Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

2 Okt 2023

Memperingati Hari Batik Nasional 2023

Memperingati Hari Batik Nasional 2023


MEMBICARAKAN batik, baju batik atau pakaian batik ada rasa bangga di hati kita. Kita tahu bahwa Indonesia memang terkenal sebagai negara dengan budaya batiknya selain kaya dengan budaya lain seperti silat, pantun dan lain-lain. Dunia pun tahu bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia. Hari Senin (02/10/2023) ini kembali bangsa kita memperingati Hari Batik Nasional yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Bagaimana sesungguhnya sejarah Hari Batik Nasional (HBN) yang sudah kita peringati lebih dari satu dekade lalu itu? Mengutip tulisan berjudul "Sejarah Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023 dan Maknanya" yang diposting Nimas Ayu Rosari di laman www.detik.com/edu hari Jumat (29/09/2023) kemarin kita memahami bagaimana perjalanan batik kita di Tanah Air hingga kini. Bagaimanapun, kebanggaan kita tidak cukup ketika memakainya tapi memahami dan memperingati HBN-nya juga. 

Mengutip tulisan di atas, HBN berawal dari batik nasional yang ditetapkan oleh UNESCO (United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization) pada tahun 2009, sebagai warisan budaya tak benda. Menurut tulisan tersebut, saat itu diselenggarakan sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO di Abu Dhabi, 2 Oktober 2009. 

Acara itu dilaksanakan untuk mengakui batik, wayang, keris, noken, dan tari Saman sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Pengakuan dari UNESCO itu lalu menjadi cikal bakal ditetapkannya Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober.

Masih tulisan itu, awalnya batik diperkenalkan Presiden Suharto kepada dunia internasional saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapat status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui kantor UNESCO pada 4 September 2008 di Jakarta. Lalu pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi, dan batik dikukuhkan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009 itu.

Selanjutnya momen penetapan tersebut diinisiasi oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Ketentuan ini dimuat dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional yang dikeluarkan pada 17 November 2009, dilansir dari laman Tajinan Malangkab.

Melalui Keppres tersebut, Kementerian Dalam Negeri kemudian menerbitkan Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang Pemakaian Baju Batik dalam rangka Hari Batik Nasional. Melalui surat tersebut, Kemendagri mengimbau seluruh pegawai di pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Perihal batik di Indonesia, menurut tulisan yang sama berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa. Pengembangan batik banyak dilakukan pada masa kerajaan Mataram kemudian masa kerajaan Solo dan Yogyakarta, dilansir dari laman Lendah Kulonprogo. Meluasnya seni batik ini menjadi milik rakyat Indonesia pada akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Batik yang dihasilkan semuanya adalah batik tulis dan pada awal abad ke-20, batik cap baru dikenal.

Ternyata batik juga memiliki beberapa jenis teknik berdasarkan pembuatannya, seperti batik tulis, batik cap dan batik printing. Sedangkan motif batik juga berkembang dan beragam yang memiliki makna filosofinya masing-masing. Contoh motif batik, seperti motif Mega Mendung, Sekar Jagad, dan Parang Barong, dilansir dari Kemdikbud.

Kini batik sudah berkembang pesat dan diproduksi oleh berbagai daerah Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing. Tak hanya itu, batik juga sudah masuk dalam kancah internasional, seperti pagelaran fashion show di New York, Milan, dan lainnya. Bagi kita anak Bangsa yang notabene pemilik asal batik tentu saja akan senantiasa bangga jika menyebut batik. Kita akan memakai batik pada momen-momen terbaik. Dan pada hari ini kita memahami batik sekaligus memperungatinya dalam HBN, Hari Batik Nasional. (M. Rasyid Nur)
Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6955777/sejarah-hari-batik-nasional...

15 Sep 2023

Menegur Siswa Terlambat Ketika Guru Juga Terlambat

Menegur Siswa Terlambat Ketika Guru Juga Terlambat


Catatan M. Rasyid Nur
SALAH satu disiplin yang diterapkan di sekolah adalah disiplin waktu. Tepat waktu hadir, tepat waktu masuk kelas dan waktu belajar. Tepat pula waktu pulang kembali ke rumah. Tidak terlambat sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sekolah. Itulah beberapa indikator disiplin waktu yang lazim diterapkan sekolah. Ketentuan itu berlaku dan mengikat semua warga sekolah.

Tapi tidak selalu harapan, itu sama dengan kenyataan. Harapan berjalannya disiplin sekolah ternyata kenyataannya ada saja yang tidak disiplin. Ada saja warga sekolah yang datang terlambat, misalnya. Entah guru, entah siswa atau pegawai lainnya yang tidak datang tepat waktu yang ditentukan. Artinya tidak atau belum disiplin menurut kriteria yang sudah ditetapkan sekolah.

Bagi guru yang bertuags sebagai piket harian pada hari itu akan menjadi persoalan jika ini terus terjadi. Ketentuan disiplin yang sudah disepakati, bahkan warga baru (siswa baru) biasanya juga membuat 'Surat Pernyataan' ketaatan akan disiplin, tapi di lapangan tetap ditemukan warga sekolah yang tidak disiplin. Bagi piket harian pekerjaannya akan menjadi berat jika pelanggaran disiplin waktu ini terjadi. Tugasnya tidak hanya mendata setiap orang yang terlambat tapi juga melihat dan merealisasikan sanksi apa yang akan diterapkan sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan dan tata tertib sekolah.

Satu hal yang kontradiksi dalam disiplin waktu adalah ketika kita sebagai guru menegur siswa yang terlambat. Tidak hanya menegur, juga memberi mereka sanksi sesuai ketentuan. Sementara di pihak lain kita sendiri ternyata adalah guru yang tercatat selalu datang terlambat. Seolah guru boleh terlambat sementara siswa harus menerima hukuman ketika terlambat. Perasaan ini muncul di perasaan siswa karena dia tidak melihat sanksi bai guru sementara mereka akan langsung mendapatkan hukuman.

Meskipun hukuman bagi siswa yang terlambat bersifat mendidik, seumpama menyapu pekarangan atau membersihkan kaca jendela sebelum dibolehkan masuk, tetap akan menjadi persoalan adalah ketika para guru yang memberi hukuman atau guru-guru lainnya juga sering terlambat datang ke sekolah. Siswa tidak melihat sanksi apa yang diberikan kepada guru, sudah pasti kenyataan ini membuat siswa tidak dapat menerima. Jadi, tidaklah tepat guru menegur atau memberi sanksi siswa yang terlambat jika gurunya sendiri juga selalu terlambat.***

11 Sep 2023

Berada di Sekolah Bukan Masalah Betah Tak Betah

Berada di Sekolah Bukan Masalah Betah Tak Betah


Catatan M. Rasyid Nur
MASIH ada yang bertanya, bagaimana caranya seorang guru agar betah di sekolah? Lalu ada yang menjawab, bayangkan kalau sekolah, itu adalah milik kita sendiri. Katakanlah seperti rumah sendiri. Selebihnya bisa ditambahkan, misalnya, anggap pula warga sekolah (guru, siswa, pegawai lainnya) adalah warga sendiri. Lalu saling menjaga harmonisasi dan lain-lainnya. Itu sebagian cara membuat betah di sekolah.

Sesungguhnya berada di sekolah, itu bukanlah persoalan betah atau tidak betah. Berada di sekolah adalah karena fungsi dan tanggung jawab masing-masing sesuai fungsi dengan tanggung jawab itu sendiri. Entah Kepala Sekolah, entah Guru dan Pegawai Kantor atau siswa sekalipun, masing-masing punya fungsi dan tanggung jawabnya. Kepala Sekolah pimpinan tertinggi di sekolah. Ada tugas dan tanggung jawabnya. Begitu juga komponen lainnya. Ada tugas, fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.

Ambillah guru sebagai contoh. Tugas dan tanggung jawab guru sudah jelas sebagai seorang guru atau pendidik. Dia mengajar, mendidik, melatih, membimbing dan seterusnya sebagaimana sudah diatur dalam Undang-undang Sistem Pendikan Nasional itu. Tinggal diulang-ulang baca undang-undang guru itu. Dan di luar tugas sebagai guru, para guru adalah seorang pegawai. Baik sebagai pegawai negeri (ASN/ PNS) maupun sebagai pegawai honorer. Statusnya jelas. Dan dengan status itu ada keterikatan tertentu dengan lembaga tempat dia menjadi pegawai.

Sebagai seorang pegawai, guru tidak hanya mendapat tugas dan tanggung jawab di kelas atau di depan siswa saja sebagaimana dijadwalkan Kepala Sekolah. Guru pun memiliki kewajiban untuk berada di sekolah pada waktu-waktu yang sudah ditentukan wajib berada di sekolah. Undang-undang dan peraturan pula yang mengatur, setiap guru (pegawai) itu wajib berada di sekolah selama sekian jam di sekolah. Baik dia mengajar atau tidak. Artinya ada kewajiban tetap berada di sekolah.

Oleh karena itu, sejatinya setiap guru atau warga sekolah tidak perlu bertanya bagaimana caranya untuk betah di sekolah. Berada di sekolah atau di kantor artinya bukanlah masalah betah atau tidak betahnya. Tapi kewajibannya. Apalagi sebagai Kepala Sekolah, misalnya yang akan menjadi tumpuan teladan oleh seluruh warga sekolah, kehadiran atau keberadaannya di sekolah akan menjadi penting. Sudah pasti oleh selruh warga sekolah, Kepala Sekolah adalah orang yang akan dicontohteladani. 

