19 Feb 2021
29 Jan 2021
Harus Tahu, Lima Hak Anak Harus Dipenuhi Ortu
SEPERTI dimuat situs hajinews.id (28/02/2021) kemarin, ada lima hal yang menaidi hak anak yang wajib dipenuhi ortu (orang tua). Bahwa memiliki anak merupakan sebuah anugerah dari Allah, itu benar adanya. Kita (muslim) meyakini begitu. Agama Islam mengajarkan bahwa anak bukanlah milik orang tuanya, melainkan ‘titipan’ Allah. Untuk itu orang tua wajib memberikan hak-hak anak sebagai sebuah pertanggung jawaban di hari akhir nanti.
Apa saja lima hak anak yang harus dipenuhi orang tuanya? Artikel yang oleh hajinews.id dohimpun dari genpi.co itu menguraikan sebagai berikut,
1. Memperoleh Nasab (Identitas Diri)
Setiap anak berhak memperoleh pengakuan dalam silsilah keturunan (nasab). Hal ini akan menciptakan pengakuan yang jelas dari masyarakat, yang akan memperkuat perasaan tenang bagi anak karena ia benar-benar berasal dari keturunan. Hal ini sesuai dengan surat al-Ahzab ayat 5, yang jika diartikan bermakna sebagai berikut:
“Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2. Memperoleh Penyusuan (Radha’)
Seorang anak yang telah dikandung dan dilahirkan oleh ibunya, maka merupakan hak baginya untuk dijaga keberlangsungan hidupnya, antara lain dengan disusui. Pengaturan tentang hak Si Kecil yang satu ini dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 233:
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf”.
3. Hidup dan Tumbuh Berkembang
Di dalam Islam, menjaga kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Si Kecil adalah keharusan bagi setiap orang tua. Meremehkan atau mengendorkan pelaksanaan pemberian hak ini dianggap sebagai suatu dosa besar. Hak anak untuk hidup dan terus berkembang ini dijelaskan dalam surat al-An’am ayat 151 yang berbunyi:
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.”
4. Diberi Nafkah
Orang tua wajib memberikan nafkah kepada anak-anaknya sampai sang anak memiliki kemampuan untuk menafkahi dirinya sendiri. Tak hanya nafkah berupa makanan yang halal, setiap anak berhak atas nafkah kasih sayang yang adil dari kedua orang tuanya.Menafkahi anak tak ditentukan nominalnya karena ketentuan masing-masing anak berbeda usia dan gaya hidupnya. Namun, secara wajar, kebutuhan pokok yang diperlukan setiap anak adalah makanan dan minuman yang bergizi, pakaian, serta tempat tinggal yang layak.
5. Mendapatkan Pengasuhan yang Baik
Wajib hukumnya merawat dan mengasuh anak dengan baik untuk kemaslahatan dan keberlangsungan hidupnya. Kita sebagai orang tua harus memenuhi hak anak berupa penjagaan dan pengawasan dalam keselamatan jasmani dan rohani Si Kecil, dari segala bahaya yang dapat menimpanya.Tak hanya itu, orang tua wajib memberikan pendidikan dan pengajaran bagi Si Kecil agar ia dapat mengembangkannya dalam kehidupannya.***
21 Jan 2021
Vaksinasi Ala Alquran (Dari Tulisan A. Hamid Husain)
DIMULAINYA vaksinasi covid-19 sejak 14 Januari lalu dilaksanakan dalam hingar-bingar pro dan kontra di tengah-tengah masyrakat. Di satu sisi masyarakat perlu obat virus dan usaha memperkuat imunitas diri terhadap covid-19 dan di sisi lain usaha Pemerintah dan tokoh agama meyakinkan masyrakat akan vaksin yang hari-hari ini sudah mulai dilaksanakan juga tidak lancar-lancar betul. Intinya, di tengah gencarnya Pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi plus usaha sosialisasi ahli agama kepada umat, ternyata respon masyarakat belum seperti yang diharapkan. Itulah keadaan di tengah-tengah masayarakat.
1. Surah As-Syu’ara 26, ayat 80:
"Dan apabila aku sakit, Dia yang menyembuhkan." (Sebagai obat untuk menyembuhkan.
2. Surah At- Taubah 9, ayat 124:
"Dan apabila diturunkjan suatu surat, maka di antara mereka (munafik) ada yang berkata, 'Siapakah diantara kamu yang bertambah imannya dengan surat ini?' Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya dan mereka merasa gembira." (Al-Quran memberi kabar gembira dan senang).
3. Surah At- Taubah 9, Ayat 14:
4. Surah Yunus 10, ayat 57;
"Hai menusia, sungguh pelajaran (alquran) telah datang kepadamu dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (Al-Quran adalah rahmat dan penyembuh),
5.Surah Al-Israa 17, Ayat 82 :
"Dan kami turunkan dari alquran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman..." (Al-Quran adalah Penyembuh),
6. Surah Fusshilat 41, Ayat 44;
"... katakanlah, "alquran adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman...(Al-Quran adalah Penyembuh).
Kata A. Hamid Husian dalam tulisannya, salah satu peneliti itu, Mr. Enrick William Duve, seorang peneliti dunia di Amerika mengatakan bahwa gelombang suara mempengaruhi otak secara positif atau negatif. Gelombang suara yang seimbang dan berirama, akan memberikan efek positif pada seluruh sistem tubuh.
