Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

26 Sep 2021

Mari Berbuat Sebelum Terlambat

Mari Berbuat Sebelum Terlambat



Oleh Mohd. Nasruddin
KAMU datang telanjang. Kamu pergi telanjang. Kamu tiba dalam kondisi lemah. Kamu meninggalkan duniapun dalam kondisi lemah. Kamu datang tanpa uang dan barang. Kamu juga akan pergi tanpa uang dan barang. Mandi pertamamu? Seseorang membasuhmu. Mandi terakhirmu? Seseorang akan memandikanmu. 

 Inilah kehidupan. Jadi mengapa.... begitu banyak kebencian? Mengapa begitu banyak kecemburuan? Begitu banyak pertengkaran? Begitu banyak persaingan? Begitu banyak keegoisan, dan begitu banyak kebanggaan? Mengapa? 

Sementara kita harus pergi dengan tangan kosong. Untuk itu jadilah orang baik. Waktu kita terbatas di bumi. Jangan sia-siakan dengan hal yang sia-sia. Kelak saat di kubur, jangan sampai kita memohon-mohon kepada Allah untuk dikembalikan ke bumi karena menyesali perbuatan sendiri saat hidup. Saat itu baru ingin bersedekah dan menjadi orang yang soleh. 

 Itu semua percuma dan kesia-siaan. Kalau mau sekaranglah. Sekaranglah saatnya. Bertaubatlah dan tinggalkan segala keburukan. Kinilah saat kita bersedekahlah, beribadah dengan sungguh-sungguh. Sebab kematian itu tidak lama lagi. Jangan sampai menyesal. 

Sekali lagi, jangan main-main dengan agama. Jangan ragu-ragu mau berbuat kebaikan. Cepat tunaikan sebelum terlambat. Allahu a'lam.  
Monas Inspire Ustadz Monas

24 Sep 2021

Orang-orang Berlabel Bahagia dalam Islam

Orang-orang Berlabel Bahagia dalam Islam


FARASA 'hidup bahagia' menjadi harapan setiap orang yang dipahami sebagai hidup yang sesuai dengan keinginan adalah dambaan setiap orang. Jika makna hidup bahagia itu adalah keadaan atau perasaan senang dalam hidup yang dijalankan tentu saja keadaan atau perasaan itu menjadi keinginan setiap orang. Tidak ada orang yang hidupnya ingin susah atau penuh masalah.

Dalam agama (Islam) label bahagia itu dapat diartikan sebagai keadaan atau perasaan umat yang senantiasa merasa nyaman dalam melakukan tindakan atau perbuatan karena mendapat ridho dari Allah. Harapan-harapannya dapat diwujudkan. Cita-citanya sampai sebagaimana diinginkan. Dan harapan serta cita-cita yang didapatkan, itu sepenuhnya mendapat restu dari Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Istilah alquran untuk menyebut bahagia itu adalah kosa kata sa'adah (bahagia) dalam pengertian kehidupan akhirat yang mendapat balasan syurga dari Allah. 

Kosa kata lain yang oleh para ulama disejajarkan dengan makna saadah adalah kata alfalah (kemenangan) dalam pengertian bahwa seorang hamba mampu mewujudkan keinginannya meraih satu keberhasilan. Dia sukses mendapatkan keselamatan dari Tuhan atas segala usaha dan ikhtiarnya yang diredhoi. Kata saadah dan falah sering dilabelkan untuk makna bahagia sebagaimana banyak disebutkan Allah dalam alquran.

Bagaimana dan seperti apa orang berbahagia menurut kacamata Islam sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci? Seperti dijelaskan dalam tulisan Enam Macam Orang Bahagia Menurut Kitabullah yang diposting di halaman hajinews.id pada hari Rabu (22/09/2021) kemarin dikatakan setidak-tidaknya ada enam jenis orang yang dikategorikan atau diberi label bahagia.

Pertama, Orang yang Khusyuk dalam Shalat. Kata Allah, fi sholatihim khosyiun, artinya dalam solatnya tetap khusyu. orang-orang khusyu akan merasakan bahwa apa yang dilakukannya benar-benar sampai ke titik akhirnya: ridho Allah.

Kedua, Orang yang Jauh dari Perbuatan Sia-sia. Artinya hidupnya tidak berjalan percuma dengan melakukan perbuatan yang tidak berguna. Akan terus berusaha menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak ada manfaatnya.

Ketiga, Orang yang Berzakat. Artinya dari harta kekayaan yang dimilikinya diberikan kepada para mustahik yang sudah ditetantukan Allah. Kita tahu, tidak semua orang kaya dengan harta melimpah mau dan ikhlas membayar zakat. Padahal Allah menjelaskan bahwa orang yang menang dan berbahagia itu salah satunya adalah orang yang menunaikan zakat. 

Keempat, Orang yang Memelihara Kemaluan. Ada banyak kejadian seseorang melakukan perbuatan tidak baik seperti berzina, misalnya hanya karena tidak mampu memelihara kemaluannya. Sesungguhnya menjaga kemaluan kecuali terhadap istri adalah kategorikan yang oleh Allah disebut sebagai orang yang menang atau berbahagia.

Kelima, Orang yang Memelihara Amanah. Orang-orang amanah adalah orang-orang yang juga disebut dalam kategori orang yang berbahagia. Tidak menyia-nyiakan janji dan kepercayaan yang diberikan, itulah jenis orang yang berbahgia dalam Islam
Keenam, Orang yang Memelihara Shalatnya. Mengingat sholat adalah tiang untuk berdirinya agama bagi setiap orang, maka kewajiban mendirikan agama dengan melaksanakan solat itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar. Dan oleh Allah, itu dikatakan sebagai kategori orang-orang yang menang atau berbahagia.

Titel 'bahagia' yang disematkan Allah dalam urian di atas adalah pernyataan yang disebuatkan dalam al-Qur’an surah Al Mu'minun ayat 1 hingga ayat 9. Di sana jelas Allah menerangkan bahwa orang-orang yang menang atau berbahagia itu adalah orang-orang sebagaimana disebutakan dalam poin satu hingga enam itu.

Bahwa pandangan setiap orang terhadap bahagia itu berbeda, itu adalah sesuatu yang lumroh. Mengutip pandangan Ibu Anisia Kumala, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta dalam Kajian Islam Subuh seperti postingan hajinews.id Ibu Anisia menjelaskan definisi kebahagiaan yang bisa berbeda-beda untuk tiap orang. Perbedaan itu sekaligus mempengaruhi cara setiap orang untuk mencapai kebahagiaan tersebut dengan cara berbeda-beda pula.

Katanya, “Ada yang mencari kebahagiaan dengan melakukan berbagai macam hal yang mereka sukai, ada yang mencari kebahagiaan dengan bertemu keluarga, bahkan ada yang dengan tidak melakukan apa-apa, sudah mencapai titik kebahagiaannya.” Artinya karena pandangan yang berbeda itu maka cara mendapatkannya juga bisa berbeda. Namun demikian, penjelasan Allah tentang kategorikan orang berbahagia atau orang yang menang itu antara lain sebagaimana terdapat dalam surah Almu'minun sebagaimana diuraikan di awal tulisan ini.

Kita tahu bawa Islam itu mengajarkan keseimbangan kepada umat. Kebahagiaan di akhirat adalah kebahagiaan yang utama, namun agama juga mengingatkan agar kehidupan di dunia dapat terjalani dengan baik dan berbahagia juga. Selama aturan dan perintah Allah dilaksanakan dengan baik dan penuh keikhlasan, pada hakikatnya orang akan merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan insyaallah sampai ke akhirat. Wallohu a'lam bishshowaab.***

23 Sep 2021

Amalan untuk Menjauhkan Diri dari Neraka

Amalan untuk Menjauhkan Diri dari Neraka



JIKA amal-ibadah sudah sebagaimana digariskan Allah maka syurga adalah tempatnya, kelak di Yaumil Akhir. Jika sebaliknya, akan ditempatkan di dalam neraka-Nya. Itulah ketetapan Allah kepada hamba-Nya. Mungkin sementara saja di dalam neraka lalu ditempatkan di syurga atau mungkin selamanya di dalam neraka. Hanya Dia saja yang tahu. Begitulah panduan agama sebagaimana termaktub di dalam alquran dan atau hadits. 

Manusia akan memilih salah satunya dari dua tempat itu. Dan pilihan itu tentu saja syurga, tempat terbaik dengan segala nikmat yang disediakan Tuhan. Sementara neraka adalah tempat bagi orang-orang ingkar terhadap Tuhannya. Di dalam neraka tersedia azab yang sangat pedih karena neraka itu adalah api kekuatan jauh lebih kuat dari pada api di atas dunia. Oleh karena itu manusia akan berusaha menghindari azab api neraka.

Mengacu kepada nas alquran dan hadits nabi, para ulama memberikan ringkasan beberapa amalan yang dapat menjauhkan hamba dari neraka. Mengutip tulisan berjudul Hikmah Pagi : 10 Amalan Menjauhkan Kita dari Neraka yang diposting di hajinews.id pada hari Jumat (17/09/2021) dijelaskan ada beberapa amalan yang akan menjauhkan seseorang dari neraka.

Amalan-amalan itu adalah, 

1. Mengucapkan Syahadat dengan Penuh Ikhlas;
Ucapkanlah syahadat setiap hari dengan penuh ikhlas bahkan jadikanlah sebagai zikir harian karena ia menjadi pembatas diri kita dari api Neraka. Rasulullah mengatakan, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘Saya bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah saja dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya. (Dan meyakini bahwa) Isa adalah hamba Allah anak dari hambanya serta kalimat-Nya yang dihembuskan ke Maryam dan ruh dari-Nya. (Dan meyakini bahwa) sesungguhnya surga itu nyata dan Neraka itu nyata. Maka Allah akan masukkan ke dalam surga dari pintunya yang delapan yang dikehendaki.” (HR. Bukhari & Muslim).

