tokoh masyarakat yang terlibat di beberapa Ormas (Organisasi Masyarakat) dan organisasi keagamaan, itu pun benar adanya. Dia juga ikut bersama tokoh-tokoh lain untuk berkecimpung di organisasi seperti MUI (Majelis Ulama Indonesia), FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Kwarcab (Kwartir Cabang) Pramuka, PMKK (Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun) dan lainnya. Dia juga aktif di oragnisasi persukuan daerah asalnya, Kampar. Setelah pernah menjadi Ketua IKK (kini beranama Kampar Batobo Karimun) kini dia menjadi penasehat di organisasi Keluarga Kampar itu.  

Jadi, bagi masyarakat yang bergelut dengan organisasi (keagamaan, kemasyarakatan) maka masyarakat ini mungkin mengenalnya sebagai pengurus organisasi. Tidak masalah mengenalnya sebagai apa. Saya ingin melihatnya lebih dekat dari kesukaannya menulis. Konon, M. Rasyid Nur sudah suka menulis sejak masih anak-anak. 

Dalam satu catatannya di blog mrasyidnur.blogspot.com dapat ditemukan keterangan yang menyatakan kalau sarjana (S1) Jurusan Bahasa dan Seni yang mengajar pelajaran Bahasa Indonesia SMA ini sudah menyukai pelajaran menulis sejak di SD. Dulu, saat dia masih bersekolah di SD (Sekolah Dasar) sebagai sekolah awal, katanya dia sangat menyukai pelajaran menulis yang waktu itu dikenal sebagai Mata Pelajaran (MP) Mengarang. Dan dia menyukai setiap ada Pelajaran Mengarang oleh gurunya di SD, waktu itu. Setiap ada pelajaran mengarang gurunya akan memberikan pujian kepadanya. Begitu katanya di blog pribadinya yang dapat kita simak.

Saat di SLTP --dia melanjutkan pendidikan ke PGAP dan PGAA setamat SD-- konon, dia masih menyukai Pelajaran Mengarang yang merupakan bagian dari Mata Pelajaran (MP) Bahasa Indonesia. Setiap ada pelajaran atau praktik membuat karangan, katanya dia akan merasa senang sekali. Sampai di kelas atas (saat sudah kelas lima dan enam PGA Pekanbaru) ketika guru Bahasa Indonesianya yang juga mengajar MP Menggambar, Pak Rasyid pun terbawa suka kepada guru menggambarnya ini. Nama gurunya, itu adalah Pak M. Nasir yang belakangan menjadi inspirasinya untuk melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan Bahasa dan Seni di Universitas Riau, Pekanbaru. Katanya, dia ingin seperti Pak M. Nasir yang adalah guru MP Bahasa Indonesia di PGA waktu itu.
 
Sebagai penyuka dan praktisi literasi Pak Rasyid membuktikan dengan selalu membuat tulisan (postingan), meskipun singkat setiap harinya. Di blog atau di akun FB (Face Book), misalnya tulisannya akan kita temukan setiap hari. Moto literasinya 'Cintaku Literasi Kumenulis Setiap Hari' memang dia buktikan dengan membuat tulisan-tulisan yang mengandung pesan atau informasi setiap hari. "Di akun facebok dan atau di grup WA dia selalu menulis. Tulisan yang agak panjang ada di blog," katanya ketika pernah ditanya masalah hobinya menulis setiap hari.

Selain pernah menulis di media cetak seperti di harian Riau Pos (Pekanbaru), Batam Pos (Batam), Semangat, Singgalang (Padang), Pelita, Swadesi (Jakarta) dan beberapa majalah kini dia aktif menyalurkan hobi menulisnya di beberapa media online seperti blog atau website. Beberapa blog yang rutin diisinya antara lain, tanaikarimun.com, mrasyidnur.blogspot.com, koncopelangkin.blogspot.com (sempat menjadi website) kompasiana.com/mrasyidnur, mrasyidnur.gurusiana.com, dan beberapa lainnya. Jika diklik namanya di google juga bisa mengetahui siapa dia.

Pak Rasyid, oleh Media Guru pernah diberikan predikat sebagai Penggiat Literasi Daerah. Waktu itu tahun 2019 

Beberapa buku yang sudah diterbitkan ada berbentuk antologi alias buku yang ditulis bersama penulis lain, dan ada juga buku solo, buku karyanya sendiri. Berikut adalah buku-buku Pak M. Rasyid Nur yang sudah beredar di tengah-tengah masyarakat.
A. Buku Tunggal (buku solo): 
1) DUKA CINTA DI AWAL CITA, Kumpulan Cerpen Tercecer Remaja (Alaf Riau, Sept 2008); (edisi revisi) DUKA CINTA DI AWAL CITA Tujuh Belas Cerpen Remaja (Alaf Riau, Okt 2010/  DUKA CINTA DI AWAL CITA, Kumpulan Cerpen Remaja Tempo Dulu (Pustaka Media Guru, April 2019);
2) BAHTERA CINTA BERLAYAR SUDAH, Kisah Nyata Kepergian Isteri Tercinta (Unri Pers, Maret 2012);
3) SISOMBOU SASTRA RIAU, Dari Skripsi yang Terjiplak (Leutika Prio, Maret 2012);
4) MENJADI GURU IDEAL BUKAN UTOPIA, Rampai Opini Pendidikan Anggota PGRI (UR Pres, 2013/ Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kepulauan Riau, 2015);
5) MAAFKAN AKU TERSESAT, Antologi Puisi (Pustaka Media Guru, April 2018);
6) BERLIBUR UNTUK BERHIBUR Catatan Perjalanan Seorang Guru (Pustaka Media Guru, April 2020);
7) SEMANGAT LITERASI UNTUK BERBAGI INSPIRASI (YPTD, September 2021). 

B. Buku Antologi (buku   bersama): 
1) JOKOWI BUKAN UNTUK PRESIDEN, Kata Warga tentang DKI-1 (Pt Elex Media Komputindo 
2) SELAMAT DATANG MAS NADIEM, Gagasan Literasi Maju untuk Menteri Baru (Pustaka Media Guru: Nov 2019) 
3) SATU DERAP SERIBU GIAT, Guru Penggerak Menjawab (Pustaka Media Guru, Mei 2020 = 123 penulis)
4) Kumpulan Pantun MUTIARA BUDAYA INDONESIA (Perkumpulan Rumah Seni Asnur, Nov 2020 = 359 penulis)
5) Kisah di Balik PANTUN MUTIARA BUDAYA INDONESIA (Perkumpulan Rumah Seni Asnur, Jul 2021 = 99 penulis)  
6)  PALUNG KERINDUAN Antologi Puisi (Milaz Grafika, September 2021 = 56 penulis)

Mungkin masih ada buku-bukunya yang belum tercatat di sini. Jika pembaca pernah melihat karya M. Rasyid Nur (dalam bentuk buku) berkenan menginformasikannya. Sebagai mahkota seorang penulis buku sangatlah penting bagi penulisnya. Buku itu akan melanjutkan nama penulisnya tetap ada meskipun penulisnya sendiri sudah tiada. Selamat berkarya untuk kita semua.***
*Hj. Siti Nurbaya AZ, SE, Guru Ekonomi SMA Negeri 2 Karimun, penulis buku MENJADI GURU BUKAN (TAK) MUDAH

19 Des 2021

Hati-hati Menerima Panggilan HP, Khawatir Penipuan

Hati-hati Menerima Panggilan HP, Khawatir Penipuan


INI  adalah pesan penting. Mungkin sudah sering kita baca. Tapi tetap saja penting untuk diulang-ulang baca agar terulang-ulang ingat pula. Selalu dibaca, selalu pula ingatnya. Di manapun berjumpa dan dilihat, tetaplah bagus diulang baca. Ini pesan tentang keharusan berwaspada.

Pagi Ahad, ini saya kembali saya dikirimi pesan yang hanpir sama, tentang keharusan berhati-hati atau waspada kalau menerima panggilan telpon. Mengapa harus berhati-hati dan waspada? Karena ternyata dapat menimbulkan masalah. Dapat merugikan kita. Niatnya boleh saja baik, tapi hasilnya bisa tidak baik. Mungkin ini seperti persan salah satu peribahasa kita, "Berbuat baik berpada-pada, berbuat jahat sekali jangan."

Bunyi pesannya begini,

Hati hati dengan modus penipuan melalui HP...dia akan mengacak nomor hp, lalu menghubungi anda tanpa tahu identitas anda yang sebenarnya. Lalu dia akan pura pura sok kenal dg anda...hallo masih ingat saya ga,?, Ini saya yg di polda. Ingat ga?, Kata kata ini akan menjadi kalimat pembuka mereka, utk membuka identitas anda.

Hati hati, jangan terpancing untuk membuka identitas apapun tentang anda kepada orang yang nomornya tdk anda kenal. Termasuk jangan kasih tahu nama anda... krn itu akan mjd pintu masuk bagi dia untuk melancarkan modus penipuan nya.

Makanya jangan biasakan menerima nomor HP yg tdk dikenal. Orang yang baik akan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu sebelum menelpon kita, melalui wa atau SMS.

Dari sini anda paham, kenapa saya tdk pernah mengangkat panggilan yg nomor nya tdk saya kenal, bukan krn apa apa selain alasan tadi. Silahkan wa dulu sebelum menghubungi via HP,jika niat anda baik. Kenalkan siapa diri anda terlebih dahulu.

Semoga Allah melindungi kita semua dari orang orang jahat dan berniat buruk kpd kita ..Amin yra.

Walaupun sudah sering juga kita menerima pesan begini, saya berterima kepada pengirim pesan ini. Berarti dia ada perhatian juga kepada kita. Intinya jangan sembarangan menerima panggilan telpon dari seseorang yang namanya belum tercatat dan nomornya juga belum dikenal. Karena ternyata saat ini ada banyak cara orang untuk menipu. Salah satunya dari nomor HP kita.

