Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan

17 Mei 2021

Nonton La Liga: Satu Layar Tiga Partai

Nonton La Liga: Satu Layar Tiga Partai

Sumber Foto: Kompas.Com

SUDAH lama juga saya tidak menyaksikan pertandingan sepakbola siaran langsung (live) di televisi jika jadwalnya tengah malam (dini hari). Dulu, baik liga Inggeris maupun Liga Spanyol saya suka menyaksikan klub-klub tertentu. Jadwal tengah malam menjelang subuh, itu biasa saya duduk sendiri di depan tv. Umur senja, kebiasaan dan hobi itu dikurangi atau bahkan sudah hampir-hampir berhenti untuk jadwal tengah malam.
Dini hari (Senin, 17/05/2021) tadi saya memaksa diri menyaksikan La Liga. Laga antara Real Madrid vs Atletico. Saya ikut penasaran karena peraih piala musim ini masih tergantung antara tiga klub hebat, Barcelona, Real Madrid dan pemuncak klasmen sementara, Atletico Madrid. Laga ketiga klub ini dini hari tadi menjadi penentu.

Saya sebenarnya hanya membuka chanel yang menyiarkan pertandingan antara Atletico (sebagai tuan rumah) melawan Real Madrid. Peringkat Madrid yang di bawah Atletico Madrid dengan selisih point hanya dua angka, lalu Barcelona di bawahnya. Meskipun saya hanya berpikir akan menyaksikan laga antara Madrid dan Atletico ternyata saya sekaligus dapat menyaksikan langsung dua partai lainnya itu.

Jadilah satu layar tiga partai. Partai utamanya adalah Atletico vs Madrid, lalu di lapangan lainnya pertandingan antara Barcelona vs Celta Vigo dan satunya lagi laga antara Atletico Madrid vs Osasuna. Hebatnya, meskipun saya lebih banyak menyaksikan partai Madrid melawan Atletico tapi dua partai lainnya juga dapat saya saksikan di layar yang sama karena setiap ada momen penting pada dua partai itu selalu ditampilkan dalam bentuk gambar terpisah.

Seperti sudah kita ketahui hasilnya, Atletico Madrid dan Real Madrid menjadi dua kandidat juara tersisa di Liga Spanyol setelah melalui pekan ke-37 ini. Kedua klub ini berhasil memenangkan laganya sementara mengalami kekalahan. Laga yang dimulai sekitar pukul 23.30 Ahad itu, berakhir dini hari Seninnya.

Atletico dan Real Madrid membawa persaingan mereka ke laga terakhir nanti yakni pada 23 Mei mendatang untuk membuktikan siapa yang berhak merengkuh piala musim ini. Saat ini puncak klasmen sementara tetap Atletico Madrid dengan poin 81 sementara Real Madris dua angka di bawahnya. Tentu saja hasil di jornada terakhir akan menentukan. Jika keduanya nanti masing-masing menang maka Atletico akan menjadi campiun baru. Tapi jika dia kalah atau draw sementara Elreal menang, maka pemenangnya akan ditentukan oleh point itu.

Jalannya pertandingan sudah pastiu sangat seru. Khusus laga Real Madrid vs Atletico dapat saya saksikan detik per detik. Tapi dua laga lainnya hanya pada momen-momen tertentu saja. Tapi msudah cukup membuat tontonan dini hari ini istimewa bagi saya. Saya langsung tahu hasil laganya sekaligus untuk etiga partai yang saling bersaing memuncaki klasmen.***

15 Mei 2021

Pesan Hujan Pagi di Idul Fitri: Kebersamaan adalah Keberhasilan

Pesan Hujan Pagi di Idul Fitri: Kebersamaan adalah Keberhasilan


Catatan M. Rasyid Nur

HARI Sabtu (15/05/2021) pagi, ini kembali hujan. Seperti tiga hari yang lalu. Air menyiram bumi daerah dan kampung kami, Wonosari. Hujan jugakah di tempat lain? Entahlah. Yang pasti, inilah rahmat Tuhan menyiram bumi mengiringi Idul Fitri tahun ini. Terima kasih, ya Ilahi.

Saya ingat, di awal Syawal kemarin, Kamis (13/05/2021) dini hari juga hujan turun. Bahkan lebih lebat lagi. Bagaikan bah, air tertumpah dari langit, dini hari itu. Waktu itu, jarum jam di kamar saya lihat di angka tiga. Saya terbangun oleh lebatnya hujan pagi menjelang Idul Fitri, itu saya refleks melihat jam. "Pukul 3," kata saya kepada isteri yang turut terbangun. Ya, Allah padahal beberapa jam lagi salat Idul Fitri. Pesan apakah ini?

Buat kami di Kampung Wanosoari, Baran Barat Kecamatan Meral hujan dini hari Idul Fitri, ini memiliki catatan tersendiri. Mengapa? Sore menjelang berakhirnya Ramadhan (Rabu, 12/05/2021) itu para pemuda dan beberapa pengurus masjid sudah menyusun rapi tikar dan sajadah di ruang masjid Al-Ubudiyah. Masjid terbuka yang atapnya masih langit saja. Beratap langit?

Iya. Benar. Masjid kami hingga hari ini masih dalam tahap pembangunan baru. Yang lama sudah dibongkar. Selain karena ukurannya, juga karena kiblatnya yang ternyata tidak persis dengan arah mehrabnya ke ka’bah. Inilah yang menjadi alsan mengapa masjid ini harus dibangun ulang di tempat yang sama.

Sejak beberapa bulan yang lalu, masjid ini dibongkar dan dibuat baru setelah jamaah dan pengurus sepakat. Untuk sementara jamaah masjid solat di ruang (aula) yang kebetulan cukup luas di belakang masjid. Solat lima waktu dan tarawih tahun ini dihelat di ruang ini. Jadi, untuk sementara ruang di bagian timur masjid inilah yang menjadi masjid. Pengganti masjid yang belum selesai dibangun.

Pembangunan masjid saat ini baru sampai melantai dengan semen kasar, dinding dengan tiang-tiang sekeliling. Juga cor lantai dua bagian sayap kiri dan kanan. Tapi atapnya masih belum. Konon biaya atap dengan kubah yang direncanakan akan menelan biaya sangat besar. Itulah sebabnya masjid ini belum dipakai.

Tapi, untuk solat Idul Fitri tahun ini pengurus sepakat akan menggunakan ruangan masjid lama yang sebagian dindingnya sudah dibuat bersama lantai (kasar) itu. Atap masjid yang memang belum ada diharapkan tidak hujan pada saat salat Idul Fitri nanti. Dengan dinding dan beberapa tiangnya yang sudah terbangun, tapi atapnya baru langit saja diharapkan memotivasi warga untuk lebih giat membangun dengan melaksanakan salat Idul Fitri di dalamnya.

Nyatanya, dini hari menjelang subuh, hujan menyiram bumi Wonosari. Itu pasti di luar perkiraan dan harapan pengurus dan masyarakat. Kenyataan itu tentu saja membuat para pengurus dan pemuda kembali menggulng tikar dan sajadah, dini hari itu juga. Syukurnya, menjelang dini hari itu masih ada para pemuda dan beberapa orang di masjid melanjutkan takbir. Merekalah yang tahu awal dan mereka pula yang bekerja keras untuk menyelamatkan tikar dan sajadah dari siraman hujan.

Pagi sebelum subuh, ketika hujan berhenti bergotong-royong kembali para pemuda untuk mengeringkan ruang masjid. Berbagai cara dilakukan untuk mengeringkan lantai masjid. Tidak cukup menyapu tapi juga menggunakan alat pengering yang biasanya dipakai pemiliknya untuk semprot/ memasang cat. Melihat langit cukup cerah menjelang pagi, pengurus yakin tidak akan hujan lagi di pagi Idul Fitri itu. Maka dengan segala cara, ruangan itu tetap dipersiapkan untuk Solat Idul Fitri. Tidak mudah, pastinya. Tapi selesai juga persiapannya. Tikar dan sajadah kembali terbentang rapi menjelang pagi.

Pukul 07.00 jamaah sudah mulai hadir di masjid. Suara takbir bersahutan. Pukul 07.30 prosesi salat Idul Fitri sudah dimulai dengan diawali laporan panitia dan sambutan pengurus masjid. Ada laporan penerimaan zakat fitrah, zakat mal, fidyah, infak dan sedekah serta laporan distribusinya. Ada pula laporan panitia Ramadhan yang menyampaikan penerimaan infak selama Ramadhan serta penggunaannya.

Sebelum salat, oleh pembawa acara juga disampaikan tata cara salat Idul Fitri yang akan dilaksanakan. Selanjutnya imam mengambil tempat dan bilal juga melaksanakan tugasnya. Alhamdulillah, solatnya aman dan nyaman. Diserta siraman sinar matahari pagi, saat solat dan khutbah disampaikan khatib jamaah tetap tenang di dalam ruang beratap langit itu. Hujan yang turun empat jam sebelumnya seolah tidak teringat pada saat itu.

Pasti ada pesan yang terselip dari catatan hujan pagi di Idul Fitri ini. Kesannya tidak akan terlupakan buat warga Kampung Wonosari. Paling utama dari semua itu adalah kebersamaan dan lahirnya motivasi dan semangat meneruskan pembangunan masjid ini. Kebersamaan dan kekompaan warga jelas terlihat saat harus mengemas dan menyelelamatkan tikar dan sajadah saat akan hujan. Lalu saat kembali membentangkannya setelah sebelum mengeringkan lantainya dari genangan air. Itu tidak mudah jika tidak ada jiwa bersama. Kebersamaan dan kekompakanlah yang menjadi kunci kesuksesan solat Id di masjid yang sesungguhnya belum bisa dipakai. Hujan adalah ujian untuk kebersamaan itu.

Pagi Sabtu ini, ternyata hujan turun kembali. Tidak sejak dini hari. Tapi di awal pagi ini saja. Tapi sudah cukup mengingatkan saya akan hujan di hari pertama Idul Fitri. Allah kembali menurunkan rahmat-Nya. Bagi kita umat yang yakin itulah cara Tuhan menyayangi hamba-Nya. Hujan ini akan menambah ketaatan kita. Apapun itu, segala sesuatu yang diberikan-Nya kepada kita, itulah yang terbaik untuk kita. Tidak satu kejadian kecuali ada hikmahnya. Hujan Pagi di Idul Fitri, adalah ramhat terbaik kita yang bertekad akan istiqomah taat kepada-Nya.***

Juga di www.terbitkanbukugratis.id

10 Mei 2021

Gegara Covid-19, Solat Ied di Rumah atawa di Masjid, Ini Panduannya

Gegara Covid-19, Solat Ied di Rumah atawa di Masjid, Ini Panduannya


IDUL Fitri 1442 tinggal beberapa hari saja lagi. Jika tidak ada perubahan sebagaimana dimuat kalender tahun 2021, maka pada hari Kamis (13/05/2021) akan jatuh 1 Syawal 1442. Artinya Hari Raya Idul Fitri akan dihelat oleh umat Islam Indonesia pada hari itu. Sholat Idul Fitri akan dilaksanakan.