2. Menjalani Hidup dengan Berakhlak Mulia;
Perbaikilah akhlak serta janganlah menyakiti yang lain. Karena akhlak berupaya menjadi pembatas diri dari api Neraka. Simak sabda nabi berikut, “Diharamkan atas api Neraka, setiap orang yang rendah hati, lemah lembut, mudah, serta dekat dengan manusia.” (HR Ahmad).

3. Berjuang di Jalan Allah;
Mereka yang berjuang sehingga berdebu kakinya karena membela agama Allah, maka Allah akan mengharamkan dirinya dari dibakar Neraka Allah. Sesuai dengan bunyi hadits Nabi, “Barangsiapa yang berdebu kakinya dalam jalan Allah, maka Allah mengharamkan dirinya dari Neraka.” (HR: Bukhari).

4. Sujud kepada Allah dengan Penuh Khusyu’;
Tunaikanlah shalat sebaik mungkin karena Allah akan mengharamkan Neraka dari membakar diri kita sebagai kesan dari shalat yang sempurna. Sabda Rasulullah: “Ma’dan bin Aby Thalhah Al Ya’mari berkata, aku bertemu Tsauban pembantu Rasulullah Saw. Aku lantas berkata padanya: “Beritahu aku amalan yang bisa memasukkanku ke surga?” dalam redaksi yang lain, aku berkata: “tunjukkan amalan yang paling Allah sukai.”

Beberapa sholat tempat kita melaksanakan sujud bisa ketika melaksanakan sholat sunat, misalnya shalat sunat empat rakaat sebelum dan sesudah Zuhur. Kata nabi, “Barangsiapa yang menjaga (shalat sunat) 4 rakaat sebelum Zuhur dan 4 rakaat selepasnya maka Allah akan mengharamkan dirinya dari Neraka.” (HR: al-Tirmizi)

5. Mengesakan Allah Sebelum Mati;
Barangsiapa yang berupaya mengucapkan syahadat sebelum kematiannya, maka Allah akan menjauhkannya dari Neraka. Sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang dikurniakan rezeki (untuk mengucapkan syahadat sebelum kematianya) maka jasadnya tidak akan disentuh api Neraka.” (HR: Ibn Majah)

6. Menangis karena Takutkan Allah atau Berjaga Malam di Jalan Allah;
Rasulullah pernah menyebutkan dua mata yang menangis karena takut Allah dan mata yang berjaga di malam hari karena Allah. Maka mata ini tidak akan dibakar oleh Neraka. Sabda Rasulullah, “Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api Neraka: Mata yang menangis karena takutkan Allah, dan mata yang berjaga karena menjaga perjuangan dijalan Allah.” (HR al-Tirmizi)

7. Tidak Melihat Perkara yang Diharamkan;
Dalam riwayat al-Tabrani pula, ada lafaz yang menyebutkan bahwa mata yang tidak melihat perkara yang haramkan akan diselamatkan dari Neraka Allah. Kata Nabi, “Tiga mata yang tidak akan melihat Neraka Allah: Mata yang berjaga dalam perjuangan di jalan Allah, mata yang menangis karena takut Allah dan mata yang menunduk tidak melihat perkara yang diharamkan oleh Allah.” (HR: al-Tabrani)

8. Bersabar atas Kematian Anak;
Ini adalah salah satu amalan yang dikaruniaikan bagi orang-orang yang terpilih. Yakni mereka yang bersabar atas kematian anak, maka Allah mengharamkan buat dirinya Neraka. Sabda Rasulullah, Salah satu hadits nabi berbunyi, “Siapa yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum baligh, maka anak itu akan menjadi hijab (tameng) baginya dari neraka, atau dia akan masuk surga.” (HR: Bukhari)

Semoga kita dikurniakan kekuatan untuk mengamalkan amalan-amalan itu dan kita semoga dijauhkan Allah dari api neraka, amin.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

17 Sep 2021

Amalan-amalan untuk Mempercepat Hadirnya Rezeki

Amalan-amalan untuk Mempercepat Hadirnya Rezeki


MAUT, rezeki dan jodoh adalah rahasia Tuhan. Hanya Allah yang tahu kapan kematian mendatangi seseorang dan dimana. Berapa dan bagaimana seseorang beroleh rezeki juga Allah yang tahu. Tentang jodoh, pun hanya Allah yang tahu, dengan seseorang akan beristeri atau bersuami. Namun, kesemua itu Allah perintahkan untuk adanya usaha dan doa agar Allah ijabah.

Tentang rezeki yang sering mendominasi hidup sehari-hari Allah mengatakan bahwa Allah menjamin rezeki hamba-Nya. Hanya saja kita sebagai manusia ingin mendapatkan kemudahan rezeki dan dengan rezeki yang halal. Dalam firman-Nya Allah mengatakan, “Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh)”. (QS. Hud 11: 6).

Dalam tulisan berjudul Hikmah Pagi: 7 Amalan Ringan Mampu Percepat Datangnya Rezeki yang diposting Sitha di situs hajinews.id hari Kamis (16/09/2021) kemarin menyebutkan ada tujuh amalan yang dipercaya akan memudahkan dan mempercepat datangnya rezeki bagi seseorang. Alamannya ringan untuk dilakukan tapi hikmahnya besar untuk diterima. 

Dengan menyitir buku “Mempercepat Datangnya Rezeki dengan Ibadah Ringan” karya KH. Mukhlis Aliyudin, dan H. Enjang AS, Sitha menuliskan beberapa amalan yang bisa membuka rezeki manusia.

Kita tahu bahwa rezeki sebagai sesuatu yang kita dapatkan di dunia ataupun di akhirat adalah salah satu tujuan dan harapan dalam kehidupan manusia. Agama mengajarkan kalau rezeki bisa datang dari mana saja, termasuk yang berasal dari amalan-amalan ringan.

Satu hal yang perlu menjadi pemahaman kita adalah bahwa semua yang ada di dunia ini pada hakikatnya bukanlah milik kita. .Kita mempunyai harta, anak-isteri dan lain-lainnya yang secara pisik kita katakan sebagai kekayaan kita, sesungguhnya itu semua adalah titipan dan milik Allah. Allah yang menentukan dan menetapkannya.

Untuk itu harus selalu ada usaha kita untuk bagaimana kita mendapatkan rezeki dari-Nya. Diyakini bahwa tujuh amalan berikut akan memudahkan dan mempercepat datangnya rezeki. Ketujuh amalan itu adalah, 

1. Bertakwa dan bertawakal;
2. Memperbanyak istigfar dan taubat;
3. Melakukan salat dhuha;
4. Membiasakan bersedekah;
5. Berbakti kepada orang tua;
6. Bersilaturahim;
7. Selalu eersyukur dalam setiap keadaan;

Pada hakikatnya tidak ada yang berat untuk diamalkan keseluruhan amalan di atas. Tinggal bagaimana kita membiasakannya dalam mengiringi ikhtiar dan usaha kita untuk mendapatkan rezeki. Tentu saja usaha dan ikhtiar jualah yang menentukannya. Apapun profesi kita, dilakukan dan diiringi dengan tujuh amalan di atas, insyaallah rezeki akan mudah turunya dari Allah.***

15 Sep 2021

Anugerah Allah untuk Orang-orang Hebat di Mata Allah

Anugerah Allah untuk Orang-orang Hebat di Mata Allah



SEBAGAI muslim kita percaya hidup akhirat itu ada. Syurga dan neraka juga ada. Kita akan berada di salah satunya selamanya atau di salah satunya terlebih dahulu, baru ke yang satunya lagi. Begitulah agama kita (Islam) menggariskan. Sedikit berbuat baik di dunia akan diterima balasannya nanti di akhirat. Sebaliknya sedikit berbuat buruk (jahat) juga akan menerima balasannya.

Allah menjelaskan akan memberikan anugerah yang besar kepada orang-orang tertentu. Mengutip firman Allah bahwa dikatakan orang-orang mulia, hamba Allah seperti Nabi dan Rasul adalah manusia yang sudah jelas akan beroleh anugerah yang besar dari Allah. Mengutip tulisan di situs hajinews.id berjudul Hikmah Siang : Empat Macam Manusia dapat Anugerah Besar dari Allah yang diposting hari ini, Rabu (15/09/2021) menerangkan ada empat macam orang yang akan mendapatkan nantinya anugerah yang besar itu.

Mengacu firman Allah di surah An-Nisa’ ayat 69 yang tejermahannya begini, "Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang  diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para Nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." Firman Allah ini oleh  para mufassir menjadikan ayat ini sebagai patokan bahwa ada beberapa jenis manusia yang akan Allah istimewakan kelak. 

Tafsir Kementerian Agama menjelaskan bahwa ayat ini mengajak dan mendorong setiap orang agar taat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Secara eksplisit ayat itu menjelaskan bahwa Allah berjanji akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekadar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah. Siapa mereka? Itulah para Nabi, para shiddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang sholeh.

Jadi, mengacu kepada ayat itu para ahli tafsir secara garis besar membagi empat macam manusia yang memperoleh anugerah Allah yang paling besar di dalam surga, yakni. 

Pertama, para Rasul dan Nabi, yaitu mereka yang menerima wahyu dari Allah. Tentu saja tidak ada keraguan kita tehadap tafsir ini.

Kedua, para shiddiqin, yaitu orang-orang yang teguh keimanannya kepada kebenaran Nabi dan Rasul. Jika Abubakar digelar dengan ashshiddiq yanberarti orang yang benar, sesungguhnya itu adalah karena Abubakar adalah tokoh Islam yang membenarkan apapun yang disampaikan Nabi tanpa ragu.

