Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

3 Jul 2021

Bagi Muslim, Zikir Juga dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Bagi Muslim, Zikir Juga dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh


DI TENGAH pandemi covid yang belum juga menunjukkan berkurang, daya tahan tubuh (imunitas tubuh) sangatlah penting. Virus corona ternyata tidak akan terlalu membuat bahaya bagi tubuh yang memiliki antibodi yang hebat.

Semua kita sepakat, sebagaimana saran dan peringatan dokter dan ahli kesehatan, daya tahan tubuh yang baik sangatlah diperlukan. Hidup berdampingan dengan corona maka untuk menghadapi kondisi corona yang semakin menggila dan kini muncul pula virus corona varian delta seperti banyak ditulis di media, maka ketahanan tubuh sangatlah utama.

Dalam satu catatan yang dishare hejinews.id dalam judul Subhanallah, Dzikir dan Baca Al-Fatihah Bisa Tingkatkan Imun Tubuh, misalnya diuraikan ada banyak strategi dan cara yang dilakukan orang dalam usaha meningkatkan dan mempertahankan daya tahan tubuh. Dari beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh, itu milsanya dengan menjaga asupan makanan untuk tubuh kita.

Selain itu imun tubuh juga bisa ditingkatkan dan dijaga melalui aktivitas berolahraga secara rutin. Di tengah kebijakan work from home (WFH) pada penerapan PPKMD (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat) yang diterapkan pemerintah ada beberapa olahraga ringan yang dapat diaplikasikan di rumah. Olahraga seperti joging, senam ringan dan lainnya dapat dilaksanakan di rumah atau sekitarnya.

Selain pisik kondisi psikis juga sangat berpengaruh pada imunitas tubuh kita. Kondisi psikis yang tidak baik seperti stres dan depresi ternyata rentan akan menurunkan imun tubuh. Untuk itu, menjaga kesehatan mental juga penting dilakukan selama pandemi covid-19. Lalu bagaimana?

Bagi seorang muslim, ada cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan imunitsa tubuh, yakni rutin membaca dzikir . Selain sangat bermanfaat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya, rutin membaca dzikir pagi dan petang juga bisa meningkatkan imunitas tubuh. Kita tahu, secara harfiah, dzikir dapat diartikan sebagai perbuatan mengingat Allah Swt melalui berbagai macam bacaan dan kalimat-kalimat thayyibah. Zikir merupakan aktivitas ibadah yang dilakukan umat muslim yang bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.

Hasil pengalaman muslim lainnya terbukti dzikir juga membawa manfaat dalam meningkatkan imunitas seorang manusia. Seperti ditulis hajinews.id, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kuningan, Jawa Barat, dr. Asep Hermanan mengatakan dengan berdzikir, hati dan pikiran seseorang menjadi lebih tenang. Ini pulalah yang menjadi dasar pemikiran psikoneuroimunologi atau konsep mengenai fungsi regulasi-imun untuk mempertahankan hemeostasis.

Hemeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan. Sehingga tubuh berfungsi dengan normal, meski terjadi perubahan lingkungan di dalam atau di luar tubuh.

Menurut para ahlinya setidaknya ada tujuh cara meningkatkan imunitas tubuh. Selalu bersyukur, berbaik sangka, infaq atau sedekah, selalu tersenyum, meyakini selalu ada jalan kemudahan, berpuasa, dan dzikir. Nah lho, dokter saja menyimpulkan begitu. Artinya kita tinggal mencoba dan mempraktikkannnya saja. Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada, diketahui ketika seseorang kondisi hatinya tenang dan bisa mengelola stres, maka imun yang dimiliki akan meningkat lebih kuat.

Sebuah penelitian dilakukan kepada seorang pasien yang akan melakukan operasi. Dengan mengucapkan ‘Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar’ selama 30 menit sebelum operasi, diketahui respons stres pasien tersebut menurun dua kali lipat lebih rendah.

Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian membaca Al-Fatihah dan hubungannya dengan ketenangan jiwa, relaksasi, serta kualitas tidur. Jika bacaan ini dilakukan sesering mungkin dan dimaknai, hasilnya menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik. Karena itu diyakini zikir dapat meningkatkan imunitas tubuh baik secara langsung  maupun tidak langsung. 

Sungguh satu keberuntungan bagi umat yang aktif berzikir karena ketakwaannya karena terbukti zikir itu sekaligus dapat menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh kita.***

22 Jun 2021

Lisan Juga Dapat Penyebab Dosa Besar

Lisan Juga Dapat Penyebab Dosa Besar



"MULUTMU adalah harimaumu!" Itu sebuah peribahasa dari nenek-moyang kita agar menjaga dan berhati-hati dengan lisan alias lidah. "Lidah tidak bertulang," juga istilah yang berkonotasi peringatan agar setiap orang memelihara lidah atau perkataannya karena lidah yang begitu mudah mengeluarkan kata-kata. Tidak bertulang diartikan bahwa lidah tidak ada penahan untuk mengucapkan kalimat apa saja. Termasuk yang akan menyakiti orang lain.

Mengutip hajinews.id (22/06/2021) dalam tulisan berjudul Hikmah Siang : 8 Perkara yang Menjerumuskan Lisan ke Dalam Dosa Besar dijelaskan bahwa Rasulullah Saw bahkan sangat menaruh perhatian lebih terhadap ucapan (lisan) umatnya. Kata Nabi karena dengan lisanlah surga dan neraka seseorang ditentukan. Kita ingat salah satu hadits yang maknanya, “Tidaklah benar iman seseorang, hingga hatinya menjadi benar. Dan tidaklah benar hati seseorang, hingga benar lisannya.” (HR. Imam Ahmad dari Anas RA) jelas bagi kita bahwa lisa sangatlah menentukan baik-buruk hasil yang akan kita peroleh.

Pada hadits yang lain Rasullullah pernah menasehati Muadz Bin Jabal,”Maukah aku beritahu kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Muadz menjawab, “Ya, Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini.” Lalu bertanya “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut disiksa karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang diseret mukanya atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka.” (HR Tirmidzi).

Untuk itu wajiblah kita menjaga lisa kita karena lisan dapat menjadi penyebab dosa besar akan menimpa kita. Lalu bagaimana cara menjaga lisan agar kita tidak terjerumus dalam dosa? Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah, menjelaskan ada 8 perkara yang perlu diperhatikan agar lisan tidak menyeret kita ke dalam dosa.

1. Berdusta;

Jagalah lidah agar tidak berdusta baik dalam keadaan yang serius maupun bercanda. Menurut Imam Al-Ghazali hal demikian akan mendorong untuk berdusta dalam hal yang bersifat serius karena berdusta termasuk induk dosa-dosa besar. Salah satu ciri munafiqun juga karena dusta atau berbicara tidak benar.

2. Mengingkari Janji;.

Sebagaimana sabda Rasulullah, “Ada tiga hal, yang jika ada di antara kalian yang jatuh ke dalamnya maka ia termasuk munafik, walaupun ia puasa dan shalat. Yaitu, jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat.” Ciri orang munafiq ini terkadang kita lakukan, entah disengaja atau tidak. Percayalah, konsekuensinya adalah akan kita dapatkan dosa besar dari Allah.

3. Ghibah;

Ghibah atau menggunjing adalah membicarakan seseorang dengan sesuatu yang ia benci jika ia mendengarnya. Maka, hindari juga menggunjing secara halus meskipun kesannya tidak menggunjing. Seperti dijelaskan Imam Al-Ghazali, ingin menyatakan maksud secara tidak Iangsung dengan berkata, “Semoga Allah memperbaiki orang itu. Sungguh tindakannya sangat buruk padaku. Kita meminta kepada Allah agar Dia memperbaiki kita dan dia.”

Kelihatan di sini terkumpul dua hal yang buruk, yaitu ghibah (karena dari pernyataanya kita bisa memahami hal itu) dan merasa bahwa diri sendiri bersih tidak bersalah. Tapi, jika engkau benar-benar bermaksud mendoakannya, maka berdoalah secara rahasia. Dengan demikian, jelaslah bahwa engkau tak ingin membuka rahasia dan aibnya. Kalau engkau menampakkan dukamu karena aibnya, berarti engkau sedang membuka aibnya.

4. Mendebat;
Dengan mendebat, kita telah menyakiti, menganggap bodoh, dan mencela orang yang kita debat. Selain itu, kita menjadi berbangga diri serta merasa lebih pandai dan berilmu dari pada orang itu.

Rasulullah bersabda, “Siapa yang meninggalkan perdebatan sedang ia dalam keadaan salah, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di tepi surga. Dan siapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia dalam posisi yang benar Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga yang paling tinggi.”

5. Mengklaim Diri Bersih dari Dosa;

Allah berfirman, “Jangan kalian merasa suci. Dia yang lebih mengetahui siapa yang bertakwa” (Q.S. an-Najm: 32).

Sebagian ahli hikmat ditanya, “Apa itu jujur yang buruk?” Mereka menjawab, “Seseorang yang memuji dirinya sendiri.” Janganlah engkau terbiasa demikian. Ketahuilah bahwa hal itu akan mengurangi kehormatanmu di mata manusia dan mengakibatkan datangnya murka Allah. Jika engkau ingin membuktikan bahwa membanggakan diri tak membuat manusia bertambah hormat padamu, lihatlah pada para kerabatmu manakala mereka membanggakan kemuliaan, kedudukan, dan harta mereka sendiri, bagaimana hatimu membenci mereka dan muak atas tabiat mereka. Lalu engkau mencela mereka di belakang mereka.

6. Mencela;

Jangan sampai mencela ciptaan Allah Ta’ala, baik itu hewan, makanan, ataupun manusia. Janganlah dengan mudah memastikan seseorang yang menghadap kiblat sebagai kafir, atau munafik. Karena, yang mengetahui semua rahasia hanyalah Allah. Oleh karena itu, jangan mencampuri urusan antara hamba dan Allah SWT.