Itulah sebabnya kini, getaran gelombang suara sudah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya adalah menyembuhkan kecemasan. Membaca Al-Quran dengan bersuara, juga memberikan efek positif karena gelombang suara dari tilawah. Al-Quran berada pada resonansi yang sama, sehingga mampu meningkatkan dan melejitkan potensi seluruh sistem sel-sel tubuh.
Rasulullah SAW, menggunakan Al-Quran sebagai penyembuh. Ketika beliau sakit, beliau membaca Al-Quran. Hal ini ditegaskan oleh Sayyidatinaa Aisyah RA Isteri Rasulullah sendiri. Metode penyembuhan ini disebut dengan istilah "ruqyah", yaitu pengobatan dengan membaca ayat-ayat pilihan dari Al-Quran.
Dalam kondisi Covid-19 yang luas mewabah dan membuat kita stress dan was was, maka seringlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara, rajinlah tadaarus bersama keluarga di rumah, dengarkan Murattal Al-Quran di mobil, di kapal, di pesawat, di toko saat menunggu pembeli dll. Dan afdol lagi membaca Al-Quran setelah sholat Subuh, setelah sholat Maghrib dan sebelum tidur.
Jadikanlah Al-Quran sebagai solusi hidup. Dan harus kita, sebesar keyakinan kepada Al-Quran, maka sebesar itu pulalah keampuhan daya penyembuhan pada pembacanya. Keyakinan yang kuat pada kekuatan Al-Quran, akan menimbulkan respon emosional, kejiwaan yang sangat positif dan berperan sangat penting dalam menjaga stabilitas daya tahan tubuh.
Imuno stimulan berbasis Al-Quran dapat berhasil dengan ketentuan harus dilakukan berdasarkan pada keyakinan yang kuat, didampingi dengan rutinitas membaca, mendengarkan, dan memahami makna Al-Quran setiap hari dan sesering mungkin. ***
11 Des 2020
Berbahagia itu Sederhana, Dampingilah Dia
Oleh M. Rasyid Nur
HIDUP itu amanah. Amanah dari Dia, Allah. Manusia hanya menjalani sekaligus menjalankannya. Ketika menjalaninya manusia akan pasrah dan tawakkal hanya kepada-Nya. Dan ketika menjalankannya, manusia akan melakjukan berbagai hal sebagai bukti usaha dalam menerima amanah.
Dalam merealisasikan amanah banyak tujuan dan harapan yang diinginkan. Salah satu keadaan atau perasaan yang dicari dan diinginkan manusia dalam hidupnya adalah rasa berbahagia. Berbahagia yang mengandung makna perasaan senang dan atau tentram yang diperoleh atas apa yanag diusahakan tentu saja bersifat relatif bagi setiap orang.
Seseorang bisa merasa berbahagia karena tercukupinya rezeki dan keperluan hidup lainnya. Ada pula merasa berbahagia karena banyaknya uang dan harta-benda. Atau karena memiliki keluarga yang banyak dan banyak hal lainnya.
Sesungguhnya dalam hidup dan kehidupan tidak semua harapan berjalan sesuai harapan. Tidak semua rencana dan pekerjaan akan berjalan dengan mulus. Terkadang ada masalah melanda. Baik itu masalah besar atau pun masalahnya kecil. Itu dapat menjadi sebab perasaan tidak tercapainya perasaan berbahjagia.
Untuk keadaan ini lazimnya sikap yang ditempuh adalah bersabar dan berusaha menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya. Bagi sebagiannya mungkin dengan berdoa kepada Allah agar hati menjadi tenang. Perasaan berbahagia tetap dapat digapai. Di posisi inilah akan adanya perasaan yang akan mengarahkan untuk bersyukur. Jadi, posisi belum terwujudnya harapan tidak membuat orang lupa kepada-Nya. Justeru mendekatkan diri kepada-Nya akan mengantarkan orang itu kepada sikap bersyukur. Bukankah sudah begitu rahmat dan nikmat dari Allah yang diterima?
Dengan memahami keadaan seperti itu, seseorang akan tetap memupuk dan merawat perasaan bahagia yang ada. Setiap kondisi pasti ada arti dan hikmah dari Yang Maha Kuasa. Karena
itulah, dalam agama (Islam) ada perintah atau anjuran kepada umatnya untuk selalu bersyukur. Mengapa? Dengan bersyukurlah manusia akan membuktikan keredhoan dan tanda syukurnya. Orang cerdas bersyukur memberi bukti bahwa dia adalah seorang hamba yang ridha dengan takdir Allah. Ridho itulah yang membuka jalan ke rasa berbahagia. Dan ridho adalah bukti lain bahwa seseorang itu hatinya sehat.
Sebagai guru atau profesi apapun, sesungguhnya untuk mendapatkan perasaan bahagia itu sama saja. Kunci utamanya adalah bagaimana seseorang itu bisa mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Pemberi Bahagia. Jadi, dampingilah Dia maka rasa berbahagia akan diperoleh kapan dan di mana saja.***
7 Des 2020
Berdoa Mengawali Kerja
SEBUAH tulisan berjudul Amalkan 5 Doa Ini, Rezeki Akan Datang Bertubi-tubi yang diposting Widaningsih di Sindonews.com edisi 5 Desember 2020 dan muat juga di Hajinews.id memotivasi kita untuk tidak lupa berdoa. Meski spesifik doa itu berkaitan dengan rezeki saya percaya sebagai orang beragama, kita memang harus berdoa agar tidak dipandang sombong oleh Allah.
