1 Apr 2023

Ramadan dan Komunikasi Dua Arah

Ramadan dan Komunikasi Dua Arah


PUASA adalah ibadah yang bersifat pribadi. Maksudnya rahasia diantara orang berpuasa dengan Allah Taala saja. Tidak ada campur tangan dan sepengetahuan orang lain. Mungkin orang lain tahu kita berpuasa tapi sebenarnya hanya Allah saja yang benar-benar tahu. Itulah artinya puasa yang bersifat personal alias rahasia antara kita dengan Allah itu.

Jika puasa begitu pribadi sifatnya, berarti puasa itu adalah hubungan khusus antara Allah dengan orang yang berpuasa saja. Semakin baik dan semakin terjaga hubungan khusus ini dengan Allah artinya semakin besar kemungkinan puasa itu benar-benar terlaksana sesuai ketentuannya. Sesuai perinsipnya, sebagai ibadah personal yang hanya diketahui Allah.

Konsekuensi pemikiran bahwa puasa semata hubungan personal antara hamba dengan kholiq maka besar kemungkinan bahwa hubungan ini menjadikan hamba benar-benar sadar bahwa Allah sajalah yang akan menjadi tempat tumpuan hubungan. Hubungan selain kepada Allah boleh jadi tidak atau kurang diperhatikan.

Jika ini yang terjadi tidak mustahil hubungan dengan makhluk Allah lainnya, terutama hubungan sesama manusia pun akan terabaikan. Karena fokus dan hanya mementingkan hubungan kepada Allah semata, lalu hubungan dengan manusia lainnya dibiarkan tidak lagi terhubung. Jika ini yang terjadi, pastilah Tuhan juga tidak akan menghargainya.

Allah sudah dengan jelas mengingatkan bahwa menyia-nyiakan salah satu hubungan, antara Allah dengan manusia di satu sisi dan antara manusia sesama manusia di sisi, itu akan menyebabkan Allah juga akan mjurka. Kata Allah dalam satu fairman-Nya, bahwa akan kesulitan atau akan mengalami masalah setiap manusia kecuali dia (manusia) menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan sesama manusia.

Itulah sebabnya tidak dianjurkan menjaga hubungan baik semata-mata hanya kepada Allah. Hubungan dengan Allah yang baik akan tetap baik dan menjadi lebih jika hubungan baik dengan Allah itu dilengkapi dengan hubungan baik sesama manusia juga. Inilah yang disebut komunikasi dua arah, dengan Allah dan dengan sasama manusia.

Pesan-pesan ini, adalah salah satu pesan agama yang sempat saya sampaikan di masjid Baitul Karim di awal Ramadan kemarin. Itu terjadi pada kesempatan mengisi 'kultum' qobla zuhur yang kebetulan jadwalnya adalah jadwal saya sendiri. Terima kasih, jamaah sudah mendengar; terima kasih, pengurus masjid karena memberi kesempatan; sebagaimana saya terlebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada Allah karena diberi restu untuk menyampaikan.***

31 Mar 2023

Safari Ramadan Pemda Diwakili Asisten Tiga

Safari Ramadan Pemda Diwakili Asisten Tiga


SAFARI Ramadan Pemda (Pemerintah Daerah) Kabupaten Karimun pada Ramadan 1444 tetap berjalan seperti biasa. Ada dua Tim Safari Ramadan Pemda pada tahun ini, Tim Bupati dan Tim Wakil Bupati. Pada rombongan bupati juga ada Sekda Kabupaten Karimin.

Sejak Bupati berangkat umroh beberapa hari setelah masuknya bulan Ramadan, Tim Safari Bupati diwakili oleh Sekda sebagai pimpinan tim dengan didampingi pula oleh asisten dan staf ahli. Kegiatan Safari Ramadan tetap berjalan seperti biasa, sesuai jadwal yang sudah disusun.

Kegiatan Safari Ramadan malam ke-9, Kamis (30/03/2023) kemarin dilaksanakan di Masjid Al-Furqon, Tebing. Rombongan Tim Safari dipimpin oleh Asisten 3 Setda Kabupaten Karimun, Dr. H. Junaidi, MSi. Seperti biasa rombongan hadir sebelum isya untuk melaksanakan salat isya dan tarwih bersama jamaah masjid. 