Tentu masih banyak tindakan berkaitan dengan lisan kita yang dapat menyebabkan timbulnya dosa pada kita. Sebutlah misalnya, mengejek dan menghina meskipun kelihatannya bercanda; mendoakan orang untuk keburukan dan lainnya. Apapun itu, jika kita mengatakannya atau menyebut untuk hal-hal seperti itu maka lisan kita secara langsung telah mengundang dosa untuk kita sendiri. Nauzubillah.***

20 Jun 2021

Arab Saudi Rilis Tiga Paket Biaya Haji, Kita Tetap Tidak Bisa Pergi Haji

Arab Saudi Rilis Tiga Paket Biaya Haji, Kita Tetap Tidak Bisa Pergi Haji


PORTAL hajinews.id dalam tulisan berjudul Catat, Arab Saudi Rilis 3 Paket Biaya Haji yang diposting pada hari Senin (14/06/2021) lalu menyatakan bahwa Arab Saudi telah memutuskan calon jemaah yang bisa melaksanakan ibadah haji pada tahun 2021 atau musim haji1442 H hanyalah warga lokal dan WNA yang sudah menetap di Arab Saudi. Berarti sama dengan ketentuan tahun lalu yang tidak mengundang muslim dari negara lain yang memang tidak bertempat tinggal di Arab Saudi.

Hanya saja tidak persis sama dengan ketentuan tahun lalu. Jika pada pelaksanaan haji tahun lalu digelar secara gratis, maka pada tahun ini Kementerian Haji dan Umrah menetapkan harga paket layanan yang dibagi dalam 3 kategori. Masih menurut hajinews.id, mengutip Twitter Haramain Minggu (13/06/2021), media informasi dua masjid suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi), itu menjelaskan ada 3 jenis paket yang disediakan untuk biaya pelaksanaan haji tahun ini.

Ketiga paket itu adalah, 1) Kategori Pertama: 13.931,04 Riyal (sekitar Rp 52,8 juta); 2) Kategori Kedua: 16.539,24 Riyal (sekitar Rp 62,7 juta); dan 3) Kategori Ketiga: 19.044,57 Riyal (sekitar Rp 72,2 juta). Harga paket itu disebabkan oleh adanya serangkaian penerapan protokol pencegahan covid-19. Informasi lainnya, pada tahun lalu hanya 1.000 orang yang boleh melaksanakan haji, namun tahun ini ada 60.000 yang boleh melaksanakan rukun Islam ke-5 itu. Jumlah itu yang mempengaruhi peningkatan perlunya pengawasan pada jemaah selama melaksanakan haji.

Bersamaan dengan rilis biaya haji, Kementerian Haji Arab Saudi membuka pendaftaran secara online bagi warga yang ingin haji melalui localhajj.haj.gov.sa. Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengatakan batas usia jemaah haji 2021 lebih longgar yakni antara 18 sampai 65 tahun.

Tak hanya itu, ada pula syarat bagi jemaah harus sudah divaksin covid-19. Syarat itu belum diterapkan pada 2020 karena vaksin masih dalam tahap pengembangan ketika itu. Namun pada tahun ini akan diterapkan bagi setiap jamaah haji yang mendaftar. Konon, pendaftaran haji tahun ini akan diprioritaskan bagi mereka yang belum menunaikan haji selama 5 tahun terakhir ini.

Apapun keputusan pemerintah Arab Saudi, tentu saja tidak bisa lain yang kita lakukan kecuali menyesuaikan dengan ketentuan itu. Pemerintah kita sendiri sudah memutuskan untuk tidak mengirimkan jamaah ke Tanah Suci. Dan itu sudah sejalan dengan keputusan pemerintah di sana yang hanya membolehkan warga lokal dan atau warga Asing yang memang sudah berada di sana.***

1 Jun 2021

Radikal dan Intoleran itu Penting, Untuk Apa?

Radikal dan Intoleran itu Penting, Untuk Apa?


SALAH satu alinea pada artikel berjudul “Menohok! MUI: Hanya Koruptor yang Anggap Novel Baswedan DKK Radikal dan Intoleran” yang dimuat hajinews.id pada hari Senin (31/05/2021) kemarin berunyi begini, “Padahal menurut saya sebagai ASN mereka memang seharusnya bersikap intoleran terhadap sikap dan tindak korupsi yang dilakukan oleh para koruptor. Dan mereka juga memang harus bersikap keras dan radikal dalam menghadapi orang-orang yang telah merusak bangsa dan negaranya.”

Tulisan itu mengulas pandangan salah seorang Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Anwar Abbas perihal tidak lolosnya Novel Baswedan dan kawan-kawannya dalam test wawasan kebangsaan untuk menjadi ASN. Kontroversi dan prokontra ketidaklulusan itulah yang membuat Anwar Abbas ikut bersuara. Intinya dia tidak setuju dengan keputusan KPK, BKN dan lainnya yang tidak meloloskan Novel Baswedan dan kawan-kawan kaena dianggap radikal dan intoleran.

Saya tampilkan beberapa alinea artikel itu secara lengkap,

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai 51 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbukti sangat mencintai bangsa dan negara karena integritasnya dalam melawan praktik rasuah di negeri ini. Karena itu, hanya koruptor yang menganggap Novel Baswedan dkk radikal dan intoleran.

“Di antara pegawai yang dinonaktifkan itu adalah orang-orang yang selama ini sudah dikenal luas memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik di dalam menangani dan membongkar kasus-kasus korupsi di negeri ini. Jadi mereka-mereka ini sebenarnya adalah orang yang telah secara nyata memperlihatkan dirinya lewat perbuatan dan tindakannya bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat mencintai bangsa dan negaranya karena dia tidak mau bangsa dan negaranya dirusak dan dibusukkan oleh para koruptor,” kata dia dalam siaran pers, sebagaimana dilansir repelita, Senin (31/5).

Anwar justru merasa aneh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan oknum pimpinan KPK menyatakan mereka radikal hanya karena gagal tes wawasan kebangsaan (TWK) yang materinya hingga kini masih kabur. Sebagai orang yang memiliki akal sehat dan antikorupsi, Anwar mempertanyakan materi TWK yang diberikan ke pegawai KPK.

“Apa pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat dan diajukan oleh tim penguji baik secara tertulis maupun secara lisan? Untuk itu, sebaiknya agar masalah ini tidak menimbulkan kegaduhan dan tidak merusak citra pemerintah terutama KPK serta untuk bisanya kita menyelesaikan dan mengatasi masalah ini dengan sebaik-baiknya, maka sebaiknya tim penguji menyampaikan saja secara terbuka soal-soal yang sudah mereka berikan kepada calon ASN,” kata dia.

Hal ini menurut Anwar sangat penting agar masyarakat tidak curiga bahwa TWK telah dijadikan sebagai alat dan dasar oleh sejumlah pihak untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak mereka sukai. Dengan melabeli mereka yang tidak lolos tersebut dengan sikap intoleran dan radikalisme.

“Padahal menurut saya sebagai ASN mereka memang seharusnya bersikap intoleran terhadap sikap dan tindak korupsi yang dilakukan oleh para koruptor. Dan mereka juga memang harus bersikap keras dan radikal dalam menghadapi orang-orang yang telah merusak bangsa dan negaranya,”

Sebagai Negara bersama, kata Anwar Abbas, rakyat telah mengamanatkan kepada KPK untuk menjalankan tugasnya melindungi serta menyejahterakan rakyat serta menciptakan keadilan sosial. Namun, pimpinan KPK hari ini justru diduga berbuat sebaliknya. Nah, jika kesimpulan ini benar, tentu saja kita sangat sedih. Bagaimana KPK yang harapannya sebagai tonggak pemberantas korupsi malah akan membawa roboh KPK itu sendiri.

Bagaimanapun kita tidak ingin tentara (TNI) harus turun tangan untuk menjadi pemungkas terakhir dari segala kekhawatiran yang disampaikan Anwar Abba situ. Kita sebagai rakyat ingin Negara ini aman-aman saja. Segala kejahatan –termasuk korupsi—itu dibasmi. Bisakah? ***


26 Mei 2021

Koreksi Berita Jamaah Haji 2021, Dubes RI Meluruskan

Koreksi Berita Jamaah Haji 2021, Dubes RI Meluruskan


BERITA-berita yang menyebutkan bahwa Kerajaan Arab Saudi sudah menetapkan sebanyak 60.000 (enam puluh ribu) orang jamaah untuk musim haji tahun 2021 (1442), ini diluruskan oleh Dubes RI Agus Miftuh Abegebriel. Seperti diberitakan oleh situs hajinews.id pada hari Senin (24/05/2021) lalu dalam judul berita Dubes RI Luruskan Kabar Arab Saudi Izinkan 60 Ribu Jamaah untuk Haji menjelaskan bahwa berita-berita yang beredar itu tidak akurat dengan istilah ghair mu'tamadah alias bukan informasi resmi.

Tentang koreksi berita-berita itu dapat dilihat sebagaimana ditulis oleh hajinews.id dalam tulisan di atas. Hajinews.id menulis, “Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel merespon soal kabar mengenai jumlah Jemaah Haji 1442H/ 2021M dengan mengatakan bahwa saat ini telah beredar di berbagai media massa nasional di Indonesia bahwa Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan jumlah jemaah haji 1442 H/ 2021 M berjumlah 60 ribu orang saja.

Kata hajinews lagi, media-media tersebut menyatakan bahwa sumber informasinya adalah Surat Edaran Kemenkes Saudi terkait protokol ibadah haji 1442H yang dikutip dari media Arab Saudi.

Menanggapi hal ini, kata Dubes, dapat kami sampaikan KBRI telah memperoleh salinan dokumen dengan ekstensi pdf Edaran dengan kop Kemenkes Saudi berjumlah 10 halaman dimaksud dan mengkonfirmasikannya ke Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi. KBRI mendapat jawaban bahwa dokumen tersebut adalah “ghair mu’tamadah” yakni bukan dokumen resmi yang sah dan dapat dijadikan pegangan,” kata hajinews.id dengan melansir Sindonews, Minggu (23/5/2021).