Tahun 2021 (1442) ini kembali pelaksanaan sholat Idul Fitri akan terkait dengan keberadaan covid-19. Oleh karena itu Pemerintah mengatur masyarakat dalam pelaksanaan salat Idul Fitri agar covid tidak menjadi berkembang luas karena pengaturan yang longgar. Maka Pemerintah melalui Kemenag mengeluarkan panduan solat Idul Fitri tahun 2021.

Panduan pelaksanaan Salat Idul Fitri dari Kemenag yang dirilis oleh situs hajinews.id (10/05/2021) dalam judul tulisan Niat dan Tata Cara Salat Idul Fitri untuk Sendiri maupun Berjamaah, Lengkap Panduan Khotbah cukup jelas bagi kita untuk dipedomani. Berikut ini saya tulis lengkap panduan itu sebagaimana dimuat hajinews.id.

Adapun panduan solat Ied yang dikeluarkan oleh Kemenag tentang Salat Idul Fitri, 1 Syawal 1442 H/2021 adalah sebagai berikut,

1. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M di daerah yang mengalami tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi (zona merah dan zona oranye) agar dilakukan di rumah masing-masing. Hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya.

2. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M dapat diadakan di masjid dan lapangan hanya di daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19, yaitu zona hijau dan zona kuning berdasarkan penetapan pihak berwenang.

3. Dalam hal Salat Idul Fitri 2021 dilaksanakan di masjid dan lapangan, wajib memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut:

a. Sholat Idul Fitri dilakukan sesuai rukun salat dan khutbah Idul Fitri diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir.

b. Jemaah Salat Idul Fitri yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat agar memungkinkan untuk menjaga jarak antarshaf dan antarjemaah.

c. Panitia Salat Idul Fitri dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu dalam rangka memastikan kondisi sehat jemaah yang hadir.

d. Bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri salat Idul Fitri di masjid dan lapangan.

e. Seluruh jemaah agar tetap memakai masker selama pelaksanaan salat Idul Fitri -dan selama menyimak khutbah Idul Fitri di masjid dan lapangan.

f. Khutbah Idul Fitri dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khutbah, paling lama 20 menit.

g. Mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan salat Idul Fitri di masjid dan lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah.

h. Seusai pelaksanaan salat Idul Fitri jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

4. Panitia Hari Besar Islam/Panitia Salat Idul Fitri sebelum menggelar salat Idul Fitri di masjid dan lapangan terbuka wajib berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Satgas Penanganan Covid-19 dan unsur keamanan setempat untuk mengetahui informasi status zonasi dan menyiapkan tenaga pengawas agar standar protokol kesehatan COVID dijalankan dengan baik, aman dan terkendali.

Tentangan pelaksanaan silaturahim dalam rangka Idul Fitri agar hanya dilakukan bersama keluarga terdekat dan tidak menggelar kegiatan Open House/Halal Bihalai di lingkungan kantor atau komunitas.

Terakhir disebutkan, dalam hal terjadi perkembangan ekstrim Covid-19, seperti terdapat peningkatan yang signifikan angka positif COVID, adanya mutasi varian baru virus corona di suatu daerah, maka pelaksanaan Surat Edaran ini disesuaikan dengan kondisi setempat.

Begitulah panduan salat Idul Fitri 1442 yang dikeluarkan Pemerintah. Semoga panduan itu menjadi pedoman kita dan covid-19 segera pergi dari Negara kita.***

 


4 Mei 2021

Ramadhan dan Perawatan Amal Saleh dalam Berbagai Dimensi

Ramadhan dan Perawatan Amal Saleh dalam Berbagai Dimensi


ADA yang khas dalam setiap Ramadhan. Meningkatnya animo kita (muslim) dalam beribadah. Ada kecenderungan menungkatnya volume ibadah kita seiring dengan datangnya Ramadhan. Tentu saja itu hal lazim yang disebabkan harapan pahala yang berlipat ganda yang disedikan bagi muslim yang ikhlas melakukannya.

Seorang muslim memahami bahwa ajaran agama ini mengandung nilai-nilai motivasi dan kemajuan yang jika diaktualisasikan akan membentuk muslim menjadi pribadi yang utama dan hidup dalam kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat. Lazimnya pada Ramadhan akutualisasi itu selalu mampu dibuktikan.

Mengutip Guru Besar Ilmu Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Abdul Mu’ti sebagaimana dirilis republika dan kutip ulang hajinews.id hari Senin (03/05/2021) Prof. Mu’ti mengatakan, salah satu ajaran dan nilai kemajuan dalam Islam adalah beramal saleh dalam segala bidang kehidupan.

Amal saleh adalah perwujudan iman dan keyakinan seseorang dalam beragama. Jadi, kedua istilah tersebut (amal saleh dan iman) terkait erat, bahkan tidak bisa dipisahkan. Di dalam Alquran kita juga banyak menemukan penggandengan kata iman dengan amal saleh. Amal saleh terjadi dan dibuktikan seseorang adalah karena adanya iman. Begitu Prof. Mu’ti menjelaskan.

Membicarakan prasa ‘amal saleh’ sesungguhnya memiliki empat dimensi, yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Dimensi pertama adalah ikhlas, yang mengandung makna bahwa saat kita melaksanakan sesuatu semata dengan niat mengharapkan ridha Allah. Ikhlas itu hanya ada ketika dasar pelaksanaan ibadah semata karena Yang Maha Kuasa semata.

Dimensi kedua adalah dimensi salih, yang berarti melaksanakan sesuatu perbuatan atau pekerjaan dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama. Salih mengandung makna baik, yang dalam konteks amal saleh artinya ibadah yang dilaksanakan, itu memenuhi tuntunan kebenaran sebagaimana ditentukan Tuhan.

Dimensi lainnya (ketiga) adalah dimensi manfaat. Maksudnya adalah amal-amal saleh itu adalah amal yang manfaat atau amal yang mashlahat, di mana semua perbuatan dan pekerjaan mengandung manfaat dan maslahat baik bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. Di sinilah titik kunci bahwa amal saleh itu selalu dengan tujuan kemanfaatan. Tidak ada yang justeru merugikan atau merusak diri sendiri dan atau pihak lain. Selalu menjauhi potensi kerusakan di muka bumi ini.

Sedangkan dimensi amal saleh yang keempat adalah ishlah, yaitu perbuatan-kebaikan itu dilakukan senantiasa berusaha untuk melakukan perbaikan. Ada usaha inovasi, pembaharuan dengan senantiasa belajar memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pribadi di dalam menjalankan kebaikan.

Konsep iman dan amal saleh dengan berbagai dimensi, ini sejalan dengan makna salah satu firman Allah. Misalnya firman-Nya pada surah An-Nahl ayat 97 yang berarti, “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Artinya sumber amal saleh yang diaplikasikan dalam keseharian pada hakikatnya adalah karena tertanamnya iman yang kuat dalam hati kita. Wallohu a’lam.***

10 Apr 2021

Syarifuddin El-Makky: Puasa untuk Bersihkan Hati

Syarifuddin El-Makky: Puasa untuk Bersihkan Hati


PERTEMUAN bulanan karyawan/ wati Yayasan Darul Mukmin (YDM) untuk bulan April 2021 dilaksanakan hari Sabtu (10/04/2021) pagi. Pertemuan Bulanan YDM kali ini disejalankan dengan penyambutan Bulan Suci Ramadhan 1442 dengan mengundang Al-Ustaz Syarifuddin El-Makky sebagai penceramah. Hadir Direktur YDM, HM. Rasyid Nur dan dua orang manajer, masing-masing Manajer SDM, Pendidikan dan Pengembangan Alquran, Noor Famayani serta Manajer Keuangan, Sarpras dan Unit Usaha, Zini. Tentu saja para guru, pegawai dan para karyawan/ karyawati YDM.

Acara dimulai tepat pukul 08.45 sesuai undangan yang diedarkan pihak yayasan. Diawali dengan pembacaan Alquran oleh Ali Syahbana dilanjutkan dengan tausiah oleh Ustaz Syarifuddin El-Makky. Dalam tausiahnya selama 45 menit, pengasuh Pondok Pesantren Syawarikul Anwar, itu menyampaikan materi membersihkan hati dengan puasa. "Ramadhan itu jika digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah itulah jalan pintas," kata buya mengawali tausiah. "Jika di luar Ramadhan butuh 70 tahun untuk dapat mendekat Allah sementara di Ramadhan hanya perlu satu bulan penuh. Maka pakailah bulan dengan baik dan efektif."

Ustaz Syarifuddin yang rutin mengisi pengajian Islam di Radio Azam, menjelaskan betapa hikmah dan berkah Ramadhan yang begitu besar. Pahala yang disediakan dalam bulan suci ini begitu besar. Kesempatan menghapus dosa dengan meminta ampun kepada Allah sambil memperbanyak ibadah, adalah cara terbaik untuk dapat bertemu Allah. Mengutip salah satu hadits, Buya menjelaskan bahwa kegembiraan yang paling tinggi nilainya bagi orang yang berpuasa adalah ketika kelak manusia dapat bertemu dengan Allah. Sebagai kekasih Allah semua orang ingin bertemu Allah. Dan puasa dijanjikan-Nya untuk dapat bertemu dengan-Nya sebagai ganjaran puasa itu.
 
Lebih detail dia menguraikan bahwa secara batin puasa itu ada tiga tingkat. Tingkat pertama (yang paling rendah) adalah puasa yang hanya sekadar menahan badan dari makan dan minum. Tidak makan dan tidak minum sejak selepas sahur hingga berbuka. Tapi anggota tubuh lainnya tidak berpuasa. Malah masih melakukan maksiat, jelasnya. "Inilah derajat paling rendah. Ibarat sekolah, itu hanya selevel Sekolah TK," katanya. Bagi orang yang berpuasa pada tingkat ini biaanya ibadahnya masih pahit. Cenderung mencari yang enteng. Solat ingin yang sedikit. Berinfak ingin sedikit, dan lainnya. 

Ibadah mestinya naik kelas. Jadikan terasa manis. Selalu berusaha untuk melakukan ibadah yang banyak. Namun, bagi tingkat puasa ini malah sebaliknya. Lebih jelek, perbuatan-perbuatan yang dilarang agama masih saja dilakukan walaupun tidak makan dan tidak minum.

Puasa tingkat kedua adalah tidak makan, tak minum dan menahan anggota badan lainnya dari berbuat maksiat. Maksudnya, selain perutnya berpuasa juga tangan, mata, kaki, telinga, hidung dan anggota badan lainnya juga berpuasa dari melakukan maksiat atau perbuatan yang dilarang agama. "Menjaga maksiat --dosa, kecil/besar-- itu siang dan malam. Tidak hanya di waktu siang pada saat kita berpuasa saja." Dengan tegas ustaz mengatakan bahwa selama 24 jam itu hendaklah dipuasakan diri kita.