Sebelum pelaksanaan salat tarwih, dialaksanakan santapan rohani Ramadan dan sambutan Bupati yang diwakili Asisten 3. Dalam sambutanya Pak Junaidi menyampaikan permohonan maaf Bupati atas ketidakhadiran belyau. Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, katanya saat ini sedang menjalankan ibadah umrah di tanah suci Mekah dan Madinah. 

Pak Asisten mengajak jemaah untuk senantiasa memakmurkan masjid. “Mari kita makmurkan masjid di tempat kita masing-masing. Selain itu juga perlu kita tingkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt,” ajaknya dalam sambutannya. 

Lebih jauh Pak Junaidi mengatakan bahwa peningkatan ketaqwaan kepada Allah Swt tidak hanya di bulan Ramadan, tapi juga di bulan-bulan lainnya. Harapan kita, puasa kita tahun ini lebih baik dari pada puasa tahun sebelumnya. Kurang lebih begitu dia memberikan pesan-pesan agama kepada jamaah yang hadir di Masjid Al-Furqon. 

Santapan Rohani Ramadan disampaikan oleh Ustaz Sahari, SPd. Ustaz dalam ceramahnya menjelaskan ada empat ciri orang-orang yang dirindukan oleh syurga, satu, orang yang rajin bersedekah. Orang ini akan selalu berusaha membantu kesusahan orang lain yang memerlukan bantuan. Ciri kedua, katanya, orang yang mampu mengendalikan amarahnya. Orang ini kita sebut juga dengan istilah orang sabar. 
Ketiga, orang yang suka memaafkan orang lain dan yang keempat atau terakhir adalah orang yang selalu berbuat kebaikan.

Ustaz Sahari berharap kiranya bulan suci ini membuat kita bersemangat untuk mengejar takwa agar mendapatkan syurga Allah. Dan itu dapat dengan mengamalkan empat ciri itu tadi.*** (mrasyidnur)

30 Mar 2023

Lapar Saat Puasa adalah Lapar yang Mulia

Lapar Saat Puasa adalah Lapar yang Mulia


Catatan M. Rasyid Nur

HARI ini kita sudah memasuki pekan kedua, tepatnya hari ke-8 melaksanakan puasa sejak dimulainya Ramadan 1444 (2023) pada Kamis (23/03/2023) pekan lalu. Semua kita yang dinyatakan ‘sanggup’ atau merasa sanggup dan tidak dalam satu perjalanan yang jauh saat ini kita melaksanakan puasa di siang hari. Puasa Ramadan, bulan nan suci.

Dari selepas sahur –sejak batas imsak-- kita menahan untuk tidak makan dan tidak minum sampai batas berbuka sore harinya, itu waktu yang lama. Itu bukanlah waktu yang singkat untuk menahan rasa lapar. Berkisar antara 12-an jam kalau di negeri kita ini. Lama sekali, bukan? Jika bukan karena perintah Yang Maha Memerintah, tidaklah akan sanggup kita lakukan.

Tidak makan dan tidak minum apapun dalam rentang waktu begitu lama otomatis mendatangkan rasa lapar dan haus bagi kita. Jika saat itu tiba-tiba terbayang anak-anak jalanan, anak-anak miskin tak berayah-beribu atau siapa saja yang karena keadaannya tidak bisa makan dan minum sesuai waktu, maka akan ada rasa hiba kita di kalbu. "Oh, beginilah rasa yang dirasakan oleh fakir-miskin yang tidak ada makanan dan minuman bahkan sekadar ikan asin." Boleh jadi kita akan menghayal begitu.

Jika tiba-tiba perasaan kita ikut nelangsa kemana-mana memikirkan dan membayangkan mereka yang tidak bisa makan dan minum itu, sesungguhnya salah satu hikmah puasa bagi orang berada, itu sudah tercapai. Sesungguhnya merasakan lapar dan haus bagi orang-orang berpunya bagaikan perasaan lapar dan haus yang dirasakan oleh orang tidak berpunya adalah hal penting sebagai hikmah puasa itu sendiri.