Guru sendiri pun akan menjadi teladan pula oleh anak-didiknya atau mungkin juga oleh teman-teman sejawatnya. Apalagi jika guru itu sudah berstatus guru senior atau guru dengan tugas tambahan sebagai wakil Kepala Sekolah, misalnya. Jelas dia akan menjadi teladan juga. Oleh karena itu tetaplah wajib berada di sekolah bagi semua warga sekolah. Artinya guru memang wajib betah di sekolah. Apapun caranya. Terlebih-lebih, tentunya Kepala Sekolah.***

8 Sep 2023

Hati-hati Minum Kopi, Konon Dapat Membuat Mati

Hati-hati Minum Kopi, Konon Dapat Membuat Mati



TULISAN berjudul "6 Kebiasaan Minum Kopi yang Dapat Memperpendek Umur Anda" yang dimuat  Mas Ruhi pada hari Ahad (03/09/2023) di website hajinews.id ada baiknya kita ulang baca. Setidak-tidaknya bagi penyuka kopi. Apakah kesukaan itu baik atau buruk bagi kita.

Benar bahwa kopi merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi karena manfaatnya juga besar untuk kesehatan. Mengutip hajinews.id yang mengutip USA Today, kopi memiliki sejumlah manfaat, seperti mengurangi risiko penyakit parkinson, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker prostat, depresi, sirosis dan kanker hati, serta memperpanjang usia. Nah, ini baik.

Meskipun demikian, menurut eatthis, kopi boleh jadi bukan minuman yang tepat bagi penderita sindrom iritasi usus besar, kecemasan terus-menerus, atau mereka yang sedang hamil atau menyusui. Menurut artikel tersebut, hal ini karena kopi dikaitkan dengan bahaya umur pendek akibat beberapa kebiasaan buruk yang umum dilakukan. Lha ini buruk buat kita.

Beberapa kebiasaan yang perlu kita hindari ketika, minum kopi, (agar tidak fatal):
1. Terlalu Banyak Minum Kopi;
Sebuah penelitian yang menganalisis 40.000 orang dewasa telah menemukan bahwa kebiasaan minum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa berdampak negatif pada umur seseorang. Namun, para ilmuwan yang menulis penelitian tersebut mencatat bahwa meminum 28 cangkir kopi dalam seminggu tidak masalah (tepatnya empat cangkir setiap hari dalam seminggu).

Kendati demikian, bila seseorang meminum lebih dari 28 cangkir kopi dalam sehari dapat mengakibatkan konsekuensi negatif dalam hal umur panjang. Selain itu, menurut studi Kemajuan dalam Perawatan Psikiatri “Efek Neuropsikiatri Kafein”, mengonsumsi lebih dari 1.000 miligram kafein sehari dilaporkan dapat menyebabkan efek negatif pada tubuh termasuk peningkatan kecemasan, insomnia, dan masalah pencernaan.

2. Terlalu Banyak Gula Kopinya;
Kebiasaan menambahkan gula ke dalam kopi menjadi salah satu kebiasaan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan bisa berisiko memperpendek umur seseorang. Tentu jika gulanya terlalu banyak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi yang terlalu banyak ditambahkan dengan gula dapat menyebabkan kematian dini. Dalam penelitian tersebut tidak menyebutkan penyebabnya karena obesitas ataupun penambahan berat badan. Namun, faktanya, gula dapat menyebabkan dehidrasi, di mana hal itu bisa menjadi gejala gula darah tinggi. Apabila dibiarkan, hal tersebut dapat meningkatkan risiko diabetes.

3. Terlalu Banyak Krimer Kopinya;
Selain gula, krimer juga salah satu bahan yang sering ditambahkan di dalam kopi. Krimer adalah bahan tambahan pengganti susu dan santan yang populer sebagai campuran kopi dan teh.  Apabila tidak berhati-hati dalam mengonsumsi krimer dan terlalu sering meminumnya bersama kopi, hal itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Untuk alternatif krimer, kita bisa menggunakan sedikit susu untuk campuran kopi. Namun, jika lebih menyukai rasa kopi yang lebih manis, berhati-hatilah saat mengukur jumlah krimer saat masukkannya ke dalam cangkir.

4. Minum Kopi Tanpa Kafein;
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Longevity & Healthspan mengatakan bahwa kafein sebenarnya dapat membantu memperpanjang umur, meningkatkan kesehatan, dan menunda penyakit terkait usia seperti alzheimer. Hal tersebut lantaran, kafein dapat membantu pembatasan pola makan dan mengurangi sinyal insulin.

5. Tidak Minum Kopi Sama Sekali;
Seperti yang disebutkan di atas bahwa minum kopi dikaitkan dengan banyak manfaat yang salah satunya dapat memperpanjang umur. Menurut American Association of Retired Persons (AARP), peminum kopi memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan seseorang yang tidak mengonsumsi kopi sebesar 10-15 persen.

6. Menambahkan Mentega dan Minyak Kelapa;
Menambahkan mentega dan minyak kelapa ke dalam kopi dapat meningkatkan kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam tubuh. “Menambahkan minyak kelapa ke dalam kopi pagi mungkin tampak tidak signifikan, namun dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda secara signifikan. Minyak kelapa mengandung lemak jenuh yang tinggi,” kata ahli diet terdaftar yang berbasis di Oakland, California, Ashley Reaver dikutip eatingwell.

Inilah hal-hal yang mudah untuk dilewatkan saat minum kopi untuk mengurangi risiko penyakit jantung, penyebab kematian yang senantiasa mengintai kita. Semoga berguna.

6 Sep 2023

Perang Kepentingan Anak (di Rumah dan di Sekolah)

Perang Kepentingan Anak (di Rumah dan di Sekolah)


Catatan M. Rasyid Nur
ANDAKAH yang merasakan atau Anda menyaksikan? Mungkin salah satu. Atau tidak sama sekali. Tidak pernah melihat atau mendengar kasus ini: perang kepentingan anak di rumah dan anak di sekolah. Anak di rumah maksudnya anak sendiri sedangkan anak di sekolah maksudnya anak murid atau siswa kita. Ini artinya kita adalah seorang guru.

Maksud perang di sini adalah ketika pada waktu bersamaan kita sebagai guru harusnya berada di sekolah sementara di waktu itu pula anak di rumah juga memerlukan kita. Kita harus di sekolah karena ada jadwal tugas atau jadwal mengajar. Atau sekurang-kurangnya, karena status sebagai seorang pegawai yang mewajibkan kita berada di sekolah dari jam tertentu hingga jam tertentu untuk memenuhi jam wajib sebagai seorang pagawai. 

Di waktu yang sama kita harus pula di rumah. Seorang guru yang mempunyai seorang anak kecil (balita, misalnya) atau umur tertentu yang memang masih memerlukan ibunya dalam setiap jam tertentu, tentu saja guru ini harus berada di rumah pada saat seperti itu. Di sisi lain dia wajib pula berada di sekolah karena kewajibannhya sebagai seorang guru. Bagaimana?

Di sinilah akan terjadi perang kepentingan, antara kepentingan anak di sekolah dengan anak di rumah. Anak di sekolah kepentingannya karena terikat oleh kewajiban sesuai jadwal atau jam mengajar. Sementara di rumah juga diperlukan oleh anak sendiri yang masih memerlukan pelayanan dari ibundanya. Bagaimana menyiasatinya?

Sesungguhnya situasi ini tidak harus menjadi sebuah peperangan pada perasaan kita. Jika keperluan anak di rumah itu bukan karena mendadak, maka sesungguhnya kita dapat mengaturnya sedemikian rupa. Sebutlah karena masih menyusukan bayi, tinggal menyesuaikan jadwal mengajar dengan jadwal menyusukan anak itu. Tidak ada masalah di sini. Artinya tidak ada perang di sini.

Perang sesungguhnya hanyalah ketika kita dengan alasan mengurus anak di rumah lalu mengorbankan anak di sekolah. Tidak mengisi jadwal pelajaran atau jam mengajar dengan alasan mengurus anak di rumah. Kalau keperluan anak di rumah sifatnya mendadak (karena sakit) ini dapat dimaklumi. Tapi jika mengurus anak yang sesungguhnhya dapat diatur di luar jam mengajar, maka tidak perlu mengorbankan  anak di sekolah. Tinggal diatur saja.***

5 Sep 2023

Mengajar atau Salat Sunat Dulu, Usah Pertentangkan

Mengajar atau Salat Sunat Dulu, Usah Pertentangkan

SAMA-sama guru. Sama-sama mengajar di sekolah yang sama. Berdebat tentang hal yang sama: salat dan mengajar. Diutamakan yang mana di antara keduanya? Salatkah didahulukan baru melaksanakan tugas mengajar di kelas atau sebaliknya? Perdebatan itu sering terjadi. Khususnya saat bentrok jamnya. 

Salah satu (guru) mengatakan, meskipun hanya salat sunat, salat dhuha, tapi pahalanya adalah istimewa. Tidak semua orang suka atau mau melaksanakan salat sunat ini. Jadi, jika ada diantara kita guru yang mau dan rajin melaksanakannya, mestilah dihargai. Ini juga pembelajaran bagi yang melihatnya. Mana tahu, yang lainnya mau ikut salat dhuha juga nantinya. Itu salah satu argumennya selain argumen pahala itu sendiri.