Mengawali pekan ini, dengan rencana kerja yang pasti banyak tidak berlebaihan kita terus berdoa. Dan doa-doa berhubungan dengan rezeki dari Allah yang selalu juga kita lantunkan, izinkan saya mengutip atau memuat ulang tulisan itu untuk terus memotivasi kita dalam berdoa. Berdoa untuk bekerja.
Seperti ditegaskan Allah dalam surah Ar-Rum begini, “Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, lalu menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu ada yang mampu berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci Dia dan Maha tinggi dari apa yang mereka persekutukan,” jelas bagi kita bahwa aturan dan ketentuan rezeki memang sudah diaturnya. Termasuk hasil kerja kita, pasti termasuk bagian yang diaturnya.
Di ayat lain, tepatnya di Surah Asy-Syura Dia mengatakan, “Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” Artinya apa yang akan kita dapatkan, termasuk rezeki adalah apa yang kita doakan dan usahakan.
Inilah 5 (lima) doa yang sebaiknya senantiasa kita amalkan agar rezeki yang kita harap-harapkan mudah terwujud. (Saya kutipkan bahasa Arab dalam tulisan Latinnya. Maaf tidak dalam tulisan Arabnya).
1) Agar rezeki lancar
Alloohumma yaa ghoniyyu yaa mughnii aghninii ginan abadan wa yaa ‘aziizu yaa mu’izzu a’izzani bi-i’zaazin ‘izzatia qudrotika, wa yaa muyassirol umuuri yassir lii umuurod dun-yaa waddiini yaa khoiro man yurjaa yaa allooh. “Ya Allah, Dzat Yang Mahakaya dan memberikan kekayaan, berilah kekayaan yang abadi kepadaku. Wahai Dzat Yang Mahamulia dan yang memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan kepadaku dengan kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yang mempermudah semua urusan, berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yang paling diharapkan, ya Allah.”
2) Agar rezeki bertambah
Alloohumma zidnaa wa laa tanqushnaa wa akrimnaa wa laa tuuhinaa wa a’athinaa wa laa tahrimnaa wa aatsirnaa wa laa tu’tsir ‘alainaa wa ardhinaa wardhoo ‘annaa.
Ya Allah, tambahkanlah rezeki kepada kami, jangan Engkau kurangi. Muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan kami. Berilah kami dan jangan Engkau halangi kami. Pilihlah kami dan jangan Engkau tinggalkan kami, dan janganlah Engkau cegah kami.”
3) Agar diberi rezeki halal
Alloohumma innii as-aluka an tarzuqonii rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghoiri ta’abin wa laa masyaqqotin wa laa dhoirin innaka ‘alaa kulli syai-in qodiir.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesunggunya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”
4) Agar diberi rezeki yang berkah
Alloohumma ashlihli lii diinii wa wassi’lii daarii wa baarik lii fii rizqii.
“Ya Allah perbaikilah agamaku (yang menjadi pokok urusanku) lapangkanlah tempat tinggalku, dan berikanlah keberkahan pada rezekiku.”
5) Agar mendapat rezeki yang tak disangka-sangka
Robbanaa anzil ‘alainaa maa-idatan minas samaa-i takuunu lanaa ‘iidan li awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka warzuqnaa wa anta khoirur rooziqiin.
“Ya Tuhan kami, turunkahlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang haru turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki, dan Engkau pemberi rezeki yang paling utama.”
Doa dan terjemahannya itu sepenuhnya diuktip dari sumber di atas. Semoga ada manfaatnya bagi kita, khususnya mengawali kerja-kerja kita di awal pekan ini. Wallahu Alam.***
4 Des 2020
Tawakkal Sikap Penghuni Syurga, Menenangkan Hati Bekerja
Oleh M. Rasyid Nur
GODAAN dalam bekerja bisa apa saja dan dari mana saja. Kerja apapun itu. Termasuk ketika menulis, misalnya. Membuat atau menyelesaikan karya tulis yang sebelumnya sudah diencanakan. Berbagai hal bisa menjadi penghambat. Target sudah jadi, boleh jadi tidak jadi atau belum juga jadi. Itulah kendala.
Sebagai orang bergama, kita meyakini juga bahwa penuntasan
pekerjaan tidak semata karena kemampuan dan kehebatan diri sendiri. Ada faktor
lain yang ikut mempengaruhi. Itu kita yakini. Karena itu ada keyakinan tentang
iman. Mempercayai Tuhan sebagai penentu terakhir dalam pekerjaan.
Menagcu firman Allah di Al-Anfal tentang ciri orang beriman
–sejati--, misalnya adanya getaran hati dan penambahan kadar iman ketika nama
dan ayat-ayat Allah disebutkan, tertumpunya sandaran kepasarahan semata
kepada-Nya, adalah tanda-tanda kalau iman itu ada di dada. Untuk ciri terakhir,
ini sangatlah penting bagi kita dalam bekerja: tawakkal. Tawakkal adalah obat
penenang dalam bekerja.
