17 Jan 2023

Mencermati Fenomena Penjualan Paket Umroh 5 plus 1

Mencermati Fenomena Penjualan Paket Umroh 5 plus 1


Catatan Mohammad Nasruddin
SETELAH covid berlalu bisnis pun mulai begerak maju. Termasuk bisnis di ranah travel. Khusus yang begerak di travel Umroh dan Haji ada catatan khusus yang perlu digarisbawahi. Tulisan berjudul Mencermati Fenomena Penjualan Paket Umroh 5 plus 1, ini ingin sedikit berbagi informasi perihal umroh sebagai industrialisasi ibadah di tengah masyarakat.

Banyak masyarakat tergiur dengan penawaran program marketing 5 plus 1 untuk bisa umroh. Masyarakat yang ngga mengerti hitung-hitungan marketing pasti tergiur dengan hal hal seperti ini. 
Padahal, hal hal seperti ini sudah dihitung dengan kalkulasi tertentu yang tentunya tidak ada perusahaan yang mau rugi dan menanggung bebannya.

Lalu siapa yang akan menanggung gratisnya? Ya masyarakat yang mau berangkat umroh. Jangankan 5 gratis 1, 3 gratis 1 pun bisa dilakukan,yang penting masyarakat mau membeli dengan harga yang tentunya dibengkakkan untuk menanggung gratis 1 tersebut. Ini harus disadari oleh masyarakat.

Jadi jangaan salah, seakan perusahaan travel yang biayai, tidak. Mana mungkin perusahaan travel mau rugi? Semuanya pasti ada hitungannya dan dibengkakkan harga paketnya agar bisa diberikan kepada marketer yang mengumpulkan jama'ah tersebut.

Lalu jadinya mahal dong yang dibebankan jama'ah? Ya itu pasti. Selain mahal sesungguhnya, juga kurang manusiawi karena orang yang mau berangkat umroh, dibebankan iuran yang tidak ia sadari agar bisa dipergunakan marketer untuk bisa mendapatkan free 1.

Ini tentu seringkali menggeser niat para marketer, yang harusnya punya niat memotivasi masyarakat agar sampai ke rumah Allah karena perintah Allah dan niat dakwah. Bergeser menjadi ambisi mencari keuntungan sebanyak banyaknya. Maka, tidak heran di lapangan, para marketer yang perusahaannya menerapkan sistem 7 gratis 1 atau 5 gratis 1  sangat ambisius dalam memasarkannya. Berbagai macam cara dilakukan, dengan niat mendapatkan keuntungan sebanyak banyaknya.  

Cara begitu bukan lagi niat syi'ar membantu masyarakat agar sampai ke rumah Allah dengan harga sekecil mungkin,dan program sebagus mungkin agar menjadi jama'ah umroh yang mabrur. Tapi fokusnya,yang penting banyak, itulah juaranya. Juara diukur bukan dengan kualitas diterima tidaknya ibadah karena Allah, tapi diukur dengan kuantitas jumlah banyak dalam hitungan duniawi semata. Sekali lagi, ini perlu kita cermati bersama-sama.***

16 Jan 2023

Gerak Jalan Kerukunan HAB Kemenag

Gerak Jalan Kerukunan HAB Kemenag


HARI Sabtu (14/01/2023) pagi itu cuaca sangat baik. Teduh tanpa angin seperti biasanya. Juga terasa sejuk berembun pertanda cuaca akan terang hingga siang. Tidak akan ada hujan seperti beberapa hari dalam bulan-bulan belakangan. Ratusan bahkan ribuan manusia sudah mulai memenuhi halaman depan Kankemenag (Kantor Kementerian Agama) Kabupaten Karimun. Pada umumnya mereka adalah keluarga besar Kemenag Kabupaten Karimun dan pegawai Kemenag Kabupaten/ Kota di luar Karimun serta undangan lain.

Hari itu Kankemenag ada acara. Hari itu adalah puncak peringatan HAB (Hari Amal Bakti) Kemenag RI ke-77 Tahun 2023. HAB sendiri sesungguhnya diperingati berkaitan peringatan lahirnya Kementerian (Departemen) Agama yang jatuh pada tanggal 3 Januari. Tanggal ini berkaitan dengan ditetapkannya Menteri Agama untuk pertama kali pada tahun 1946. Setiap tahun di awal tahun selalu diperingati dengan sebutan Hari Amal Bakti Kementerian Agama Republik Indonesia. 