Tentu saja tidak cukup sampai di situ. Munculnya rasa hiba, itu diharapkan dapat menimbulkan dan mendatangkan keinginan kita untuk berbagi makanan dan minuman itu kepada mereka yang tidak bisa makan dan minum karena tidak adanya makanan dan minuman. Benar, tidak harus berbentuk makanan dan minuman saja yang dapat diberikan. Bisa pula dalam bentuk uang yang oleh penerimanya bisa dia belanjakan ke makanan dan atau minuman yang dia inginkan. Ini juga sudah benar.

Sampai di sini, kita sudah membuktikan bahwa rezeki yang Allah percayakan kepada kita, itu kita yakini memang tidak semata hanya hak kita. Sekurang-kurangnya 2,5 persen dari rezeki itu kita yakinkan diri kita bahwa itu memang hak orang lain yang dititipkan pada kita. Toh, jumlah seper empat puluh itu bukanlah jumlah yang banyak. Kita yakinkan diri kita bahwa jumlah itu tidaklah secara siginifikan akan berpengaruh terhadap jumlah keseluruhan rezeki yang ada pada penguasaan kita.

Inilah hikmah lapar yang diwajibkan dirasakan oleh semua kita yang di hati kita memang ada imannya. Lapar seperti inilah yang kita sebut sebagai lapar yang mulia. Lapar yang diharapkan memupuk rasa empati, rasa kebersamaan, kasih-sayang, toleransi dan tidak rakus dengan kekayaan sendiri. Indonesia memerlukan terus-menerus memupuk rasa seperti ini. Mari kita tunjukkan bahwa lapar kita memang mulia di mata-Nya.***

29 Mar 2023

Pelepasan Jenazah Camat Ungar Secara Kedinasan oleh Pemda Karimun

Pelepasan Jenazah Camat Ungar Secara Kedinasan oleh Pemda Karimun


BERTEMPAT di rumah duka, Parit Mangkil, Sungai Ungar, Kecamatan Kundur, Wakil Bupati Karimun, H. Anwar Hasyim, MSi didampingi Sekda Karimun, Dr. H. Muhammad Firmansyah, MSi serta para asisten dan staf ahli dan beberapa orang Kepala OPD serta tokoh masyarakat melepaskan secara kedinasan jenazah Fahman Zakiyya bin Lauru yang berpulang kerahmatullah pada Senin (27/03/2023) dini hari di RSUD Tanjungbatu, Kundur. Fahman Zakiyya, S Ap yang lahir pada 5 Maret 1973 adalah pejabat aktif Pemda Kabupaten Karimun yang menjabat sebagai Camat Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun hingga akhir hayatnya.

Fahman Zakiyya yang pernah bertugas di beberapa jabatan di Pemda Kabupaten Karimun meninggalkan seorang isteri bernama Susinar dan dua orang anak masing-masing bernama Imam Baihaqi Oktarifaldi dan Daris Nofear Zhafran. Wakil Bupati hadir sebagai perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun mewakili Bupati yang saat ini tengah melaksanakan ibadah umroh. Pak Wabup tampak terpukul dan sedih bersama kesedihan ratusan pelayat yang hadir pagi hingga siang.

Prosesi pelepasan jenazah oleh Pemda dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikapankan di rumah duka. Sebelum berangkat ke masjid untuk disalatkan bakda zuhur nantinya, jenazah ditandu dalam keranda dan dilepas resmi secara kedinasan oleh Pemda Karimun dalam satu acara yang diawali dengan penyampaian pengantar jenazah oleh perwakilan tuan rumah. 

Salah seorang camat, Said Nursyahdu menjadi wakil tuan rumah untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pelayat dan khusus kepada Pemda Karimun yang diwakili Wakil Bupati dan rombongan. Said Nursyahdu menyampaikan juga permintaan maaf  dari keluarga atas kemungkinan kekhilafan almarhum, Fahman Zakiyya.

Selanjutnya penyampaian profil yang bersangkutan selama hidupnya oleh salah seorang pejabat Pemda Kabupaten Karimun, yang disampaikan oleh Kabag Tapem, H. Abdul Gafar, S Sos, M MPub. Lalu, penyampaian ucapan pelepasan secara resmi oleh Pemda Karimun. "Selamat jalan, selamat menghadap Allah Swt dan semoga dilapangkan tempatnya dan dimasukkan ke dalam syurga-Nya." Demikian sebagian ucapan pelepasan oleh perwakilan Pemda Kabupaten Karimun. 