Begitu pentingnya tawakkal semata kepada Allah, sampai
dikatakan Nabi bahwa ganjaran orang-orang bertawakkal semata keapda Allah
adalah syurga. Bahkan dikatakan akan masuk syurga tanpa hisab bagi orang-orang
yang tawakkal. Seperti bunyi hadits yang diriwayatkan Muslim, “Akan masuk
syurga dari umatku 70 ribu orang tanpa hisab.” Para sahabat bertanya: “Siapakah
mereka itu, ya Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Mereka adalah orang-orang
yang tidak menggunakan jampi, tidak bersikap pesimis karena sesuatu, tidak
melakukan kay (berobat dengan besi yang dipanaskan) dan hanya kepada Allah
mereka bertawakal”. (HR.Muslim). Kunci di sini ada pada tawakkal. Apapun yang
dilakukan.
Tentu saja kita tidak dalam kapasitas mempertanyakan, apa
iya orang-orang tawakkal tidak dihisab masuk syurga? Jika kita percaya alquran
dan assunnah sebagai bagian akidah, tentu kita amat-sangat percaya juga dengan
makna hadits ini. Bukankah segala sesuatu yang tidak mungkin menurut kita,
namun jika Allah sudah berkehendak, itu bisa saja terjadi? Kalimat, Kun fayakun
di surah Yasiin, kita yakini sebagai pernyataan Allah tentang kuasa-Nya
menjadikan apa saja sesuai kehendak-Nya. Jika Allah memutuskan akan memasukkan
ke dalam syurga bagi orang-orang yang bertawakkal, maka pastilah itu akan terjasdi.
Jadi, orang tawakkal itu adalah orang-orang yang tidak
mengharapkan, tidak berlindung,tidak memohon bantuan dan mencintai apa-apa
kecuali hanya karena Allah semata. Mereka mengetahui bahwa apa yang dikehendaki
tidak akan terjadi kecuali Allah menjadikannya. Orang tawakkal hanya mempunyai
sandaran penyerahan dirinya semata kepada Allah.
Kita, sebagai guru sekaligus juga sebagai penulis, meyakini
bahwa kepasrahan dalam menyelesaikan pekerjaan kita juga sebaiknya hanya kepada
Allah. Dengan itu pula aka nada ketenangan kita dalam bekerja. Tantangan
seperti apapun yang tengah dihadapi, akhirnya kepada-Nya jua kita menyerah.
Ketika tuntas kita bersyukur. Saat tidak atau belum tuntas pun kita akan
bersyukur. Salam Jumat untuk semua.***
31 Okt 2020
Menjadikan HSN Sebagai Pemantik Semangat Juang Santri dalam Berbangsa dan Beragama
Oleh M, Rasyid Nur
SETIAP 22 Oktober setiap tahunnya diperingati Hari Santri Nasional (HSN). Tahun 2020, ini HSN diperingati untuk yang ke-5 sejak keluarnya Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai HSN. Meskipun berdampingan dengan kehadiran covid-19, peringatan HSN tidak berkurang khidmat dan semangatnya.
Ditetapkannya HSN oleh Pemerintah RI sebagai salah satu hari yang diperingati secara resmi adalah untuk mengenang catatan heroik yang ditunjukkan para santri yang lebih dikenal selama ini sebagai pejuang muslim sejati. Mereka yang nota bene sebagai santri adalah masyarakat yang dengan ikhlas membuat dirinya berarti dalam perjuangan berbangsa.
Tokoh-tokoh seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Ahmad Dahlan dan lain-lainnya, itu bahkan dikatakan sebagai mahasantri Indonesia yang membuktikan perjuangannya bersama jamaahnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. KH Hasyim Asy’ari yang merupakan Rais 'Am, Pimpinan tertinggi di organisasi Nahdhatul Ulama (NU) saat itu, membuat satu pernyataan tegas, semacam Resolusi Jihad untuk semua jamaahnya (anggota) khususnya di Jawa atau Jawa Timur dan Surabaya secara khusus. Resolusi Jihad itulah yang terbukti memantik dan menggelorakan jihad (perlawanan) kepada penjajah.
Sejarah mencatat pada 22 Oktober 1945 pejuang bangsa dengan landasan agama, ini menyerukan jihad fi sabilillah itu kepada umat Islam demi Indonesia merdeka yang terancam akan dijajah kembali oleh sekutu atas nama penjajah. KH Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah bersama KH Aahmad Dahlan dan HOS Cokroaminoto serta pejuang lainnya mengobarkan perlawanan kepada penjajah. Kita sudah membaca dalam sejarah, perang Surabaya, 10 Novermber 1945 dengan segala rentetannya itu tidak terlepas dari perjuangan Islam (santri) waktu itu. Prakondisi perang dahsyat itu dimulai dan disertai pengkondisian gelora semangat dari para mahasantri itu sendiri.
Tanpa mengecilkan perjuangan oleh kelompok lainnya, umat Islam yang direpresentasikan oleh para mahasantri dan jamaahnya itu telah menjadikan kemerdekaan yang baru beberapa bulan diproklamasikan, dapat dijaga dan dipertahankan. Bahwa begitu banyak nyawa, harta-benda dan pengorbanan lainnya yang diberikan, itulah bukti perjuangan santri Indonesia itu. Catatan emas itulah yang sejak lima tahun lalu senantiasa diperingati di Tanah Air ini.
Sesungguhnya peringatan HSN dimaksudkan untuk mengingatkan catatan perjuangan dan untuk meneladani semangat jihad para santri merebut, menjaga serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan gelora jihad dari para ulama. Peranan para ulama yang adalah santri itu tidak dapat dipungkiri dalam membela dan mempertahankan kemeredekaan Indonesia. Melaksanakan peringatan artinya membangkitkan semangat perjuangan.