“Dengan demikian kami mengajak umat Islam dan publik di Indonesia untuk menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Kita memahami bahwa Pemerintah Arab Saudi sedang dan terus mempersiapkan skenario terbaik pelaksanaan ibadah haji tahun ini dengan mempertimbangkan segala aspek dan mengutamakan kekhusyuan & kelancaran beribadah serta keselamatan jiwa Jemaah.” Kutipan dari berita hajinews.id juga.

Tentang berita-berita itu, lebih tepat kita menanti saja berita resmi Arab Saudi yang secara resmi akan disampaikan juga oleh Pemerintah RI pada saatnya nanti. Jika pun ada berita-berita yang beredar namun belum pasti akurasinya, sebaiknya kita cukup sekadar membaca saja. Ini tentu agar kita tidak sesat info dan tidak pula membuat orang lain (pembaca) terbawa sesat info juga.

Doa dan harapan kita semoga jamaah haji tahun ini bertambah ramai bernanding tahun sebelumnya. Dengan demikian kuota jamaah haji Indonesia juga bisa lebih ramai juga, amin.***

23 Mei 2021

Bagaimana Mendidik Anak Mengikuti Pesan Sayidina Ali?

Bagaimana Mendidik Anak Mengikuti Pesan Sayidina Ali?


ARTIKEL berjudul “Hikmah Siang : Tahap Mendidik Anak Menurut Islam ala Ali Bin Abi Thalib” yang dimuat portal hijenews.id kemarin Sabtu (22/05/2021) menguraikan bagaimana mendidik anak. Mendidik anak secara Islam. Sebagai ayah-emak dari anak (anak-anak) kita, semoga postingan ini ada gunanya. Jika pun sudah membacanya di media lainnya, tidak masalah untuk diulang baca.

Menurut artikel yang ditulis oleh Sitha, itu mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Apalagi zaman terus berkembang dan berubah. Orangtua tentu harus banyak belajar dan mengikuti perkembangan zaman agar sesuai dengan perkembangan anak. Kita setuju pernyataan itu. Saat ini tantangan mendidik anak memang tidaklah ringan.

Merujuk pesan yang pernah disampaikan Ali bin Abi Thalib katanyanya, setiap anak harus diajari sesuai zamannya. Kitapun mengaminkan pesan sahabat Rasulullah itu. Dengan kalimat lain, kita perlu mengajari anak-anak sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zaman kita. Pesan Ali, sesungguhnya mereka (anak-anak kita) diciptakan untuk zamannya, sedangkan kita diciptakan untuk zaman kita.

Ali bin Abi Thalib membagi 3 tahapan dalam mendidik anak, agar metode pengajaran yang digunakan orang tua sesuai dengan perkembangan dan porsinya.

1. Tahap pertama, usia 0-7 tahun, perlakukan anak seperti raja.

Pada tahap ini anak baru bisa belajar dengan melihat sikap orang tuanya. Jika orang tua memberikan kasih sayang dan memperlakukannya dengan lembut maka kelak mereka akan tumbuh menjadi orang yang lembut dan penyayang juga.

Cara terbaik untuk mendidik anak pada tahap ini menurut Ali bin Abi Thalib adalah dengan melayaninya dengan sepenuh hati dan tulus. Karena banyak hal kecil yang kita lakukan setiap hari akan berdampak sangat baik bagi perkembangan perilaku anak.

Oleh karena itu, pada tahap ini orang tua dianjurkan untuk memperlakukan anak seperti raja. Di sisi lain orang tua juga harus bisa tidak memanjakan anak dan tetap tegas pada hal-hal tertentu.

2. Tahap kedua, usia 8-14 tahun, perlakukan anak sebagai tawanan.

Pada tahap ini, anak sudah saatnya untuk memahami hak dan kewajibannya, baik mengenai akidah, hukum, dan sesuatu yang dilarang dan diperbolehkan.

Seperti mengerjakan sholat 5 waktu, menjaga pergaulan dengan lawan jenis dan lain sebagainya. Pada tahap ini, orang tua sudah harus memulai untuk menerapkan sikap disiplin pada anak.

Hal ini dianggap penting karena anak sudah mulai mengerti tanggung jawab dan konsekuensi yang akan mereka dapatkan ketika melakukan sesuatu.

3. Tahap ketiga, usia 15-21 tahun, perlakukan anak sebagai sahabat.

Pada tahap ini anak secara umum sudah memasuki akil baligh. Orang tua harus mampu memposisikan diri sebagai sahabat juga teladan yang baik secara bersamaan.

Selain itu orang tua juga harus membangun kesadaran anak bahwa mereka sudah memasuki usia akil baligh. Pada masa ini, selain mengalami perubahan fisik, anak juga mengalami perubahan mental, spiritual, sosial budaya dan lingkungan yang memungkinkan timbulnya masalah yang harus mereka hadapi.

Orang tua harus mampu memposisikan diri sebagai sahabat agar anak mau terbuka dan bercerita mengenai apa yang sedang mereka hadapi untuk kemudian mencari solusi bersama.

Selain itu, orang tua juga bertugas untuk mengawasi anak tanpa disertai sikap yang otoriter agar anak tidak merasa terkekang.

Dengan begitu anak akan merasa disayangi, dihargai, dicintai dan akan tumbuh rasa percayadiri dan menjadi pribadi yang kuat sehingga mereka senantiasa mampu melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.

Selanjutnya, orang tua sudah harus mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat kepada anak, hal ini penting agar kelak anak akan menjadi pribadi yang cekatan, bertanggung jawab, mandiri dan dapat diandalkan. Hal yang penting lainnya adalah membekali anak dengan keahlian yang akan mereka butuhkan kelak ketika mereka sudah terjun ke masyarakat.

Meskipun cara dan strategi lain juga banyak disarankan oleh para ahlinya, cara ini adalah cara yang sudah teruji dan terbukti mampu mengantarkan anak-anak menuju jalannya yang terbaik sesuai dengan zamannya.***

10 Mei 2021

Gegara Covid-19, Solat Ied di Rumah atawa di Masjid, Ini Panduannya

Gegara Covid-19, Solat Ied di Rumah atawa di Masjid, Ini Panduannya


IDUL Fitri 1442 tinggal beberapa hari saja lagi. Jika tidak ada perubahan sebagaimana dimuat kalender tahun 2021, maka pada hari Kamis (13/05/2021) akan jatuh 1 Syawal 1442. Artinya Hari Raya Idul Fitri akan dihelat oleh umat Islam Indonesia pada hari itu. Sholat Idul Fitri akan dilaksanakan.

Tahun 2021 (1442) ini kembali pelaksanaan sholat Idul Fitri akan terkait dengan keberadaan covid-19. Oleh karena itu Pemerintah mengatur masyarakat dalam pelaksanaan salat Idul Fitri agar covid tidak menjadi berkembang luas karena pengaturan yang longgar. Maka Pemerintah melalui Kemenag mengeluarkan panduan solat Idul Fitri tahun 2021.

Panduan pelaksanaan Salat Idul Fitri dari Kemenag yang dirilis oleh situs hajinews.id (10/05/2021) dalam judul tulisan Niat dan Tata Cara Salat Idul Fitri untuk Sendiri maupun Berjamaah, Lengkap Panduan Khotbah cukup jelas bagi kita untuk dipedomani. Berikut ini saya tulis lengkap panduan itu sebagaimana dimuat hajinews.id.

Adapun panduan solat Ied yang dikeluarkan oleh Kemenag tentang Salat Idul Fitri, 1 Syawal 1442 H/2021 adalah sebagai berikut,

1. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M di daerah yang mengalami tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi (zona merah dan zona oranye) agar dilakukan di rumah masing-masing. Hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya.

2. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M dapat diadakan di masjid dan lapangan hanya di daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19, yaitu zona hijau dan zona kuning berdasarkan penetapan pihak berwenang.

3. Dalam hal Salat Idul Fitri 2021 dilaksanakan di masjid dan lapangan, wajib memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut:

a. Sholat Idul Fitri dilakukan sesuai rukun salat dan khutbah Idul Fitri diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir.

b. Jemaah Salat Idul Fitri yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar memungkinkan untuk menjaga jarak antarshaf dan antarjemaah.

c. Panitia Salat Idul Fitri dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu dalam rangka memastikan kondisi sehat jemaah yang hadir.

d. Bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri salat Idul Fitri di masjid dan lapangan.

e. Seluruh jemaah agar tetap memakai masker selama pelaksanaan salat Idul Fitri -dan selama menyimak khutbah Idul Fitri di masjid dan lapangan.

f. Khutbah Idul Fitri dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khutbah, paling lama 20 menit.

g. Mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan salat Idul Fitri di masjid dan lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah.

h. Seusai pelaksanaan salat Idul Fitri jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

4. Panitia Hari Besar Islam/Panitia Salat Idul Fitri sebelum menggelar salat Idul Fitri di masjid dan lapangan terbuka wajib berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Satgas Penanganan Covid-19 dan unsur keamanan setempat untuk mengetahui informasi status zonasi dan menyiapkan tenaga pengawas agar standar protokol kesehatan COVID dijalankan dengan baik, aman dan terkendali.

Tentangan pelaksanaan silaturahim dalam rangka Idul Fitri agar hanya dilakukan bersama keluarga terdekat dan tidak menggelar kegiatan Open House/Halal Bihalai di lingkungan kantor atau komunitas.

Terakhir disebutkan, dalam hal terjadi perkembangan ekstrim Covid-19, seperti terdapat peningkatan yang signifikan angka positif COVID, adanya mutasi varian baru virus corona di suatu daerah, maka pelaksanaan Surat Edaran ini disesuaikan dengan kondisi setempat.