Dengan mengucapkan bismillah, jenazah dilepas dengan resmi secara dinas oleh perwakilan Pemda yang langsung dikomnado oleh Wakil Bupati, H. Anwar Hasyim, MSi yang datang dari Tanjungbalai Karimun. Sebelum keranda bergerak, diminta Pak Imam Masjid untuk memandu membacakan solawat dan jenazah pun diteruskan untuk diantarkan ke masjid menggunakan mobil jenazah untuk disalatkan setelah salat zuhur.

Selamat jalan, Fahman Zakiyya. Selamat menghadap Allah Swt, Sang Khaliq. Semoga engkau berangkat dengan status husnul khotimah, amin. Itulah doa kita untuk mengiringi kepergiannya menghadapi Ialhi.***

28 Mar 2023

Catatan Pengalaman Malam Ketiga di Surau Baru, Baitul Amanah

Catatan Pengalaman Malam Ketiga di Surau Baru, Baitul Amanah



Catatan M. Rasyid Nur

JIKA malam pertama tarwih Ramadan 1444 (2023) saya ikut rombongan bupati bersafari Ramadan di Masjid Agung (Kabupaten) Karimun dan malam kedua saya tarwih di Masjid Al-Ubudiyah, Wonosari, malam ketiga, Jumat (24/03/2023) ini saya mengisi jadwal Santapan Rohani Ramadan di Surau Baitul Amanah, Bukit Tembak, Sungai Pasir, Meral. Ada kesan tertsendiri bagi saya mengisi jadwal di surau baru yang ternyata inilah Ramadan pertamanya.

Pengalaman dan catatan pertama saya yang membuat kesan tersendiri, itu adalah ketika saya mencari lokasi surau baru ini, saya merasakan sedikit kesulitan. Sebagai surau baru, tentu saja baru pertama kali juga bagi saya untuk menemukan tempatnya. Inilah pertama kali saya berjamaah di sini. Itu membuat saya tidak mudah mencarinya. Di jawal Santapan Rohani tertera alamatnya di Bukit Tembak, Sungai Pasir, Meral. Tapi dimana? Tanya saya saat membaca pertama.

Sorenya saya mencoba menelpon pengurus yang nama dan nomor HP-nya tertera di jadwal Santapan Rohani Ramadan Kecamatan Meral. Pak Sumantri, nama pengurus itu, alhamdulillah berkenan menjawab telpon saya. Dalam percakapan telpon itu dia menjelaskan lokasi surau. Saya pun merasa kalau tempat yang dijelaskannya itu saya pahami.

Malamnya, setelah magrib saya kembali mengingat penjelasan Pak Sumantri. Saya tidak ingin tersesat mencari surau itu nanti. Tepat pukul 19.15 saya berangkat dari rumah. Sesampainya di titik yang dia jelaskan, saya kembali menelponnya. Surau itu belum saya temukan. Kebetulan seseorang saya temukan di simpang yang dikatakan Pak Sumantri. Akhirnya orang inilah yang mengantarkan saya ke surau Baitul Amanah setelah saya jelaskan tujuan saya sampai di lokasi itu. Mungkin dia melihat saya seperti orang tersesat.

Alhamdulillah, saya sampai juga setelah diantarkannya. Saya melihat sudah ada beberapa orang jamaah di dalamnya. Di luar surau, di teras sebelah kanannya saya melihat beberapa orang jamaah sedang duduk-duduk. Sepertinya mereka tengah istirahat sambil minum dan makan kue sehabis salat magrib tadi. Salah satu dari mereka menghampiri saya. Saya jelaskan kalau saya akan bertugas malam ini di surau itu.

Sampai waktu masuk untuk solat, seorang jamaah melaksanakan tugas sebagai muazzin. Dia mengumandakan suara azan dengan nyaring untuk memanggil jamaah. Sementara para jamaah pun semakin ramai datang. Singkat catatan, salat isya pun dimulai. Dan setelah itu giliran saya untuk memberikan tausiah singkat, santapan rohani Ramadan. Selebihnya melaksanakan salat tarwih dengan jumlah rakaat tariwihnya 8 ditambah tiga rakaat salat witir.