Bagi Negara, penetapan HSN melalui Keputusan Presiden adalah sebagai pengakuan resmi Negara atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut tokoh-tokoh Islam, fakta ini juga menjadi semacam revisi sikap Pemerintah terhadap keberadaan perjuangan umat Islam selama ini, terutama di era sebelum reformasi. yang hampir tidak pernah menyebut peran ulama dan kaum santri dalam perjuangan kemerdekaan.
Mengutip pernyataan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, dia mengatakan bahwa penetapan HSN tidak terlepas dari kesimpulan Pemerintah tentang pentingnya peran santri sebagai bagian fundamental perjuangan Bangsa Indonesia. Menurutnya perjuangan para mahasantri seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan Raden Haji Umar Said Cokroaminoto menciptakan organisasi Islam sangatlah berperan penting dalam perjalanan bangsa.
Dikutip dari Kompas.com, ”Mereka merupakan tokoh yang memiliki komitmen Islam dan komitmen kebangsaan yang luar biasa. Hal inilah yang harus terus kita kenang,” kata Kamaruddin sebagaimana ditulis oleh media ini beberapa waktu lalu. (Kompas.com, 22/10/2020: 08.37)
Masih Kompas.com, "Oleh karena itu, lanjut Kamaruddin, Hari Santri merupakan sebuah pemaknaan sejarah yang otentik, ketika perjuangan bangsa dibangun di atas keikhlasan dan ketulusan para santri yang berpaham merah putih." Dengan pernyataan itu kekuatan perjuangan kemerdekaan melalui para agamawan yang berhati lailaaha illallah dan berdarah merah-putih, itu merupakan fakta sejarah bangsa. Layaklah Pemerintah menetapkan HSN sebagai momen yang akan selalu ada setiap tahun dalam rangka mengobarkan semangat perjuangan sampai kapanpun.
Peringatan HSN 2020 yang betepatan dengan masih maraknya covid-19 mengusung tema Santri Sehat Indonesia Kuat. Menurut Kemenag RI, isu kesehatan diangkat mengingat fakta bahwa dunia internasional, tak terkecuali Indonesia dari Pusat hingga ke daerah-daerah, saat ini tengah dilanda pandemi global virus corona. Negara kita bahkan sudah menetapkan covid-19 sebagai Bencana Nonalam melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dengan modal kedisiplinan yang dikembangkan di lingkungan pesantren diharapkan para santri akan mampu melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi dengan baik. Dengan modal kemampuan dan ketangguhan warga pesantren diharapkan penyebaran covid-19 dapat dibatasi, setidak-tidaknya di lingkungan pesantren dan masyarakat di sekitarnya. Harapan itulah yang diusahakan dalam peringatan HSN 2020 ini.
Bagaimanapaun penetapan HSN oleh Negara sebagai hari bersejarah adalah bukti menyatunya sikap keagamaan oleh masyarakat dengan sikap kebangsaan dalam perjuangan kemerdekaan. Beberapa pandangan berikut layak menjadi perhatian dan pemahaman bangsa untuk memandang korelasi agama dan bangsa. Sebagaimana diulas Kompas.com, beberapa pemahaman berikut ini saya pikir memang penting.
Pertama, memandang sejarah Indonesia yang orisinal dan otentik tidak terpisah dari catatan sejarah bangsa itu sendiri. Harus dipahami Indonesia tidak hanya dibangun dan diperjuangkan dengan senjata, darah, dan air mata saja, tetapi berdiri karena keikhlasan dan perjuangan para pejuang berhati agama, berdarah Merah Putih.
Kedua, secara sosio-politik HSN memperjelas kekuatan relasi Islam dan negara. Sejatinya Indonesia dapat menjadi model dunia tentang hubungan agama dan negara. Ini penting di tengah ketakutan sebagian bangsa dengan harmonisnya hubungan agama dengan Negara.
Ketiga, membuktikan menyatunya agama dengan Negara, tergambar dengan bersatunya nilai-nilai agama dengan berbagai lembaga seperti ormas dan organisasi lainnya. Termasuk menyatunya dalam partai-partai politik yang ada.
Keempat, diperhitungkannya santra dan nilai-nilai kesantrian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penetapan HSN tidak lagi sekadar basa-basi Negara tapi benar-beanr menjadi penentu bersama komponen dan elemen lainnya.
Kelima, dengan HSN Negara membuktikan bahwa Indonesia yang religius demokratis akan menjadi model terbaik dalam upaya merawat dan mempertahankan integritas bangsa yang demokratis. Dengan ini juga tertolak pandangan bahwa agama akan membawa pengaruh ideologi agama cendrung ekstrem radikal.
Dengan begitu tidak ada
alasan memandang sebelah mata perihal peranan penting santri dalam perjuangan
dan kemajuan bangsa. Dengan HSN kiranya akan terpantik semangat bangsa,
khususnya kaum agama untuk terus berjuang mempertahankan integritas bangsa.***
29 Okt 2020
Hikmah Milad Muhammad (Memanfaatkan Libur Panjang untuk Mengenang Sang Teladan)
Oleh M. Rasyid Nur
SEBAGAIMANA
sudah ditetapkan Pemerintah Indonesia bahwa pada hari Kamis (29/10/2020) ini
adalah hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw karena bersamaan dengan
12 Rabi’ul Awal 1442. Bagi kita, meskipun libur ini adalah bagian dari Libur
Bersama (28, 29, 30 Oktober 2020) yang berarti ada kesempatan untuk bepergian
kemana saja selama lima hari jika ditambahkan dengan Sabtu-Ahad (31/10 dan 1/11),
tentu saja itu waktu yang cukup panjang. Libur yang begitu panjang. Namun belum
tentu kita akan pergi. Bukankah saat ini covid-19 masih merebak dimana-mana?
