Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

19 Feb 2021

29 Jan 2021

Harus  Tahu, Lima Hak Anak Harus Dipenuhi Ortu

Harus Tahu, Lima Hak Anak Harus Dipenuhi Ortu


SEPERTI dimuat situs hajinews.id (28/02/2021) kemarin, ada lima hal yang menaidi hak anak yang wajib dipenuhi ortu (orang tua). Bahwa memiliki anak merupakan sebuah anugerah dari Allah, itu benar adanya. Kita (muslim) meyakini begitu. Agama Islam mengajarkan bahwa anak bukanlah milik orang tuanya, melainkan ‘titipan’ Allah. Untuk itu orang tua wajib memberikan hak-hak anak sebagai sebuah pertanggung jawaban di hari akhir nanti.

Apa saja lima hak anak yang harus dipenuhi orang tuanya? Artikel yang oleh hajinews.id dohimpun dari genpi.co itu menguraikan sebagai berikut,

1. Memperoleh Nasab (Identitas Diri)

Setiap anak berhak memperoleh pengakuan dalam silsilah keturunan (nasab). Hal ini akan menciptakan pengakuan yang jelas dari masyarakat, yang akan memperkuat perasaan tenang bagi anak karena ia benar-benar berasal dari keturunan. Hal ini sesuai dengan surat al-Ahzab ayat 5, yang jika diartikan bermakna sebagai berikut:

“Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2. Memperoleh Penyusuan (Radha’)

Seorang anak yang telah dikandung dan dilahirkan oleh ibunya, maka merupakan hak baginya untuk dijaga keberlangsungan hidupnya, antara lain dengan disusui. Pengaturan tentang hak Si Kecil yang satu ini dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 233:

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf”.

3. Hidup dan Tumbuh Berkembang

Di dalam Islam, menjaga kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Si Kecil adalah keharusan bagi setiap orang tua. Meremehkan atau mengendorkan pelaksanaan pemberian hak ini dianggap sebagai suatu dosa besar. Hak anak untuk hidup dan terus berkembang ini dijelaskan dalam surat al-An’am ayat 151 yang berbunyi:

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.”

4. Diberi Nafkah

Orang tua wajib memberikan nafkah kepada anak-anaknya sampai sang anak memiliki kemampuan untuk menafkahi dirinya sendiri. Tak hanya nafkah berupa makanan yang halal, setiap anak berhak atas nafkah kasih sayang yang adil dari kedua orang tuanya.Menafkahi anak tak ditentukan nominalnya karena ketentuan masing-masing anak berbeda usia dan gaya hidupnya. Namun, secara wajar, kebutuhan pokok yang diperlukan setiap anak adalah makanan dan minuman yang bergizi, pakaian, serta tempat tinggal yang layak.

5. Mendapatkan Pengasuhan yang Baik

Wajib hukumnya merawat dan mengasuh anak dengan baik untuk kemaslahatan dan keberlangsungan hidupnya. Kita sebagai orang tua harus memenuhi hak anak berupa penjagaan dan pengawasan dalam keselamatan jasmani dan rohani Si Kecil, dari segala bahaya yang dapat menimpanya.Tak hanya itu, orang tua wajib memberikan pendidikan dan pengajaran bagi Si Kecil agar ia dapat mengembangkannya dalam kehidupannya.***

21 Jan 2021

Vaksinasi Ala Alquran (Dari Tulisan A. Hamid Husain)

Vaksinasi Ala Alquran (Dari Tulisan A. Hamid Husain)


DIMULAINYA vaksinasi covid-19 sejak 14 Januari lalu dilaksanakan dalam hingar-bingar pro dan kontra di tengah-tengah masyrakat. Di satu sisi masyarakat perlu obat virus dan usaha memperkuat imunitas diri terhadap covid-19 dan di sisi lain usaha Pemerintah dan tokoh agama meyakinkan masyrakat akan vaksin yang hari-hari ini sudah mulai dilaksanakan juga tidak lancar-lancar betul. Intinya, di tengah gencarnya Pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi plus usaha sosialisasi ahli agama kepada umat, ternyata respon masyarakat belum seperti yang diharapkan. Itulah keadaan di tengah-tengah masayarakat.

Di luar program vaksinasi yang saat ini tengah dilaksanakan Pemerintah untuk tujuan mengatasi virus corona, sesungguhnya di dalam agama (Islam) juga diajarkan vaksinasi ala alquran. Maksudnya vaksinasi untuk imunisasi tubuh dari sisi agama. Tentu saja perlu pula dipertimbangkan, sebaiknya, selain mengikuti program vaksinasi Pemerintah kita (muslim) juga sangat perlu mengamalkan vaksinasi ala alquran, yakni dengan membaca alquran. Dengan membaca dan memahami alquran, terbukti menurut para ahlinya tubuh kita juga berpengaruh positif ke arah imunitas tubuh itu sendiri.

Seperti ditulis oleh A. Hamid Hsain dalam tulisannya berjudul Vaksin Dosis Tinggi Sudah Ada Dalam Alquran yang diposting di https://muslimobsession.com, menguraikan bahwa salah satu ikhtiar rohani kita memerangi covid-19 bahkan beberapa penyakit lainnya adalah dengan terapi alquran. Menjadikan alquran sebagai sumber dan cara mengatasi covid-19 ini.

Semua kita meyakini bahwa vaksin anti virus sangatlah dibutuhkan di saat seperti sekarang ini. Tapi kita juga meyakini dan berusaha, selain vaksin buatan manusia yang datang dari berbagai negara, itu kita perlu pula menambahkan atau melngkapkan dengan vaksin yang datangnya dari Tuhan. Itulah yang diuraikan dalam firman-Nya dalam banyak surah dan ayat-ayat-Nya. Orang-orang yang membaca alquran adalah orang-orang yang akan merasakan tenang dan damainya hatinya. Damai dan tenangnya hati oleh alquran itulah yang terbukti menjadi sebab kuatnya imunitas tubuh manusia. Ini hasil penelitian manusia saat ini.

Allah dalam firman-Nya di surah Al-Isra (17) ayat 82 yang berarti, "Dan Kami turunkan dari Alquran suatu penawar atau obat berupa penyembuh dan rahkat bagi orang-orang beriman," menjelaskan kepada kita bahwa alquran bagi orang-orang yang percaya (beriman) akan menjadi obat selain sebagai rahmat-Nya. Penegasan lainnya ada juga di surah Yunus (10) ayat 57 yang maknanya begini, "Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran berupa Al-Quran dari Tuhanmu, sebagai penyembuh penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta Rahmat bagi orang orang yang beriman." Masalahnya, bisakah kita meyakinkan diri kita bahwa ayat-ayat itu memang benar dan tidak ada keraguan kepadanya.

Saya ingin mengulang kutip secara lengkap tulisan A. Hamid Husain yang membahas khusus imunitas tubuh yang dapat dibuktikan dengan mengamalkan secara rutin bacaan-bacaan alquran. Sebagai muslim yang meyakini kebenaran alquran, terapi alquran sebagai bentuk vaksinasi ala alquran hendaklah kita amalkan. 

Menurut A. Hamid Husain, kecemasan dapat menimbulkan perubahan drastis fisikis dan psikologis. Kecemasan akan mengaktifkan sistem saraf otonom yang membuat detak jantung meningkat, tekanan darah naik, frekuensi nafas bertambah, dan mengurangi energi. Tentu saja Ini berbahaya bagi kesehatan. Menurut banyak pakar bahwa perasaan cemas, galau dan stress sangatlah merugikan segalanya, khususnya akan menjadi awal datangnya penyakit karena melemahnya daya tahan tubuh.

Al-Quran jelas mengingatkan bahwa isi dan kandungan alquran memberikan kekuatan baik secara psikis maupun secara pisik. Dan Al-Quran juga memberi solusi agar bisa sehat, sembuh dari penyakit dan bisa hidup tenang dan damai maka rutinlah membaca alquran. Rutinlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara dan memahmi maknanya. ternyata cara ini mempuunyai efek yang positif bagi tubuh, yaitu sebagai imunostimulan. Tentu saja ini penting bagi kita.

A. Hamid Husain merincikan beberapa surah dan ayat-ayat yang dapat menjadi alternatif untuk terapi penyakit terutama yang saat ini tengah mewabah, pandemi covid yaitu dengan cara membacanya.

1. Surah As-Syu’ara 26, ayat 80:

"Dan apabila aku sakit, Dia yang menyembuhkan." (Sebagai obat untuk menyembuhkan.

2. Surah At- Taubah 9, ayat 124:

"Dan apabila diturunkjan suatu surat, maka di antara mereka (munafik) ada yang berkata, 'Siapakah diantara kamu yang bertambah imannya dengan surat ini?' Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya dan mereka merasa gembira." (Al-Quran memberi kabar gembira dan senang).

3. Surah At- Taubah 9, Ayat 14: 
".........serta melegakan hati orang-orang yang beriman."(Al-Quran adalah memberikan kelegaan dan penyembuhan),

4. Surah Yunus 10, ayat 57;

"Hai menusia, sungguh pelajaran (alquran) telah datang kepadamu dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (Al-Quran adalah rahmat dan penyembuh),

5.Surah Al-Israa 17, Ayat 82 :

"Dan kami turunkan dari alquran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman..." (Al-Quran adalah Penyembuh),

6. Surah Fusshilat 41, Ayat 44;

    "... katakanlah, "alquran adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman...(Al-Quran adalah Penyembuh). 
 
Sesungguhnya masih ada beberapa ayat lainnya yang juga mengandung makna dan pemahaman tentang kesehatan dan ketenangan. Di sisi lain telah banyak penelitian, dan terbukti bahwa membaca Al-Quran bersuara dengan teratur, sangat bermanfaat bagi fisik dan jiwa yang membacanya.

Kata A. Hamid Husian dalam tulisannya, salah satu peneliti itu, Mr. Enrick William Duve, seorang peneliti dunia di Amerika mengatakan bahwa gelombang suara mempengaruhi otak secara positif atau negatif. Gelombang suara yang seimbang dan berirama, akan memberikan efek positif pada seluruh sistem tubuh.

Itulah sebabnya kini, getaran gelombang suara sudah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya adalah menyembuhkan kecemasan. Membaca Al-Quran dengan bersuara, juga memberikan efek positif karena gelombang suara dari tilawah. Al-Quran berada pada resonansi yang sama, sehingga mampu meningkatkan dan melejitkan potensi seluruh sistem sel-sel tubuh.

Rasulullah SAW, menggunakan Al-Quran sebagai penyembuh. Ketika beliau sakit, beliau membaca Al-Quran. Hal ini ditegaskan oleh Sayyidatinaa Aisyah RA Isteri Rasulullah sendiri. Metode penyembuhan ini disebut dengan istilah "ruqyah", yaitu pengobatan dengan membaca ayat-ayat pilihan dari Al-Quran.

Dalam kondisi Covid-19 yang luas mewabah dan membuat kita stress dan was was, maka seringlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara, rajinlah tadaarus bersama keluarga di rumah, dengarkan Murattal Al-Quran di mobil, di kapal, di pesawat, di toko saat menunggu pembeli dll. Dan afdol lagi membaca Al-Quran setelah sholat Subuh, setelah sholat Maghrib dan sebelum tidur.

Jadikanlah Al-Quran sebagai solusi hidup. Dan harus kita, sebesar keyakinan kepada Al-Quran, maka sebesar itu pulalah keampuhan daya penyembuhan pada pembacanya. Keyakinan yang kuat pada kekuatan Al-Quran, akan menimbulkan respon emosional, kejiwaan yang sangat positif dan berperan sangat penting dalam menjaga stabilitas daya tahan tubuh.

Imuno stimulan berbasis Al-Quran dapat berhasil dengan ketentuan harus dilakukan berdasarkan pada keyakinan yang kuat, didampingi dengan rutinitas membaca, mendengarkan, dan memahami makna Al-Quran setiap hari dan sesering mungkin. ***

11 Des 2020

Berbahagia itu Sederhana, Dampingilah Dia

Berbahagia itu Sederhana, Dampingilah Dia


Oleh M. Rasyid Nur

HIDUP itu amanah. Amanah dari Dia, Allah. Manusia hanya menjalani sekaligus menjalankannya. Ketika menjalaninya manusia akan pasrah dan tawakkal hanya kepada-Nya. Dan ketika menjalankannya, manusia akan melakjukan berbagai hal sebagai bukti usaha dalam menerima amanah. 

Dalam merealisasikan amanah banyak tujuan dan harapan yang diinginkan. Salah satu keadaan atau perasaan yang dicari dan diinginkan manusia dalam hidupnya adalah rasa berbahagia. Berbahagia yang mengandung makna perasaan senang dan atau tentram yang diperoleh atas apa yanag diusahakan tentu saja bersifat relatif bagi setiap orang.