Memang agak dilema juga jika kita malas menerima telpon seseorang yang tidak tersimpan namanya di HP kita sementara kita kita tidak suka menyimpan nama setiap orang yang pernah menghubungi kita. Dengan alasan memori HP terbatas, lalu tidak semua nomor kita simpan tapi semua nomor kita jawab panggilannya. Di sinilah problemnya. 

Kalau begitu, cara yang dipakai adalah dengan menunggu penelpon tersebut menyebutkan namanya terlebih dahulu. Barulah panggilannya kita jawab. Bahwa bisa saja yang menelpon itu adalah orang cukup penting bagi kita dan kita memang belum menyimpan namanya. Bisa saja dia tersinggung dan merajuk, lalu tidak mau menelpon lagi. Ini masalah lainnya. Tapi berhati-hati itu memang perlu.***

1 Des 2021

Endorsemen dan Kata Sambutan Buku SLBI

Endorsemen dan Kata Sambutan Buku SLBI


SETELAH saya selesai mengumpulkan 42 artikel --berupa catatan-- saya di salah satu blog 'bersama' yang membuka 'Program Menulis 40 Hari Tiada Henti' untuk dijadikan buku saya menghubungi orang-orang tertentu untuk memberikan sedikit masukan atau keterangan sesuai pandangannya  terhadap tulisan saya itu. Kepada tokoh Melayu yang sudah saling kita kenal, Datok Rida K Liamsi saya meminta dibuatkan endorsemen calon buku saya itu. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Dr. Muhammad Dali, MM saya pun meminta diberikan semacam kata sambutan untuk buku yang akan saya terbitkan itu.

Alhamdulillah kedua orang itu bersedia memberikan catatan mereka pada buku yang saya beri judul Semangat Literasi untuk Berbagi Inspirasi (SLBI). Datok Rida mengirimkan endorsemen singkatnya tapi begitu padatnya. Saya merasa tersanjung oleh endorsemen itu. Begitu pula dengan Kata Sambutan Pak Dali yang membuatkan satu halaman lebih sambutan yang membuat saya sangat dihargai dengan kehadiran buku SLBI ini.

Sebelum buku SLBI sampai ke tangan Anda saya mendahului memposting catatan kedua tokoh itu di halaman ini. Endorsemen dan Kata Ssambutan itu saya pastikan akan ada pada buku tersebut. Inilah endorsemen dan Kata Sambutan kedua tokoh Kepri itu.

Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan secara luas dan serentak di mana mana di negeri ini, mendapat ruang dan kekuatan untuk terus hidup dan berkembang, karena adanya para guru. Di semua tingkatan. Merekalah kekuatan terdepan untuk menjadikan leterasi yang wujud dalam bentuk kegiatan membaca dan menulis  menemukan bentuk kontiniewuitasnya. Dan M Rasyid Nur, yang pernah lama jadi guru di Karimun, sebuah kabupaten di Selat Melaka ini, adalah salah satu ujung tombak itu. Dia bukan saja suka membaca, mampu menulis, tapi juga pandai  bercerita. 

Esensi terpenting dari Gerakan  Literasi, itu adalah bercerita. Tradisi bercerita ini adalah bagian dari proses penerusan dari tradisi sastera lisan dalam masyarakat, terutama di kawasan berbudaya Melayu ini, karena sudah ada sejak lama dikenal apa yang disebut berpantun, bersyair, bergurindam dan berhikayat. Buku yang ditulis M Rasyid Nur, ini adalah proses bercerita dan menceritakan kembali pengalaman hidupnya, baik sebagai guru maupun sebagai tokoh masyarakat . Buku ini sangat berguna karena memberi laluan kepada tradisi literasi menuju masyarakat yang literat dan terbuka untuk menyerap semua budaya. Shabas! (Rida K Liamsi, Budayawan Melayu)


KATA SAMBUTAN KADISDIK PROVINSI KEPRI

Sejak  dicanangkannya Gerakan Literasi Nasional (GLN) pada tahun 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan fakta menunjukkan aktivitas leterasi terus berkembang maju hingga hari ini. Gerakan Literasi Nasional sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti menyasar gerakan literasi sekolah hingga lahir Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Belakangan juga tumbuh Gerakan Literasi Masyarakat dan gerakan literasi lainnya.

GLS secara umum bertujuan untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Sedangkan secara khusus gerakan ini dimaksudkan agar tumbuh budaya literasi di sekolah, meningkatnya kapasitas warga sekolah agar literat, menjadikan sekolah sebagai taman belajar dan lain-lainnya. Artinya sekolah menjadi hal yang paling penting untuk berkembangnya budaya literasi di Tana Air.

Terbitnya buku berjudul Semangat Literasi untuk Berbagi Inspirasi karya M. Rasyid Nur yang nota bene belyau sudah berkiprah sebagai seorang guru di sekolah sangat lama, saya harapkan ini menjadi pendorong warga sekolah khususnya dan masyarakat secara umum untuk termotivasi membina dan mengembangkan budaya literasi. Selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri saya mengajak dan meminta seluruh warga sekolah untuk terus bergiat di ranah literasi. Tidak hanya untuk dirinya dan sekolah tempatnya mengabdi bahkan budaya literasi kiranya juga dikembangkan di lingkungan sekitarnya. Dalam masyarakat kita. 

Saya berharap warga sekolah khususnya dan masyarakat pada umumnya menjadikan literasi, terutama di ranah kreativits tulis-menulis sebagai bagian kegiatan sehari-hari. Guru adalah pembelajar yang perlu memiliki keterampilan menulis. Untuk itu para guru wajib mengembangkan kompetensinya juga di ranah literasi. Sekali lagi saya menyambut baik terbitnya buku yang berasal dari tulisan harian penulisnya ini. Terbukti jika budaya literasi bisa hidup dan setiap hari bisa dipraktikkan maka akan lahirlah buku dari tangan-tangan guru yang aktif menulis ini. Buku adalah catatan dan sejarah hidup kita.

Terakhir saya mengucapkan terima kasih kepada M. Rasyid Nur yang telah membuktikan suka menulis sejak semasa masih PNS bahkan sebelumnya hingga hari ini. Semoga terus bisa melahirkan karya-karya lainnya untuk dapat mendorong teman-teman lainnya menulis buku. Semoga Allah mencatat ini juga sebagai amal-ibadah. 

Saya tentu berharap kedua pikiran tokoh itu menjadikan buku saya ini memiliki nilai tersendiri di mata pembaca. Bagaimanapun, pandangan orang lain dalam satu buku yang diterbitkan pasti memiliki nilai tersendiri. Kini buku itu segera akan beredar dan siap untuk menjumpai pembaca.***

 

27 Nov 2021

Sensasi Naik Boat Pramuka Kwarcab Karimun

Sensasi Naik Boat Pramuka Kwarcab Karimun


INILAH sensasi naik boat pancung. Digoyang gelombang sedang. Tidak terlalu besar tapi tetap saja menantang. Berangkat dari Pelabuhan Pinang Sebatang, Tanjungbalai Karimun. Buat yang belum tahu, pelabuhan ini ada di seputaran Kantor Satpol PP. Tidak jauh dari Bea Cukai Tanjungbalai.

Kemarin Jumat (26/11/2021) itu, ada tugas dari Kwarcab Karimun. Berangkat ke Moro karena ada kegiatan Karang Pamitran Kwarran Moro yang harus dibuka oleh Ketua Kwarcab. Karena Ketua (Umum) Kwarcab dan Ketua (Harian) tidak bisa hadir ke Moro, maka rombongan pengurus Kwarcab Pramuka Kabupaten Karimun berangkat di bawah Ketua Rombongan, Sekretaris Kwarcab, Kak Dol. Saya dan beberapa orang pengurus lainnya ikut bersama. Kami berangat menggunakan boat pancung.

Inilah sensasi naik boat pancung yang saya rasakan. Cuaca tidak terlalu berangin. Tapi gelombang kecil-kecilan di tengah laut lepas menyeberangi laut Internasional, itu tidaklah mengenakkan. Ukuran boat selebar kurang dari dua meter dengan panjang 10-an meter, bukanlah kendaraan laut yang membuat tenang perasaan di tengah laut lepas itu. Kami benar-benar dibuat berdebar selama di tengah laut.

Tepat pukul 13.40 boat kami bergerak. Dalam 10, 20 menit berikutnya kami sudah digoyang gelombang. Meliuk ke kiri dan ke kanan, begitulah tekong (pemegang kendali) menjalankan boatnya. Semburan air laut terkadang menembus kain terpal yang menutup kiri-kanan boat. Tapi kami tetap tenang. Berbicara biasa saja. Bergurau juga bersama likuan boat yang menegangkan perut kami. Butuh hampir satu setengah jam perjalanan kami dari Tanjungbalai Karimun ke Pulau Moro. Dan kami selamat sampai ke Moro menjelang waktu asar.


Perjalanan pulang (Moro-Balai) ternyata lebih menantang lagi. Perasaan kami terasa lebih mengkhawatirkan. Itu bermula dari hadiup-matinya salah satu mesin boat kami. Ada dua mesin tempel menjadi tenaga pendorong boat kami. Saat berangkat dari Karimun tidak ada masalah. Tapi ketika kembali ke Karimun, terjadi beberapa kali kerusakan mesin itu. Mula-mula mesin sebelah kiri yang mati setelah kami memulai perjalanan dalam 20 menit pertama. Dengan ketelatenan kapten alias tekong, mesin hidup kembali. Tapi dalam 10 menit berikutnya dia mati lagi.

Beberapa kali mesin tempel boat kami mati. Kami tentu saja khawatir. Jika mesin itu mati kedua-duanya, boat kami tidak akan dapat dikendalikan. Dan bisa kami kembali ke Moro berhanyut-hanyut karena arus laut sepertinya memang ke arah belakang kami. Sungguh ini sensasi luar biasa yang saya rasakan selama beraktifitas di pramuka kwarcab. 

