2 Agu 2021

Hak Anak Sudahkah Tertunaikan?

Hak Anak Sudahkah Tertunaikan?



SUDAH sama-sama kita maklum bahwa anak merupakan buah hati yang dititipkan Allah Swt kepada masing-masing orang tua. Begitulah pandangan agama kita yang kita yakini adanya. Sebagai orang tua, kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang wajib dipenuhi kepada anak-anak kita. Sebagaimana ditulis Sitha dan diposting di website hajinews.id pada hari Senin (02/08/2021) ini dalam tulisan berjudul Hikmah Pagi : 3 Hak Anak yang Harus Dipenuhi Orang Tuanya Menurut Rasulullah Saw dikatakan betapa hak-hak anak-anak dari orang tuanya tidak dapat dielakkan. Wajiblah ditunaikan.

Dengan mengutip kitab Tanbihul Ghafilin dinukil sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah Saw bersabda begini, “Hak anak atas orang tuanya ada tiga. Pertama, diberikan nama yang baik ketika lahir. Kedua, diajarkan Al-Quran ketika sudah berakal (tamyis), dan ketiga, menikahkannya ketika sudah menemukan jodohnya.”

Jadi, mengacu kepada hadist tersebut, ada tiga hak anak yang perlu dipenuhi orang tuanya. Hajinews.id sendiri menurut postingan Sitha mengutip kanal YouTube Harakah Islamiyah pada 23 Mei 2021 lalu yang menjelaskan perihal hak anak ini. Lebih jelasnya ketiga hak anak tersebut adalah, 

1. Memberi Nama Ketika Lahir;

Orang tua wajib untuk memberikan nama yang baik kepada anaknya. Hal ini dikarenakan nama adalah sebuah doa dan harapan orang tua ingin menjadi apa anaknya kelak. Selain itu, nama yang baik akan menambah rasa percaya diri terhadap anak.

Dalam Islam nama yang baik untuk anak laki-laki di antaranya adalah dengan memberi awalan Muhammad atau Ahmad, dan bisa menggunakan nama orang-orang sholeh lainnya. Sedangkan nama yang baik untuk anak perempuan bisa diambil dari nama-nama putri Rasulullah, istri-istri beliau, atau dari nama lain yang memiliki arti baik.

2. Diajarkan Al-Quran Ketika Sudah Berakal;

Apabila seorang anak sudah memiliki kemampuan untuk berfikir dan sudah mampu untuk menerima ilmu, maka orang tua wajib untuk mengajarkan bagaimana membaca Al-Quran dan tentang kandungan di dalamnya. Selain itu, anak juga harus diajarkan tentang ilmu fiqih ataupun ilmu agama Islam yang lain, sebagai pedoman dalam melaksanakan ibadah.

3. Menikahkannya Ketika Sudah Menemukan Jodoh;

Ketika anak sudah mendapatkan jodoh, orang tua tidak boleh mempersulit atau memberatkannya dalam hal pernikahan. Justeru wajib membantunya. Apalagi jika anak membutuhkan bantuan dalam persiapan pernikahannya tersebut. Hal ini tentu saja jika sang anak benar-benar sudah menemukan jodoh yang setuju dengannya, sehingga tidak terjerumus dalam kemaksiatan.

Begitulah agama mengajarkan kepada kita. Tiga hal itu adalah hak anak yang harus kita penuhi sebagai orang tuanya. Sudahkah kita menunaikannya? Bagaimanapun hal-hal tertentu yang tidak mampu dipenuhi oleh orang tua, seperti membiayai kegiatan pernikahannya yang terlalu mahal, maka hendaklah disepakati bahwa pernikahan itu tidak ahrus memberatkan.***

31 Jul 2021

Ditutup Resmi, STQH Provinsi Usai Sudah

Ditutup Resmi, STQH Provinsi Usai Sudah


SABTU (31/07/2021)  ini Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) ke-9 Provinsi Kepri ditutup secara resmi oleh Wakil Gubernur Kepri, Ibu Marlyn Agustina. STQH yang dilaksanakan secara virtual selama lima hari, ini ditutup secara resmi juga secara virtual sebagaimana pembukaan Selasa (27/07/2021) lalu oleh Gubernur Kepri, Bapak Ansar Ahmad. Empat cabang dengan 10 golongan lomba sudah usai dihelat sejak Jumat kemarin. Enam dari tujuh kabupaten di Provinsi Kepri berpartisipasi dalam STQH secara daring ini. Satu-satunya kabupaten yang tidak bisa ikut adalah Kabupaten Natuna. Informasinya karena signal internet yang tidak mendukung.