Begitulah panduan salat Idul Fitri 1442 yang dikeluarkan Pemerintah. Semoga panduan itu menjadi pedoman kita dan covid-19 segera pergi dari Negara kita.***

 


7 Mei 2021

Mengindahkan Peringatan MUI, itu Penting

Mengindahkan Peringatan MUI, itu Penting


DALAM Ramadhan ini aneka acara di televisi (nasional dan daerah) banyak sekali diproduksi oleh televisi. Menjadi tontonan kita setiap hari. Terkhusus di sore hari, menjelang dan menyambut berbuka puasa begitu banyaknya acara yang dapat kita pilih.

Meskipun boleh jadi acara-acara itu hanya sekadar tontonan, tidak memadai menjadi tuntunan, namun acara demi acara tetap ada. Jika masyarakat tidak cerdas menyeleksi acara-acara yang layak untuk ditonton maka bisa saja tontonan itu malah menyesatkan. Sekurang-kurangnya tidak cukup sebagai pendidikan dan bimbingan agama.

Sebagaimana dirilis oleh hajinews.id pada hari Kamis (06/05/2021) kemarin dalam judul tulisan “MUI Minta KPI Setop 5 Program Ramadhan TV Membandel, Apa Saja?’ ternyata benar ada beberapa acara dari beberapa televisi yang menurut MUI (Majelis Ulama Indonesia) tidak baik untuk ditonton.

Menurut situs hajinews.id, Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menghentikan sementara lima program Ramadhan di televisi yang tetap bandel bermasalah meski sudah diberi masukan koreksi dan sudah menyatakan komitmen perbaikan.

Informasinya pada hri Jumat (30/04/2021), Tim Pemantau MUI menyampaikan temuan beberapa program bermasalah di paruh pertama Ramadhan, dalam pertemuan online dengan para produser TV, yang difasilitasi KPI. Delegasi TV pun berkomitmen melakukan perbaikan.

Namun dalam pantauan paruh kedua Ramadhan, tim pemantau tayangan Ramadahan MUI menemukan potensi pelanggaran dan ketidakpatutatan di beberapa program yang sebelumnya sudah diberi saran perbaikan.

Sebagaimana ditulis media, Ketua Komisi Infokom MUI, Mabroer MS, menjelaskan program-program tersebut yaitu Sore-Sore Ambyar Trans TV, Pas Buka Trans7, Sahur Seger Trans7, Ramadhan In The Kost dan Kring-kring Ramadhan in The Kost di Net TV, serta Pesbukers New Normal ANTV.

Kata Pak Mabroer, program-program tersebut tetap bandel dengan menayangkan tayangan yang mengandung unsur memperolok, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, dan memiliki makna jorok/mesum/cabul/vulgar.

Dia menyayangkan sikap ketidakseriusan dan nihilnya komitmen dari lembaga penyiaran untuk memperbaiki konten yang bermasalah itu. Padahal, dalam pertemuan evaluasi bersama MUI, KPI, dan Kementerian Agama dengan lembaga penyiaran televisi, Jumat (30/4), lembaga penyiaran telah kembali menyatakan komitmen mereka memperbaiki tayangan yang dianggap bermasalah.

Dalam pernyataannya dia mengatakan, “Sikap inkonsistensi ini tentu sangat disayangkan, mengingat publik berhak mendapatkan siaran berkualitas, bukan rendahan dan murahan,” sebagaimana dilansir Republika.co.id, Rabu (5/5). Ini pernyataan cukup tegas dank eras.

Oleh karena itu, merujuk Peraturan KPI Nomor 02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran (SPS), Pasal 80, MUI meminta KPI menjatuhkan sanksi penghentian sementara terhadap tayangan-tayangan yang membandel itu. Begitu ditegaskan oleh MUI. Dan sebagai bagian dari muslim yang diwakili oleh MUI tentu saja kita perlu memperhatikan pesan-pesan ini. 

Bagaimanapun kerugian yang disebabkan oleh acara itu adalah kerugian yang akan diderita oleh kaum muslim secara khusus, dan masyarakat secara umum. Sudah selayaknya kita dan semua pihak mengindahkan peringatan MUI ini. Itu penting.***

6 Mei 2021

Pesan Singkat Quraish Shihab, "Hindari Tamak"

Pesan Singkat Quraish Shihab, "Hindari Tamak"


ARTIKEL pendek berjudul “Quraish Shihab: Setelah Kaya, Hindari Ketamakan karena Itu Kemiskinan yang Tiada Tara” yang diposting beberapa media, termasuk hajinews.id hari Sabtu (01/05/2021) lalu mengingatkan kita betapa pentingnya bersyukur dan mensyukuri apa yang sudah diberikan Allah kepada kita. Tanpa cerdas bersyukur akan mengantarkan seseorang ke jalan kufur.

Cendekiawan muslim yang kita dengan Tafsir Al-Misbah, Quraish Shihab mengingatkan bahwa sesunggguhnya kekayaan dapat diraih dengan berbagai usaha selama itu di jalan yang baik dan benar. Dan kekayaan dapat diraih dengan kepuasan setelah dilakukan usaha halal yang maksimal. Pada titik kepuasan inilah pada hakikatnya rasa syukur dan bersyukur kepada Tuhan akan muncul.

Kata Quraish Shihab sesungguhnya kepuasan itulah harta yang tak terbaik dan ternilai jumlahnya. Kepuasan aalah harta yang tidak akan habis-habis sebagai milik kita. Artinya harta yang terbaik itu adalah rasa puas ata kepemilikan harta (materi) yang ada. Oleh karena itu, pesannya, "Setelah meraih kekayaan, hindarilah ketamakan karena ketamakan itu adalah kemiskinan yang tiada taranya." Jadi, rasa tidak puaslah yang akan menjadikan perasaan kita adalah sebagai orang miskin.

Selanjutnya dia mengajak untuk tidak berputus asa, tidak cepat mengalah atas usaha yang dilakukan walaupun merasa gagal atau berhasil memperoleh yang diinginkan. Putus asa jelas akan memutus ikhtiar kita untuk mendapatkan sesuatu.

“Berusahalah, karena seandainya tidak ada manfaatnya (belum juga berhasil) kecuali menanamkan rasa percaya diri dan optimisme, maka itu sudah cukup sebagai pendorong untuk terus berusaha. Motivasi dan optimisme yang ditimbulkan oleh usaha adalah satu pencapaian terbaik juga dari setiap usaha yang dilakukan. Demikian Prof. Quraish Shihab berpesan. (Disarikan M. Rasyid Nur)

4 Mei 2021

Ramadhan dan Perawatan Amal Saleh dalam Berbagai Dimensi

Ramadhan dan Perawatan Amal Saleh dalam Berbagai Dimensi


ADA yang khas dalam setiap Ramadhan. Meningkatnya animo kita (muslim) dalam beribadah. Ada kecenderungan menungkatnya volume ibadah kita seiring dengan datangnya Ramadhan. Tentu saja itu hal lazim yang disebabkan harapan pahala yang berlipat ganda yang disedikan bagi muslim yang ikhlas melakukannya.

Seorang muslim memahami bahwa ajaran agama ini mengandung nilai-nilai motivasi dan kemajuan yang jika diaktualisasikan akan membentuk muslim menjadi pribadi yang utama dan hidup dalam kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat. Lazimnya pada Ramadhan akutualisasi itu selalu mampu dibuktikan.

Mengutip Guru Besar Ilmu Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Abdul Mu’ti sebagaimana dirilis republika dan kutip ulang hajinews.id hari Senin (03/05/2021) Prof. Mu’ti mengatakan, salah satu ajaran dan nilai kemajuan dalam Islam adalah beramal saleh dalam segala bidang kehidupan.

Amal saleh adalah perwujudan iman dan keyakinan seseorang dalam beragama. Jadi, kedua istilah tersebut (amal saleh dan iman) terkait erat, bahkan tidak bisa dipisahkan. Di dalam Alquran kita juga banyak menemukan penggandengan kata iman dengan amal saleh. Amal saleh terjadi dan dibuktikan seseorang adalah karena adanya iman. Begitu Prof. Mu’ti menjelaskan.

Membicarakan prasa ‘amal saleh’ sesungguhnya memiliki empat dimensi, yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Dimensi pertama adalah ikhlas, yang mengandung makna bahwa saat kita melaksanakan sesuatu semata dengan niat mengharapkan ridha Allah. Ikhlas itu hanya ada ketika dasar pelaksanaan ibadah semata karena Yang Maha Kuasa semata.

Dimensi kedua adalah dimensi salih, yang berarti melaksanakan sesuatu perbuatan atau pekerjaan dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama. Salih mengandung makna baik, yang dalam konteks amal saleh artinya ibadah yang dilaksanakan, itu memenuhi tuntunan kebenaran sebagaimana ditentukan Tuhan.

Dimensi lainnya (ketiga) adalah dimensi manfaat. Maksudnya adalah amal-amal saleh itu adalah amal yang manfaat atau amal yang mashlahat, di mana semua perbuatan dan pekerjaan mengandung manfaat dan maslahat baik bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. Di sinilah titik kunci bahwa amal saleh itu selalu dengan tujuan kemanfaatan. Tidak ada yang justeru merugikan atau merusak diri sendiri dan atau pihak lain. Selalu menjauhi potensi kerusakan di muka bumi ini.

Sedangkan dimensi amal saleh yang keempat adalah ishlah, yaitu perbuatan-kebaikan itu dilakukan senantiasa berusaha untuk melakukan perbaikan. Ada usaha inovasi, pembaharuan dengan senantiasa belajar memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pribadi di dalam menjalankan kebaikan.