Meskipun harus menempuh perjalanan yang terasa lebih jauh bebanding ketika berangkat siangnya, bersyukur kami karena kami selamat sampai ke Tanjungbalai. Sekitar pukul 19.05 kami baru bisa merapat di Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun. Saya ingat, ketika berangkat meninggalkan Moro, jam menunjukkan pukul 17.00. Itu berarti dua jam lebih kami 'berenang' di laut antara Moro dan Tanjungbalai Karimun.***  

25 Nov 2021

Kita adalah Guru Sekaligus Murid

Kita adalah Guru Sekaligus Murid


Catatan Mohammad Nasruddin
GURU adalah profesi tertua di alam raya ini. Dulu Allah pun menjadi guru bagi adam. Nabi Khidir menjadi guru bagi Musa. Jibril menjadi guru bagi para nabi termasuk nabi Muhammad. Begitulah tuanya usia profesi guru.

Guru di negeri kita dikenal sebagai profesi tanpa tanda jasa. Maksudnya tiada di bajunya lambang atau simbol sebagai tanda jasanya dalam menjalankan tugas guru. Tanda jasa seorang guru dicatat di langit dan di hati murid muridnya yang pandai bersyukur.

Murid yang pandai bersyukur akan selalu berterima kasih atas jasa guru gurunya dengan selalu mengingatnya, mencarinya dan membalas jasa jasa gurunya dengan berbagai caranya. Sekali dia merasa itu adalah gurunya maka selamanya dia akan mengingat jasa gurunya. Itulah tanda murid pandai bersyukur dengan mengenang jasa para guru.

Lalu siapkah guru itu? Guru tidak hanya seseorang yang mengajarkan sesuatu (pelajaran) kepada kita di bangku sekolah formal. Semua yang mengajari kita kebaikan meskipun hanya huruf alif, dia adalah guru kita. Mereka wajib kita hormati dan anggap sebagai guru. 

Justru guru guru yang ikhlas, yang mengajarkan kebaikan tanpa pamrih bahkan kadang dibayar dengan tidk pantas saat di dunia, itulah guru yang seharusnya lebih kita hormati dan kita cari saat kita sukses.  Karena kesuksesan itu tidak terlepas dari peran dan jasa guru. Kalau bukan kita yang menghargai mereka, guru guru kita yang berjasa bagi hidup kita, lalu siapa lagi?

Semoga kita termasuk orang yang pandai bersyukur dengan menghormati mereka dan terus menjalin silaturahmi dengan mereka serta berusaha membalas jasa-jasa mereka. Jangan pernah ada rasa putus asa atau angkuh saat kita berusaha menjaga hubungan silaturrahmi dengan guru-guru kita.

Satu hal yang perlu juga kita pahami bahwa sesungguhnya setiap orang, setiap kita pasti menjadi guru sekaligus murid. Minimal guru bagi anak-anaknya dan murid bagi banyak guru kebaikan yang tak terhitung jumlahnya, baik dibayar maupun tidak dibayar di dunia. Insyaallah akan dibayar di akhirat.

Selamat hari guru yang kita peringati pada hari ini. Sebagai murid kita akan selalu menjaga silaturrahim dan hormat dengan guru. Sebagai guru kita akan terus melaksanakan fungsi guru kita dengan baik.  (Monas)

22 Nov 2021

Dari Tausiah KH Syarifuddin Almakky: Inilah Empat Ciri Wali Allah

Dari Tausiah KH Syarifuddin Almakky: Inilah Empat Ciri Wali Allah

 

 

ADA yang khas pada acara pertemuan bulanan Ikatan Silaturrahim Haji dan Keluarga (Ishaka) 1427 hari Ahad (21/11/2021) kemarin itu. KH Syarifuddin Almakky memberikan tausiah pada acara yang diikuti anggota Ishaka 1427 itu. Tuan rumah pertemuan, Hj. Masni mengundang kiyai Syarifuddin untuk mengisi acara pertemuan. Tidak selalu ada pengajian dalam pertemuan silaturrahim Ishaka 1427 selama ini. Itulah khasnya pertemuan kali ini.

Oleh Bu Hj. Masni sebagai sohibul bait, Kiyai Syarifuddin yang dipanggil juga dengan panggilan buya, itu diminta memberikan ceramah agar ada pencerahan bagi para anggota Ishaka 1427. Memang tidak terlalu lama mengingat waktu yang sudah singkat menjelang masuknya waktu zuhur. Acara pertemuannya memang dimulai pukul 11.00 sebagaimana sudah kesepakatan bersama anggota. Sementara saat ini jadwal zuhur lebih cepat dari pada biasanya. Sebelum pukul 12.00 waktu zuhur sudah masuk. Sementara pengajian baru dimulai pada pukul 11.20 karena harus menunggu anggota hadir lebih ramai.

Pertemuan Bulanan Ishaka 1427 yang anggotanya adalah para haji-hajjah dari beberapa angkatan --saat ini--sesungguhnya bermula dari inisiatif haji-hajjah angakatan tahun 2006/2007 M atau musim haji 1427 H silam. Anggota angkatan pertamanya sudah memasuki angka 15 tahun lamanya. Kronologi berdirinya Ishaka 1427 adalah ketika rombongan haji 2006/2007 yang kebetulan berasal dari Pulau Karimun, itu kembali ke Tanah Air --saat itu-- mereka berinisiatif menggelar reuni silaturrahim sesama haji angakatan yang sama, musim haji 1427. Lamanya bersama di Tanah Suci membuat rasa rindu ketika kembali ke Tanah Air.

Diawali dari rumah (alm) H. Nurdang yang waktu itu didapuk menjadi ketua Ishaka 1427. Dan sejak itu pertemuan bulanan ini terus dilaksanakan setiap bulan dengan pengecualian disebabkan beberapa alasan. Saat ini anggotanya sudah bergabung dengan para haji-hajjah angkatan sesudahnya. Hal itu mengingat sebagian anggota haji angkatan 1427 sudah ramai yang meninggal dunia. Agar eksistensi Ishaka 1427 bertahan maka keanggotaannya dibuka untuk haji-hajjah angkatan lanjutan. Bahkan ada keinginan anggota juga bahwa organisasi ini dikuatkan lagi, entah dengan payung hukum akte, misalnya.

Setiap bulan di pekan ketiga dilaksanakan pertemuan di rumah-rumah anggota secara bergiliran dengan cara diundi. Bagi siapa nomor undiannya tercabut, maka pertemuan bulan depannya akan dilaksanakan di rumahnya atau di tempat yang ditentukan olehnya. Bulan lalu, misalnya kebetulan menjadi tuan rumah adalah Hj. Adrieti. Dan bulan November 2021 ini di rumah Hj. Masni (Gg. Awang Noor) sebagai hasil cabutan undian bulan lalu itu.

Bu Hj. Masni mendatangkan KH. Syarifuddin Almakky sebagai pengisi acara dalam bentuk tausiah. Setelah sebagian besar anggota hadir, kegiatan tausiah pun dimulai dengan dibuka oleh salah seoang anggota. Semacam MC, begitu. Lalu pak kiyai dipersilakan menyampaikan tausiahnya. Dan dengan mengucapkan salam dan puja-puji kepada Yang Maha Kuasa serta bersolawat kepada baginda Rasulullah, ustaz Syarifuddin memulainya. Kami semua menyimak apa yang dia sampaikan.

"Saya bukan mau berceramah di hadapan Bapak-bapak Haji dan Ibu-ibu Hajjah, karena Bapak dan Ibu adalah orang tua-tua yang tidak pantas saya ceramahi," kata ustaz membuka tausiahnya dengan merendah. "Saya hanya akan menyampaikan pesan para ulama kita terdahulu. Ulama ini hidup 1.100 tahun yang lalu. Kita tidak akan bisa mengundangnya lagi ke sini, tapi kita bisa membaca pesan-pesannya melalui buku karangannya ini." Dia menunjukkan buku berbahasa Arab gundul itu. “Kita bersyukur masih dapat mengetahui dan memahami pesan-pesannya.” Begitu kiyai membuka tausiahnya sekaligus menyebutkan buku dan pengarang buku itu. Dia membawa buku yang ditulis oleh Imam Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky.

Menyinggung masih banyaknya kaum muslimin yang tidak fasih membaca alquran sebagai kitab suci orang muslim, dia mengatakan bahwa kita mestinya sebagai muslim lancar dan fasih membaca alquran. “Bacaan kita harus bagus,” katanya. Bagi Bapak-bapak jangan sampai segan menjadi imam solat tersebab bacaan ayat-ayat alquran kita tidak bagus. Begitu dia mengingatkan. "Belajarlah terus. Jangan takut jadi imam," imbaunya di awal ceramah.

“Bapak-ibu semua adalah muslim/ muslimah yang istimewa di hadapan Allah karena sudah menyelesaikan rukun Islam kelima.” Kata kiyai lagi bahwa bagi muslim-muslimat yang sudah berkesempatan pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan haji artinya dia sudah sangat beruntung. Panggilan Allah sudah terpenuhi. "Banyak orang berduit, sehat dan bahkan ingin sekali ke haji, tapi belum kesampaian. Artinya panggilan Allah yang diserukan oleh Nabi Ibrahim, itu belum bisa dipenuhi oleh saudara-saudara kita yang belum berkesempatan naik haji." Itulah sebabnya ustaz mengatakan bahwa Bapak-ibu yang hadir yang sudah berhaji ini sangat beruntung di sisi Allah.

"Haji/ Hajjah yang hadir ini adalah orang yang dapat panggilan Allah untuk ke Tanah Suci, berhaji. Maka marilah sempurnakan ibadah kita dengan sebaik-baiknya. Dekatkan diri terus kepada Allah." Lalu Kiyai Syarifuddin menjelaskan beberapa tanda orang yang dekat dengan Allah sebagaiman tercantum dalam buku yang dibawanya siang itu. Katanya ada empat tanda waliyullah yang sebaiknya kita miliki. Tanda-tanda itu bisa dan mampu seharusnya kita lakukan. Wali Allah adalah manusia yang selalu dekat dengan Allah.