Sebelum seremoni penutupan di provinsi dilaksanakan, setiap kabupaten boleh jadi melaksanakan acara penutupan secara intern di kabupaten masing-masing. Kabupaten Karimun, milsanya melaksaakan acara penutupan intern di ruang 1, ruang lomba selama empat hari keamrin. Tepat pukul 13.00 acara penutupan dilaksanakan setelah semua peserta dan undangan sudah hadir. Tampak hadir Wakil Bupati Karimun, Pak Anwar Hasyim, Kakankemenag Karimun, Pak Zamzuri, Asisten I Setda Karimun serta beberapa pejabat lainnya. Tentu saja hadir para panitia dan pesertanya.

Prosesi penutupan diawali dengan laporan kegiatan STQH  oleh Ketua Harian LPTQ Kabupaten Karimun, M. Rasyid Nur. Ketua Harian menyampaikan jalannya lomba selama empat hari dengan segala kendalanya. Lomba yang dihelat secara virtual sudah pasti akan mengalami beberapa kendala teknik, terutama berkaitan dengan IT. Tapi secara keseluruhan kegiatan lomba berjalan dengan baik dan lancar. Begitu Ketua Harian LPTQ melaporkan.

Lalu acara kedua adalah sambutan pengarahan oleh Bupati Karimun. Dalam pengarahann Bupati, Pak Aunur Rafiq menyamaikan beberapa hal. Pertama menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, panitia, pengurus LPTQ dan kepada peserta yang telah mengikuti dan melaksanakan STQH ini dengan baik. Bupati mengatakan, apapun hasil yang kita capai pada tahun ini kita harus ikhlas. "Harus kita niatkan bahwa setiap keterlibatan kita dalam STQH ini adalah ibadah," katanya. "Mari kejar akhiratnya agar dunia didapatkan. Sebab kalau hanya mengejar dunianya, tidak akan kita dapatkan akhiratnya."

Pada kesempatan itu bupati juga menyatakan bahwa jika kita tidak juara umum seperti tahun-tahun sebelumnya, kita juga ikhlas. Tentu ada hikmah yang dapat kita petik dari situ. Kata bupati lagi, setidak-tidaknya agar kita tidak tergelincir ke rasa sombong jika setiap tahun selalu kita yang menjadi juara umum. Untuk itu dia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat jika hasil kita tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pesan penting lainnya yang disampaikan bupati adalah agar semua komponen yang terlibat dalam persiapan MTQ/ STQ hendaklah meningkatkan persiapannya. Persiapan yang matang akan membuahkan hasil yang baik. Maka sejak awal haruslah kita menyiapkan segala sesuatunya supaya pada MTQ yang akan datang kita mampu kembali meraih predikat terbaik di Provinsi Kepri ini.

Acara penutupan ini ditutup dengan doa yang dipandu oleh Pak H. Syamsul Arif, Ketua Kafilah STQH Kabupaten Karimun. Selanjutnya acara makan bersama sambil menunggu dimulainya acara penutupan di provinsi. Dan penutupan STQH secara resmi di provinsi dimulai pada pukul 14.30 dengan diawali penampilan lagu-lagu religi. Selanjutnya pengumuman pemenang dan ditutup sambutan Ibu Wagub sekaligus menutup secara resmi acara ini.

Dari pengumuman Dewan Hakim tentang pemenang, Kota Batam lebih banyak memperoleh nilai sehingga ditetapkan sebagai Juara Umum STQH Provinsi tahun 2021 ini. Karimun sendiri yang sudah mempertahankan dua kali Piala Bergilir Gubernur Kepri sebagai Juara Umum STQ (2017 dan 2019) pada tahun ini menduduki tempat kedua di atas Bintan dan kabupaten/ kota lainnya. Dengan ditutupnya secara resmi maka usai sudah STQH Provinsi Kepri ke-9 tahun 2021 ini. ***

30 Jul 2021

Menikmati Suara Qori di Jumat Pagi

Menikmati Suara Qori di Jumat Pagi


STQH (Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits) ke-9 Provinsi Kepri Tahun 2021 sudah memasuki hari terakhir. Hari ke-4, Jumat (30/07/2021) ini akan saling adu kehebatan peserta di Cabang Tahfiz 10 Juz dan 5 Juz Tilawah. 