Seseorang bisa merasa berbahagia karena tercukupinya rezeki dan keperluan hidup lainnya. Ada pula merasa berbahagia karena banyaknya uang dan harta-benda. Atau karena memiliki keluarga yang banyak dan banyak hal lainnya. 

Sesungguhnya dalam hidup dan kehidupan tidak semua harapan berjalan sesuai harapan. Tidak semua rencana dan pekerjaan akan berjalan dengan mulus. Terkadang ada masalah melanda. Baik itu masalah besar atau pun masalahnya kecil. Itu dapat menjadi sebab perasaan tidak tercapainya perasaan berbahjagia. 

Untuk keadaan ini lazimnya sikap yang ditempuh adalah bersabar dan berusaha menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya. Bagi sebagiannya mungkin dengan berdoa kepada Allah agar hati menjadi tenang. Perasaan berbahagia tetap dapat digapai. Di posisi inilah akan adanya perasaan yang akan mengarahkan untuk bersyukur. Jadi, posisi belum terwujudnya harapan tidak membuat orang lupa kepada-Nya. Justeru mendekatkan diri kepada-Nya akan mengantarkan orang itu kepada sikap bersyukur. Bukankah sudah begitu rahmat dan nikmat dari Allah yang diterima?

Dengan memahami keadaan seperti itu, seseorang akan tetap memupuk dan merawat perasaan bahagia yang ada. Setiap kondisi pasti ada arti dan hikmah dari Yang Maha Kuasa. Karena itulah, dalam agama (Islam) ada perintah atau anjuran kepada umatnya untuk selalu bersyukur. Mengapa? Dengan bersyukurlah manusia akan membuktikan keredhoan dan tanda syukurnya. Orang cerdas bersyukur memberi bukti bahwa dia adalah seorang hamba yang ridha dengan takdir Allah. Ridho itulah yang membuka jalan ke rasa berbahagia. Dan ridho adalah bukti lain bahwa seseorang itu hatinya sehat.

Sebagai guru atau profesi apapun, sesungguhnya untuk mendapatkan perasaan bahagia itu sama saja. Kunci utamanya adalah bagaimana seseorang itu bisa mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Pemberi Bahagia. Jadi, dampingilah Dia maka rasa berbahagia akan diperoleh kapan dan di mana saja.***

7 Des 2020

Berdoa Mengawali Kerja

Berdoa Mengawali Kerja


SEBUAH tulisan berjudul Amalkan 5 Doa Ini, Rezeki Akan Datang Bertubi-tubi yang diposting Widaningsih di Sindonews.com edisi 5 Desember 2020 dan muat juga di Hajinews.id memotivasi kita untuk tidak lupa berdoa. Meski spesifik doa itu berkaitan dengan rezeki saya percaya sebagai orang beragama, kita memang harus berdoa agar tidak dipandang sombong oleh Allah.

Mengawali pekan ini, dengan rencana kerja yang pasti banyak tidak berlebaihan kita terus berdoa. Dan doa-doa berhubungan dengan rezeki dari Allah yang selalu juga kita lantunkan, izinkan saya mengutip atau memuat ulang tulisan itu untuk terus memotivasi kita dalam berdoa. Berdoa untuk bekerja.

Seperti ditegaskan Allah dalam surah Ar-Rum begini, “Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, lalu menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu ada yang mampu berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci Dia dan Maha tinggi dari apa yang mereka persekutukan,” jelas bagi kita bahwa aturan dan ketentuan rezeki memang sudah diaturnya. Termasuk hasil kerja kita, pasti termasuk bagian yang diaturnya.

Di ayat lain, tepatnya di Surah Asy-Syura Dia mengatakan, “Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” Artinya apa yang akan kita dapatkan, termasuk rezeki adalah apa yang kita doakan dan usahakan.

Inilah 5 (lima) doa yang sebaiknya senantiasa kita amalkan agar rezeki yang kita harap-harapkan mudah terwujud. (Saya kutipkan bahasa Arab dalam tulisan Latinnya. Maaf tidak dalam tulisan Arabnya).

1) Agar rezeki lancar

Alloohumma yaa ghoniyyu yaa mughnii aghninii ginan abadan wa yaa ‘aziizu yaa mu’izzu a’izzani bi-i’zaazin ‘izzatia qudrotika, wa yaa muyassirol umuuri yassir lii umuurod dun-yaa waddiini yaa khoiro man yurjaa yaa allooh. “Ya Allah, Dzat Yang Mahakaya dan memberikan kekayaan, berilah kekayaan yang abadi kepadaku. Wahai Dzat Yang Mahamulia dan yang memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan kepadaku dengan kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yang mempermudah semua urusan, berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yang paling diharapkan, ya Allah.”

2) Agar rezeki bertambah

Alloohumma zidnaa wa laa tanqushnaa wa akrimnaa wa laa tuuhinaa wa a’athinaa wa laa tahrimnaa wa aatsirnaa wa laa tu’tsir ‘alainaa wa ardhinaa wardhoo ‘annaa.

Ya Allah, tambahkanlah rezeki kepada kami, jangan Engkau kurangi. Muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan kami. Berilah kami dan jangan Engkau halangi kami. Pilihlah kami dan jangan Engkau tinggalkan kami, dan janganlah Engkau cegah kami.”

3) Agar diberi rezeki halal

Alloohumma innii as-aluka an tarzuqonii rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghoiri ta’abin wa laa masyaqqotin wa laa dhoirin innaka ‘alaa kulli syai-in qodiir.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesunggunya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

4) Agar diberi rezeki yang berkah

Alloohumma ashlihli lii diinii wa wassi’lii daarii wa baarik lii fii rizqii.

“Ya Allah perbaikilah agamaku (yang menjadi pokok urusanku) lapangkanlah tempat tinggalku, dan berikanlah keberkahan pada rezekiku.”

5) Agar mendapat rezeki yang tak disangka-sangka

Robbanaa anzil ‘alainaa maa-idatan minas samaa-i takuunu lanaa ‘iidan li awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka warzuqnaa wa anta khoirur rooziqiin.

“Ya Tuhan kami, turunkahlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang haru turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki, dan Engkau pemberi rezeki yang paling utama.”

Doa dan terjemahannya itu sepenuhnya diuktip dari sumber di atas. Semoga ada manfaatnya bagi kita, khususnya mengawali kerja-kerja kita di awal pekan ini. Wallahu Alam.***

4 Des 2020

Tawakkal Sikap Penghuni Syurga, Menenangkan Hati Bekerja

Tawakkal Sikap Penghuni Syurga, Menenangkan Hati Bekerja


Oleh M. Rasyid Nur

GODAAN dalam bekerja bisa apa saja dan dari mana saja. Kerja apapun itu. Termasuk ketika menulis, misalnya. Membuat atau menyelesaikan karya tulis yang sebelumnya sudah diencanakan. Berbagai hal bisa menjadi penghambat. Target sudah jadi, boleh jadi tidak jadi atau belum juga jadi. Itulah kendala.

Sebagai orang bergama, kita meyakini juga bahwa penuntasan pekerjaan tidak semata karena kemampuan dan kehebatan diri sendiri. Ada faktor lain yang ikut mempengaruhi. Itu kita yakini. Karena itu ada keyakinan tentang iman. Mempercayai Tuhan sebagai penentu terakhir dalam pekerjaan.

Menagcu firman Allah di Al-Anfal tentang ciri orang beriman –sejati--, misalnya adanya getaran hati dan penambahan kadar iman ketika nama dan ayat-ayat Allah disebutkan, tertumpunya sandaran kepasarahan semata kepada-Nya, adalah tanda-tanda kalau iman itu ada di dada. Untuk ciri terakhir, ini sangatlah penting bagi kita dalam bekerja: tawakkal. Tawakkal adalah obat penenang dalam bekerja.

Begitu pentingnya tawakkal semata kepada Allah, sampai dikatakan Nabi bahwa ganjaran orang-orang bertawakkal semata keapda Allah adalah syurga. Bahkan dikatakan akan masuk syurga tanpa hisab bagi orang-orang yang tawakkal. Seperti bunyi hadits yang diriwayatkan Muslim, “Akan masuk syurga dari umatku 70 ribu orang tanpa hisab.” Para sahabat bertanya: “Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan jampi, tidak bersikap pesimis karena sesuatu, tidak melakukan kay (berobat dengan besi yang dipanaskan) dan hanya kepada Allah mereka bertawakal”. (HR.Muslim). Kunci di sini ada pada tawakkal. Apapun yang dilakukan.

Tentu saja kita tidak dalam kapasitas mempertanyakan, apa iya orang-orang tawakkal tidak dihisab masuk syurga? Jika kita percaya alquran dan assunnah sebagai bagian akidah, tentu kita amat-sangat percaya juga dengan makna hadits ini. Bukankah segala sesuatu yang tidak mungkin menurut kita, namun jika Allah sudah berkehendak, itu bisa saja terjadi? Kalimat, Kun fayakun di surah Yasiin, kita yakini sebagai pernyataan Allah tentang kuasa-Nya menjadikan apa saja sesuai kehendak-Nya. Jika Allah memutuskan akan memasukkan ke dalam syurga bagi orang-orang yang bertawakkal, maka pastilah itu akan terjasdi.

Jadi, orang tawakkal itu adalah orang-orang yang tidak mengharapkan, tidak berlindung,tidak memohon bantuan dan mencintai apa-apa kecuali hanya karena Allah semata. Mereka mengetahui bahwa apa yang dikehendaki tidak akan terjadi kecuali Allah menjadikannya. Orang tawakkal hanya mempunyai sandaran penyerahan dirinya semata kepada Allah.  

Kita, sebagai guru sekaligus juga sebagai penulis, meyakini bahwa kepasrahan dalam menyelesaikan pekerjaan kita juga sebaiknya hanya kepada Allah. Dengan itu pula aka nada ketenangan kita dalam bekerja. Tantangan seperti apapun yang tengah dihadapi, akhirnya kepada-Nya jua kita menyerah. Ketika tuntas kita bersyukur. Saat tidak atau belum tuntas pun kita akan bersyukur. Salam Jumat untuk semua.***


31 Okt 2020

Menjadikan HSN Sebagai Pemantik Semangat Juang Santri dalam Berbangsa dan Beragama

Menjadikan HSN Sebagai Pemantik Semangat Juang Santri dalam Berbangsa dan Beragama


Oleh M, Rasyid Nur

SETIAP 22 Oktober setiap tahunnya diperingati Hari Santri Nasional (HSN). Tahun 2020, ini HSN diperingati untuk yang ke-5 sejak keluarnya Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai HSN. Meskipun berdampingan dengan kehadiran covid-19, peringatan HSN tidak berkurang khidmat dan semangatnya.

Ditetapkannya HSN oleh Pemerintah RI sebagai salah satu hari yang diperingati secara resmi adalah untuk mengenang catatan heroik yang ditunjukkan para santri yang lebih dikenal selama ini sebagai pejuang muslim sejati. Mereka yang nota bene sebagai santri adalah masyarakat yang dengan ikhlas membuat dirinya berarti dalam perjuangan berbangsa.

Tokoh-tokoh seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Ahmad Dahlan dan lain-lainnya, itu bahkan dikatakan sebagai mahasantri Indonesia yang membuktikan perjuangannya bersama jamaahnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. KH Hasyim Asy’ari yang merupakan Rais 'Am, Pimpinan tertinggi di organisasi Nahdhatul Ulama (NU) saat itu, membuat satu pernyataan tegas, semacam Resolusi Jihad untuk semua jamaahnya (anggota) khususnya di Jawa atau Jawa Timur dan Surabaya secara khusus. Resolusi Jihad itulah yang terbukti memantik dan menggelorakan jihad (perlawanan) kepada penjajah.

Sejarah mencatat pada 22 Oktober 1945 pejuang bangsa dengan landasan agama, ini menyerukan jihad fi sabilillah itu kepada umat Islam demi Indonesia merdeka yang terancam akan dijajah kembali oleh sekutu atas nama penjajah. KH Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah bersama KH Aahmad Dahlan dan HOS Cokroaminoto serta pejuang lainnya mengobarkan perlawanan kepada penjajah. Kita sudah membaca dalam sejarah, perang Surabaya, 10 Novermber 1945 dengan segala rentetannya itu tidak terlepas dari perjuangan Islam (santri) waktu itu. Prakondisi perang dahsyat itu dimulai dan disertai pengkondisian gelora semangat dari para mahasantri itu sendiri.

Tanpa mengecilkan perjuangan oleh kelompok lainnya, umat Islam yang direpresentasikan oleh para mahasantri dan jamaahnya itu telah menjadikan kemerdekaan yang baru beberapa bulan diproklamasikan, dapat dijaga dan dipertahankan. Bahwa begitu banyak nyawa, harta-benda dan pengorbanan lainnya yang diberikan, itulah bukti perjuangan santri Indonesia itu. Catatan emas itulah yang sejak lima tahun lalu senantiasa diperingati di Tanah Air ini.