Konsep iman dan amal saleh dengan berbagai dimensi, ini sejalan dengan makna salah satu firman Allah. Misalnya firman-Nya pada surah An-Nahl ayat 97 yang berarti, “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Artinya sumber amal saleh yang diaplikasikan dalam keseharian pada hakikatnya adalah karena tertanamnya iman yang kuat dalam hati kita. Wallohu a’lam.***

24 Apr 2021

Bukti Alquran Merupakan Mukjizat Kepada Nabi Muhammad

Bukti Alquran Merupakan Mukjizat Kepada Nabi Muhammad


DALAM artikel berjudul '6 Mukjizat Al-Qur’an yang Bikin Para Ilmuwan Heran' Hajinews.id-(24/04/2021) menguraikan bahwa Al Qur’an merupakan kitab suci (umat muslim) yang menjadi salah satu mukjizat Nabi Muhammad Saw. Para ulama sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah Swt berikan kepada Nabi Muhammad Saw, yang terbesar dan terhebat adalah Al Qur’an.

Kehebatan dan keajaiban Al-Qur’an yang diturunkan 14 abad lalu, ternyata ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran tersebut melalui sejumlah eksperimen penelitian ilmiah.

Lebih detail hajinews.id memberikan beberapa contoh,

1. Asal Mula Besi ( QS. Al-Hadid ayat 25)

Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Allah SWT berfirman:

“Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa.” (QS. Al-Hadid:25)

Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat tersebut. Partikel besi berasal dari benda-benda luar angkasa yang jatuh ke bumi dan memiliki kekuatan yang bermanfaat bagi manusia.

2. Sidik Jari Manusia (QS. Al-Qiyamah ayat 3-4)

Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan tersebut, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.

“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?.(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.” (QS. Al-Qiyamah:3-4)

3. Dasar Laut yang Gelap (QS. An-Nur ayat 40)

Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih. Namun. Al-Qur’an telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi ditemukan.

“Atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya. Barangsiapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS. An-Nur:40)

4. Teori Relativitas (QS. Al-Hajj ayat 47)

Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori tersebut menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya.

Beberapa ayat dalam Al-Qur’an juga telah mengisyaratkan adanya relativitas waktu tersebut, diantaranya dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj ayat 47, surah As-Sajdah ayat 5 dan surah Al-Ma’arij ayat 4.

“Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al-Hajj: 47)

Dalam ayat Al-Qur’an tersebut dijelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.

5. Garis Edar Tatasurya (QS. Yaasin ayat 38)

Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing. Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaksan fakta ilmiah tersebut. Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta tersebut.

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Al-Anbiya:33)

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (QS. Yaasin: 38)

Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.

Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

6. Penentuan Jenis Kelamin (QS. An-Najm ayat 45-46)

Hasil penemuan ilmu genetika abad ke-20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian.

Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.

“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, baik dari manusia maupun binatang, dari setetes air yang dimasukkan ke Rahim.” (QS. An-Najm: 45-46).
Artikel ini sepenuhnya disarikan dari situs hajinews.id yang ditulis oleh Sitha.

10 Apr 2021

Syarifuddin El-Makky: Puasa untuk Bersihkan Hati

Syarifuddin El-Makky: Puasa untuk Bersihkan Hati


PERTEMUAN bulanan karyawan/ wati Yayasan Darul Mukmin (YDM) untuk bulan April 2021 dilaksanakan hari Sabtu (10/04/2021) pagi. Pertemuan Bulanan YDM kali ini disejalankan dengan penyambutan Bulan Suci Ramadhan 1442 dengan mengundang Al-Ustaz Syarifuddin El-Makky sebagai penceramah. Hadir Direktur YDM, HM. Rasyid Nur dan dua orang manajer, masing-masing Manajer SDM, Pendidikan dan Pengembangan Alquran, Noor Famayani serta Manajer Keuangan, Sarpras dan Unit Usaha, Zini. Tentu saja para guru, pegawai dan para karyawan/ karyawati YDM.

Acara dimulai tepat pukul 08.45 sesuai undangan yang diedarkan pihak yayasan. Diawali dengan pembacaan Alquran oleh Ali Syahbana dilanjutkan dengan tausiah oleh Ustaz Syarifuddin El-Makky. Dalam tausiahnya selama 45 menit, pengasuh Pondok Pesantren Syawarikul Anwar, itu menyampaikan materi membersihkan hati dengan puasa. "Ramadhan itu jika digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah itulah jalan pintas," kata buya mengawali tausiah. "Jika di luar Ramadhan butuh 70 tahun untuk dapat mendekat Allah sementara di Ramadhan hanya perlu satu bulan penuh. Maka pakailah bulan dengan baik dan efektif."

Ustaz Syarifuddin yang rutin mengisi pengajian Islam di Radio Azam, menjelaskan betapa hikmah dan berkah Ramadhan yang begitu besar. Pahala yang disediakan dalam bulan suci ini begitu besar. Kesempatan menghapus dosa dengan meminta ampun kepada Allah sambil memperbanyak ibadah, adalah cara terbaik untuk dapat bertemu Allah. Mengutip salah satu hadits, Buya menjelaskan bahwa kegembiraan yang paling tinggi nilainya bagi orang yang berpuasa adalah ketika kelak manusia dapat bertemu dengan Allah. Sebagai kekasih Allah semua orang ingin bertemu Allah. Dan puasa dijanjikan-Nya untuk dapat bertemu dengan-Nya sebagai ganjaran puasa itu.
 
Lebih detail dia menguraikan bahwa secara batin puasa itu ada tiga tingkat. Tingkat pertama (yang paling rendah) adalah puasa yang hanya sekadar menahan badan dari makan dan minum. Tidak makan dan tidak minum sejak selepas sahur hingga berbuka. Tapi anggota tubuh lainnya tidak berpuasa. Malah masih melakukan maksiat, jelasnya. "Inilah derajat paling rendah. Ibarat sekolah, itu hanya selevel Sekolah TK," katanya. Bagi orang yang berpuasa pada tingkat ini biaanya ibadahnya masih pahit. Cenderung mencari yang enteng. Solat ingin yang sedikit. Berinfak ingin sedikit, dan lainnya. 

Ibadah mestinya naik kelas. Jadikan terasa manis. Selalu berusaha untuk melakukan ibadah yang banyak. Namun, bagi tingkat puasa ini malah sebaliknya. Lebih jelek, perbuatan-perbuatan yang dilarang agama masih saja dilakukan walaupun tidak makan dan tidak minum.

Puasa tingkat kedua adalah tidak makan, tak minum dan menahan anggota badan lainnya dari berbuat maksiat. Maksudnya, selain perutnya berpuasa juga tangan, mata, kaki, telinga, hidung dan anggota badan lainnya juga berpuasa dari melakukan maksiat atau perbuatan yang dilarang agama. "Menjaga maksiat --dosa, kecil/besar-- itu siang dan malam. Tidak hanya di waktu siang pada saat kita berpuasa saja." Dengan tegas ustaz mengatakan bahwa selama 24 jam itu hendaklah dipuasakan diri kita.

Lalu puasa tingkat ketiga adalah orang yang tidak makan, tidak minum, tidak bermaksiat dari kesemua anggota badan sekaligus menahan hati dari maksiat. Kata ustaz, jika mulut bisa menahan kata kotor, atau mata bisa menahan melihat yang maksiat bagaimana dengan hati? Bisakah hati kita untuk tidak mengumpat, tidak mengomel dan lain sebagainya yang dilarang Allah? Jika bisa ditahan inilah puasa tingkat terbaik. Dan inilah sesungguhnya syarat untuk membuat hati bersih. Jadi, jika kita ingin membersihkan hati kita maka berpuasalah dengan baik, dari anggota tubuh yang zahir hingga anggota tubuh yang batin (hati). Begitu dia menutup ceramahnya di hadapan 60-an orang karyawan-karyawati YDM.***

9 Apr 2021

IPHI Kundur Peringati Israk-Mikraj

IPHI Kundur Peringati Israk-Mikraj


BERTEMPAT di Gedung Balai Haji Tanjungsari, Tanjungbatu Kundur, Kamis (08/04/2021) pagi, telah dilaksanakan peringatan Israk Mikraj 1442 Tahun 2021 oleh PC (Pengurus Cabang) IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kecamatan Kundur. Peringatan Israk Mikraj yang disejalankan dengan menyambut bulan suci Ramadhan, itu menghadirkan Buya Sinambela sebagai penceramah.

Hadir haji-hajjah anggota IPHI Kecamatan Kundur dan beberapa pejabat Kecamatan Kundur seperti Camat Kundur, Saifullah dan beberapa pejabat setingkat kecamatan lainnya. Sementara dari kabupaten juga hadir beberapa orang, antara lain Asisten I, Pak M. Tang yang hadir mewakili Pembina IPHI Kabupaten, Pak Rafiq (Bupati yang saat ini menunggu pelantikan periode keduanya) yang tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain. Juga hadir beberapa orang pengurus PD IPHI Karimun seperti Ketua Umum, Pak Haris dan empat orang pengurus lainnya.

Acara peringatannya sendiri dimulai tepat pukul 09.30 setelah penceramah tiba di lokasi acara. Pak Abdul Wahab Sinambela (demikian nama lengkap penceramah) hadir bersama Asisten I, Pak M. Tang yang menggunakan kapal sendiri dari Karimun. Mereka berangkat dari Tanjungbalai Karimun melalui Pelabuhan Selat Belia dan melanjutkan naik kendaraan darat dari Selat Belia (Prayun) ke Tanjungbatu.

Acara Israk-Mikraj berjalan aman dan lancar. Dimulai Pembacaan Ayat-ayat Suci Alquran setelah dibuka oleh Pembawa Acara.Dilanjutkan Kata Sambutan dari Ketua IPHI Kecamatan Kundur. Ketua IPHI Kundur menyatakan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah bekerja keras untuk terlaksanakanya peringatan ini. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para tokoh dan donatur yang ikut membangun dan memberikan sumbangsih, baik materi maupun non materi untuk berdirinya gedung Balai Haji Kecamatan Kundur.