Lalu puasa tingkat ketiga adalah orang yang tidak makan, tidak minum, tidak bermaksiat dari kesemua anggota badan sekaligus menahan hati dari maksiat. Kata ustaz, jika mulut bisa menahan kata kotor, atau mata bisa menahan melihat yang maksiat bagaimana dengan hati? Bisakah hati kita untuk tidak mengumpat, tidak mengomel dan lain sebagainya yang dilarang Allah? Jika bisa ditahan inilah puasa tingkat terbaik. Dan inilah sesungguhnya syarat untuk membuat hati bersih. Jadi, jika kita ingin membersihkan hati kita maka berpuasalah dengan baik, dari anggota tubuh yang zahir hingga anggota tubuh yang batin (hati). Begitu dia menutup ceramahnya di hadapan 60-an orang karyawan-karyawati YDM.***

9 Apr 2021

IPHI Kundur Peringati Israk-Mikraj

IPHI Kundur Peringati Israk-Mikraj


BERTEMPAT di Gedung Balai Haji Tanjungsari, Tanjungbatu Kundur, Kamis (08/04/2021) pagi, telah dilaksanakan peringatan Israk Mikraj 1442 Tahun 2021 oleh PC (Pengurus Cabang) IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kecamatan Kundur. Peringatan Israk Mikraj yang disejalankan dengan menyambut bulan suci Ramadhan, itu menghadirkan Buya Sinambela sebagai penceramah.

Hadir haji-hajjah anggota IPHI Kecamatan Kundur dan beberapa pejabat Kecamatan Kundur seperti Camat Kundur, Saifullah dan beberapa pejabat setingkat kecamatan lainnya. Sementara dari kabupaten juga hadir beberapa orang, antara lain Asisten I, Pak M. Tang yang hadir mewakili Pembina IPHI Kabupaten, Pak Rafiq (Bupati yang saat ini menunggu pelantikan periode keduanya) yang tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain. Juga hadir beberapa orang pengurus PD IPHI Karimun seperti Ketua Umum, Pak Haris dan empat orang pengurus lainnya.

Acara peringatannya sendiri dimulai tepat pukul 09.30 setelah penceramah tiba di lokasi acara. Pak Abdul Wahab Sinambela (demikian nama lengkap penceramah) hadir bersama Asisten I, Pak M. Tang yang menggunakan kapal sendiri dari Karimun. Mereka berangkat dari Tanjungbalai Karimun melalui Pelabuhan Selat Belia dan melanjutkan naik kendaraan darat dari Selat Belia (Prayun) ke Tanjungbatu.

Acara Israk-Mikraj berjalan aman dan lancar. Dimulai Pembacaan Ayat-ayat Suci Alquran setelah dibuka oleh Pembawa Acara.Dilanjutkan Kata Sambutan dari Ketua IPHI Kecamatan Kundur. Ketua IPHI Kundur menyatakan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah bekerja keras untuk terlaksanakanya peringatan ini. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para tokoh dan donatur yang ikut membangun dan memberikan sumbangsih, baik materi maupun non materi untuk berdirinya gedung Balai Haji Kecamatan Kundur.

Setelah sambutan Ketua IPHI Kundur dilanjutkan dengan Kata Sambutan dari Asisten I yang mewakili Pembina IPHI Kabupaten. Dalam sambutannya dia lebih banyak berbicara perihal keadaan daerah dan masyarakat saat ini, khususnya berkaitan dengan hadirnya covid-19 di Tanah Air, termasuk di Kabupaten Karimun. Pak Tang meminta agar dalam kegiatan ibadah Ramadhan di era civid ini kita mematuhi ketentuan yang telah dikeluarkan Pemerintah. Kata Pak Tang, selain SE No 3/ Tahun 2021 dari Kementerian Agama, dia juga mengatakan bahwa pemda Karimun juga akan mengeluarkan edran berkaitan dengan panduan beribadah selama covid ini.

Acara inti, Ceramah Agama oleh Ustaz Sinambela memungkas keseluruhan acara peringatan Israk-Mikraj ini. Selama hampir satu jam Buya Sinambela memberikan tausiah yang fokus pada peristiwa Israk-Mikraj Nabi Muhammad Saw. "Saye ikut Pak Asisten saje, yang sudah mengeghat due. Die kate Pak Asisten ambek Ramadhan, saye ambek Isrok-Mikroj saje," kata ustaz membuka ceramahnya menyebut apa yang disampaikan Pak Tang sebelumnya.

Isi ceramah Buya Sinambela yang betausiah hampir satu jam benar-benar fokus tentang kisah Israk Miraj. Dia memulai dengan menderitakan awal mula dimulainya Israk ketika Nabi dibedah dadanya di sumur zam-zam Masjid Al-Haram. Perjalanan diawali dari masjid ini dan terus ke Masjid Al-Alqso di Palestina. Kata Buya, di masjid Al-Aqsho Nabi Muhammad melakukan solat. Tentu saja solat yang sesuai dengan ajaran Ibrahim karena solat seperti saat ini belum lagi diturunkan Allah kepada Nabi, katanya. Pak Wahab Sinambela juga tentang diperkenalkannya para nabi sebelumnya Muhammad setelah solat sunat itu.

Dalam hampir satu jam Buya bereramah begitu banyak materi yang disampaikannya. Secara khusus dia juga menafsirkan makna 'barokna haulahu' yang ada dalam Surah Al-Isro yang menjadi rujukan dasar peristiwa Isrok-Mikraj. "Keberkatan akan mengatasi segala hal. Termasuk hal-hal yang menurut akal pikiran manusia tidak dapat diterima. Semuanya bisa berlaku atas berkah Allah, katanya. Oleh karena itu segala ikhtiar hendaklah merujuk kepada Allah. Bukan kepada selain Allah."

Acara Israk-Mikraj ditutup oleh Buya dengan memimpin doa penutu acara. Setelah itu dialnjutkan dengan makan bersama setelah dipersilakan oleh pembawa acara.***

7 Apr 2021

Keutamaan Puasa Ramadhan

Keutamaan Puasa Ramadhan

BEBERAPA hari lagi kita akan memasuki bulan mulia, bulan suci, Ramadhan. Sebagaimana sudah diperintahkan Allah di Albaqarah 183, kita akan melaksanakan kewajiban Rukun Islam keempat satu bulan penuh. Tentu saja kita ingin mendapatkan berkah dan hikmah dari berpuasa di bulan Ramadhan itu.

Seperti sudah banyak diulas dan dishare, termasuk dimuat hajinews.id pada hari Rabu (07/04/2021) ini bahwa puasa itu mempunyai beberapa keutamaan. Keutamaan puasa Ramadhan adalah karena bulan Ramadhan sebagai bulan penuh pengharapan dan permohonan maaf atas segala dosa yang telah dilakukan maka tentu saja begitu pentingnya bulan Ramadhan bagi kita sebagai muslim.

Dengan mengutip buku Berbagai Permasalahan Wanita dalam Islam buah karya Aqis Bil Qisthi setidak-tidaknya ada tujuh keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan.

1. Bau Mulut Orang Berpuasa Sangat Harum di Sisi Allah; Bau mulut yang keluar dari orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah dibandingkan bau mulut kasturi. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Puasa itu perisai. Apabila seorang dari kalian berpuasa, hendaklah ia tidak berkata keji dan membodohi diri. Jika ada seseorang memerangi dan mengumpatnya, maka hendaklah ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.

Demi dzat yang jiwaku berada ditangannya, sesungguhnya bau mulut yang keluar dari orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan bau mulut kasturi. Orang yang berpuasa meninggalkan makanan dan minuman untuk diriku (Allah) yang akan memberikan pahala kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat.” (HR. Bukhari)

2. Dibuka Pintu Syurga, Ditutup Pintu Neraka; Dibukanya pintu surga dan ditutup pintu neraka serta semua syetan dibelenggu adalah kepastian dan ketentuan dari Allah. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta semua setan dibelenggu.” (HR. Muslim)

Maksudnya, dibukanya pintu surga oleh Allah Swt bagi para hambanya adalah agar senantiasa berbuat taat pada bulan Ramadhan, karena kesempatan ini tidak datang pada bulan yang lain. Seperti sholat tarawih, tadarus Alquran serta amal kebaikan lainnya. Semua itu merupakan fungsi sekaligus pintu untuk dapat memasuki surga Allah. Sedangkan ditutupnya seluruh pintu neraka dan dibelenggunya setan, supaya manusia menghindari berbagai macam kemaksiatan dan hal buruk lainnya sebagai pelanggaran.

3. Puasa Amalan yang Tidak Ada Tandingannya; Dari Abu Umamah, ia menceritakan: “Aku pernah mendatangi Rasulullah SAW seraya berkata: Perintahkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke surga. Beliau menjawab, Hendaklah kamu berpuasa karena puasa itu merupakan amalan yang tidak ada tandingannya. Kemudian aku mendatangi beliau untuk kedua kalinya dan beliau pun berkata dengan nasihat yang sama.” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Al hakim)

4. Mendapat Pintu Syurga Bernama Ar-Rayyan; Dari Sahal bin Sa’ad ia berkata bahwa Rasulullah Saw berkata, “Sesungguhnya surga itu mempunyai pintu yang disebut babu Ar rayyan. Pada hari kiamat nanti pintu tersebut akan bertanya: dimana orang-orang yang berpuasa? Apabila yang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu itu pun akan tertutup.” (HR. Mutafaqun Alaih)

5. Dijauhkan dari Api Neraka pada Wajahnya Selama 70 Musim; Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rsulullah SAW telah bersabda, “Tidaklah seorang hamba berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, melainkan dengan hari itu Allah akan menjauhkan dari api neraka, dari wajahnya selama 70 musim.” (HR. Jamaah, kecuali Abu Daud)

6. Berpuasa di Bulan Ramadhan Dapat Sayafaat; Jika berpuasa di bulan Ramadhan disertai dengan memperbanyak amalan maka akan mendapat syafaat. Dari Abdullah bin Amr bin Al’Ash, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata, “Berpuasa dan membaca Alquran akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Amalan puasanya akan berkata, "Ya Allah aku telah melarangnya dari makan, minum dan hawa nafsu sahwat pada siang hari, sehingga ia telah menetapkan syafaat dan berkata: aku telah melarangnya tidur pada malam hari, sehingga ia menitipkan syafaat kepadaku di dalamnya. Maka keduanya pun memberikan syafaat.” (HR. Ahmad dengan Sanad Sohih)

Begitulah sebagian hikmah dan keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan. Marilah kita sambut hadirnya Bulan Suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari saja lagi. Dengan kegembiraan yang kita tunjukkan juga akan kita dapatkan keutamaan Ramadhan, yakni akan diharamkannya kulit kita disentuh api neraka. Semoga.***

5 Apr 2021

Pesan Imam Al-Ghazali: Ini Bahaya Tersebab Kekenyangan

Pesan Imam Al-Ghazali: Ini Bahaya Tersebab Kekenyangan


Catatan M. Rasyid Nur

MENURUT Imam L-Ghazali, sebagaimana dimuat di web hajinews.id (05/04/2021) ada 10 penyakit yang disebabkan oleh perut yang terlalu kenyang. Dijelaskan, penyakit itu tetap akan menimpa orang tersebut meskipun perutnya diisi oleh makanan halal. Intinya, makan yang berlebihan akan menjadi penyakit bagi ahli ibadah dan akan menjadi bencana bagi ahli ijtihad. 
Tentu saja kita tidak menginginkan itu menimpa kita. Nauzubillah. Penyakit-penyakit apa saja yang dicatat Imam Al-Ghazali yang tidak mustahil akan menimpa kita?