Sesuai jadwal, besok Sabtu (31/07/2021) helatan dua tahunan, ini akan berakhir dan akan ditutup secara resmi. Hasil-hasil lomba selama empat hari ini akan diumumkan. Para pemenang setiap cabang dan golongan akan ketahuan. Dan Juara Umum juga akan ditetapkan setelah para pemenang per cabang/ golongan ditetapkan oleh Dewan Hakim.
 
Saya mengikuti tampilan demi tampilan di hari mulia ini. Saat penampilan peserta ke-3, seorang qoriah sekaligus hafizah utusan Kabupaten Karimun tampil terasa suara indahnya mendayu di telinga. Saat dia membawakan bacaan tilawah sebelum bacaan tahfiz para pendengar yang hadir di ruang virtual kelihatan begitu menikmati alunan indahnya suaranya. Begitu pula ketika peserta dari kabupaten/ kota lainnya tampil. Masing-masing dengan kehebatannya. Rasanya kita diayun-ayun oleh alunan suara nan merdu dalam irama tilawah nan indah. 

Sebagai orang umum tentu sulit memilih siapa yang terhebat sesungguhnya. Tapi dengan 12 (dua belas) orang juri (hakim) penilai bacaan mereka, tentu saja akan terpilih peserta yang paling baik, tentunya. Tinggal Dewan Hakim yang akan menentukan yang terhebat di antara yang hebat itu. Kita hanya menunggu saja hasilnya hingga diumumkan besok.

Hebatnya para peserta tahfizh, dapat dilihat dan didengar saat membacakan ayat-ayat sebagai jawaban soal tahfiz dari Hakim Penanya. Mereka menyambungnya dengan baik dan tentu saja tepat. Itu membuat penyimak bertambah kagum. Mereka dengan lancar dan fasih menyambung ayat-ayat yang dibacakan Hakim Penanya.
 
Menyimak bacaan ayat-ayat alquran di ajang lomba seperti STQH Tingkat Provinsi ini tentu saja sangat berbeda dengan ajang yang sama di tingkat kabupaten, apalagi kecamatan. Di sini tampil para qori-qoriah, hafiz-hafizah level provinsi dari seluruh kabupaten yang ada di provinsi Kepri. Bahkan beberapa orang peserta adalah orang-orang yang sudah pernah berlomba di tingkat nasional.

Tentu saja bacaan mereka sangat mumpuni. Selain suara dengan lagu dan irama yang menyentuh hati, mereka sangat piawai menjawab soal tahfiz itu. Saya dan para pengunjung di sini samgat beruntung dapat menikmati suara qori dan qoriah yang turun di ajang ini. Semoga menjadi berkah bagi kita.***

29 Jul 2021

STQH Kepri Berjalan Lancar

STQH Kepri Berjalan Lancar


HARI ketiga, setelah dibuka resmi oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE MM hari Selasa (27/07/2021) lalu secara virtual hingga hari Kamis (29/07/2021) siang ini sudah beberapa cabang atau golongan lomba terselesaikan. Sebutlah cabang Tilawah Golongan Anak-anak (putra dan putri). Begitu juga beberapa golongan dari beberapa cabang tertentu seperti Cabang Tahfiz, Hadits. Cabang yang belum dilombakan adalah Tafsir Bahasa Arab.

STQH (Seleksi Tilwatir Quran dan Hadits) Tahun 2021 Tingkat Provinsi Kepri terpaksa dilaksanakan secara virtual tesebab covid dan akan berlangsung selama lima hari, hingga 31 Juli nanti. Sebanyak empat cabang lomba dengan 10 golongan (putra-putri) diperlombakan pada ajang dua tahunan ini. "Kalau setiap kabupaten lengkap mengirimkan pesertanya, berarti ada 20 orang peserta setiap kabupaten yang akan tampil dalam STQH ini," kata salah seorang panitia STQH Kabupaten Karimun. Karimun sendiri hanya bisa mengirimkan 19 orang peserta karena peserta Tafsir Bahasa Arab Putra tidak bisa hadir karena PPKM di Medan.

Disebabkan oleh tingginya penyebaran covid-19 di Provinsi Kepri maka Pemerintah Provinsi memutuskan untuk melaksanakan STQH tahun 2021 ini secara daring. Setiap kafilah dari kabupaten atau kota di Provinsi Kepri tidak harus hadir ke Ibu Kota Tanjungpinang sebagai lokasi dihelatnya STQH. Para peserta tetap berada di daerah masing-masing dan tampil dari daerahnya saja. Hanya para juri (Dewan Hakim) saja yang berkumpul di Ibu Kota Provinsi. Tepatnya di Hotel Aston, tempat dipusatkannya pelaksanaan STQH Tingkat Provinsi tahun ini.