Ketiga, para syuhada. Dan para syuhada yang dimaksud ada beberapa kriteria, misalnya, orang beriman yang berjuang di jalan Allah dan mati syahid dalam peperangan melawan orang kafir. Lalu, orang yang menghabiskan usianya berjuang di jalan Allah dengan harta dan dengan segala macam jalan yang dapat dilaksanakannya. Kriteria lainnya, orang beriman yang mati ditimpa musibah mendadak atau teraniaya, seperti mati bersalin, tenggelam, terbunuh dengan aniaya. Jika kriteria itu terpenuhi maka orang seperti ini disebut syahid.

Keempat, orang-orang sholeh, yaitu orang-orang yang selalu berbuat amal baik yang bermanfaat untuk umum, termasuk dirinya dan keluarganya baik untuk kebahagiaan hidup duniawi maupun untuk kebahagiaan hidup ukhrawi. Tentu saja semua itu harus sesuai dengan ajaran Allah. 

Orang yang benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang tersebut dalam ayat ini akan masuk surga dan ditempatkan bersama-sama dengan semua golongan yang empat itu.

14 Sep 2021

Agar Terhindar dari Sihir Amalkan Amalan Berikut

Agar Terhindar dari Sihir Amalkan Amalan Berikut



ARTIKEL 'Hikmah Siang, 4 Amalan Agar Terhindar dari Sihir' yang diposting hajinews.id hari Ahad (12/09/2021) ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita. Terutama bagi yang yakin akan keberadaan sihir tidak ada salahnya menyempatkan diri membaca artikel yang dimuat oleh Sitha ini.

Benar kalau santet dan sihir masih sering ditemukan di sekitar kita. Orang yang terkena santet bisa sakit parah, bahkan sampai meninggal. Itulah kenyataan yang terkadanag ditemukan dalam kehidupan bermasyarakat. Tapi tentu ada cara untuk menghindarinya.

Menurut ahlinya sihir atau santet adalah tipu daya setan yang biasanya dilakukan oleh dukun, tukang sihir, paranormal, atau sebutan orang pintar dalam masyarakat kita. Lazimnya orang-orang yang mudah terkena santet atau sihir yakni yang imannya lemah dan tak mendekatkan diri pada Allah Swt.

Para ustaz mengajarkan kepada kita ada beberapa amalan agar terhindar dari santet dan sihir yang bisa kita amalkan. Bagi muslim-muslimat tentu saja yakin bahwa amalan ini dapat menjadi penangkalnya. Menurut Ustadz Sofyan Ruray beberapa amalan berikut diyakini dapat dijadikan amalan untuk menghindari santet atau sihir:

1. Membaca Ayat Kursi;

Amalan agar terhindar dari santet yang pertama yaitu dengan membaca ayat kursi ayat alquran yang terdapat pada surah Albaqoroh ayat 255. Lalu berdoa pada Allah Swt, memohon untuk dihindarkan dari santet atau sihir.

Menurut Ustaz Sufyan cara amalan yang dapat dilakukan adalah, pertama dengan membaca ayat kursi selepas shalat 5 waktu. Juga sebelum tidur. 

Kalau kita baca terjemahan ayat kursi itu adalah, “Allah, tidak ada yang berhak disembah selain Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

2. Membaca Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas;

Amalan lainnya yang bisa dilakukan agar terhindar dari santet dan sihir adalah dengan membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Adapun cara mengamalkannya yaitu, Pertama membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setelah selesai sholat 5 waktu. Bisa pula membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas (masing-masing tiga kali) pada awal hari selepas sholat shubuh serta awal malam selepas sholat maghrib. Hendaklah diamalkan secara rutin.

3. Melafalkan dua ayat terakhir surat Al-Baqarah;

Amalan lain agar terhindar dari santet dan sihir maupun hal mistis lainnya adalah dengan melafalkan dua ayat terakhir surat Al Baqarah, yang artinya,

“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. Ayat ini ada pada surah Al Baqarah ayat 285.

Ayat berikutnya pada ayat 286 yang terjemahannya, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”

4. Membaca Ta’awudz;

Amalan lainnya adalah dengan selalu membaca ta’awudz. Amalan ini juga diyakini sebagai salah satu amalan agar terhindar dari sihir, santet maupun hal mistis lainnya. Kata ustaz kita bisa membacanya pada petang hari sebanyak tiga kali pada saat berkunjung ke satu tempat.

Ini tertuang juga dalam hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang terjemahannya sebagai berikut:

“Apabila seorang diantara kalian mendatangi suatu tempat hendaklah membaca: ‘A’uudzu bi kalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq.’”

5. Membaca Dzikir di Pagi dan Sore Hari;

Dzikir juga termasuk amalan agar terhindar dari santet. Kamu juga bisa membaca dzikir pada pagi dan sore hari sebanyak tiga kali. Adapun bunyi dzkirnya sebagai berikut:

Dzikir pertama
Bismillahilladzi la yadurru ma`a ismihi shay’un fil-ardi wa la fis-sama’i wa huwas-sami`ul-`alim
Artinya: Dengan nama Allah; yang bersama nama-Nya tidak celaka sesuatupun yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Dzikir kedua
Hasbiyallahu la ilaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-`arshil-`azhim
Artinya: Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.

Dzikir ketiga
Allaahumma inni a`udzu bika min hamazatish-shayatin wa a`udzu bika rabbi an yahdurun
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala gangguan setan yang mendatangiku.

Dzikir keempat
A`udzu bi `izzatillahi wa qudratihi mimma ajidu wa uhadhiru
Artinya: Aku berlindung dengan kekuatan Allah dan kehendak-Nya dari sakit dan nyeri yang aku alami.

Itulah beberapa amalan yang dapat kita amalkan agar terhindar dari santet dan sihir maupun hal-hal mistis lainnya. Bagaimanapun, di atas tu semua sangat dipentingkan keyakinan kita. Sebagai orang bergama, ajaran agama ini hendaklah menjadi pegangan kita.***
Dimuat juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

12 Sep 2021

Berutang dan Strategi Melunaskannya

Berutang dan Strategi Melunaskannya


TENTU saja catatan singkat ini tidak bermaksud untuk mengajak atau menganjurkan kita untuk berutang. Namun jika diantara kita ada yang kebetulan berutang, silakan baca tulisan ini. Barangkali boleh jadi menjadi awal strategi kita untuk membayar utang. Apalagi jika utang itu sudah dalam waktu lama belum juga terbayar.

Dalam kenyataan  sehari-hari kita saksikan, setidak-tidaknya kita tahu atau kita mendengar bahwa utang merupakan suatu hal yang hampir pernah dilakukan semua orang. Bahkan dikatakan berutang itu tanda ekono seseorang itu tetap berjalan. Benarkah?

Boleh jadi kita berutang disebabkan oleh adanya kebutuhan atau boleh jadi sekadar karena gaya hidup. Yang pasti, apapun alasan berutang satu hal penting adalah utang itu wajib dibayar. Nah, di sinilah persoalan sering muncul. Sering menjadi masalah banyak diantara kita yang memiliki utang, namun kesulitan melunasinya.

Memperhatikan penjelasan Buya Yahya dalam tulisan berjudul Buya Yahya: Baca Doa Ini Meski Hutangnya Sebesar Gunung agar Bisa Segera Terlunasi yang diposting Mas Ruhi di website hajinews.id Kamis (09/09/2021) mengingatkan bahwa untuk memudahkan melunaskan utang jangan lupa berdoa.

Sebagaimana diuraikan melalui kanal Youtube Buya Yahya pada 6 November 2019, ada beberapa langkah yang mesti dilaksanakan. Menurut Buya Yahya, doa ini dari Nabi Muhammad Saw agar Allah Swt memudahkan dalam melunasi utang meski utangnya segunung.

1. Niat;

Kata Buya Yahya, yang pertama sekali agar dimudahkan membayar utang adalah niat dan kemauan untuk melunasi hutang itu sendiri. Tentu saja niat dan tekad ini penting. “Tanpa adanya niat, mustahil hutang bisa terbayar, karena jangankan membayar, niat untuk membayar saja tidak ada, maka akan sulit hutang tersebut lunas,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan, utang wajib dilunasi. Jika tidak dilunasi maka keluarga atau ahli warisnya akan menjadi sasaran dimintai tagihan membayar utang. Apa kita tega keluarga kita terkena getahnya gara-gara kita berutang? Janganlah, ya. 

2. Berdoa;

Buya Yahya memberikan doa dari Rasulullah Saw. Katanya doa ini sangat baik untuk diamalkan jika kita sedang terlilit utang. Kita tahu juga bahwa fadhilah atau keutamaan doa itu adalah memudahkan untuk kita dalam membayar hutang. Dan jangan lupa, doa pun wajib diikuti dengan kerja keras.

Inilah doa yang disampaikan Buya Yahya, mengutip apa yang katanya diajarkan Rasulullah, “Allahumak-finii bihalaalika ‘an haraamika, wa aghnini bi fadhlika amman siwaak.”  Hendaknya doa ini dibaca pada waktu-waktu dan tempat yang baik untuk berdoa. Setelah dipasang niat yang tulus bacalah doa ini sesering mungkin. Yakinkan diri bahwa Allah akan memberi jalan kepada untuk membayar utang, insyaallah.***


7 Sep 2021

Pekerjaan yang Boleh Dilakukan Terburu-buru

Pekerjaan yang Boleh Dilakukan Terburu-buru


LAZIMNYA melaksanakan suatu pekerjaan adalah dengan tenang, hati-hati dan cenderung lebih lambat. Tidak terburu-buru atau terkesan cepat-cepat. Jika terburu-buru atau tergesa-gesa dikhawatirkan terjadi kesalahan. Jika itu akan merugikan maka tentu saja akan menimbulkan penyesalan.