Pada kegiatan peringatan HAB Kemenag Kabupaten Karimun tahun ini sekaligus merupakan peringatan HAB tingkat Provinsi Kepri yang dipusatkan di Kemenag Karimun. Pada peringatan HAB tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan sebagaimana dilaporkan oleh Kakankemenag Kabupaten Karimun pada puncak acara bersamaan peresmian pemakaian Gedung PLHUT (Pelayanan Haji dan Umroh Terpadu) Kemenag Kabupaten Karimun. 

Salah satu kegiatan HAB ini adalah gerak jalan sehat yang diberi titel Gerak Jalan Kerukunan untuk Indonesia Hebat selain beberapa kegiatan lainnya seperti sudah diberitakan sebelumnya di halaman ini.  Oleh panitia HAB Karimun, gerak jalan ini disebuat Gerak Jalan Sehat Kerukunan karena diikuti juga oleh berbagai penganut agama. Sekaligus itu menjadi tema peringatan HAB tahun ini. Dan Gerak Jalan Sehat Kerukunan ini hanyalah satu kegiatan dari banyak kegiatan yang dihelat Kemenag Karimun tahun ini.

Menurut salah seorang panitia, Drs. H. Samsudin, HAB ini merupakan HAB Tingkat Kemenag Provinsi Kepri yang dipusatkan di Kemenag Karimun. Jadi, para pegawai Kemenag se-Provinsi Kepri hadir di Karimun saat ini. "Menurut Pak Kakanwil, ada 200-an pegawai Kemenag se-Provinsi Kepri yang berasal dari Kemenag Kabupaten/ Kota luar Karimun yang hadir dalam memeriahkan acara ini." Demikian Pak Sam menjelaskan. 

Gerak jalan kerukunan sendiri akan diikuti oleh ribuan masyarakat yang sudah memenuhi halaman kantor sejak pukul 06.30 pagi. “Ini adalah Gerak Jalan Sehat Kerukunan untuk Indonesia Hebat,” kata Pak Samsudin menjelaskan berkaitan tema peringatat HAB pada tahun ini. Menurut sumber lain ada 4000-an lembar kupon disediakan panitia untuk cabutan doorprize dalam gerak jalan ini. Hadiah-hadiah pun cukup banyak disedikan oleh sponsor. Ada telvisi 42 inch, mesin cuci, sepeda dan banyak hadiah lainnya.

Setelah dilepas oleh Kakanwil Kemenag Kepri bersama Gubernur Kepri dan didampingi juga oleh Bupati dan Wakil Bupati Karimun peserta pun bergerak berjalan sesuai rute yang sudah ditentukan.  Menurut panitia peserta gerak jalan diperkirakan berjumlah 4000-an orang yang mengikuti gerak jalan sehat ini. Kakankemenag sendiri secara tidak langsung menyebut angka itu karena semua kupon habis. "Saya mudah saja menghitung jumlah peserta, berdasarkan jumlah kupon yang habis," jelasnya. 

Rute jalannya di sepanjang jalan di lingkungan Kompleks Bupati Karimun menuju jalan Poros dan kembali ke halaman Kankemenag. Diperkirakan 4-5 km jarak yang akan ditempuh peserta. Kupon dibagi-bagikan kepada peserta gerak jalan setelah akan memasuki garis finish. Secara keseluruhan gerak jalan ini berlangsung aman dan lancar hingga ke pencabutan hadiah doorprize.***


15 Jan 2023

Peringatan HAB Kemenag dan Peresmian PLHUT Kemenag Karimun

Peringatan HAB Kemenag dan Peresmian PLHUT Kemenag Karimun


NAMA kegiatan yang tertera di spanduk di depan itu adalah Tasyakuran Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-77 Tahun 2023 Disejalankan dengan Peresmian Pemakaian Gedung Pusat Pelayanann Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT) dan Ruang Kelas Baru MTsN Karimun. Tercantum juga tulisan Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat yang merupakan tema kegiatan yang dihelat Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karimun hari Sabtu (14/01/2023). Salah kegiatan itu adalah Gerak Jalan Kerukunan.