1. Hati Keras dan Padamnya Cahaya Hati; Kebanyakan makan, menurut Imam Al-Ghazali menyebabkan hati menjadi keras dan memadamkan cahayanya. Mengutip sabda Nabi Muhammad, “Janganlah kalian membunuh hati dengan banyak makan dan minum, sebab sesungguhnya hati itu seperti tanaman, ia akan mati kalau kebanyakan air."

2. Bimbang dan Gejolak Tubuh; Jika kebanyakan makan dan minum akan menimbulkan kebimbangan dan gejolak pada anggota tubuh. Lebih jelek lagi akan menuntun orang tersebut kepada pekerjaan jahil (iseng) dan berlebihan serta kerusakan. Seorang yang kenyang perutnya suka lupa daratan, pandangannya ingin melihat hal-hal yang tak perlu dari yang haram atau akan berlebihan dengan pendengarannya, lisannya, farjinya dan langkah kakinya. Sungguh tidak kita inginkan.

Satu pernyataan, “Tapi di kala lapar, semua anggota tubuhnya akan tentram, tidak berkeinginan untuk mengerjakan perbuatan jahil dengan barang haram dan berlebihan.” Begitu kata Imam Al-Ghazali seperti dikutip dalam buku “Hamba-hamba yang Selamat dari Tipu Daya Musuhnya” karangan Ibnu Hasan Bisry At-Turjani

Sementara itu Abu Jafar Rahimahullah berkata bahwa perut itu suatu anggota bila ia tidak lapar, akan menjadi kenyang (tenteram) anggota lainnya tidak akan banyak tuntutan, tidak juga ingin ini itu dan lain sebagainya. Demikian sebaliknya, jika perut kenyang, maka anggota-anggota lain yang menjadi lapar, banyak permintaan dan rongrongan.

2. Sempit Akal dan Pengetahuan; Banyak makan akan menyempitkan akal dan pengetahuan serta menghalangi kecerdikan. Hal itu seperti dikemukakan oleh Ad-Daruquthani, ” Bila engkau menginginkan sesuatu dari kebutuhan dunia dan akhirat janganlah engkau makan dahulu sehingga tercapai maksud itu, karena makan itu mengubah fikiran menjadi lesu. Hal ini telah nyata dan dirasakan oleh yang telah mengalaminya.”

4. Kurang Ibadah; Banyak makan akan menjadi orang kurang beribadah, karena dengan banyak makan tubuh akan menjadi berat, mata mengantuk, seluruh anggota tubuh lesu walaupun dipaksa tidak dapat berbuat apa-apa lagi, kecuali tidur nyenyak. Nauzubillah, kita tidak ingin tidak mampu berbuat apa-apa tersebab kelebihan makan.

5. Menghilangkan Manisnya Ibadah; Banyak makan akan menghilangkan manisnya ibadah. Berkata Abu Bakar Ash Siddiq Ra. “Sejak aku memeluk Islam, belum pernah aku mengenyangkan perutku, karena ingin dapat merasakan manisnya beribadah; belum pernah aku kenyang minum, karena amat sangat rindu kepada Rabbku.”

6. Terjerumus ke Syubhat dan Haram; Terlalu banyak makan akan menimbulkan bahaya terjerumus kedalam syubhat atau haram, karena barang yang halal itu datangnya kepadamu hanya sekedar menjadi bekal. Nabi SAW bersabda. “Sesungguhnya yang halal itu tidak datang kepadamu melainkan menjadi bekal, dan yang haram itu datangnya kepadamu menjadi bertimbun.”

7. Hati Lelah; Terlalu banyak makan akan menyebabkan hati menjadi lelah dan badan seperti harus mencari-cari barang untuk dibelanja. Perasaan akan tergoda oleh berbagai hal karena hati yang lelah.

Sering berobat dari penderitaan sakit disebabkan penyakit yang kadang-kadang timbul karena perut terlalu penuh. Dampak lainnya kerugian dalam agama seperti menjadi malas beribadah atau jadi berkurang amalan ibadah disebabkan kurang mampu untuk selalu suci (mempunyai wudhu) karena sering buang angin dan buang air dan sebagainya kurang kuat itikaf.

“Karena untuk keperluan tersebut terpaksa sering keluar masjid. Mengalami kesulitan untuk berpuasa karena tidak biasa lapar,” katanya.

8. Menimbulkan Banyak Masalah di Akhirat; Banyak makan, sudah dipastikan akan banyak urusan terhadap dirinya di akhirat dan akan mengalami kepayahan di saat sakaratul maut. Dalam hadis. “Sakitnya sakaratul maut itu ditentukan menurut banyak dan sedikitnya kenikmatan dunia, sebab banyak mengambil kesenangan dunia kelak akan banyak menerima kebahagiaan di akhirat.”

9. Berkurangnya Ganjaran Kebaikan dari Allah; Terlalu banyak makan menyebabkan kurangnya ganjaran. Allah SWT berfirman. “Kamu telah menghabiskan kesenanganmu di dunia, berarti engkau telah bersenang-senang dengan kesenangan dunia, maka sekarang engkau disiksa dengan siksaan yang hina sekali karena engkau takabur di muka bumi tanpa hak dan sebab, yang berarti engkau keluar dari batasan yang ditetapkan oleh Allah. ”

10. Banyak Masalah di Hari Akhir; Bahaya yang terakhir ialah meskipun makan makanan halal, namun akan ditanya nanti oleh Allah, dari mana kamu dapatkan barang halal itu pasti akan dihisab kelak. Artinya yang halal dihisab yang haram diazab.

Sesungguhnya makan itu perlu. Selain untuk kekuatan juga untuk kesehatan. Namun ketika makan sudah berlebihan itulah saatnya akan timbul bahaya.***
Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

1 Apr 2021

Sedekah yang Bisa Bikin Kaya Raya

Sedekah yang Bisa Bikin Kaya Raya


TENTANG obsesi hidup kaya bahkan kaya-raya hampir semua orang menginginkannya. Jika maksud kaya itu adalah keadaan ketika kita bisa mencukupi segala harapan dan impian maka dapat dipastikan semua orang menginginkan demikian. Tidak ada orang yang ingin serba kekurangan. Dengan kemampuan mencukupkan semua keinginan tentu saja dimungkinkan kehidupan terjamin.

Untuk mencapai itu banyak orang yang bekerja keras. Melakukan berbagai usaha untuk dapat menjadi kaya-raya. Bahkan tak jarang yang menghabiskan waktunya untuk mencari uang dan kekayaan semata. Pagi, siang dan malam bergumul dengan pekerjaan demi memenuhi semua impian.

Tentu saja tidak ada yang salah dengan kerja keras dan memanfaatkan segala usaha selama tidak menubruk peraturan dan ketentuan. Tidak hanya peraturan yang berlaku di sekitar kita atau di daerah dan di Negara kita yang tidak ditabrak. Peraturan dan ketentuan dari Yang Maha Pengatur juga tidak sampai dilanggar. 
Di antara sedemikian usaha dan ikhtiar yang dilakukan, agama mengingatkan ada satu hal yang harus tetap pula dilakukan, yakni memberi sedekah. Kerja keras dan usaha maksimal boleh terus dilakukan. Tapi memberikan sebagian hasil usaha kepada yang berhak adalah ketentuan yang tidak boleh diabaikan. 

Diingatkan, selain menyisihkan uang atau harta untuk berbagai keperluan, semestinya ada juga dana yang dialokasikan untuk donasi atau sedekah. Ini penting. Kita ingat, jika harta dan kekayaan kita memang sudah melebihi dari kebutuhan sudah pasti di dalamnya ada hak orang lain yang sudah ditentukan agama. Termasuk juga ketika merasa belum cukup atau berlebih, sesungguhnya sebagian rezeki itu tetap harus dikeluarkan untuk infaqq atau sedekah.

Sedekah adalah cara ikthiar yang dilakukan umat Islam untuk menjemput rejeki. Dan ingat, ada 4 (empat) jenis sedekah yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan rejeki berlimpah-ruah lagi.

Apa saja jenis sedekah itu?.

1. Sedekah Harian;

Sedekah harian adalah sedekah yang dilakukan setiap hari meskipun jumlahnya tidak banyak. Umat Islam bisa memasukkan uang sedekah ke kotak masjid saat berangkat sholat subuh atau ke tempat lain yang tersedia. Terkadang di tempat-tempat tertentu (di simpang jalan, di warung, dll) ada kota amal yang menerima sedekah. Tentu saja kita apstikan, itu bukan kotak yang akan disalahgunakan oleh orang-orang tertentu untuk perbuatan terlarang.

Harus kita ingat bahwa sedekah setiap hari, jika memang sudah diniatkan hendaklah rutin dialkukan agar istiqomah. Tidak harus melihat besar-kecilnya sedekah namun yang terpenting adalah niat dan konsistensi kita. Insyaallah, cara ini akan menjadi sebab seseorang akan kaya-raya. Setidak-tidaknya akan menjadi orang yang serba kecukupan.

2. Sedekah Mingguan;

Sedekah mingguan dilakukan seminggu sekali yang jumlahnya diusahakan lebih besar dari pada sedekah harian. Umat Islam bisa melakukan sedekah saat salat Jumat agar tetap rutin melakukannya. Bisa juga di hari lain yang dapat diingat secara rutin. Seperti juga sedekah harian, yang diutamakan adalah istiqomah melakukannya.

3. Sedekah Bulanan;

Sedekah bulanan adalah sedekah yang diberikan setiap bulan secara rutin. Lazimnya sedekah bulanan dan selalu dilakukan adalah sedekah (pemberian) yang diniatkan kepada orang tua. Sedekah bulanan bisa dilakukan dengan memberikan sedikit penghasilan kepada orang tua setiap bulannya. Selain kepada orang tua tentu saja bisa dilakukan kepada orang lain. 

4. Sedekah Tahunan;

Sedekah tahunan bisa dilakukan saat hari raya besar datang , misalnya dengan memberikan ampelop (berisi uang) atau seperti angpao (di hari raya China). Tapi sedekah dalam Islam bukanlah sama dengan angpao yang diberikan kepada siapa saja. Dalam Islam sedekah tahunan ini dianjurkan untuk diberikan kepada orang-orang miskin atau anak yatim. Mereka adalah orang-orang yang belum tentu akan mendapatkan pemberian di hari-hari lain kecuali di hari raya.

Selain memberikan uang atau bentuk lain (pakaian, dll) bisa juga setiap tahun sekali melakukan pemotongan hewan kurban. Kunci dari sedehak itu tidak lain adalah keikhlasan. Tidak akan berguna sedekah seseorang jika dia tetap saja menyebut-nyebut sedekahnya. Semoga kita termasuk ahli sedekah, amin.***

Sumber: hajinews.id (01/04/2021) dengan perbaikan seperlunya.

31 Mar 2021

Positif Covid Muncul Lagi, Sekolah Tetap Dibuka

Positif Covid Muncul Lagi, Sekolah Tetap Dibuka


ITULAH judul salah satu berita di media online hari ini di daerah saya, Kabupaten Karimun. Tentu saja itu bukan berita gembira. Tidak diharapkan. Sama sekali tidak diinginkan. Namun informasi yang ditulis radioazam.id dan beberapa media lain, itu adalah fakta. Membuat gundah pastinya. "Kasus Positif Covid-19 Terbaru Jadi 7 Orang, Disdik Karimun Tetap Perbolehkan Sekolah Tatap Muka," begitu bunyi lengkapnya judul berita tersebut.