Sesungguhnya peringatan HSN dimaksudkan untuk mengingatkan catatan perjuangan dan untuk meneladani semangat jihad para santri merebut, menjaga serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan gelora jihad dari para ulama. Peranan para ulama yang adalah santri itu tidak dapat dipungkiri dalam membela dan mempertahankan kemeredekaan Indonesia. Melaksanakan peringatan artinya membangkitkan semangat perjuangan.

Bagi Negara, penetapan HSN melalui Keputusan Presiden adalah sebagai pengakuan resmi Negara atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut tokoh-tokoh Islam, fakta ini juga menjadi semacam revisi sikap Pemerintah terhadap keberadaan perjuangan umat Islam selama ini, terutama di era sebelum reformasi. yang hampir tidak pernah menyebut peran ulama dan kaum santri dalam perjuangan kemerdekaan.

Mengutip pernyataan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, dia mengatakan bahwa penetapan HSN tidak terlepas dari kesimpulan Pemerintah tentang pentingnya peran santri sebagai bagian fundamental perjuangan Bangsa Indonesia. Menurutnya perjuangan para mahasantri seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan Raden Haji Umar Said Cokroaminoto menciptakan organisasi Islam sangatlah berperan penting dalam perjalanan bangsa.

Dikutip dari Kompas.com, ”Mereka merupakan tokoh yang memiliki komitmen Islam dan komitmen kebangsaan yang luar biasa. Hal inilah yang harus terus kita kenang,” kata Kamaruddin sebagaimana ditulis oleh media ini beberapa waktu lalu. (Kompas.com, 22/10/2020: 08.37)

Masih Kompas.com, "Oleh karena itu, lanjut Kamaruddin, Hari Santri merupakan sebuah pemaknaan sejarah yang otentik, ketika perjuangan bangsa dibangun di atas keikhlasan dan ketulusan para santri yang berpaham merah putih." Dengan pernyataan itu kekuatan perjuangan kemerdekaan melalui para agamawan yang berhati lailaaha illallah dan berdarah merah-putih, itu merupakan fakta sejarah bangsa. Layaklah Pemerintah menetapkan HSN sebagai momen yang akan selalu ada setiap tahun dalam rangka mengobarkan semangat perjuangan sampai kapanpun.

Peringatan HSN 2020 yang betepatan dengan masih maraknya covid-19 mengusung tema Santri Sehat Indonesia Kuat. Menurut Kemenag RI, isu kesehatan diangkat mengingat fakta bahwa dunia internasional, tak terkecuali Indonesia dari Pusat hingga ke daerah-daerah, saat ini tengah dilanda pandemi global virus corona. Negara kita bahkan sudah menetapkan covid-19 sebagai Bencana Nonalam melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dengan modal kedisiplinan yang dikembangkan di lingkungan pesantren diharapkan para santri akan mampu melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi dengan baik. Dengan modal kemampuan dan ketangguhan warga pesantren diharapkan penyebaran covid-19 dapat dibatasi, setidak-tidaknya di lingkungan pesantren dan masyarakat di sekitarnya. Harapan itulah yang diusahakan dalam peringatan HSN 2020 ini.

Bagaimanapaun penetapan HSN oleh Negara sebagai hari bersejarah adalah bukti menyatunya sikap keagamaan oleh masyarakat dengan sikap kebangsaan dalam perjuangan kemerdekaan. Beberapa pandangan berikut layak menjadi perhatian dan pemahaman bangsa untuk memandang korelasi agama dan bangsa. Sebagaimana diulas Kompas.com, beberapa pemahaman berikut ini saya pikir memang penting.

Pertama, memandang sejarah Indonesia yang orisinal dan otentik tidak terpisah dari catatan sejarah bangsa itu sendiri. Harus dipahami Indonesia tidak hanya dibangun dan diperjuangkan dengan senjata, darah, dan air mata saja, tetapi berdiri karena keikhlasan dan perjuangan para pejuang berhati agama, berdarah Merah Putih.

Kedua, secara sosio-politik HSN memperjelas kekuatan relasi Islam dan negara. Sejatinya Indonesia dapat menjadi model dunia tentang hubungan agama dan negara. Ini penting di tengah ketakutan sebagian bangsa dengan harmonisnya hubungan agama dengan Negara.

Ketiga, membuktikan menyatunya agama dengan Negara, tergambar dengan bersatunya nilai-nilai agama dengan berbagai lembaga seperti ormas dan organisasi lainnya. Termasuk menyatunya dalam partai-partai politik yang ada.

Keempat, diperhitungkannya santra dan nilai-nilai kesantrian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penetapan HSN tidak lagi sekadar basa-basi Negara tapi benar-beanr menjadi penentu bersama komponen dan elemen lainnya.

Kelima, dengan HSN Negara membuktikan bahwa Indonesia yang religius demokratis akan menjadi model terbaik dalam upaya merawat dan mempertahankan integritas bangsa yang demokratis. Dengan ini juga tertolak pandangan bahwa agama akan membawa pengaruh ideologi agama cendrung ekstrem radikal.

Dengan begitu tidak ada alasan memandang sebelah mata perihal peranan penting santri dalam perjuangan dan kemajuan bangsa. Dengan HSN kiranya akan terpantik semangat bangsa, khususnya kaum agama untuk terus berjuang mempertahankan integritas bangsa.***


29 Okt 2020

Hikmah Milad Muhammad (Memanfaatkan Libur Panjang untuk Mengenang Sang Teladan)

Hikmah Milad Muhammad (Memanfaatkan Libur Panjang untuk Mengenang Sang Teladan)


Oleh M. Rasyid Nur

SEBAGAIMANA sudah ditetapkan Pemerintah Indonesia bahwa pada hari Kamis (29/10/2020) ini adalah hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw karena bersamaan dengan 12 Rabi’ul Awal 1442. Bagi kita, meskipun libur ini adalah bagian dari Libur Bersama (28, 29, 30 Oktober 2020) yang berarti ada kesempatan untuk bepergian kemana saja selama lima hari jika ditambahkan dengan Sabtu-Ahad (31/10 dan 1/11), tentu saja itu waktu yang cukup panjang. Libur yang begitu panjang. Namun belum tentu kita akan pergi. Bukankah saat ini covid-19 masih merebak dimana-mana?

Akan lebih baik dan bermanfaat bagi kita, dari pada sekadar berlibur untuk bepergian ke luar daerah mendingan kita di rumah saja. Selain dapat menghindari kemungkinan terpapar oleh virus corona, kita juga berkesempatan bersama keluarga di rumah saja. Menikmati harmonisasi keluarga kita.

Jika keluarga kita adalah keluarga yang tidak terpapar oleh virus berbahaya ini, kita benar-benar dapat menikmati kebersamaan ini dengan berbagai acara tanpa batas apapun. Tidak perlu ada protokoler kesehatan dalam keluarga kita. Namun jika keluarga kita, atau salah seorang keluarga kita adalah orang yang kebetulan sedang terpapar dan sedang dirawat karena virus corona, lebih baik kita merawat keluarga kita. Memberikan semangat kepadanya agar dia segera pulih seperti semula.

Tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari ini kita sudah sama-sama mengetahui bahwa peringatan ini menjadi perayaan yang berkembang di masyarakat sejak dulu hingga kini adalah setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Artinya peringtatan ini baru ada setelah nabi meninggal dunia. Bukan peringatan yang sudah dilakukan Nabi sendiri atau oleh para sahabat ketika nabi masih hidup. Kita pun bukan dalam posisi ingin memperdebatkan masalah ini.

Bahwa perdebatan perlu-tidaknya peringatan Maulid Nabi di tengah-tengah masyarakat muslim sendiri masih ada, biarlah itu menajdi perdebatan ilmiah saja. Jangan juga sampai merusak hubungan silaturrahim di antara sesama kita orang Islam. Jika ada yang menilai peringatan ini hanya sebatas mubah saja, itu juga tidak masalah. Atau ada yang  menganggap ini penting untuk syiarnya agama, juga tidak masalah. Utamanya, jangan ada perselisihan yang menimbulkan pertentangan dan permusuhan di antara muslim sendiri. Termasuk adanya perbedaan istilah kata, maulud dan atau maulid yang sering diucapkan pada saat peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Mengutip pendapat seorang Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Ahmadi Fathurrohman Dardiri SThI MHum yang dimuat di salah satu media online, menjelaskan, "Maulid artinya kelahiran, sementara Maulud itu artinya orang yang dilahirkan." Itu berarti istilah keduanya sama benarnya. Kedua istulah itu diperuntukkan kepada sosok yang sama, Muhammad  Saw.  (Serambinews.com: 28/20/2020)

Jadi, memperingati maulid semata-mata untuk mengenang kelahiran seseorang yang bernama Muhammad dengan segala warisan atau peranannya. Sementara menyebut istilah maulud adalah untuk menekankan kepada orang yang dilahirkan itu, yaitu Nabi Muhammad SAW. Lalu, ya sama saja tujuannya. Tidak harus juga menjadi perdebatan yang mengarahkan kita untuk berselisih paham dalam bermusuhan. Menjaga silaturrahim, itu jauh lebih utama dari pada memperingatai kelahiran Nabi dalam bentuk permusuhan.

Satu hal yang seharusnya tetap kita pertahankan adalah bahwa pada momen peringatan Maulid Nabi selalu kita ingin memperbanyak bacaan solawat kepadanya. Amalan ini bukanlah sebuah perbedaan pendapat antara satu dengan lainnya. Berpedoman kepada petunjuk Allah dalam alquran (Ah-Ahzab: 56) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” maka jika kita melakukannya artinya kita mematuhi peruntah Allah dalam usaha mengenang keteladanannya. Dan semoga pula kita beroleh pahala dari-Nya.

Kini, dalam waktu yang cukup panjang liburnya, tentu saja hikmah utama yang dapat kita petik dari peringatan ini adalah bahwa kita memiliki kesempatan yang sangat luas untuk bersama keluarga di rumah sambil memahami bagaimana sosok Nabi Muhammad sang teladan umat kita pahami.***

13 Sep 2020

Tiga Sikap MUI Terkait Program Penceramah Bersertifikat

Tiga Sikap MUI Terkait Program Penceramah Bersertifikat


BERKENAAN rencana Program Sertifikasi Penceramah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menolak rencana program penceramah bersertifikat dari Kementerian Agama (Kemenag) itu.⁣ MUI Pusat tidak dapat menerima rencana itu.
Berikut selengkapnya isi surat Rapat Pimpinan MUI pada hari Selasa, 8 September 2020 M/20 Muharram 1442 H yang ditandatangani Sekretaris Jenderal MUI Dr. Anwar Abbas, MM, M.Ag dan Wakil Ketua Umum KH Muhyiddin Junaidi, MA.⁣
1. Rencana sertifikasi dai/mubalig dan/atau program dai/mubalig bersertifikat sebagaimana direncanakan oleh Kementerian Agama telah menimbulkan kegaduhan, kesalahpahaman dan kekhawatiran akan adanya intervensi Pemerintah pada aspek keagamaan yang dalam pelaksanaannya dapat menyulitkan umat Islam dan berpotensi disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu sebagai alat untuk mengontrol kehidupan keagamaan. Oleh karena itu MUI menolak rencana program tersebut. ⁣
2. MUI dapat memahami pentingnya program peningkatan kompetensi dai/mubalig sebagai upaya meningkatkan wawasan dai/mubalig terhadap materi dakwah/tablig, terutama materi keagamaan kontemporer seperti ekonomi Syariah, bahan produk halal, wawasan kebangsaan, dsb. Namun program tersebut sebagusnya diserahkan sepenuhnya kepada ormas/kelembagaan Islam termasuk MUI dan pihak-pihak yang memiliki otoritas untuk itu. ⁣
3. Mengimbau kepada semua pihak agar tidak mudah mengaitkan masalah radikalisme dengan ulama, dai/mubalig dan hafiz serta tampilan fisik (performance) mereka, termasuk yang lantang menyuarakan amar makruf nahi munkar bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari Suara Muslim, 10 September 2020

10 Sep 2020

Memegang Erat Istiqomah dalam Keseharian Kita

Memegang Erat Istiqomah dalam Keseharian Kita




Oleh M. Rasyid Nur

MAKNA istiqamah secara umum selalu disebut sebagai sikap teguh pendirian. Kokoh pada apa yang diyakini. Di kamus juga begitu makna yang terbaca. Orang istiqamah adalah orang yang kuat pendirian. Tidak berubah atas pengaruh yang tidak beralasan.

Kalau mengacu pemahaman agama (Islam), misalnya yang disebutkan di dalam kitab suci, orang istiqamah adalah orang yang tidak takut dan tidak bimbang dalam mematuhi perintah Allah. Sikap itu sebagaimana pemahaman firman Allah di surat Fussilat ayat 30 yang maknanya begini, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah."