Menyaksikan peserta lomba tampil cukup lewat You Tobe atau livestreaming saja. Jika ingin melihat langsung hanya bisa di kabupaten atau kota sendiri saja. Seperti Kafilah Kabupaten Karimun kegiatannya dipusatkan di Masjid Agung Karimun. "Silakan hadir ke masjid pada jam-jam lomba," terang salah seorang panitia. Selain menyaksikan peserta kabupaten/ kota lain via layar kaca juga bisa menyamsikan peserta Kabupaten Karimun sendiri di mimbar tilawah.

Besok hari keempat, jadwal lomba masih ada. Hari ini diselesaikan cabang tahfizh dan hadits 500 tanpa sanad. Dari pagi hingga malam sudah tersusun jadwal lomba oleh panitia provinsi. Jika tidak aral maka hari Jumat (30/07/2021) nanti akan tuntas semua cabang. Direncanakan pada hari Sabtunya akan ditutup kembali secara resmi. Hasil-hasil lomba dan pemenangnya juga akan diumumkan pada hari itu nanti. Sekaligus tentunya kabupaten/ kota mana yang akan meraih Juara Umum untuk memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Kepri tahun ini. Kita doakan, semoga lancar.***
Setuju, Tujuh Sifat Perusak Ukhwah Mesti Dijauhi

Setuju, Tujuh Sifat Perusak Ukhwah Mesti Dijauhi



DALAM agama (Islam) manusia dipersatukan dalam satu ikatan persaudaraan atau ukhwah. Orang-orang beriman dikatakan Tuhan sebagai orang-orang bersaudara. Maka perbaiki dan perkuatlah ikatan persaudaraan. Begitu dikatakan dalam Kitab Suci (Alquran) sebagai bukti adanya perintah Tuhan agar orang-orang beriman, itu adalah orang yang bersaudara satu dengan lainnya.
Untuk itu para guru, ustaz dan ulama selalu mengingatkan umat tidak merusak persaudaraan. Orang-orang yang merusak ikatan persaudaraan adalah orang terburuk dalam hubungan sesama manusia. Mengutip artikel berjudul Hikmah Siang: 7 Sifat Perusak Ukhuwah Islamiyah yang dimuat media online hajinews.id pada hari ini, Rabu (28/07/2021) dijelaskan hal-hal penting dari nilai-nilai ukhwah. Sekaligus dijelaskan sikap buruk yang dapat merusak persuadaraan atau ukhwah.

Kita selalu mendengar dan membaca juga referensi yang mengatakan bahwa Ukhuwah Islamiyah, itu merupakan anugerah terindah dari Allah kepada manusia beragama (baca: umat Islam). Islam meyakini, jika ukhwah itu dinilai dengan materi, maka tak ada satupun materi di dunia ini yang dapat menandingi keindahannya, kendatipun dihimpun dari berbagai penjuru dunia. Konsep ini sesuai dan sebagaimana dijelaskan dalam alquran.

Allah berfirman: “Dan Dialah Allah yang telah mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Sekiranya kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal: 63) Dan dari firman ini, seorang ustaz lulusan Al-Azhar, Mesir (Ustaz Rikza Maulan Lc MAg) mengungkapkan ada tujuh sifat manusia sebagai sifat perusak ukhuwah, khususnya Ukhwah Islamiyah. Tentu saja wajib kita hindari. 

Mengutip hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw berkata, “Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah mencari-cari isu; janganlah mencari-cari kesalahan; janganlah saling bersaing; janganlah saling mendengki; janganlah saling memarahi; dan janganlah saling membelakangi (memusuhi). Akan tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara.” (HR. Muslim, Hadits No 4646).  Nah, dari penegasan hadits itu Ustaz Rikza Maulana membeberkan ada tujuh sifat perusak ukhwah, yaitu,

1. Dzan;
Dzan adalah prasangka buruk, yaitu berprasangka negatif atas sesuatu yang terdapat pada saudaranya. Dan prasangka buruk adalah sumber dari segala bentuk keretakan ukhuwah Islamiyah, maka harus dihindari sejauhnya. Jikapun ada sesuatu yang tidak disukai dari saudaranya, maka hendaknya tabayyun atau diajak diskusi, hingga tidak menjadi dosa.