Tapi tidak selamanya bekerja atau mengerjakan sesuatu itu harus lambat atau terkesan berlambat-lambat. Ada pekerjaan tertentu yang ternyata boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. Lebih cepat dari pada kebiasaan bekerja pada umumnya. Menyitir artikel berjudul Hikmah Malam : 5 Hal yang Boleh Dilakukan dengan Cara Tergesa-gesa yang dimuat hajinews.id pada hari Ahad (05/-9/2021) kemarin menjelaskan bahwa ada beberapa tempat atau pekerjaan yang boleh dilakukan dengan terburu-buru. Pekerjaan ini dikecualikan dari bekerja secara pelan dan berlambat-lambat.

Adapun pekerjaan-pekerjaan itu adalah, 

1. Menyajikan Makanan Ketika Ada Tamu;

Ketika ada tamu datang ke rumah, langsung suruh duduk dan segera sediakan minum dan makanan untuk tamu. Untuk keadaan begini haruslah disegerakan. Kita tahu bahwa memuliakan tamu adalah perbuatan terpuji di mata Allah. Dan memuliakan tamu itu salah satunya dengan menyuguhkan minuman dan atau memberinya makanan. Untuk mengerjakan inilah dibolehkan melakukannya dengan terburu-buru.

2. Melenasi Utang;

Sebagian orang suka berutang. Tapi ada pula yang tidak mau berutang. Membayar utang adalah satu hal terkadang terlalaikan. Harus kita ingat bahwa utang itu urusannya bisa sampai terbawa ke akhirat jika tidak dilunasi. Nah, ini tentu menakuktkan. Oleh karena itu jangan suka berutang untuk sesuatu yang kurang bermanfaat. Jika terpaksa sampai berutang, maka segeralah lunasi jika memang ada uangnya. Jangan gunakan uang pembayar utanag untuk berpoya-poya, misalnya sementara utang dibiarkan. Maka melaksanakan pembayaran utang dibolehkan segera atau seperti terburu-buru.

3. Bertaubat Jika Berbuat Dosa;

Ketika kita merasa sudah melakukan dosa, jangan ditunda-tunda untuk bertaubat. Segeralah bertaubat pada waktu itu pula dengan mengucapkan istighfar dan memohon ampunan kepada Allah. Pekerjaan taubat adalah salah satu pekerjaan yang dibolehkan bahkan dianjurkan untuk dilakukan segera. Denagn lebih cepat. Pesan agama, taubat itu jangan ditunda-tunda karena ajal tak akan menunggu kita bertaubat dulu baru dia datang. Kata Allah, jika ajal sudah datang maka kematian tidak bisa ditunda bahkan dipercepat pun tidak bisa walaupun hanya sesaat.

4. Menikahkan Seorang Gadis Jika Sudah Bertemu Jodohnya;

Jika kita mempunyai anak perempuan atau laki-laki, jika sudah ditemukan jodohnya maka hendaklah segera dilakukan pernikahan. Tidak baik dan tidak dibenarkan berlama-lama melakukannya. Jika pun ada kesulitan maka segeralah cari jalan untuk menikahkan mereka. Dengan begitu diharapkan mereka tidak terjerumus kedalam perbuatan maksiat. 

5. Mengurus Seseorang Ketika Ia Meninggal;

Segera mengurus orang yang meninggal dunia sampai jasadnya dikuburkan. Selain hukumnya wajib (kifayah) pekerjaan ini adalah tanggung jawab pada kita. Bahkan bisa kepada semua orang di sauatu kampung tempat orang itu meninggal jika jasad mayat itu tidak juga kunjung dikebumikan. Kita ingat, jika sampai dibiarkan, maka dosanya harus ditanggung oleh orang sekampung. Di situlah jatuhnya dosa bagi semua karena tidak ada yang mengerjakannya.***

30 Agu 2021

Strategi Mengingat Mati, Bersemangatlah untuk Hidup

Strategi Mengingat Mati, Bersemangatlah untuk Hidup


SELALU diingatkan para guru kita, "Ingatlah akan kematian kita." Perintah ini sesungguhnya adalah perintah agama yang disampaikan ulang oleh guru-guru kita. Begitu juga para pandakwa akan selalu mengingatkan petingnya mengingat mati. Setiap yang hidup akan mengalami kematian. Itulah sebabnya disuruh agar senantiasa mengingat mati.

Mengapa selalu dan selalu diingatkan agar setiap orang mengingat mati? Karena sesungguhnya mengingat mati itu adalah untuk mengingat hidup. Hidup abadi yang tidak lagi akan mengalami kematian. Jadi, mengingat mati tidak sekadar untuk menakut-nakuti tapi untuk membuat semakin berani hidup. Berani untuk bersiap hidup lebih lama. Hidup sekarang sebenarnya hanyalah perantara untuk sampai kepada hidup ‘nanti’ yang diantarai dengan kematian. Makanya kematian itu penting karena akan menjadi penentu perjalanan hidup kelak.

Kita tentu setuju pandangan Gus Baha dan ulama lainnya yang meminta umat Islam agar bersemangat untuk hidup. Bersemangat dalam hidup ini. Dalam tulisan berjudul "Gus Baha: Mengingat Kematian itu Harus Dibarengi dengan Semangat Hidup," yang diposting di situs hajinews.id pada hari Rabu (25/08/2021) lalu dijelaskan betapa pentingnya umat ini untuk terus bersemangat dalam hidupnya. Jangan sebaliknya, memandang hidup ini tidak penting. Lalu kehilangan gairah hidup. Tidak bersemangat untuk hidup dengan baik. Ini keliru.

Bahwa akhirat lebih penting dari pada dunia, itu benar adanya. Tapi kekeliruan memandang dunia dengan menyia-nyiakannya adalah satu hal yang tidak baik dan akan berbahaya bagi umat. Pentingnya semangat hidup, dimaksudkan sebagai bersemangat untuk bersiap dan mempersiapkan hidup yang sesungguhnya, yaitu kehidupan di yaumil akhir. Bagaimana seseorang akan bisa mempersiapkan hidup akhiratnya tanpa semangat?

Dengan hidup bersemangat saat ini, kita berkesempatan untuk mempersiapkan hidup kita diakhirat kelak dengan lebih baik. Kita rajin bekerja di dunia dengan tujuan rajin mempersiapkan kehidupan akhirat, itulah cara terbaik. Kita bersemangat di bidang ekonomi dengan niat mempergunakan hasil rezeki itu untuk kepentingan akhirat, itulah semangat yang benar.

Kata Gus Baha, Islam menyuruh kita selalu ingat akan kematian, namun tidak juga menjadikan kita tidak bersemangat menjalani hidup. Justru kita harus memanfaatkan sisa umur kita untuk berbuat baik, lebih semangat dan giat menjalani ibadah. Nah, beribadah dengan baik dan sempurna hanya bisa jika kita melakukannya dengan penuh semangat.

Kekeliruan umat memandang dunia sebagai tempat persinggahan yang tidak perlu dikelola dengan baik dan penuh semangat, adalah pandangan yang salah. tetaplah dunia ini penting karena akan mengantarkan kita ke akhirat. Bagaimana akhirat dapat dipersiapkan dengan baik jika masa dan tempat bersiap ini tidak dijalani dengan baik dan penuh semangat. Mari, tetap bersemangat di dunia semata untuk persiapan hidup yang lebih lama di sana.***

27 Agu 2021

Ortu Tempat Bersyukur dan Berterima Kasih Utama

Ortu Tempat Bersyukur dan Berterima Kasih Utama


SEBAGAI muslim perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, itu sudah nyata di dalam alquran untuk diikuti. Kita buka dan bacalah surah Luqman ayat 14, misalnya jelas dikatakan kepada semua manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Masalahnya terbukti ada banyak di antara kita yang tidak atau belum mengamalkan perintah itu. Tidak sekadar tidak berbuat baik, malah sebaliknya tega berbuat buruk.

Sesungguhnya tempat bersyukur dan berterima kasih yang utama kita sebagai manusia yang dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua adalah orang tua itu sendiri. Menyimak terjemahan surah Luqman itu tadi sangat jelas bagi kita bagaimana seharusnya sikap kita kepada kedua orang tua. Mari kita ulang baca terjemahannya, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya (hingga) usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”

Tegas dan jelas dikatakan oleh Allah. Hanya Allah padanan kedua orang tua sebagai tempat bersyukur. Kata Allah, "... Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Kita tahu persis bahwa orang yang berbakti kepada orang tua adalah orang yang selalu berterima kasih dan bersyukur kepada Allah dan orang tua. Itulah makna tersirat dalam ayat itu. Dan mari dibayangkan, terutama ibu kita yang telah mengandung dan merawat kita. Tidak hanya saat sudah lahir kedua, bahkan saat dalam kandungannya kita sudah diperlakukan sangat istimewa.

Menurut Ibnu Abbas di dalam Alquran ada tiga ayat yang diturunkan bergandengan dengan tiga hal dan Allah tidak akan menerima yang satu pun kecuali dengan gandengannya. Pertama, Athiiullaaha waathiiur Rosuul atau taatlah kepada Allah dan kepada Rasul. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan tidak taat kepada Rasul-Nya maka ketaatannya tidak diterima.

Kedua, Aqimus sholaata waaatuz zakaata atau tegakkan sholat dan keluarkan zakat. Barangsiapa yang menegakkan sholat tapi enggan berzakat, sholatnya tidak akan diterima. Ketiga, Anisykurlii wali waalidaika atau bersyukur kepada Allah dan kepada orang tua. Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah tapi tidak bersyukur kepada kedua orang tua maka tidak diterima syukurnya. (hajinews.id)

Mengutip artikel berjudul Hikmah Malam: Pentingnya Berterima Kasih dan Bersyukur kepada Oang Tua yang diposting hajinews.id pada hari Rabu (25/08/2021) lalu, Ustadz Syamsuddin Noor menjelaskan bersyukur adalah memanfaatkan segala fasilitas yang diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak-Nya. Bersyukur kepada orang tua adalah taat dan patuh kepada mereka selagi itu tidak menyimpang dari perintah dan larangan Allah.