Oleh (guru) yang satunya tetap  tidak baik salat pada saat itu. Itu pendapatnya. Masalahnya bentroik dengan jam mengajar. Hanya salat sunat, sementara mengajarnya adalah tugas dan wajib hukumnyaa. Maksudnya pada saat ada jam tugas (mengajar) di kelas tentu mengajarnya yang didahulukan. Alasan waktu itu adalah waktu terbaik untuk melaksanakan salat dhuha tidaklah bisa menjadi sebab meninggalkan kewajiban mengajar. Ukurannya jelas, salah satunya wajib sementara yang satunya sunat. Tentu wajib mengutamakan yang wajib.

Tetap saja ngotot guru yang satunya. Hanya izin beberapa menit saja. Tidak meninggalkan semua waktu mengajarnya, mengapa tidak diizinkan? Kalau begitu sama saja dengan tidak mau mengambil manfaat salat dhuha itu hanya dengan alasan mengajar. Pihak sebelah tetap beragumen bahwa kewajiban mesti didahulukan berbanding yang tidak wajib. Tentang waktunya, kan bisa dicari waktu yang tidak bentrok. Salat tetap bisa dilaksanakan. Waktu dhuha juga tidak pada jam tertentu saja.

Jika perdebatan itu sekadar debat kusir pasti saja tidak akan selesai. Sebaliknya jika menggunakan norma dan aturan yang benar tidak perlu diperdebatkan. Tidak harus dipertentangkan juga. Silakan salat dhuha tapi tidak mengorbankan jam mengajar gurunya. Mengapa tidak digeser saja sedikit waktunya, misalnya. Pilihah waktu salatnya pada saat tidak mengajar. Kan sederhana? Tuhan pun tahu, kalau tidakpun di waktu afdhal, pahalanya tetap ada. Keistikewaannya tidak hilang. Segalanya ada pada niatnya.

Jadi, jika ada pilihan antara melaksanakan salat sunat dhuha dengan kewajiban mengajar, maka utamakanlah melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang hukumnya wajib itu. Pasti masih ada waktu-waktu yang tidak mengorbankan jam mengajar untuk melaksanakan salat dhuha. Percayalah. Pasti ada waktunya. Jangan sampai membuat dosa karena ingin pahala. Itu berarti, melaksanakan tugas mengajar dan melaksanakan salat sunat dhuha tidak harus dipertentangkan.*** (Catatan M. Rasyid Nur)

11 Agu 2023

Memperingati Kemerdekaan Memperkuat Keimanan (Catatan Jumat)

Memperingati Kemerdekaan Memperkuat Keimanan (Catatan Jumat)


HARI ini, Jumat, 11 Agustus 2023 bertepatan 24 Muharam 1445, sepekan ke depan kita akan memepringatai Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara dan Bangsa kita, Idonesia untuk tahun ke-78. 
Tahun ini peringatan detik-detik proklamasi akan jatuh pada hari Kamis, satu hari menjelang hari Jumat, hari berkah dan keramat bagi Kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat bahwa untuk pertama kali teks proklamasi digaungkan Sukarno-Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945. Bagi kita sebagai muslim lahirnya Indonesia merdeka pada hari Jumat sebagai hari keramat atau hari mulia tentu saja itu adalah atas kehendak Allah yang mengandung hikmah yang amat dalam. 

Terlepas dari para pejuang dari berbagai suku dan agama secara bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, keberadaan umat dan pejuang Islam sangatlah penting bagi kita. Di sini terkandung pesan bahwa setiap kita memperingati kemerdekaan kita akan termotivasi untuk meningkatkan dan memperkuat iman. Mencintai bangsa yang berimplikasi pada perjuangan adalah karena tertanamnya keyakinan di dada kita bhawa cinta tanah air adalah sebagian dari iman kita. Hubbul wathon minal iiman, mencintai tanah air adalah sebagian dari keimanan.

Dalam catatan sejarah kemerdekaan Indonesia tercatat banyak sekali para pejuang Islam selain pejuang yang beragama lainnya. Dalam satu peristiwa kita baca dalam sejarah bangsa kita, misalnya ketika KH. Hasyim Asy’ari dan ulama-ulama lainnya pernah berkumpul dalam satu pertemuan untuk membahas perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari cengkraman penjajah. Mereka merasa memiliki suatu tanggungjawab besar untuk merawat dan menjaga kehidupan beragama sekaligus kehidupan berbangsa bernegara. 

Demi kepentingan negara, para ulama rela meninggalkan keluarga dan umatnya, lalu berjuang dan berjihad untuk kepentingan bangsa dan negara. Para ulama mengeluarkan fatwa yang berisi bahwa berjihad membela negara itu adalah sebuah kewajiban. Itulah yang kita kenal dengan Fatwa Resolusi Jihad. Fatwa ini menghendaki bahwa setiap muslim berkewajiban untuk melindungi negaranya dari serangan penjajah. Firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 190, yang artinya, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Ayat di atas menegaskan bahwa kita memiliki tanggungjawab untuk mempertahankan agama Allah. Kita harus memperjuangkan kelestarian agama kita dengan sepenuh jiwa dan raga. Kita bisa menyaksikan bagaimana perjuangan para ulama di zaman dahulu. Mereka rela turun ke medan, menghadapi langsung para musuh. 

Peristiwa Perang 10 November di Surabaya adalah bukti perang paling heroik yang didasari jihad fi sabilillah. Penjajah yang telah mengepung kota dari seluruh daratan, laut dan udara tidak membuat pejuang kita untuk mundur. Demi menegakkan kebenaran bangsa dan negara atas dasar keimanan kepada Allah para pejuang kita tetap berada di medan perang tanpa gentar sedikitpun. 

Karenanya, jangan pernah sekali-kali kita melupakan jasa para ulama. Perjuangan yang mereka lakukan bukan hanya berdiam di masjid, duduk berdzikir, memutar tasbih. Justru mereka adalah para pejuang yang paling gigih, yang tak sedikitpun melirik hal lain dalam memperjuangkan negara, selain bahwa negara harus dibela mati-matian. 

Kini negara dan bangsa kita dengan segala tantangan yang ada di era saat ini memerlukan perjuangan dan jihad kita. Kita bekerja dengan baik, penuh semangat di tempat-tempat kita dipercaya untuk bekerja, itu adalah perjuangan bagi kita. Kita ikuti segala ketentuan di instansi kita sebagaimana kita mematuhi ketentuan Allah, itu juga sebuah perjuangan dan jihad kita di sisi Allah. 

Firman Allah di surah Al-Hajj 78 berarti, “Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya” atau pada surah At-Taubah 41 “Dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah” menjadi pedoman bagi kita bahwa berjihad atau berjuang itu adalah kewajiban yang diperintahkan Allah.Mari kita berjuang sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada pada kita.***

 ***

28 Jul 2023

Sudahkah Sejajar Salat dan Belajar Kita?

Sudahkah Sejajar Salat dan Belajar Kita?


PERTANYAAN sebagaimana judul itu adalah judul khutbah yang disampaikan pada hari ini, Jumat (28/07/2023) di salah satu masjid, Tanjungbalai Karimun. Tidak usah saya sebut nama masjidnya. Tapi kalau ada salah satu pembaca blog ini adalah jamaah masjid yang ikut jumaatan di masjid itu, Jumat ini, tahulah dia nama masjidnya. Tapi saya tetap tidak usah menyebut nama masjid yang saya maksud.

Pastinya saya suka salat tadi siang di mesjid itu. Bahkan setiap saya berkesempatan salat Jumat atau salat pada malam hari di sini saya pasti senang. Imamnya bersuara merdu dengan lagu dan irama bacaannya yang syahdu. Itulah salah satu yang membuat saya suka salat di situ. Lainnya, sebagaimana kebanyakan masjid saat sudah rapi dengan sajadah yang bersih. Wangi pula terkadang.

Saya hanya ingin sedikit berbagi perihal inti sari khutbah itu. Garis besar dari isi khutbah itu adalah pesan kepada jamaah, termasuk tentunya kepada khatibnya, bahwa belajar dan salat adalah dua hal penting bagi seorang muslim. Statusnya wajib. Berpahala ketika melakukan dan sebaliknya berdosa jika tidak melakukan. 

Salat sudah jelas adalah Rukun Islam. Tentu saja wajib hukumnya menunaikan salat. Sementara menuntut ilmu atau belajar pun sebenarnya wajib. Ada sabda Nabi Muhammad yang menegaskan itu. Hadits dengan pengertian, 'diwajibkan kepada seorang muslim, laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu' berarti belajar itu hukumnya juga wajib sebagaimana salat.

Masalahnya, kalau salat sudah benar-benar tertanam di hati setiap muslim untuk menunaikannya, ternyata belajar, apalagi belajar terus-menerus, itu belum dipatuhi oleh sebagian muslim. Untuk kewajiban ini ada yang beranggapan hanya saat sekolah saja kewajiban belajar itu berlaku. Kalau sudah tamat, tidak perlu lagi belajar. Inilah kelirunya.