Setelah kegiatan gerak jalan itulah acara Tasyakuran dilaksanakan. Bertempat di halaman Gedung PLHUT Kemenag Kabupaten Karimun hadir Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kepri, Dr. H. Mahbud Daryanto, MPd I dan jajarannya, para Kepala Kemenag Kabupaten/ Kota se-Kepri dan jajarannya serta tentu saja para pegawai di Kankemenag Kabupaten Karimun serta undangan lainnya selain pejabat teras Kabupaten Karimun. Tampak juga Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kepri, Dr. H. TS. Arif Fadillah, S Sos MSi yang mewakili Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE MM.

Prosesi acara diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Lagu Mars Karimun dan Solawat Busyro Karimun. Lalu pembacaan ayat-ayat suci Alquran oleh salah seorang karyawan di lingkungan Kemenag Kabupaten Karimun, Jumiatun. Selanjutnya pembacaan doa oleh H. Syamsul Arif yang merupakan salah seorang Kepala KUA di salah satu kecamatan di Kabupaten Karimun. 

Dilanjuutkan dengan Laporan Panitia yang disampaikan oleh Kakankemenag Karimun, Drs. H. Jamzuri, MMPd. Dalam laporannya Pak Jam mengatakan antara lain bahwa kehadiran para undangan dari berbagai kabupaten/ kota se-Kepri di sini adalah berkah bagi Kemenag khususnya dan Kabupaten Karimun umumnya. Para tamu ini pasti akan memberi kontribusi bagi daerah kita ini.

Kakankemenag melaporkan beberapa kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakan dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) ke-77 Provinsi Kepri yang dipusatkan di Kankemenag Kabupaten Karimun. Kegaiatan pertama, upacara HAB di Kantor Bupati dengan Pembina Upacara Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq. Dihadiri oleh pejabat kabupaten dan seluruh keluarga Kemenag Kabupaten Karimun, khususnya yang berada di Pulau Karimun. Kedua, Silaturrahim di Rumah Dinas Bupati Karimun yang dihadiri jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Kepri.

Pak Zamzuri juga melaporkan beberapa kegiatan lain seperti jalan sehat kerukunan, bazar UMKM di bawah Kemenag Kabupaten Karimun serta beberapa acara lainnya. "Terakhir adalah peresmian Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) yang beralngsung saat ini," katanya. Acara ini sekaligus tasyakkuran dalam rangka HAB tahun ini," jelasnya. Untuk seluruh kegiatan itu dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, panitia dan sponsor acara ini. 

Bupati Karimun yang  diwakili Sekda, Dr. Muhammad Firmansyah yang memberikan sambutan menyampaikan terima kasih Pemerintah kepada jajaran kemenag yang selalu bersinergi dalam membina dan mengelola keagamaan di Kabupaten Karimun. "Alhamdulillah, Karimun terasmuk daerah yang kondusif kehidupan beragamanya. Ini berkat kerja sama semua pihak, khususnya jajaran Kemenag," katanya. Dia meminta ini terus bisa dipertahankan.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kepri. Dia memberikan apresiasi kepada jajaran Kemenag Kabupaten Karimun yang menajdi tuan rumah dalam rangka HAB Kemenag ke-77 Provinsi Kepri tahun ini. "Pada hari di seluruh Indonesia dilaksanakan kegiatan yang sama," jelasnya. "Kami dari luar Karimun hadir sebanyak 200 orang dalam rangka HAB ini." Begitu dia menjelaskan. Sebagai wilayah yang kondusif kehidupan bergamanya, kita perlu terus mempertahankan kerukunan ini dengan sebaik-baiknya."

Pada kesempatan ini Kanwil Kemenag juga mengumukan pemberian penghargaan Kemenag Kepri ke Kemenag Kabupaten/ Kota se-Provinsi Kepri dengan berbagai kategori. Semoga penghargaan itu menambah semangat kebersamaan dan semangat bekerja untuk terwujudnya Indonesia Hebat sebagai tema HSB tahun ini, katanya mengakhir pidato.***

13 Jan 2023

Hujan Lebat Tiba-tiba Berhenti, Karena Doa Pak Khotib? Ah!

Hujan Lebat Tiba-tiba Berhenti, Karena Doa Pak Khotib? Ah!