Segala ketaatan dan kepatuhan kepada orang tua disebut Birrul Walidaini yang berarti berbuat baik dan bakti kepada ibu dan ayah ketika mereka masih hidup dan meninggal. Jika anak telah membuat hati mereka tidak ridho maka anak itu telah durhaka dan ia melakukan perbuatan Uququl Walidaini. Jadi, nyata bahwa tempat utama kita bersykur adalah kepada kedua orang tua selain kepada Allah Swt.***

25 Agu 2021

Menyikapi Mimpi, Begini Kata Buya Yahya

Menyikapi Mimpi, Begini Kata Buya Yahya



ARTIKEL singkat berjudul Buya Yahya Ungkap Ciri Mimpi yang akan Jadi Nyata dan Cara Menyikapinya, ini boleh jadi berguna buat kita. Tulisan ini ditulis Sitha dan diposting pada situs hejinews.id hari Selasa (24/08/2021) kemarin. Intinya bicara mimpi versi Buya Yahya.

Kita tahu bahwa setiap orang mungkin pernah bermimpi ketika sedang tidur.  Dikatakan juga kalau mimpi itu adalah bunga-bunga tidur. Entah mimpi indah, mimpi menyeramkan atau mimpi-mimpi yang terkadang malah tidak jelas. 

Pertanyaannya, apakah mimpi-mimpi yang kita alami atau dialami orang lain dan menceritakannya kepada kita, itu memiliki makna dan akan menjadi kenyataan? Kita mungkin tidak tahu. Tapi ada juga orang-orang tertentu mengatakan kalau dia tahu dan mengerti makna mimpi itu. Tentu saja yang penting adalah bagaimana kita menyikapinya.

Seperti dijelaskan artikel itu, berikut ini ciri mimpi yang bermakna yang akan jadi nyata yang dijelaskan oleh Buya Yahya. Kata buya Yahya, "Berbicara masalah mimpi, tidak semua orang boleh menakwili mimpi." Maksud buya bahwa tidak semua orang berkemampuan mengartikan sebuah mimnpi.

Mengutip hajinews.id, “Urusan mimpi, yang pertama, Anda bukan Nabi Yusuf dan bukan Nabi,”kata Buya Yahya. “Nabi memberikan takwil mimpi karena wahyu.” Sebagai manusia biasa, kita jelas tidak akan mendapatkan wahyu dari Tuhan. Artinya jika ingin mengartikan mimpi dari penjelasan wahyu, jelas kita tidak akan bisa.

Kalau begitu, arti mimpi itu tidak akan bisa kita dapatkan jika dikaitkan dengan keyakinan bahwa hanya Tuhan yang akan menjelaskan arti mimpi. Lalau bagaimana sikap seharunys? Karena arti mimpi lazimnya hanya bisa diperoleh Nabi dari wahyu Tuhan, maka sebagai manusia biasa, kita hendaklah bijak dalam menyikapi mimpi. Itulah pesan utama dari Buaya Yahya.

Buya Yahya menegaskan bahwa mimpi adalah mimpi. Jangan pernah menganggap mimpi itu sebagai sebuah kenyataan. Oleh karena itu, katanya,  "Aneh ketika ada orang mengatakan Allah menasehatinya dalam mimpi. Nasehati di alam nyata saja tidak didengar, ini malah nasehati dalam mimpi,” ucap Buya Yahya meluruskan pemikiran orang-orang tetentu yang menyebut seolah-olah dia pernah mendapat mimpi yang merupakan arahan dari Tuhan.

Buya Yahya menegaskan bahwa sebaik-baiknya mimpi adalah seburuk-buruknya saat bangun. Dan seburuk-buruknya mimpi, sebaik-baiknya saat bangun. Maksudnya, ada orang bermimpi dikejar binatang buas, tapi seetelah bangun ternyata binatang buasnya tidak ada. Artinya, mimpinya buruk tapi bangunnya baik. 

Ada pula orang bermimpi di bulan puasa di siang hari seolah-olah sedang kakan enak. Lagi enak-enak makan lalu terbangun, hehe ternyata makanannya tidak ada. Yang ada malah piring-piring kotor sehabis sahur yang belum dicuci. Jadinya, mimpi enak tapi bangunnya tidak enak. Itulah artinya mimpi dan bangunnya itu bisa bertolak belakang.

Tambahan pesan Buya Yahya, apabila ada orang bermimpi yang ada kaidahnya, jika mimpi itu baik maka harus husnudzon kepada Allah. Dan berdoa semoga Allah memberikan kebaikan itu. Tapi jika mimpi tidak baik, kata Nabi hal itu tidak membahayakan. Tetaplah kita berdoa agar yang akan terjasdi adalah hal-hal yang baik. Begitulah sikap terbaik dalam menyikapi mimpi.***

19 Agu 2021

Tiga Amalan Resep Umur Panjang

Tiga Amalan Resep Umur Panjang



TIDAK berlebihan dan tidak pula sebuah kesalahan jika setiap kita berharap berusia panjang alias hidup lebih lama. Masalah baru ada jika harapan berusia lama hanya semata untuk kesenangan dunia. Justeru sikap begini tidak sesuai dengan ajaran agama. Tapi jika usia yang panjang dapat termanfaatkan dengan baik maka itulah sikap yang baik. 

Berharap hidup panjang usia saja, lalu berusaha dengan segala macam cara agar usia bisa lama, dan lupa kalau batas usia, itu ditentukan Allah, tentu saja ini tidak baik. Tidak pada tempatnya pemikiran begitu. Sesungguhnya kematian adalah ketentuan Allah. Sudah terang dikatakan bahwa jika ajal sudah tiba maka kematian akan menjemput. Tidak bisa ditunda, bahkan dipercepat pun tidak bisa.

Sesungguhnya usia lama adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt. Manusia hanyalah menerima dengan ikhlas dan bersyukur atas anugerah itu. Berapapun umur yang Allah berikan, itulah takdir dari-Nya. Satu-satunya jalan terbaik adalah memanfaatkan usia itu dengan sebaik-baiknya. Dalam tulisan berjudul Hikmah Siang : 3 Amalan yang dapat Memperpanjang Usia menurut Ajaran Islam yang diposting Sitha pada hari Kamis (19/08/2021) kita sejatinya cukup berdoa untuk berapapun usia yang Allah berikan. 

Dalam agama kita, Islam, sudah menjadi keyakinan yang tidak boleh dibantah bahwa umur panjang merupakan anugrah Allah kepada hamba-Nya yang tiada terkira nilanya. Untuk  itu hendak digunakan sebaik-baiknya. Kita ikuti aturan agama dalam menggunakan usia. Mengutip postingan, itu berikut ini ada berbagai amalan yang dapat memperpanjang usia menurut ajaran Islam yang sebaiknya kita amalkan. Inilah bagian dari ikhtiar dan doa itu.

1) Berbuat kebaikan;

Sebagai manusia, sudah sepantasnya kita hidup tidak menyendiri begitu saja. Karena di luar sana, kehidupan tidak selalu individualistis, tetapi saling membantu satu sama lain. Karena pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi satu sama lain. Dengan membaur dan saling menolong, insyaallah akan dibalas oleh Sang Maha Pencipta dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memberi nikmat sehat dan umur panjang. Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis: “Perbuatan kebaikan menahan kejadian buruk dan sedekah yang tersembunyi memadamkan kemurkaan Rabb serta menyambung hubungan rahim menambah umur.” (HR. Ath Thabrani dalam Shahih Al Jami’ no. 3797)

2) Berbakti kepada orang tua;

Selain berbuat baik, berbakti kepada orang tua juga merupakan cara lain dalam memperpanjang umur seseorang di dunia. Karena selain mendatangkan kebaikan serta keberkahan, juga menghilangkan berbagai musibah, masalah maupun kesedihan yang sedang kita alami saat ini. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa berbakti kepada kedua orang tua, maka dia akan memperoleh kebahagiaan panjang umur yang penuh dengan keberkahan.” (HR. Imam Abu Ya’la dan Thabrani)

3) Selalu dan Tetap Beriman kepada Allah Swt;

Salah satu amalan yang dapat membuat kita panjang umur adalah dengan beriman kepada Allah SWT. Dengan beriman kepadaNya, Insha Allah hidup kita akan selalu dilindungi oleh Sang Maha Pencipta. Allah SWT berfirman dalam surat Nuh ayat 3-4 yang berbunyi: “Sembahlah Allah, bertaqwalah kepadaKu dan taatlah kepadaKu. Niscaya Allah mengampuni sebagian dari dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai batas waktu yang ditentukan.” (QS. Nuh ayat 3-4)

Itulah beberapa amalan yang dianjurkan agama dan dapat memperpanjang usia menurut ajaran Islam yang harus kita tahu dan sejatinya kita amalkan. Insyaallah.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id


13 Agu 2021

Kepemimpinan Suami di Dunia Diminta Pertanggungjawaban di Akhirat Juga

Kepemimpinan Suami di Dunia Diminta Pertanggungjawaban di Akhirat Juga


PERTANGGUNGJAWABAN kepemimpinan seorang suami dan ayah tidak hanya di dunia, tapi sampai ke akhirat juga. Islam meyakini dan itu menjadi bagian akidah yang wajib diyakini muslim. Seorang suami akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya terhaadap isteri dan sebagai ayah juga kepemimpinan atas anak-anaknya. Akankah dia atau kita aman di hadapan Tuhan atau akan terseret ke neraka tersebab anak-anak atau isteri, kitalah yang tahu dan wajib tahu. Yang pasti akan diminta pertanggungjawaban itu. 

Tulisan berjudul Hikmah Pagi: Ciri Istri yang Membawa Suami ke Neraka yang diposting pada laman hajinews.id hari Kamis (05/08/2021) lalu menjelaskan ada beberapa ciri istri yang bisa membawa suami ke neraka. Artinya, seorang suami wajib tahu. Hal ini bisa terjadi karena semua yang diperbuat oleh istri dan anaknya akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kepada seorang suami atau ayah sebagai pemimpin dalam keluarga.