Dengan penegasan itu orang istiqomah hanya akan terpengaruh oleh Tuhan saja. Satu-satunya sandarannya sekaligus sebagai kekuatan untuk bertahan atau tidak adalah jika itu sesuai dengan tuntunan Tuhan. Pendirian yang kokoh adalah kekuatan yang tidak akan mudah digoyahkan. Itulah sikap istiqamah. 

Meskipun istilah istiqomah diambil dari kitab suci sesungguhnya kata istiqamah bisa dipahami dalam berbagai situasi dan kondisi. Istiqamah dapat dikaitkan dengan akidah atau iman dalam beragama. Bisa pula dikaitkan dengan amal dan ibadah sehari-hari. Makna ibadah di sini tentu saja tidak semata-mata perintah wajib seperti salat, puasa dan lain-lainnya sebagai tertera dalam rukun Islam itu. Ibadah bisa juga kerja-kerja sehari-hari seperti melaksanakan pekerjaan sebagai guru, sebagai petani, nelayan atau sebagai penulis, misalnya.

Orang-orang yang kokoh dalam keyakinan, konsisten dalam beramal (aktifitas) atau ibadah dapat disebut sebagai orang istiqomah. Jadi, kuat bertahan dengan keyakinan itu adalah orang istiqamah. Begitu juga dengan orang yang konsisten dalam melaksanakan pekerjaan sehari-harinya. Itu juga dapat disebut sebagai istiqamah.

Dalam menjalankan aktifitas menulis atau apa saja, jelaslah sangat diperlukan sikap istiqamah. Apalagi jika ada kewajiban yang mengharuskan untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara rutin atau berkelanjutan tanpa putus. Istiqamah akan menjadi kunci dan penentu dari keberhasilan itu. Hanya orang-orang istiqamah saja yang akan mampu membuktikan pekerjaan akan berjalan secara terus-menerus. Tidak akan ada alasan yang dicari-cari.

Tanpa sikap istiqamah pasti saja harapan keberhasilan dari pekerjaan akan gagal diwujudkan. Dan itu berlaku untuk semua pekerjaan. Keberhasilannya ada pada sikap istiqamah itu. Pesan untuk istiqamah adalah pesan yang tidak akan dilupakan oleh siapapun dalam usaha konsistensi pekerjaan.***

Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

25 Agu 2020

Covid Meluas Jika Sunnatullah Dilanggar

Covid Meluas Jika Sunnatullah Dilanggar

Oleh Mochammad Nasrudin

SAAT ini wabah covid terus mengancam. Sepertinya akan meluas . Salah satu penyebabnya adalah karena sunnatulloh dilanggar dan parade dosa dan kemaksiatan terus dilakukan. Apapun kesulitan dan bala yang menimpa selalu berkaitan dengan pelanggaran sunnatullah.

Menurut saya, di tengah situasi covid yang terus meluas, ini sebaiknya kampanye Pilkada ditunda untuk sementara. Potensi penularan dan kemungkinan terpapar oleh covid-19 akan lebih luas jika kegiatan kampanye yang melibatkan keramaian tetap dilaksanakan.

Mengatasi wabah covid yang terus meluas,  sunnah nabi mengharuskan kita untuk berdiam diri di rumah masing-masing, tidak keluar daerah dan tidak masuk daerah yang sedang mengalami wabah.

Yang kedua, Rosululloh mensunnahkan untuk perbanyak instrospeksi diri, istighfar dan berdzikir agar Allah melindungi kita dari penyakit wabah yang merupakan bala' dan ujian dari-Nya.

Sedangkan jika kita terus terlena dengan euforia pilkada, saya takut, kita telah terang-terangan melawan sunnah Nabi. Kita terus melanggar sunnah Nabi dengan terus berinteraksi antar daerah tanpa bisa dikontrol satu sama lain dalam berhubungan.

Potensi pelanggaran kedua yang kita lakukan terhadap sunnatulloh wa rosulihi adalah jika pelaksanaan Pilkada kita tetap dipaksakan untuk dilakukan di tengah situasi wabah adalah, kita tidak mampu mengontrol terjadinya pesta dosa besar besaran di tengah masyarakat oleh kedua belah pihak, baik berupa pesta dosa saling menjatuhkan,. saling fitnah, saling berbohong, saling mengeksplotasi,saling umbar janji yang tidak bisa ditepati, saling mengumbar aib, saling tajassus mencari-cari kelemahan lawan, transaksi suap, dll. Dimana perilaku seperti tersebut di atas sudah lazim terjadi di tengah situasi Pilkada atau Pemilu di negara kita.  Sementara semua perilaku tersebut sudah pasti tidak diperbolehkan dalam Islam. 

Saya takut di tengah situasi covid yang harusnya masyarakat kita giring untuk fokus mengatasi wabah covid dengan mengikuti sunnah Allah dan rosul-Nya agar mengisolasi diri guna instrospeksi diri,  istighfar, banyak berdzikir, dan mengurangi potensi dosa, justru kita gunakan untuk melawan sunnatulloh dan rosulNya, dengan memperbanyak interaksi di tengah wabah, menambah potensi dosa akibat tuntutan PILKADA yang sulit kita hindari baik oleh antar calon maupun antar pendukung di tengah masyarakat.

Semua tergantung kewenangan pemimpin di atas yang mengatur kran kebijakan publik, apakah masyarakat diarahkan untuk fokus mengatasi wabah covid dengan mengikuti Sunnah Allah dan rosulNya dengan membatasi interaksi antar daerah dan menutup kran potensi terjadinya dosa besar besaran di tengah masyarakat akibat dampak Pilkada yang tidak bisa dihindari. Atau Pemerintah membiarkan potensi pelanggaran terhadap hukum Allah ini terus berlanjut di tengah masyarakat. Dan pembiaran terhadap pelanggaran sunnatulloh ini konsekuensinya sangat serius yang harus siap kita tanggung, yakni kemurkaan Allah yang bisa berupa wabah yang terus meluas atau bencana bencana lainnya yg mungkin akan terjadi di tengah masyarakat.

Semoga maksud baik ini bisa dipahami pihak-pihak penguasa yang berwenang. Karena dibutuhkan logika iman untuk memahami terjadinya wabah di tengah masyarakat. bukan semata mata logika ilmiah yang dipahami medis dan akal indra kita.

Fafirru ilallah. Larilah kembali kepada Allah.
Wallahu a'lamu bisshowab.

Monas Inspire.
Mochamad Nasrudin

24 Agu 2020

KISAH GADIS CANTIK YANG MENJADI REBUTAN "

KISAH GADIS CANTIK YANG MENJADI REBUTAN "

KISAH GADIS CANTIK YANG MENJADI REBUTAN



ูŠุญูƒู‰ ุฃู† ูุชู‰ ู‚ุงู„
ู„ุฃุจูŠู‡ ุฃุฑูŠุฏ ุงู„ุฒูˆุงุฌ ู…ู† ูุชุงุฉ ุฑุฃูŠุชู‡ุง *
ูˆู‚ุฏ ุฃุนุฌุจู†ูŠ ุฌู…ุงู„ู‡ุง ูˆุณุญุฑ ุนูŠูˆู†ู‡ุง

Ada seorang anak laki-laki berkata kepada bapaknya : "Pak, aku ingin menikahi seorang gadis yang pernah aku lihat,  dan aku suka kecantikan dan pesona matanya".

ุฑุฏ ุนู„ูŠู‡ ูˆู‡ูˆ ูุฑุญ ูˆู…ุณุฑูˆุฑ ูˆู‚ุงู„
ุฃูŠู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ูุชุงุฉ ุญุชู‰ ุฃุฎุทุจู‡ุง ู„ูƒ ูŠุง ุจู†ูŠ

Bapaknya dengan suka cita dan bahagia menanggapi: "Tinggal dimana gadis itu wahai anakku?   Biar nanti bapak yang mengantarmu melamarnya".

-ูู„ู…ุง ุฐู‡ุจุง ูˆุฑุฃู‰ ุงู„ุฃุจ ู‡ุฐู‡ ุงู„ูุชุงุฉ* ุฃุนุฌุจ ุจู‡ุง
ูˆู‚ุงู„ ู„ุงุจู†ู‡

Pergilah keduanya menemui gadis tersebut. Ketika sang bapak melihat gadisitu, ia pun tertarik, dan berkata kepada anaknya:

ุงุณู…ุน ูŠุง ุจู†ูŠ ู‡ุฐู‡ ุงู„ูุชุงุฉ ู„ูŠุณุช ู…ู† ู…ุณุชูˆุงูƒ!
ูˆุฃู†ุช ู„ุง ุชุตู„ุญ ู„ู‡ุง ู‡ุฐู‡ ูŠุณุชุงู‡ู„ู‡ุง ุฑุฌู„ ู„ู‡ ุฎุจุฑุฉ ููŠ ุงู„ุญูŠุงุฉ ูˆุชุนุชู…ุฏ ุนู„ูŠู‡ ู…ุซู„ูŠ"

Dengarlah anakku . . Gadis ini bukan levelmu, kamu tidak cocok dengannya. Gadis ini cocok dengan pria yang memiliki pengalaman hidup seperti aku"

ุงู†ุฏู‡ุด ุงู„ูˆู„ุฏ ู…ู† ูƒู„ุงู… ุฃุจูŠู‡ ูˆู‚ุงู„ ู„ู‡:
ูƒู„ุง ุจู„ ุฃู†ุง ุณุฃุชุฒูˆุฌู‡ุง ูŠุง ุฃุจูŠ ูˆู„ูŠุณ ุฃู†ุช

Terkejutlah si anak mendengar kata-kata bapaknya, dan berkata: "Tidak! Aku yang akan menikahinya, bukan bapak!"

ุชุฎุงุตู…ุง
ูˆุฐู‡ุจุง ู„ู…ุฑูƒุฒ ุงู„ุดุฑุทุฉ ู„ูŠุญู„ูˆุง ู„ู‡ู… ุงู„ู…ุดูƒู„ุฉ

Keduanya pun ribut, dan memutuskan pergi ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah.

ุนู†ุฏู…ุง ู‚ุตุง ู„ู„ุถุงุจุท ู‚ุตุชู‡ู…ุง ู‚ุงู„ ู„ู‡ู…:
ุงุญุถุฑูˆุง ุงู„ูุชุงุฉ ู„ูƒูŠ ู†ุณุฃู„ู‡ุง ู…ู† ุชุฑูŠุฏ ุงู„ูˆู„ุฏุฃู… ุงู„ุฃุจ

Keduanya menceritakan permasalahannya kepada seorang petugas polisi. Lalu, polisi itu berkata: "Hadirkan gadis itu kesini,  agar aku bisa bertanya kepadanya siapa yang akan ia inginkan:
 si anak atau bapaknya".

ูˆู„ู…ุง ุฑุขู‡ุง ุงู„ุถุงุจุท
ูˆุงู†ุจู‡ุฑ ู…ู† ุญุณู†ู‡ุง ูˆูุชู†ุชู‡ุง

Ketika petugas polisi melihat gadis itu, Ia pun tertarik dengan sikap ramah dan pesonanya.

ูˆู‚ุงู„ ู„ู‡ู…:
ู‡ุฐู‡ ู„ุง ุชุตู„ุญ ู„ูƒู…ุง ุจู„ ุชุตู„ุญ ู„ุดุฎุต ู…ุฑู…ูˆู‚ ููŠ ุงู„ุจู„ุฏ ู…ุซู„ูŠ

Lalu polisi itu berkata: "Gadis ini tidak cocok untuk kalian berdua,  Ia cocok untuk orang terkemuka di negeri ini, yaitu aku!"

ูˆุชุฎุงุตู… ุงู„ุซู„ุงุซุฉ
ูˆุฐู‡ุจูˆุง ุงู„ู‰ ุงู„ูˆุฒูŠุฑ

Ketiganya pun ribut. Lalu mereka pergi menghadap menteri.

ุนู†ุฏู…ุง ุฑุขู‡ุง ุงู„ูˆุฒูŠุฑ ู‚ุงู„:
ู‡ุฐู‡ ู„ุง ูŠุชุฒูˆุฌู‡ุง ุฅู„ุง ุงู„ูˆุฒุฑุงุก ู…ุซู„ูŠ

Dan ketika menteri melihat gadis itu, Ia berkata: "Gadis ini tidak ada yang cocok untuk menikahinya,
kecuali seorang menteri seperti aku!"

ูˆุฃูŠุถุง ุชุฎุงุตู…ูˆุง ุนู„ูŠู‡ุง ุญุชู‰ ูˆุตู„ุง ู„ุฃู…ุฑ ุฅู„ู‰ ุฃู…ูŠุฑ ุงู„ุจู„ุฏุฉ

Keributan terjadi lagi. Akhirnya sampailahmereka menghadap presiden.