SAMPAI bulan Desember sejak bulan September di setiap tahun selalu dikatakan sebagai bulan-bulan musim hujan. Begitu selalu dikatakan. Di kampung tertentu sampai menyebut bulan-bulan itu sebagai bulan ember. Maksudnya berjejernya ember-ember kosong di bawah cucuran atap untuk menampung air hujan. Lalu air itu dikumpulkan ke drum atau bak tertentu yang disebut juga dengan istilah kulah. Inilah musim orang kampung ini mengumpulkan air karena memang tidak mudah mendapatkan air bersih.

Tahun ini sesungguhnya bulan Desember sudah lewat. Sudah memasuki pekan kedua di bulan Januari, saat ini. Seharusnya hujan sudah reda. Mestinya sudah selesai musimnya. Lagi pula ada juga pendapat kalau sudah menjelang hari raya China atau Imlek cuaca akan mulai panas. Tidak akan ada hujan lagi. Inipun sudah berdasar kebiasaan yang dihafal daerah ini.

Nyatanya, dalam sepekan ini sudah tiga kali hujan turun. Selalu pula siang. Sebelum hujan hari Jumat ini, dua hari lalu juga hujan turun. Sangat lebat. Dalam setengah jam hujan mencurah dari langit membuat perumahan yang tidak jauh dari tempat saya digenangi air. Tidak lama, dalam satu jam saja sudah surut. Tapi hujan sendiri hanya dalam setengah jam sebelum berhenti.

Hari Jumat ini hujan tiba-tiba turun lagi. Sedikit membuat heran karena sedari pagi hingga azan salat Jumat matahari begitu garang. Panasnya sangat terik dan menyengat. Tidak ada tanda-tnada akan hujan. Mendung sedikitpun tidak kelihatan. Siapa sangka akan turun hujan?

Pada saat khatib berkhutbah, itulah tiba-tiba hujan menderu. Tidak diketahui kapan langit mendungnya karena orang (laki-laki) berada di dalam masjid. Sangat lebat. Pasti terbayang juga oleh jamaah, khususnya yang bertempat tinggal di perumahan itu akan kebanjiran lagi. Khatib terus berkhutbah dan jamaah sebagian mungkin gelisah karena suara khatibnya tidak seberapa jelas.

Selesai khutbah menjelang kumandang iqomah, akan salat hujannya reda. Benar-benar reda. Tidak ada lagi rintik sekalipun. Seperti tidak pernah ada hujan. Selama salat, iman dengan nyaman membaca fatihah dan ayat-ayat karena makmum pasti nyaman juga mendengar bacaannya yang begitu fasih. Hingga salam, masjid senyap saja. Hanya terdengar suara lato-lato dari jauh.

Sejenak setelah salat, sebagian jamaah duduk berkumpul di sayap kanan masjid itu. Pengurus masjid menyediakan minuman dan kue-mue ala kadarnya. Kabarnya kebiasaan ini sudah lama dilakukan pengurus. Jamaah yang tidak langsung pulang ke rumah dapat menikmati minuman dan kue-mue itu. Dan satu hal yang tiba-tiba muncul dalam dialog sesama jamaah itu adalah bahwa hujan tadi berhenti tiba-tiba karena doa-doa khatib saat dia berkhutbah. Ah, ada-ada saja.***


11 Jan 2023

Hati-hati Agar Hati Sehati

Hati-hati Agar Hati Sehati


KALIMAT, Sehati Bukan Karena Memberi, tapi Sehati Karena Saling Memahami, bisa ditemukan dalam buku-buku motivasi. Kalimat yang berkali-kali diucapkan oleh pakar motivasi, ini sering kita temui. Memang mudah menemukannya di banyak media. Di medsos yang selalu menyampaikan kalimat-kalimat motivasi, misalnya dapat dijumpai. Dan kita pasti senang membacanya. Pesannya mudah dicerna.

Kumpulan kalimat-kalimat indah penuh makna memang enak membacanya. Selain bunyi (rima) yang dipakai yang dikombinasi dengan penggunaan diksi-diksi indah serta makna yang mendalam menjadikan kalimat-kalimat indah itu berulang-ulang ingin dibaca. Kita pun menyebutnya sebagai kata atau kalimat mutiara. Saya sendiri membacanya pada salah satu laman (website) yang khusus bermateri motivasi. Maaf, saya tidak menyebut laman itu.