Berita baiknya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karimun tetap masih memberikan izin kepada semua sekolah untuk belajar tatap muka di dalam kelas. Artinya, meski kasus positif covid-19 di Kabupaten Karimun masih ada dan malah belakangan bertambah dari semula beritanya dua orang, kini sudah tujuh orang, Pemda Kabupaten melalui Disdik belum mencabut izin belajar tatap muka. Kiranya tetap diizinkan dan pasien covid segera sembuh dan tidak bertambah.

Tentang izin belajar tatap muka dalam situasi terkini, itu dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Fajar Horison langsung. Katanya belum ada instruksi untuk menutup sekolah di wilayah Pulau Karimun, yang merupakan kawasan positif covid-19 saat ini. Maksudnya tentu perintah bupati.

“Kasus positif covid-19 yang terjadi saat ini, hanyalah transmisi lokal. Sehingga belum ada kebijakan dan belum ada instruksi untuk menutup sekolah,” begitu dia menjelaskan sebagaimana dikutip oleh beberapa media berita di sini hari Senin (29/3/2021) kemarin. Nyatanya, hingga hari Rabu (31/03/2021) ini semua sekolah di Kabupaten Berazam tetap buka sebagaimana sebelumnya. Protokoler kesehatan tetap juga diterapkan.

Lebih jauh Pak Fajar mengatakan bahwa kasus yang terjadi saat ini merupakan klaster dari perjalanan luar kota. Sehingga jika terjadi penyebaran atau transmisi lokal, barulah Pemerintah mengambil tindakan, apakah akan ditutup sementara semua sekolah atau ada kebijakan lain. Begitu dia menjelaskan perihal munculnya pasien covid-19 beberapa hari ini setelah sebelumnya dinyatakan sudah nol.

Untuk itu dia menegaskan sekaligus mengingatkan kepada semua sekolah, agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Ketentuan yang saat ini diberlakukan seperti mengurangi jumlah muatan ruang kelas, mengurangi lamanya jam belajar dan penerapan protokoler kesehatan lainnya wajib terus dilaksanakan.

Di pihak lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Pak Rahmadi menjelaskan, data terbaru saat ini terjadi penambahan dua kasus positif covid-19, dari sebelumnya ada lima kasus. Makanya saat ini menjadi tujuah orang. “Jadi total saat ini ada tujuh kasus positif covid-19 yang kesemuanya merupakan warga di Pulau Karimun.” Jika orang tua ditanya, tetap ingin anak-anaknya berada di sekolah pada jam-jam sekolah.*** (mrasyidnur)

30 Mar 2021

Beberapa Hikmah Solat Tahajud

Beberapa Hikmah Solat Tahajud


ARTIKEL tentang agama, khususnya tentang sholat, lebih khusus tentang sholat tahajud, ini sangatlah bagus untuk dibaca-baca. Sebutlah sebagai tamabahan pengetahuan. 
Seperti ditulis di website hajinews.id dijelaskan perihal hikmah sholat tahajud. Kita tahu sholat tahajud merupakan salah satu sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur dan dianjurkan ketika sepertiga malam terakhir. Itu tuntunan dalam agama kita.

Apakah kita adalah ahli sholat tahajud atau baru sekali-sekali melakukannya, atau bahkan belum pernah melakukannya, tulisan ini tetaplah berguna jika dibaca. Bagi yang belum pernah sama sekali, insyaallah suatu saat nanti juga akan melakukannya. Apalagi jika sudah memulai meskipun belum rutin.

Bagi orang yang telah atau terbiasa melaksanakan sholat tahajud akan mendapatkan hikmah-hikmah tertentu berbanding orang yang tidak melakukannya.

Sebagaimana dikutip oleh hajinews.id dari portaljember inilah beberapa hikmah yang didapatkan bagi orang yang melaksanakan sholat tahajud,

1. Memiliki Sifat Rendah Hati;

Firman Allah SWT, “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan sujuddan berdiri untuk Tuhan mereka.”

2. Akan Diangkat Derajatnya;

Allah Swt berfirman: “Dan pada sebagian malam, dirikanlah salat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isra:79). Nyata di ayat itu poenegasan Allah bahwa bagi orang-orang yang melaksanakan solat tahajud, maka Allah akan mengangkat derajatnya ke tempat terpuji.

3. Melepaskan Simpul Godaan Syaitan;

Sabda Nabi Saw, “Pada waktu seseorang tidur, syaitan membuat tiga buah simpul dikepalanya. Untuk setiap ia mengatakan: tidurlah engkau sepanjang malam, bila ia terbangun, lalu maka lepaskanlah satu simpul. Jika ia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi; dan jika ia shalat, maka terbukalah seluruh simpul. Pada waktu bangun pagi, ia akan merasa penuh semangat dengan badan yang segar. Jika tidak, ia akan bangun pagi dengan perasaan serba tak enak” (HR. Imam Bukhari, dari shahabat Abu Hurairah r.a)

Rasulullah Saw juga bersabda, “Tuhan kami turun ke langit dunia, ketika sepertiga malam yang terakhir kemudia berfirman: Siapakah yang berdoa kepada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa yang meminta pasti aku beri, siapa yang memohon ampun, pasti Aku ampuni, sampai terbit fajar.”

4. Doanya Mudah Terkabul;

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Rabb kita tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, dan lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yaang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR.Bukhari).

5. Menjadi Jembatan untuk Masuk Surga;

Sholat sunnah yang dilakukan dengan tekun dan penuh keikhlasan dapat menjadi sebuah jembatan untuk masuk surga. Hal itu dapat dipahami dari hadits berikut, “Hai sekalian manusia! Sebarkan salam, dan bagaikanlah makanan serta sambunglah silaturahmi dan tegakkan lah sholat malam saat manusia yang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

Adakah kita akan mendapatkannya? Insyaallah. Jika belum saat ini, marilah diniatkan dan diusahakan untuk melakukannya. 

Dari https://hajinews.id/2021/03/30/hikmah...)

28 Mar 2021

Sudah Tepat Kita Rutin Membaca Alquran

Sudah Tepat Kita Rutin Membaca Alquran


Catatan M. Rasyid Nur

TERNYATA membaca Al-Qur'an, itu sangatlah baik. Secara rutin. Istiqomah. Terutama setelah sholat maghrib dan subuh. Membaca alquran pada waktu-waktu ini secara konsisten dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80%. Wow, luar biasa.

Membaca dan menyimak manfaat membaca Alquran terus-menerus dari berbagai sumber kita akhirnya menyimpulkan bahwa kebiasaan kita membaca alquran selama ini, itu sudah tepat. Tidak sekadar ikut-ikutan atau sekadar mematuhi ajakan orang tua, tapi memang ada manfaatnya bagi kita yang membaca. Mari kita simak beberapa keterangan berikut,

Berkata Abdul Malik bin Umair, "Satu-satunya manusia yang tidak tua --tapi awet muda-- dan tidak pelupa adalah orang yang selalu membaca al-quran." Pada pernyataan lain, "Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca al-quran."

Sementara itu al-Imam Qurtubi berkata begini, "Barang siapa yang membaca al-Quran, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 (seratus) tahun. Sedangkan Imam Besar Ibrahim Al-Maqdisi memberikan wasiat kepada muridnya, Abbas bin Abdi Daim, begini, "Perbanyaklah membaca al-Quran dan jangan pernah Kau tinggalkan, karena sesungguhnya setiap yang Kamu inginkan akan dimudahkan setara dengan yang Kamu baca."

Masih tentang kebaikan membaca alquran, berkata Ibnu Solah, "Bahwasannya para malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca al-Quran, maka oleh karena itu para malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia." Lalu, Abu Zanad berkata begini, "Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah Saw. Sungguh tidak ada satu rumah pun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca al-Quran."

Sebagian ahli tafsir nenjelaskan, manakala kita menyibukkan diri dengan al-Quran maka kita akan dibanjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia. Kami memohon kepada Allah agar memberikan taufiq-Nya kepada kami dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca al-Quran dan mengamalkan kandungannya.

Ada pesan khusus dari penulis catatan singkat ini, "Bila Anda cinta pada al-Quran maka sebarkanlah. demi Allah semata. Kita setuju, dan mari kita jadikan al-Quran sebagai teman di dunia dan insyaallah akan jadi penolong di akhirat.***
(Sumber: Terusan oleh Mursyidah di WAG ‘PGAN 6TH PEKANBARU 77’ yang dishare hari Jumat, 16/03/2021)

20 Mar 2021

Silaturrahim dan Dialog  Wakil Gubernur Kepri di Karimun

Silaturrahim dan Dialog Wakil Gubernur Kepri di Karimun

REPORTASE hari ini adalah tentang kedatangan Ibu Marlin. Nama lengkapnya, Hj. Marlin Agustina Rudi, yang selama ini dikenal sebagai isteri Pak Muhammad Rudi, Wali Kota Batam itu. Kini, Bu Marlin terpilih sebagai Wakil Gubernur Kepri yang berpasangan dengan Ansar Ahmad, sebagai gubernurnya setelah dilantik presiden beberapa waktu lalu.  Sudah resmi menjadi Wakil Gubernur Kepri masa tugas 2021-2024. Sabtu (20/03/2021) ini Bu Marlin datang ke Karimun, kampung halamannya. Tapi bukan untuk mengunjungi keluarga. Dia datang dalam tugas dinas, kunjungan kerja di Kabupaten Karimun.

Bertempat di Aula Darunnadhwah Masjid Agung Kabupaten Karimun Bu Marlin melaksanakan acara Silaturrahim dan Dialog bersama Pemda Kabupaten Karimun dan para pemimpin Ormas Islam se-kabupaten Karimun. Wakil Gubernur Kepri, Ibu Marlin Agustina didampingi Kepala Biro Kesra, Setda Kepri, Ayub. Pejabat tinggi Kepri, itu datang bersama rombongan sejak paginya. Beberapa agenda kegiatannya menanti orang kedua Kepri itu.

Untuk acara di Aula Darunndhwah, Masjid Agung Kabupaten Karimun, rangkaian acaranya diawali dengan doa yang dipandu Kepala Rumah Tangga dan Kemakmuran Masjid Agung Kabupaten Karimun, Pak H.  Zulfan Batubara. Dengan MC Wahyu Amirullah, acara dialog untuk menyerap aspirasi masyarakat dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Pemda Kabupatenyang disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Karimun, Pak H. Anwar Hasyim. Kebetulan Bupati Karimun, Pak Aunur Rafiq tidak dapat hadir karena tugas lain.

Pak Wabup, Anwar Hasyim menyampaikan beberapa pesannya, antara lain mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ibu Wagub mengunjungi Kabupaten Karimun dalam kesempatan ini. Meskipun selalu datang ke Karimun sebagai warga kabupaten ini, namun dalam status sebagai Wakil Gubernur Bu Wagub hadir untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya melalui pimnpinan Ormas yang diundang pada kesempatan ini. “Semoga dalam dialog nanti akan muncul ide dan usulan kepada Bu Wagub dalam rangka pembangunan Kabupaten Berazam.