ูˆุนู†ุฏู…ุง ุญุถุฑูˆุง ู‚ุงู„:
ุฃู†ุง ุณุฃุญู„ ู„ูƒู… ุงู„ู…ุดูƒู„ุฉ ุงุญุถุฑูˆุง ุงู„ูุชุงุฉ

Presiden berkata: "Aku akan memutuskan masalah kalian . .  Hadirkan gadis itu ke sini!"

ูู„ู…ุง ุฑุขู‡ุง ุงู„ุฃู…ูŠุฑ ู‚ุงู„
ุจู„ ู‡ุฐู‡ ู„ุง ูŠุชุฒูˆุฌู‡ุง ุฅู„ุง ุฃู…ูŠุฑ ู…ุซู„ูŠ

Ketika presiden melihat gadis itu, ia berkata: "Tidak ada yang cocok untuk menikahinya,   kecuali seorang presiden seperti aku!"

ูˆุชุฌุงุฏู„ูˆุง ุฌู…ูŠุนุง

Terjadilah perdebatan antara mereka...

ุซู… ู‚ุงู„ุช ุงู„ูุชุงุฉ

Lalu gadis itu berkata:

ุฃู†ุง ุนู†ุฏูŠ ุงู„ุญู„!!
ุณูˆู ุฃุฑูƒุถ
ูˆุงู†ุชู… ุชุฑูƒุถูˆู† ุฎู„ููŠ ูˆุงู„ุฐูŠ ูŠู…ุณูƒู†ูŠ
ุฃูˆู„ุง ุฃู†ุง ู…ู† ู†ุตูŠุจู‡ ูˆูŠุชุฒูˆุฌู†ูŠ"

Aku punya solusi. Kita adakan perlombaan. Aku akan berlari, dan kalian semua berlari di belakangku,
siapa yang bisa mengikatku pertama kali, Aku menjadi miliknya maka dialah yang menikahiku".

ูˆูุนู„ุง ุฑูƒุถุช ูˆุฑูƒุถ ุงู„ุฎู…ุณุฉ ุฎู„ูู‡ุง ุงู„ุดุงุจูˆุงู„ุฃุจ
ูˆุงู„ุถุงุจุท ูˆุงู„ูˆุฒูŠุฑ ูˆุงู„ุฃู…ูŠุฑ ูˆูุฌุฃุฉ ูˆู‡ู… ูŠุฑูƒุถูˆู† ุฎู„ูู‡ุง ุณู‚ุท

Dan benarlah, ketika gadis itu berlari, kelima laki-laki: anak, bapak, petugas polisi, menteri dan presiden, berlari mengejar gadis tersebut dari belakang.

ุงู„ุฎู…ุณุฉ ููŠ ุญูุฑุฉ ุนู…ูŠู‚ุฉ

Namun tiba-tiba kelimanya jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam.

ุซู… ู†ุธุฑุช ุนู„ูŠู‡ู… ุงู„ูุชุงุฉ ู…ู† ุฃุนู„ู‰ ูˆู‚ุงู„ุช

Kemudian, sambil melihat mereka dari atas, Gadis itu berkata:

ู‡ู„ ุนุฑูุชู… ู…ู† ุฃู†ุง؟ ุฃู†ุง ุงู„ุฏู†ูŠุง!"

Apakah kalian tahu siapa aku? Aku adalah DUNIA!!

ุฃู†ุง ุงู„ุชูŠ ูŠุฌุฑูŠ ุฎู„ููŠ ุฌู…ูŠุน ุงู„ู†ุงุณ
ูˆูŠุชุณุงุจู‚ูˆู† ู„ู„ุญุตูˆู„ ุนู„ู‰ ูˆูŠู„ู‡ูˆู† ุนู† ุฏูŠู†ู‡ู…

Aku adalah sesuatu yang dikejar dan diperebutkan oleh semua orang, mereka berlomba untuk mendapatkan aku, hingga mereka lalai terhadap AGAMA mereka. 

ููŠ ุงู„ู„ุญุงู‚ ุจูŠ ุญุชู‰ ูŠู‚ุน ููŠ ุงู„ู‚ุจุฑ ูˆู„ู… ูŠููˆุฒ ุจูŠ

Mereka bersenang-senang untuk mengejarku, sampai akhirnya masuk ke LIANG KUBUR, namun mereka tidak memenangkan atas diriku".
ุงู„ู„ู‡ู… ู„ุงุชุฌุนู„ ุงู„ุฏู†ูŠุง ุงูƒุจุฑ ู‡ู…ู†ุง
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami. Semoga bermanfaat

Dikirimkan oleh: H. Zubad Akhadi Muttaqien

21 Agu 2020

Tinggalkanlah Sifat Pelit

Tinggalkanlah Sifat Pelit


Oleh: Mochamad Nasrudin

PELIT alias kikir, kedekut, bakhil dan beberapa istilah lainnya adalah sifat yang tidak baik. Tapi banyak juga orang memelihara sifat ini. Ciri orang pelit ketika diajak bersedekah biasanya menyangkal dengan kalimat, 'banyak cara bersedekah', 'ga harus di situ kita bersedekah', 'di rumah atau tempat lain kita juga bisa lakukan.' serta bentuk-bentuk kalimat lainnya.

Penyangkalan seperti ini adalah pintu keluar dia untuk lari dari kemurahan hati untuk bersedekah. Dengan alasan tidak mau dipaksa, tidak mau diatur, padahal itu adalah ciri orang yang pelit dan lekat hati terhadap dunia.

Kalau orang dermawan, biasanya apapun situasinya pasti akan rela mengeluarkan uangnya untuk kebaikan. Mau diminta, tidak diminta, di depan publik atupun sembunyi sembunyi, dia akan rela mengeluarkannya, karena hatinya tidak lekat terhadap harta yang Allah titipkan kepadanya.

Kenapa sifat pelit harus dilatih untuk dibuang jauh-jauh? Karena gara-gara sifat pelit inilah Tsa'laba yang terkenal sebagai hamamatul masjid, harus rela dimasukkan ke dalam neraka oleh Allah. Sedekah,zakat yang diminta Rosululloh kepadanya tidak pernah mau ngasih, padahal dulunya ia miskin sekali sehingga pakaian saja harus bergantian dg istrinya ketika shalat. 

Atas permintaan Tsa'laba yang ingin berubah jadi orang kaya, maka Rosululloh SAW pun mendoakan nya. Wal hasil setelah kaya, justru Tsa'laba lupa diri dan enggan bersedekah. Berkali kali sahabat meminta zakat dan sedekah nya, berkali kali pula tsa'laba menolak nya.

Sampai akhirnya Rosululloh menolak zakat dan sedekah Tsa'laba , sampai akhirnya Tsa'laba meninggal dunia dalam keadaan mal'un karena sifat pelitnya sehingga kematiannya su'ul khotimah.

Semoga kita bisa lepas dari keterikatan terhadap harta sehingga hati kita tidak disetir dan dipermainkan oleh harta, namun kita yang mengontrol dan mempermainkan harta yang Allah ujikan kepada kita. Amin.

Monas Inspire
Mochamad Nasrudin

20 Agu 2020

Anjuran Membaca Surah Yasin

Anjuran Membaca Surah Yasin

BERSEMPENA hadirnya tahun baru kita, Tahun Baru Islam (Hijriyah) 1442, ini alangkah baiknya kita menambah pengetahuan dan pengalaman kita dalam amalan-amalan sunah yang insyaallah akan menambah catatan pahala kita. Muharam adalah bulan mulia yang dianjurkan meningkatkan dan memperbanyak amalan. Berikut tulisan yang dikirimkan oleh H. Zubad Akhadi Muttaqien dengan judul Anjuran Membaca Surah Yasin yang diambilkan dari Kitab Ahkam Tamanni Al-Maut

Sangat banyak hadits tentang anjuran membaca surat Yasin, di bawah ini kami nukilkan beberapa hadits dan pendapat ulama.

ุนَู†ْ ู…َุนْู‚ِู„ِ ุจْู†ِ ูŠَุณَุงุฑٍ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِู‰ُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุงِู‚ْุฑَุกُูˆْุง ูŠุณ ุนَู„َู‰ ู…َูˆْุชَุงูƒُู…ْ
Dari Ma'qil bin Yasar ia berkata, Nabi saw bersabda : Bacakanlah Surat Yasin kepada orang yang meninggal diantara kalian (H. R. Abu Daub no. 3123, Ibnu Majah no. 1515, Ahmad no. 20837, Ibnu Hibban no. 3002 Hakim no. 2028, Baihaqi no. 6839 dan lainnya)

ุนَู†ْ ุฌُู†ْุฏُุจٍ ู‚َุงู„َ : ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَ ูŠุณ ูِู‰ ู„َูŠْู„َุฉٍ ุงِุจْุชَุบَุงุกَ ูˆَุฌْู‡ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุบُูِุฑَ ู„َู‡ُ
Dari Jundub ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa membaca surat Yasin di malam hari seraya mengharap rida Allah, maka ia diampuni (dosa-dosanya) (H.R. Ibnu Hibban no. 2574, Ad-Darimi no. 3478 dan lainnya)

ุนَู†ِ ุงู„ْุญَุณَู†ِ ู‚َุงู„َ ุณَู…ِุนْุชُ ุฃَุจَุง ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ : ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَ ูŠุณ ูِูŠ ู„َูŠْู„َุฉٍ، ุฃَุตْุจَุญَ ู…َุบْูُูˆุฑًุง ู„َู‡ُ  ูˆَู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَ ุญู… ุงู„َّุชِูŠ ูŠُุฐْูƒَุฑُ ูِูŠْู‡َุง ุงู„ุฏُّุฎَุงู†ُ ูِูŠ ู„َูŠْู„َุฉِ ุงู„ْุฌُู…ُุนَุฉِ  ุฃَุตْุจَุญَ ู…َุบْูُูˆْุฑًุง ู„َู‡ُ
Dari Hasan ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang membaca surat Yasin di malam hari, maka di pagi harinya ia diampuni dan barang siapa membaca Haa Miim yang didalamnya disebutkan Ad-Dukhan (surat Ad-Dukhan) pada malam Jum'at, maka di pagi harinya ia diampuni. (H. R. Abu Ya'la no. 6224)

Mengenai hadits di atas Syaikh Ibnu Katsir dalam kitabnya berkata:
ุฅِุณْู†َุงุฏٌ ุฌَูŠِّุฏٌ 
Sanad yang bagus (baik). (Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Juz III, halaman 525)

ุนَู†ْ ุฃَู†َุณِ ุจْู†ِ ู…َุงู„ِูƒٍ ู‚َุงู„َ ู‚ุงَู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…َู†ْ ุฏَุงูˆَู…َ ุนَู„َู‰ ู‚ِุฑَุงุกَุฉِ ูŠุณ ูƒُู„َّ ู„َูŠْู„َุฉٍ ุซُู…َّ ู…َุงุชَ، ู…َุงุชَ ุดَู‡ِูŠْุฏًุง
Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang membiasakan membaca surat Yasin setiap malam kemudian ia mati, maka ia mati dalam keadaan syahid” (H. R. Thabrani no. 7018)

ุญَุฏَّุซَู†َุง ุตَูْูˆَุงู†ُ ุญَุฏَّุซَู†ِู‰ ุงู„ْู…َุดْูŠَุฎَุฉُ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ุญَุถَุฑُูˆْุง ุนِู†ْุฏَ ุบُุถَูŠْูِ ุจْู†ِ ุงู„ْุญَุงุฑِุซِ ุงู„ุซُّู…َุงู„ِู‰ِّ ุญِูŠْู†َ ุงุดْุชَุฏَّ ุณَูˆْู‚ُู‡ُ ูَู‚َุงู„َ ู‡َู„ْ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุฃَุญَุฏٌ ูŠَู‚ْุฑَุฃُ ูŠุณ ู‚َุงู„َ ูَู‚َุฑَุฃَู‡َุง ุตَุงู„ِุญُ ุจْู†ُ ุดُุฑَูŠْุญٍ ุงู„ุณَّูƒُูˆู†ِู‰ُّ ูَู„َู…َّุง ุจَู„َุบَ ุฃَุฑْุจَุนِูŠْู†َ ู…ِู†ْู‡َุง ู‚ُุจِุถَ. ู‚َุงู„َ ูˆَูƒَุงู†َ ุงู„ْู…َุดْูŠَุฎَุฉُ ูŠَู‚ُูˆْู„ُูˆْู†َ ุฅِุฐَุง ู‚ُุฑِุฆَุชْ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ْู…َูŠِّุชِ ุฎُูِّูَ ุนَู†ْู‡ُ ุจِู‡َุง. ู‚َุงู„َ ุตَูْูˆَุงู†ُ ูˆَู‚َุฑَุฃَู‡َุง ุนِูŠْุณَู‰ ุจْู†ُ ุงู„ْู…ُุนْุชَู…ِุฑِ ุนِู†ْุฏَ ุงุจْู†ِ ู…َุนْุจَุฏٍ
Telah menceritakan kepada kami Shafwan, telah bercerita kepadaku para guru, bahwa mereka mendatangi Ghudhaif bin Haris Ats-Tsumali ketika penyakitnya sangat parah. Lalu Shafwan berkata : Adakah diantara kamu sekalian yang mau membacakan surat Yasin? Shaleh bin Syuraih As-Sakuni yang membaca surat Yasin. Setelah ia membaca 40 dari surat Yasin, Ghudhaif meninggal. Maka para guru berkata : Jika surat Yasin dibacakan di dekat orang yang sedang menghadapi ajalnya maka ia akan diringankan (keluarnya ruh) dengan surat Yasin tersebut. Shafwan berkata : (Begitu pula) Isa bin Mu'tamir membacakan surat Yasin di dekat Ibnu Ma'bad. (H. R. Ahmad No 17432)