Lantas, ciri istri seperti apakah itu? Mengutip chanel Youtube Nasihat Muslim pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, hajienews.id membeberkan terdapat dua ciri istri yang dapat menyeret suaminya ke dalam neraka. "Mereka adalah istri yang suka berbuat maksiat dan menampakkan aurat," tulis situs itu. Seorang suami yang merupakan kepala rumah tangga, lalu membiarkan istri atau anaknya bermaksiat, menampakkan aurat akan ikut mendapatkan dosa atas dosa-dosa anak-anak atau isteri ini.

Tentu saja jika keadaan itu adalah karena pembiaran oleh suami. Jika suami sengaja telah membiarkan keluarganya melakukan kemaksiatan itu, maka Allah memastikan bahwa dosa-dosa itu juga akan ditanggung oleh si suami walaupun yang melakukannya hanya isteri atau anak-anaknya.

Sesuai hadits yang berbunyi, "Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah Swt pada hari kiamat, (yakni) orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang meniru gaya laki-laki dan dayus,” (HR. An Nasai Ahmad). Kita memahami, dayus merupakan seorang suami yang membiarkan terjadinya perbuatan buruk dalam keluarganya tanpa usaha melarang atau mengubahnya.

Membiarkan istri dan anak perempuannya tidak berhijab, membiarkan anak perempuannya pergi dengan laki-laki yang bukan mahram, dan membiarkan anak perempuannya berduaan dengan laki-laki yang bukan mahram, misalnya, adalah beberapa contoh kepemimpinan seorang suami terhadap keluarganya yang akan membawanya ke neraka.

Oleh karena kerasnya ancaman, maka kepala keluarga harus memperhatikan keluarganya dengan sebaik-baiknya. Tidak membiarkan dengan sengaja keluarganya bermaksiat tanpa usaha melarangnya. Pembiaran inilah yang akan menyeret pemimpin keluarga terseret ke dalam neraka. 

Menyitir beberapa pendapat ulama bahwa barangsiapa mengetahui keburukan pada keluarganya, namun ia membiarkan dengan alasan cinta atau alasan lainnya maka ia adalah termasuk dayus. Sikap itu akan menyebabkan kepemipinan seorang suami terseret ikut ke neraka meskipun itu adalah dosa-dosa keluarganya.

Untuk itu penting bagi seorang suami agar memberikan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk Al Quran dan sunnah Rasulullah Saw agar kelak di yaumil akhir, pertanggungjawaban kepemimpinannya tidak menyebabkan dirinya justeru diseret ke dalam neraka. Nauzubillah.***

10 Agu 2021

Peringatan Tahun Baru Hijriyah dan Sebuah Tanda Tanya

Peringatan Tahun Baru Hijriyah dan Sebuah Tanda Tanya


HARI ini, Selasa, 10 Agustus 2021. Di kalender, 10 Agustus 2021 ini dinyatakan bersamaan dengan 1 Muharam 1443, Tahun Baru Islam. Dan karena itu pula banyak ucapan selamat tahun baru itu disampaikan oleh para nitizen. Saya sendiri juga ikut meramaikan ucapan satu tahunan itu. 

Peringatan Tahun Baru Islam sudah ditetapkan Pemerintah sebagai libur nasional. Artinya setiap awal bulan Muharam, seperti juga awal tahun baru Masehi (1 Januari) sudah ditetapkan menjadi Hari Libur Nasional (HLN). Ada banyak HLN yang ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai peringatan atas satu peristiwa bersejarah, seperti HUT Kemerdekaan setiap 17 Agustus, Tahun Baru Masehi setiap 1 Januari dan banyak lagi.

Ada yang berbeda pada tahun baru Islam tahun ini. Tadinya tahun baru hijriyah tertera di tanggal 10 Agustus 2021 dan liburnya otomatis pada hari yang sama. Tapi Pemerintah mengeluarkan ketentuan libur berbeda. Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang tadinya menetapkan tanggal 10 Agustus 2021 sebagai HLN Tahun Baru Hijriyah mengubahnya dengan SKB baru yang menetapkan HLN Tahun Baru Hijriyah menjadi 11 Agustus. Meskipun demikian ucapan-ucapan Selamat Tahun Baru tetap memenuhi halaman medsos pada hari ini.

Saya juga mengucapkan selamat tahun baru Islam dalam satu status di medsos. Status saya hari ini berbunyi, Besok, Rabu (11/08/2021) sebagaimana ditetapkan Pemerintah adalah libur 1 Muharam 1443 walaupun di kalender tertulis pada hari Selasa (10/08/2021) ini. Mari kita sambut dan peringati Tahun Baru Hijriah dengan segala upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Konsisten dalam ibadah dan kebajikan adalah cara terbaik agar waktu kita tidak sia-sia. #SelamatPagiSahabatFB. Saya buka dengan kata 'besok' karena perubahan HLN yang digeser itu.

Beberapa orang teman bertanya, apakah 1 Muharamnya berubah ke tanggal 11 Agustus, atau sekadar libur saja yang diubah? Saya merespon komentar di akun saya yang mempertanyakan masalah ini. Saya katakan, boleh jadi Pemerintah mengubahnya karena melihat (rukyat) anak bulan Muharam. Namun saya tidak memastikan begitu. Apalagi pada SKB yang dikeluarkan Pemerintah hanya membuat pertimbangan karena covid-19. Kalau begitu, apakah awal Muharamnya yang bergeser atau hanya sekadar liburnya saja yang bergeser, sepertinya akan akan menjadi diskusi hari-hari ke depannya.

Sebagai muslim, kita tetap merasa penting saling mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah 1443 sebagai kebiasaan yang setiap tahun memang kita ucapkan. Tiada lain adalah untuk saling mengingatkan bahwa waktu itu begitu cepat berlalu. Peringatan untuk orang lain dan atau peringatan untuk diri sendiri, sama pentingnya.***  

3 Agu 2021

Peran Berat MUI Sebagai Pelayan Umat

Peran Berat MUI Sebagai Pelayan Umat


PADA 26 Juli lalu, MUI (Majelis Ulama Indonesia) berusia 46  tahun. Banyak pendapat dan pandangan kita baca di media. Tulisan-tulisan berkaitan dengan MUI banyak diposting. Disarikan dari republika.co.id yang diposting pada Senin 04 Feb 2019 silam dalam tulisan berjudul Tiga Peran Utama MUI yang Harus Dilaksanakan demi Umat dan dari beberapa sumber lainnya catatan ini ingin mengulangjelaskan dan menegaskan kembali perihal peran, fungsi dan tujuan serta tugas MUI (Majelis Ulama Indonesia) bersempena milad ke-46 tersebut.   Sebagai wadah para ulama, zuama dan cendekiawan muslim dalam melayani umat (Islam) dalam kehidupan sehari-hari MUI telah banyak berbuat dalam rangka mengayomi umat.  

MUI yang di dalamnya terhimpun orang-orang yang memahami agama, cerdik-cendekia diharapkan memberikan konrribusi penting bagi umat. Karena sejatinya MUI dilahirkan adalah untuk memberikan pelayanan keagamaan kepada umat. Itu pesan penting yang selalu harus diingat setiap ada kesempatan seperti peringatan hari lahir MUI ini.

Secara defenitip MUI adalah lembaga yang mewadahi para ulama, zu'ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin. Menurut catatan, MUI berdiri pada tanggal 17 Rajab 1395 Hijriah bersamaan 26 Juli 1975 Miladiyah di Jakarta. Tujuannya, antara lain untuk membantu Pemerintah dalam melakukan hal-hal yang menyangkut dengan umat Islam seperti mengeluarkan fatwa dalam kehalalan sebuah makanan, penentuan kebenaran sebuah aliran dalam agama Islam, dan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seorang penganut agama Islam dengan lingkungannya. Artinya, untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas (khaira ummah), dan negara yang aman, damai, adil dan makmur rohaniah dan jasmaniah yang diridhai Allah Swt (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur).

Adapun fungsi MUI sebagaimana sudah dirumuskan dalam musyawarah para ulama adalah, Pertama, sebagai wadah musyawarah para ulama, zuama dan cendekiawan muslim dalam mengayomi umat dan mengembangkan kehidupan yang Islami. Kedua, sebagai wadah silaturahmi para ulama, zuama dan cendekiawan muslim untuk mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam dan menggalang ukhuwah Islamiyah. Ketiga, sebagai wadah yang mewakili umat Islam dalam hubungan dan konsultasi antarumat beragama. Dan yang keempat, sebagai pemberi fatwa kepada umat Islam dan Pemerintah, baik diminta maupun tidak diminta yang itu diperlukan fatwanya.

Semoga catatan singkat ini ada manfaatnya, terutama bagi pemangku amanah pengayoman umat (Islam) di Tanah Air. Bagaimanapun, sebagai masryakat yang mayoritas jumlahnya di Indonesia umat Islam harus terus berperan penting dalam usaha menjaga dan memperkuat akidah umat dalam rangka memperkuat bangsa dan negara. Meski terlambat, tidak masalah kita ulang mengucapkan selamat milad untuk MUI.***

2 Agu 2021

Hak Anak Sudahkah Tertunaikan?

Hak Anak Sudahkah Tertunaikan?



SUDAH sama-sama kita maklum bahwa anak merupakan buah hati yang dititipkan Allah Swt kepada masing-masing orang tua. Begitulah pandangan agama kita yang kita yakini adanya. Sebagai orang tua, kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang wajib dipenuhi kepada anak-anak kita. Sebagaimana ditulis Sitha dan diposting di website hajinews.id pada hari Senin (02/08/2021) ini dalam tulisan berjudul Hikmah Pagi : 3 Hak Anak yang Harus Dipenuhi Orang Tuanya Menurut Rasulullah Saw dikatakan betapa hak-hak anak-anak dari orang tuanya tidak dapat dielakkan. Wajiblah ditunaikan.