Pak Wabup jiuga melaporkan situasi pengelolaan covid-19 di Kabupaten Karimun. “Saat ini sudah tidak ada lagi yang dirawat di rumah sakit sebagai pasien covid-19,” jelasnya kepada Bu Wagub. Kita tahu bahwa keberadaan covid-19 ini sangat mempengaruhi hal lain seperti ekonomi, sosial, pendidikan dan lainnya.

“Untuk itu tetaplah disiplin, memakai protokoler kesehatan agar kondisi yang mulai membaik ini tidak lagi berubah nantinya. Kita sudah berada di zona hijau saat ini.” Demikian Pak Wabup melaporkan panjang lebar perihal keadaan covid-19 di Kabupaten Karimun.

Selain itu, Pak Anwar yang berpasangan dengan Pak Aunur Rafiq pada Pilkada lalu, juga menyampaikan keputusan MK tentang Pilkada Kabupaten Karinun yang digugat oleh pasangan Iskandarsyah dan Anwar Abubakar di MK. Dia mengatakan bahwa MK telah memutuskan sengketa itu. Pasangan Pak Rafiq- Anwar tetap dimenangkan sebagaimana keputusan KPU Kabupaten Karimun sebelumnya. Oleh karena itu Pak Anwar mengajak semua pihak untuk tetap bersatu dan bersama membangun Kabupaten Karinun. “Mari bersatu, bergandeng tangan. Lupakan perbedaan pilihan pada Pilkada dan fokus kita membangun daerah,” pintanya.  Kepada Bu Marlin dia minta perhatian secara khusus dalam hal pembangunan daerah ini.

Setelah sambiutan Pemda Kabupaten, acara berikutnya adalah sambutan Wakil Gubernur, Bu Marlin Agustina. Banyak pesannya kepada hadirin yang berjumlah 100-an di aula yang megah itu. Mengawali dengan seuntai pantun tentang covid, Bu Marlin menyampaikan pidato sambutan dengan beberapa pesannya. Menurut Bu Marlin, dia hadir dalam rangka silaturrahim sekaligus menyerap aspirasi masyarakat untuk menyusun program pembangunan. “Saya perlu mendengar langsung dari masyarakat apa-apa yang mesti diperioritaskan dalam pembangunan ke depan. Karena itulah saya datang langsung untuk menyerap aspirasi itu.”

Bu Marlin juga menyebut bahwa kunjungan ini adalah juga dalam rangka silaturrahim. Silaturrahim itu ajaran agama, jadi ini melaksanakanajaran  agama. Begitu dia menjelaskan tentang kehadiran rombongannya pada kunjungan kerja ini. Dan Bu Marlin juga menyinggung masalah covid-19 yang di Keperi belumlah habis.

“Meskipun covid-19 sudah berkurang dan mungkin sebagian kita sudah divaksin, namun tetaplah disiplin dalam menjalankan protokoler kesehatan. Jangan sampai lengah karena bisa saja covid muncul lagi.” Begitu pesannya kepada masyarakat Karimun khususnya dan masyarakat Kepri pada umumnya. Mari terus kita lawan covid untuk membuat daerah kita kembali bangkit. Bu Marlin kembali menyampaikan sebait pantun sebelum mengakhiri pidatonya.

Setelah sambutan Bu Wagub, acara diteruskan dengan sesi dialog. Beberapa orang menyampaikan pertanyaan dan usulan kepada Bu Wagub. Tidak kurang enam orang yang mendapat kesempatan untuk bertanya. Dan karena waktu yang tidak memungkinkan, pertanyaan dan usul-saran disampaikan melalui tulisan. Para penanya yang tidak sempat menyampaikan langsung, diminta menyerahkan pertanyaannya dalam bentu tulisan kepada staf Wagub.

Acara silaturrahim dan dialog ini ditutup dengan berfoto bersama. Dan karena sudah masuk waktu zuhur para peserta dipersilakan solat dulu ke lantai utama (ruang solat masjid Agung) dan kembali ke aula Darunnadhwah untuk makan siang bersama. Setelah itu boleh kembali ke rumah masing-masing sementara Bu Wagub akan meneruskan kegiatan lainnya.*** (mrasyidnur)

Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id


1 Mar 2021

Jahe dan Bawang Putih Ternyata Dapat Kurangi Risiko Kanker

Jahe dan Bawang Putih Ternyata Dapat Kurangi Risiko Kanker


DIKUTIP dari https://hajinews.id (01/03/2021) yang bersumber dari pangandaran diketahui hasil penelitian menyebutkan jahe dan bawang putih mengandung efek antioksidan dan anti-inflamasi sehingga dapat menurangi risiko kanker. Penting bagi kita untuk ikut memahami dan mengetahuinya.

Seperti ditulis situs itu, studi menunjukkan bahwa bawang putih menurunkan tekanan darah, kolesterol, trigliserida, dan homosistein, meningkatkan kekebalan, serta mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang berhubungan dengan mekanisme anti-penuaan. Ternyata sungguh besar manfaatnya bagi manusia. Menurut situs hajinews tulisan itu dikutip dari PMJ News, Minggu, 28 Februari 2021 yang lalu.

Jahe dan bawang putih sama-sama memberikan efek perlindungan terhadap stres oksidatif dengan mengurangi peradangan. Jahe merupakan bahan alami yang paling umum digunakan untuk pengobatan rumahan seperti sakit kepala, mual, pilek, serta emesis. dan jahe sendiri memiliki berbagai aktivitas kehidupan, seperti aktivitas antioksidan, antimikroba, antiradang, antikanker.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa jahe juga dapat menghambat dan mengatur beberapa penyakit, seperti penyakit neurodegeneratif, penyakit jantung dan gangguan metabolisme seperti diabetes melitus dan obesitas, serta gangguan pernapasan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine National Institutes of Health AS, tingkat lipid pada efek jahe diteliti. Begitu diuraikan artikel kesehatan yang menurut saya sangat penting untuk kita ketahui. Meskipun kita tidak mempelajari secara ilmiah kedokteran perihal manfaat jahe dan bawang putih, namun sebagai negara yang terkenal dengan aneka rempah, termasuk produk jahe dan bawang putih, akan sangat penting bagi kita mengetahui dan membuktikannya juga dalam kehidupan sehari-hari.

Dijelaskan, ada penurunan yang signifikan dalam trigliserida, kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah, level sebelum dan sesudah studi secara terpisah di setiap kelompok penelitian, ungkap studi tersebut sebagaimana dijelaskan artikel itu.

Katanya, studi itu menemukan rata-rata penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar lipoprotein densitas tinggi pada kelompok jahe lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo, tetapi kadar plasebo pada VLDL lebih tinggi dari pada jahe. Sedangkan, bawang putih telah terbukti dapat mencegah penyakit kronis seperti penuaan, penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit alzheimer. Bawang putih disebut dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan antioksidan internal seperti glutathione, dan mengurangi kelelahan.

Semoga sharing catatan ini ada manfaatnya bagi kita yang mungkin belum sempat membacanya pada halaman lain. Saling berbagi dan saling mengingatkan adalah kewajiban yang melekat pada jalinan pertemanan kita.***

23 Feb 2021

Darmalis (Ajo Malik) Bin Burhan, Itu Telah 'Kembali'

Darmalis (Ajo Malik) Bin Burhan, Itu Telah 'Kembali'


MALAM itu saya menulis status di FB, “Selamat Jalan, Pak H. Darmalis (Ajo Malik) bin Burhan yang berpulang kerahmatullah pada petang (saat Asar) Ahad (21/02/2021) di Kampung Baru, Meral. Insyaallah akan dikebumikan besok Senin (22/02/2021).” Begitu banyak teman-teman FB yang memberikan komentar dukanya pada status saya itu. Saya melihat sore itu ada beberapa teman lainnya juga menginformasikan kepergian Pak Malik alias Pak Darmalis. 
Saya merasa terkejut dengan berita bakda magrib yang disampaikan isteri saya, petang itu. Hari Ahad, ini kebetulan ada beberapa kegiatan saya. Belum sempat membuka HP untuk melihat-lihat pesan di WA atau aplikasi lainnya hingga sore. Isteri saya yang pertama tahu karena membaca WA di grup yang belyau dan isterinya ada di dalamnya. Selepas solat magrib, itu saya langsung ke rumah duka, di Kampung Baru, Meral, Karimun. Hingga mendapatkan informasi ini, yang saya tahu Pak Malik (begitu kami memanggilnya selama ini) sehat-sehat saja. Bahwa dia ada diabet pun saya tidak begitu pasti selama ini. Tapi, kabarnya diabet inilah penyebab Allah memanggilnya.

"Selamat jalan, Pak Haji Ajo Malik. Bapak duluan berangkat kembali ke pangkuan-Nya." Itulah kata-kata yang terucap oleh saya dalam kesedihan mengenang kepergiannya yang terasa begitu mendadak. Pak H. Darmalis bin Burhan yang lahir pada 7 April 1965 di Pariaman adalah salah seorang Karu (Ketua Regu) Rombongan Haji kami pada tahun 2018 lalu. Kebetulan dia juga untuk kedua kalinya menunaikan kewajiban Islam kelima itu sebagaimana saya juga sudah untuk kedua kalinya pada hajin 2018 itu. Saya sendiri, pertama kali melaksanakan ibadah haji pada musim haji 1427 (2006/7) yang lalu. 

Pada saat haji 2018 kemarin itu, saya kebetulan diamanahkan menjadi Ketua Rombongan (Karom) dengan beberapa regu. Salah satu regunya diketuai oleh Pak H. Malik. Di sinilah kesan mendalam saya dengannya. Isterinya (Hj. Ratna) selalu saya lihat kompak dan bersama dengan isteri saya walaupun sebenarnya kami tidak dalam satu regu. Hanya satu rombongan. Saya dan isteri berada pada regu dengan ketuanya Pak H. Bakri (mantan Kadisdik Kabupaten Karimun). Pak Malik tidak sedikitpun saya lihat sebagai orang yang menderita satu penyakit. Gerakannya sangat lincah waktu itu. Bahkan hingga kami kembali di sini, yang saya tahu dan lihat belyau tetap energik. Dua bulan belakangan, saya kebetulan tidak sempat berjumpa dengannya. 

Saya tahu, sebagai Karu, dia harus melayani semua anggota regunya. Terbayang oleh kita, khususnya yang sudah melaksanakan rukun Islam kelima ini bagaimana repotnya Karu pada saat jam-jam tertentu. Misalnya pada jam-jam makan atau jam-jam yang mengharuskan berkumpul karena ada kegiatan bersama. Setiap Karu akan bergerak dari kamar ke kamar hotel untuk memberikan informasi atau mengantarkan sesuatu. Ketika jatah makan (nasi kotak) datang, misalnya hanya Karu yang diberi otoritas mengambilnya. Jika harus diwakilkan, ada persyaratan dari panitia di Mekkah atau di Madinah.

Pak H. Malik saya lihat selalu melaksanakannya sendiri setiap tugas dan tanggung jawab Karu dengan baik. Jikapun dia membawa seorang atau dua orang teman, saat mengambil jatah makanan namun dia sendiri tetap ikut bersama dalam setiap kegiatan. Saya sama sekali tidak tahu kalau dia punya riwayat diabet. Dan kabarnya karena penyakit ini pula yang menjadi sebab oleh Yang Maha Kuasa untuk memanggil kembali Pak H. Malik pada sore itu. 