Syaikh Ibnu Katsir dalam kitabnya mengarakan :

ูˆَู„ِู‡َุฐَุง ู‚َุงู„َ ุจَุนْุถُ ุงู„ْุนُู„َู…َุงุกِ ู…ِู†ْ ุฎَุตَุงุฆِุตِ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุณُّูˆْุฑَุฉِ ุฃَู†َّู‡َุง ู„ุงَ ุชُู‚ْุฑَุฃُ ุนِู†ْุฏَ ุฃَู…ْุฑٍ ุนَุณِูŠْุฑٍ ุฅِู„ุงَّ ูŠَุณَّุฑَู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ. ูˆَูƒَุฃَู†َّ ู‚ِุฑَุงุกَุชَู‡َุง ุนِู†ْุฏَ ุงู„ْู…َูŠِّุชِ ู„ِุชُู†ْุฒَู„َ ุงู„ุฑَّุญْู…َุฉُ ูˆَุงู„ْุจَุฑَูƒَุฉُ ูˆَู„ِูŠَุณْู‡ُู„َ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุฎُุฑُูˆْุฌُ ุงู„ุฑُّูˆْุญِ ูˆَุงู„ู„ู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ
Oleh karenanya sebagian ulama berkata : Diantara keistimewaan surat Yasin ini ialah tidak sekali-kali ia dibaca dalam suatu urusan yang sulit melainkan Allah akan memudahkannya. Dan seakan-akan surat Yasin yang dibacakan untuk orang yang sedang menghadapi ajalnya dimaksudkan untuk memohon agar rahmat dan berkah diturunkan baginya, dan dimaksudkan agar ruhnya keluar dengan mudah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Syaikh Ubnu Qayyim Al-Jauziyah, penerus dari Syaikh Ibnu Taymiyah dalam kitabnya mengatakan :

ุฃَุฎْุจَุฑَู†ِูŠ ุงู„ْุญَุณَู†ُ ุจْู†ُ ุงู„ْู‡َูŠْุซَู…ِ ู‚َุงู„َ ุณَู…ِุนْุชَ ุฃَุจَุง ุจَูƒْุฑِ ุจْู†ِ ุงู„ْุฃَุทْุฑُูˆุดَ ุงุจْู†ِ ุจِู†ْุชِ ุฃَุจِูŠ ู†َุตْุฑِ ุจْู†ِ ุงู„ุชَّู…َุงุฑِ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ูƒَุงู†َ ุฑَุฌُู„ٌ ูŠَุฌِูŠุกُ ุฅِู„َู‰ ู‚َุจْุฑِ ุฃُู…ِّู‡ِ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْุฌُู…ْุนَุฉِ ูَูŠَู‚ْุฑَุฃُ ุณُูˆุฑَุฉَ ูŠุณ ูَุฌَุงุกَ ูِูŠ ุจَุนْุถِ ุฃَูŠَّุงู…ِู‡ِ ูَู‚َุฑَุฃَ ุณُูˆุฑَุฉَ ูŠุณ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ุงู„ู„ู‡ู… ุฅِู†ْ ูƒُู†ْุชَ ู‚َุณَู…ْุชَ ู„ِู‡ุฐِู‡ِ ุงู„ุณُّูˆุฑَุฉَ ุซَูˆَุงุจًุง ูَุงุฌْุนَู„ْู‡ُ ูِูŠ ุฃَู‡ْู„ِ ู‡ุฐِู‡ِ ุงู„ْู…َู‚َุงุจِุฑِ ูَู„َู…َّุง ูƒَุงู†َ ูŠَูˆْู…ُ ุงู„ْุฌُู…ْุนَุฉِ ุงู„َّุชِูŠ ุชَู„ِูŠู‡َุง ุฌَุงุกَุชِ ุงู…ْุฑَุฃَุฉٌ ูَู‚َุงู„َุชْ ุฃَู†ْุชَ ูُู„َุงู†ُ ุจْู†ُ ูُู„َุงู†َุฉٍ ู‚َุงู„َ ู†َุนَู…ْ ู‚َุงู„َุชْ ุฅِู†َّ ุจِู†ْุชًุง ู„ِูŠ ู…َุงุชَุชْ ูَุฑَุฃَูŠْุชُู‡َุง ูِูŠ ุงู„ู†َّูˆْู…ِ ุฌَุงู„ِุณَุฉً ุนَู„َู‰ ุดَูِูŠุฑٍ ู‚َุจْุฑِู‡َุง ูَู‚ُู„ْุชُ ู…َุง ุฃَุฌْู„َุณَูƒِ ู‡َุง ู‡ُู†َุง ูَู‚َุงู„َุชْ ุฅِู†َ ูُู„َุงู†َ ุจْู†ِ ูُู„َุงู†َุฉٍ ุฌَุงุกَ ุฅِู„َู‰ ู‚َุจْุฑِ ุฃُู…ِّู‡ِ ูَู‚َุฑَุฃَ ุณُูˆุฑَุฉَ ูŠุณ ูˆَุฌَุนَู„َ ุซَูˆَุงุจَู‡َุง ู„ِุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ْู…َู‚َุงุจِุฑِูَุฃَุตَุงุจَู†َุง ู…ِู†ْ ุฑَูˆْุญِ ุฐู„ِูƒَ ุฃَูˆْ ุบُูِุฑَ ู„َู†َุง ุฃَูˆْ ู†َุญْูˆَ ุฐู„ِูƒَ

Telah menceritakan kepadaku Al-Hasan bin Haitsam, katanya : Aku mendengar Abu Bakar bin Al-Athrusy bin abi Nashar bin Tamar berkata : Ada seorang lelaki datang ke kubur ibunya pada hari jum’at, kemudian ia membaca surat Yasin disitu. Maka ia (Abu Bakar) pun datang kekubur ibunya dan membaca surah Yasin, kemudian ia berdo’a : Ya Allah ! Ya Tuhanku ! Kalau memang Engkau memberi pahala lagi bagi orang yang membaca surat ini, maka jadikanlah pahala itu bagi sekalian ahli kubur ini. Apabila tiba hari jum’at yang berikutnya, dia ditemui seorang wanita. Wanita itu bertanya : Apakah kau fulan anak si fulanah itu ? Jawab Abu Bakar : Ya ! Berkata wanita itu lagi : Putriku telah meninggal dunia, lalu aku bermimpikan dia datang duduk diatas kuburnya, maka aku bertanya : Mengapa kau duduk disini ? Jawabnya : Si fulan anak fulanah itu telah datang ke kubur ibunya seraya membacakan surat Yasin, dan dijadikan pahalanya untuk ahli kuburan sekaliannya. Maka kami pun telah mendapat bahagian dari padanya, dan dosaku pun telah diampunkan karenanya. (Kitab Ar-Ruh, Juz I, halaman 11)

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdi pendiri wahabi dalam kitabnya, ia mengatakan :

ูˆَุฃَุฎْุฑَุฌَ ุณَุนْุฏُ ุงู„ุฒَّู†ْุฌَุงู†ِูŠ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู…َุฑْูُูˆุนًุง ู…َู†ْ ุฏَุฎَู„َ ุงู„ْู…َู‚َุงุจِุฑَ ุซُู…َّ ู‚َุฑَุฃَ ูَุงุชِุญَุฉَ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูˆَู‚ُู„ْ ู‡ُูˆَ ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَุญَุฏٌ ูˆَุฃَู„ْู‡َุงูƒُู…ُ ุงู„ุชَّูƒَุงุซُุฑِ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ุฅِู†ِّูŠ ุฌَุนَู„ْุชُ ุซَูˆَุงุจَ ู…َุง ู‚َุฑَุฃْุชُ ู…ِู†ْ ูƒَู„َุงู…ِูƒَ ู„ِุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ْู…َู‚َุงุจِุฑِ ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชِ ูƒَุงู†ُูˆุง ุดُูَุนَุงุกَ ู„َู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆَุฃَุฎْุฑَุฌَ ุนَุจْุฏُ ุงู„ْุนَุฒِูŠุฒِ ุตَุงุญِุจُ ุงู„ْุฎَู„ุงَู„ِ ุจِุณَู†َุฏِู‡ِ ุนَู†ْ ุฃَู†َุณٍ ู…َุฑْูُูˆุนًุง ู…َู†ْ ุฏَุฎَู„َ ุงู„ْู…َู‚َุงุจِุฑَ ูَู‚َุฑَุฃَ ุณُูˆุฑَุฉَ ูŠุณ ุฎَูَّูَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ูˆَูƒَุงู†َ ู„َู‡ُ ุจِุนَุฏَุฏِ ู…َู†ْ ูِูŠู‡َุง ุญَุณَู†َุงุชٌ

Saad Al-Zanjani meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah ra, secara marfu’ : Barang siapa mendatangi kuburan lalu membaca surat Al-Fatihah, Qul huwallahu ahad dan Alhakumuttakatsur, kemudian mengatakan : Ya Allah, aku hadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an ini bagi kaum beriman laki-laki dan perempuan di kuburan ini, maka mereka akan menjadi penolongnya kepada Allah. Dan Abdul Aziz, murid Al-Khallal meriwayatkan hadits dengan  sanadnya dari Anas bin Malik ra, secara marfu’ : Barang siapa mendatangi kuburan, lalu membaca surat Yasin, maka Allah akan meringankan siksaan mereka, dan ia akanmemperoleh pahala sebanyak orang-orang yang ada  di kuburan itu. 
(Dari: Kitab Ahkam Tamanni Al-Maut,  halaman 75)
Dikirimkan oleh: H. Zubad Akhadi Muttaqien
http://www.wongsantun.com/2017/03/anjuran-membaca-surat-yasin.html?m=1 

19 Agu 2020

Pilih Dunia atau Akhirat

Pilih Dunia atau Akhirat

Oleh Mochamad Nasrudin

PERTANYAAN sederhanaya begini, "Anda mau pilih dunia atau akhirat? Anda mau pilih menjadi hamba dunia atau hamba Allah? Singkat saja, tapi pertanyaan penting untuk kita jawab. Akan menentukan status kita di hadapan Allah, kelak.

Apa yang Anda pilih belum tentu Anda dapat. Betapa banyak orang lebih condong ke dunia, tapi dia tidak mendapatkan apa apa-apa kecuali kesia-siaan saja.  

Siang, malam, yang dipikirkan hanya uang, pekerjaan, sibuk sana, sibuk sini tak tentu arah. Namun hidupnya begitu begitu saja, tidak ada perubahan berarti yang sebanding dengan waktu yang ia habiskan untuk dunia. Capek, hidup serba kekurangan, banyak musibah, stress, itu menjadi hiasan kesehariannya, padahal dia sudah abdikan hidupnya untuk dunia.

Di sisi lain, ada orang yang merasa cukup dengan apa yang ada, hidupnya tenang, damai, hari harinya untuk ibadah, berdzikir, berbagi, memiliki banyak waktu dan bahagia bersama keluarga, nampak santai tapi urusan dunia nya serba cukup, tdk kekurangan sama sekali.  Padahal yang dipikiran dia bukan dunia. Yang ia pikirkan hanya Allah.

Tiada kenikmatan yang ia rasakan selain nikmat nya mengingat Allah. Di sinilah sesungguhnya letak rahasianya. Setiap orang pasti ingin bahagia, pingin serba kecukupan, ingin sukses, ingin damai, ingin memberikan porsi ibadah lebih kepada Allah.

Cuma ada orang yang tahu dimana letak kunci kebahagiaan tersebut dan ada yang tidak tahu sehingga tersesat dan salah alamat. Orang yang tahu alamatnya, dia langsung yakin menuju sasaran. Kunci memegang dunia, akhirat dan seisinya ada di tangan Allah, ngapain merengek-rengek kepada dunia,. Ngapain merayu-rayu bos, bupati, gubernur, toke atau apapun, simbol penguasa dunia untuk mendapatkan dunia dan kenikmatannya. Itu semua adalah alamat palsu, yang membuat kita tersesat dalam segala aspek kehidupan kita.