Jika untuk salat dengan segala persiapannya sudah dimulai sejak usia dini dan belajar pun demikian, maka sebenarnya kita sudah memulainya dengan benar. Kita sudah mennyejajarkan keduanya. Persoalannya hanyalah pada durasi waktu. Kalau salat terus-menerus kita lakukan hingga hidup itu berakhir, sayangnya belajar terkadang terhenti pada usia atau batas tertentu saja. Maka ini perlu dikoreksi. 
 
Oleh karena itu, khatib mengajak dan mengingatkan jamaah agar menjadikan belajar itu sebagaimana muslim mewajibkan salat pada kesehriannya. Tidak ada kata berhenti belajar bagi seorang muslim. tempat belajar juga tidak hanya di sekolah. Bahkan taklim-taklim yang digelar pengurus pada momen bakda salat adalah kesempatan terbaik untuk kita belajar. Belajar sendiri di rumah atau di mana saja juga bisa. Intinya, jangan berhenti belajar sebagaimana kita tidak berhenti salat.

Itu saja inti sari khutbah hari ini. Semoga jamaah memahami dan melaksanakan pesan itu. Maka selain sebagai memenuhi syarat pelaksanaan salat jumat, juga untuk berubah sikap muslim agar terus belajar seumur hidupnya.*** (M. Rasyid Nur)

19 Jul 2023

Mengingat Ulang Hikmah Tahun Baru Islam

Mengingat Ulang Hikmah Tahun Baru Islam

Sumber Foto Google
Catatan M. Rasyid Nur
HARI ini, Rabu (19/07/2023) bertepatan dengan jatuhnya hari pertama Tahun Baru Islam yang lebih familiar dengan sebutan Tahun Hijriyah. Tepatnya hari ini adalah 1 Muharram 1445. Artinya tanggal hijriyah hari ini 1445 tahun yang lalu, saat itulah disepakati awal pertama perhitungan Tahun Hijriyah ini.

Bagi kita umat Islam Hijriah adalah salah satu momen yang sering kita tunggu dan kita rayakan sebagai satu peringatan. Bagi muslim ini memiliki makna khusus dan penting. Sama pentingnya dengan catatan momen sejarah islam lainnya, seumpama Milad Nabi, Israk-Mikraj Nabi dan lainnya. Tahun Hijriyah kita peringati setiap datangnya 1 Muharram. Jika setiap tahun selalu berbeda dengan hari dan tanggal
Tahun Masehi itu karena jumlah hari dalam satu tahun hijriyah memang berbeda dengan Tahun Masei.
Bagi kita, dengan peringatah Tahun Hijriyah akan membuat kita mengingat ulang catatan-catatan penting hikmah dari Tahun Hijryah itu sendiri.

Satau catatan penting yang akan terus kita kenang adalah bahwa Tahun Hijriyah mengingatkan kita akan peristiwa penting dalam Sejarah Islam, hijrahnya Nabi Muhammad Saw. dari Madinah ke Makkah dalam usaha berjuang dan mempertahankan eksistensi agama itu sendiri. Sejarah mencatat, sejak Nabi berpindah itulah perkembangan Islam kian pesat. Gagasan penanggalan Tahun Hijriyah sendiri menurut catatan sejarah yang kita baca digagas oleh Sayyidina  Ali Ibnu Abi Thalib. Itulah yang berlaku hingga saat ini.

Dalam mengingat ulang dan menyambut serta memperingati Tahun Hijryah 1445 ini tidak berlebihan kita memotivasi diri kita dengan mengingat ulang beberapa hikmah peringatan Tahun Baru Hijryah. Dari banyak sumber, kita dapat membaca dan memahami beberapa hikmah berikut,

1. Membina Semangat Berjuang untuk Agama;

Perjuangan Nabi Muhammad Saw. sampai tercatatnya Tahun Hijriyah karena rela meninggalkan kampung halaman demi tegaknya Dinul Islam mengandung makna bagi kita bahwa betapa fullnya semangat Rasulullah dalan mempertahankan dan mengembangkan agama. Tidak ada kata putus asa dalam usahanya. Inilah dasar utama sesungguhnya bagi kita, jika ingin menjaga dan mempertahankan agama kita. Perjuangan agama adalah perjuangan untuk masa abadi di akhirat nanti. Dengan semngat yang tinggi itu bisa terjadi.

2. Menjaga Cinta kepada Nabi Muhammad Saw;

Inti Tahun Hijriyah adalah sebagai catatan berpindahnya Nabi Muhammad dari Mekkah, tanah tumpah darahnya ke Madinah, daerah baru yang ternyata lebih menerima ajaran yang dibawa Nabi. Di sini pula berkembangnya agama Islam. Terang saja tokoh Muhammad adalah kunci dalam situasi begini. Dia pula yang akan menajdi tumpuan cinta kita dalam keberagamaan kita. Janji setiap umat akan mendapat syafaat kelak di akhirat dari Nabi Muhammad juga menjadi salah satu dasar tumbuhnya cinta kepada Muhammad. Jadi, Tahun Hijriyah menjadi momen kita menjaga cinta kepadanya

2. Memahami Beda Tahun Hijriyah dengan Tahun Masehi;

Jika tahun Masehi permulaan harinya dihitung pada saat tengah malam (pukul 12.00 malam) sementara Tahun Hijriyah dihitung ketika tenggelamnya matahari. Karena itu pula Tahun Masehi disebut pula dengan istilah Tahun Syamsiah sementara Tahun Hijriyah disebut Tahun Qomariah (bulan) karena perhitungan penanggalannya terhitung sejak matahari tenggelam dan bulan baru dinayatakan muncul.

Boleh jadi diantara kita ada yang belum atau tidak terlalu hirau dengan perbedaan ini. Sesungguhnya itu penting bagi kita sebagai muslim. Dengan peringatan Tahun Baru Hijriyah ini semoag kita semakin memahami perbedaan itu.

Pasti lebih banyak hikmah yang dapat kita petik dari peringatan Tahun Baru Hijriyah ini. Sebagai umat beragama yang wajib menjaga dan mengamalkan ajaran agama, adalah kewajiban juga bagi kita untuk memetik berbagai hikmah yang terkandung dalam Tahun Baru Hijriyah.***

17 Jul 2023

Presiden RI akan Kunjungi Negeri Berazam

Presiden RI akan Kunjungi Negeri Berazam

Sumber Foto: Google

Oleh M. Rasyid Nur
SEBAGAIMANA beberapa kali disampaikan bupati --Karimun, Negeri Berazam-- bahwa Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo akan berkunjung ke Kabupaten Karimun ini. Menurut bupati, ini kunjungan ke Provinsi Kepri karena sesungguhnya kehadiran orang nomor satu RI itu adalah untuk kegiatan level provinsi. Hanya saja oleh Gubernur Kepri, Pak Ansar Ahmad, kegiatan ini dipusatkan di Kabupaten Berazam, Kabupaten Karimun. 

Sebagai warga Karimun kita pasti bangga. Seorang presiden akan hadir di sini. Pasti tidak semua kabupaten di seluruh Indonesia dapat dan sempat dikunjungi Kepala Pemerintahan itu. Saya memang tidak punya catatan kunjungan kerja presiden di seluruh kabupaten/ kota se-Indonesia. Apakah semuanya sudah terkunjungi atau belum. Saya menduga belum. Sekali lagi kita warga Karimun bangga karena presiden akan hadir ke sini.

Baik didengar langsung dari bupati maupun melalui informasi yang kita baca di media, nama kegiatannya adalah Pelaksanaan Gugus Tugas Reformasi Agraria Summit Tahun 2023. Penunjukan Kepri sendiri sebagai tuan rumah adalah hasil kegiatan yang sama tahun 2022 lalu di Wakatobi yang menunjuk Provinsi Kepri untuk kegiatan tahun 2023 ini.  Dan gubernurlah yang menunjukan Kabupaten Karimun sebagai pusat kegiatan di Provinsi itu. 

Oleh karena itu saat ini bahkan sejak awal-awal tahun kemarin kita sudah membaca dan mendengar info-info presiden akan ke daerah ini yang diikuti dengan berbagai kegiatan persiapan. Tidak heran juga kita lihat dan kita dengar Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun, ini terus menggesa persiapan sebagai tuan rumah Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA) Summit tahun 2023 yang kabarnya akan dilaksanakan pada 29 - 31 Agustus 2023.

Pak Bupati sudah membentuk panitia (lokal) guna menyukseskan pelaksanaan GTRA Summit tahun 2023 di Kabupaten Berazam selain tentu saja ada panitia level provinsi. Tidak lain tujuannya adalah untuk suksesnya penyambutan Presiden dan seluruh rombongan yang akan menjadi ikutan atas kehadiran presiden.

Informasi lain yang kita baca sejumlah agenda kunjungan Presiden ke Karimun, antara lain peresmian Bandara Raja Haji Abdullah, Pembukaan Seminar GTRA Summit di Hotel Aston Karimun dan dilanjutkan penyerahan sertifikat tanah serta kegiatan lainnya di Coastal Area, Tanjung Balai Karimun. Ada juga, kabarnya penanaman pohon mangrove di jembatan kuning, peninjauan pasar dan pelepasan produk di PT. Saipem Karimun dan mungkin ada beberapa lagi.