Setelah sambutan Ketua IPHI Kundur dilanjutkan dengan Kata Sambutan dari Asisten I yang mewakili Pembina IPHI Kabupaten. Dalam sambutannya dia lebih banyak berbicara perihal keadaan daerah dan masyarakat saat ini, khususnya berkaitan dengan hadirnya covid-19 di Tanah Air, termasuk di Kabupaten Karimun. Pak Tang meminta agar dalam kegiatan ibadah Ramadhan di era civid ini kita mematuhi ketentuan yang telah dikeluarkan Pemerintah. Kata Pak Tang, selain SE No 3/ Tahun 2021 dari Kementerian Agama, dia juga mengatakan bahwa pemda Karimun juga akan mengeluarkan edran berkaitan dengan panduan beribadah selama covid ini.

Acara inti, Ceramah Agama oleh Ustaz Sinambela memungkas keseluruhan acara peringatan Israk-Mikraj ini. Selama hampir satu jam Buya Sinambela memberikan tausiah yang fokus pada peristiwa Israk-Mikraj Nabi Muhammad Saw. "Saye ikut Pak Asisten saje, yang sudah mengeghat due. Die kate Pak Asisten ambek Ramadhan, saye ambek Isrok-Mikroj saje," kata ustaz membuka ceramahnya menyebut apa yang disampaikan Pak Tang sebelumnya.

Isi ceramah Buya Sinambela yang betausiah hampir satu jam benar-benar fokus tentang kisah Israk Miraj. Dia memulai dengan menderitakan awal mula dimulainya Israk ketika Nabi dibedah dadanya di sumur zam-zam Masjid Al-Haram. Perjalanan diawali dari masjid ini dan terus ke Masjid Al-Alqso di Palestina. Kata Buya, di masjid Al-Aqsho Nabi Muhammad melakukan solat. Tentu saja solat yang sesuai dengan ajaran Ibrahim karena solat seperti saat ini belum lagi diturunkan Allah kepada Nabi, katanya. Pak Wahab Sinambela juga tentang diperkenalkannya para nabi sebelumnya Muhammad setelah solat sunat itu.

Dalam hampir satu jam Buya bereramah begitu banyak materi yang disampaikannya. Secara khusus dia juga menafsirkan makna 'barokna haulahu' yang ada dalam Surah Al-Isro yang menjadi rujukan dasar peristiwa Isrok-Mikraj. "Keberkatan akan mengatasi segala hal. Termasuk hal-hal yang menurut akal pikiran manusia tidak dapat diterima. Semuanya bisa berlaku atas berkah Allah, katanya. Oleh karena itu segala ikhtiar hendaklah merujuk kepada Allah. Bukan kepada selain Allah."

Acara Israk-Mikraj ditutup oleh Buya dengan memimpin doa penutu acara. Setelah itu dialnjutkan dengan makan bersama setelah dipersilakan oleh pembawa acara.***

7 Apr 2021

Keutamaan Puasa Ramadhan

Keutamaan Puasa Ramadhan

BEBERAPA hari lagi kita akan memasuki bulan mulia, bulan suci, Ramadhan. Sebagaimana sudah diperintahkan Allah di Albaqarah 183, kita akan melaksanakan kewajiban Rukun Islam keempat satu bulan penuh. Tentu saja kita ingin mendapatkan berkah dan hikmah dari berpuasa di bulan Ramadhan itu.

Seperti sudah banyak diulas dan dishare, termasuk dimuat hajinews.id pada hari Rabu (07/04/2021) ini bahwa puasa itu mempunyai beberapa keutamaan. Keutamaan puasa Ramadhan adalah karena bulan Ramadhan sebagai bulan penuh pengharapan dan permohonan maaf atas segala dosa yang telah dilakukan maka tentu saja begitu pentingnya bulan Ramadhan bagi kita sebagai muslim.

Dengan mengutip buku Berbagai Permasalahan Wanita dalam Islam buah karya Aqis Bil Qisthi setidak-tidaknya ada tujuh keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan.

1. Bau Mulut Orang Berpuasa Sangat Harum di Sisi Allah; Bau mulut yang keluar dari orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah dibandingkan bau mulut kasturi. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Puasa itu perisai. Apabila seorang dari kalian berpuasa, hendaklah ia tidak berkata keji dan membodohi diri. Jika ada seseorang memerangi dan mengumpatnya, maka hendaklah ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.

Demi dzat yang jiwaku berada ditangannya, sesungguhnya bau mulut yang keluar dari orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan bau mulut kasturi. Orang yang berpuasa meninggalkan makanan dan minuman untuk diriku (Allah) yang akan memberikan pahala kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat.” (HR. Bukhari)

2. Dibuka Pintu Syurga, Ditutup Pintu Neraka; Dibukanya pintu surga dan ditutup pintu neraka serta semua syetan dibelenggu adalah kepastian dan ketentuan dari Allah. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta semua setan dibelenggu.” (HR. Muslim)

Maksudnya, dibukanya pintu surga oleh Allah Swt bagi para hambanya adalah agar senantiasa berbuat taat pada bulan Ramadhan, karena kesempatan ini tidak datang pada bulan yang lain. Seperti sholat tarawih, tadarus Alquran serta amal kebaikan lainnya. Semua itu merupakan fungsi sekaligus pintu untuk dapat memasuki surga Allah. Sedangkan ditutupnya seluruh pintu neraka dan dibelenggunya setan, supaya manusia menghindari berbagai macam kemaksiatan dan hal buruk lainnya sebagai pelanggaran.

3. Puasa Amalan yang Tidak Ada Tandingannya; Dari Abu Umamah, ia menceritakan: “Aku pernah mendatangi Rasulullah SAW seraya berkata: Perintahkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke surga. Beliau menjawab, Hendaklah kamu berpuasa karena puasa itu merupakan amalan yang tidak ada tandingannya. Kemudian aku mendatangi beliau untuk kedua kalinya dan beliau pun berkata dengan nasihat yang sama.” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Al hakim)

4. Mendapat Pintu Syurga Bernama Ar-Rayyan; Dari Sahal bin Sa’ad ia berkata bahwa Rasulullah Saw berkata, “Sesungguhnya surga itu mempunyai pintu yang disebut babu Ar rayyan. Pada hari kiamat nanti pintu tersebut akan bertanya: dimana orang-orang yang berpuasa? Apabila yang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu itu pun akan tertutup.” (HR. Mutafaqun Alaih)

5. Dijauhkan dari Api Neraka pada Wajahnya Selama 70 Musim; Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rsulullah SAW telah bersabda, “Tidaklah seorang hamba berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, melainkan dengan hari itu Allah akan menjauhkan dari api neraka, dari wajahnya selama 70 musim.” (HR. Jamaah, kecuali Abu Daud)

6. Berpuasa di Bulan Ramadhan Dapat Sayafaat; Jika berpuasa di bulan Ramadhan disertai dengan memperbanyak amalan maka akan mendapat syafaat. Dari Abdullah bin Amr bin Al’Ash, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata, “Berpuasa dan membaca Alquran akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Amalan puasanya akan berkata, "Ya Allah aku telah melarangnya dari makan, minum dan hawa nafsu sahwat pada siang hari, sehingga ia telah menetapkan syafaat dan berkata: aku telah melarangnya tidur pada malam hari, sehingga ia menitipkan syafaat kepadaku di dalamnya. Maka keduanya pun memberikan syafaat.” (HR. Ahmad dengan Sanad Sohih)

Begitulah sebagian hikmah dan keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan. Marilah kita sambut hadirnya Bulan Suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari saja lagi. Dengan kegembiraan yang kita tunjukkan juga akan kita dapatkan keutamaan Ramadhan, yakni akan diharamkannya kulit kita disentuh api neraka. Semoga.***

1 Apr 2021

Sedekah yang Bisa Bikin Kaya Raya

Sedekah yang Bisa Bikin Kaya Raya


TENTANG obsesi hidup kaya bahkan kaya-raya hampir semua orang menginginkannya. Jika maksud kaya itu adalah keadaan ketika kita bisa mencukupi segala harapan dan impian maka dapat dipastikan semua orang menginginkan demikian. Tidak ada orang yang ingin serba kekurangan. Dengan kemampuan mencukupkan semua keinginan tentu saja dimungkinkan kehidupan terjamin.

Untuk mencapai itu banyak orang yang bekerja keras. Melakukan berbagai usaha untuk dapat menjadi kaya-raya. Bahkan tak jarang yang menghabiskan waktunya untuk mencari uang dan kekayaan semata. Pagi, siang dan malam bergumul dengan pekerjaan demi memenuhi semua impian.

Tentu saja tidak ada yang salah dengan kerja keras dan memanfaatkan segala usaha selama tidak menubruk peraturan dan ketentuan. Tidak hanya peraturan yang berlaku di sekitar kita atau di daerah dan di Negara kita yang tidak ditabrak. Peraturan dan ketentuan dari Yang Maha Pengatur juga tidak sampai dilanggar. 
Di antara sedemikian usaha dan ikhtiar yang dilakukan, agama mengingatkan ada satu hal yang harus tetap pula dilakukan, yakni memberi sedekah. Kerja keras dan usaha maksimal boleh terus dilakukan. Tapi memberikan sebagian hasil usaha kepada yang berhak adalah ketentuan yang tidak boleh diabaikan. 

Diingatkan, selain menyisihkan uang atau harta untuk berbagai keperluan, semestinya ada juga dana yang dialokasikan untuk donasi atau sedekah. Ini penting. Kita ingat, jika harta dan kekayaan kita memang sudah melebihi dari kebutuhan sudah pasti di dalamnya ada hak orang lain yang sudah ditentukan agama. Termasuk juga ketika merasa belum cukup atau berlebih, sesungguhnya sebagian rezeki itu tetap harus dikeluarkan untuk infaqq atau sedekah.

Sedekah adalah cara ikthiar yang dilakukan umat Islam untuk menjemput rejeki. Dan ingat, ada 4 (empat) jenis sedekah yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan rejeki berlimpah-ruah lagi.

Apa saja jenis sedekah itu?.