Jangankan mampu menggenggam dunia, yang ada orang ini akan menjadi budak dunia. hidupnya penuh kesia-siaan. Dunia yang ia inginkan saja bakalan sulit ia raih, apalagi akhirat yang tdk pernah ia pikirkan. 

Kalaupun ia mampu meraih dunia dengan cara mengabdi kepada dunia dan jauh dari jalan Allah, ini pasti hanya lah istidhroj. Istidhroj adalah cara Allah menaikkan derajat manusia secara materi namun semakin jauh dari Allah. Dia dinaikkan sementara untuk dijatuhkan lagi dari posisinya. Sakitnya akan semakin terasa agar dia tersadar bahwa Tuhannya Bukan uang, bukan dunia, bukan kekayaan, tapi Allah. Agar matanya terbelalak bahwa hanya Allah yang Arrozzaq, hanya Allah yang Al qhoniy, hanya Allah yang Al wahab. Selain Allah, semua adalah makhluk.

Nah, pertanyaan nya setelah membaca tulisan ini, masihkah kita masih mengejar dunia habis habisan tak kenal waktu, tapi ketika diajak dzikir, sholat, selalu beralasan tak punya waktu, tak punya uang, tak punya kendaraan, dan alasan alasan lainnya.

Malam ini, saya mengajak Anda untuk menuju Allah setahap lebih dekat, melalui dzikir amalan amalan para Auliya atau kekasih kekasih Allah. Di malam 1 Muharram malam ini, adalah waktu yang tepat bagi kita utk membuat komitmen dan perjanjian perubahan hidup kita lbh baik dengan Allah. Kita meski tunjukkan komitmen kita di tahun baru hijriah ini dg Allah, karena Allah tdk merubah keadaan kita, klo kita tidak mau, tdk niat, dan malas malasan utk merubah hidup kita sendiri.

Nah mari sukses bersama dunia dan akhirat. Cuma Anda akan tetap berat ke dunia dan tetap terus menghamba ke dunia, atau Anda akan menghamba kepada Pemilik dunia dan seisinya. Kalau Anda pilih Allah , saya undang malam ini utk berdzikir khusus malam ini di rumah saya.

Dzikir rotibul Haddad, Dzikir Ghofilin, sholat hajat dan istighosah. Lepas sholat Maghrib kita mulai bermesraan dengan Allah serta berkomitmen untuk mencintai-Nya di atas cinta kita kepada dunia.

Yang di luar Karimun, datangi majelis dzikir yang mengadakan acara Dzikir bersama seperti ini, atau kalau perlu tunjukkan satu malam ini, kita tidak tidur dan menunjukkan komitmen kita kpd Allah.

Semoga bermanfaat
Monas Inspire
Mochamad Nasrudin

17 Agu 2020

 Hidup Bertetangga

Hidup Bertetangga

TETANGGA adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita. Dalam Islam, tetangga memiliki hak-hak tertentu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah saw, seperti hak untuk mendapatkan rasa aman dari gangguan dan sebagainya. Oleh karena itu kita diperintahkan Allah untuk berbuat baik kepada tetangga. Dalam Al-Qur'an disebutkan :

ูˆَุงุนْุจُุฏُูˆุง ุงู„ู„ู‡َ ูˆَู„ุงَ ุชُุดْุฑِูƒُูˆْุง ุจِู‡ِ ุดَูŠْุฆًุง ูˆَุจِุงู„ْูˆَุงู„ِุฏَูŠْู†ِ ุฅِุญْุณَุงู†ًุง ูˆَุจِุฐِูŠ ุงู„ْู‚ُุฑْุจَู‰ ูˆَุงู„ْูŠَุชَุงู…َู‰ ูˆَุงู„ْู…َุณَุงูƒِูŠْู†ِ ูˆَุงู„ْุฌَุงุฑِ ุฐِูŠ ุงู„ْู‚ُุฑْุจَู‰ ูˆَุงู„ْุฌَุงุฑِ ุงู„ْุฌُู†ُุจِ ูˆَุงู„ุตَّุงุญِุจِ ุจِุงู„ْุฌَู†ْุจِ ูˆَุงุจْู†ِ ุงู„ุณَّุจِูŠْู„ِ ูˆَู…َุง ู…َู„َูƒَุชْ ุฃَูŠْู…َุงู†ُูƒُู…ْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„ู‡َ ู„ุงَ ูŠُุญِุจُّ ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ู…ُุฎْุชَุงู„ุงً ูَุฎُูˆุฑًุง
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (Q.S. 4 An Nisaa' 36)

Di bawah ini kami tuliskan beberapa hadits mengenai bertetangga, di antaranya adalah :

1. Menghormati tetangga adalah bagian dari iman

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ : ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงْู„ูŠَูˆْู…ِ ุงู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ْูŠُูƒْุฑِู…ْ ุฌَุงุฑَู‡ُ
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya. (H. R. Bukhori no. 6019 dan Muslim no. 182) 

2. Tidak mengganggu tetangga adalah bagian dari iman

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุนَู†ِ ุงู„ู†َّุจِู‰ِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงْู„ุขุฎِุฑِ ูَู„ุงَ ูŠُุคْุฐِู‰ ุฌَุงุฑَู‡ُ
Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw bersabda : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah mengganggu tetangganya. (H. R Bukhari no. 5175, Muslim no 183)

3. Bersikap baik kepada tetangga adalah tanda muslim sejati

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุง ุฃَุจَุง ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ูƒُู†ْ ูˆَุฑِุนًุง ุชَูƒُู†ْ ุฃَุนْุจَุฏَ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَูƒُู†ْ ู‚َู†ِุนًุง ุชَูƒُู†ْ ุฃَุดْูƒَุฑَ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَุฃَุญِุจَّ ู„ِู„ู†َّุงุณِ ู…َุง ุชُุญِุจُّ ู„ِู†َูْุณِูƒَ ุชَูƒُู†ْ ู…ُุคْู…ِู†ًุง ูˆَุฃَุญَุณِู†ْ ุฌِูˆَุงุฑَ ู…َู†ْ ุฌَุงูˆَุฑَูƒَ ุชَูƒُู†ْ ู…ُุณْู„ِู…ًุง ูˆَุฃَู‚ِู„َّ ุงู„ุถَّุญِูƒَ ูَุฅِู†َّ ูƒَุซْุฑَุฉَ ุงู„ุถَّุญِูƒِ ุชُู…ِูŠْุชُ ุงู„ْู‚َู„ْุจَ
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda : Hai Abu Hurairah jadilah orang yang wara' niscaya kamu akan menjadi manusia ahli ibadah, jadilah orang yang qana'ah (menerima apa adanya) niscaya kamu akan menjadi orang yang rajin bersyukur, cintailah orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri niscaya kamu akan menjadi orang mukmin sejati, bersikaplah yang baik terhadap tetangga niscaya kamu akan menjadi muslim sejati, dan sedikitlah tertawa karena sesungguhnya banyak tertawa itu dapat mematikan hati. (H. R. Ibnu Majah no. 4357, Abu Ya'la no. 5865)

4. Mengganggu tetangga halal untuk dilaknat

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ، ู‚َุงู„َ : ุฌَุงุกَ ุฑَุฌُู„ٌ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูَุดَูƒَุง ุฅِู„َูŠْู‡ِ ุฌَุงุฑًุง ู„َู‡ُ، ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุซَู„ุงุซَ ู…َุฑَّุงุชٍ : ุงِุตْุจِุฑْ، ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ู„َู‡ُ ูِูŠ ุงู„ุฑَّุงุจِุนَุฉِ ุฃَูˆِ ุงู„ุซَّุงู„ِุซَุฉِ : ุงِุทْุฑَุญْ ู…َุชَุงุนَูƒَ ูِูŠ ุงู„ุทَّุฑِูŠْู‚ِ، ู‚َุงู„َ : ูَุฌَุนَู„َ ุงู„ู†َّุงุณُ ูŠَู…ُุฑُّูˆْู†َ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูَูŠَู‚ُูˆْู„ُูˆْู†َ : ู…َุง ู„َูƒَ ؟ ู‚َุงู„َ : ุขุฐَุงู‡ُ ุฌَุงุฑُู‡ُ، ูَุฌَุนَู„ُูˆْุง ูŠَู‚ُูˆْู„ُูˆْู†َ : ู„َุนَู†َู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ، ูَุฌَุงุกَ ุฌَุงุฑُู‡ُ، ูَู‚َุงู„َ : ุชَุฑُุฏُّ ู…َุชَุงุนَูƒَ ูˆَู„َุง ุฃُูˆْุฐِูŠْูƒَ ุฃَุจَุฏًุง
Dari Abu Hurairah ia berkata : Ada seseorang lelaki datang kepada Nabi saw dan mengaduh kepada beliau tentang (kedzaliman yang dilakukan) tetangganya. Lalu Nabi saw bersabda sampai tiga kali : Bersabarlah. Kemudian beliau mengatakan kepadanya pada yang keempat atau yang ketiga : Letakkan semua isi rumahmu di jalan, ia berkata : Setiap orang yang melewati orang ini, mereka bertanya : Apa yang terjadi denganmu (sampai kamu mengeluarkan isi rumahmu)? Dia menjawab : Tetanggaku menggangguku. (Mendengar jawaban ini) maka setiap orang yang melewatinya mengucapkan : Semoga Allah melaknatnya. Sampai akhirnya tetangga pengganggu itu datang, ia mengiba : Masukkan kembali barangmu, dan saya tidak akan mengganggumu selamanya. (H. R. Abu Ya'la no. 6630, Ibnu Hibban no. 378)

5. Wasiat Jibril untuk memperhatikan tetangga

ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑَุถِู‰َ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡َุง ุนَู†ِ ุงู„ู†َّุจِู‰ِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ู…َุง ุฒَุงู„َ ูŠُูˆْุตِูŠْู†ِู‰ ุฌِุจْุฑِูŠْู„ُ ุจِุงู„ْุฌَุงุฑِ ุญَุชَّู‰ ุธَู†َู†ْุชُ ุฃَู†َّู‡ُ ุณَูŠُูˆَุฑِّุซُู‡ُ
Dari Aisyah rah, dari Nabi saw bersabda : Tidak henti-hentinya Jibril berpesan kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga, sampai aku mengira bahwa tetangga akan ditetapkan menjadi ahli warisnya. (H. R. Bukhari no. 6014, Muslim no. 6854)

6. Mencintai tetangga seperti mencintai diri sendiri

ุนَู†ْ ุฃَู†َุณٍ ุนَู†ِ ุงู„ู†َّุจِู‰ِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ูˆَุงู„َّุฐِู‰ ู†َูْุณِู‰ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ู„ุงَ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุนَุจْุฏٌ ุญَุชَّู‰ ูŠُุญِุจَّ ู„ِุฌَุงุฑِู‡ِ - ุฃَูˆْ ู‚َุงู„َ ู„ِุฃَุฎِูŠْู‡ِ - ู…َุง ูŠُุญِุจُّ ู„ِู†َูْุณِู‡ِ
Dari Anas, dari Nabi saw bersabda : Demi Dzat yang aku dalam genggamannya, belum beriman (dengan sempurna) seseorang hamba hingga ia mencintai tetangganya - atau beliau mengatakan saudaranya -  seperti ia mencintai dirinya sendiri. (H. R. Muslim no. 180)

7. Mengganggu tetangga tempatnya di neraka

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠْ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ  ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ู‚َุงู„َ : ู‚ِูŠْู„َ ู„ِู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ: ุฅِู†َّ ูُู„َุงู†َุฉَ ุชَุตُูˆْู…ُ ุงู„ู†َّู‡َุงุฑَ ูˆَุชَู‚ُูˆْู…ُ ุงู„ู„َّูŠْู„َ ูˆَุชُุคْุฐِูŠ ุฌِูŠْุฑَุงู†َู‡َุง ุจِู„ِุณَุงู†ِู‡َุง ูَู‚َุงู„َ ู„َุง ุฎَูŠْุฑَ ูِูŠْู‡َุง ู‡ِูŠَ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ู‚ِูŠْู„َ : ูَุฅِู†َّ ูُู„َุงู†َุฉَ ุชُุตَู„ِّูŠ ุงู„ْู…َูƒْุชُูˆْุจَุฉَ ูˆَุชَุตُูˆْู…ُ ุฑَู…َุถَุงู†َ ูˆَุชَุชَุตَุฏَّู‚ُ ุจِุฃَุซْูˆَุงุฑٍ ู…ِู†ْ ุฃَู‚ْุทِ ูˆَู„َุง ุชُุคْุฐِูŠ ุฃَุญَุฏًุง ุจِู„ِุณَุงู†ِู‡َุง ู‚َุงู„َ ู‡ِูŠَ ูِูŠ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ
Dari Abu Hurairah ra ia berkata, ditanyakan kepada Nabi saw : Sesungguhnya si Fulanah sering berpuasa di siang hari dan melaksanakan shalat di malam hari, tetapi lidahnya sering mengganggu tetangganya. Maka Beliau bersabda : Tidak ada kebaikan di dalam dirinya dan dia adalah penghuni neraka. Ditanyakan lagi : (Terdapat wanita lain) dia hanya melakukan shalat wajib, puasa di bulan Ramadhan dan bersedekah dengan gandum, tapi dia tidak pernah mengganggu seseorang dengan lisannya. Beliau bersabda : Dia adalah penghuni surga. (Al-Mustadrak 'alash shahihaini lil Hakim no. 7413)