Apa saja tanda-tanda orang yang dekat dengan seperti derajat waliyullah itu? Pertama, menjaga rahasia dengan Allah. Maksudnya Allah akan memberikan hal-hal rahasia yang khusus diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Tidak boleh rahasia-rahasia khusus tersebut disampaikan ke orang awam.

Ciri kedua bahwa orang itu selalu terhubung dengan Nabi Muhammad Saw. Sebagai kekasih Allah, bagi orang-orang yang ingin hubungannya terjaga baik dengan Allah maka dia mestilah menjaga hubungan baiknya pula dengan Nabi sebagai kekasih Allah. Lakukanlah tindakan dan perbuatan yang pernah diteladankan oleh Muhammad sebagai bukti kita selalu menghubungkan diri kita kepada Nabi. Makan, minum, masuk rumah, keluar rumah, masuk WC, masuk masjid, bergaul atau apa saja, ikutilah cara nabi, maka tindakan dan perbuatan itu akan mendapatkan pahala dari Allah. Artinya hubungan baik kita dengan begitu akan terpelihara. Begitu pak kiyai menjelaskan.

Ciri ketiga adalah kuat menahan cercaan. Dihina, dicaci atau disakiti seperti apapun dia mampu bertahan. Tidak mudah putus asa mendapat ujian apapun. Konsistensinya (istiqomah) dalam ibadah tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Itu tentu tidak mudah. Tapi bagi orang yang dekat dengan Allah akan mampu bertahan.

Lalu ciri keempat adalah bisa bergaul dengan semua orang. Bersama orang tua, anak muda atau orang-orang dewasa dan seusia dia selalu dia bisa menyesuaikannya. Tidak akan menimbulkan persoalan baginya jika harus bersama siapa saja. Artinya pergaulannya tidak memilih-milih hanya orang tertentu saja. Orang kaya, orang miskin, orang berpangkat atau rakyat jelata, dia bisa bersama. Itulah ciri waliyullah. Pak kiyai memberikan penjelasan yang sangat detail dan jelas.

Selain menyampaikan beberapa ciri orang-orang baik di mata Allah, ustaz juga mengingatkan perihal godaan dan tantangan dalam memelihara hubungan dengan Allah. Untuk itu dia mengingatkan agar tetap istiqomah dalam akidah dan ibadah. Dan jangan pernah mudah digoda apa saja yang akan merusak hubungan kita dengan Allah. Tefrima kasih, Pak Kiyai.***

Juga di www.terbitkanbukugratis.id


16 Nov 2021

Visi-Misi Kabupaten Karimun Era ARAH

Visi-Misi Kabupaten Karimun Era ARAH


BOLEH jadi sebagian kita, masyarakat Kabupaten Karimun belum hafal visi-misi Pemerintah Kabupaten Karimun saat ini. Lebih khawatir, malah belum tahu karena belum membacanya. Tidak bagus jika itu terjadi. Bagaimanapun, mengetahui dan memahami visi-misi Pemerintah kita akan membantu kita dalam usaha ikut berpartisipasi dalam membangun daerah kita. 

Visi-misi Pemerintah adalah garis pandu yang akan dijadikan Pemerintah atau penguasa dalam bekerja mengemban amanat rakyat atau masyarakatnya. Masyarakat yang sudah memberikan pilihannya kepada Pemerintah yang diyakininya mampu bekerja sesuai visi-misi tentu berharap visi-misi itu terlaksana. Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan kita sebagai masyarakat terhadap visi-misi itu memang penting.

Untuk visi-misi Pemerintah Kabupaten saat ini adalah visi-misi yang dilaksanakan oleh pasangan Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim yang kita kenal sebagai pasangan ARAH dalam pencalonan yang lalu. Pak Aunur Rafiq sendiri, sebelum maju berpasangan dengan Anwar Hasyim adalah Wakil Bupati dan Bupati (pengganti) periode 2011-2016 saat dia berpasangan dengan Pak Nurdin Basirun. Belakangan, saat Nurdin menjadi Wakil Gubernur, dialah yang melanjutkan teraju Pemerintah Kabupaten Karimun. Tanpa wakil, waktu itu.
 
Untuk itu di sini kita posting juga visi-misi periode 2011-2016, lalu visi-misi 2016-2021 dan visi-misi peride yang saat ini berjalan, 2020-2024 (Hasil Pilkada Serentak 2020).
 

VISI-MISI KABUPATEN KARIMUN 2011-2016 
(Saat Aunur Rafiq meneruskan pasangan Nurdin Basiruan-Aunur Rafiq).

Visi:

Visi pembangunan Kabupaten Karimun untuk jangka waktu 2011-2016 adalah,

“Terwujudnya Kabupaten Karimun yang Maju dan Berdaya Saing Berlandaskan Iman dan Taqwa”

Misi:

1) Meningkatkan dan memeratakan ketersediaan infrastruktur daerah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelayanan masyarakat;

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya guna berlandaskan iman dan taqwa;

3) Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi yang terpadu dengan ekonomi berbasis kerakyatan;

4) Memaksimalkan kualitas pelayanan publik; dan

5) Mengelola sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan

Berdasarkan visi dan misi tersebut, Bupati Kabupaten Karimun mempunyai MOTTO sebagai berikut:

Kerja Amanah,  Kerja Keras,  Kerja Cerdas dan didukung oleh 4 (empat) Azam Penggerak Pembangunan,

1) Azam Peningkatan Iman dan Taqwa.

2) Azam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

3) Azam Pembangunan Ekonomi yang Berdimensi Kerakyatan.

4) Azam Pengembangan Seni dan Budaya
 

VISI-MISI KABUPATEN KARIMUN 2016-2021 

(ARAH jilid I)

Visi:

“Terwujudnya Kabupaten Karimun Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim Yang Terdepan Berlandaskan Iman dan Taqwa “

Misi:

1) Pusat Pertumbuhan Melalui KPBPB;

2) Ekonomi Kerakyatan Berbasis Maritim dan Pertanian;

3) Penguatan Konektivitas dan Pemerataan Pembangunan;

4) SDM Cerdas, Sehat, Kompetitif, Menjawab Kebutuhan;

5) Kelestarian Lingkungan Hidup;

6) Berbudaya Berlandaskan Iman dan Taqwa;

7) Birokrasi Profesional, Bersih Melayani.


VISI-MISI KABUPATEN KARIMUN 2020-2024 
(ARAH jilid II)

Visi:
Berdasarkan pemahaman atas isu strategis pembangunan yang potensial dihadapi pada periode 2020-2024, arahan RPJPD Kabupaten Karimun 2006-2025, serta arahan dari visi dan misi RPJMN 2020-2024, maka visi pembangunan daerah Kabupaten Karimun Tahun 2020-2024 adalah: “Terwujudnya Kabupaten Karimun Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berkeadilan Berlandaskan Iman dan Taqwa”
 
Pengertian masing-masing kata kunci yang terkandung dalam Visi: 
“Pusat Pertumbuhan Ekonomi"; memiliki arti bahwa Kabupaten Karimun sebagai kawasan strategis nasional di bidang ekonomi, nantinya diharapkan memiliki pertumbuhan ekonomi dengan intensitas tinggi yang ditandai dengan banyak dan beragamnya aktivitas perekonomian yang ada didalamnya. Kegiatan/aktivitas yang ada dapat berupa industri, kegiatan UMKM dan ekonomi kreatif, perikanan dan kelautan, pertanian, pariwisata dan perdagangan maupun jasa, dengan memanfaatkan seluruh potensi lokal yang ada secara optimal. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Karimun memerankan dirinya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah lain di sekitarnya. 

“Berkeadilan”; memiliki arti bahwa pembangunan dilakukan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan letak geografis dan sumber daya yang ditandai dengan terdistribusinya hasil pembangunan secara merata, tepat sasaran di seluruh wilayah, sehingga menghilangkan kesenjangan antar wilayah/pulau dan menghilangkan diskriminasi serta berbagai bentuk ketidakadilan dalam masyarakat. Pada akhirnya tingkat kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Karimun.

“Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berkeadilan”; menyatakan bahwa ke depannya diharapkan Kabupaten Karimun memiliki pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berada di beberapa titik di luar Pulau Karimun, sehingga aktivitas perekonomian penduduk dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Karimun. Kabupaten Karimun berusaha untuk membangun pertumbuhan ekonomi yang dilandasi nilai-nilai kebenaran, tidak bersifat sewenang-wenang, bersifat proporsional, namun tetap memiliki keberpihakan terhadap pihak yang lemah. Artinya masyarakat Kabupaten Karimun mendapat kesempatan yang luas dan setara dalam memperoleh kesejahteraan kehidupan, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat miskin, peningkatan partisipasi masyarakat untuk memaksimalkan produktivitas/kapasitas dan pemberdayaan koperasi dan UMKM yang dapat memberikan kesinambungan dan kemerataan ekonomi. 

“Berlandaskan Iman dan Taqwa”; memiliki arti bahwa membangun daerah dilakukan dengan tetap mengedepankan upaya untuk membangun manusianya, khususnya dari sisi akhlak dan moral yang bersumber pada nilai-nilai agama. Membangun manusia yang sehat, cerdas, dan terampil adalah perlu tetapi belum cukup untuk mewujudkan manusia seutuhnya jika tidak diiringi dengan membangun akhlak yang baik dan moral yang terjunjung. Upaya ini menjadi semakin menemukan konteksnya ketika interaksi antar bangsa dan budaya menjadi semakin intens, pertukaran informasi menjadi semakin terbuka, sehingga nilai-nilai agama diharapkan dapat menjadi penapis dari berbagai pengaruh negatif, sekaligus memperkukuh insan yang berakhlakul karimah. 