Kita tentu terus berdoa dan berharap semoga rencana kehadiran di tempat kita tidak lagi mengalami perubahan. Selain gengsi Kabupaten Karimun akan meningkat berbanding kabupaten lainnya di seluruh Indonesia pasti juga akan berpengaruh kepada berbagai hal di sini, khususnya bidang ekonomi. Hitunglah jumlah pejabat yang akan hadir nantinya, dari gubernur hingga bupati atau wali kota. Kehadiran mereka itu otomatis akan berpengaruh kepada geliat ekonomi. Semoga!***

14 Jul 2023

Lain Rencana Lain Agenda

Lain Rencana Lain Agenda


LAZIMNYA sebuah rapat atau diskusi resmi terlebih dahulu diumumkan agendanya. Penanggung jawab rapat atau diskusi akan menginformasikan di awal-awal, apa yang akan dibicarakan dalam rapat atau diskusi. Tercantum jelas dalam undangannya. Jikapun tidak menggunakan undangan (tertulis) tetap juga akan dijelaskan agenda yang akan dibahas dalam setiap rapat.

Hari Jumat (14/07/2023) ini, pada pukul 08.30 ada undangan dari Ketua (Umum) MUI Kabupaten Karimun untuk hadir di Kantor MUI, Poros. Melalui pesan WhatsApp (WA) di Grup Skretariat Pak Ketua meminta para pengurus hairian untuk hadir. Katanya, akan ada kunjungan dari Polres Karimun ke Kantor MUI.

Meskipun rada mendung dan gerimis para pengurus hadir sesuai pengumuman di grup. Ketua hadir paling awal. Sebelum waktu undangan. Diikuti satu orang lainnya, persis pukul 08.30. Tapi sebelum kehadiran ketua, sudah ada pengurus lainnya yang kebetulan mendapat tugas untuk mengurus dan menyiapkan konsumsi untuk tamu dan peserta rapat. Sebelum Pak Ketua sampai, kue-kue untuk konsumsi sudah ada di atas meja.

Berangsur-angsur para pengurus lainnya hadir.Dari dua orang, tiga orang sampai empat orang. Itu artinya pengurus harian yang diundang sudah dianggap sudah memenihi syarat untuk menyambut tamu dari Mapolres Karimun. Kalau rombongan polisi sudah sampai maka pertemuan resmi pun akan dimulai.

Setelah hampir satu jam ditunggu, dalam suasana gerimis masih turun, tamu yang ditunggu tak kunjung tiba. Pengurus yang hadir ngobrol saja sesuai apa yang teringat. Tidak ada pembicaraan khusus sebagai satu agenda rapat karena sesungguhnya agenda rapat hari ini adalah menerima tamu dari Mapolres Karimun itu. Tapi karena belum juga datang, para pengurus berbicara apa saja. Sekali waktu menyebut program MUI yang belum terlaksana meskipun draf usulan programnya sudah ada. Di berikutnya, pengurus bicara perihal perlunya Sekretariat Tetap di Kantor MUI. Lalu ada juga pembicaraan mengarah ke aliran sesat ata aliran sempalan seperti Syiah atau Ahmadiyah.

Sampai pukul 09.20 rombongan dari Polres tidak juga hadir, sampai mendapat informasi kalau pihak Polres tidak jadi bisa hadir karena cuaca yang dianggap masih hujan, maka pengurus memutuskan tetap melaksaakan rapat dengan agenda lainnya. Kepada Sekretaris Umum yang hadir diminta tetap membuat notulen rapat hari ini. Ini dapat dimaklumi, karena rapat ini telah mengeluarkan anggaran untuk pengeluaran konsumsi. Tentu saja rapatnya harus ada agar kue-kue dan minuman yang sudah dibeli itu dapat dipertanggungjawabkan.

Inilah rapat yang rencana agendanya lain namun terlaksananya lain. "Yang penting rapat kita tetap ada hari ini," kata salah seorang pengurus. Dan sudah benar kalau sekretaris harus membuat notulen rapat ini. Begitu dia melanjutkan.***

14 Jun 2023

Haruskah Lulus Tak Berkualitas?

Haruskah Lulus Tak Berkualitas?


SEBUAH tulisan berjudul Lulus Tak Berkualitas Sebuah Potret Buram Dunia Pendidikan ditulis Suharto (https://terbitkanbukugratis.id) hari Senin (05/06/2023) lalu cukup menyesakkan dada. Gamblang dijelaskan penulisnya, betapa kelulusan itu semata mendapatkan angka saja. Target hanya mendapatkan nilai pelajaran setara atau di atas KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) yang sudah ditetapkan sekolah. 

Celakanya, banyak sekolah mematok (menetapkan) KKM dengan nilai cukup tinggi tanpa mempertimbangkan syarat penetapan KKM itu sendiri. Dengan alasan menyiapkan nilai anak ke Perguruan Tinggi maka ditetapkanlah nilai itu jauh di atas kemampuan siswa sendiri.

Dapat dipastikan, sebagian besar siswa ini memperoleh nilai rapor/ ijazah yang sesungguhnya tidak mencerminkan kemampuannya tersebab nilai yang diperoleh tidak dengan jalan yang sebenarnya. Ada banyak siswa yang ternyata tidak/ belum mengerti materi atau belum menguasai materi tapi mendapatkan nilai tinggi seolah-olah dia sudah memahami atau menguasai materi itu. Mengapa bisa begitu?

Ini terjadi tidak semata-mata kesalahan siswa. Benar, ada siswa yang mungkin malas belajar, suka bolos, tidak membuat tugas-tugas (latihan) dari guru tapi itu tidak bisa menjadi alasan anak tetap tidak menguasai materi. Semuanya tergantung guru dan guru otomatis tergantung Kepala Sekolah sebagai pimpinan tertinggi di satuan pendidikan. 

Jika guru dan Kepala Sekolah memiliki sikap tegas bahwa nilai anak adalah cerminan kemampuan anak maka tidak akan ada nilai yang dibuat-buat alias nilai tipa-tipu. Sayangnya, sikap Kepala Sekolah (sebagiannya) hanya ingin sekolahnya terkesan hebat dengan nilai siswanya yang cukup tinggi. Untuk dapat nilai tinggi Kepala Sekolah ini tidak melalui jalan yang benar. Tahunya, guru harus memberi nilai siswa dengan nilai yang tinggi itu. Apapun caranya.

Sebenarnya untuk mendapatkan nilai bagus adalah dengan pelaksanaan pembelajaran yang bagus juga. Para guru melaksaakan tugas dan kewajibannya dengan bagus. Penuh tanggung jawab. Pemberian materi dengan bagus dan seterusnya. Di sisi lain Kepala Sekolah pun mengawasi pelaksanaan pembelajaran yang bagus atau baik itu. Tidak membiarkan para guru mengajar asal-asalan saja. Dan pada saat dilaksanakannya ujian (asesmen) Kepala Sekolah memastikan ujian itu berlangsung dengan baik dan benar. Fungsi Kepala Sekolah sebagai pimpinan, pengayom, pengawas sekaligus juga sebagai guru itu sendiri berjalan dengan baik maka akan baiklah ahsilnya. Insyaallah hasil lulusannya pasti berkualitas.***

7 Jun 2023

Aku Bangga Berbahasa Indonesia

Aku Bangga Berbahasa Indonesia

Oleh Junainah

Mari, kita gunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang bagaimana? Apakah Bahasa Indonesia gaul? Atau bahasa sehari-hari? Kenapa tidak mau? Apakah malu? Ets, tunggu dulu. Bahasa Indonesia yang kita gunakan ini untuk di mana? Apakah tempat umum atau di sekolah. Nah, penggunaan bahasa Indonesia yang akan kita gunakan adalah bahasa Indonesia untuk lingkungan sekolah.

Dalam penggunaan bahasa Indonesia di sekolah yakni ada dua. Penggunaan bahasa Indonesia  yang baik dan bahasa Indonesia yang benar. Ayo siapa yang tahu? Apakah bahasa Indonesia yang baik sama dengan bahasa Indonesia yang benar? Iya, keduanya tidak sama. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang mudah dipahami, sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah-kaidah/aturan-atauran yang berlaku atau disebut juga dengan bahasa baku. Biasanya menggunakan KBBI, PEUBI, dan kamus psikolinguistik.

Semakin Panjang bahasa seseorang maka semakin santunlah orang tersebut. Semakin singkat bahasa seseorang maka semakin tidak santunlah orang tersebut. Jadi berbahasa tidak hanya berbahasa. Tetapi berbahasa itu haruslah lihat siapa penuturnya. Berbahasa itu tidak hanya kegiatan berbiacara tetapi sikap penutur sangat menentukan segalanya dalam berbahasa.

Berbahasa merupakan kegiatan berbicara. Pepatah mengatakan bukan hanya belajar saja yang butuh belajar. Tetapi berbicarapun harus belajar. Sebelum berucap, berpikirlah terlebih dahulu. Kesalahan berbahasa sering kita dapatkan dalam lingkungan sekolah. Penyebab hal tersebut bisa terjadi yakni adanya pengaruh bahasa daerah, bahasa ibu, dan kebiasaan.

Contoh hal sederhana ucapan kata ”nggak” seharusnya ”tidak” atau ”tak.” Kata ”sepuloh” seharusnya ”sepuluh.” Hal ini terjadi saat pembelajaran bahasa Indonesia. Masih banyak peserta didik malu-malu menggunakan bahasa Indonesia. Karena terbiasa menggunakan bahasa daerah atau menggunakan bahasa ibu. Sehingga peserta didik belum terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pembelajaran.