Istimewanya, belyau oleh Allah dipanggil pada saat melaksanakan sholat Asar di sore Ahad itu. Sungguh beruntung dia, Allah berikan kesempatan untuk 'kembali ke pangkuan-Nya' pada saat hamba-Nya tengah menghadap-Nya. Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Selamat jalan, Pak Malik. Kami akan doakan Bapak. Di setiap pertemuan bulanan haji 2018 yang kita laksanakan selama ini, insyaallah pertemuan itu akan terus bisa dilaksanakan. Doa-doa untuk Bapak insyaallah akan disampaikan.***

8 Feb 2021

Catatan Webinar ke-29 MGI, Antara Literasi dan Prestasi

Catatan Webinar ke-29 MGI, Antara Literasi dan Prestasi


WEBINAR Media Guru Indonesia (MGI) dengan tema Literasi Sekolah dilaksanakan kemarin, Ahad (07/02/2021) pagi. Dari pukul 09.00 hingga 11.30 para peserta berhimpun di ruang zoom. Ada 200-an (yang saya lihat) peserta yang masuk zoom dari kapasitas 300 orang dan tentu banyak juga yang mengikutinya via chanel YouTobe MGI. Baik yang berkesempatan bergabung di zoom maupun yang terpaksa mengikutinya di YouTobe tujuannya sama, ingin menambah ilmu dan wawasan di ranah literasi.

Dari empat narasumber yang tampil, semuanya sangat super. Tampil memukau dan pastinya memberikan tambahan ilmu dan pengalaman mereka kepada peserta. Satu catatan --hari ini-- yang perlu dan ingin saya ulang di sini adalah bahwa antara literasi dan prestasi itu ternyata tidak dapat dipisahkan. Topik ini disampaikan Pak Martin, narsum keempat yang tampil. Saya sengaja memberikan catatan ini dari belakang.

Seperti topik yang disuguhkan oleh Pak Martin, SPd MPd dia memberikan materi dengan judul 'Membumikan Literasi Mendongkrak Prestasi' jelas sekali dia memaparkan bahwa antara literasi dan prestasi itu ada korelasinya. Sekolah dengan perkembangan literasi yang hebat biasanya juga diiringi oleh prestasi bidang lainnya.

Dalam paparannya, kemarin Kepala SMA Negeri 1 Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, ini memberikan beberapa asumsi di sekolah, antara lain, Masih rendahnya minat baca warga sekolah; Belum terbangunnya budaya literasi membaca di sekolah; Perlunya pembiasaan dan penerapan Gerakan Literasi Sekolah dan beberapa asumsi lainnya.

Beranjak dari keadaan itu menurut Pak Martin perlu dilakukan tindakan tertentu yang mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik. Salah satu tindakan itu adalah dengan membumikan literasi di sekolah. Mengapa strategi pembumian literasi yang dilakukan? Karena literasi adalah satu gerakan dengan banyak kegiatan yang akan membuat orang berkesempatan meningkatkan pengetahuan. Impliukasinya tentu saja akan lahir berbagai tindakan dan kegiatan positif yang mengarah untuk meraih prestasi tertentu.

Ada beberapa hal yang diusulkan dan dilaksanakan untuk membumikan literasi dalam usaha meningkatkan prestasi. Kegiatan itu antara lain, 1) Perlunya komitemen Gerakan Literasi Sekolah oleh semua warga sekolah; 2) Publikasi di website sekolah baik guru maupun siswa; 3) Mengelola perpustakaan berprestasi; 4) Menambah sekolah perpustakaan; 5). Memilih dan menunjuk duta literasi sekolah serta beberapa kegiatan lainnya.

Untuk mewujudkannya, perlu dilakukan langkah strategis mengembangkan lierasi sekolah, antara dengan membuat MoU dengan tim literasi sekolah, mengembangkan perpustakaan yang representatif, melaksanakan akreditasi, menganggarkan dana BOS setara 20 persen untuk bidang literasi (membeli buku) dan beberapa kegiatan lainnya. Kata pak Martin, terbukti bahwa sekolah ini mampu meraih beberapa prestasi seperti lahirnya antologi puisi siswa dan juga guru, kesiapan siswa menghadapi AKM, terlaksananya survey karakter, munculnya pustawakawan terbaik, dan beberapa prestasi lainnya.


Menurut Pak Martin lagi, saat ini ada beberapa karakter (kebiasaan) baru sebagai akibat pengembangan literasi sekolah, seperti pembiasaan menulis dan membaca, semakin aktif berkarya di website sekolah, guru-guru semakin rajin menulis, kunjungan ke perpustakaan yang kian ramai. Sungguh kegiatan membumikan literasi di sekolah ini telah menorehkan banyak prestasi pula bagi sekolah.

Jalannya webinar sungguh memuaskan. Saya mengikutinya sambil mengikuti kegiatan lainnya karena waktu bersamaan, masih tetap merasakan betapa webinar ini berjalan dengan semarak. Hadirnya, Mas Eko, Bunda Nuraini dan Mbak Wiwik, itulah yang menjadikan webinar ini begitu hidup dan menyenangkan.

Dibuka oleh Bu Wiwik dengan menyapa satu persatu para narsum yang tampil lalu memberikan ucapan syukur kepada Allah dan menyapa CEO (tak hadir) dan Pimred MGI, Mas Eko. Selanjutnya Bu Wiwik yang berperan sebagai host kali ini menyapa narsum satu per satu. Orang pertama yang disapa adalah Bu Dewi (dari Bali), lanjut Bu Fransisca (Lampung), Pak Martin (Solok, Sumbar) dan Pak Burhani (Jambi).

Selanjutnya Mbak Wiwik mempersilakan Mas Eko memberikan pencerahan sebagai keynote speaker kaerna pak CEO kurang sehat dan tidak bisa bersama. Selanjutnya kegiatan webinar dipandu oleh Bu Nuraini. Dia mempersilakan Bu Fransisca lalu Pak Burhani. Setelah siselingi sesi tanya jawab antara opeserta dengan narsum, dilanjutkan dua narsum lainnya, Bu Dewi dan Pak Martin. Lebih detail acara webinar, dapat kita telusuri melalui chanel YouTobe MGI.***

7 Feb 2021

Mari, Webinar ke-29 Literasi Sekolah Menanti Kita

Mari, Webinar ke-29 Literasi Sekolah Menanti Kita

AHAD (07/02/2021) pagi ini akan ada helatan webinar Media Guru Indonesia (MGI). Ini webinar ke-29 kali dihelat oleh MGI. Dan tema webinar kali ini adalah Literasi Sekolah, seperti sudah kita baca di baner webinar yang beredar. Tema ini adalah tema lomba menulis bulanan yang diselenggarakan MGI setiap awal bulan. Artinya webinar ini sekalian launching buku Literasi Sekolah itu juga. Bagi guru yang namanya ada di buku Literasi Sekolah, ini tentu satu kebanggaan dan kepuasan tersendiri.

Buku Antologi Literasi Sekolah merupakan buku dari tulisan-tulisan yang penulisnya adalah hasil seleksi MGI atas peserta lomba dengan tema yang sama. Seperti sudah menjadi tradisi MGI, setiap bulan selalu ada tantangan lomba bagi gurusianer dan tulisan peserta yang lolos seleksi akan menjadi buku antologi bersama. Inilah salah satunya.

Webinar hari ini akan menampilkan beberapa orang penulis buku Literasi Sekolah yang dipilih dari para penulis bukunya sendiri. Seperti sudah tertera di baner, mereka adalah Ibu Sri Dewi Rokhimah, SPd, Guru SMP Negeri 1 Kuta Selatan, Badung, Bali. Narsum berikutnya adalah Ibu Fransisca Setyatun, SPd, guru SMP Fransiscus Tanjungkarang, Bandarlampung, Lampung. 

Ada empat narsum akan tampil. Dua lainnya adalah Pak Martin, SPd MPd, Kepala SMAN 1 Lembah Gumanti, Kab. Solok, Sumatera Barat dan Pak Burhani, SPd, yang bertugas di SMAN Titian Teras Jambi. Keempat narsum tentu saja adalah para penulis hebat yang terpilih oleh MGI yang tidak lain adalah pemenang lomba Literasi Sekolah. Tentu saja tulisannya ada pada buku hebat ini. Kita berkesempatan menimba ilmu dan mengetahui pengalaman mereka.

Seperti disampaikan oleh CEO MGI, Pak Muhammad Ihsan, webinar kali ini ada catatan istimewanya juga. Untuk semaraknya tampilan peserta webinar, oleh Pak CEO disarankan tidak hanya narsum yang berpakaian seragam tapi juga peserta. Nah, lho ini satu ide baru lagi. Saran (bisa jadi aturan) baru ini ternyata kata Pak CEO baru pertama kali disampaikan. Maka bagi peserta yang benar-benar fokus karena waktu yang mendukung, ayo berseragam ria. Tapi bagi yang karena kesibukan, mengikuti webinar dengan juga melaksanakan kewajiban lain, tentu akan menyesuaikan. Ikut webinarnya utama, berpakaian seragamnya diutamakan. Bisa?

Mari, webinar ke-29, Literasi Sekolah tinggal beberapa saat lagi akan mengunjungi kediaman kita. Jadwalnya pukul 09.00-11.39 WIB. Kita berkesempatan untuk terus menambah ilmu dan wawasan selain silaturrahim tetap dipertahankan. Selamat menanti dan mengikuti webinar MGI. Dan tentu saja jangan lupa yang akan terus menjadi tumpuan penyemangat kita adalah Pak CEO, Muhammad Ihsan yang akan menjadi keynote speaker pada webinar hebat ini. Dan juga akan tampil nama-nama hebat lain seperti Bunda Nuraini, Bunda Wiwik dan mungkin nama-nama lainnya. Mari!*** 

Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

22 Jan 2021

Pernak-pernik Ikut Pantun Mutiara Budaya 2020, “Bang Asnur Menyapa Saya, Ibu”

Pernak-pernik Ikut Pantun Mutiara Budaya 2020, “Bang Asnur Menyapa Saya, Ibu”


DARI seribu-satu pengalaman saya menjadi bagian dari buku hebat, antologi pantun, Kumpulan Pantun Mutiara Budaya Indonesia yang digagas oleh Pimpinan Perruas (Perkumpulan Rumah Seni Asnur), Bang Asrizal Nur alias Asnur, salah satunya adalah ketika di awal saya berkenalan lewat WA dengan belyau saya disapanya dengan Ibu. Saya. sebagai seorang lelaki tulen, beristeri dan beranak-cucu, oleh Bang Asnur saya disapanya dengan sapaan Bu, siang itu. Maksudnya, sapaan Ibu. Asyik, kan? Lucu juga, haha. 