Akan lebih
baik dan bermanfaat bagi kita, dari pada sekadar berlibur untuk bepergian ke luar
daerah mendingan kita di rumah saja. Selain dapat menghindari kemungkinan
terpapar oleh virus corona, kita juga berkesempatan bersama keluarga di rumah
saja. Menikmati harmonisasi keluarga kita.
Jika
keluarga kita adalah keluarga yang tidak terpapar oleh virus berbahaya ini,
kita benar-benar dapat menikmati kebersamaan ini dengan berbagai acara tanpa
batas apapun. Tidak perlu ada protokoler kesehatan dalam keluarga kita. Namun
jika keluarga kita, atau salah seorang keluarga kita adalah orang yang kebetulan
sedang terpapar dan sedang dirawat karena virus corona, lebih baik kita merawat
keluarga kita. Memberikan semangat kepadanya agar dia segera pulih seperti
semula.
Tentang
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari ini kita sudah
sama-sama mengetahui bahwa peringatan ini menjadi perayaan yang berkembang di
masyarakat sejak dulu hingga kini adalah setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Artinya peringtatan ini baru ada setelah nabi meninggal dunia. Bukan peringatan
yang sudah dilakukan Nabi sendiri atau oleh para sahabat ketika nabi masih
hidup. Kita pun bukan dalam posisi ingin memperdebatkan masalah ini.
Bahwa
perdebatan perlu-tidaknya peringatan Maulid Nabi di tengah-tengah masyarakat
muslim sendiri masih ada, biarlah itu menajdi perdebatan ilmiah saja. Jangan
juga sampai merusak hubungan silaturrahim di antara sesama kita orang Islam.
Jika ada yang menilai peringatan ini hanya sebatas mubah saja, itu juga tidak
masalah. Atau ada yang menganggap ini
penting untuk syiarnya agama, juga tidak masalah. Utamanya, jangan ada
perselisihan yang menimbulkan pertentangan dan permusuhan di antara muslim
sendiri. Termasuk adanya perbedaan istilah kata, maulud dan atau maulid yang
sering diucapkan pada saat peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Mengutip
pendapat seorang Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Ahmadi
Fathurrohman Dardiri SThI MHum yang dimuat di salah satu media online,
menjelaskan, "Maulid artinya kelahiran, sementara Maulud itu artinya orang
yang dilahirkan." Itu berarti istilah keduanya sama benarnya. Kedua
istulah itu diperuntukkan kepada sosok yang sama, Muhammad Saw. (Serambinews.com:
28/20/2020)
Jadi, memperingati
maulid semata-mata untuk mengenang kelahiran seseorang yang bernama Muhammad
dengan segala warisan atau peranannya. Sementara menyebut istilah maulud adalah
untuk menekankan kepada orang yang dilahirkan itu, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Lalu, ya sama saja tujuannya. Tidak harus juga menjadi perdebatan yang
mengarahkan kita untuk berselisih paham dalam bermusuhan. Menjaga silaturrahim,
itu jauh lebih utama dari pada memperingatai kelahiran Nabi dalam bentuk
permusuhan.
Satu hal
yang seharusnya tetap kita pertahankan adalah bahwa pada momen peringatan
Maulid Nabi selalu kita ingin memperbanyak bacaan solawat kepadanya. Amalan ini
bukanlah sebuah perbedaan pendapat antara satu dengan lainnya. Berpedoman
kepada petunjuk Allah dalam alquran (Ah-Ahzab: 56) yang mengatakan, “Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya,” maka jika kita melakukannya artinya kita mematuhi peruntah Allah
dalam usaha mengenang keteladanannya. Dan semoga pula kita beroleh pahala
dari-Nya.
13 Sep 2020
Tiga Sikap MUI Terkait Program Penceramah Bersertifikat
10 Sep 2020
Memegang Erat Istiqomah dalam Keseharian Kita
Oleh M. Rasyid Nur
MAKNA istiqamah secara umum selalu disebut sebagai sikap teguh
pendirian. Kokoh pada apa yang diyakini. Di kamus juga begitu makna yang
terbaca. Orang istiqamah adalah orang yang kuat pendirian. Tidak berubah atas
pengaruh yang tidak beralasan.
Kalau mengacu pemahaman agama (Islam), misalnya yang disebutkan di
dalam kitab suci, orang istiqamah adalah orang yang tidak takut dan tidak
bimbang dalam mematuhi perintah Allah. Sikap itu sebagaimana pemahaman firman
Allah di surat Fussilat ayat 30 yang maknanya begini, “Sesungguhnya orang-orang
yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka istiqamah, maka
malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah."
Dengan penegasan itu orang istiqomah hanya akan terpengaruh oleh
Tuhan saja. Satu-satunya sandarannya sekaligus sebagai kekuatan untuk bertahan
atau tidak adalah jika itu sesuai dengan tuntunan Tuhan. Pendirian yang kokoh
adalah kekuatan yang tidak akan mudah digoyahkan. Itulah sikap istiqamah.