Berbahasa masih terbata-bata, berbahasa terlalu cepat, berbahasa tidak jelas, berbahasa dengan suara yang pelan, berbahasa tidak memperhatikan lawan bicara, berbahasa menggunakan intonasi yang tidak tepat, salah bersikap dalam menggunakan bahasa. Hal terberat adalah malu berbahasa. Mari, kita bangga berbahasa Indonesia. Berusahalah untuk meminimalisirkan segala keburukan dalam berbahasa.

Ayo, coba berbahasa yang tepat. Karena berbahasa tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi. Agar pendengar dapat mengetahui apa yang disampaikan. Berbahasalah dengan ucapan yang jelas, fasih, mudah dipahami, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, memiliki sikap yang baik saat berbahasa. Dengan berbahasa merupakan salah satu wujud cinta kita kepada tanah air.

Junainah, SPd adalah Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Meral


5 Jun 2023

Membentengi Harta dengan Zakat Kita

Membentengi Harta dengan Zakat Kita



MENDAPAT kiriman catatan singkat dari Ketua Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Karimun, H. Nasrial pagi ini. Isi catatannya tentang semangat dan motivasi untuk berzakat, sedekah dan infak harta kita. Dengan zakat, insyaallah harta kita akan terlindungi dari berbagai hal buruk. 

"Begitu besar manfaat menunaikan Zakat, Infak dan Sedekah yang salah satunya adalah mampu menjadi pelindung atau benteng bagi harta kita." Begitu catatan awal di alinea awal yang dikirimkan. Dengan mengutip sebuah hadits yang maknanya, "Bentengi hartamu dengan zakat, obati penyakitmu dengan sedekah, dan hadapi ujianmu dengan doa." (HR. Thabrani) Ketua Baznas mengingatkan kepada kita betapa hebatnya hikmah berzakat, bersedekah dan berinfak. 

Bacalah pemahaman hadits itu, selaian berfungsi sebagai benteng atau pelindung harta, mengeluarkan harta di jalan Allah, ini juga dikatakan akan berguna untuk penawar atau sebagai obat penyakit yang diderita sekaligus untuk meluluskan seseorang dari ujian yang diharapi dalam hidup.

Kita setuju dan mendukung himbauan Baznas untuk terus menyalurkan zakat, sedekah dan infak melalui Baznas. "Yuk! Salurkan melalui BAZNAS Kabupaten Karimun sebagai Lembaga Resmi Pemerintah Non-Struktural yang memiliki kewenangan untuk mengelola dana Zakat, Infak, Sedekah serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya." Begitu dia mengajak kita semua untuk meringankan hati dalam berzakat sesuai ketentuannya.

Bagi masyarakat yang memerlukan  Layanan Konsultasi Zakat dapat menghubungi nomor HP/ WA di Nomor 62811774044  atas nama Pak Ishak, S.Pd.I. Belyau adalah petugas  Amil Zakat di Kantor Baznas Kabupaten Karimun. Ayo, datang ke kantor Baznas di Poros Karimun. Tepatnya di  Jalan. Jend. Sudirman (Poros) Komplek Masjid Agung Karimun – Karimun, Kepri. Mari, tunggu apa lagi?***

16 Mei 2023

Agar Tanjung Ambat Lebih Hebat

Agar Tanjung Ambat Lebih Hebat



Catatan M. Rasyid Nur
BEBERAPA hari lalu saya ke Pantai Tanjung Ambat lagi. Ini untuk kedua kali saya dan keluarga ke sini, ke Tanjung Ambat, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun. Lokasi wisata Pulau Buru ini cukup dikenal masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Berazam ini. Selain melihat dari dari dekat kuburan tokoh legenda si Badang dan Sumur Air Panas, Pantai Tanjung Ambat adalah salah satunya. Di sini pula kita dapat menginap karena ada homestay (rumah sewa) yang  disiapkan pengelola. 

Juli tahun lalu (2022) saya sekeluarga (Atok, Nenek dan Cucu) dan keluarga Yanti Emi (empat beranak) bermalam Ahad di sini. Hitung-hitung istirahat di akhir pekan. Seperti hari Sabtu (29/04/2023) ini juga. Waktu itu kami menyewa salah satu villa homestay yang dapat diisi dua keluarga karena di dalamnya ada dua kamarnya selain ada ruang tamunya. 

Ada beberapa homestay yang disediakan pengelola lokasi ini. Dengan tarif 250-550 rb rupiah per rumah --waktu itu-- harga ini rasanya tidak terlalu mahal bagi pengunjung. Ingat saya, waktu itu ada 5 unit (rumah) homestay yang setiap unitnya ada dua kamar terpisah. Lalu ada homestay ukuran besar untuk dua keluarga dalam satu rumah dengan dua kamar terpisah di ruang yang sama. Tinggal dipilih yang sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang ikut bersama. 

Pada kedatangan kali kedua ini kami hadir dengan jumlah lebih ramai. Ada empat keluarga yang datang. Masih berkait liburan lebaran (Idul Fitri 1444) ini. Saya dan isteri plus satu cucu, satu keluarga. Lalu Mas Hadi bersama isteri dan dua anaknya, keluarga kedua. Ada pula keluarga Era (adik bungsu isteri saya) bersama tiga anaknya serta keluarga. Keluarga keempat adalah Azhar (juga adik isteri saya) bersama isteri dan satu anaknya. Terakhir ada emak mertua (ibu isteri saya) dan satu anaknya, Ria (adik istseri saya). Kami menyewa dua villa keluarga. 

Ternyata sudah ada villa yang baru dibangun di bagian kiri (sebelah timur). Saya lihat sepertinya ada 12 unit karena bernomor sampai angka 12. Dulu, di sini baru ada tanah kosong dengan satu rumah milik warga setempat. Waktu itu kami mendengar kalau tanah itu sudah dibeli pengelola Tanjung Ambat. Ternyata kini sudah berdiri homestay-homestay baru. Kami menyewa dua diantara yang 12 unit itu.
Berlibur di Pulau Buru dengan beberapa destinasi wisata sesungguhnya memadai untuk mengisi hari libur, khusus bagi masyarakat di sekitar seperti Karimun, Kundur atau dari Batam. Atau sekadar bermalam Ahad di akhir pekan. Cukup satu malam saja sudah memadai untuk berlibur singkat.

Di Pantai Tanjung Ambat sudah tersedia rumah-rumah sewa atau homestay untuk dua sampai lima orang setiap unitnya. Dengan sewa Rp 250 - 650 rb per unit (saat ini) kita dapat memilih sesuai jumlah anggota keluarga kita. Harga itu tidaklah mahal berbanding sewa kamar hotel dengan fasilitas yang sama.

Kamar-kamar homestay di sini sudah dilengkapi kamar mandi, AC dan lainnya.  Untuk keperluan makan dan minum juga sudah ada kafe. Tinggal menyesuaikan dengan modal yang dibawa. Kafe ini menyediakan aneka menu makanan dan minuman. Harganya juga tidak mahal. Sesuai dengan kantong kelas menengah ke bawah.

Bagi muslim yang ingin salat berjamaah ada surau Al-Ikhlas yang jaraknya kurang lebih 50 m saja di luar lokasi homestay. Menurut Ketua Pengurus surau yang sehari-hari bertindak sebagai imam dia katakan bahwa pelaksanaan salat lima waktu berjalan sebagaimana mestinya di surau ini. 
"Meskipun jamaahnya beberapa orang saja, alhamdulilah setiap waktu surau ini berisi," katanya saat saya kebetulan menunaikan salat isya malam itu. Dan subuhnya saya juga mendengar suara azan dari homestay. Suara muazin terdengar jelas sampai ke homestay tempat kami menginap. 

Sebagai catatan penutup, agar lokasi ini semakin diminati pengunjung berbagai fasilitas kiranya dilengkapi. Salah satu yang kami rasakan perlu disediakan adalah transportasi dari pelabuhan ke lokasi Tanjung Ambat ini. Agar Tanjung Ambat semakin hebat maka semua fasilitas pendukung harus disediakan.***

26 Apr 2023

Dua Kematian Satu Peringatan

Dua Kematian Satu Peringatan


ADA dua orang yang berpulang kerahmatullah pada hari Rabu (26/04/2023) ini. Keduanya pada alamat yang tidak berjauhan. Salah satu di samping lapangan golf Tanjungbalai Karimun (di belakang kantor Bank Sampah Karimun) dan satunya lagi di samping/ bawah Masjid Agung Kabupaten Karimun atau bengkolan Basarnas Karimun. Keduanya di jalan yang sama, Jalan Jenderal Sudirman atau lebih dikenal dengan nama Jalan Poros.

Saya tidak mengenal kedua-dua hamba Allah ini. Tapi saya mengenal salah satunya. Namanya Pak Rivai TS atau lebih kami kenal sebagai Pak Ikan. Ini yang saya kenal. Beberapa waktu lalu saya ada menulis pengalaman perjalanan saya ke Moro ketika bertemu dengan dia di Moro. Saya tahu selama ini Pak Pai memang bertempat tinggal di Moro. Catatannya, silakan, ini catatannya yang saya tulis ketika bertemu Pak Pai waktu itu.