8. Larangan keras menganggu tetangga

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ู„ุงَ ูŠَุฏْุฎُู„ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ู…َู†ْ ู„ุงَ ูŠَุฃْู…َู†ُ ุฌَุงุฑُู‡ُ ุจَูˆَุงุฆِู‚َู‡ُ
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda :  Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya. (H. R. Muslim no. 181)

9. Bahagia bila punya tetangga baik

ุนَู†ْ ู†َุงูِุนِ ุจْู†ِ ุนَุจْุฏِ ุงู„ْุญَุงุฑِุซِ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…ِู†ْ ุณَุนَุงุฏَุฉِ ุงู„ْู…َุฑْุกِ ุงู„ْุฌَุงุฑُ ุงู„ุตَّุงู„ِุญُ ูˆَุงู„ْู…َุฑْูƒَุจُ ุงู„ْู‡َู†ِู‰ุกُ ูˆَุงู„ْู…َุณْูƒَู†ُ ุงู„ْูˆَุงุณِุนُ
Dari Nafi' bin Abdul Harits ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Di antara kebahagiaan seseorang adalah tetangga yang shalih, kendaraan yang nyaman dan tempat tinggal yang luas. (H. R. Ahmad no. 15767)

10. Berlindung kepada Allah dari tetangga yang jelek

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠْ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูƒَุงู†َ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ ุงَู„ู„ู‡ู… ุฅِู†ِّูŠْ ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ุฌَุงุฑِ ุงู„ุณُّูˆْุกِ ูِูŠ ุฏَุงุฑِ ุงู„ْู…ُู‚َุงู…َุฉِ ูَุฅِู†َّ ุฌَุงุฑَ ุงู„ْุจَุงุฏِูŠ ูŠَุชَุญَูˆَّู„َ
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw bersabda : Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jelek di akhirat, karena sesungguhnya tetangga di dunia akan senantiasa berubah-rubah (bisa  pindah tempat). (H. R. Ibnu Hibban no. 307, Al-Mustadrak 'alash shahihaini lil Hakim no. 1906)

11. Anjuran memberi makanan kepada tetangga

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ุฐَุฑٍّ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุง ุฃَุจَุง ุฐَุฑٍّ ุฅِุฐَุง ุทَุจَุฎْุชَ ู…َุฑَู‚َุฉً ูَุฃَูƒْุซِุฑْ ู…َุงุกَู‡َุง ูˆَุชَุนَุงู‡َุฏْ ุฌِูŠْุฑَุงู†َูƒَ
Dari Abu Dzar ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Wahai Abu Dzar, apabila engkau membuat suatu makanan maka perbanyaklah kuahnya, kemudian undanglah (bagikan kepada) tetanggamu  (H. R. Muslim no. 6755)

12. Larangan meremehkan pemberian tetangga

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุฑَุถِู‰َ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ุนَู†ِ ุงู„ู†َّุจِู‰ِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ูŠَุง ู†ِุณَุงุกَ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…َุงุชِ ู„ุงَ ุชَุญْู‚ِุฑَู†َّ ุฌَุงุฑَุฉٌ ู„ِุฌَุงุฑَุชِู‡َุง ูˆَู„َูˆْ ูِุฑْุณِู†َ ุดَุงุฉٍ
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda : Wahai para wanita muslimah, janganlah satu tetangga meremehkan pemberian tetangga yang lainnya, meskipun kaki kambing (yang tak berdaging). (H.R. Bukhari no. 2566, Muslim no. 2426)

13. Tetangga paling dekat pintunya lebih utama diberi hadiah

ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑَุถِู‰َ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡َุง ู‚ُู„ْุชُ ูŠَุง ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ، ุฅِู†َّ ู„ِู‰ ุฌَุงุฑَูŠْู†ِ ูَุฅِู„َู‰ ุฃَูŠِّู‡ِู…َุง ุฃُู‡ْุฏِู‰ ู‚َุงู„َ ุฅِู„َู‰ ุฃَู‚ْุฑَุจِู‡ِู…َุง ู…ِู†ْูƒِ ุจَุงุจًุง
Dari Aisyah rah ia berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai dua tetangga, kepada siapakah aku akan memberi hadiah? Beliau bersabda : Ke rumah yang paling dekat pintunya denganmu. (H. R. Bukhari no. 2259)

14. Tetangga menjadi saksi :

ุนَู†ْ ูƒُู„ْุซُูˆู…ٍ ุงู„ْุฎُุฒَุงุนِู‰ِّ ู‚َุงู„َ ุฃَุชَู‰ ุงู„ู†َّุจِู‰َّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฑَุฌُู„ٌ ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ูƒَูŠْูَ ู„ِู‰ ุฃَู†ْ ุฃَุนْู„َู…َ ุฅِุฐَุง ุฃَุญْุณَู†ْุชُ ุฃَู†ِّู‰ ู‚َุฏْ ุฃَุญْุณَู†ْุชُ ูˆَุฅِุฐَุง ุฃَุณَุฃْุชُ ุฃَู†ِّู‰ ู‚َุฏْ ุฃَุณَุฃْุชُ ูَู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฅِุฐَุง ู‚َุงู„َ ุฌِูŠْุฑَุงู†ُูƒَ ุฅِู†َّูƒَ ู‚َุฏْ ุฃَุญْุณَู†ْุชَ ูَู‚َุฏْ ุฃَุญْุณَู†ْุชَ ูˆَุฅِุฐَุง ู‚َุงู„ُูˆْุง ุฅِู†َّูƒَ ู‚َุฏْ ุฃَุณَุฃْุชَ ูَู‚َุฏْ ุฃَุณَุฃْุชَ
Dari Kultsum Al-Khuza'i ia berkata : Telah datang kepada Nabi saw lalu ia bertanya : Wahai Rasulullah bagaimana aku bisa mengetahui apakah aku orang baik atau orang yang tidak baik. maka Rasulullah saw bersabda : Jika tetanggamu mengatakan kamu orang baik maka berarti kamu orang baik, sementara jika mereka berkata engkau orang tidak baik maka berarti kamu orang tidak baik. (H. R. Ibnu Majah no. 3462, Baihaqi no. 20898)

15. Tidak ada istilah sedikit dalam mengganggu tetangga

ุนَู†ْ ุฃُู…ِّ ุณَู„َู…َุฉَ، ู‚َุงู„َุชْ: ู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ  ู„َุง ู‚َู„ِูŠْู„َ ู…ِู†ْ ุฃَุฐَู‰ ุงู„ْุฌَุงุฑِ.
Dari Umu Salamah ia berkata, Nabi saw bersabda : Tidak ada istilah sedikit dalam mengganggu tetangga.  (Al-Mu'jam Al-Kabir Lil Thabrani no. 19042)


Dikirimkan ke sini oleh H. Zubad Akhadi Muttaqien
http://www.wongsantun.com/2018/07/hidup-bertetangga.html?m=1

14 Agu 2020

Cara Berpikir dapat Menjadi Sumber Kesalahpahaman Umat

Cara Berpikir dapat Menjadi Sumber Kesalahpahaman Umat

Oleh Mochamad Nasrudin

BAHWA cara berpikir dapat menimbulkan masalah mungkin kita sepakat. Cara berpikir kolot dan tidak mendalam, misalnya dapat menjadi sumber kesalahpahaman umat. Dengan pemikiran singkat tentu saja tidak cukup untuk memutuskan sikap terhadap sesuatu.

Banyaknya pertikaian, klaim mensyirikkan orang lain, klaim klenik, klaim merasa benar dan paling suci, itu banyak disebabkan oleh cara berpikir dangkal bahkan cenderung kolot. Berpikir dengan tidak mendalam dan tidak thowaf dari seseorang sehingga dengan cepatnya menghakimi seseorang tanpa memahami hakikat ilmu secara mendalam. Inilah yang disebuat berpikir singkat dan tidak mendalam.

Coba perhatikan fenomena sebagian masyarakat, ketika melihat seseorang mengkoleksi keris, langsung dibilang syirik dan khurofat. Loh...kok secepat itu menghakimi seseorang dari koleksi senjata tradisional yang dimiliki. Harusnya kalau pemilik keris dibilang syirik secepat itu, harusnya pemilik badik, pemilik mandau, senjata tradisional Kalimantan, pemilik kujang senjata tradisional Sunda, pemilik celurit senjata tradisional Madura, pemilik kerambit senjata tradisional Minang, dll, juga akan dibilang syirik?

Cara berpikir kan harusnya konsisten. Kalau pemegang keris dibilang syirik, harusnya pemegang senjata tradisional suku yang lain pun harusnya dibilang syirik juga. Bener nggak?

Kalau begitu semua bisa syirik, karena di setiap rumah pasti punya senjata baik untuk berkebun, koleksi, bekerja ataupun untuk lainnya. Haruskah sesempit itu kita berpikir?

Pemegang keris juga sering di-bully ataupun dihakimi sebagai pelaku kesyirikan, karena dianggap tergantung selain Allah.  Nah ini juga logika kacau , logika yang tadak konsisten dan berpikir sangat dangkal. 

Dari mana dasarnya, orang mengoleksi keris dibilang pelaku kesyirikan dan dianggap tergantung kepada selain Allah? Bagaimana dengan Anda yang tergantung dengan ATM atau duit, saat Anda nggak bawa duit atau ATM saat bepergian, dan ada perasaan tidak enak, was was, tidak nyaman, kenapa ini tdk dihukumi kesyirikan karena tergantung kepada selain Allah?

Demikian juga ketika, ada perasaan tidak nyaman saat listrik mati, tidak ada sinyal HP, tidak ada kendaraan, semua itu membuat perasaan kita lain, tidak nyaman, tidak enak karena sudah sangat tergantung dengan alat alat hidup di atas, kenapa ini tidak dihukumi syirik juga?

Ayo mulailah berpikir mendalam, filosofi, berpikir thowaf, diulang-ulang secara mendalam, sebelum menghakimi dan menyerang orang lain. Karena hal ini menjadi sumber pertikaian dan kesalahpahaman.

Pertama, kesyirikan itu ada di hati dan pikiran. Kita tidak bisa menghakimi seseorang itu pelaku syirik, kalau kita tidak bisa membuktikan bahwa hati orang tersebut menjadikan selain Allah sebagai Tuhan tandingan.

Kalau dari tampilan dhohir, kita tidak bisa menghakimi seseorang itu pelaku syirik, jika failul mukhtar di dalam hatinya hanyalah Allah. Kalau dalam keseharian dia  tergantung dg uang, dokter, ATM, makanan, koleksi keris maupun senjata tradisional lainnya itu hanyalah addah atau kebiasaan atau tradisi yang statusnya di bawah keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Selama failul muhtar di dalam hatinya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, maka tidak bisa kita hukumi seseorang yang tergantungnya karena kebiasaan dan adat sebagai tindakan kesyirikan.

Makanya fungsi bismillahirrahmanirrahim yang kita ucapkan dalam setiap memulai aktifitas apapun adalah untuk menetralisir tarikan addah, kebiasaan agar kita tetap bergantung kepada Allah Al haq sebagai primary God, atau Tuhan pelaku utama yang Al Haq.

Pemahaman ini meski dimengerti,. Sebab kalau tidak, kita mudah sekali mensyirikkan orang lain yang menurut pandangan kita syirik, padahal dengan logika yang sama, tanpa kita pun menjadi pelaku syirik tanpa kita sadari, karena sering tergantung dengan uang, tergantung dengan air, listrik, hp dll.

Berpikirlah mendalam, dan ilmu yang luas agar kita lebih bijaksana dan tidak mudah menghakimi umat Rosululloh SAW yang ada iman di dalamnya. Biarkan lah penghakiman yang haq dan adil diputuskan Allah karena itu adalah tugas Allah Yang Maha Tahu dan Maha Adil. 

Kita sebagai manusia yang dhoif dan serba kekurangan, sebaiknya tidak mengambil hak Allah untuk menghakimi makhluk Allah yang lain. Karena Allah hanya memberikan ilmu kepada kita sedikit sekali. Melihat punggung kita sendiri saja kita tdk sanggup, bagaimana kita  mencoba menghakimi keimanan dan hati orang lain.  Semoga bermanfaat.

Monas Inspire
Mochamad Nasrudin