Kalimat itu memang singkat, namun mengandung makna yang luas dan panjang. Mengingatkan kita bahwa bersatunya dua atau lebih hati dalam satu kesepahaman adalah dikarenakan adanya saling memahami. Bukan karena memberi materi. Dan rasa bersama itu penting dalam keseharian kita dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. 

Sehati dalam makna terjalinnya dua atau beberapa hati atau pemikiran menjadi satu hati atau satu pemikiran (kesepakatan) itu merupakan harapan untuk kekuatan dalam kebersamaan. Inilah makna positifnya. Dalam rumah tangga, misalnya atau ketika masih dalam masa pacaran (taaruf) menuju ke rumah tangga, sehati itu amatlah penting. Dari banyak masalah dan kendala yang akan merintangi cinta maka rasa sehati akan menjadi solusinya.

Benar bahwa tidak selalu tepat dan benar mempraktikkan sehati. Bisa juga ada kalanya tidak perlu sehati. Tentu saja dalam posisi kesepakatan itu bernilai negatif atau akan mengarah ke perbuatan dan tidanakan buruk. Posisi begini tentu saja tidak perlu sehati. Bahkan ingin bunuh diri bersama karena merasa cinta (berdua) tidak mendapat restu dari orang tua, pun tidak harus sehati. Inilah saatnya hati mesti berbeda. Jika bisa bersama (sehati) dalam menolaknya maka sehati seperti itu kembali menjadi pemting.

Agar hati bisa sehati maka tidak ada jalan lain kecuali berhati-hati. Berhati-hati dalam setiap tindakan, perbuatan maupun perkataan. Tidak dibenarkan semborono atau ceroboh dalam berbuat. Sikap ceroboh itu adalah pertanda tidak hati-hati. Ketidakhati-hatian pasti menimbulkan masalah.***

10 Jan 2023

Buya Sinambela: Tiga Kelompok Masuk Neraka dari Empat kelompok yang Ada

Buya Sinambela: Tiga Kelompok Masuk Neraka dari Empat kelompok yang Ada

 

PADA pertemuan bulanan IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun hari Ahad (08/01/2023) lalu juga dilaksanakan tausiah agama yang disampaikan oleh Buya Abadul Wahab Sinambela, Sebagaimana pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, acara Pertemuan Bulanan Haji PD (Pengurus Daerah) IPHI Kabupaten Karimun selain dimaksudkan sebagai ajang silaturrahim antara sesama anggota IPHI juga untuk menambah ilmu dan wawasan keagamaan. Salah satunya dengan mengundang penceramah untuk memberikan tausiah. Dengan begitu tujuan IPHI untuk mewujudkan haji mabrur sepanjang hayat dapat diwujudkan.

Pada pertemuan awal tahun ini Buya Sinambela yang sering memberikan ceramah pada kegiatan IPHI memberikan tausiah dengan tema Keyakinan dalam Bertauhid yang membahas topik qodho dan qodar. "Akidah hendaklah dimulai dari tauhid karena tauhid itulah akidah itu sendiri," jelasnya. Buya memberikan penekanan tentang pentingnya memahami dan menghayati akidah yang benar sesuai ulama ahlussunnah waljamaah.

Kata buya, ada empat kemungkinan keyakinan atau i'tikad manusia berkaitan qodho dan qodar. "Dari empat keyakinan atau i'tikad itu hanya satu yang diterima, tiga lainnya akan masuk neraka," tegasnya. Lalu Sinambela bertanya, apa yang empat itu? Satu, meyakini satu kejadian itu semata-mata hanya kejadian tanpa ada sangkut-pautnya dengan Tuhan. Dia mencotohkan, itiqod kepada api dengan tabiatnya bisa membuat hangus dengan sendirinya; lalu contoh lainnya, pisau mempunyai tabiat membuat luka. Keyakinannya mutlak kekuatan api atau pisau semata. Kata Sinambela, keyakinan seperti ini kategorinya kafir.

Kedua, meyakini ada campur tangan Allah di atas kekuatan api atau pisah. Keykainan ini menganggap api memang bisa menghanguskan dan pisau bisa melukakan tapi Allah yang mengizinkan. Kata buya, sikap seperti ini disebut fasiq yaitu orang yang direndahkan di depan Allah. Sebabnya karena menganggap api membuat hangus dan pisau membuat luka meskipun diyakini pula atas izin Allah kepada pisau atau kepada api itu. 