Misi:
1) Meningkatkan perekonomian daerah yang mandiri berbasis sumber daya dan kearifan lokal;
2) Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur yang berkeadilan dalam rangka mempercepat Pertumbuhan      Ekonomi Wilayah;
3) Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Kuat, Kompetitif dan Berbudaya Berlandaskan Iman      dan Taqwa;
4) Meningkatkan Fungsi dan Kelestarian Lingkungan Hidup;
5) Mewujudkan Birokrasi yang Profesional dan Unggul.

Dikutip dari berbagai sumber 


15 Nov 2021

Immemorium H. Abdullah Jamal: Tegas Bukan Keras

Immemorium H. Abdullah Jamal: Tegas Bukan Keras


DIPERCAYA menerajui SMP Negeri 1 Karimun tentu saja bukti sosok lelaki bertubuh sedang rada kurus, ini adalah pimpinan sekolah yang andal. Tidak semua guru hebat meskipun senior dapat memimpin sekolah terbaik di Kabupaten Kepri, waktu itu sebelum Karimun berdiri sendiri sebagai sebuah kabupaten otonom. Di era Kabupaten Karimun, setelah mekar dari Kabupaten Kepri SMP Negeri 1 Karimun yang beralamat di Kecamatan Karimun juga dikenal sebagai sekolah vaforit. Termasuk selama di bawah kepemimpinan belyau.

Selama memimpin sekolah tertua, ini H. Abdullah Jamal dikenal guru dan juga oleh masyarakat sebagai Kepala Sekolah yang tegas. Malah ada guru salah memahami, menyebut Pak Jamal, begitu dia disapa, sebagai Kepala Sekolah yang keras. "Jika guru terlambat, dia akan menegur dan mengingatkan tanpa harus menunggu besok atau lusa. Pak Jamal, keras orangnya." Itu kesan salah seorang guru yang saya tahu beberapa waktu lalu sempat diobrolkannya kepada saya saat dia menjadi bawahan Pak Jamal.

Sesungguhnya Pak Jamal tidaklah keras. Dia hanya tegas dalam menerapkan peraturan sekolah. Karena itu pula dia mampu menjadikan sekolah yang dipimpinnya sebagai sekolah terbaik, sekolah favorit. SMP Negeri 1 Karimun di bawah kepemimpinannya dikenal sebagai sekolah yang berdisiplin tinggi. Begitu juga ketika dia sempat dipercaya memimpin SMP Negeri 1 Meral. Pun dia menerapkan budaya disiplin yang ketat.

Selama 40 tahun dia menjadi PNS (kini disebut ASN) Pak Jamal yang punya isteri seorang guru juga, sudah pensiun sebagai PNS 20-an tahun silam. Setelah pensiun dari sekolah dia bergelut dengan aneka kegiatan kemasyarakatan. Selain menjadi pengurus IPHI (belakangan menjadi penasihat IPHI) Pak Jamal juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Karimun. Basisnya sebagai pendidik tetap melekat padanya meskipun sudah pensiun sangat lama.

Pak H. Abdullah Jamal bin Djamaluddin kini telah tiada. Pada hari Rabu, 10 November 2021 tepatnya pukul  22.25 WIB, malam itu dia menghembuskan nafas terakhirnya. Bersamaan memperingati Hari Pahlawan ke-76 dia meninggalkan kita semua. Kabupaten Karimun kehilangan seorang putra terbaiknya. Seorang pendidik, seorang Kepala Sekolah yang sukses. Guru dan Kepala Sekolah yang meninggalkan kesan mendalam kepada hampir semua orang di daerah ini. Jamaah Surau Istiqomah adalah orang-orang yang merasa paling kehilangan, karena Pak Jamal menghabiskan masa senjanya berjamaah di surau yang tidak jauh dari rumah kediamannya di Kampung Bukit, Meral, Karimun.

Pak Jamal yang lahir di Tarempa Kepulauan Anambas pada 9 September 1940 meninggal dalam usia 81 tahun. Meninggalkan seorang isteri, dua orang anak dan tiga orang cucu serta sekian ribu muridnya selama dia mengabdi menjadi pendidik kurang lebih 40 tahun. Tentu saja dia mempunyai begitu banyak siswa yang akan mendoakannya. Selamat jalan, Pak Abdullah Jamal.***

8 Nov 2021

Tangis Haru Anak Santri dan Rasa Bangga Abi- Umi

Tangis Haru Anak Santri dan Rasa Bangga Abi- Umi


TANGIS anak-anak mereka mengharukan semua hadirin yang menyaksikan. Berjongkok setengah bersimpuh di hadapan ayah-bunda, abi-umi yang didudukkan di kursi-kursi khusus oleh panitia. Panitia acara menyiapkan lima kursi khusus untuk beberapa orang tua sebagai perwakilan yang anak-anak mereka hari ini diwisuda sebagai hafizh-hafizhoh. Ya, Sabtu (06/11/2021) pagi itu Rumah Tahfizh Az-Zikri Wonosari, Meral Karimun mengadakan wisuda santri penghafal alquran. Anak-anak itu mendatangi orang tuanya setelah dipersilakan MC dalam salah satu acara prosesi wisuda. Mereka menangis menyatakan rasa haru mereka ke haribaan orang tua mereka, abi-umi mereka.

Kata pengasuh Rumah Tahfizh yang sekaligus sebagai Pondok Pesantren Az-Zikri, H. Riadul Afkar, "Pada hari ini diwisuda beberapa santri yang sudah menyelesaikan 5 Juz, 10 Juz dan 30 Juz ahafalan alquran mereka. Ada belasan santri yang diwisuda diantara puluhan santri yang belajar di Rumah Tahfiz Az-Zikri," katanya saat memberikan sambutan. Sambutannya sendiri disampaikannya dengan penuh haru. "Anak-anak ini begitu cepat menghafalnya. Dalam waktu yang singkat rata-rata mereka mampu menyetorkan hafalannya." Begitu kata pengasuh pondok ini menambahkan saat memberikan sambutan pada acara penuh haru-biru itu. 

Hadir memenuhi undangan panitia wisuda santi Az-Zikri antara lain, Bupati Karimun, Bapak Dr. H. Aunur Rafiq, S Sos MSi berserta rombongan. Juga hadir beberapa pejabat pemerintah mendampingi bupati. Selain itu tampak juga Kakankemenag Kabupaten Karimun yang diwakili Pak Hairum serta beberapa undangan pejabat dan tokoh setingkat kabupaten seperti Ketua MUI, Ketua PMKK, Ketua PMKK dan lainnya.

Satu hal yang membanggakan sekaligus membuat haru menyaksikan suasana wisuda santri hafizh/ hafizhoh Rumah Tahfizh Az-Zikri, itu adalah prosesi 'sungkeman' anak kepada ayah-bunda sebagai wujud terima kasih anak kepada orang tuanya atas disekolahkannya anak-anak mereka pada lembaga penghafal alquran. Anak-anak itu, seperti disampaikan oleh salah seorang santri saat memberikan sambutan 'perasaan' merasa berterima kasih kepada orang tua mereka, abi-umi tercinta. Mereka telah mampu menjadi penghafal alquran. Itulah yang membuat mereka berterima kasih dan menunjukkan sikap haru mereka.

Bagi orang tua, adalah kebanggaan yang tidak terhingga atas kemauan anaknya sesuai harapan ayah-emaknya agar anaknya mau menjadi penghafal alquran. Bupati sendiri saat memberikan sambutan sangat mengapresiasi  anak-anak yang mau menjadi penjaga alquran. "Allah menegaskan bahwa Allah yang menurunkan alquran dan Allah pula yang akan memeliharanya," katanya dengan mengutip ayat alquran. "Lewat anak-anak kita ini Allah memelihara alquran. Untuk itu teruslah menjadi penghafal alquran," katanya dalam pidatonya.

Semoga anak-anak ini kelak menjadi tumpuan harapan ayah-bunda, Abi-Umi serta daerah dan bangsa kita dalam hal memelihara alquran. Rumah Tahfizh Az-Zikri telah melakukan hal terbaik untuk terus terpeliharanya alquran, sekaligus dapat berkembangnya pembinaan alquran di daerah ini. Hari ini anak-anak itu menangis haru namun Abi-Umi juga menaruh bangga dan bahagia.***

22 Okt 2021

Memperingati HSN, "Santri Siaga Santri Bisa"

Memperingati HSN, "Santri Siaga Santri Bisa"


HARI Jumat (22/10/2021) ini kembali diperingati Hari Santri Nasional (HSN). Sebagaimana kita ketahui peringatan HSN tidak lepas dari seruan jihad yang dikenal dengan Resolusi Jihad yang diprakarsai ulama yang juga Pahlawan Nasional K.H. Hasyim Asy’ari. Seruan itu dikumandangkan pada 22 Oktober 1945 silam. Kita tahu waktu itu Indonesia sudah dan baru memproklamasikan kemerdekaan. Sejarah mencatat Belanda dan Sekutu datang lagi ke Indonesia karena ingin tetap menjajah. Maka ulama berseru kepada santri dan seluruh umat.

Tanggal seruan jihad itu dicatat dan dikenang oleh seluruh bangsa sebagai seruan demi bangsa dan Tanah Air, Indonesia. Lalu melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015, ditetapkan bahwa HSN jatuh pada tanggal 22 Oktober. Dan setiap tahunnya diperingati sebagai HSN. Keputusan yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal Jakarta, itu menandai bermulanya peringatan HSN secara rutin setiap tahun. Artinya pada tahun 2021 ini sudah untuk yang ke-7 kali diperingati pasca Kepres itu.

Tema HSN biasanya selalu berbeda-beda setiap tahunnya. Untuk tahun ini, seperti dapat dilihat melalui situs kemenag.go.id disebutkan tema HSN adalah Santri Siaga Jiwa dan Raga. Logonya juga digambarkan sebagai orang yang siap-sedia dalam berkarya. Dan semangat itulah yang hari ini digaungkan di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati HSN.