Saya merasa bersyukur karena akhirnya saya dapat melaksanakan kewajiban saya. Jamaahnya juga saya rasa sangat antusias melaksanakan ibadah Ramadan ini. Kata seorang jamaah, tahun ini adalah tahun pertama surau itu menggelar salat tarwih.***

27 Mar 2023

Saling Menyampaikan Kebenaran dan Kebaikan adalah Kewajiban

Saling Menyampaikan Kebenaran dan Kebaikan adalah Kewajiban


MALAM keempat, Ramadan 1444 (2023), Sabtu (25/03/2023) saya berkesempatan dan berketepatan tarwih di Masjid Besar Kecamatan Karimun, Masjid Baitul Karim. Untuk ke sana perlu kurang-lebih tujuh menit dari rumah (Wonosari). Agar tidak terlambat saya berangkat dari rumah 15 menit sebelum masuk waktu isya. Khawatir terlambat jika kurang dari itu. Meral (Wonosari) ke Tanjungbalai Karimun (Masjid Baitul Karimun), itu terkadang bisa macet atau terkendala sedikit di jalan karena padatnya kendaraan. Karena harus membawa kendaraan roda empat --karena terkadang hujan-- tidak mudah memacunya untuk laju.

Malam ini kebetulan saya ada jadwal di Masjid Baitul Karim itu. Ini jadwal ketiga sampai malam ini selama Ramadan tahun ini yang saya jalani. Sebelumnya ada jadwal di Masjid Musyahadah, Batulipai (Baran Barat) yang tidak dapat saya isi karena mis informasi. Jadwal kedua di Musalla Baitul Amanah, Bukit Tembak (Sungai Pasir) yang alhamdulillah dapat saya penuhi. Malam ini di Kecamatan Karimun. 

Sampai di masjid Baitul Karimun pengeras suara masih mengumandangkan suara bacaan alquran. Berarti belum masuk waktu isya, kata saya dalam hati. Saya lihat sudah ramai jamaah berdatangan. Saya sudah berwuduk dari rumah, langsung masuk dan sunat tahiyatul masjid dua rakaat. Sambil menunggu waktu saya membaca ayat-ayat yang kebetulan hafal. Hingga azan pun berkumandang setelah sebelum ada pukulan beduk. Selanjutnya salat isya setelah kode waktu iqomah berbunyi.

Sehabis isya kegiatan berikutnya itulah penyampaian tausiah oleh penceramah yang sudah terjadwal. Saya mendapat giliran malam ini, di sini. Dan setelah pembawa acara mempersilakan, saya pun berdiri di podium kecil di bagian depan masjid. Bismillah, saya memulai mengisi tausiah. Istilah yang populer adalah Santapan Rohani Ramadan. Intinya menyampaikan kebaikan dan kebenaran pesan-pesan agama di bulan Ramadan.

Hanya 10-15 menit saja waktu untuk menyampaikan Santapan Rohani Ramadan. Itu sudah ditetapkan pengurus masjid. Diletakkan di meja mimbar penceramah catatan alokasi waktu berceramah itu. Diingatkan begitu, karena terkadang ada juga ustaz yang keenakan berceramah lupa waktunya. Pengurus PMKK (Persatuan Muballigh Kabupaten Karimun) juga berpesan kepada seluruh anggota PMKK bahwa durasi ceramah Ramadan  hanya kurang-lebih 10-15 menit itu.

Tentu saja saya tidak menceramahi jamaah atau hadirin yang ada dalam masjid malam ini. Sebagai muslim yang memang diminta untuk saling menyampaikan pesan-pesan agama, kebetulan saja malam ini adalah giliran saya yang menyampaikannya. Saya hanya menyampaikan pesan-pesan agama yang sesungguhnya sudah sering juga disampaikan para guru, ustaz atau para ulama kita. Mengacu ke buku-buku agama dan sumber utama alquran dan hadits, itulah dasar biasanya menyampaikan pesan-pesan agama.