Alkisah, bermula ketika saya dimasukkan oleh teman ke Grup WA PERRUAS KEPRI. Saya lupa yang memasukkannya. Tapi saya ingat, itu kawan dari grup MediaGuru yang kebetulan juga bersama-sama di salah satu grup. Awalnya saya tidak merespon apapun kehadiran nama saya di situ. Saya tidak menyatakan keberatan tapi juga belum menyapa teman-teman di dalam grup sebagai tanda saya setuju. Hingga alkhirnya saya mengetahui bahwa grup itu tengah mengelola penulis pantun 1000 Guru Asean. Dan akan mengelola penulis pantun mutiara untuk penulis pantun se-Indonesia. Info yang inilah yang akhirnya memikat hati saya untuk merespon kehadiran nama saya di Grup Perkumpulan Rumah Seni Asnur (Perruas) Kepri itu. Dan saya berminat untuk ikut menulis pantun yang akan dilaksanakan Perruas. 

Singkat kisah, saya mencari nomor orang ‘tertinggi’ di Perruas. Saya beranikan chatting dengan belyau yang memang dialah yang bertanggung jawab dalam kegiatan rencana menulis pantun mutiara budaya ini. Saya tahu beberapa orang teman saya sudah duluan masuk menjadi peserta penulis pantun. Saya juga suka pantun. Saya kirim WA ke Bang Asnur. 

“Assalamu'alaikum ww,  Saya, M. Rasyid Nur ingin ikut belajar pantun, itu dan ingin masuk grup tsb. Bagaimana caranya? Terima kasih. Nak ikut grup pantun…” kata saya dalam chatting itu.

Pengiriman pesan Itu trcatat di pagi hari sekitar pukul 08.40, Sabtu, 11 Juli 2020. Saya menunggu jawaban. Tentu saja saya tak sabar ingin segera mendapat jawaban dari Bang Asnur. Karena hari Sabtu itu waktu di rumah lebih banyak, saya banyak waktu untuk internetan. Sebentar-sebentar saya buka dan melihat WA, apakah sudah ada jawaban dari Bang Asnur. Ternyata siangnya, sekitar pukul setengah dua, persisnya pukul 13.44 (di catatan chatting saya) jawaban Bang Asnur ke WA saya masuk. Alhamdulillah, kata saya dalam hati. Saya baca,

“Walaikumsalam, darimana Bu?

Ha? Saya disapa Ibu? Apakah dia terpengaruh nama belakang saya, Nur itu? Atau karena foto profil saya, seingat saya masih foto berdua ‘kekasih’ saya itu? Entahlah. Yang seperti ini memang sudah lazim kalau berkenalan awal di dunia maya. Di FB, saya juga sering disapa dengan ibu oleh teman baru, haha terima sajalah. Dan saya menjawab WA Bang Asnur.

“Hehe, Pak Asrizal juga ternyata orang yang sedikit bingung dengan nama saya. Atau karena foto profil saya?” Begitu kata saya membalas kembali chattingnya.

“Saya lelaki asli, Pak heh. Pak Rsyid, kalau mau panggil pak. Atau enaknya Bung Rasyid. Saya temannya Fahrunnas atau Saiful Pandu di Pekanbaru. Tapi saya bermastautin di Karimun, Kapri. Salam takzim, Pak Asrizal.” Tambah saya. Saya bawa-bawa nama teman-teman penulis di Pekanbaru yang dulu kebetulan satu angkatan saat kuliah di Universitas Riau. Saya ingat-ingat Bang Asnur pernah saya dengar nama itu, tapi entahlah. Kan sudah lama.

“Oh ok pak,” jawab chatting Bang Asnur waktu itu. Saya tak tahu, apakah merasa geli dan lucu dengan kejadian itu, atau biasa-biasa saja, entahlah. Tapi, inilah pengalaman unik pertama saya memulai ikut bergabung di grup penulis pantun mutiara budaya.

“Pak Rashid tau darimana kegiatan ni?” Tanyanya lagi. Kini dia sudah menyapa saya dengan sapaan, Pak. “Kita sedang merencanakan buat buku kumpulan pantun budaya lengkap dengan video pantun, buku digarap ekslufif full collor, pantun ab ab rima awal dan rima akhir, sampiran mengangkat ptotensi kebudayaan, isi pesan2 kebudayaan bak kata mutiara, dalam rangka itu kita belajar bersama2 untuk menyesuaikan konsep pantunnya.”

Semangat saya langsung naik membaca balasan berupa penjelasan cukup panjang ini. Terbayang oleh saya, nantinya aka nada nama saya di buku ekslusif itu. Weh, sungguh kesempatan terbaik saya sebagai seorang yang memang suka menulis sejak lama, kata saya dalam hati. Saya katakan bahwa saya akan ikut.

Mulailah proses pembelajaran membuat pantun secara online bersama Bang Asnur. Setelah saya menulis enam bait pantun dalam waktu yang lumayan lama malam itu, saya kirimkan di WA. Saya merasa sudah akan lolos karena menurut pengetahun saya sebagai jebolan Universitas Riau (Unri, kini UR) Jurusan Bahasa dan Seni FKIP sekaligus sebagai guru (Bahasa Indonesia) pantun-pantun saya itu sudah memenuhi syarat. Bang Asnur memang mengatakan “Semuanya sudah ok, tinggal Rima awalnya, revisi ya jadi ab ab juga.” Padahal pantun ini sudah saya ervisi beberapa kali sebelum dikirimkan.

Justeru saya kian penasaran. Ternyata saya harus memahami beberapa saran Bang Asnur ini. Dan itu adalah ilmu dan pengalaman baru saya. Saya ulang, lalu kirimkan. Saya ulang dan saya kirimkan lagi. Saya lupa berapa kali saya saling chatting denganya untuk menuntaskan enam bait pantun yang dijanjikan akan masuk ke buku antologi pantun yang penulisnya se-Indonesia. Sungguh sebuah kebanggaaan saya. Seumur saya, apakah saya mesti tetap bersemangat seperti yang muda-muda? Saya justeru terpicu dan terpacu juga untuk bersemangat. Saya ingin pantun saya betul-betul seperti yang diarahkan oleh Master Pantun, Bang Asrizal Nur ini.

Semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Di sini saya ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Bangs Asnur dan semua peserta yang sesungguhnya menjadi penyemangat saya untuk berada di sini. Terima kasih ini, lebih-lebih karena Tim Bang Asnur memberikan satu penghargaan yang justeri saya anggap sebagai ‘utang berat’ bagi saya, ketika saya diberikan apresiasi, penghargaan sebagai Penulis Pantun Terbaik I, di malam anugerah dan peluncuran buku di Hotel View, Batam, 27 Dewember 2020 lalu itu.

Banyak sekali pesan dan pengalaman yang saya dapatkan selama belajar menulis pantun ini. Meskipun saya merasa sudah terbiasa menulis pantun yang kita kenal secara umum selama ini, ternyata belajar menulis pantun di sini ada banyak lagi yang saya dapatkan. Karena pantun sebagai puisi terikat memang diikat oleh beberapa ketentuan. Sebutlah jumlah suku kata dalam tiap baris yang ditentukan antara 8-12 suku kata; diikat pula oleh keharusan bunyi (rima) ab-ab yang tidak hanya di akhir tapi juga di awal, ini tentu tidaklah mudah. 

Jika sekadar bersajak ab-ab di akhir saja, walaupun juga tidak mudah tetap saja akan lebih mudah dari pada menyusun bunyi rima awal dan akhir itu sekaligus. Apalgi isi dan sampirannya harus pula terkait kebudayaan dan tradisi daerah setempat di mana kita bermastautin. Dan ketentuan ini, walaupun bukan syarat dan ikatan sebuah pantun, namun disarankan oleh Bang Asnur karena pantun yang akan dubukukan ini adalah pantun bernilai budaya. Dengan itu pula pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat diibaratkan sebagai satu kata mutiara yang penuh makna. Itulah pantun mutiara budaya Indonesia.

Saya  ingat chat Bang Asnur malam itu, “Kebudayaan daerah dikenalkan di sampiran, isi pesan-pesan kebudayaan secara umum. Bagaimana akibatnya kalau Bangsa ini tak berbudaya, apa manfaat budaya bagi negeri dst.” Saya benar-benar tergugah oleh kalimatnya ini. Dan saya semakin serius menyiapkan pantun saya hingga benar-benar dianggap layak dimuat di buku berjudul Kumpulan Pantun Mutiara Budaya Indonesia yang dicetak luks itu. Jujur saja, beberapa kali koreksi dari Bang Asnur untuk satu bait pantun membuat semangat dan keyakinan saya serasa hampir mencair bagaikan batu es yang terkena sinar panas. Tapi karena sinar panas itu adalah pesan dan pelajaran berharga bagi saya, maka saya mempertahankan semangat dan keyakinan saya itu untuk tetap mengeras. Saya bertahan untuk tetap ikut.

Ketika akhirnya enam bait pantun saya dinyatakan telah lolos begitu bangga dan puasnya rasa hati saya. Saya ulang baca pengumuman yang sebelumnya dikirimkan tentang 'Langkah-langkah Kegiatan Paket Pantun Mutiara Budaya Indonesia' yang berisi lima poin ketentuan itu. Salah satunya (point 5) tentang kontribusi setiap peserta sebesar Rp 600.000 (enam ratus ribu rupiah) itu. Saya pastikan di hati saya bahwa saya siap untuk berkontribusi. Itulah keputusan akhir yang meneruskan langkah saya bersama dengan para pemantun hebat dari seluruh Indonesia.

Catatan lain yang juga menjadi pernak-pernik menarik buat saya adalah ketika prosesi membuat video pantun budaya yang merupakan rangkaian kegiatan ini. Semua peserta diminta mengirimkan video dan suara saat membacakan pantunnya sendiri. Video dan suara ini juga dimintalengkapi dengan foto atau video lain yang akan mendukung video pembacaan pantun kita. Ternyata tidaklah mudah bagi saya melewati proses ini. Tidak lebih mudah juga dari pada membuat pantunnya. Beberapa kali saya harus mengulangi pengambilan gambar dan video itu. Saya tidak tahu, seperti apa perasaan orang yang saya minta membantu saya mengambil gambar dan videonya. Sungguh pekerjaan yang tidak mudah ternyata.

Alhamdulillah, di tangan tim Perruas ternyata semua kesulitan itu dapat berjalan dengan baik penyelesaiannya. Sebagainana kita sudah lihat di chanel you tobe Rumah Seni Asnur, betapa bangganya kita menyaksikan diri kita dan teman-teman kita bergaya membaca pantun. Kerja berat ini sungguh tidaklah mudah. Jika di akhir-akhir menjelang peluncuran buku dan anugerah pantun di Batam, itu kita mendapat berita sakitnya Bang Asnur, tentu saja itu adalah bukti betapa kerja berat ini memakan korban juga bagi penggagasnya. Syukurnya, Bos Perruas sebagai penanggung jawab utama berhasil menjadikan helat ini menajdi begitu spaktakuler pada malam peluncuran dan anugerah itu. Semua kegiatan akhirnya dapat berjalan dengan baik bersama kehadirannya sendiri setelah sehat kembali.

Kehadiran para petinggi Kota Batam seperti Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekdako, Ketua LAM Batam yang juga anggota DPRI Dapil Batam serta beberapa pejabat Batam sebagai tuan rumah bersama pemantun se_Indonesia membuktikan betapa acara malam itu mendapat apresiasi tinggi dari orang-orang penting negeri ini. Bersama mereka di Batam dalam acara meriah malam itu adalah anugerah tersendiri bagi semua pemantun yang dapat hadir malam itu. Adakah lagi acara yang sama di hari nanti?***