Meskipun istilah istiqomah diambil dari kitab suci sesungguhnya
kata istiqamah bisa dipahami dalam berbagai situasi dan kondisi. Istiqamah
dapat dikaitkan dengan akidah atau iman dalam beragama. Bisa pula dikaitkan
dengan amal dan ibadah sehari-hari. Makna ibadah di sini tentu saja tidak
semata-mata perintah wajib seperti salat, puasa dan lain-lainnya sebagai
tertera dalam rukun Islam itu. Ibadah bisa juga kerja-kerja sehari-hari seperti
melaksanakan pekerjaan sebagai guru, sebagai petani, nelayan atau sebagai
penulis, misalnya.
Orang-orang yang kokoh dalam keyakinan, konsisten dalam beramal
(aktifitas) atau ibadah dapat disebut sebagai orang istiqomah. Jadi, kuat
bertahan dengan keyakinan itu adalah orang istiqamah. Begitu juga dengan orang
yang konsisten dalam melaksanakan pekerjaan sehari-harinya. Itu juga dapat
disebut sebagai istiqamah.
Dalam menjalankan aktifitas menulis atau apa saja, jelaslah sangat
diperlukan sikap istiqamah. Apalagi jika ada kewajiban yang mengharuskan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan secara rutin atau berkelanjutan tanpa putus.
Istiqamah akan menjadi kunci dan penentu dari keberhasilan itu. Hanya
orang-orang istiqamah saja yang akan mampu membuktikan pekerjaan akan berjalan
secara terus-menerus. Tidak akan ada alasan yang dicari-cari.
Tanpa sikap istiqamah
pasti saja harapan keberhasilan dari pekerjaan akan gagal diwujudkan. Dan
itu berlaku untuk semua pekerjaan. Keberhasilannya ada pada sikap istiqamah
itu. Pesan untuk istiqamah adalah pesan yang tidak akan dilupakan oleh siapapun
dalam usaha konsistensi pekerjaan.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id
25 Agu 2020
Covid Meluas Jika Sunnatullah Dilanggar
24 Agu 2020
KISAH GADIS CANTIK YANG MENJADI REBUTAN "
KISAH GADIS CANTIK YANG MENJADI REBUTAN
ูุญูู ุฃู ูุชู ูุงู
ูุฃุจูู ุฃุฑูุฏ ุงูุฒูุงุฌ ู
ู ูุชุงุฉ ุฑุฃูุชูุง *
ููุฏ ุฃุนุฌุจูู ุฌู
ุงููุง ูุณุญุฑ ุนููููุง
Ada seorang anak laki-laki berkata kepada bapaknya : "Pak, aku ingin menikahi seorang gadis yang pernah aku lihat, dan aku suka kecantikan dan pesona matanya".
ุฑุฏ ุนููู ููู ูุฑุญ ูู
ุณุฑูุฑ ููุงู
ุฃูู ูุฐู ุงููุชุงุฉ ุญุชู ุฃุฎุทุจูุง ูู ูุง ุจูู
Bapaknya dengan suka cita dan bahagia menanggapi: "Tinggal dimana gadis itu wahai anakku? Biar nanti bapak yang mengantarmu melamarnya".
-ููู
ุง ุฐูุจุง ูุฑุฃู ุงูุฃุจ ูุฐู ุงููุชุงุฉ* ุฃุนุฌุจ ุจูุง
ููุงู ูุงุจูู
Pergilah keduanya menemui gadis tersebut. Ketika sang bapak melihat gadisitu, ia pun tertarik, dan berkata kepada anaknya:
ุงุณู
ุน ูุง ุจูู ูุฐู ุงููุชุงุฉ ููุณุช ู
ู ู
ุณุชูุงู!
ูุฃูุช ูุง ุชุตูุญ ููุง ูุฐู ูุณุชุงูููุง ุฑุฌู ูู ุฎุจุฑุฉ ูู ุงูุญูุงุฉ ูุชุนุชู
ุฏ ุนููู ู
ุซูู"
Dengarlah anakku . . Gadis ini bukan levelmu, kamu tidak cocok dengannya. Gadis ini cocok dengan pria yang memiliki pengalaman hidup seperti aku"
ุงูุฏูุด ุงูููุฏ ู
ู ููุงู
ุฃุจูู ููุงู ูู:
ููุง ุจู ุฃูุง ุณุฃุชุฒูุฌูุง ูุง ุฃุจู ูููุณ ุฃูุช
Terkejutlah si anak mendengar kata-kata bapaknya, dan berkata: "Tidak! Aku yang akan menikahinya, bukan bapak!"
ุชุฎุงุตู
ุง
ูุฐูุจุง ูู
ุฑูุฒ ุงูุดุฑุทุฉ ููุญููุง ููู
ุงูู
ุดููุฉ
Keduanya pun ribut, dan memutuskan pergi ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah.
ุนูุฏู
ุง ูุตุง ููุถุงุจุท ูุตุชูู
ุง ูุงู ููู
:
ุงุญุถุฑูุง ุงููุชุงุฉ ููู ูุณุฃููุง ู
ู ุชุฑูุฏ ุงูููุฏุฃู
ุงูุฃุจ
Keduanya menceritakan permasalahannya kepada seorang petugas polisi. Lalu, polisi itu berkata: "Hadirkan gadis itu kesini, agar aku bisa bertanya kepadanya siapa yang akan ia inginkan:
si anak atau bapaknya".