1. Sedekah Harian;

Sedekah harian adalah sedekah yang dilakukan setiap hari meskipun jumlahnya tidak banyak. Umat Islam bisa memasukkan uang sedekah ke kotak masjid saat berangkat sholat subuh atau ke tempat lain yang tersedia. Terkadang di tempat-tempat tertentu (di simpang jalan, di warung, dll) ada kota amal yang menerima sedekah. Tentu saja kita apstikan, itu bukan kotak yang akan disalahgunakan oleh orang-orang tertentu untuk perbuatan terlarang.

Harus kita ingat bahwa sedekah setiap hari, jika memang sudah diniatkan hendaklah rutin dialkukan agar istiqomah. Tidak harus melihat besar-kecilnya sedekah namun yang terpenting adalah niat dan konsistensi kita. Insyaallah, cara ini akan menjadi sebab seseorang akan kaya-raya. Setidak-tidaknya akan menjadi orang yang serba kecukupan.

2. Sedekah Mingguan;

Sedekah mingguan dilakukan seminggu sekali yang jumlahnya diusahakan lebih besar dari pada sedekah harian. Umat Islam bisa melakukan sedekah saat salat Jumat agar tetap rutin melakukannya. Bisa juga di hari lain yang dapat diingat secara rutin. Seperti juga sedekah harian, yang diutamakan adalah istiqomah melakukannya.

3. Sedekah Bulanan;

Sedekah bulanan adalah sedekah yang diberikan setiap bulan secara rutin. Lazimnya sedekah bulanan dan selalu dilakukan adalah sedekah (pemberian) yang diniatkan kepada orang tua. Sedekah bulanan bisa dilakukan dengan memberikan sedikit penghasilan kepada orang tua setiap bulannya. Selain kepada orang tua tentu saja bisa dilakukan kepada orang lain. 

4. Sedekah Tahunan;

Sedekah tahunan bisa dilakukan saat hari raya besar datang , misalnya dengan memberikan ampelop (berisi uang) atau seperti angpao (di hari raya China). Tapi sedekah dalam Islam bukanlah sama dengan angpao yang diberikan kepada siapa saja. Dalam Islam sedekah tahunan ini dianjurkan untuk diberikan kepada orang-orang miskin atau anak yatim. Mereka adalah orang-orang yang belum tentu akan mendapatkan pemberian di hari-hari lain kecuali di hari raya.

Selain memberikan uang atau bentuk lain (pakaian, dll) bisa juga setiap tahun sekali melakukan pemotongan hewan kurban. Kunci dari sedehak itu tidak lain adalah keikhlasan. Tidak akan berguna sedekah seseorang jika dia tetap saja menyebut-nyebut sedekahnya. Semoga kita termasuk ahli sedekah, amin.***

Sumber: hajinews.id (01/04/2021) dengan perbaikan seperlunya.

30 Mar 2021

Beberapa Hikmah Solat Tahajud

Beberapa Hikmah Solat Tahajud


ARTIKEL tentang agama, khususnya tentang sholat, lebih khusus tentang sholat tahajud, ini sangatlah bagus untuk dibaca-baca. Sebutlah sebagai tamabahan pengetahuan. 
Seperti ditulis di website hajinews.id dijelaskan perihal hikmah sholat tahajud. Kita tahu sholat tahajud merupakan salah satu sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur dan dianjurkan ketika sepertiga malam terakhir. Itu tuntunan dalam agama kita.

Apakah kita adalah ahli sholat tahajud atau baru sekali-sekali melakukannya, atau bahkan belum pernah melakukannya, tulisan ini tetaplah berguna jika dibaca. Bagi yang belum pernah sama sekali, insyaallah suatu saat nanti juga akan melakukannya. Apalagi jika sudah memulai meskipun belum rutin.

Bagi orang yang telah atau terbiasa melaksanakan sholat tahajud akan mendapatkan hikmah-hikmah tertentu berbanding orang yang tidak melakukannya.

Sebagaimana dikutip oleh hajinews.id dari portaljember inilah beberapa hikmah yang didapatkan bagi orang yang melaksanakan sholat tahajud,

1. Memiliki Sifat Rendah Hati;

Firman Allah SWT, “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan sujuddan berdiri untuk Tuhan mereka.”

2. Akan Diangkat Derajatnya;

Allah Swt berfirman: “Dan pada sebagian malam, dirikanlah salat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isra:79). Nyata di ayat itu poenegasan Allah bahwa bagi orang-orang yang melaksanakan solat tahajud, maka Allah akan mengangkat derajatnya ke tempat terpuji.

3. Melepaskan Simpul Godaan Syaitan;

Sabda Nabi Saw, “Pada waktu seseorang tidur, syaitan membuat tiga buah simpul dikepalanya. Untuk setiap ia mengatakan: tidurlah engkau sepanjang malam, bila ia terbangun, lalu maka lepaskanlah satu simpul. Jika ia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi; dan jika ia shalat, maka terbukalah seluruh simpul. Pada waktu bangun pagi, ia akan merasa penuh semangat dengan badan yang segar. Jika tidak, ia akan bangun pagi dengan perasaan serba tak enak” (HR. Imam Bukhari, dari shahabat Abu Hurairah r.a)

Rasulullah Saw juga bersabda, “Tuhan kami turun ke langit dunia, ketika sepertiga malam yang terakhir kemudia berfirman: Siapakah yang berdoa kepada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa yang meminta pasti aku beri, siapa yang memohon ampun, pasti Aku ampuni, sampai terbit fajar.”

4. Doanya Mudah Terkabul;

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Rabb kita tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, dan lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yaang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR.Bukhari).

5. Menjadi Jembatan untuk Masuk Surga;

Sholat sunnah yang dilakukan dengan tekun dan penuh keikhlasan dapat menjadi sebuah jembatan untuk masuk surga. Hal itu dapat dipahami dari hadits berikut, “Hai sekalian manusia! Sebarkan salam, dan bagaikanlah makanan serta sambunglah silaturahmi dan tegakkan lah sholat malam saat manusia yang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

Adakah kita akan mendapatkannya? Insyaallah. Jika belum saat ini, marilah diniatkan dan diusahakan untuk melakukannya. 

Dari https://hajinews.id/2021/03/30/hikmah...)

28 Mar 2021

Sudah Tepat Kita Rutin Membaca Alquran

Sudah Tepat Kita Rutin Membaca Alquran


Catatan M. Rasyid Nur

TERNYATA membaca Al-Qur'an, itu sangatlah baik. Secara rutin. Istiqomah. Terutama setelah sholat maghrib dan subuh. Membaca alquran pada waktu-waktu ini secara konsisten dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80%. Wow, luar biasa.

Membaca dan menyimak manfaat membaca Alquran terus-menerus dari berbagai sumber kita akhirnya menyimpulkan bahwa kebiasaan kita membaca alquran selama ini, itu sudah tepat. Tidak sekadar ikut-ikutan atau sekadar mematuhi ajakan orang tua, tapi memang ada manfaatnya bagi kita yang membaca. Mari kita simak beberapa keterangan berikut,

Berkata Abdul Malik bin Umair, "Satu-satunya manusia yang tidak tua --tapi awet muda-- dan tidak pelupa adalah orang yang selalu membaca al-quran." Pada pernyataan lain, "Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca al-quran."

Sementara itu al-Imam Qurtubi berkata begini, "Barang siapa yang membaca al-Quran, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 (seratus) tahun. Sedangkan Imam Besar Ibrahim Al-Maqdisi memberikan wasiat kepada muridnya, Abbas bin Abdi Daim, begini, "Perbanyaklah membaca al-Quran dan jangan pernah Kau tinggalkan, karena sesungguhnya setiap yang Kamu inginkan akan dimudahkan setara dengan yang Kamu baca."

Masih tentang kebaikan membaca alquran, berkata Ibnu Solah, "Bahwasannya para malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca al-Quran, maka oleh karena itu para malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia." Lalu, Abu Zanad berkata begini, "Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah Saw. Sungguh tidak ada satu rumah pun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca al-Quran."

Sebagian ahli tafsir nenjelaskan, manakala kita menyibukkan diri dengan al-Quran maka kita akan dibanjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia. Kami memohon kepada Allah agar memberikan taufiq-Nya kepada kami dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca al-Quran dan mengamalkan kandungannya.

Ada pesan khusus dari penulis catatan singkat ini, "Bila Anda cinta pada al-Quran maka sebarkanlah. demi Allah semata. Kita setuju, dan mari kita jadikan al-Quran sebagai teman di dunia dan insyaallah akan jadi penolong di akhirat.***
(Sumber: Terusan oleh Mursyidah di WAG ‘PGAN 6TH PEKANBARU 77’ yang dishare hari Jumat, 16/03/2021)

26 Mar 2021

Enam Golongan Orang yang Didoakan Rasulullah SAW Peroleh Rahmat

Enam Golongan Orang yang Didoakan Rasulullah SAW Peroleh Rahmat


DIKUTIP dari situs hajinews.id hari Jumat (26/03/2021) ini dijelaskan bahwa ada 6 (enam) golongan orang yang didoakan oleh Rasulullah dan akan mendapatkan rahmat. Hajinews.id menyitir ungkapan Mahmud Al-Mishri dalam buku Ensiklopedia Akhlak Nabi. Keenam golongan itu adalah,

1. , Orang-orang yang melaksanakan sholat sunah empat rakaat sebelum sholat Ashar.
Hal ini sebagaimana hadits Nabi dari Abdullah bin Umar RA yang berbunyi (terjemahannya): “Semoga Allah merahmati seseorang yang melaksanakan sholat sunah empat rakaat sebelum Ashar.”

2, Orang yang menjaga dan melindungi rakyat. Orang yang khwatir jika suami dan istrinya kelak masuk neraka. Dan mereka yang melaksanakan perintah Allah Saw serta menjauhi larangannya.

Orang-orang yang menjalankan sholat malam dan menghidupkan malamnya dengan beribadah dan bermunajat juga menjadi orang yang didoakan Rasulullah untuk menerima rahmat.