Tentang perlunya berusaha meraih status 'taqwa' yang saya sampaikan malam ini, misalnya, itu adalah pesan yang sudah sering disampaikan para ustaz. Di bulan Ramadan, kosa kata 'taqwa' malah viral sekali. Dengan mengutip ayat-ayat alquran tentang taqwa kita dapat menemukan pesan-pesan itu. Apalagi, kewajiban puasa yang dijelaskan Allah di Al-Baqarah 183, itu sudah sangat jelas Dia tutup pesan kewajiban berpuasa bagi orang beriman, itu dengan harapan semoga kita (orang berpuasa) menjadi orang bertaqwa. Allah saja mengingatkan kiranya kita bisa menjadi orang bertaqwa.

Ditambah pesan-pesan lainnya, topik perlunya berusaha meraih derajat taqwa, itulah inti Santapan Rohani Ramadan yang sempat saya sampaikan malam ini. Saya percaya, hampir semua jamaah yang hadir itu sudah memahami dan sering mendengar pesan-pesan ini. Tapi kita juga percaya bahwa saling menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan kebenaran itu adalah bagian dari keimanan kita sendiri. Kita tidak boleh mambatasi waktu saling menyampaikan ini. Kapan dan di mana saja, jika ada waktunya, marilah terus saling menyampaikan kebaikan dan kebenaran.*** (Catatan M. Rasyid Nur)

26 Mar 2023

Safari Ramadan Pemda Karimun Hari Kedua di Baiturrahman

Safari Ramadan Pemda Karimun Hari Kedua di Baiturrahman



UNTUK hari kedua, Kamis (23/03/2023) Safari Ramadhan Pemda Kabupaten Karimun Tim Bupati diwakili oleh Sekda Kabupaten Karimun dilaksanakan di Masjid Baiturrahman Kabupaten Karimun. Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq tidak ikut karena akan melaksanakan umroh ke Tanah Suci. Di bawah koordinasi Sekretaris Daerah (Sekda), Dr. H. Muhammad Firmansyah, MSi rombongan menghadiri dan melaksanakan salat tarwih di salah satu Masjid Kabupaten Karimun itu.

Sekda Kabupaten Karimun Pak Firman, demikian dia disapa dalam sambutannya yang sekaligus menyampaikan tausiyah sebelum melaksanakan salat tarawih berjamaah, mengajak hadirin untuk memanfaatkan Bulan Ramadan sebagai bulan ampunan untuk memperbanyak amalan. Dengan itu diharapkan kita mendapatkan ampunan dari Allah Swt.

Pak Sekda mengimbau masyarakat di Kabupaten Karimun, Bumi Berazam yang pada umumnya beragama Islam untuk memperbanyak amalan dan ibadah selama bulan puasa. Katanya, “Memperbanyak amalan dan ibadah di bulan penuh berkah ini adalah satu hal yang sangat dianjurkan. Selain menambah pahala, juga untuk mempertinggi kualitas ibadah dan berharap mendapatkan ampunan-Nya.”

Lebih jauh Pak Firman mengajak umat Islam di Kabupaten Karimun untuk terus memakmurkan masjid di tempat masing-masing. Tidak hanya di bulan suci ini saja, juga nanti di luar bulan puasa, teruslah mengisi masjid untuk salat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya. Dia mengingatkan, terutama pengurus untuk tidak hanya melengkapi sarana dan prasana masjid dengan baik, namun juga meningkatkan pengelolaan manajemen masjid dengan lebih baik. 

Pesan lain yang disampaikannya adalah tentang kegiatan Safari Ramadan Pemda Kabupaten yang setiap tahun selalu dilaksanakan oleh Pemda, tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahim dan memperkuat ukuwah islamiyah di antara umat Islam. Dia berharap hubungan baik antara masyarakat dengan Pemerintah itu selalu dijaga dan diperkuat. 

Setelah sambutan dan tausiah dari Pak Sekda, kegiatan dilanjutkan dengan salat tarwib berjamaah. Masjid Baiturrahman adalah Masjid Kabupaten Karimun bersama dua masjid lainnya, Masjid Agung dan Masjid Hijir Ismail di Kundur.***