Kabupaten Karimun (Kepri) memperingati HSN dengan mengadakan Upacara Bendera di halaman Kantor Bupati, Karimun, Poros. Bertindak sebagai Inspektur (pembina) Upacara adalah Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq. Dihadiri oleh pejabat utama seperti Forkopimda, Sekda, Kepala OPD dan pejabat dari Kementerian Agama Kabupaten Karimun. Selain para Kepala KUA se-Kabupaten Karimun, Kepala Sekolah di bawah Kemenag dan para guru hadir juga beberapa siswa MA yang ada di Pulau 

Bupati Karimun dalam amanatnya, selain membacakan sambutan Menteri Agama RI juga menyampaikan pesan-pesan khusus kepada para peserta upacara. Secara khusus bupati menyampaikan ucapan selamat Hari Santri Nasional kepada seluruh santri dan guru di Kabupaten Karimun berkaitan peringatan HSN hari ini. Juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pesantren dan Kemenag Kabupaten Karimun yang telah bersama-sama dalam membangun kabupaten ini.

Tentang isi sambutan Menag RI yang dibacakan bupati dapat dipetik beberapa pesannya, antara lain,  tentang telah ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai HSN oleh Pemerintah RI. Juga menjelaskan
tema HSN tahun 2021 yaitu Santri Siaga Jiwa Raga. Maksudnya para santri harus senantiasa siap lahir dan batin untuk bangsa. Itu bermakna bahwa santri Indonesia berkomitmen seumur hidup untuk istikomah akidah dan siap-sedia membela bangsa. 
 
Upacara bendera dari awal hingga akhir berjalan dengan baik dan lancar. Personel upacara adalah para siswa dan guru di lingkungan Kemenag Kabupaten Karimun. Dan satu hal yang khas pada upacara bendera tahun ini adalah semua peserta dan pelaksana upacara menggunakan kain sarung. Inilah pertama kali pelaksanaan upacara HSN di Kabupaten Karimun dengan peserta dan petugas memakai kain sarung.***

21 Okt 2021

Gara-Gara Google Map

Gara-Gara Google Map

TB Gramedia Bandung

Tepatnya tanggal 16 desember 2019 ketika itu saya berada di Subang Jawa Barat sedang menikmati masa liburan semester kuliah. Pada hari itu pula saya bersama saudara mau melakukan perjalanan ke kota Bandung, Jawa Barat untuk berlibur dan saya pribadi hanya ingin mencari sebuah buku refrensi untuk penelitian skripsi kelak. 

Dalam perjalanan dari Subang menuju Bandung ditempuh dalam waktu 1 jam lebih melalui jalan Tol Cipali-Palimanan juga melewati Tol Cipularang yang mana tol Cipularang ini tol paling angker tak lupa pla sebelum melakukan perjalanan tentu harus berdoa agar selamat diperjalanan. Ketika melintasi tol cipularang saya jadi teringat waktu itu tepatnya tahun 2015 tidak salah mobil saya pernah mogok ketika mau ke purwakarta mungkin nanti ada saya ceritakan pada tulisan berikutnya. Ketika melintasi Tol Cipularang ini dengan niat dan berdoa perjalanan pun lancar dan tiba di pintu masuk Tol Pasteur (bandung).

Ketika tiba di Bandung kurang lebih 1 jam ini saya langsung ke Pasar Baru pusat pembelajaan ada pakaian batik, jas, juga bahan pakaian utk acara pernikahan dll bahkan lengkap disitu saya sama mama saya itu masih mencari bahan jacket utk bapak saya yang berwarna krim saya keliling mencarinya bahkan sampe susah mencari tokonya dulu waktu SD sekitar 2008 ada bahannya tapi mungkin baru sekarang (2019) ke Bandung lagi jadi suasana agak berbeda. Sambil keliling mencari bahan jaket ternyata sudah tidak ada bahan itu hanya ada bahan itam juga putih karna warna cream sudah habis. Setelah selesai dari pasar baru bandung tentu saya ingin ke toko buku gramedia yang ada dibandung sebelum kesana kami tidak tau kemana arah jalannya beruntung lah saya punya handphone genggam bisa aplikasi google map sebagai pertunjuk arah. Dengan menggunakan google map ini kita tahu kemana pertunjuk arah ke toko buku google map sampe 2 kali keliling tapi alhamdulilah akhirnya sudah sampe juga.

Setibanya di toko buku itu saya mulai mencari buku refrensi yang terkait dengan penelitian skripsi saya juga saya melihat banyak kali buku buku yang sesuai dengan bidang-bidangnya. Setelah beberapa menit akhirnya saya menemukan buku itu dan alhamdulilah akhirnya dapat juga buku ini dan lengkap. Setelah selesai membeli buku itu saya lanjut perjalanan pulang tapi sebelum melakukan perjalanan tentu kami pengen sekali makan tepat di Lembang Jawa Barat untuk istirahat santai sebelum pulang ke Subang terakhir kali ke tempat makan di Lembang tahun 2010 saat saya masih SD kelas 5. Juga sebelum perjalan tentu mengaktifkan ponsel saya membuka google map karena sudah lama tidak melewati perjalanan Lembang ini.


RM Ampera Lembang

Dalam perjalanan menuju lembang dengan google map saya langsung mengklik perjalanan dari Bandung ke Lembang tinggal sopirnya saja mengikuti arah tersebut juga saya ingin tidur sejenak melepas rasa capek. Setiba-tiba saya bangun saya langsung terkejut saya ini dimana bahkan kata sepupu saya bilang **ini jalan alternatif lembang atau melewati gunung** jadi saya agak ngeh juga padahal saya mengetik ke Lembang tapi malah salah jalan. Ketika di jalan pengunungan itu saya lupa nama apa disitu jalan pun berbatuan dan begitu ngeri bahkan ada juga melawati jalan itu saya juga tak menyangka bisa nyasar ke jalan gunung ini sehingga tidak jadi makan siang di Lembang padahal saya kepengen sekali.

Didalam perjalanan itu kami sambil menanyakan ke masyarakat jalan menuju jalan dimana jadi mereka memberikan pertunjukan arah sampai ketemu masyarakat lagi kami memutuskan utk tak ke Lembang jalan raya jadi fokuskan ke Subang Kota saja karena sudah terlanjur. Ternyata jalan menuju gunung memakan waktu 2 jam lebih dengan perjalanan melewati jalan berbatuan goyang goyang bahkan melwati gunung kami tak lupa berdoa agar perjalanan ini bisa selamat juga setelah itu sempat sempat kami bercanda. Setelah memakan waktu 2 jam lebih akhirnya menemukan jalan raya tidak salah Jalan Cagak Subang jadi sudah kelewatan lembangnya mungkin belum kesampaian untuk makan di Lembang. Setelah sampai di Subang Kota kami langsung makan disebelah Terminal Bus rasanya tidak jauh beda dengan masakan rumah makan lembang. Juga kami melepas capek setelah perjalanan itu. Sekian***

14 Okt 2021

Tentang Kabupaten Karimun: Catatan Singkat Sejarah Kabupaten Karimun

Tentang Kabupaten Karimun: Catatan Singkat Sejarah Kabupaten Karimun


CATATAN Sejarah Kabupaten Karimun, ini saya share ulang dari posting admin di website Pemerintah Kabupaten Karimun (karimunkab.go.id) yang diposting pada 14 April 2016 yang lalu dalam rangka hari jadi Kabupaten Karimun tahun ini. Pada HUT (Hari Ulang Tahun) atau Hari Jadi Kabupaten Karimun ke-22 tahun 2021 ini tidak berlebihan jika kita ulang-ulang baca catatan sejarah Kabupaten Berazam ini. Meskipun catatan dibuat pada lima tahun yang lalu, namanya catatan sejarah kan tidak berubah. Jika ada yang belum tercatat di sini karena peristiwa baru, nanti kita cari ulang tambahannya.

Menurut catatan yang kita baca di beberapa referensi, dulu, Karimun berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya. Artinya nama Karimun ini sudah lama ada hingga keruntuhan Sriwijaya pada abad ke-13. Pada masa itu pengaruh agama Budha sudah mulai masuk. Ini dapat dibuktikan dengan adanya Prasasti di Desa Pasir Panjang. Pada masa itu disebutkan Karimun sering dilalui kapal-kapal dagang hingga pengaruh Kerajaan Malaka (Islam) mulai masuk pada tahun 1414.

Tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis. Saat itu Sultan Mansyur Syah yang memerintah memberi larangan pada keturunan raja-raja untuk tinggal di Malaka.  Dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil. Lalu muncullah kerajaan Indrasakti, Indrapura, Indragiri, dan Indrapuri. Sementara itu banyak rakyat Malaka yang tinggal berpencar di pulau-pulau yang berada di Kepulauan Riau termasuk di Pulau Karimun. Sejak kejatuhan Malaka dan digantikan perannya oleh kerajaan Johor, Karimun dijadikan basis kekuatan angkatan laut untuk menentang Portugis yakni sejak masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah I (1518-1521) hingga Sultan Ala Jala Abdul Jalil Ri’ayat Syah (1559-1591).

Pada kurun waktu 1722-1784, Karimun berada dalam kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga dan pada masa itu daerah Karimun, terutama Kundur dikenal sebagai penghasil gambir dan penghasil tambang (seperti  timah, granit, dll) dan Karimun berkembang menjadi daerah perdagangan serta mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Ali Haji.

Jauh sebelum ditandatanganinya Treaty of London, Kerajaan Riau-Lingga dan Kerajaan Melayu dilebur menjadi satu sehingga semakin kuat dengan wilayah kekuasaan meliputi Kepulauan Riau, daerah Johor dan Malaka (Malaysia), Singapura dan sebagian kecil wilayah Indragiri Hilir. Setelah Sultan Riau meninggal pada tahun 1911, Pemerintah Hindia Belanda menempatkan amir-amirnya sebagai District Thoarden untuk daerah yang besar dan Onder District Thoarden untuk daerah yang agak kecil. Pemerintah Hindia Belanda akhirnya menyatukan wilayah Riau-Lingga dengan Indragiri untuk dijadikan sebuah karesidenan yang dibagi menjadi 2 (dua) Afdelling, yaitu Afdelling Tanjungpinang dan Afdelling Indragiri.