Dua bulan yang lalu, persisnya di awal Maret saya membezuk Pak Pai di RSBT (Rumah Sakit Bakti Timah) Karimun ketika dia dirawat di sana. Saya sempat berfoto dengan belyau. Waktu itu dia harus dirawat karena kesulitan BAB (Buang Air Besar) selain sakit lainnya karena memang sudah usia lanjut. Umurnya sendiri sudah kurang-lebih 81 tahun. Sudah sangat sepuh.

Pak Pai meninggal malam tadi (Selasa, 25/04/2023) sekitar pukul 9 malam. Dan dikebumikan siang ini. Sementara hamba Allah yang satunya, saya juga menyempatkan melayatnya ketika pulang dari rumah Pak Pai. Saya mendapat informasi kalau lelaki 43 tahun itu meninggal juga malam tadi. Konon, ditemukan orang lain di warung tempat dia bekerja sebagai tukang pangkas rambut, sudah terbaring di lantai. Ternyata dia sudah tiada. Innalillahi wainna ilaihi raojiun, itulah kalimat yang kita ucapkan mendapat kenyataan seperti ini.

Bagi saya, dan bagi siapa saja, dua kematian dalam satu kesempatan dan di tempat yang juga tidak berjauhan hanya punya satu pesan, bahwa setiap orang akan mengalami kematian. Dan banyak juga dua kematian berdekatan pada waktu yang juga berdekatan. Dua hari lalu, kabarnya juga terjadi di Tebing dua kematian berdekatan dan waktunya juga hampir bersamaan. 

Mati adalah sebauah kepastian yang sudah ditentukan untuk setiap yang bernyawa. Tidak ada penangguhan atau percepatan atas ketentuan kematian yang ditetapkan Tuhan. Itulah pesan-Nya di dalam kita suci. Berapa banyak pun kematian yang kita saksikan, pesannya sama, yaitu bahwa kematian juga akan datang ke diri kita masing-masing dalam kesempatan yang sudah ditentukan. Kapan dan dimana, hanya Tuhan yang mengetahui dan Dia yang akan menentukan. Kita, hanya bersiap saja. Doa berdoa semoga diberi kematian yang membahagiakan, husnul khotimah yang selalu kita dambakan.***
Catatan M. Rasyid Nur

4 Apr 2023

7 Gejala Sakit Ginjal (Artikel Hajinews)

7 Gejala Sakit Ginjal (Artikel Hajinews)


Foto dari Hajinews.id 

CATATAN kesehatan ini sepenuhnya disalin dari website https://hajinews.id/2023/04/02/ dengan judul tulisan, Jangan Sampai Luput! Ini 7 Gejala Sakit Ginjal Tahap Awal yang diposting Mas Ruhi pada hari Ahad (02/04/2023) kemarin. Selengkapnya tulisan itu dituliskan kembali di halaman ini untuk menjadi tambahan bacaan penggemar tanaikarimun.com. Selamat membaca!

Mengidentifikasi penyakit ginjal bisa jadi sulit karena gejala mungkin tidak muncul sampai penyakitnya sudah lanjut dan ginjal sudah rusak. Karena sulit dideteksi, kebanyakan orang dengan penyakit ginjal sama sekali tidak menyadari kondisi mereka pada tahap awal.

Terlepas dari itu, tetap penting untuk menyadari tanda-tandanya, sekecil apa pun. Oleh karena itu, pengobatan diperlukan bahkan sebelum gejalanya menjadi lebih jelas. Bahkan, orang yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal, seperti penderita diabetes atau penderita tekanan darah tinggi, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginjal secara rutin setiap tahun.

Semakin dini masalah ginjal terdeteksi, semakin besar kemungkinan kondisi tersebut dapat segera diobati. Berikut kita bahas apa saja gejala penyakit ginjal tahap awal. 

1) Pembengkakan di Kaki;

Seseorang akan mulai melihat adanya edema atau pembengkakan di kaki saat mengalami masalah ginjal. Saat bagian yang bengkak ini ditekan dengan jari, maka akan terbentuk cekungan yang tidak langsung hilang saat tekanan dilepaskan.

Dijelaskan laman Narayana Health Care, saat fungsi ginjal mulai menurun, terjadi retensi natrium yang menyebabkan pembengkakan di tulang kering dan pergelangan kaki. Jadi, apabila kamu tiba-tiba mengalami edema di kaki, segera temui dokter untuk untuk evaluasi fungsi ginjal.

2) Perubahan Urine;

Salah satu fungsi utama ginjal adalah memproduksi urine. Jadi, kamu harus selalu memperhatikan urine saat memantau tanda-tanda awal penyakit ginjal.

Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, berbagai masalah buang air kecil mungkin terjadi. Menurut Urology Specialists of the Carolinas, beberapa gejala yang harus diwaspadai termasuk:Adanya darah dalam urine. 
Peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil.
Urine keruh.
Urine berbusa.

3) Selalu Lelah;

Ginjal menyaring limbah dari darah dan mengirimkannya melalui kencing. Saat ginjal mengalami penurunan fungsi, racun dapat menumpuk.

Salah satu petunjuk umum dari penumpukan racun adalah kelelahan, dikutip dari laman WebMD. Akibatnya, kamu jadi mudah lelah, tidak bertanaga, dan sulit fokus.

Ginjal juga memproduksi hormon yang memberi tahu tubuh untuk membuat sel darah merah. Jika kamu memiliki lebih sedikit hormon ini, darah tidak dapat memberikan oksigen sebanyak yang dibutuhkan otot dan otak, yang menyebabkan kamu menjadi kurang bertenaga.

4) Mual dan Muntah pada Pagi Hari;

Salah satu tanda paling awal dari fungsi ginjal yang memburuk adalah mual pada pagi hari. Mual dan muntah mungkin juga muncul saat sedang menyikat gigi.

Diterangkan laman Narayana Health Care, ini juga berkontribusi pada nafsu makan individu yang memburuk. Pada gagal ginjal stadium akhir, pasien mungkin mengalami muntah secara terus-menerus dan kehilangan nafsu makan sama sekali.

5) Tekanan Darah Tinggi;

Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi tanda adanya masalah pada ginjal. Setiap orang yang didiagnosis dengan hipertensi harus menjalani pemeriksaan ginjal secara mendalam untuk mengetahui apakah hipertensi disebabkan oleh masalah pada ginjal.

Menurut laman Narayana Health Care, saat fungsi ginjal memburuk, ada retensi natrium dan air yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Gejala hipertensi meliputi sakit kepala, sakit perut, dan pingsan.

6) Kulit Gatal;

Gatal dapat terjadi saat ginjal tidak dapat mengeluarkan racun hingga akhirnya menumpuk di darah, dikutip dari laman WebMD. Itu dapat menyebabkan ruam atau gatal di sekujur tubuh.

Lama-kelamaan, ginjal kesulitan menyeimbangkan kadar mineral dan nutrisi lainnya dalam tubuh. Ini selanjutnya dapat menyebabkan penyakit mineral dan tulang, yang dapat membuat kulit kering dan gatal.

7) Rasa Logam pada Lidah;

Sangat umum bagi orang dengan penyakit ginjal untuk mengalami perubahan selera makan. Limbah yang menumpuk dalam darah dapat membuat makanan terasa seperti logam dan meninggalkan rasa pahit di mulut.

Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan kamu kehilangan selera makan karena makanan favoritmu pun akan terasa berbeda. Selain membuat makanan terasa berbeda, penumpukan limbah juga bisa menyebabkan bau mulut.

Jika kamu mengalami tanda-tanda awal penyakit ginjal ini atau memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko, kamu harus menjadwalkan janji temu dengan dokter sesegera mungkin.
Itulah pesan-pesan dari website tersebut yang menurut saya (pemosting) penting kita pahami. Syukur jika kita dapat segera mengantisiapsinya kalau ada gejalanya.***

30 Mar 2023

Lapar Saat Puasa adalah Lapar yang Mulia

Lapar Saat Puasa adalah Lapar yang Mulia


Catatan M. Rasyid Nur

HARI ini kita sudah memasuki pekan kedua, tepatnya hari ke-8 melaksanakan puasa sejak dimulainya Ramadan 1444 (2023) pada Kamis (23/03/2023) pekan lalu. Semua kita yang dinyatakan ‘sanggup’ atau merasa sanggup dan tidak dalam satu perjalanan yang jauh saat ini kita melaksanakan puasa di siang hari. Puasa Ramadan, bulan nan suci.

Dari selepas sahur –sejak batas imsak-- kita menahan untuk tidak makan dan tidak minum sampai batas berbuka sore harinya, itu waktu yang lama. Itu bukanlah waktu yang singkat untuk menahan rasa lapar. Berkisar antara 12-an jam kalau di negeri kita ini. Lama sekali, bukan? Jika bukan karena perintah Yang Maha Memerintah, tidaklah akan sanggup kita lakukan.

Tidak makan dan tidak minum apapun dalam rentang waktu begitu lama otomatis mendatangkan rasa lapar dan haus bagi kita. Jika saat itu tiba-tiba terbayang anak-anak jalanan, anak-anak miskin tak berayah-beribu atau siapa saja yang karena keadaannya tidak bisa makan dan minum sesuai waktu, maka akan ada rasa hiba kita di kalbu. "Oh, beginilah rasa yang dirasakan oleh fakir-miskin yang tidak ada makanan dan minuman bahkan sekadar ikan asin." Boleh jadi kita akan menghayal begitu.