Dengan mengutip kitab Tanbihul Ghafilin dinukil sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah Saw bersabda begini, “Hak anak atas orang tuanya ada tiga. Pertama, diberikan nama yang baik ketika lahir. Kedua, diajarkan Al-Quran ketika sudah berakal (tamyis), dan ketiga, menikahkannya ketika sudah menemukan jodohnya.”

Jadi, mengacu kepada hadist tersebut, ada tiga hak anak yang perlu dipenuhi orang tuanya. Hajinews.id sendiri menurut postingan Sitha mengutip kanal YouTube Harakah Islamiyah pada 23 Mei 2021 lalu yang menjelaskan perihal hak anak ini. Lebih jelasnya ketiga hak anak tersebut adalah, 

1. Memberi Nama Ketika Lahir;

Orang tua wajib untuk memberikan nama yang baik kepada anaknya. Hal ini dikarenakan nama adalah sebuah doa dan harapan orang tua ingin menjadi apa anaknya kelak. Selain itu, nama yang baik akan menambah rasa percaya diri terhadap anak.

Dalam Islam nama yang baik untuk anak laki-laki di antaranya adalah dengan memberi awalan Muhammad atau Ahmad, dan bisa menggunakan nama orang-orang sholeh lainnya. Sedangkan nama yang baik untuk anak perempuan bisa diambil dari nama-nama putri Rasulullah, istri-istri beliau, atau dari nama lain yang memiliki arti baik.

2. Diajarkan Al-Quran Ketika Sudah Berakal;

Apabila seorang anak sudah memiliki kemampuan untuk berfikir dan sudah mampu untuk menerima ilmu, maka orang tua wajib untuk mengajarkan bagaimana membaca Al-Quran dan tentang kandungan di dalamnya. Selain itu, anak juga harus diajarkan tentang ilmu fiqih ataupun ilmu agama Islam yang lain, sebagai pedoman dalam melaksanakan ibadah.

3. Menikahkannya Ketika Sudah Menemukan Jodoh;

Ketika anak sudah mendapatkan jodoh, orang tua tidak boleh mempersulit atau memberatkannya dalam hal pernikahan. Justeru wajib membantunya. Apalagi jika anak membutuhkan bantuan dalam persiapan pernikahannya tersebut. Hal ini tentu saja jika sang anak benar-benar sudah menemukan jodoh yang setuju dengannya, sehingga tidak terjerumus dalam kemaksiatan.

Begitulah agama mengajarkan kepada kita. Tiga hal itu adalah hak anak yang harus kita penuhi sebagai orang tuanya. Sudahkah kita menunaikannya? Bagaimanapun hal-hal tertentu yang tidak mampu dipenuhi oleh orang tua, seperti membiayai kegiatan pernikahannya yang terlalu mahal, maka hendaklah disepakati bahwa pernikahan itu tidak ahrus memberatkan.***

31 Jul 2021

Ditutup Resmi, STQH Provinsi Usai Sudah

Ditutup Resmi, STQH Provinsi Usai Sudah


SABTU (31/07/2021)  ini Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) ke-9 Provinsi Kepri ditutup secara resmi oleh Wakil Gubernur Kepri, Ibu Marlyn Agustina. STQH yang dilaksanakan secara virtual selama lima hari, ini ditutup secara resmi juga secara virtual sebagaimana pembukaan Selasa (27/07/2021) lalu oleh Gubernur Kepri, Bapak Ansar Ahmad. Empat cabang dengan 10 golongan lomba sudah usai dihelat sejak Jumat kemarin. Enam dari tujuh kabupaten di Provinsi Kepri berpartisipasi dalam STQH secara daring ini. Satu-satunya kabupaten yang tidak bisa ikut adalah Kabupaten Natuna. Informasinya karena signal internet yang tidak mendukung.

Sebelum seremoni penutupan di provinsi dilaksanakan, setiap kabupaten boleh jadi melaksanakan acara penutupan secara intern di kabupaten masing-masing. Kabupaten Karimun, milsanya melaksaakan acara penutupan intern di ruang 1, ruang lomba selama empat hari keamrin. Tepat pukul 13.00 acara penutupan dilaksanakan setelah semua peserta dan undangan sudah hadir. Tampak hadir Wakil Bupati Karimun, Pak Anwar Hasyim, Kakankemenag Karimun, Pak Zamzuri, Asisten I Setda Karimun serta beberapa pejabat lainnya. Tentu saja hadir para panitia dan pesertanya.

Prosesi penutupan diawali dengan laporan kegiatan STQH  oleh Ketua Harian LPTQ Kabupaten Karimun, M. Rasyid Nur. Ketua Harian menyampaikan jalannya lomba selama empat hari dengan segala kendalanya. Lomba yang dihelat secara virtual sudah pasti akan mengalami beberapa kendala teknik, terutama berkaitan dengan IT. Tapi secara keseluruhan kegiatan lomba berjalan dengan baik dan lancar. Begitu Ketua Harian LPTQ melaporkan.

Lalu acara kedua adalah sambutan pengarahan oleh Bupati Karimun. Dalam pengarahann Bupati, Pak Aunur Rafiq menyamaikan beberapa hal. Pertama menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, panitia, pengurus LPTQ dan kepada peserta yang telah mengikuti dan melaksanakan STQH ini dengan baik. Bupati mengatakan, apapun hasil yang kita capai pada tahun ini kita harus ikhlas. "Harus kita niatkan bahwa setiap keterlibatan kita dalam STQH ini adalah ibadah," katanya. "Mari kejar akhiratnya agar dunia didapatkan. Sebab kalau hanya mengejar dunianya, tidak akan kita dapatkan akhiratnya."

Pada kesempatan itu bupati juga menyatakan bahwa jika kita tidak juara umum seperti tahun-tahun sebelumnya, kita juga ikhlas. Tentu ada hikmah yang dapat kita petik dari situ. Kata bupati lagi, setidak-tidaknya agar kita tidak tergelincir ke rasa sombong jika setiap tahun selalu kita yang menjadi juara umum. Untuk itu dia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat jika hasil kita tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pesan penting lainnya yang disampaikan bupati adalah agar semua komponen yang terlibat dalam persiapan MTQ/ STQ hendaklah meningkatkan persiapannya. Persiapan yang matang akan membuahkan hasil yang baik. Maka sejak awal haruslah kita menyiapkan segala sesuatunya supaya pada MTQ yang akan datang kita mampu kembali meraih predikat terbaik di Provinsi Kepri ini.

Acara penutupan ini ditutup dengan doa yang dipandu oleh Pak H. Syamsul Arif, Ketua Kafilah STQH Kabupaten Karimun. Selanjutnya acara makan bersama sambil menunggu dimulainya acara penutupan di provinsi. Dan penutupan STQH secara resmi di provinsi dimulai pada pukul 14.30 dengan diawali penampilan lagu-lagu religi. Selanjutnya pengumuman pemenang dan ditutup sambutan Ibu Wagub sekaligus menutup secara resmi acara ini.

Dari pengumuman Dewan Hakim tentang pemenang, Kota Batam lebih banyak memperoleh nilai sehingga ditetapkan sebagai Juara Umum STQH Provinsi tahun 2021 ini. Karimun sendiri yang sudah mempertahankan dua kali Piala Bergilir Gubernur Kepri sebagai Juara Umum STQ (2017 dan 2019) pada tahun ini menduduki tempat kedua di atas Bintan dan kabupaten/ kota lainnya. Dengan ditutupnya secara resmi maka usai sudah STQH Provinsi Kepri ke-9 tahun 2021 ini. ***

30 Jul 2021

Menikmati Suara Qori di Jumat Pagi

Menikmati Suara Qori di Jumat Pagi


STQH (Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits) ke-9 Provinsi Kepri Tahun 2021 sudah memasuki hari terakhir. Hari ke-4, Jumat (30/07/2021) ini akan saling adu kehebatan peserta di Cabang Tahfiz 10 Juz dan 5 Juz Tilawah. 

Sesuai jadwal, besok Sabtu (31/07/2021) helatan dua tahunan, ini akan berakhir dan akan ditutup secara resmi. Hasil-hasil lomba selama empat hari ini akan diumumkan. Para pemenang setiap cabang dan golongan akan ketahuan. Dan Juara Umum juga akan ditetapkan setelah para pemenang per cabang/ golongan ditetapkan oleh Dewan Hakim.
 
Saya mengikuti tampilan demi tampilan di hari mulia ini. Saat penampilan peserta ke-3, seorang qoriah sekaligus hafizah utusan Kabupaten Karimun tampil terasa suara indahnya mendayu di telinga. Saat dia membawakan bacaan tilawah sebelum bacaan tahfiz para pendengar yang hadir di ruang virtual kelihatan begitu menikmati alunan indahnya suaranya. Begitu pula ketika peserta dari kabupaten/ kota lainnya tampil. Masing-masing dengan kehebatannya. Rasanya kita diayun-ayun oleh alunan suara nan merdu dalam irama tilawah nan indah. 

Sebagai orang umum tentu sulit memilih siapa yang terhebat sesungguhnya. Tapi dengan 12 (dua belas) orang juri (hakim) penilai bacaan mereka, tentu saja akan terpilih peserta yang paling baik, tentunya. Tinggal Dewan Hakim yang akan menentukan yang terhebat di antara yang hebat itu. Kita hanya menunggu saja hasilnya hingga diumumkan besok.

Hebatnya para peserta tahfizh, dapat dilihat dan didengar saat membacakan ayat-ayat sebagai jawaban soal tahfiz dari Hakim Penanya. Mereka menyambungnya dengan baik dan tentu saja tepat. Itu membuat penyimak bertambah kagum. Mereka dengan lancar dan fasih menyambung ayat-ayat yang dibacakan Hakim Penanya.
 