ููู
ุง ุฑุขูุง ุงูุถุงุจุท
ูุงูุจูุฑ ู
ู ุญุณููุง ููุชูุชูุง
Ketika petugas polisi melihat gadis itu, Ia pun tertarik dengan sikap ramah dan pesonanya.
ููุงู ููู
:
ูุฐู ูุง ุชุตูุญ ููู
ุง ุจู ุชุตูุญ ูุดุฎุต ู
ุฑู
ูู ูู ุงูุจูุฏ ู
ุซูู
Lalu polisi itu berkata: "Gadis ini tidak cocok untuk kalian berdua, Ia cocok untuk orang terkemuka di negeri ini, yaitu aku!"
ูุชุฎุงุตู
ุงูุซูุงุซุฉ
ูุฐูุจูุง ุงูู ุงููุฒูุฑ
Ketiganya pun ribut. Lalu mereka pergi menghadap menteri.
ุนูุฏู
ุง ุฑุขูุง ุงููุฒูุฑ ูุงู:
ูุฐู ูุง ูุชุฒูุฌูุง ุฅูุง ุงููุฒุฑุงุก ู
ุซูู
Dan ketika menteri melihat gadis itu, Ia berkata: "Gadis ini tidak ada yang cocok untuk menikahinya,
kecuali seorang menteri seperti aku!"
ูุฃูุถุง ุชุฎุงุตู
ูุง ุนูููุง ุญุชู ูุตูุง ูุฃู
ุฑ ุฅูู ุฃู
ูุฑ ุงูุจูุฏุฉ
Keributan terjadi lagi. Akhirnya sampailahmereka menghadap presiden.
ูุนูุฏู
ุง ุญุถุฑูุง ูุงู:
ุฃูุง ุณุฃุญู ููู
ุงูู
ุดููุฉ ุงุญุถุฑูุง ุงููุชุงุฉ
Presiden berkata: "Aku akan memutuskan masalah kalian . . Hadirkan gadis itu ke sini!"
ููู
ุง ุฑุขูุง ุงูุฃู
ูุฑ ูุงู
ุจู ูุฐู ูุง ูุชุฒูุฌูุง ุฅูุง ุฃู
ูุฑ ู
ุซูู
Ketika presiden melihat gadis itu, ia berkata: "Tidak ada yang cocok untuk menikahinya, kecuali seorang presiden seperti aku!"
ูุชุฌุงุฏููุง ุฌู
ูุนุง
Terjadilah perdebatan antara mereka...
ุซู
ูุงูุช ุงููุชุงุฉ
Lalu gadis itu berkata:
ุฃูุง ุนูุฏู ุงูุญู!!
ุณูู ุฃุฑูุถ
ูุงูุชู
ุชุฑูุถูู ุฎููู ูุงูุฐู ูู
ุณููู
ุฃููุง ุฃูุง ู
ู ูุตูุจู ููุชุฒูุฌูู"
Aku punya solusi. Kita adakan perlombaan. Aku akan berlari, dan kalian semua berlari di belakangku,
siapa yang bisa mengikatku pertama kali, Aku menjadi miliknya maka dialah yang menikahiku".
ููุนูุง ุฑูุถุช ูุฑูุถ ุงูุฎู
ุณุฉ ุฎูููุง ุงูุดุงุจูุงูุฃุจ
ูุงูุถุงุจุท ูุงููุฒูุฑ ูุงูุฃู
ูุฑ ููุฌุฃุฉ ููู
ูุฑูุถูู ุฎูููุง ุณูุท
Dan benarlah, ketika gadis itu berlari, kelima laki-laki: anak, bapak, petugas polisi, menteri dan presiden, berlari mengejar gadis tersebut dari belakang.
ุงูุฎู
ุณุฉ ูู ุญูุฑุฉ ุนู
ููุฉ
Namun tiba-tiba kelimanya jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam.
ุซู
ูุธุฑุช ุนูููู
ุงููุชุงุฉ ู
ู ุฃุนูู ููุงูุช
Kemudian, sambil melihat mereka dari atas, Gadis itu berkata:
ูู ุนุฑูุชู
ู
ู ุฃูุง؟ ุฃูุง ุงูุฏููุง!"
Apakah kalian tahu siapa aku? Aku adalah DUNIA!!
ุฃูุง ุงูุชู ูุฌุฑู ุฎููู ุฌู
ูุน ุงููุงุณ
ููุชุณุงุจููู ููุญุตูู ุนูู ูููููู ุนู ุฏูููู
Aku adalah sesuatu yang dikejar dan diperebutkan oleh semua orang, mereka berlomba untuk mendapatkan aku, hingga mereka lalai terhadap AGAMA mereka.
ูู ุงููุญุงู ุจู ุญุชู ููุน ูู ุงููุจุฑ ููู
ูููุฒ ุจู
Mereka bersenang-senang untuk mengejarku, sampai akhirnya masuk ke LIANG KUBUR, namun mereka tidak memenangkan atas diriku".
ุงูููู
ูุงุชุฌุนู ุงูุฏููุง ุงูุจุฑ ูู
ูุง
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami. Semoga bermanfaat
Dikirimkan oleh: H. Zubad Akhadi Muttaqien