Berdasarkan Surat Keputusan delegasi Republik Indonesia, Provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No. 9/Deprt. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi 4 (empat) kawedanan (semacam kecamatan yang lebih luas). 

Adapun kewedanaan yang menjadi bagian dari Kepulauan Riau itu adalah, 
1) Kawedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan;
2) Kawedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro; 
3) Kawedanan Lingga meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang; serta
4) Kawedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur. Kepulauan Riau sendiri adalah bagian dari Provinsi Riau, saat itu.

Kemudian Surat Keputusan No. 26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi Gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/1964 dan Instruksi No. 16/V/1964 dan Surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965, tanggal 15 November 1965 No. UP/256/5/1965 menetapkan, terhitung mulai 1 Januari 1966 semua daerah administratif kawedanan dalam kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan. Yang ada hanyalah kecamatan.

Pada tahun 1999, berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Natuna. Artinya, Karimun diresmikan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri dengan terdiri dari 3 (tiga) wilayah kecamatan, 6 (enam) kelurahan, dan 24 (dua puluh empat) desa.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2001, Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 7 (tujuh) wilayah kecamatan dengan 19 (sembilan belas) kelurahan dan 25 (dua puluh lima) desa. Setelah itu Karimun mengalami pemekaran kembali menjadi 9 kecamatan dengan 22 (duapuluh dua) kelurahan dan 32 (tigapuluh dua) desa.

Dan pemekaran terakhir adalah pada tahun 2012, berdasarkan Perda No. 02 Tahun 2012, bulan Juli 2012. Pemekaran ini menjadikan wilayah Kabupaten Karimun menjadi 12 (dua belas) kecamatan, dengan 42 (empat puluh dua) desa dan 29 (dua puluh sembilan) kelurahan. Hinga saat ini, 12 kecamatan inilah yang menjadi bagian Kabupaten Karimun. Kedua belas kecamatan itu adalah Karimun, Meral, Tebing dan Meral Barat (ada di Pulau Karimun); Lalu Kundur, Kundur Barat, Kundur Utara (ada di Pulau Kundur); Moro (di Pulau Moro); Buru (di Pulau Buru); Durai (di Pulau Durai); Ungar (di Pulau Ungar) dan Belat (di Pulau Belat).***

8 Okt 2021

Jemputan Jum'at berkah!

Jemputan Jum'at berkah!



Catatan Mohd Nasrudin
Sayyidul ayyam adalah saat yang paling baik untuk bersedekah ataupun berinfaq. kita bisa bersedekah atas nama sendiri ataupun orang tua yang kita cintai, atau pasangan kita, anak anak kita maupun keluarga kita baik yang masih hidup maupun sudah mendahului kita.

Sedekah yang kita niatkan untuk mereka insyaAllah pahalanya akan Allah sampaikan untuk mereka, dan juga pasti secara otomatis untuk orang yang bersedekah. Hebatnya lagi turunan dari pahala sedekah itu bisa juga dialamatkan Allah kepada orang yang mengajak kebaikan bersedekah ini dan yang  mendoakan, bahkan ikut senang saat ada kebaikan di sekitarnya pun, akan Allah beri jatah pahala kebaikan di sisiNya. Satu satunya komponen yang tidak kebagian jatah pahala kebaikan adalah orang yang dengki, hasud, menghalang halangi dan memusuhi orang orang yang sedang beramal kebaikan baik terang terangan ataupun sembunyi sembunyi. Bahkan orang orang ini, Allah akan kelompokkan mereka ke dalam golongan munafikun.

Mari bersama sama kita menyelesaikan tugas dan misi suci dari Allah ini untuk mendirikan pesantren berkualitas untuk anak cucu kita, semoga menjadi amal jariyah bagi kita bersama, yang pahalanya akan terus mengalir hingga kiamat kelak.

Waktu kita berkarya tidak lama lagi di dunia ini. Kita berlomba dg waktu, apakah kita bisa melihat proyek akhirat kita ini saat kita hidup di dunia ini atau tidak, biarlah itu jadi urusan Allah.

Yang penting dari semua itu, niat baik kita ada di dalamnya, harta yang Allah titipkan kpd kita ada di dalamnya, keringat kita ada di dalamnya, sebagian waktu kita ada di dalamnya, pikiran kita ada di dalamnya.

Jika selama hidup kita ini, kita titipkan dan investasi kan semua kebaikan yang bisa kita lakukan di dalam mega proyek akhirat ini, insyaallah aman lah hidup kita. Kita telah mempersiapkan tunggangan amal yang akan menjadi jariyah kita dan insyaallah menjadi bekal kendaraan akhirat kita kelak.Amin yra.

Silahkan yang berminat segera berinfaq bersama kami untuk membebaskan lahan pesantren seluas 3000 M2 ini, yang per meternya 100.000 atau menabung akhirat setiap Minggu di setiap Jumat berkah.

Donasi melalui yayasan pendidikan Amalan Aulia kabupaten Karimun dengan rekening BNI yayasan pendidikan Amalan Aulia. No rekening: 2770002880

Bukti sedekah bisa anda wa ke : 081266557203

Insyaallah semua jama'ah yayasan pendidikan Amalan Aulia akan mendoakan kebaikan para donatur semua dengan penuh keikhlasan. Amin yra.

Jazakallahu hoirol jaza' 

Monas Inspire.

30 Sep 2021

Endorsmen Buku Khairul Amri

Endorsmen Buku Khairul Amri


MEMBACA buku “12 Tulisan 23 Kisah Terpilih” karya Khairul Amri, membawa kita serasa ikut bersamanya. Sebagai wartawan senior catatan ‘kisah’ yang merupakan pengalamannya sendiri ditulis dengan apik. Tulisan eksposisif-deskriptif ini pasti memberi pembaca selain informasi tentang satu peristiwa juga secara gamblang serasa menyaksikan lukisan peristiwa itu bersama penulisnya.

Tulisan 1, 2, 3 dan 4 berisi tentang perjalanannya ke Baitullah. Bagi yang sudah pernah mengunjungi Kota Suci Mekkah, Madinah dan tempat-tempat suci lainnya di sana akan merasakan kembali berada di sana. Serasa menginjakkan kaki kembali di tempat-tempat kita berdoa yang akan diijabah Allah karena itulah tempat mustajab untuk berdoa. Bagi yang belum pernah dapat membayangkan betapa inginnya kita ke sana setelah membaca buku ini. Prosesi perjalanan umroh sejak persiapan, akan berangkat, selama di Tanah Suci dan kembali ke Tanah Air dapat kita simak pada buku ini.

Tulisan  5,6,7  berisi catatan perjalanan menjelajahi destinasi Pulau Rupat sebagai tujuan wisata. Tulisan 8 dan 9 berisi catatan menyaksikan dari dekat Bandara Tempuling dan beberapa tulisan lainnya. Ada catatan nostalgia di Kampus Purnama, tempat penulisnya menimba ilmu selagi kuliah (tulisan 10, 11, 12). Itu kelompok tulisan yang oleh penulisnya disebut dengan title ‘tulisan’. Tapi ada pula kelompok ‘kisah’ yang berjumlah  1 s.d. 23 dengan judul Sepenggal Kisah di Masa Lalu. Anda tahu isi kisah ini? Itulah kisah penulisnya selama tiga tahun menimba ilmu di Tanjungbatu. Kisah 30 tahun lalu. 

Untuk lebih jelas, silakan membaca bukunya lebih detail. Sayang untuk ditinggalkan. Untuk penulisnya, kita ucapkan selamat dan semoga buku ini menambah ilmu dan wawasan kepada kita, pembaca.


M. Rasyid Nur

Guru PNS (1984-2017), menjadi Kepala Sekolah di tiga SMA yang berbeda .Saat ini mengelola sekolah-sekolah di Yayasan Darul Mukmin Kabupaten Karimun.  Juga giat di kegiatan sosial keagamaan selain menggeluti kreativitas tulis-menulis. Sudah menerbitkan beberapa buku.

27 Sep 2021

Pesan Literasi Datok Rida Kaliamsi

Pesan Literasi Datok Rida Kaliamsi


PADA 24-26 September 2021 telah berlangsung dengan sukses kegiatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2021 di Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepri. Aneka acara telah dihelat. Ada seminar virtual (Webinar) Sastra Melayu pada hari Sabtu (25/09/2021) yang menampilkan para pakar sastra dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam selain dari Indonesia sendiri. Alhamdulillah, saya berkesempatan mengikuti seminar itu melalui zoom meeting yang disediakan pantia.

Ada pula acara peluncuran buku penyair Indonesia dengan titrel Peluncuran 100 Buku Penyair FSIGB yang ditandai dengan menerbangkan 100 layang-layang di arena tanah lapang pada hari Ahad, 26 September 2021. Acara ini mengiringi pembacaan puisi oleh seorang penyair Indonesia dari Kepri, Teja Albab yang kita kenal dengan gelegar suaranya saat mendeklamasikan puisi. Dan jangan lupa, malamnya sudah tampil banyak penyair yang membawakan puisinya, baik langsung di panggung FSIGB maupun melalui chanel you tobe.

Pada kesempatan berpidato, Dato' Rida Kaliamsi yang adalah penanggung jawab kegiatan FSIGB 2021 ini berpesan kiranya semua orang mau berpartisipasi dalam apresiasi sastra. Ia mengajak semua pihak memarwahkan karya sastra, sebab sastra punya kontribusi memajukan bangsa. Sungguh pesan penting yang perlu kita camkan. Pesan literasi itu disampaikan oleh Ketua Yayasan Jembia, itu  pada peluncuran 100 buku puisi di Rimba Jaya, Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Indonesia. 