Menyimak bacaan ayat-ayat alquran di ajang lomba seperti STQH Tingkat Provinsi ini tentu saja sangat berbeda dengan ajang yang sama di tingkat kabupaten, apalagi kecamatan. Di sini tampil para qori-qoriah, hafiz-hafizah level provinsi dari seluruh kabupaten yang ada di provinsi Kepri. Bahkan beberapa orang peserta adalah orang-orang yang sudah pernah berlomba di tingkat nasional.

Tentu saja bacaan mereka sangat mumpuni. Selain suara dengan lagu dan irama yang menyentuh hati, mereka sangat piawai menjawab soal tahfiz itu. Saya dan para pengunjung di sini samgat beruntung dapat menikmati suara qori dan qoriah yang turun di ajang ini. Semoga menjadi berkah bagi kita.***

29 Jul 2021

Setuju, Tujuh Sifat Perusak Ukhwah Mesti Dijauhi

Setuju, Tujuh Sifat Perusak Ukhwah Mesti Dijauhi



DALAM agama (Islam) manusia dipersatukan dalam satu ikatan persaudaraan atau ukhwah. Orang-orang beriman dikatakan Tuhan sebagai orang-orang bersaudara. Maka perbaiki dan perkuatlah ikatan persaudaraan. Begitu dikatakan dalam Kitab Suci (Alquran) sebagai bukti adanya perintah Tuhan agar orang-orang beriman, itu adalah orang yang bersaudara satu dengan lainnya.
Untuk itu para guru, ustaz dan ulama selalu mengingatkan umat tidak merusak persaudaraan. Orang-orang yang merusak ikatan persaudaraan adalah orang terburuk dalam hubungan sesama manusia. Mengutip artikel berjudul Hikmah Siang: 7 Sifat Perusak Ukhuwah Islamiyah yang dimuat media online hajinews.id pada hari ini, Rabu (28/07/2021) dijelaskan hal-hal penting dari nilai-nilai ukhwah. Sekaligus dijelaskan sikap buruk yang dapat merusak persuadaraan atau ukhwah.

Kita selalu mendengar dan membaca juga referensi yang mengatakan bahwa Ukhuwah Islamiyah, itu merupakan anugerah terindah dari Allah kepada manusia beragama (baca: umat Islam). Islam meyakini, jika ukhwah itu dinilai dengan materi, maka tak ada satupun materi di dunia ini yang dapat menandingi keindahannya, kendatipun dihimpun dari berbagai penjuru dunia. Konsep ini sesuai dan sebagaimana dijelaskan dalam alquran.

Allah berfirman: “Dan Dialah Allah yang telah mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Sekiranya kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal: 63) Dan dari firman ini, seorang ustaz lulusan Al-Azhar, Mesir (Ustaz Rikza Maulan Lc MAg) mengungkapkan ada tujuh sifat manusia sebagai sifat perusak ukhuwah, khususnya Ukhwah Islamiyah. Tentu saja wajib kita hindari. 

Mengutip hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw berkata, “Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah mencari-cari isu; janganlah mencari-cari kesalahan; janganlah saling bersaing; janganlah saling mendengki; janganlah saling memarahi; dan janganlah saling membelakangi (memusuhi). Akan tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara.” (HR. Muslim, Hadits No 4646).  Nah, dari penegasan hadits itu Ustaz Rikza Maulana membeberkan ada tujuh sifat perusak ukhwah, yaitu,

1. Dzan;
Dzan adalah prasangka buruk, yaitu berprasangka negatif atas sesuatu yang terdapat pada saudaranya. Dan prasangka buruk adalah sumber dari segala bentuk keretakan ukhuwah Islamiyah, maka harus dihindari sejauhnya. Jikapun ada sesuatu yang tidak disukai dari saudaranya, maka hendaknya tabayyun atau diajak diskusi, hingga tidak menjadi dosa.

2. Tahassus;
Yaitu saling mencari-cari aib atau isu yang sedang menimpa saudaranya sesama muslim, yang sebenarnya bukan menjadi urusannya.

3. Tajassus;
Sifat negatif dimana seseorang suka mencari-cari kesalahan yang dilakukan oleh orang lain sesama muslim.

4. Tanafus;
Yaitu saling bersaing, saling mengejar, seperti bersaing dalam kekayaan, kendaraan, jabatan, dsb serta ketidaksukaan apabila saudaranya sesama muslim mendapatkan yang lebih baik dari dirinya.

5. Tahasud;
Yaitu saling hasad (saling dengki); suka terhadap keburukan dan musibah yang menimpa saudaranya, dan berduka atas kebaikan yang didapatkan muslim lainnya.

6. Tabaghud;
Yaitu saling marah, saling emosi, berbalas komentar yang kasar dan kotor, baik perkataan yang langsung maupun via medsos.

7. Tadabur;
Yaitu saling membelakangi, saling membuang muka, saling tidak bertegur sapa, saling menghindar satu sama lainnya.

Ustaz Rikza berpesan bahwa Nabi memerintahkan kita untuk meninggalkan 7 sifat perusak ukhuwah itu sekaligus memerintahkan kita untuk saling menjaga persaudraan karena Allah. Karena sesungguhnya sesama muslim adalah bersaudara. Dan sesama saudara hendaknya saling cinta dan berkasih sayang. Sudahkah kita melaksanakannya? Yang pasti, ketujuh sifat perusak itu kita sepakat untuk kita jauhi. Setuju, kan?***


16 Jul 2021

Apakah Shalat Kita Termasuk yang Tidak Diterima Allah?

Apakah Shalat Kita Termasuk yang Tidak Diterima Allah?


SEBAGAI muslim, melaksanakan shalat adalah kewajiban. Wajib hukumnya. Dibuat berpahala dan jika tidak dibuat mendapatkan dosa. Itu rumusan wajib dalam agama kita. Maka rata-rata seorang muslim pasti melaksanakan shalat. Jika ada yang rumapng alias bolong-bolong tapi pasti pernah melaksanakan kewajiban kedua setelah syahadat itu.

Terlepas dari rumpang tidaknya shalat kita, pastinya kita ingin diterima shalat kita. Ingin kita shalat itu sah dan mendapatkan ganjaran pahala sesuai yang ditentukan Allah. Tapi apakah benar shalat kita diterima Allah atau sebaliknya? Dalam artikel berjudul Hikmah Siang: 10 Jenis Orang yang Shalatnya Tidak Diterima Allah SWT yang diposting di situs hajinews.id hari Kamis (15/07/2021) kemarin dijelaskan ternyata ada 10 (sepuluh) jenis shalat seseorang yang --kemungkinan-- tidak diterima oleh Allah.

Mengutip kitab Nasha’ihulibad karya Seykh Nawawi Banten, Sitha yang memposting artikel, itu menjelaskan tentang sepuluh orang yang shalatnya tidak akan diterima oleh Allah Swt, yaitu,

1.Seseorang yang shalat sendiri tapi dalam shalatnya tanpa membaca sesuatu. Bagaimana jadinya shalat yang rukun dan syaratnya sebagian ada yang wajib diucapkan, tapi tidak diucapkan atau tidak ada bacaan apapun dalam shalatnya.

2.Seseorang yang mengerjakan shalat tetapi tidak mengeluarkan zakat. Tentu saja maksudnya tidak berzakat dalam posisi yang sebenarnya orang tersebut juga terkena kewajiban zakat mengingat hartanya mencukupi untuk itu.

3.Seseorang yang menjadi imam, padahal yang menjadi makmumnya membencinya. Sebab-musabab benci itu tentu saja berasal dari sang imamnya. Puca masalahnya dari imamnya. Maka shalat oleh imam yang menimbulkan rasa benci itu akan dinilai Allah sebagai shalat yang sia-sia.

4.Seorang laki-laki atau Perempuan yang melarikan diri. Melarikan diri dari kewajiban yang ditentukan oleh sendiri.

5.Seseorang yang meminum-minuman khamer secara terus menerus tanpa meninggalkannya. Sudah diketahui bahwa minuman memabukkan itu haram, tetap saja dikonsumsi. Maka shalat orang ini akan menajdi sia-sia juga di mata Allah. Sejatinya bertobat dan shalatlah setelahnya.

6.Seorang perempuan yang bermalam sehingga suaminya marah kepadanya. Tentu saja bermalam di tempat yang suaminya tidak mengizinkan namun dia tetap saja melakukannya.

7.Seorang perempuan yang shalatnya tidak memakai khimar atau mukena (pakaian yang menutup kepalanya). Itu artinya shalatnya tidak menutup aurat yang menjadi ketentuan untuk melaksanakan shalat.

8.Seseorang yang suka makan riba. Menyukai riba dengan tidak memahmi harta yang dihukum sebagai riba, tentu saja berbeda. Sudah nyata itu riba, tetap saja diamalkan. Maka shalatnya akan sia-sia.

9.Imam atau Pemimpin atau Pemerintah yang berlaku zalim kepada rakyat atau orang yang dipimpinnya. Jabatannya disalahgunakan untuk menzalimi rakyat. Itu jelas diharamkan Allah.

10.Seseorang yang shalatnya tidak dapat menahan dari perbuatan keji dan mungkar. Artinya menjalankan perintah shalat, ternyata juga terus-menerus melakukan perbuatan maksiat, perbuatan munkar dan yang sejenisnya, maka shalat orang ini juga akan sia-sia.

Menelisik kesepuluh kriteria itu tentu kita akan bertanya, apakah kita termasuk salah satu dari orang yang dimaksud? Semoga tidak. Maka mulai dari sekarang, jika ternyata kita terjaring di dalamnya mari kita perbaiki keadaan kita dan tentu gerakan sholat kita, jika tidak sesuai dengan ketentuan solat itu sendiri. Lebih dari itu hendaknyalah kita menjalankan solat kita dengan khusyuk.