2. Tahassus;
Yaitu saling mencari-cari aib atau isu yang sedang menimpa saudaranya sesama muslim, yang sebenarnya bukan menjadi urusannya.

3. Tajassus;
Sifat negatif dimana seseorang suka mencari-cari kesalahan yang dilakukan oleh orang lain sesama muslim.

4. Tanafus;
Yaitu saling bersaing, saling mengejar, seperti bersaing dalam kekayaan, kendaraan, jabatan, dsb serta ketidaksukaan apabila saudaranya sesama muslim mendapatkan yang lebih baik dari dirinya.

5. Tahasud;
Yaitu saling hasad (saling dengki); suka terhadap keburukan dan musibah yang menimpa saudaranya, dan berduka atas kebaikan yang didapatkan muslim lainnya.

6. Tabaghud;
Yaitu saling marah, saling emosi, berbalas komentar yang kasar dan kotor, baik perkataan yang langsung maupun via medsos.

7. Tadabur;
Yaitu saling membelakangi, saling membuang muka, saling tidak bertegur sapa, saling menghindar satu sama lainnya.

Ustaz Rikza berpesan bahwa Nabi memerintahkan kita untuk meninggalkan 7 sifat perusak ukhuwah itu sekaligus memerintahkan kita untuk saling menjaga persaudraan karena Allah. Karena sesungguhnya sesama muslim adalah bersaudara. Dan sesama saudara hendaknya saling cinta dan berkasih sayang. Sudahkah kita melaksanakannya? Yang pasti, ketujuh sifat perusak itu kita sepakat untuk kita jauhi. Setuju, kan?***


27 Jul 2021

STQ Virtual Pertama Dibuka Gubernur

STQ Virtual Pertama Dibuka Gubernur


INILAH pertama kali STQ (Seleksi Tilawatil Quran) dilaksanakan secara daring atau virtual. Tahun 2021 ini, adalah tahun STQ karena tahun ganjil. Setiap tahun genap dilaksanakan MTQ (Musbaqah Tilawatil Quran) sedangkan tahun ganjil dilaksanakan STQ. Dan tahun ini adalah tahun STQH, maksudnya ada cabang hadits selain quran. Jadinya, Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits disingkat STQH. 

Disebabkan sebaran covid-19 yang cukup tinggi di Provinsi Kepri maka helatan STQH Tingkat Provinsi ini tidak bisa dilaksanakan secara langsung sebagaimana biasanya. Gubernur Kepri memutuskan untuk melaksanakan STQH secara daring setelah jadwal tertunda beberapa kali disebabkan covid yang tidak kunjung mereda. Gubernur menetapkan STQH dilaksanakan selama lima hari, 27 s.d. 31 Juli 2021.

Pada hari ini, Selasa (27/07/2021) siang secara resmi telah dibuka oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad STQH secara virtual. Seluruh Dewan Hakim dan panitia provinsi berada di Ibu Kota, Tanjungpinang di satu gedung atau aula. Sedangkan para hakimnya berada di hotel Aston. Lalu seluruh peserta (kafilah) kabupaten atau kota berada di daerah masing-masing. Tentu saja di ruang (aula) yang sudah disiapkan oleh bupati/ wali kota masing-masing.

Inilah untuk pertama kali lomba membaca alquran dan hadits tingkat provinsi dilaksanakan secara daring atau online. Bahkan di Indonesia pun yang saya tahu belum ada pelaksanaan STQ/ MTQ secara daring. Kepri melakukannya disebabkan covid yang begitu luas penyebarannya di satu sisi, sementara di sisi lain pelaksanaan STQ Tingkat Nasional sudah semakin dekat. Maka suka-tidak suka provinsi 'segantang lada' harus melakukan lomba yang salah tujuannya adalah untuk menyiapkan perwakilan Provinsi Kepri di ajang STQH Tingkat Nasional nanti

Prosesi pembukaan berjalan lancar. Tepat pukul 14.25 acara pembukaan STQH ke-9 Prov Kepri 2021 dimulai. Sebagai kegiatan resmi yang dilaksanakan Pemerintah maka acara pertama diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kelihatannya hanya menggunakan kaset atau rekaman saja. Tidak lagu dengan langsung oleh penyanyi. Acara kedua adalah penampilan tari persembahan, Tari Melayu sebagai adat daerah di sini. Lalu doa oleh salah seorang pengurus LPTQ provinsi Kepri, Mahadi Rahman.