Jika tiba-tiba perasaan kita ikut nelangsa kemana-mana memikirkan dan membayangkan mereka yang tidak bisa makan dan minum itu, sesungguhnya salah satu hikmah puasa bagi orang berada, itu sudah tercapai. Sesungguhnya merasakan lapar dan haus bagi orang-orang berpunya bagaikan perasaan lapar dan haus yang dirasakan oleh orang tidak berpunya adalah hal penting sebagai hikmah puasa itu sendiri.

Tentu saja tidak cukup sampai di situ. Munculnya rasa hiba, itu diharapkan dapat menimbulkan dan mendatangkan keinginan kita untuk berbagi makanan dan minuman itu kepada mereka yang tidak bisa makan dan minum karena tidak adanya makanan dan minuman. Benar, tidak harus berbentuk makanan dan minuman saja yang dapat diberikan. Bisa pula dalam bentuk uang yang oleh penerimanya bisa dia belanjakan ke makanan dan atau minuman yang dia inginkan. Ini juga sudah benar.

Sampai di sini, kita sudah membuktikan bahwa rezeki yang Allah percayakan kepada kita, itu kita yakini memang tidak semata hanya hak kita. Sekurang-kurangnya 2,5 persen dari rezeki itu kita yakinkan diri kita bahwa itu memang hak orang lain yang dititipkan pada kita. Toh, jumlah seper empat puluh itu bukanlah jumlah yang banyak. Kita yakinkan diri kita bahwa jumlah itu tidaklah secara siginifikan akan berpengaruh terhadap jumlah keseluruhan rezeki yang ada pada penguasaan kita.

Inilah hikmah lapar yang diwajibkan dirasakan oleh semua kita yang di hati kita memang ada imannya. Lapar seperti inilah yang kita sebut sebagai lapar yang mulia. Lapar yang diharapkan memupuk rasa empati, rasa kebersamaan, kasih-sayang, toleransi dan tidak rakus dengan kekayaan sendiri. Indonesia memerlukan terus-menerus memupuk rasa seperti ini. Mari kita tunjukkan bahwa lapar kita memang mulia di mata-Nya.***

1 Mar 2023

Meluruskan Niat Ber-MTQ

Meluruskan Niat Ber-MTQ


SALAH satu harapan peserta dalam ber-MTQ (Musbaqah Tilawatil Quran) atau STQ (Seleksi Tilawatil Quran) adalah memperoleh juara. Ingin menjadi peserta terbaik. Tentu saja itu normal dan baik-baik saja. Tidak ada salahnya jika ingin menjadi juara dalam setiap lomba dalam MTQ atau STQ. Namanya juga kompetisi atau lomba, tentu ada pemenangnya. Dan setiap peserta ingin menjadi pemenang.

Sesungguhnya, baik peserta maupun penyelenggara MTQ/ STQ pasti memiliki harapan yang sama, menjadi dan mencari yang terbaik di setiap helatan MTQ atau STQ. Hanya, kalau peserta semata ingin menjadi yang terbaik (juara) untuk dirinya, sedangkan penyelenggara mempunyai harapan selain mencari juara untuk setiap orang dalam setiap cabang/ golongan juga ingin menjadi terbaik dalam penyelenggaraan MTQ atau STQ itu sendiri. 

Jadi, ada sedikit perbedaan. Peserta semata untuk diri dan daerahnya sementara penyelenggara selain ingin mengetahui siapa diantara sekian banyak peserta yang akan dinyatakan peserta terbaik, sekaligus ingin pelaksanaannya juga menajdi terbaik. Itulah adalah harapan dari pelaksanaan lomba membaca atau mensyiarkan alquran. 

Lazimnya MTQ atau STQ yang dilaksanakan pada tingkat (level) tertentu akan berlanjut pada tingkat selanjutnya atau tingkat di atasnya. Para pemenang itulah yang akan ber-MTQ atau ber-STQ kembali di satu tingkat di atasnya. Pemenang di desa/ lurah akan berlomba di kecamatan. Pemenang Tingkat Kecamatan akan berlomba di kabupaten dan seterusnya. Sekali lagi, harapan menjadi pemanang di setiap tingkat, itu adalah hal lumrah. Keinginan semua orang.

Menjadi persoalan adalah jika motivasi berlomba diawali dengan niat yang salah. Tidak lagi bersinggungan dengan ibadah. Sejatinya, karena lomba membaca atau memahami alquran adalah bagian dari ibadah dan syiar agama, maka sesungguhnya niat yang tepat dalam setiap lomba adalah untuk syiar dan ibadah itu sendiri. Jangan berniat untuk semata menjadi juara yang lalu dalam pelaksanaannya dapat melanggar ketentuan. Sudah sering terjadi, tersebab karena semata mengejar juara maka terjadilah kekeliruan dan kecurangan. Nauzubillah. Mari diluruskan niat ber-MTQ atau ber-STQ.*** 
(M. Rasyid Nur - Wakil Ketua Harian LPTQ Karimun)

19 Feb 2023

Berakhir Pekan ke Pantai Pelawan, Benarkah ada Pencemaran?

Berakhir Pekan ke Pantai Pelawan, Benarkah ada Pencemaran?


PANTAI Pelawan adalah salah satu dari beberapa pantai wisata yang ada di Kabupaten Karimun. Untuk di Pulau Karimun saja, tiga pantai yang selalu ramai dikunjungi adalah Pantai Pongkar, Pantai Ketam selain Pantai Pelawan sendiri. Hari Ahad (19/02/2023) ini saya mengunjungi Pantai Pelawan, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Hitung-hitung berakhir pekan setelah berkesibukan dalam sepekan. 

Saya bersama isteri, tiga orang cucu ibundanya serta seorang anak (laki-laki) dan isterinya. Kami 8 orang menggunakan satu kenderaan. Kebetulan sejak beberapa hari sebelumnya, cucu saya yang paking bungsu diguraukan neneknya untuk pergi ke pantai. Caca, cucu itu memang suka ke pantai karena sering dibawa ayah-bundanya ke pantai.

Satu hal yang menambah daya tarik saya untuk pergi ke Pantai Pelawan kali ini adalah karena adanya berita di salah satu media online yang menyebutkan kalau Pantai Pelawan sedang tercemar saat ini. Konon ada minyak --kemungkinan oli-- yang ditemukan di air laut sekitar pantai yang selalu ramai dikunjungi masyarakat itu.

Dalam salah satu berita berjudul Air Laut Pantai Pelawan Karimun Tercemar Cairan Hijau Berbau Oli yang dimuat di laman Kompas.com edisi Rabu (15/02/2023) membuat saya tambah ingin pergi ke sana. Selama ini, kedatangan saya dan atau bersama keluarga ke pantai semata untuk berlibur atau mencari hiburan saja. Menikmati pantai dan air laut yang terkadang ada gelombangnya.

Menurut berita online ini, masyarakat menemukan air laut bercampur cairan berwarna hijau dan berbau oli di lokasi wisata pada hari Selasa (14/02/2023), satu hari sebelum berita ditulis. Nah, ini info yang menggeramkan, pastinya. Kita tidak ingin ada pencemaran di pantai yang menjadi salah satu andalan masyarakat untuk berlibur. 

Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 09.15. Kurang dari setengah jam sudah sampai di lokasi pantai. Saya melihat cukup kendaraan roda empat di sekitaran pantai. Berarti lumayan ramai pengunjung hari ini, kata saya dalam hati. Saya teringat berita online tentang pencemaran itu. Meskipun dikatakan bahwa keesokan harinya (Kamis) tidak lagi ditemukan cairan hijau yang diduga oli itu, saya tetap ingin tahu secara langsung, apakah hari ini ada pencemaran itu. Sampai di lokasi, kami mengambil salah satu pandopo yang berjejer di sepanjang bibir pantai. Kami duduk dan melunjurkan kaki untuk istirahat sejenak sambil memandang ke laut lepas.

Cucu saya mulai turun ke pantai di bibir laut. Bersama Oomnya, dia mandi. Saya pun ingin melihat-lihat air laut di sekitar pantai yang lumayan ramai pengunjungnya. Sepertinya tidak ada sesuatu yang disebut dalam berita itu. Apakah karena saya hanya melihat di lokasi paling dekta dengan pandopo, apakah kemungkinan pencemaran itu ada di lokasi yang sedikit lebih jauh? Entahlah. Saya tidak berani membuat kesimpulan. Saya hanya melihat kalau para pengunjung yang mandi itu tidak ada yang mengeluhkan bau atau pencemaran itu. Sekali lagi saya tidak tahu karena saya memang tidak ikut mandi.

Kalau berita online menyebutkan bahwa kemarin itu memang ada pencemaran dengan mengutip pernyataan salah seorang warga, bisa jadi memang ada waktu itu. Tapi berita itu juga mengatakan kalau besoknya, setelah Tim Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun mendatangi Pantai Pelawan dan sudah tidak menemukan minyak itu, untuk melakukan pemeriksaan terbukti pencemaran itu sudah tidak ditemukan. 

Bagi kita, bagi saya dan keluarga tentu saja beharap tidak adanya pencemaran lingkungan, khususnya di lokasi wisata seperti Pantai Pelawan ini. Kita ingin menikmati suasana pantai dengan aman dan nyaman. Jika ada pencemaran, artinya kita tidak akan merasa nyaman. Apakah memang ada pencemaran pada saat ini? Semoga saja tidak.***