Melalui chanel you tobe kita saksikan, setelah ucapan peluncuran buku, Datok Rida yang didampingi oleh Kajari Kepri, Wakil Dinas Pendidikan Prov. Kepri, seniman Indonesia asal Kepri, Husnizar Hood dan Abdul Kadir Ibrahim yang juga sebagai penanggung jawab FSIGB 2021 menandatangani baleho bergambar cover 100 buku puisi yang diluncurkan. Penandatanganan baleho ini sebagai bagian peluncuran 100 buku penyair tahun ini.

Dari Daftar Buku yang dikirimkan via WAG peserta FSIGB dapat kita baca 86 buku puisi yang diumumkan panitia. Buku-buku itu adalah,

1. Antologi Puisi "Seribu Tahun Lagi" (Muhammad Lefand Dkk)

2. Kumpulan Puisi "Pesan Laut Kepada Perahu" (Muhammad Lefand)

3. Kumpulan Puisi "Riwayat Rindu" (Titin Ulpianti)

4. 101 Puisi Pilihan "Tembilang" (Eddy Pranata Pnp)

5. "Tersebutlah Kisah Perempuan Yang Menyingkap Langit" (Isbedy Stiawan Zs)

6. Kitab Puisi " Masih Ada Jalan Lain Menuju Rumahmu" (Isbedy Stiawan Zs)

7. Puisi-Puisi Kau Kekasih Aku Kelasi (Isbedy Stiawan Zs)

8. Kumpulan Puisi "Kirab" (Bambang Widiatmoko)

9. Kumpulan Puisi "Bebas Terpenjara" (Suryanti, S.Pd)

10. Kumpulan Puisi 2021 "Musikalisasi Gumam Asa" (Ali Syamsudin Arsi)

11. Sehimpun Sajak "Cinta Hingga Ke Surga" (Marzuli Ridwan Al-Bantany)

12. Bayang Bayang Mandar (Syuman Saeha)

13. Sepilihan Puisi "Jejak Kembara" (Roymon Lemosol)

14. Kitab Puisi "Cerita Dari Dapur" (Yahya Andi Saputra)

15. Kumpulan Puisi "Kasih Tak Putus" (Siamir Marulafau)

16. Sehimpun Puisi "Tingkap" (Nok Ir)

17. Kumpulan Puisi "Mantera Debu Ngenang" (Muhammad Febriyadi)

18. Sehening Doa (Srie Astuty Asdi)

19. Sepilihan Puisi "Puncakku: Sejak Kau Hapus Namaku Dari Sajakmu" (Edrida Pulungan)

20. Kumpulan Puisi Perempuan "Puandemik" (Ratna Ayu Budhiarti Dkk)

21. Kumpulan Puisi Sonian "Menyibak Gelombang Kehidupan" (Azizah)

22. Antologi Puisi Pelajar Se Kabupaten Lingga "Napau" (Ayu Sw Dkk)

23. Himpunan Puisi Dari Mantra "Piknikita" (Jauza Imani - Kurnia Effendi)

24. Kumpulan Puisi "Setelah Lima Belas Kabisat" (Kurnia Effendi)

25. Serangkum Puisi Bahasa Gayo "Pungi Pakan Laya" (Salman Yoga S)

26. Antologi Puisi Modern 5 Penyair Gayo "Gergel" (Salman Yoga S Dkk)

27. Antologi Puisi "Belantara Penghambaan" (Alvin Shul Vatrick)

28. Kumpulan Puisi "Cahaya" (Sriwati Haji Labot)

29. Kumpulan Puisi "Tembang Nelayan Dini Hari" (Tri Astoto Kodarie)

30. Kumpulan Puisi "Tak Ada Kabar Dari Kotamu" (Tri Astoto Kodarie)

31. "Dia Yang Terjatuh Di Rimba Dunia Ketika Satu Sayapnya Patah" (Sukma Putra Permana)

32. Antologi Puisi "Sejuta Kenangan Dari Yogyakarta" (Asmariah Dkk-Yogyakarta)

33. Antologi Puisi Jazirah 8 "Ombak, Camar Dan Kerinduan"

34. Antologi Puisi Jazirah 9 "Mendengar Kembali Suaramu"

35. Antologi Puisi Jazirah 10 "Palung Kerinduan"

36. Kumpulan Sajak-Sajak Rumahitam "Rumah Kita" (Tarmizi)

37. Musim Yang Melupa Waktu (Ibrahim Gibra)

38. Kumpulan Puisi "Dan, Perempuan Yang Kau Telan Airmatanya" (Kunni Masrohanti)

39. Kumpulan Puisi "Daun-Daun Waktu" (Irawan Sandhya Wiraatmaja)

40. Kumpulan Puisi "Dua Wajah Dalam Cermin" (Priyono Tjiptoherijanto Dan Irawan Sandhya Wiraatmaja)

41. Antologi Puisi Ucapan Syawal "Kuntuman Keampunan" (Mohd. Rosli Bakir Dkk)

42. Antologi Puisi "Buatmu, Bapak Ibu Guru" (Mangatur Panjaitan)

43. Kumpulan Sajak "Derai Suara Ranting" (Sam Mukhtar Chaniago)

44. 50 Puisi Terpilih "Aku Lirik Lagumu, Kau Larik Sajakku" (Sam Mukhtar Chaniago

45. Kumpulan Puisi "Garam Mengaku Ikan, Cinta Merampas Metafora" (Ali Ibnu Anwar)

46. Sehimpun Puisi "Jalan Lain" (Asril Koto)

47. Empat Puluh Empat Puisi "Sepotong Senja Tak Hanyut Oleh Hujan" (Agusri Junaidi)

48. Antologi Puisi "Nyanyian Hujan" (Shafwan Hadi Umry)

49. Kumpulan Puisi "Pengembara" (Sutirman Eka Ardhana)

50. Kumpulan Puisi Dua Bahasa "The Longing River" (Rida K Liamsi)

51. Ours "Tentang Kita Yang Tak Mengenal Kata Usai" (Denesa Ekalista)

52. Bom Corona "44 Guru Menulis Puisi Pandemi" (Komunitas Rumahitam)

53. Sehimpun Puisi "Titik Koma" (Sultan Musa)

54. Diujung Arus, Ikan Tak Lagi Tertipu (Ibrahim Gibra)

55. Kumpulan Puisi "Suara Dari Pengungsian" (Nissa Rengganis)

56. Kumpulan Puisi "Doksologi" (Muhammad Asqalani Eneste)

57. Sehimpun Puisi "Ulang Dokon Dokon Na Hudokon Dokoni Pala Dokonko Na Hudokon Dokoni (Muhammad Asqalani Eneste)

58. Sekumpulan Puisi Dan Sejumlah Gambar "Aglocita Nama Cumbu" (Muhammad Asqalani Eneste)

59. Kumpulan Puisi "Doa Orang Telanjang" (Muhammad Asqalani Eneste)

60. Kumpulan Puisi "Pukau Petuah" (Hening Wicara)

61. Antologi Puisi "Ketika Penyair Bicara" (Yuanda Isha (Dkk)

62. Antologi Puisi "Surat Untuk Ibu" (Yuanda Isha (Dkk)

63. Antologi Puisi "Rahasia Sajak-Sajak Kecil" (Yuanda Isha (Dkk)

64. Kumpulan Puisi "Alangkah Ganjilnya Sebuah Kota Tanpa Kamu Di Dalamnya" (Kurniawan Junaedhie)

65. Sergam Puisi Cinta "Dikunyahkan Rindu" (Abdul Kadir Ibrahim)

66. Sekumpul Sajak 1997-2017 "Lempengan Luka" (Syuman Saeha)

67. Kumpulan Puisi "Kota Kecil Di Pedalaman" (Hendro Siswanggono)

68. Kumpulan Puisi "Kupu Kupu Perak Bersayap Merah" (Hendro Siswanggono Dkk)

69. Antologi Puisi "Tombro Loko Saka Bira" (Fath Maulidiyah Vhina Wella)

70. Antologi Puisi "Momok" (Fath)

71. Sehimpun Puisi "Secangkir Kopi Di Meja Kedai" (Isbedy Setiawan Zs)

72. Antologi Puisi "Tanah Penari" (Rissa Churia)

73. Serpihan Puisi "Poe" (Adri Darmadji Woko)

74. Puisi Puisi 2020-2021 "Perayaan Duka" (Achiar M Permana)

75. Kumpulan Puisi "Pesan Tua" (Hendra Djafar)

76. Kafein Tingkat Tinggi (Yoan Sutrisna Nugraha)

77. Antologi Puisi "Dia, Matahari" (Hamzah Hamdan Dkk)

78. Antologi Puisi "Di Haribaan Puisi" (Rissa Churria Dkk)

79. Kumpulan Puisi "Membumikan Rasa Melangitkan Cinta" (Nofieana Gusti Winata)

80. Hanya Sebuah Goresan 2020 (Nofieana Gusti Winata)

81. Sajak-Sajak Kerinduan "Filosofi Rindu" (Sahabat Aksara)

82. Antologi Puisi "Kabar Rimba Yang Luka" (Destri Mairoza)

83. Kumpulan Puisi "Kecuali" (Sutardji Calzoum Bachri)

84. Sehimpun Puisi "Kembara Hati, Kucing, Nyonya Dan Cerita Lainnya" (Dm Ningsih)

85. Now I've Become A Stone! (Isbedy Stiawan Zs)

86. Kerongsang (Rendra Setyadiharja Dkk)

Begitulah sedikit catatan FSIGB tahun 2021 ini. Meskipun kita tidak dapat hadir secara pisik ke lokasi acara, kita tetap dapat menyimak tulisan-tulisan dan video-vedoa yang menceritakan kegiatan ini yang telah berlangsung selama tiga malam empat hari ini. Dan yang tetap penting dari serangkaian acara itu adalah pesan Datok Rida K Liamsi yang mengajak kita untuk mencintai sastra. Itulah pesan literasi seorang tokoh seperti Datok Rida Kaliamsi. Syabasy FSIGB 2021, semoga bertemu lagi pada tahun nanti.***