Orang yang membangunkan istri, anak, dan keluarganya untuk sholat malam dan bermunajat di waktu malam pun menjadi golongan orang-orang yang didoakan Nabi. Rasulullah bersabda dari Abu Hurairah:

“Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada seorang laki-lai yang bangun di tengah malam lalu melaksanakan sholat dan membangunkan istrinya agar ikut melaksanakan sholat .”

3, Orang yang memiliki sikap toleransi.
Hal ini sebagaimana hadits Nabi Muhammad Saw, “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada seseorang yang toleran ketika berjualan, toleran ketika membeli, dan toleran ketika menuntut haknya.”

4, Orang yang menjaga dan memanfaatkan lisannya hanya untuk kebaikan.
Nabi bersabda,  “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada seorang hamba yang jika berbicara, ia mengantongi banyak pahala dan jika dia, ia selamat (dari murka Allah).”

5, Orang yang melaksanakan ibadah haji atau umrah kemudian bertahalul dengan mencukur rambutnya agar mendapat rahmat. Nabi juga berdoa sekali agar orang yang bertahalul memotong (sedikit) rambutnya memperoleh rahmat. Rasulullah Saw bersabda: “Rahimallahul-muhalliqin ٣X, rahimallahu al-muqashirin.” Yang artinya: “Semoga Allah merahmati orang-orang yang mencukur kepalanya (bertahalul) tiga kali, semoga Allah merahmati orang-orang yang memotong sedikit rambutnya.”

6, Nabi juga pernah memanjatkan doa khusus untuk seorang sahabat. Sayyidah Aisyah meriwayatkan bahwa suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendengar bahwa salah seorang sahabat sedang membaca Alquran di dalam masjid. Beliau kemudian mendoakan sahabat tadi Rasulullah SAW bersabda: “Rahimallahu laqad adzkarani aayatin kuntu usqithuhunna min suratin kadza wa kadza.”

Dan hadits lainnya yang artinya: “Semoga Allah merahmatinya karena dia mengingatkanku akan beberapa ayat di dalam Alquran yang terlupa olehku pada surat ini dan ini.”

Dalam riwayat lain, dijelaskan bahwa sahabat yang dimaksud adalah Abbad bin Abdullah. Hal ini sebagaimana riwayat berikut ini:

“Nabi SAW melaksanakan sholat tahajud di rumahku kemudian ia mendengar suara Abbad, Nabi bertanya: “Ya Aisyah, a-shautu abbadin hadza?” Yang artinya: “Wahai Aisyah, apakah itu suara Abbad?”.

Kemudian, Sayyidah Aisyah menjawab: “Ya,”. Lalu Nabi berdoa: “Allahummarham Abbaadan.” Yang artinya: “Ya Allah ya Tuhanku, rahmatilah Abbad.

Untuk lengkapnya tulisan ini dapat dibaca juga melalui situs hajinews.id. Saya posting artikel ini di hari Jumat ini sebagai tamabahan bacaan kita. Insyaallah berguna.***

25 Mar 2021

Manasik Haji Sepanjang Tahun Se-Pulau Karimun

Manasik Haji Sepanjang Tahun Se-Pulau Karimun


TANAIKARIMUN.COM - KARIMUN, BERTEMPAT di Masjid Nurul Huda, Sungai Raya Kecamatan Meral, Rabu (24/03/2021) kemarin dilaksanakan kegiatan manasik bagi Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Karimun. Kegiatan yang bertitel "Manasik Haji Sepanjang Tahun se-Pulau Karimun" merupakan kegiatan pertama di tahun 2021. Kegiatan, itu dilaksanakan oleh Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Karimun bekerja sama dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Karimun.

Kepala Seksi PHU Kantor Kemenag Kabupaten Karimun, H. Endang Sriwahyu menjelaskan melalui rilis bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan manasik yang dilaksanakan oleh Seksi PHU Kemenag Karimun bersama BAZNAS Kabupaten Karimun. "Narasumber manasik haji adalah Pak H. Mustamim, Ketua BAZNAS Provinsi Kepri dan Pak H. Endang Sriwahyu, Kasi PHU kemenag sendiri."
Manasik Haji Kab. Karimun


Lebih jauh Pak Endang mengatakan bahwa kegiatannya hanya satu hari, 24 Maret 2021 itu saja dengan tujun untuk meningkatkan kualitas ibadah haji dengan cara memberikan pembekalan pengetahuan manasik sejak dini kepada jamaah haji kabupaten karimun. Kegiatannya diikuti oleh 113 orang dari Pulau Karimun.

Ketika ditanyakan perihal keberangkatan JCH Indonesia untuk musim haji tahun ini, termasuk JCH Kabupaten Karimun Pak Endang mengatakan belum ada kepastiannya. "Untuk kepastian berangkat dari Kemenag belum ada," jelasnya melalui pesan WA. Artinya para JCH 1442 ini harus tetap sabar menunggu kepastian dari Pemerintah.

Bagi JCH yang sudah terdaftar dan sudah pula terpanggil pada musim haji yang dibatalkan karena covid-19 tentu saja kegiatan ini menjadi angin syurga bagi mereka. Harapannya semoga Pemerintah Arab Saudi melaksanakan haji tahun ini dan mengizinkan JCH Indonesia untuk ikut ke Tanah suci. Semoga!***

4 Mar 2021

MTQ di Era Covid, Pembukaan MTQ Kecamatan Cukup Oleh Camat

MTQ di Era Covid, Pembukaan MTQ Kecamatan Cukup Oleh Camat


Catatan M. Rasyid Nur

MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) Tingkat Kecamatan di Kabupaten Karimun untuk tahun 2021 sudah hampir selesai untuk semua kecamatan. Buat kita yang selalu menyempatkan ikut pada kegiatan MTQ tersebut pasti meraskan perbedaannya. Inilah perbedaan MTQ di era covid dengan MTQ di waktu-waktu lalu, sebelum covid. Di masa lalu, saat itu suasana normal-normal saja karena tidak ada covid yang mewajibkan masyarakat berkehidupan sehari sehari-hari ala protokler kesehatan (prokes). Pesan Ibu 3M menjadi ciri khas di era corona ini. Salah satunya menjaga jarak di setiap ada perjumpaan dengan orang lain.

Karena keharusan menjaga jarak dan tidak boleh berkerumun, itulah maka MTQ tahun 2021 ini oleh Pemerintah diharuskan menggunakan ketentuan prokes itu. Untuk pelaksanaan MTQ di setiap kecamatan di Kabupaten Karimun, misalnya terdapat beberapa perbedaan mencolok yang dirasakan oleh masyarakat. Itu dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan prokes itu tadi.

Jika di era normal pada momen MTQ selalu ada acara bazar dan pawai taaruf maka di era covid ini kegiatan itu ditiadakan. Padahal kedua acara yang merupakan rangkaian acara MTQ selama ini tidak pernah ditiadakan. Baik MTQ Tingkat Kecamatan maupun Kabupaten selalu ada. Kegiatan inipun merupakan acara yang digemari oleh masyarakat sebagai pengunjung MTQ.

Satu perbedaan lainnya adalah tidak hadirnya pejabat kabupaten di acara pembukaan dan atau penutupan MTQ Tingkat Kecamatan. Seremoni di malam pembukaan dan penutupan MTQ Tingkat Kecamatan lazimnya di Kabupaten Karimun dibuka oleh bupati atau wakil bupati. Jadwal resminya di malam pembukaan oleh bupati dan di malam penutupan oleh wakilnya. Bisa berubah jika salah satu beralangan sesuai jadwal. Pastinya selalu hadir (diundang) pejabat kabupaten di acara MTQ Tingkat Kecamatan.

Kini tradisi ini juga sudah ditiadakan. Sampai akan selesai MTQ di semua kecamatan melaksanakan MTQ 2021 Tingkat Kecamatan yang diawali dari Kecamatan Kundur, lalu Moro, Tebing, Meral dan seterusnya tidak satu kecamatan pun yang dihadiri pejabat kabupaten, termasuk Bupati dan atau Wakil Bupati. Menurut panitia MTQ Kecamatan semuanya hanya dibuka resmi oleh camat saja. Tidak ada yang dihadiri bupati atau wakilnya.

Seperti pembukaan MTQ Tingkat Kecamatan Meral yang dihelat di aula Darunnadhwah, Masjid Agung Kabupaten Karimun Selasa (16/02/2021) malam yang saya kebetulan ikut terlibat sebagai salah seorang Dewan Hakim juga hanya dibuka oleh Bu Camat, Herisa Anugerah. Para undangan yang hadir juga hanya pejabat setingkat kecamatan seperti Kapolsek, Danramil, Ka KUA, Ka Puskesmas dan tokoh-tokoh masyarakatnlainnya di kecamatan.

Boleh jadi covid menjadi positif juga di arena dan pelaksanaan MTQ karena akan membuat pemerintah sedikit ringan dari sisi biaya. Anggaran bisa diirit karena ada banyak acara yang tidak bisa dilakukan. Itu artinya biayanya sangat signifikan jumlah iritnya. Untuk acara bazaar, pawai taaruf dan kehadiran rombongan bupati/ wakil bupati di setiap kecamatan bukanlah berbiaya ringan. Kini, itu tidak dilakukan karena menyesuaikan dengan ketentuan protokoler kesehatan yang tidak membolehkan berkerumun dalam jumlah banyak. 

Dengan keadaan seperti itu akan ada penghematan yang cukup signifikan. Arena MTQ dengan pembangunan astaka yang memakan biaya besar juga tidak dilakukan. Semua kecamatan melakukan kegiatan MTQ di dalam masjid atau musolla yang pentasnya dibuat sederhana saja. Tidak ada astaka utama yang berbiaya tinggi seperti selama ini. Apakah ini rahasia Tuhan untuk mengingatkan kita berhemat? Boleh jadi. Atau hikmah lain yang sesungguhnya juga berguna untuk kita. Wallahu a’lam.***