I'tikad atau keyakinan ketiga adalah meyakini bahwa Allah memberikan kekuatan kepada api untuk buat hangus sehingga api itu mutlak berkekuatan untuk membuat hangus atau terbakar. Keyakinan ketiga ini meyakini bahwa api jika membakar mesti membuat hangus. Begitu pula pisau akan membuat luka karena Allah telah memberinya kekuatan untuk itu. Kata buya, sikap seperti ini juga tidak benar dan termasuk kategori fasiq juga. Artinya akan tetap masuk neraka walaupun kemungkinan dengan keimannya dia akan dimasukkan juga ke syurga.

Keyakinan keempat adalah bahwa setiap kejadian itu semata hanya karena Allah. I''tikad ini meyakini bahwa kekuatan api atau kekuatan pisau yang dicontohkan itu bukanlah karena api atau karena pisaunya. "Api menghanguskan adalah karena kekuatan Allah dan pisau membuat luka juga karena Allah. Api dan pisau sama sekali tidak menghanguskan atau tidak melukakan," jelasnya. Dia mencontohkan ketika Ibarahim dilemaprkan ke dalam api oleh Nambrut, apinya tidak membuat Ibrahim terbakar karena Allah tidak membuat api itu berkekuatan membakar. 

Sikap keempat inilah yang benar dan sesuai dengan konsep tauhid ulama ahlussunnah waljamaah. Inilah yang dikatakan sebagai akidah yang benar, akidatunnajiah. Dan keyakinan terakhir ini pula yang akan diterima dan orangnya akan dimasukkan ke dalam syurga. Segalanya karena Allah, hanya Allah memilih waktu dan tempatnya untuk memberikan kekuatan itu. Jadi, itu semata Allah sendiri, tidak ada unsur lain dalam kekuatan itu. Buya mengingatkan kembali bahwa qodho itu adalah ketentuan sebelum terjadi sedangkan taqdir adalah ketentuan sudah terjadi. Begitulah kita mengimani qodho dan qadar, katanya mengakhiri tausiah.*** (Catatan M. Rasyid Nur)

9 Jan 2023

Pertemuan Bulanan IPHI Kabupaten Diisi Tausiah Buya Sinambela

Pertemuan Bulanan IPHI Kabupaten Diisi Tausiah Buya Sinambela


INILAH pertemuan pertama kegiatan Pertemuan Bulanan IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Karimun pada tahun 2023. Pengurus Daerah (PD) IPHI Kabupaten Karimun telah menyusun jadwal pertemuan bulanan seperti tahun-tahun sebelumnya. Sudah ditetapkan bahwa setiap hari Ahad di pekan kedua dilaksanakan pertemuan. Ahad (08/01/2023) ini adalah pertemuan pembuka untuk tahun baru 2023 ini.

Pelaksana pertemuan bulanan IPHI untuk awal tahun ini adalah Pengurus Cabang (PC) IPHI Kecamatan Karimun. Tentang pelaksana atau tuan rumah sebagai penanggung jawab pelaksana selalu digilirkan antara PC IPHI yang ada di Pulau Karimun, PC IPHI Karimun, Meral, Tebing dan Meral Barat.

Prosesi acara diawali dengan tampilan solawat oleh Tim Solawat MTP IPHI Kabupaten Karimun yang dipimpin oleh Hj. Hairiyah. Acara kedua pembacaan ayat-ayat suci Alquran yang dikumandangkan oleh salah seorang anggota IPHI Kecamatan Karimun. Selanjutnya penyampaian sekapur sirih dari Ketua PC IPHI Kecamatan Karimun. Ketua IPHI Kecamatan Karimun dalam pidato sekapur sirihnya mengucapkan terima kasih kepada PD IPHI karena telah memberi kepercayaan sebagai pelaksana.

Pidato kedua adalah sambutan dari Ketua PD IPHI Karimu, H. Haris Fadillah. Pak Haris dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada PC IPHI Karimun selaku tuan rumah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua anggota IPHI yang berkesempatan hadir dalam acara ini.

Acara terakhir adalah tausiah agama sekaligus doa yang disampaikan oleh Buya Abdul Wahab Sinambela. Buya Wahab menyampaikan tausiah dengan materi tauhid menurut Ahlussunnah Walajmaah. Dengan rinci dia menjelaskan bagaimana akidah tauhid orang ahlussunnah walajmaaah.***