Acara berikutnya adalah Pembacaan Alquran oleh Zunnia, seorang qoriah yang pada tahun lalu menjadi juara kedua pada MTQH Tingkat Provinsi Kepri. Dengan suaranya yang mendayu dan indah membuat seisi ruangan tenang dan khusyuk menyimak bacaan qorian yang pernah menjadi bagian kafilah Kabupaten Karimun. Acara berikutnya adalah laporan Ketua Umum LPTQ Provinsi yang juga adalah Wakil Gubernur, Marlyn Agustina. Banyak hal disampaikan oleh Ibu Wagub dalam rangka kelancaran jalannya STQH ini.

Acara terakhir adalah sambutan dan pengarahan oleh Gubernur Kepri yang sekaligus membuka secara resmi STQH ke-9 ini. Banyak pesan dan ajakan dari Pak Gubernur dalam sambutannya sekitar 20-an menit itu. Intinya, dia mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan. Apapun sukunya, agamanya dan dari kabupaten manapun, marilah kita bahu-membahu membangun daerah ini. Begitu dia menghimbau seluruh masyarakat. Setelah mengucapkan salam penutup, barulah dia menyatakan pembukaan secara STQH ke-9 Provinsi Kepri tahun 2021.***

26 Jul 2021

Oh Covid, Ternyata Sudah 80-an Ribu Nyawa Direnggutnya

Oh Covid, Ternyata Sudah 80-an Ribu Nyawa Direnggutnya


PELAN tapi pasti, jumlah nyawa yang melayang oleh covid-19 dan ikutannya sudah begitu banyak. Data hari Ahad kemarin menyebutkan 83.279 orang sudah meninggal dunia. Ini laporan resmi dari pihak yang berwewenang untuk mengumumkannya sebagaimana kita baca di banyak media. Sudah begitu banyaknya nyawa melayang selain yang sedang menderita sakit dan tidak mustahil akan terenggut juga nyawanya.

Seperti dirilis oleh hajinews.id hari Ahad (25/07/2021) kemarin dalam tulisan berjudul Update Corona 25 Juli 2021: Bertambah 3.166.505 Kasus, 2.509.318 Sembuh dan 83.279 Meninggal dijelaskan data yang terpapar covid dan yang sembuh selain yang meninggal dunia. Hati kita begitu terenyuh membaca berita yang ditulis Nenden di portal haji itu. Dan informasi ini dapat terbaca juga di beberapa media lainnya karena memang bersumber dari data resmi yang berwewenang.

Menurut berita hajinews.id, itu, misalnya jumlah kasus positif covid-19 pada hari Ahad kemarin itu menurut berita itu bertambah menjadi 3.166.505. Artinya, jumlah pasien covid-19 pada hari kemarin itu bertambah 38.679 kasus. Hajinews.id dengan mengutip data Kemenkes menjelaskan secara detail informasi covid per hari Ahad kemarin itu. Dikatakan bahwa jumlah kasus yang sembuh bertambah 37.640 pada hari itu. Alhasil, total kasus sembuh sampai dengan hari ini berjumlah 2.509.318. Begitu dijelaskan oleh portal berita itu. Tentu saja pada saat catatan ini dibuat data-data itu akan bertambah terus.

Selain kasus positif dan kasus yang sembuh hejinews.id juga menjelaskan jumlah kasus yang meninggal dunia, yakni sebanyak 1.266 pada hari keamrin itu. Dengan demikian, jumlah pasien covid-19 yang meninggal dunia hingga penghujung pekan semalam menjadi 83.279. Sungguh bukan jumlah yang sedikit. Apalagi kita juga terus mendapat berita duka di media sosial tentang kepergian teman-teman kita setiap hari. Di setiap Rumah Sakit terus diumumkan jumlah pasien yang meninggal dunia sebagaimana terus dapat kita baca di medsos yang kita ikuti..

Bukan juga kematian itu yang akan kita persoalkan. Bahwa kematian akan pasti datang entah bila masanya, tapi kewaspadaan kita terhadap kemungkinan terpapar virus itu adalah satu hal yang perlu menjadi perhatian kita. Di sisi lain, sebagai umat beragama, kita yakinkan diri kita bahwa itu semua adalah ujian dan musibah dari Allah dan di sisi lain kita benar-beanr menyiapkan diri kita untuk menghadap Allah. Itulah pesan penting dari begitu banyaknya nyawa dijemput bersamaan hadirnya covid.***